Anda di halaman 1dari 210

Peran UP2K Kemuning Dalam Pemberdayaan Usaha Mikro

Keluarga di Kelurahan Muncul Kecamatan Setu Kota


Tangerang Selatan

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. SoS)

Oleh :

Aya Aisyah
NIM. 1113054100059

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020 M
LEMBAR PERSETUJUAN

i
LEMBAR PERNYATAAN

ii
i
ABSTRAK

Pada skripsi ini, penulis meneliti mengenai peran dari


program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Kelurahan Muncul.Adapun teori yang digunakan oleh peneliti
adalah teori peran dan pemberdayaan. Pada penelitian ini, peneliti
ingin melihat peran yang berjalan serta dampak dari program
UP2K di Kelurahan Muncul.
Adapun metode penelitian yang digunakan pada skripsi ini
adalah penelitian kualitatif. Kemudian untuk metode
pengumpulan datanya, peneliti menggunakan melalui wawancara
mendalam guna memperoleh pemahaman yang mendalam dan
menyeluruh. Sehingga penulis melakukan identifikasi secara
sistematis berdasarkan hasil wawancara, dokumen yang
didapatkan dan observasi di lapangan. Mengenai metode
pemilihan informan, peneliti menggunakan purposivesampling
yang memberikan keleluasaan kepada peneliti dalam menyeleksi
informan yang sesuai dengan tujuan penelitian
Mengenai hasil penelitian pada skripsi ini, bahwa Program
UP2K memiliki peran yang cukup penting dalam pemberdayaan
masyarakat di Kelurahan Muncul. Pada pelaksanaannya, terdapat
4 (empat) peran yang dimainkan pada program tersebut, yaitu
enabler, broker, educator, dan social planner. Adapun
dampaknya, terdapat 3 dampak yaitu, dampak secara
administratif, secara ekonomi, dan secara sosial.

Kata Kunci: Peran Program, Dampak Program, UP2K

Dosen Pembimbing: Muhtadi, S.Ag, M.Si

i
KATA PENGANTAR

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat yang telah
diberikan olehNya kepada kita, baik itu sehat Iman, Ilmu, serta
jiwa dan raga kita hingga bisa mengamalkan segala yang
diperintahkanNya. Shalawat serta salam dihaturkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta para sahabat, keluarga, dan
pengikutnya yang setia sampai saat ini. Dengan penuh rasa
syukuratas atas karunia kesehatan jiwa dan raga dari Allah SWT,
penulis bisa menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Peran
UP2K Kemuning Dalam Pemberdayaan Usaha Mikro
Keluarga di Kelurahan Muncul Kecamatan Setu Kota
Tangerang Selatanuntuk memperoleh gelar Sarjana Sosial
(S.Sos) pada program studi kesejahteraan sosial.
Penulis menyadari bahwa pada proses penyusunan skripsi
ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh sebab itu penulis masih
membutuhkan saran dan kritik yang berguna dari pembaca.
Sehingga di kemudian hari, penulis bisa menghasilkan karya
yang lebih baik lagi.
Pada proses penyusunan hingga penyelesaian skripsi ini,
penulis mendapatkan banyak sekali bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
para pihak yang telah membimbing, membantu, dan memotivasi
penulis, diantaranya:

ii
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc,.
MA, sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Suparto, M. Ed., Ph. D sebagai Dekan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak Ahmad Zaky, M. Si dan Ibu Nunung Khoiriyah,
MAsebagai Ketua dan Sekertaris Program Studi
Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu penulis
selama perkuliahan.
4. Bapak Muhtadi, M.Si., Selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya disela-
sela kesibukan yang dijalani untuk membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini
5. Kepada seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, tanpa mengurangi rasa hormat
penulis, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, telah
memberikan ilmu pengetahuan yang berharga sehingga
penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Semoga
mendapatkan balasan yang setimpal dari-Nya.
6. Kepada seluruh staf dan pegawai Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta, yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, telah membantu penulis untuk

iii
membantu proses administrasi pada saat penyelesaian
skripsi ini.
7. Untuk kedua orang tua penulis, Bapak Mohammad Hadjar
dan Ibu Kika yang sangat penulis hormati dan cintai,
mohon maaf atas segala kekurangan atau kesalahan
perilaku penulis dan terima kasih karena telah mendidik,
mengasuh, dan membimbing penulis dengan penuh
kesabaran, keikhlasan, serta selalu mendukung setiap
langkah yang dilakukan oleh penulis.
8. Untuk ketiga kaka penulis, Mas haris, Mba ami, mas abi
terima kasih atas support dan bantuannya selama ini
kepada penulis, dan tiada hentinya memberikan semangat
serta dukungan, baik moril maupun materil.
9. Terima kasih kepada keluarga besar H. Mahsyudi dan
keluarga besar Mulyono karena tiada hentinya
memberikan perhatian atas skripsi penulis. Kalian semua
luar biasa.
Teruntuk dr.Muhammad Nevino Fachry, sp.OG terima
kasih sudah memberikan semangat dan dukungan kepada
penulis untuk terus berkarya serta menunjukkan kepada
saya cara yang benar dan menghibur saya pada saat saya
terpuruk. Terima kasih karena memberi tahu saya
carahidup dengan jujur dan bahagia. Thank you for being
a part of my life.
10. Untuk para sahabat Bidadariku, caca, ayu, syifa, delis,
fatma, risha, prawita, putri, Terima kasih sudah menemani
masa kuliahku menjadi masa yang paling menyenangkan

iv
11. Untuk teman-temanku yang selalu menemani di kala
susah maupun senang, Ditty, dina, hamni, ka gebby, astri,
ajiz, icha, ka dhiny, devi, umay, kemal, reza, ka hanna,
dinda dan juga teman-temanku dari organisasi LSO
Saman, Sketsa. Semoga Allah membalas semua kebaikan
kalian.
12. Kepada teman-teman di Jurusan Kesejahteraan Sosial
angkatan 2013.
13. Kepada siapapun yang telah membantu penulis, dalam
proses penyusunan hingga penyelesaian skripsi ini, namun
penulis tidak mengingatnya saat menulis ucapan ini.

Demikian ucapan terima kasih ini penulis sampaikan,


semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah
diberikan kepada penulis. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat
bagi orang lain dan dapat dijadikan pembelajaran bagi yang
membacanya.

Jakarta, 5 Mei 2020

Aya Aisyah

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK .....................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................. 9
D. Metedologi Penelitian ............................................. 10
E. Tinjauan Kajian Terdahulu ..................................... 15
F. Sistematika Penulisan .............................................21
BAB II Kajian Teori Peran, Pemberdayaan, Kerangka
Berpikir ...................................................................... 23
A. Definisi Peran dan Pemberdayaan .......................... 23
1. Teori Peran ......................................................... 23
2. Teori Pemberdayaan...........................................33
B. Logic Framework Approach (LFA) ........................ 45
C. Kerangka Berpikir...................................................50
BAB III GAMBARAN UMUM USAHA
PENINGKATAN PENDAPATAN
KELUARGA-PEMBERDAYAAN DAN
KESEJAHTERAAN KELUARGA (UP2K-
PKK) KEMUNING ................................................... 52

vi
vii

A. Tinjauan Umum Usaha Peningkatan


Pendapatan Keluarga Pemberdayaan Dan
Kesejahteraan Keluarga (UP2K-PKK) ................... 52
B. Gambaran Umum Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (UP2K-PKK) di
Kecamatan Setu, Kelurahan Muncul,
Tangerang Selatan................................................... 55
1. Latar Belakang TerbentuknyaUsaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(UP2K-PKK) di Kecamatan Setu,
Kelurahan Muncul, Kemuning, Tangerang
Selatan ................................................................ 57
2. Struktur Pengurus Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (UP2K-PKK) di
Kecamatan Setu, Kelurahan Muncul,
Tangerang Selatan .............................................. 59
BAB IV DATA DAN TEMUAN LAPANGAN ...................... 63
A. Pemberdayaan Melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ....................................................................63
1. Latar Belakang Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) Kelurahan
Muncul ............................................................... 63
viii

2. Pelaksanaan Pemberdayaan Melalui Usaha


Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
di Kelurahan Muncul..........................................65
B. Dampak dan Faktor-Faktor Pada Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Kelurahan Muncul ..................................................76
1. DampakPelaksanaan Program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) .......76
2. Faktor Pendukung Pelaksanaan Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) .......82
3. Faktor Penghambat Pelaksanaan Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) .......85
BAB V Analisis Data Temuan di Lapangan Program
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul ..................................91
A. Analisis Peran Program dan Para Pihak yang
Terlibat Pada Program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ....................................................................91
1. Peran Program dan Pihak-Pihak yang
Terlibat pada Program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) ............................ 91
2. Analisis Peran Para Pihak Pada Program
Usaha Pen ingkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) ............................................................... 96
B. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat
Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan
ix

Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan


Muncul ..................................................................104
C. Analisis Dampak Program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ..................................................................107
BAB VI PENUTUP ................................................................ 111
A. Kesimpulan ........................................................... 111
B. Saran .....................................................................113
DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 115
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................... 118
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan
populasi penduduk yang tinggi, dengan perkembangan
penduduknya sangat cepat, diperkirakan pertumbuhan penduduk
yang mencapai 1,3% bahkan lebih. Sehingga membuat tingkat
kesejahteraan pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan
yang dewasa ini sangat memprihatinkan. Menurut Badan Pusat
Statistik,banyaknya warga miskin di Indonesia pada per bulan
September tahun 2018 mencapai 9,66%. Dengan demikian
pemerintah berusaha membuat program untuk meningkatkan
kesejahteraan keluarga yang subyeknya dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan tujuan dapat
meningkatkan ekonomi dalam keluarga (Asripah, 2012: 78).
Kemiskinan, menurut Itang (2015: 7) disebabkan oleh dua
faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Untuk faktor internal,
Itang membagi kembali menjadi 6 (enam), yaitu pertama
sikap.Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang
dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek
yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara
langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat
dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan
sosialnya. Kedua, pengalaman dan pengamatan. Pengalaman
dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku,
pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu

1
2

dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat


memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan
dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.
Ketiga, kepribadian. Kepribadian adalah konfigurasi
karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan
perbedaan perilaku dari setiap individu. Keempat, konsep diri.
Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep
diri. Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat
luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri
konsumen dengan image merek. Bagaimana individu memandang
dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep
diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku
individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena
konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal
perilaku.
Kelima, motif. Perilaku individu muncul karena adanya
motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap
prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif
seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan
membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya
hidup hedonis. Kemudian yang terakhir, persepsi adalah proses
dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan
informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai
dunia.
Kemiskinan pada akibatnya memiliki dampak bagi orang
yang menyandangnya, beberapa dampak atau akibat dari
kemiskinan, di antaranya:
3

Pertama, pengangguran. Pengangguran merupakan dampak


dari kemiskinan, berhubung pendidikan dan keterampilan
merupakan hal yang sulit diraih masyarakat, maka masyarakat
sulit untuk berkembang dan mencari pekerjaan yang layak untuk
memenuhi kebutuhan. Dikarenakan sulit untuk bekerja, maka
tidak adanya pendapatan membuat pemenuhan kebutuhan sulit,
kekurangan nutrisi dan kesehatan, dan tak dapat memenuhi
kebutuhan penting lainnya.
Kedua, kriminalitas. Kriminalitas merupakan dampak lain
dari kemiskinan. Kesulitan mencari nafkah mengakibatkan orang
lupa diri sehingga mencari jalan cepat tanpa memedulikan halal
atau haramnya uang sebagai alat tukar guna memenuhi
kebutuhan.
Ketiga, putus sekolah.Putusnya sekolah dan kesempatan
pendidikan sudah pasti merupakan dampak kemiskinan.
Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan rakyat miskin putus
sekolah karena tak lagi mampu membiayai sekolah. Putus
sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan akan menjadi
penghambat rakyat miskin dalam menambah keterampilan,
menjangkau cita-cita dan mimpi mereka.
Keempat, kesehatan sulit didapatkan. Kesehatan sulit untuk
didapatkan karena kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari akibat
kemiskinan membuat rakyat miskin sulit menjaga kesehatannya.
Belum lagi biaya pengobatan yang mahal di klinik atau rumah
sakit yang tidak dapat dijangkau masyarakat miskin. Ini
menyebabkan gizi buruk atau banyaknya penyakit yang
menyebar.
4

Kelima, buruknya generasi penerus.Buruknya generasi


penerus adalah dampak yang berbahaya akibat kemiskinan. Jika
anak-anak putus sekolah dan bekerja karena terpaksa, maka akan
ada gangguan pada anakanak itu sendiri seperti gangguan pada
perkembangan mental, fisik dan cara berfikir mereka.
Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan adalah masalah
sosial yang harus diselesaikan dan ini menjadi tanggung jawab
bersama, baik pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat
sipil. Dari sisi peran pemerintah berbagai program dan kebijakan
pembangunan telah di lakukan untuk memacu pertumbuhan
ekonomi, namun ini tidak serta merta dapat menyelesaikan
masalah sosial tersebut secara komperhensif. Menurut Yunus
(2007), pada dasarnya pemerintah dapat melakukan banyak hal
untuk menyelesaikan masalah sosial karena kemampuannya
dalam mengakses dan mengelola sumber daya. Akan tetapi
upaya penyelesaian masalah sosial dengan wirausaha sosial
dengan menggunakan metode pendekatan kewirausahaan
merupakan terobosan yang luar biasa(Suharyanto 2005,
157).Kepedulian pemerintah dalam upaya penanggulangan
kemisikinan diwujudkan dengan adanya beberapa kebijakan
pemberdayaan ekonomi bagi keluarga miskin yang diprogramkan
pemerintah sebagai salah satu langkah yang efektif dalam upaya
penanggulangan kemiskinan baik melalui kelembagaan yang
bersifat lembaga department maupun non departemen(Harry
Hikmat 2010, 128–29).
Dalam Undang-undang No 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial Pasal 1 ayat 10 yang berbunyi,
5

Pemberdayaan sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk


menjadikan warga negara yang mengalami masalah sosial
mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya (Kesejahteraan Sosial Pasal 1 Ayat 10 2009)
Pemberdayaan sebagai perubahan ke arah yang lebih, dari
tidak berdaya menjadi berdaya. Pemberdayaan terkait dengan
upaya peningkatan taraf hidup ke arah yang lebih baik.
Pemberdayaan adalah meningkatkan kemampuan dan rasa diri
untuk menggunakan daya yang dimiliki dalam menentukan
tindakan ke arah yang lebih baik.Menurut Payne (1997)
mengemukakan bahwa pemberdayaan ditunjukkan guna
membantu klien memperoleh daya untuk mengambil keputusan
dan menentukan tindakan (Diana Apriliza, 2012, 43). Salah satu
manfaat besar dari pemberdayaan adalah memungkinkan
perkembangan dan penggunaan kemampuan terpendam dalam
setiap individu.
Dalam rangka untuk memajukan kesejahteraan rakyat
Indonesia, pemerintah pusat menggalakkan program
penanggulangan kemiskinan dengan memberikan dukungan
anggaran pada APBN maupun APBD agar masyarakat miskin
cukup diberdayakan dengan berbagai program-program
pemberdayaan seperti program pembinaan dan peningkatan
pendapatan petani dan nelayan kecil (P4K), program
pembangunan kecamatan, program penanggulangan kemiskinan
perkotaan (P2KP), dan juga termasuk program upaya peningkatan
pendapatan keluarga (UP2K), dan seterusnya.
6

Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)


merupakan respon Pemerintah yang bertujuan menyelesaikan
gejala kemiskinan pada aspek pengangguran sehingga mampu
meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga yang
dicerminkan oleh meningkatnya kemampuan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan keluarga. Program UP2K merupakan salah
satu program pemerintah yang ditujukan untuk kaum perempuan
dan hanya diprioritaskan kepada mereka yang kurang mampu
atau minim modal untuk membuka usaha atau mengembangkan
usahanya, sehingga mereka tidak mampu untuk meningkatkan
pendapatan mereka, atau lebih tepatnya pendapatan mereka hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tanpa adanya
penambahan modal dari pendapatan mereka.
Kecamatan setu kelurahan Muncul kota Tangsel
merupakan kecamatan yang terpilih untuk ikut bersaing dalam 6
produk unggulan secara nasional. Kelurahan ini sudah memasuki
penyeleksian yang cukup ketat dan PKK Kemuning berhasil
menjadi juara memenangkan perlombaan antar hingga tingkat
provinsi Banten. Menurut Wakil Walikota Tangerang Selatan,
Benyamin Davine, peran Tim Penggerak PKK sangat aktif dalam
menyukseskan berbagai pembangunan di Kota Tangerang
Selatan. Menurutnya, secara khusus Pemerintah Kota Tangerang
Selatan memposisikan kaum wanita sebagai bagian dari konsep
pembangunan Kota Tangerang Selatan. (http://Www.Tang
erangekspres.Co.Id/2017/08/01/Produk-Setu-Masuk-Nomine-
Unggulan-Nasional/”2018)
7

“Sebagai bagian dari konsep pembangunan, PKK


ini memiliki peran yang luar biasa. Kadang PKK
bisa berbuat hal-hal yang tak bisa disentuh oleh
Pemkot. Kami sangat apresiasi kepada kelurahan
Muncul masuk dalam kategori nasional,”
ungkapnya di Kantor Kelurahan Muncul Senin
(31/7).

Dalam agama Islam sendiri, keharusan menolong bagi


orang yang kurang mampu terdapat pada beberapa ayat, salah
satunya ada pada surat An-Nisa ayat 8 yang berbunyi:
ِ ‫ضر ال ِْقسم َة أُولُو الْ ُقربى واليتَامى والْم‬
ُ‫ين فَ ْارقُوهم م ْنه‬
ُ ‫ساك‬
ََ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ‫َوإِذَا َح‬
‫َوقُولُوا لَ ُه ْم قَ ْول م ْع ُروفا‬
Artinya: “Dan apabila pada waktu pembagian itu hadir
beberapa kerabat, anak-anak yatim dan orang miskin,
maka berilah mereka dari sebagian dari harta itu dan
ucapkanlah perkataan yang baik kepada mereka” (Q.S An-
Nisa: 8)
Dari hasil pengkajian peneliti, peneliti ingin mengangkat
bagaimana peran dan cara dari program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) dalam menurunkan angka
kemiskinan pada aspek pengangguran. Mengingat program ini
merupakan sudah sukses di beberapa tempat. Berdasarkan temuan
beberapa penelitian di luar penelitian ini, Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) bisa membantu usaha-usaha yang
sedang dijalankan oleh masyarakat yang ada dinaungannya.
Selain itu, peneliti melihat belum adanya penelitian yang
dilakukan mengenaiUsaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
8

(UP2K) di Kemuning, membuat peneliti ingin meneliti dampak


serta peran yang dijalankan oleh program tersebut. Maka pada
skripsi ini, peneliti akan mengangkat mengenai Pemberdayaan
Usaha Mikro Keluarga PKK Kemuning yang sudah sangat
berkembang. Judul dari penelitian iniyaitu “Peran UP2K
Kemuning Dalam Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga di
Kelurahan Muncul Kecamatan Setu Kota Tangerang
Selatan”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah


1. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya pembahasan yang berkaitan dengan
permasalahan yang peneliti teliti, untuk itu perlu adanya
pembatasan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini.
Karena peneliti menyadari adanya keterbatasan waktu dan
kemampuan yang dimiliki peneliti. Pembatasan masalah
dilakukan agar pengkajian dalam penelitian ini tidak
terlampau jauh sehingga menjadi lebih terfokus dan efektif
terhadap apa yang akan disimpulkan. Peneliti membatasi
penelitian ini hanya pada peran UP2K (Upaya Peningkatan
Pendapatan Keluarga) Dalam Pemberdayaan Usaha Mikro
Keluarga di Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu.

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang dipaparkan di
atas, maka dapat diambil beberapa masalah yang menjadi
pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :
9

a. Bagaimana peran UP2K dalam meningkatkan pendapatan


dan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Muncul
Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan ?
b. Bagaimana dampak pelaksanaan program UP2K di
Kelurahan Muncul Kecamatan Setu Kota Tangerang
Selatan?
c. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan program UP2K di Kelurahan Muncul
Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di
atas, maka tujuan penelitian ini diantaranya:
a. Mengetahui dan menganalisis peran UP2K dalam
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
di Kelurahan Muncul Kecamatan Setu Kota Tangerang
Selatan
b. Mengetahui dan menganalisis dampak pelaksanaan
program UP2K di Kelurahan Muncul Kecamatan Setu
Kota Tangerang Selatan
c. Mengetahui menganalisis faktor pendukung dan
penghambat dalam pelaksanaan program UP2K di
Kelurahan Muncul Kecamatan Setu Kota Tangerang
Selatan.
10

2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
1) Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar
S1 (strata satu) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2) Untuk mengetahui kondisi pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat sebelum dan sesudah
menerima bantuan program UP2K (Upaya
Peningkatan Pendapatan Keluarga)
3) Untuk megetahui bagaimana pelaksanaan program
UP2K (Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga) di
Kelurahan Muncul Kecamatan Setu

D. Metedologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakanpada penelitian ini adalah
metode kualitatif. Penelitiankualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan,dll, secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah (Moleong 2004, 6).

2. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam guna
memperoleh pemahaman yang mendalamdan menyeluruh.
Serta data sekunder berupa observasi dan informasi dari
11

kerabat informan. Analisis data dalam penelitian ini melalui


membaca dan meninjau data (catatan observasi, transkip
wawancara) dan akhirnya dapat menganalisis temuan-temuan
dari penelitian ini(Emzir: 2011, 37)
a. Wawancara mendalam
Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan
dan yang diwawancarai (interviewer) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan(Moleong 2004, 135).
Teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah
secara terstruktur yaitu dengan menyusun terlebih dahulu
beberapa pertanyaan yang akan disampaikan kepada
informan. Selain itu juga peneliti menggunakan jenis
wawancara pembicaraan informal. Dalam jenis ini,
pertanyaan sangat tergantung pada pewawancara, jadi
bergantung pada spontanitasnya dalam mengajukan
pertanyaan kepada terwawancara. Hubungan
pewawancara dengan terwawancara adalah dalam situasi
biasa, wajar. Sedangkan pertanyaan dan jawabannya
berjalan seperti pembicaraan biasa dalam kehidupan
sehari-hari. Sewaktu pembicaraan berjalan, terwawancara
malah barangkali tidak mengetahui atau tidak menyadari
bahwa ia sedang di wawancarai(Moleong 2004, 187).
b. Observasi
Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak
12

pada objek penelitian. Melalui observasi, peneliti


mengetahui tentang perilaku dan makna dari perilaku
tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
observasi langsung serta menggunakan jenis observasi
partisipatif. Dengan observasi langsung, peneliti
melakukan pengamatan untuk mencari data yang nantinya
menjadi salah satu sumber data yang kemudian dapat
diolah menjadi bahan analisis(Sugiyono 2008, 227).
c. Dokumentasi
Dokumen adalah setiap bahan yang tertulis atau
foto, sehingga dengan adanya bantuan dokumen, peneliti
terbantu mendapatkan data yang sesuai dengan masalah
penelitian. Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis atau
film, lain dari record yang tidak dipersiapkan karena
adanya permintaan seseorang penyelidik atau peneliti.
Dokumentasi sudah lama digunakan dalam penelitian
sebagai sumber data karena dalam banyak hal
dokumentasi sebagai sumber data dimanfaatkan untuk
menguji, menafsirkan bahkan untuk
meramalkan(Moleong 2010, 216).

3. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di UP2K Kelurahan
Muncul Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan. Adapun
dengan waktu penelitian yang akan dilaksanakan bulan
Februari2019 sampai dengan bulan Oktober 2019.
13

4. Teknik Pemilihan Informan


Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah
purposive (bertujuan) sampling yang memberikan keleluasaan
kepada peneliti dalam menyeleksi informan yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Karena purposive sampling adalah
teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut misalnya orang
tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang peneliti
harapkan sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi
obyek/situasi sosial yang diteliti. Informan sebagai subjek
penelitian berjumlah 9 orang yang terdiri dari:
Tabel I
Sampel Data
No Nama Jabatan Informasi yang Metode
Diperoleh
1 Pak Kasi Latar Belakang Wawancara
Mahmudin Kesejahteraan program dan pihak- Mendalam
Sosial Kecamatan pihak yang
Setu bertanggungjawab atas
program UP2K
2 Ibu Ibu Lurah dan Konsep Perencanaan Wawancara
Mayuni, S. Dewan Pembina Program UP2K di Mendalam
Pd UP2K Kelurahan Kelurahan Muncul
Muncul
3 Ibu Ketua Tata Cara Pelaksanaan Wawancara
Khodijah UP2KKelurahan Program UP2K di Mendalam
Muncul Kelurahan Muncul
14

4 Ibu Masyarakat yang Faktor Penghambat Wawancara


Rodiyah mengikuti Pelaksanaan Program Mendalam
Program UP2K UP2K
5 Ibu Saumi Masyarakat yang Faktor Pendukung dan Wawancara
sudah berhenti Dampak dari Mendalam
mengikuti Pelaksanaan Program
Program UP2K UP2K
6 Ibu Masyarakat yang Dampak dari dari Wawancara
Mirhamah mengikuti Pelaksanaan Program Mendalam
Program UP2K UP2K
7 Ibu Masyarakat yang Dampak dari dari Wawancara
Soliah mengikuti Pelaksanaan Program Mendalam
Program UP2K UP2K
8 Ibu Masyarakat yang Dampak dari dari Wawancara
Nurhayati mengikuti Pelaksanaan Program Mendalam
Program UP2K UP2K
9 Ibu Masyarakat yang Dampak dari dari Wawancara
Nurhati mengikuti Pelaksanaan Program Mendalam
Program UP2K UP2K

5. Teknik Keabsahan Data


Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode
triangulasi guna keabsahan data penelitian. Triangulasi pada
hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang
dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis
data. Triangulasi adalah usaha mengecek kebenaran data atau
informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang
15

yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin


bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data.
Mengenai triangulasi yang digunakan dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber data.
Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi
tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data.
Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti
bisa menggunakan observasi terlibat (participant
observation), dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah,
catatan resmi, catatan pribadi dam gambar atau foto.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu


Dalam pembuatan skripsi ini, sebelumnya peneliti
melakukan kajian terhadap tulisan-tulisan terdahulu. Ada
beberapa tulisan yang sudah mengkaji pembahasan tersebut,
penulis menemukan tulisan tersebut baik dalam bentuk hardfile
maupun softfile. Adapun tulisan-tulisan tersebut memiliki tema
sebagai berikut:
Pertama, skripsi yang dituliskan oleh Arfah Halimah
Hasibuan yang berjudul Strategi Pemasaran Produk Industri
Rumah Tangga Kue Basah Oleh Kelompok Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Paya Pasir
Kecamatan Medan Marelan yang diterbitkan oleh Universitas
Negeri Medan pada tahun 2017. Pada penelitian ini, fokus dari
kajian penelitiannya adalah 1) kelompok usaha kue basah
mengalami kesulitan dalam memasarkan produk kue basah 2)
produk kue basah kelompok Usaha Peningkatan Keluarga
16

Kelurahan Paya Pasir belum dikenal banyak orang 3) terbatasnya


pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tentang
pemanfaatan perkembangan teknologi serta banyaknya pesaing
sebab penjual kue basah banyak terdapat di berbagai pasar dan
pinggiran jalan. Mengenai hasil penelitian di lapangan dapat
disimpulkan bahwa strategi pemasaran kue basah yang dilakukan
Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluaraga (UP2K)
bidang kue basah di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan
Marelan sudah baik, hal ini dapat dilihat dari hasil penerapan
strategi pemasaran kelompok yang mengutamakan kualitas dan
pelayanan produk, harga yang bisa dijangkau dan membuat
pelanggan dan pembeli samasama cocok karena harga ditetapkan
berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, lokasi pemasaran
yang strategis serta persediaan kuenya yang memadai. Akan
tetapi masih perlu menerapkan dan meningkatkan strategi
promosi yang lebih kreatif agar usaha lebih dikenal oleh
masyarakat lainnya guna meningkatkan penjualan. Namun
meskipun demikian, dengan strategi pemasaran yang sudah
diterapkan tersebut hasilnya sudah mampu memberikan dampak
terhadap peningkatan pendapatan keluarga.
Kedua, skripsi yang diterbitkan oleh Universitas
Muhammadiyah Malang pada tahun 2017 yang dituliskan oleh
Hafis Darmawan dengan judul Pemberdayaan Perempuan
Melalui Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) (Studi Pada Kelompok UP2K-PKK di Kelurahan
Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang). Pada
penelitian ini peneliti adalah metode pemberdayaan yang
17

dilakukan oleh PKK dengan program UP2K di Kelurahan


Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Mengenai
metode penelitian yag digunakan oleh peneliti adalah
pelaksanaan kegiatan Program Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing
Kota Malang dan Dampak Program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) bagi anggota kelompok UP2K
Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang.
Hasil penelitian dari skripsi ini menunjukkan bahwa: 1) kegiatan
Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
Kelurahan Pandanwangi fokus pada tiga kegiatan utama yaitu,
pelatihan, pendampingan dan simpan pinjam. Bentuk kegiatan ini
dilakukan dalam pertemuan rutin secara berkala yaitu setiap
bulan sekali. Pelaksanaan pertemuan ini dilakukan dirumah
anggota secara bergiliran. Pada umumnya, kegiatan dikemas
dengan dalam nuansa keagamaan dan kekeluargaan, sehingga
pertemuan terkesan non-formal dan bercorak silaturahmi 2)
Dampak program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) bagi anggota kelompok sangat signifikan. Hal ini terlihat
dari pendapatan anggota kelompok Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) sebelum mengikuti program
sebesar Rp. 2.000.000, per bulan dan setelah mengikuti program
pendapatan mereka naik menjadi Rp 3.000.000, per bulan.
Setelah mengikuti program UP2K pendapatan anggota naik Rp
1.000.000 atau sebesar 35%.
Ketiga, skripsi yang dituliskan oleh Diana Kurnia Putri
yang diterbitkan pada tahun 2018 oleh UIN Raden Intan
18

Lampung dengan judul Pemberdayaan Perempuan Melalui


Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Desa Sumber Rejo Kecamatan Waway Karya Lampung Timur.
Pada penelitian ini, fokus dari kajian penelitian ini adalah
pelaksanaan pemberdayaan perempuan dalam upaya
meningkatkan kemampuan keterampilan kaum perempuan
dengan diberikannya bantuan penguat modal usaha melalui
program Usaha Peningkatan PendapatanKeluarga (UP2K)
didalam meningkatkan penghasilan sebuab keluarga yang
diperoleh dari usaha perekonomian melalui kegiatan
berwirausaha sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarganya. Mengenai temuan dari penelitian tersebut adalah
pelaksanaan pemberdayaan perempuan dalam program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) sudah cukup baik. Hal
tersebut terlihat adanya pelatihan yang diadakan oleh Tim
Penggerak PKK Kabupaten dan Desa baik dalam bentuk
keterampilan maupun dalam hal pengelolaan dana. Dampak
pelaksanaan program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) ini memberikan efek yang positif bagi masyarakat
khususnya kaum perempuan. Program UP2K memberikan
fasilitas perkoperasian bagi perempuan dengan tidak memberikan
beban pinjaman yang besar dan persyaratan yang memberatkan
sebagaimana koperasi lainnya. Jasa peminjaman dan simpanan
juga berdasarkan pada kesepakatan bersama dan kekeluargaan.
Sehingga dengan adanya program UP2K ini memberikan
kesempatan terhadap peningkatan kemampuan dan
pengembangan pendapatan bagi perempuan.
19

Keempat, jurnal yang berjudul Strategi Keberhasilan Usaha


Home Industri Sepatu Dalam Memberdayakan Masyarakat yang
ditulis oleh Sarah Fauziah Audina dan Muhtadi pada Jurnal
Agribisnis Terpadu. Fokus utama penelitian ini adalah
mengetahui strategi yang digunakan untuk mempertahankan
usaha serta dampak dari home industry sepatu yang mampu
memberdayakan masyarakat sekitar di Jakarta Pusat. Adapun
metode penelitian yang digunakan pada penelitian tersebut adalah
penelitian kualitatif. Mengenai metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode wawacara dan observasi lapangan.
Narasumber yang menjadi fokus utama pada penelitian ini adalah
usaha home industry Bapak Haryono. Terdapat 3 (tiga) kerangka
teori yang digunakan pada penelitian tersebut, yaitu aras mikro,
atas mezzo, dan aras makro. Pada kesimpulannya, peneliti
menjelaskan bahwa Bapak Haryono mendapatkan dukungan dari
warga setempat. Kemudian kesuksesan Bapak Haryono dalam
memberdayakan masyarakat sekitar dapat berjalan dengan baik
berkat adanya semangat dan kerja keras. Dampak lain dari
adanya pelatihan dari home industry di daerah tersebut adalah
adanya perubahan pola berpikir di masyarakat. Dampak
selanjutnya, ternyata beberapa karyawan dari Bapak Haryono
sudah mendirikan usaha, bermodalkan keterampilan dan
motivasu yang sudah diberikan oleh Bapak Haryono.
Kelima, tulisan ilmiah yang tulis oleh Rumayah dan
dipublikasi pada Jurnal Pemerintahan Integratif tahun 2015
dengan judul Pelaksanaan Program Pemberdayaan Dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dalam Pemberdayaan
20

Masyarakat di Desa Malinau Kota Kecamatan Malinau. Pada


penelitian ini yang menjadi fokus utamanya adalah pelaksanaan
dari pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga di masyarakat
desa Malinau Kota. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
penelitian kepustakaan, penelitian lapangan berupa observasi,
wawancara mendalam dan penelitian dokumen. Narasumber dari
penelitian ini adalah Ketua Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) Kecamatan Malinau Kota, Sekertaris
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Malinau
Kota, dan Pokok Kerja (Pokja) II. Data-data yang diperoleh dan
dikumpulkan, dibandingkan, dianalisis dengan analisis
kualitatif.Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan
program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di
Desa Malinau Kota belum bisa dilaksanakan dengan maksimal.
Hal tersebut disebabkan karena kurangnya keaktifan dari
pengurus Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Desa Malinau Kota, dana yang diberikan dan luasnya daerah
yang dinaungi oleh Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) Desa Malinau Kota. Temuan lainnya adalah Faktor
pendukung dan penghambat Pelaksanaan Program Pemberdayaan
dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bahwa adanya pendapat yang
berbeda yang dikemukan oleh masing-masing kedua belah pihak.
Namun, dapat diketahui bahwa Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) desa Malinau Kota memiliki beberapa faktor
pendukung yaitu adanya partisipasi dalam kegiatan yang dia
adakan oleh Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
seperti kegiatan melaksanakan dan mengembangkan BKB.
21

Sedangkan faktor penghambatyang dimiliki oleh Pemberdayaan


dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa Malinau Kota yaitu
Kurangnya keaktifan dari pengurus, luasnya daerah yang
dinaungi, Keterbatasan dana, dan masih kurangnya kepercayaan
masyarakat desa kepada Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) desa Malinau Kota untuk kegiatan dibidang
pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan berkehidupan
berkoperasi.

F. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui hubungan yang logis antara bagian satu
dengan bagian selanjutnya serta mempermudah dalammemahami
skripsi ini, maka peneliti menguraikan sistematika pembahasan:
BAB I: Pendahuluan
Pada bab ini, peneliti mengemukakan latar belakang
masalah, pembatasan masalah dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, metodologi penelitian, tinjauan teori, dan
sistematika penulisan.

BAB II: Kajian Pustaka


Pada bab ini, peneliti akan menguraikan landasan teori,
penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran teoritis.

BAB III: Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Pada bab ini, peneliti memuat gambaran umum tentang
sejarah dan perkembangan, visi dan misi, program,
pola pendanaan serta manajemen Lembaga UP2K
Kemuning.
22

BAB IV: Data Dan Temuan Penelitian


Pada bab ini, peneliti akan membahas hasil temuan
penelitian meliputi gambaran umum objek penelitian,
analisis data dan pembahsan hasil penelitian.

BAB V: Pembahasan
Pada bab ini berisi uraian yang mengaitkan latar
belakang, teori, dan rumusan teori dari penelitian

BAB VI: Simpulan, Implikasi, Dan Saran


Pada bab ini Format penelitian kualitatif dapat
disesuaikan dengan rancangan penelitian yang
digunakan dan temuan yang berkembang di lapangan.
BAB II
Kajian Teori Peran, Pemberdayaan, Kerangka Berpikir

A. Definisi Peran dan Pemberdayaan


Dalam proses pemberdayaan, masyarakat tidak bisa begitu
saja tumbuh menjadi masyarakat yang sejahtera apabila tidak
adanya dukungan dari lembaga negara. Maka untuk
menyejahterakan masyarakat, negara perlu merencanakan dan
menyusun sebuah program yang bisa memberikan dampak
kepada masyarakat, salah satu upaya yang ditempuh oleh
Pemerintah adalah menyusun dan melaksanakan program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga-Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (UP2K-PKK).
Dengan terlaksananya program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga-Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(UP2K-PKK) ini, sebenarnya Pemerintah memainkan perannya
selaku negara pada masyarakat yang ada dinaungannya. Selain
itu, dengan lahirnya program ini sebenarnya pemerintah berupaya
untuk bisa memberdayakan masyarakatnya sehingga bisa
membantu perekonomian negara.
1. Teori Peran
Untuk memulai penelitian ini, peneliti akan memulai
dengan memaparkan teori peran dan pemberdayaan. Menurut
Dewi Wulan Sari (2009:106), mendefinisikan peran sebagai
konsep tentang apa yang harus dilakukan oleh individu dalam
masyarakat dan meliputi tuntutan-tuntutan prilaku dari

23
24

masyarakat terhadap seseorang dan merupakan perilaku


individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
Pendapat lainnya, menurut Maurice Duverger (2010:
102) berpendapat, bahwa istilah peran dipilih secara baik
karena dia menyatakan bahwa setiap orang adalah pelaku di
dalam masyarakat dimana dia hidup, juga dia adalah seorang
aktor yang harus memainkan beberapa peranan seperti aktor
profesional. Lebih lanjut lagi, menurutnya bahwa peranan
merupakan atribut sebagai dari status dan perilaku yang
diharapkan oleh anggota-anggota lain dari masyarakat
terhadap pemegang status, singkatnya, peranan hanyalah
sebuah aspek dari status yang disandang.
Menurut Ife yang dikutip dari buku Isbandi Rukminto
(2012: 91), ada beberapa peran yang dapat dilakukan petugas
pengembangan masyarakat dalam praktik pengorganisasian
dan pengembangan masyarakat, yaitu:
a. Peran-peran fasilitatif
1) Animasi sosial
Menurut Ife, keterampilan melakukan animasi
sosial menggambarkan kemampuan pelaku perubahan
ataupun pemberdayaan masyarakat untuk
membangkitkan energi, inspirasi, antusiasme
masyarakat termasuk didalamnya mengaktifkan,
menstimulasi, dan mengembangkan motivasi warga
untuk bertindak.
25

Peran pelaku perubahan ataupun pemberdaya


masyarakat disini bukanlah sebagai seseorang yang
akan melaksanakan seluruh kegiatan oleh dirinya
sendiri, tetapi lebih ke arah memampukan (enable)
warga untuk mau terlibat aktif dalam proses perubahan
di komunitas tersebut.
2) Mediasi dan negoisasi
Pelaku perubahan dalam upaya melakukan
intervensi sosial (perubahan sosial yang terencana)
kadangkala bertemu dengan situasi di mana terjadi
konflik minat dan nilai dalam komunitas. Konflik ini
sering kali tidak terhindarkan karena dalam suatu
komunitas tidak jarang terdapat berbagai perbedaan
minat dan cara pandang dari berbagai kelompok yang
ada dalam masyarakat tersebut.
3) Pemberi dukungan
Salah satu peran dari pemberdaya masyarakat
adalah untuk menyediakan dan mengembangkan
dukungan terhadap warga yang mau terlibat dalam
struktur dan aktivitas komunitas tersebut. Dukungan itu
sendiri tidak selalu bersifat materiil, tetapi dapat juga
bersifat seperti pujian, penghargaan dalam bentuk kata-
kata, ataupun sikap dan perilaku yang menunjukkan
dukungan dari pelaku perubahan terhadap apa yang
dilakukan warga, seperti menyediakan waktu bagi
warga bila mereka ingin berbicara dengannya guna
membahas permasalahan yang mereka hadapi.
26

4) Fasilitasi kelompok
Ife melihat bahwa banyak waktu yang digunakan
oleh pelaku perubahan dihabiskan dalam kelompok-
kelompok yang ada di masyarakat. Oleh karena itu,
keefektifan kerja dari pelaku perubahan sebagai
pemberdaya masyarakat juga akan sangat terkait
dengan keterampilannya untuk berinteraksi dengan
kelompok-kelompok kecil.
Kelompok-kelompok yang ada di masyarakat
pada dasarnya merupakan suatu modal sosial karena
adanya unsur norma (norms) dan nilai (values) dalam
kelompok tersebut serta adanya kepercayaan yang
merupakan suatu ciri modal sosial.
Berbagai diskusi tentang upaya mengembangkan
kelompok selalu terkait dengan peran-peran pelaku
perubahan sebagai pemberdaya masyarakat. Hal
pertama yang harus di lakukan adalah memfokuskan
pada membantu kelompok untuk mencapai hasil yang
diinginkan (misalnya, membantu membangun taman
bermain atau membantu merenovasi rumah warga),
sedangkan hal yang kedua lebih mengarah pada
bagaimana menciptakan kelompok tersebut.
Dari pandangan Ife, dalam pembangunan suatu
komunitas, justru proses itulah yang lebih memainkan
peranan utama di bandingkan dengan sekedar hasil
yang ingin dicapai.
27

5) Pemanfaatan sumber daya dan keterampilan


Pelaku perubahan sebagai pemberdaya
masyarakat harus dapat mengidentifikasi dan
memanfaatkan berbagai keterampilan dan sumber daya
yang ada dalam komunitas maupun kelompok.
Berbagai kelompok ini harus mendapat perhatian dari
pemberdaya masyarakat sehingga dalam
pengembangannya mereka bisa mengoptimalisasikan
keterampilan mereka, yang tentu saja disini
dipertimbangkan pula potensi daerah pemasaran
dimana produk tersebut bisa diterima.
6) Mengorganisasi
Peran terakhir dari pelaku perubahan sebagai
pemberdaya masyarakat yang terkait dengan peran-
peran fasilitatif adalah sebagai organisator.
Keterampilan mengorganisasi melibatkan kemampuan
pelaku perubahan untuk berpikir tentang hal-hal apa
saja yang perlu dilakukan.
b. Peran-peran pendidikan
Petugas pengembangan masyarakat tidak hanya
membantu pelaksanaan, tetapi juga harus lebih berperan
aktif dalam memberikan masukan secara langsung,
sebagai hasil dari pengetahuan, keterampilan dan
pengalamannya. (Abu Huraerah, 2008: 155)
1) Peningkatan kesadaran
Peningkatan kesadaran diawali dengan upaya
membangun hubungan antara hubungan personal
28

dengan kepentingan politisi, atau kepentingan


individual dengan kepentingan struktural. Hal ini
bertujuan membantu individu melihat permasalahan,
impian, aspirasi, penderitaan yang dialaminya dalam
perspektif sosial dan politik yang lebih luas.
Komponen penting yang lain dari peningkatan
kesadaran masyarakat adalah: Pertama, membantu
masyarakat untuk dapat melihat berbagai alternatif
yang ada. Masyarakat tidaklah perlu hanya melihat
kehidupan seperti apa adanya saat ini karena dengan
mau melihat dunia ini dari sudut pandang yang lain,
seringkali justru dapat memunculkan beberapa
alternatif untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Kedua, dalam proses penyadaran adalah menyadarkan
masyarakat tentang struktur dan strategi perubahan
sosial di mana warga dapat berpartisipasi dan bertindak
secara efektif .
2) Pemberian informasi
Pelaku perubahan dalam upaya memberdayakan
masyarakat tidak jarang juga harus menyampaikan
informasi yang mungkin belum diketahui oleh
komunitas sasarannya. Membantu memberikan
informasi yang relevan kepada masyarakat merupakan
satu di antara peran penting seorang pelaku perubahan
masyarakat.
Aspek-aspek yang berkaitan dengan informasi
demografi dan indikator-indikator sosial, seperti:
29

struktur usia, tingkat kematian, tingkat kenakalan


remaja, distribusi pendapatan dapat menjadi informasi
penting bagi masyarakat untuk menyusun profil bagi
mereka sendiri.
3) Pelatihan
Pelatihan merupakan peran pendidikan yang
paling spesifik karena secara mendasar dapat
memfokuskan pada upaya mengajarkan komunitas
sasaran bagaimana cara melakukan sesuatu hal yang
berguna bagi mereka secara khusus dan lebih luas lagi
bagi komunitasnya.
Pelatihan pada dasarnya akan lebih efektif bila
keterampilan yang di ajarkan adalah keterampilan yang
di inginkan oleh masyarakat. Dalam arti, masyarakat
dilibatkan dalam proses menentukan pelatihan apa
yang mereka inginkan.

Sedangkan peran petugas pengembangan


masyarakat menurut Zastrow yang di kutip oleh Abu
Huraerah (2008: 149-151) adalah:
1) Enabler (pemercepat perubahan)
Peran sebagai enabler adalah membantu
masyarakat agar dapat mengartikulasikan atau
mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan mereka,
menjelaskan dan mengidentifikasikan masalah-masalah
mereka dan mengembangkan kemampuan mereka agar
dapat menangani masalah yang mereka hadapi secara
30

lebih efektif. Fokusnya adalah menolong masyarakat


agar dapat menolong dirinya sendiri.
Ada empat fungsi utama yang dilakukan
pengembang masyarakat sebagai pemercepat
perubahan (enabler), yaitu: membantu masyarakat
menyadari dan melihat kondisi mereka,
membangkitkan dan mengembangkan organisasi dalam
masyarakat, mengembangkan relasi yang baik dan
memfasilitasi perencanaan yang baik.
2) Broker (perantara)
Peranan seorang broker adalah menghubungkan
individu-individu ataupun kelompok dalam masyarakat
yang membutuhkan pertolongan dengan pelayanan
masyarakat, tetapi tidak tahu dimana dan bagaimana
mendapatkan bantuan tersebut dengan lembaga yang
menyediakan layanan masyarakat. Peranan ini
dilakukan seorang broker karena individu atau
kelompok tersebut kerapkali tidak mengetahui dimana
dan bagaimana mendapatkan pertolongan tersebut.
3) Educator (pendidik)
Dalam menjalankan peran sebagai pendidik,
pengembang masyarakat diharapkan mempunyai
kemampuan menyampaikan informasi dengan baik dan
jelas, serta mudah ditangkap oleh komunitas yang
menjadi sasaran perubahan. Di samping itu, ia juga
harus mempunyai pengetahuan yang cukup memadai
mengenai topik yang akan dibicarakan. Dalam hal ini,
31

tidak jarang seorang pengembang masyarakat harus


menghubungi rekan dari profesi lain yang menguasai
materi tersebut. Aspek lain yang terkait dengan peran
ini adalah keharusan bagi seorang pengembang
masyarakat untuk selalu belajar.
4) Expert (tenaga ahli)
Sebagai seorang expert, pelaku perubahan
berperan menyediakan informasi dan memberikan
saran-saran dalam berbagai area. Seorang expert juga
harus sadar bahwa usulan dan saran yang ia berikan
bukanlah mutlak harus di jalankan klien mereka, tetapi
usulan dan saran tersebut lebih merupakan gagasan
sebagai bahan pertimbangan masyarakat ataupun
organisasi dalam pengambilan keputusan.

5) Social Planner (perencana sosial)


Seorang perencana sosial berperan
mengumpulkan fakta-fakta tentang masalah sosial yang
terdapat dalam komunitas serta menyusun alternatif
tindakan dalam menangani masalah tersebut. Seorang
sosial planner lebih lebih memfokuskan pada
keterlibatan dalam tugas-tugas pengembangan dan
pengimplementasian program.
6) Advocate (advokasi)
Peranan sebagai advokasi dipinjam dari profesi
hukum. Peranan ini adalah peranan yang aktif dan
terarah, dimana pelaku perubahan melaksanakan
32

fungsinya sebagai advokat yang mewakili kelompok


masyarakat yang membutuhkan pertolongan ataupun
pelayanan, tetapi institusi yang seharusnya
memberikan pertolongan tersebut tidak memperdulikan
ataupun menolak tuntunan masyarakat.
7) Activist (aktivis)
Sebagai aktivis, seorang pengembang masyarakat
senantiasa melakukan perubahan yang mendasar dan
sering kali tujuannya adalah pengalihan sumber daya
atau kekuatan pada kelompok yang kurang
mendapatkan keuntungan. Seorang aktivis biasanya
mencoba menstimulasi kelompok yang kurang
diuntungkan tersebut untuk mengorganisasi diri dan
melakukan tindakan melawan struktur kekuasaan yang
ada.
Menurut Sembiring yang dikutip oleh Muh. Nurdin
dkk (2014: 70) fungsi pemerintah negara termasuk
pemerintah daerah dimanapun berada, sekurang-kurangnya
melakukan fungsi pelayanan (services), fungsi pengaturan
(regulation), dan fungsi pemberdayaan (empowering),
dalam upaya mewujudkan tata kelolah pemerintahan yang
baik (good governance).
Sementara menurut Hamdi yang dikutip oleh Muh.
Nurdin dkk (2014: 70) fungsi pemerintah yakni melakukan
pengaturan dan memberikan pelayanan. Pengaturan dalam
arti menegaskan bingkai kesepakatan kehidupan kolektif,
agar terdapat kepastian dan perilaku yang memberikan
33

kemanfaatan pada kepentingan umum. Pelayanan terhadap


hak-hak masyarakat berisi kegiatan untuk memudahkan
masyarakat menikmati hidupnya yang patut atau pantas
sesuai dengan nilai-nilai dan martabat kemanusiaannya.
Sedangkan pelayanan teradap kewajiban masyarakat berisi
kegiatan untuk memampukan masyarakat memahami
kepatuhan kolektif yang semestinya dikembangkan.
Pelayanan ini kemudiaan sangat berkaitan dengan fungsi
pemberdayaan.

2. Teori Pemberdayaan
a. Definisi Pemberdayaan
Setelah memaparkan teori peran, maka peneliti
selanjutnya akan menjelaskan teori pemberdayaan
masyarakat yang telah disampaikan oleh para ahli. Jika
dilihat pemberdayaan masyarakat terdiri dari dua suku
kata, yaitu pemberdayaan dan masyarakat. Pemberdayaan
berasal dari kata daya yang berarti kemampuan.
Berdasarkan keterangan tersebut maka pemberdayaan
adalah kemampuan yang dimiliki oleh orang atau
organisasi dalam upaya membuat berdaya asing.
Pendapat lainnya mengenai pemberdayaan
mengemukakan bahwa pada hakikatnya konsep
pemberdayaan dan memberdayakan adalah terjemahan
dari bahasa Ingrris yaitu empowerment dan empower yang
mengandung dua arti. Pertama yaitu to give power or
authority to yang artinya memberi kekuasaan,
34

mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas ke


pihak lain. Pengertian kedua yaitu to give ability to or
enable yang diartikan sebagai upaya untuk memberi
kemampuan atau pemberdayaan. (TP. Yansen; 2013: 131)
Menurut Mas‟oed dalam Mardikanto dan Soebianto
(2015:26), pemberdayaan merupakan upaya untuk
memberikan daya (empowerment) atau penguatan
(strengthening) kepada masyarakat.Selanjutnya
Kartasasmita,yang dikutip oleh Mardikanto dan Soebianto
(2015:53) mendefinisikan bahwa pemberdayaan adalah
upaya untuk membangun daya itu sendiri, dengan
mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran
akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk
mengembangkannya. Selanjutnya, upaya tersebut diikuti
dengan memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri.
Sumodiningrat dalam Mardikanto dan Soebianto
(2015:33) berpendapat bahwa pemberdayaan merupakan
upaya pemberian kesempatan dan/atau memfasilitasi
kelompok miskin agar mereka memiliki aksesibilitas
terhadap sumber daya yang berupa: modal, teknologi,
informasi, jaminan pemasaran dan lain-lain agar mereka
mampu memajukan dan mengembangkan usahanya,
sehingga memperoleh perbaikan pendapatan serta
perluasan kesempatan kerja demi perbaikan kehidupan
dan kesejahteraannya.
35

Sementara untuk pendefinisian pemberdayaan


masyarakat, Mardiakanto dan Soebinato (2015:30)
menjelaskan bahwa upaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat laposan masyarakat yang dalam kondisi
sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari
perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata
lain, pemberdayaan adalah memampukan dan
memandirikan masyarakat. Lebih lanjut lagi,
pemberdayaan masyarakat itu suatu proses dimana
masyarakat, terutama mereka yang miskin sumber daya,
kaum peremuan dan kelompok yang terabaikan lainnya,
didukung agar mampu meningkatkan kesejahteraannya
secara mandiri.
Pemberdayaan memiliki makna membangkitkan
sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan
masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dalam
menentukan masa depan mereka. Konsep utama yang
terkandung dalam pemberdayaan adalah bagaimana
memberikan ruang kesempatan yang luas bagi masyarakat
untuk menentukan sendiri arah kehidupan dalam
komunitasnya. Pemberdayaan memberikan tekanan pada
otonom pengambilan keputusan dari suatu kelompok
masyarakat. Penerapan aspek demokrasi dan partisipasi
dengan titik fokus pada lokalitas akan menjadi landasan
bagi upaya penguatan potensi lokal. Pada kesempatan ini
pemberdayaan masyarakat difokuskan pada penguatan
individu anggota masyarakat beserta pranata-pranatanya.
36

Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan


adalah menempatkan masyarakat tidak sekedar sebagai
objek melainkan juga sebagai subjek. Konteks
pemberdayaan, sebenarnya tekandung dalam proses
pembangunan dan hak untuk menikmati hasil
pembangunan. Pemberdayaan mementingkan adanya
pengakuan subjek akan kemampuan atau daya yang
dimiliki objek.
Secara garis besar, Sri Widayanti (2012: 94)
membagi definisi pemberdayaan ke dalam dua kelompok.
Kelompok pertama merupakan kelompok yang memiliki
pandangan pada kerangka kerja developmentalisme.
Kelompok ini didasari oleh kesadaran naif atau reformatif
yang melihat faktor manusia sebagai akar masalah
ketidakberdayaan mereka. Dalam konteks ini, mereka
tidak menolak konsep dasar dan gagasan pembangunan,
tetapi lebih kepada mengkritisi pendekatan dan
metodologi yang digunakan. Menurut mereka, kegagalan
pemberdayaan disebabkan oleh pendekatan konvensional
yang di antaranya, transplantative planning, top down,
inductive, capital intensive, west-biased technological
transfer dan lainnya.
Oleh karena itu, solusi yang mereka tawarkan
adalah mengupayakan teknik dan metodologi „alternatif‟
dari metode dan pendekatan proyek pemerintah, seperti
proyek pengembangan industri kecil; pengembangan
kerajinan (handycraft); proyek peningkatan pendapatan;
37

pelayanan kesehatan masyarakat; program keluarga


berencana dan pengendalian penduduk; teknologi tepat
guna dan proyek pembangunan perdesaan lainnya.
Strategi-strategi yang mereka tawarkan adalah
transformative and transactive planning, bottom up,
community empowerment, dan participative, semuanya ini
terkenal dengan Pembangunan Komunitas (Community
Development).
Menurut Robert Adams selaku pemikir yang
berpijak pada kerangka kerja developmentalism,
menyampaikan bahwa pemberdayaan masyarakat “the
user participation in services and to self-help movement
generally, in which group take action on their own behalf,
either in cooperation with, or independently of, the
statutory services.” Berdasarkan pengertian tersebut, Sri
Widayanti menyimpulkan bahwa pemberdayaan sebagai
alat untuk membantu individu, kelompok dan masyarakat
supaya mereka mampu mengelola lingkungan dan
mencapai tujuan mereka, sehingga mampu bekerja dan
membantu diri mereka dan orang lain untuk
memaksimalkan kualitas hidup. (Widayanti, 2012: 95)
Dampak dari kurang tepatnya metode yang sudah
disebutkan seperti pembangunan tidak menghasilkan
kemajuan, melainkan justrusemakin meningkatkan
keterbelakangan, melahirkan ketergantungan negara
sedang berkembang terhadap negara maju, melahirkan
ketergantungan pheriphery terhadap center, melahirkan
38

ketergantungan masyarakat terhadap negara atau


pemerintah, dan melahirkan ketergantungan masyarakat
kecil terhadap pemilik modal. (Widayanti, 2012: 94)
Kemudian pandangan dari kelompok kedua yang
merupakan anti tesis dari pemikiran kelompok pertama,
yaitu anti-developmentalisme, mempertanyakan gagasan
dasar dari diskursus pembangunan. Pandangan ini
menggunakan pendekatan kritis sebagai landasan dan alat
analisa atas realitas sosial. Kritik atas pembangunan ini
mengundang banyak kajian yang diantara hasilnya
menunjukkan bahwa modernisasi dan developmentalisme
adalah bungkus baru dari kapitalisme. Banyak pendapat
yang menyatakan bahwa ideologi pembangunan atau
developmentalisme adalah salah satu produk dari proyek
pencerahan (enlightenment), yang memiliki prinsip dasar
penduniawian (sekularisasi); penalaran (rasionalisasi); dan
individualisasi. Ketiga landasan tersebut mendorong
dilakukannya revolusi industri, revolusi ilmu
pengetahuan, dan reformasi politik. (Widayanti, 2012: 94)
Menurut pandangan ini, pembangunan dilihat
sebagai ideologi dominan yang telah mengendap sekian
lama di Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia,
tidak memungkinkan bagi pencapaian demokratisasi dan
transformasi dibidang apapun yang meliputi ekonomi,
politik, kultur, gender, dan lingkungan, termasuk relasi
pengetahuan/kekuasaan. Dari perspektif ini, menurut Sri
Widayanti, kritik dan penolakan bukan hanya pada aras
39

metodologi dan pendekatan tetapi juga terhadap konsep


dan diskursus pembangunan. (Widayanti, 2012: 96)
Menurut Jim Ife (Jim Ife & Frank Tesoriero, 2008)
yang berpijak pada pandangan anti-developmentalisme,
membagi pandangan pemberdayaan ke dalam beberapa
kelompok, pertama penganut strukturalis memaknai
pemberdayaan sebagai upaya pembebasan, transformasi
struktural secara fundamental, dan eliminasi struktural
atau sistem yang opresif; kedua kelompok pluralis
memandang pemberdayaan sebagai upaya meningkatkan
daya seseorang atau sekelompok orang untuk dapat
bersaing dengan kelompok lain dalam suatu “rule of the
game” tertentu; ketiga kelompok elitis, pemberdayaan
sebagai upaya mempengaruhi elit, membentuk aliniasi
dengan elit-elit tersebut, serta berusaha melakukan
perubahan terhadap praktek-praktek dan struktur yang
elitis; dan keempat, kelompok post-strukturalis,
pemberdayaan merupakan upaya mengubah diskursus
serta menghargai subyektivitas dalam pemahaman realitas
sosial.
Selain itu, menurut Pranarka, konsep empowerment
pada dasarnya adalah upaya menjadikan suasana
kemanusiaan yang adil dan beradab menjadisemakin
efektif secara struktural, baik di dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, negara, regional, internasional, baik
dalam bidang politik, ekonomi, budaya, dan lain-lain.
40

Konsep pemberdayaan yang diusung oleh anti-


developmentalisme tersebut menjelaskan bahwa
pemberdayaan merupakan upaya pembebasan dari
determinisme dan kekuasaan yang absolut, dengan
mendasarkan pada aktualisasi dan koaktualisasi eksistensi
manusia dan kemanusiaan, yang bertujuan untuk
menciptakan kehidupan kemanusiaan yang adil dan
beradab dalam sistem politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Oleh karena itu, pemberdayaan bukanlah sebuah istilah
yang netral, tetapi memiliki keberpihakan yang jelas
terhadap masyarakat grass-root yang menjadi pihak yang
dirugikan dalam relasi sistem dominan-subordinat.
Perbedaan yang sangat signifikan dari kedua pandangan
tersebut adalah pada sasaran utama pemberdayaan,
apabila aliran pertama menekankan pada perubahan
manusia supaya dapat menyesuaikan dengan sistem,
aliran kedua justru menekankan pada perubahan sistem
dan struktur ekonomi, politik, sosial dan budaya yang
lebih adil dan lebih baik sehingga dengan sendirinya
masyakat akan berdaya dari determinisme kekuasaan yang
absolut. (Widayanti, 2012: 99)
Kemudian berkaitan dengan pemberdayaan
masyarakat, menurut Tantan Hermansah (2018)
menuliskan bahwa pada hakikatnya pemberdayaan
masyarakat merupakan agenda pembangunan untuk
mencapai kondisi masyarakat yang ideal, yaitu kondisi
yang saling menguntungkan antara pemberi dan penerima
41

manfaat. Pemberi bisa menyalurkan tanggungjawabnya


sebagai bentuk partisipasi dalam pembangunan.
Sementara penerima diharapkan mendapat manfaat
program lebih berdaya dalam sebgala aspek kehidupan,
seperti ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, aspek
kehidupan lainnya untuk mencapai kesejahteraan.

b. Ruang Lingkup Pemberdayaan


Lingkup kegiatan pemberdayaan masyarakat,
menurut Mardikanto dan Soebianto (2015: 114) antara
lain:
1) Bina Manusia
Bina manusia merupakan upaya yang pertama
dan utama yang harus diperhatikan dalam setiap upaya
pemberdayaan masyarakat. Hal ini dilandasi oleh
pemahaman bahwa tujuan pembangunan adalah untuk
perbaikan mutu hidup atau kesejahteraan manusia.
Disamping itu dalam ilmu manajemen, manusia
menempati unsur yang paling unik karena selain
sebagai salah satu sumberdaya juga sekaligus pelaku
atau pengelola manajemen itu sendiri. Upaya bina
manusia adalah semua kegiatan yang termasuk dalam
upaya penguatan atau pengembangan kapasitas yang
meliputi:
a) Pengembangan kapasitas individu, yang meliputi
kapasitas kepribadian, kapasitas di dunia kerja dan
pengembangan keprofesionalan.
42

b) Pengembangan kapasitas entitas/kelembagaan yang


meliputi:
(1) Kejelasan visi, misi dan budaya organisasi
(2) Kejelasan struktur organisasi, kompetensi dan
strategi organisasi
(3) Proses organisasi atau pengelolaan organisasi
(4) Pengembangan jumlah dan mutu sumberdaya
(5) Interaksi antar individu di dalam organisasi
(6) Interaksi dengan entitas organisasi dengan
pemangku kepentingan yang lainnya.
c) Pengembangan kapasitas sistem (jejaring) yang
meliputi:
(1) Pengembangan interaksi antar entitas (organisasi)
dalam sistem yang sama
(2) Pengembangan interaksi dengan entitas di luar
sistem
2) Bina Usaha
Bina usaha menjadi suatu upaya penting dalam
setiap pemberdayaan, sebab bina manusia yang tanpa
memberikan dampak atau manfaat bagi perbaikan
kesejahteraan (ekonomi) tidak akan laku dan bahkan
menambah kekecewaan. Sebaliknya, hanya bina
manusia yang mampu (dalam waktu dekat/cepat)
memberikan dampak atau manfaat bagi perbaikan
kesejahteraan (ekonomi) yang akan laku atau
memperoleh dukungan dalam bentuk partisipasi
masyarakat. Bina usaha mencakup:
43

a) Pemilihan komoditas dan jenis usaha


b) Studi kelayakan dan perencanaan bisnis
c) Pembentukan badan usaha
d) Perencanaan investasi dan penetapan sumber-
sumber pembiayaan
e) Pengelolaan SDM dan pengembangan karir
f) Manajemen produksi dan operasional
g) Manajemen logistik dan finansial
h) Penelitian dan pengembangan
i) Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi
bisnis
j) Pengembangan jejaring dan kemitraan
k) Pengembangan sarana dan prasarana pendukung

3) Bina Lingkungan
Setelah dikembangkan teori pembanguna
berkelanjutan, isu lingkungan menjadi salah satu isu
yang sangat penting. Hal ini terlihat pada kewajiban
dilakukannya AMDAL (analisis manfaat dan dampak
lingkungan) dalam setiap kegiatan investasi,ISO 1400
tentang keamanan lingkungan, sertifikat ekolebel. Hal
ini dinilai penting karena pelestarian lingkungan
(fisik) akan sangat menentukan keberlanjutan
kegiataninvestasi maupun operasi (utamanya yang
terkait dengan tersedianya bahan baku). Jika selama
ini pengertian lingkungan seringkali dimaknai sekedar
lingkungan fisik, utamanya yang menyangkut
44

pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.


Tetapi dalam prakteknya perlu disadari bahwa
lingkungan sosial juga sangat berpengaruh terhadap
keberlanjutan bisnis dan kehidupan. Maka di era
sekarang ini, kesadaran mengenai lingkungan sudah
bergeser dengan diterbitkannya Undang-undang No.
25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan yang didalamnya mencantumkan
tanggungjawab sosial dan lingkungan oleh
penanammodal/perseroan. Di lingkungan
internasional, sejak 2007 telah ditetapkan ISO 26000
tentang tanggungjawab sosial perusahaan.

4) Bina Kelembagaan
Tersedianya dan efektivitas kelembagaan akan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan bina
manusia, bina usaha dan bina lingkungan. Pengertian
tentang kelembagaan seringkali dimaknai dalam arti
sempit sebagai beragam bentuk lembaga (kelompok,
organisasi). tetapi kelembagaan sebenarnya memiliki
arti yang lebih luas. Menurut Hayami dan Kikuchi
(dalam Mardikanto dan Soebianto, 2015:116)
mengartikan kelembagaan sebagai suatu perangkat
umum yang ditaati oleh anggota suatu komunitas
(masyarakat).
45

B. Logic Framework Approach (LFA)


Untuk bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari
aktifitas pemberdayaan di daerah, maka pemerintah daerah
dituntut untuk memiiliki kapasitas atau kompetensi yang
memadai dalam rangka mengidentifikasi berbagai persoalan yang
ada di dalam pertambangan daerah. Salah satu cara yang dapat
membantu atau memudahkan untuk menginventarisir berbagai
persoalan adalah dengan menggunakan pendekatan Logical
Framework Approach (LFA).
Logical Framework Approach (LFA) adalah alat untuk
perencanaan, monitoring dan evaluasi dari project/program.
Selain itu LFA adalah instrumen analisis, presentasi, dan
manajemen yang dapat membantu perencana untuk menganalisis
situasi eksisting, membangun hierarki logika dari tujuan yang
akan dicapai, mengidentifikasi resiko potensial yang dihadapi
dalam pencapaian tujuan dan hasil, membangun cara untuk
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tujuan (output) dan
hasil (outcome), menyajikan ringkasan aktivitas suatu
kegiatanserta membantu upaya monitoring selama pelaksanaan
implementasi proyek.
Dapat disimpulkan bahwa LFA adalah alat untuk
perencanaan, monitoring, evaluasi, instrumen analisis, presentasi
dan manajemen yang dapat membantu perencana untuk
menganalisis situasi eksisting, membangun hirarki logika dari
tujuan yang akan dicapai dari project/program.
DalamLogical Framework Approach (LFA) terdapat
beberapa analisis yang dilakukan. Alan Wasch (2000: 9-21)
46

dalam artikelnya Introduction to the LFAyang dikutip oleh


Sulaeman, ada 4 analisis yang dilakukan, yakni analisis
stakeholder, analisis problem, analisis tujuan, dan analisis
strategi.
Pertama, Analisis Stakeholder yakni merupakan, (a)
Analisis stakeholder digunakan untuk memetakan dan menganalis
setiap stakeholder yang terkait dengan pencapaian project; (b)
Stakeholder adalah pihak bisa individu atau kelompok atau
organisasi/lembaga yang terkait dengan kegiatan program/project
yang akan dilakukan; (c) Stakeholder utama adalah stakeholder
yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan; (d) Stakeholder
sekunder adalah stakeholder yangberpengaruh tidak langsung
terhadap program/project;
Kedua, analisis permasalahan, meliputi: (a) menyusun
daftar permasalahan yang akan menjadi dasar dalam penyusunan
program/project; (b) menyusun dalam bentuk pohon
permasalahan dimulai dengan menentukan permasalahan kunci
atau permasalahan utama; (c) menyusun penyebab dari
permasalahan tersebut muncul. Disusun secara bertingkat mulai
dari satu tingkat ke tingkat lainnya; (d) menyusun akibat dari
adanya permasalahan tersebut. Juga disusun secara bertingkat; (e)
Pohon permasalahan memberikan gambaran mulai dari akar
sampai pucuk permasalahannya dan akan menjadi panduan untuk
menyusun logframe.
Ketiga, analisis hasil yakni: (a) Merupakan prosedur yang
secara sistematis mengenali, memilah dan menjelaskan secara
rinci mengenai keterlibatan semua pihak dalam situasi yang
47

tertentu; (b) Dalam prakteknya dilakukan dengan membuat pohon


hasil yang dikembangkan dari pohon permasalahan yang diangkat
dan melakukan perincian lebih detail lagi dengan menuliskan
pilihan pilihan dari hasil yang akan dicapai; (c) Cara
melakukannya adalah dengan mengacu pada pohon
permasalahan, dan mengubah kalimat negatif dari pohon
permasalahan menjadi kalimat positif; (d) Setelah diubah menjadi
kalimat positif maka harus diperhatikan adalah pernyataan
objective/hasil tersebut harus jelas.
Keempat, analisis strategi adalah tahapan identifikasi
pilihan-pilihan strategi untuk mencapai tujuan program, dari
pilihan yang ada kemudian ditentukan strategi yang paling tepat
berdasarkan tujuan utama pengembangan program. Pilihan
strategi mesti mempertimbangkan resiko yang mungkin muncul
serta membangun kriteria seperti target group penerima manfaat,
kelanjutan manfaat, kemampuan memelihara aset setelah
program selesai, jumlah biaya yang dibutuhkan, kelayakan teknis,
kontribusi terhadap penguatan institusi, dampak terhadap
lingkungan, dan kesesuaian dengan prioritas program pemerintah.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dibangunlah
matriks logframe yang merupakan rangkuman dari tujuan
program, strategi mencapai tujuan, asumsi yang digunakan dan
bagaimana output dan outcome dimonitor. Logframe matriks
terdiri dari 4 elemen dasar yaitu: (1) Hubungan antara goals,
objectives, outputs dan activities; (2) Logika vertikal dan logika
horizontal; (3) Indikator; (4) Asumsi dan resiko yang perlu
diidentifikasi pada tahap penyusunan program.
48

Mengenai matriks logframedari program usaha peningkatan


pendapatan keluarga (UP2K) sendiri, dapat dianalisis bahwa
tujuan dibentuknya usaha peningkatan pendapatan keluarga
(UP2K) adalah pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah
dengan kaum perempuan sebagai pelaku usahanya, baik secara
pribadi atau kelompok, dengan tujuan untuk meningkatkan
pendapatan atau perekonomian keluarga. Berdasarkan tujuan
tersebut, usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K)
memiliki program unggulan yaitu pembinaan kegiatan usaha
yang merupakan bagian dari pelaksanaan 10 pokok UP2K
sebagai usaha bersama guna meningkatkan pendapatan keluarga
dalam rangka usaha untuk mencapai keluarga sejahtera.
Mengenai sasaran dari program tersebut adalah keluarga-keluarga
yang berpenghasilan rendah dan telah memiliki kegiatan usaha
yang tergabung dalam kelompok, dan berdasarkan hasil
pengamatan benar-benar membutuhkan penambahan dana usaha.
Untuk memudahkan penelitian ini, peneliti akan
memfokuskan pada salah satu teori saja. Mengenai teori peran
yang digunakan oleh peneliti adalah teori peran yang
disampaikan oleh Dewi Wulan Sari (2009:106), mendefinisikan
peran sebagai konsep tentang apa yang harus dilakukan oleh
individu dalam masyarakat dan meliputi tuntutan-tuntutan prilaku
dari masyarakat terhadap seseorang dan merupakan perilaku
individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
Program UP2K ini dapat berjalan baik, jika beberapa faktor
yang mendukung, seperti kondisi pemerintahan di tempat berjalan
dengan baik. Program ini bisa berjalan dan efektif di masyarakat,
49

apabila kondisi dari pemerintahan di daerah tersebut tidak


memiliki masalah. Misalnya, konflik internal aparat desa atau
kelurahan, bisa juga pejabat aparat yang menjadi
penanggungjawab tidak menjalankan program ini secara
maksimal. Maka apabila kondisi dari pemerintahan tidak berjalan
dengan baik, bisa menjadi faktor penghambat pelaksanaan
program UP2K.
Faktor lain yang juga tidak kalah penting adalah sarana dan
prasarana yang memadai. Meskipun memang, faktor ini masih
bisa diperdebatkan, namun bagi peneliti, faktor sarana dan
prasarana yang untuk program ini juga tidak kalah pentingnya
guna mempermudah pelaksanaan program UP2K. Untuk sarana
dan prasarana ini, bisa juga berbentuk kondisi lapangan yang sulit
dijangkau untuk proses pemantauan maupun evaluasi.
Kemudian ketika aparat pemerintah sudah berjalan dan
sarana serta prasarana sudah memadai, akan tetapi minat dari
masyarakat untuk program ini kecil, itu bisa menjadi faktor
penghambat terlaksananya program ini. Maka perlu ada publikasi
dan ajak yang menarik, guna meningkatkan minat masyarakat
terhadap program ini. Oleh sebab itu, minat masyarakat terhadap
program, bagi peneliti, menjadi salah satu faktor yang
menentukan, baik itu untuk mendukung maupun menghambat
terlaksananya program UP2K.
Mengenai tujuan umum yang dari program UP2K adalah
untuk membina dan mengembangkan kegiatan usaha keluarga
yang tergabung dalam kelompok atau perorangan sehingga secara
bertahap mampu menjadi wiraswasta serta memungkinkan
50

timbulnya kegiatan yang kooperatif. Sementara tujuan khusus


dari program UP2K adalah membantu modal usaha bagi usaha
ekonomi lemah untuk menumbukan kewirausahaan, membantu
modal usaha bagi usaha yang membutuhkan penambahan modal,
membantu modal usaha untuk usaha perkreditan guna memenuhi
kebutuhan modal dan mengurangi ketergantungan dari para
pelepas uang, kemudian yang terakhir menumbuhkembangkan
kegiatan usaha yang kooperatif untuk memperkokoh perkembang
Kredit Usaha Desa (KUD) dan akhirnya mampu menolong
masyarakat dari keterpurukan ekonomi.

C. Kerangka Berpikir
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga-Pemberdayaan
dan Kesejahteraan Keluarga (UP2K-PKK) adalah segala kegiatan
ekonomi yang diusahakan oleh keluarga, baik secara perorangan
maupun kelompok, yang modalnya bersumber dari swadaya
masyarakat, bantuan pemerintah, bantuan luar negeri, swasta,
serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Tujuan umum
dari UP2K-PKK ini adalah tercapainya peningkatan usaha
ekonomi keluarga melalui usaha kelompok/perorangan UP2K-
PKK, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan keluarga. Sasaran kegiatan UP2K-PKK (Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga) ini lebih diutamakan pada
keluarga-keluarga yang berpenghasilan rendah dan telah memiliki
usaha namun mengalami keterbatasan modal untuk
mengembangkan usahanya. Kelompok pelaksana UP2K-
PKKdibentuk oleh setiap desa atau kelurahan melalui PKK.
51

Gambar: Tabel II
Kerangka Berpikir

Usaha Peningkatan Pendapatan


Keluarga (UP2K)

Faktor
Faktor
Pendukung
Peran Usaha Peningkatan Penghambat
Pelaksanaan
Pendapatan Keluarga (UP2K) Pelaksanaan
Program Usaha
Pengembangan Masyarakat di Program Usaha
Peningkatan
Muncul Peningkatan
Pendapatan
Pendapatan
Keluarga
Keluarga
(UP2K)
(UP2K)
Dampak Perubahan Usaha
Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K)
BAB III
GAMBARAN UMUM USAHA PENINGKATAN
PENDAPATAN KELUARGA-PEMBERDAYAAN DAN
KESEJAHTERAAN KELUARGA (UP2K-PKK)
KEMUNING

A. Tinjauan Umum Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga


Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga (UP2K-PKK)
Gerakan UP2K-PKK (Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) merupakan
gerakan nasional dalam bidang pembangunan masyarakat yang
dalam pelaksaanaannya dari oleh, dan untuk masyarakat. Gerakan
ini merupakan salah satu implementasi kebijakan bidang
pemberdayaan wanita dari segi perekonomian. UP2K-PKK
bergerak dibawah koordinasi UP2K-PKK dilatarbelakangi oleh
rendahnya tingkat pendapatan keluarga yang menjadi hambatan
tercapainya kesejahteraan keluarga. Salah satu cara untuk
meningkatkan kesejahteraan keluarga adalah dengan membina
keluarga yang ekonomis dan produktif.
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) adalah
segala kegiatan ekonomi yang diusahakan oleh keluarga, baik
secara perorangan maupun kelompok, yang modalnya bersumber
dari swadaya masyarakat, bantuan pemerintah, bantuan luar
negeri, swasta, serta sumber lain yagn sah dan tidak mengikat.
Program ini bergerak dalam usaha ekonomi keluarga yaitu suatu

55
53

bentuk kegiatan usaha yang dilakukan oleh keluarga, bertujuan


meningkatkan pendapatan keluarga dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan keluarga.
Kader program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) merupakan kader PKK yang mendapat pengetahuan dan
keterampilan tentang UP2K dan PKK. Para kader tersebut
melakukan usaha ekonomi produktif yang dapat mengembangkan
lapngan usaha yang didukung oleh potensi, ketersediaan bahan
baku dan teknologi lokal. Selain itu juga melakukan
pengembangan usaha sebagai upaya peningkatan usaha yang
telah ada agar lebih meningkatkan mutu dan jumlahnya.

Dasar hukum pelaksanaan UP2K, yaitu :


1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang
Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga
Sejahtera.
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah.
3. Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah.
4. Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 Tentang
Kelurahan.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007
Tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan.
54

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 B Tahun 1993


Tentang Pedoman Program Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga PKK.
9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Dalam Negeri.
10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013
Tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga.

Prinsip pengelolaan UP2K-PKK adalah keterbukaan dalam


perencanaan pelaksanaan dan pengelolaan usaha, tertib
administrasi dalam pengelolaan usaha, pedayagunaan potensi dan
teknologi lokal, pembinaan berkala triwulanan oleh Tim
Penggerak PKK Desa/Kelurahan, dan pembuatan laporan secara
berkala triwulanan.
Mengenai Program Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) mempunyai maksud untuk memperkuat kelompok-
kelompok PKK dalam mengelola dan menumbuh-kembangkan
usaha ekonomi untuk meningkatkan pendapatan keluarga, tujuan
umum dari program Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
adalah tercapainya peningkatan usaha ekonomi keluarga melalui
usaha kelompok atau perorangan UP2K-PKK, sehingga dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga. Sedangkan
tujuan khusus program ini adalah:
55

1. Meningkatkan pemahaman TP. PKK dan Kader UP2K-


PKK tentang pengelolaan dan pengembangan ekonomi
keluarga;
2. Meningkatkan kemampuan dan kualitas kerja TP. PKK dan
kader dalam melaksanakan kegiatan usaha ekonomi
keluarga yang dilakukannya;
3. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
TP. PKK dan kader untuk membina kelompok usaha
ekonomi keluarga;
4. Menumbuhkan kelompok-kelompok usaha ekonomi
masyarakat dan/atau pra koperasi dalam rangka
peningkatan ekonomi keluarga dan masyarakat.

B. Gambaran Umum Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga


Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (UP2K-PKK) di
Kecamatan Setu, Kelurahan Muncul, Tangerang Selatan
Muncul adalah sebuah Kelurahan yang berada di
Kecamatan Setu, Tangerang Selatan. Kecamatan Setu
merupakan pemekeran dari Kecamatan Cisauk, Tangerang
dengan batas Sungai Cisadane yang masuk kedalam Kecamatan
Cisauk dan berada di sebelah Timur Tangerang Selatan.
Kecamatan ini memiliki luas 3.64 km².
Kecamatan ini merupakan kecamatan yang terpilih untuk
ikut bersaing dalam 6 produk unggulan secara nasional.
Kelurahan ini sudah memasuki penyeleksian yang cukup ketat
dan PKK Kemuning berhasil menjadi juara memenangkan
56

perlombaan antar hingga tingkat provinsi Banten. Menurut Wakil


Walikota Tangsel Benyamin Davine, peran Tim Penggerak PKK
sangat aktif dalam menyukseskan berbagai pembangunan di Kota
Tangsel. Menurutnya, secara khusus Pemkot Tangsel
memposisikan kaum wanita sebagai bagian dari konsep
pembangunan Kota Tangsel,
(“Http://Www.Tangerangekspres.Co.Id/2017/08/01/Produk-Setu-
Masuk-Nomine-Unggulan-Nasional/” 2018)
Menurut Ketua UP2K Kemuning Kelurahan Muncul, Ibu
Siti Khadijah mengatakan Sejarah terbentuknya UP2K Kelurahan
Muncul ini pada bulan Desember 2012 dengan modal awal 1 juta
rupiah, hingga tahun 2016 sampai tahun 2017 mencapai kurang
lebih sebesar tiga belas juta rupiah dengan jumlah anggota kurang
lebih 32 orang serta dengan rata-rata pengembalian pinjaman
sebesar 100 persen. Tujuan UP2K ini adalah untuk
meningkatkan peghasilan ibu-ibu PKK yang berada di Kelurahan
muncul, dan juga bagaimana bisa memperoleh hasil dari
kreatifitas dan memiliki daya jual di masyarakat yang nantinya
memotivasi ibu-ibu di kelurahan muncul untuk menjadi tim yang
sukses dan sejahtera.(Data UP2K Kelurahan Muncul, 2017)
Benyamin mengatakan, mewakili Banten dalam UP2K
merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Banten atas usaha dan kerja keras masyarakat. Terutama,
semangat PKK yang berupaya mewujudkan masyarakat Tangsel
yang mandiri. “Ini salah satu realisasi dari visi dan misi
57

Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang ingin mewujudkan kota


yang cerdas. Saya harap, ibu rumah tangga tetap bisa
memberikan manfaat dalam kehidupan perekonomian
keluarganya. Insya Allah tahun depan, jika prestasi yang diraih
oleh Kelurahan Muncul bisa diadaptasi oleh kelurahan lain, tidak
sulit untuk mewujudkan Kota Seribu Koperasi” ujarnya.
(Http://bantenhits.com/2017/08/02/kelurahan-muncul-wakili-
banten-lomba-up2k-nasional/2018)

1. Latar Belakang TerbentuknyaUsaha Peningkatan


Pendapatan Keluarga Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (UP2K-PKK) di Kecamatan Setu, Kelurahan
Muncul, Kemuning, Tangerang Selatan
Mengenai hal yang menjadi latar belakang terbentuknya
usaha peningkatan pendapatan keluarga pemberdayaan dan
kesejahteraan keluarga (UP2K-PKK) di Kecamatan Setu,
Kelurahan Muncul, Kemuning, Tangerang Selatan sendiri
bisa dikatakan sama dengan beberapa program pemerintah
yang bertujuan mensejahterakan masyarakatnya, yaitu adanya
kondisi masyarakat yang masih memiliki pendapatan kurang
serta memiliki usaha akan tetapi tidak bisa mengembangkan
usahanya dikarenakan kurangnya bantuan dana. Selain itu
faktor yang menjadi latar belakangnya adalah kurang
terberdayakannya perempuan guna membantu perekonomian
keluarga. Kedua faktor tersebut yang membuat perempuan
PKK di Kelurahan Muncul untuk mengikuti program Usaha
58

Peningkatan Pendapatan Keluarga Pemberdayaan dan


Kesejahteraan Keluarga (UP2K-PKK).
Hal ini selaras dengan maksud dan tujuan terbentuknya
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Kemuning
yaitu pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah
dengan kaum perempuan sebagi pelaku usahanya, baik secara
pribadi atau kelompok, dengan tujuan untuk meningkatkan
pendapatan atau perekonomian keluarga. Tujuan terbentuknya
program ini memang untuk membantu masyarakat yang
bekerja di sektor usaha menengah dan kecil.
Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, usaha
peningkatan pendapatan keluarga pemberdayaan dan
kesejahteraan keluarga (UP2K-PKK) di Kecamatan Setu,
Kelurahan Muncul, Kemuning, Tangerang Selatan pertama
kali terbentuk pada tahun 2012 dengan modal awal sebesar 1
juta rupiah dan jumlah anggota/nasabah hanya sebanyak 4
(empat) orang. Namun seiring berjalannya waktu dan
terbuktinya program ini bisa membantu masyarakat, jumlah
anggota dan tabungan untuk modal usaha pun bertambah.
Antusiasme masyarakat Kelurahan Muncul ini disebabkan
seringnya masyarakat yang usahanya dibantu oleh program
tersebut mengikuti perlombaann hingga menjadi juara, baik
pada tingkat kecamatan hingga nasional.
59

2. Struktur Pengurus Usaha Peningkatan Pendapatan


Keluarga Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(UP2K-PKK) di Kecamatan Setu, Kelurahan Muncul,
Tangerang Selatan
Dalam menjalankan program ekonomi ini, Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (UP2K-PKK) di Kecamatan Setu,
Kelurahan Muncul, Kemuning, Tangerang Selatan
membentuk sebuah struktur organisasi. Dengan tujuan
mempermudah dan membagi tugas dengan baik, sehingga
berjalan dengan baik program tersebut. Berikut struktur
organisasi Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (UP2K-PKK) di
Kecamatan Setu, Kelurahan Muncul, Kemuning, Tangerang
Selatan:
60

Gambar:
Tabel III

Ketua Kelurahan Muncul


Pembina

Siti Hadijah
Ketua

Ika Sartika
Wakil Ketua

Neneng Farida Nurnaharani


Sekertaris Bendahara

Siti Aminah Nurhati


Anggota Anggota

Lina Lubis Ustiyah


Anggota Anggota
61

Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengurus, masing-


masing memiliki tugas dan kewajiban, berikut ini penjelasannya:
1. Pembina
Berikut ini tugas dan kewajiban dari pembina:
a. Mengawasi kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K)
b. Menjadi wadah konstultasi bagi Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K)
c. Memberikan pengarahan terkait Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K)
2. Ketua
Berikut ini tugas dan kewajiban dari ketua :
a. Mengorganisir kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K)
b. Melaksanakan kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K)
c. Mengevaluasi kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K)
3. Wakil Ketua
Berikut ini tugas dan kewajiban dari wakil ketua :
a. Membantu ketua setiap kegiatan Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K)
b. Menggantikan Ketua, jika berhalangan pada saat
melaksanakan kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K)
4. Sekertaris
Berikut ini tugas dan kewajiban dari sekertaris :
62

a. Mengarsip seluruh dokumen setiap kegiatan Usaha


Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
b. Mencatat pembukuan kegiatan Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K)
c. Mengorganisasi data-data anggota Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K)

5. Bendahara
Berikut ini tugas dan kewajiban dari sekertaris :
a. Melayani kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K)
b. Mengelola uang kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K)
c. Mengarsip dokumen-dokumen keuangan Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
BAB IV
DATA DAN TEMUAN LAPANGAN

Pada bab ini, penulis akan memaparkan hasil temuan yang


ada di lapangan terkait dengan peran program pemberdayaan
Usaha Mikro Keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga pada masyarakat di kelurahan Muncul, Kecamatan
Setu, Kota Tangerang Selatan. Mengenai data dan temuan yang
dipaparkan pada bab ini merupakan hasil dari observasi di
lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil
penelitian yang sudah dilakukan, terdapat beberapa tahapan dan
peranan yang dilakukan oleh pelaksana program.
Oleh karena itu sekiranya perlu penulis paparkan temuan di
lapangan terkait dengan peran dari program pemberdayaan Usaha
Mikro Keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
pada masyarakat di kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Kota
Tangerang Selatan.

A. Pemberdayaan Melalui Usaha Peningkatan Pendapatan


Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul
1. Latar Belakang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) Kelurahan Muncul
Awalnya program Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) itu dari program Kementrian Dalam Negeri
(Kemendagri) untuk pedesaan bernama Unit Pengelola
Kegiatan (UPK) yang bersifat kelompok. Sebenarnya
program ini sudah ada sebelum Kelurahan Setu masih di

63
64

Kabupaten Tangerang. Program ini bertujuan untuk


peningkatan dan pemberdayaan masyarakat Desa. Pada
program Unit Pengelola Kegiatan (UPK) ini terbagi menjadi 2
bentuk turunan, pertama program yang bersifat fisik dan
kedua program yang digunakan untuk pemberdayaan. Untuk
program pemberdayaan tersebut, pemerintah membentuk
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
tingkat kelurahan. Pada tahap selanjutnya, dana yang
berkaitan dengan infrastruktur saat ini sudah ditangani oleh
program Dana Desa. Namun untuk program
pemberdayaannya, tetap berlanjut dan berubah program
menjadi Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K).
Hal tersebut peneliti temukan saat mewawancarai Pak
Mahmudin pada tanggal 23 September 2019 yang
mengatakan bahwa:
“...Program ini sebenarnya sudah ada sebelum
Kelurahan Setu masuk ke wilayah administratif Kota
Tangerang Selatan. Namun saat itu memang berbeda
dengan sekarang. Bisa dibilang, program ini seperti
tindak lanjut dari program sebelumnya yang sudah
digulirkan oleh Pemerintah..”
Tujuan dilaksanakannya program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di kelurahan Muncul untuk
memberdayakan masyarakat di pedesaan serta memiliki taraf
ekonomi rendah. Kemudian tujuan lainnya adalah untuk
menekan banyaknya warga yang mengikuti bank keliling,
sehingga membuat warga sulit untuk mengembangkan
perekonomiannya. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
65

(UP2K) bertujuan untuk memberdayakan dengan konsep


simpan pinjam di masyarakat. Untuk yang menjadi sasaran
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
adalah masyarakat yang kurang mampu akan tetapi memiliki
usaha rumahan.

2. Pelaksanaan Pemberdayaan Melalui Usaha Peningkatan


Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul
Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) merupakan program lanjutan. Oleh karenanya pada
tahap pelaksanaannya sedikit berbeda dengan sebelumnya.
Sebagai sebuah program pemberdayaan, untuk mengukur
ketercapaian dari tujuan sebuah program adalah pada tahap
pelaksanaannya. Untuk tahap pelaksanaan program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) ini, terbagi
menjadi beberapa tahapan.Berdasarkan hasil wawancara,
secara garis besar ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh
para penanggungjawab, diantaranya:
a. Perencanaan Program
Dalam pelaksanaan sebuah program, perencaan
adalah langkah awalnya. Pada tahap perencanaan ini,
semua hal dipersiapkan. Mulai dari langkah-langkah yang
akan dilakukan untuk pelaksanaan program, hingga target
yang bisa dicapai di akhir program. Pada tahap
perencanaan juga, biasanya melibatkan pihak-pihak yang
bertanggungjawab atas suatu program.
66

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)


merupakan program yang digagas oleh Kementerian
Dalam Negeri yang bertujuan untuk memberdayakan
masyarakat desa yang kurang mampu akan tetapi memiliki
usaha rumahan yang bisa meningkatkan perekonomian
keluarga. Konsepnya adalah Pemerintah pusat menyiapkan
anggaran yang kemudian disalurkan ke tiap-tiap provinsi
hingga akhirnya bermuara di tingkat kelurahan. Pada
tingkat kelurahan ini, perencanaan pelaksaan program
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
dilakukan.
Menurut hasil wawancara peneliti dengan Pak
Mahmudinselaku Kasi Kesejahteraan Sosial Kecamatan
Setu pada tanggal 23 September 2019, menyatakan bahwa:
“Pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
diantaranya kecamatan yang berfungsi sebagai
monitoring, kelurahan yang berfungsi sebagai
perantara program, perencana sosial, pemercepat
perubahan sosial juga ada disitu. Karena fungsi
kelurahan sebagai perantara dan perencana, maka
program ini tergantung pada kelurahan. Jika
kelurahan memiliki perencanaan dan pelaksanaan
yang bagus, maka percepatan perubahan sosial akan
terjadi dengan cepat juga, begitu juga sebaliknya.”

Hal tersebut sama dengan yang ditemukan oleh


peneliti saat mewawancarai Ibu Mayuni selaku Ibu Lurah
dan Dewan Pembina dari UP2K pada tanggal 7 Oktober
2019 yang menyatakan bahwa:
67

“Untuk program UP2K ini, kami di kelurahan


berkedudukan sebagai konsep untuk tahap
pelaksanaannya. Pada tahap ini, kami merencakan
apa saja yang harus dilakukan dan mengidentifikasi
permaslahan apa saja yang sudah ada maupun akan
terjadi di masyarakat. Karena kami berperan sebagai
perencana, maka kami juga yang berperan untuk
mempercepat melakukan perubahan yang terjadi di
masyarakat. Pada tahap ini kami merencanakan
timeline untuk setiap pelaksanaan programnya. Serta
yang terpenting, melakukan sosialisasi program ini
saat awal kemunculannya.”

Selain pihak-pihak yang sudah disebutkan, kelompok


Pemberdaya dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) juga
terlibat dalam proses perencanaan. Hal ini disebabkan
untuk tahap pelaksanaan, kelompok Pemberdaya dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang menjadi ujung
tombak dari program ini. Untuk proses perencanaan ini,
biasanya membahas mengenai pemetaan dari para
pengusahaan rumahan yang ada di Kelurahan Muncul.
Setelah melakukan pemetaan, kelompok Pemberdaya dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) mendatangi tempat usaha
tersebut untuk meninjau secara langsung dan melakukan
wawancara terhadap pengusaha. Tahap perencanaan ini
merupakan tahapan yang penting untuk terlaksananya
sebuah program. Hal ini disebabkan, pada tahap ini
merupakan fase penyamaan persepsi dari para pihak yang
bertanggungjawab dan terlibat dalam proses
pelaksanaannya.
68

Maka dapat disimpulkan bahwa untuk tahap


perencanaan ini, peran dari kelurahan dan kelompok
Pemberdaya dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) memiliki
peran yang sangat berpengaruh. Mengenai peran yang
dilakukan oleh kelurahan untuk program ini diantaranya
mendata dan memetakan para pelaku usaha yang ingin
berpartisipasi pada program, kemudian mendata dan
memetakan masalah yang dihadapi oleh para pengusaha,
dan mensosialisasikan program. Pada tahap perencanaan
ini juga bisanya membahas target pengusaha yang akan
mendapatkan bantuan dari program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K). Sistem bantuan yang
diterapkan pada program Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) ini bersifat peminjaman.

b. Pelaksanaan
Setelah perencanaan sudah disepakati oleh kelurahan
dan kelompok Pemberdaya dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK), maka langsung dilaksanakan. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Ibu Khodijahpada 27 September 2019
Pukul 14.00 WIB, mengatakan bahwa:
“Untuk tahap pelaksanaan, biasanya langkah awal
kami adalah terlebih dahulu mendata kembali usaha-
usaha yang ada di kelurahan berdasarkan RT-nya
masing-masing. Kemudian sebelum kami berikan
dana bantuan usaha, kami akan mengunjungi tempat
usaha tersebut untuk melakukan wawancara dan
memastikan usaha yang terdaftar itu benar-benar
dilakukan. Jangan sampai kita memberikan dana
69

untuk mengembangkan usaha, tapi usahanya tidak


berjalan.”

Tahap pelaksaan berlanjut setelah kelompok


Pemberdaya dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
melakukan kunjungan ke tempat usaha adalah melakukan
rapat koordinasi. Untuk rapat koordinasi ini, biasanya
kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) berkoordinasi dengan pihak kelurahan untuk
memastikan siapa-siapa saja yang menurut kelompok ini
laik untuk mendapatkan bantuan dana dari program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K).
Pada tahap ini juga memperhitungkan pelatihan yang
dibutuhkan bagi para pengusaha rumahan. Tujuannya,
untuk mempercepat proses perubahan sosial yang
diharapkan oleh para penanggunjawab. Pelatihan ini
dilakukan hanya sekali. Hal ini disebabkan program ini
dibantuan dana dari pemerintah hanya sekali saja, untuk
keberlanjutannya program ini diberikan kepada pelaksana
program. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu
Khodijah pada tanggal 27 September 2019, Pukul 14.00
WIByang menyatakan bahwa:
“Waktu pertama kali program ini dilaksanakan, para
pengusaha yang sudah terdaftar di kelurahan
diberikan pelatihan. Saat itu materi pelatihannya
adalah tata cara pengepakan dan juga marketing.
Pematerinya pun, menurut saya, berkualitas dan
paham mengenai dunia industri yang seperti ini
(usaha rumahan). Kemudian pemateri yang satunya
70

juga bagus, tapi itu dari dinas pertanian. Pelatihan itu


sangat bagus dan bagi kami sangat berarti sekali.
Kami menjadi lebih paham cara marketing yang baik
dan cara pengemasan produk kamu menjadi lebih
menarik konsumen.”

Setelah mendapatkan pelatihan, para pengusaha yang


sudah terdaftar diberikan pinjaman dana usaha. Mengenai
besaran dana pinjaman ini, berkisar antara dua ratus ribu
rupiah hingga yang terbesar sebesar satu juta rupiah. Hal
tersebut juga dikonfirmasi oleh Ibu Saumi saat melakukan
wawancara pada 24 September 2019,pukul 15.00
WIByang membuka usaha keripik menyatakan sebagai
berikut:
“Pada waktu itu, kami para pengusaha didata terlebih
dahulu oleh kelompok PKK. Tapi kebetulan untuk
saya secara pribadi langsung didatangi oleh Ibu
Lurah. Mungkin untuk beberapa orang memang
dikunjungi langsung oleh Ibu Lurah. Setelah itu kami
mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pihak
Kelurahan. Waktu itu pelatihannya di Puspitek,
dengan materinya mengenai pengepakan dan juga
tata cara marketing produk kami. Setelah
mendapatkan pelatihan, kami diberikan pinjaman
anggaran untuk mengembangkan usaha rumahannya
masing-masing. Mengenai besaran biayanya, itu
relatif, ada yang dapat pinjaman sebesar dua ratus
ribu rupiah, tapi ada juga yang lebih besar. Saat itu
pinjaman yang terbesar diberikan kepada saya, yaitu
sebesar satu juta rupiah.”
71

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ibu Khodijah


saat diwawancarai pada tanggal 23 September 2019, pukul
15.00 WIB sebagai ketua Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) Kelurahan Muncul yang menyatakan
bahwa:
“Warga yang memang memiliki usaha rumahan kita
data terlebih dahulu, kemudian baru kami liat dahulu
usahanya beberapa minggu. Setelah itu kami liat apa
saja yang kurang dari masing-masing produk,
ternyata yang kurang adalah cara pengemasan dan
marketingnya. Mengetahui kekurang itu, kami
ikutkan mereka pada sebuah pelatihan. Kemudian
baru kami berikan pinjaman dana yang bertujuan
pengembangan usaha yang sedang dikerjakan.”

Untuk pemberian pinjaman uang juga ternyata


kelompok PKK sangat berhati-hati. Karena konsep dari
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
Kelurahan Muncul peminjaman yang tanpa berbunga dan
bisa digunakan bersama. Jadi untuk pemberian pinjaman
ini, rata-rata orang yang diberikan adalah orang-orang
yang sudah benar-benar menetap di Kelurahan Muncul
sejak lama. Hal tersebut dijelaskan oleh Ibu Khodijah
sebagai ketua Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) Kelurahan Muncul pada peneliti melakukan
wawancara. Menurut Ibu Khodijah (wawancara dilakukan
pada tanggal 23 September 2019, pukul 14.00 WIB)
mengatakan bahwa:
72

“Orang-orang yang diberikan peminjaman itu bukan


sembarang. Karena dana dari program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) ini hanya
sekali bantu dari pemerintah. Maka kami harus
benar-benar selektif untuk menentukan siapa-siapa
saja yang menerima. Kami memprioritaskan orang-
orang yang sudah lama menetap di Kelurahan
Muncul sebagai orang-orang penerima dana
pinjaman ini. Untuk orang-orang yang baru 2 (dua)
sampai 3 (tiga) tahun menetap di Muncul, kami
belum bisa memberikan pinjaman. Karena ada
kekhawatiran dana pinjaman itu tidak kembali.”

Setelah mendapatkan pinjaman dana, orang-orang


yang mendapatkan pinjaman dana tersebut diharuskan
melakukan pengembalian sesuai dengan besaran dana yang
diberikan. Besaran pengembalian tidak dibebankan bunga
kepada pihak peminjam. Selain itu, waktu pengembalian
dari dana tersebut juga diberikan kebebasan. Hal tersebut
disampaikan oleh Ibu Khodijah saat peneliti melakukan
wawancara pada tanggal 23 September 2019 pukul 14.00
WIB. Menurutnya:
“Untuk proses pengembalian dari dana pinjaman
yang sudah diberikan, kami tidak membebankan
mereka bunga pinjaman. Selain itu, kami juga
memberikan kebebasan kepada para pengusaha yang
melakukan peminjaman untuk tenggat waktu dan
besaran uang cicilannya. Sehingga si peminjam tidak
merasa terbebani dengan uang pinjaman tersebut.
Terkadang ada yang mengembalikan langsung pada
bulan berikutnya, kadang juga ada yang mengangsur
73

lima puluh ribu untuk bulan ini kemudian bulan


berikutnya dia memberikan seratus lima puluh ribu.”

Metode yang pelaksanaan digunakan ini ternyata


berpengaruh juga terhadap pelaku usaha yang melakukan
pinjaman dana kepada Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K). Salah satunya menurut Ibu Mirhamah
(wawancara dilakukan pada tanggal 23 September 2019
pukul 15.00 WIB), menurutnya:
“Kami merasa terbantu dengan cara pembayaran
yang seperti itu. Saya tidak merasa terbebani setiap
bulan. Bagi saya, yang terpenting mengembalikan
uang pinjaman tersebut sesuai dengan besaran dana
yang diberikan. Meskipun begitu, saya tidak tidak
santai-santai saja. Saya tetap mengembalikan secepat
mungkin. Karena dana itu nantinya untuk membantu
usaha-usaha lain yang ada di kelurahan ini.”
Hal yang sama peneliti temukan saat wawancara
dengan Ibu Khodijah (wawancara dilakukan pada tanggal
23 September 2019 pukul 14.00 WIB) yang menyatakan
bahwa:
“Sejauh ini, orang-orang yang melakukan
peminjaman terhadap Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) tidak pernah sampai
menghilang atau lama mengembalikan. Paling lama
mengembalikan biasanya 3 (tiga) bulan.”

c. Evaluasi Pelaksanaan
Sebagai sebuah program, maka tahap selanjutnya
dari pelaksanaan program adalah tahap evaluasi. Pada
tahap ini, yang menjadi bahan evaluasi dari program ini
74

adalah jumlah dari pengusaha yang ada di Kelurahan


Muncul. Mengenai pelaksanaan dari evaluasi program,
biasanya dilakukan satu tahun sekali. Menurut Pak
Mahmudin (wawancara dilakukan pada tanggal 23 September
2019 Pukul 10.00 WIB), mengatakan bahwa:
“Evaluasi program Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) itu biasanya dilakukan satu tahun
sekali. Pihak-pihak yang ikut mengevaluasi
diantaranya kelurahan dan kelompok PKK.
Terkadang, dari pihak kecamatan, kebetulan saya
yang mendapatkan tugas, juga diundang untuk
melihat dan mengetahui berjalannya program ini.”

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ibu Khodijah


(wawancara dilakukan pada tanggal 23 September 2019 Pukul
14.00 WIB), selaku ketua dari Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) menyampaikan bahwa:
“Evaluasi program biasanya kami lakukan di bulan
November atau Desember. Biasanya yang kami
evaluasi mengenai kelancaran pengembalian
pinjaman, kemudian jumlah pengusaha yang ada di
Kelurahan Muncul. Selain itu, kami juga biasanya
melakukan evaluasi berkait dengan jumlah dana
yang saat ini kami pegang. Karena memang kami
juga mengharuskan orang-orang yang meminjam
untuk menabung disini. Tujuan untuk membantu
pengusaha lain. Akan tetapi jika nasabah ingin
mengambilnya, akan kami berikan.”

d. Tahap Terminasi
Tahap terminasi merupakan tahap dimana sebuah
program diputus hubungannya secara formal dengan
75

sebuah komunitas yang menjadi sasaran. Untuk program


pemberdayaan, terminasi dilakukan karena komunitas
tersebut sudah dianggap mandiri. Mengenai tahap
terminasi dari program Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) untuk Kelurahan Muncul sudah
dilakukan. Hal tersebut disampaikan oleh Ibu Khodijah
(wawancara dilakukan pada tanggal 23 September 2019 Pukul
14.00 WIB) pada saat melakukan wawancara yang
menyampaikan bahwa:
“Dana untuk program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) ini hanya sekali saja
dari Pemerintah. Itu pada tahun 2013, kalau tidak
salah ingat, Pemerintah memberikan bantuan.
Setelah itu, kami yang mengembangkan dana
tersebut hingga sekarang.”

Peneliti menemukan bahwa tahap setelah tahap


terminasi dilakukan, program UP2K ini mengalami
peningkatan. Bahkan usaha rumahan yang dijalankan oleh
warga sempat beberapa kali mendapatkan juara, baik pada
tingkat Provinsi hingga Nasional. Hal ini peneliti temukan
saat melakukan wawancara dengan Ibu Khodijah
(wawancara dilakukan pada tanggal 23 September 2019 Pukul
14.00 WIB ) yang menyatakan bahwa:
“Alhamdulillah program UP2K yang ada disini
berkembang. Bahkan kami juga sempat mendapatkan
juara ketikaindustri rumah yang berbentuk kuliner.
Tahun 2018 kalau tidak salah kami juara I di tingkat
provinsi. Kemudian di tahun yang sama, kami
mewakili Provinsi Banten untuk tingkat nasional.
76

Alhamdulillah ketika tingkat nasional pun kami juara


III. Saat itu yang mendapatkan juara I dari Provinsi
Bali dan kedua kalau tidak salah dari Provinsi
Lampung atau Lombok.”

B. Dampak dan Faktor-Faktor Pada Usaha Peningkatan


Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul
1. DampakPelaksanaan Program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K)

Setelah menjelaskan tahapaan dari masing-masing


stakeholder yang berkaitan dengan program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) ini, pada bagian ini
peneliti akan memaparkan dampak dariprogram tersebut.
Mengenai dampak dari program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul, peneliti
menemukan beberapa data yang akan dipaparkan pada bagian
ini.
Menurut data dan hasil wawancara yang dilakukan,
peneliti menemukan bahwa program ini memberikan dampak
yang signifikan terhadap perkembangan usaha yang
mengikuti program tersebut. Adapun dampak tersebut,
peneliti akan membaginya secara garis besar menjadi 3 (tiga),
yaitu dampak dari segi admnistrasi, dampak dari segi sosial,
dan dampak dari segiekonomi.
a. Dampak secara administrasi
Menurut data dan wawacara yang telah dilakukan,
peneliti menemukan dampak pertama yang cukup terasa
77

ialah kerapihan secara administratif. Menurut Ibu


Khodijah saat diwawancarai pada tanggal 23 September
2019 menyatakan bahwa:
“Pada saat program ini belum ada, para pengusaha
yang ada di Kelurahan Muncul ini tidak tercatat
dengan baik. Para pengusaha menjalankan usahanya
tanpa harus diketahui oleh orang-orang di
kelurahan. Namun setelah program ini dilaksanakan,
berbondong-bondong masyarakat yang memiliki
usaha ini mulai mendaftarkan dirinya ke kelurahan
untuk memudahkan berjalannya program ini. Berkat
adanya program tersebut, kami para pelaksana
program danjuga mungkin para pejabat Kelurahan
Muncul merasa terbantu dalam hal merapihkan data
usaha yang dilaksanakan oleh masyarakat.”

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ibu Mayuni


selaku Dewan Pembina PKK dan Ibu Lurah di Kelurahan
Muncul saat peneliti melakukan wawancara pada tanggal
7 Oktober 2019 menyampaikanbahwa:
“Kami merasa terbantu sekali secara
administratifnya. Karena dengan adanya program
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
ini, masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan
dana dari program tersebut harus terdaftar terlebih
dahulu di kelurahan. Setelah terdaftar baru kami
tinjau dan wawancara kepada pemiliki usaha
tersebut.”
Menurut data yang diperoleh peneliti, secara
administratif usaha yang dijalankan oleh masyarakat di
Kelurahan Muncul dibagi menjadi 4 (empat) kelompok,
yaitu kelompok usaha kue kering yang diberi nama
78

kelompok Melati, kelompok usaha kue basah yang diberi


nama kelompok Mawar, kelompok pedagang aksesoris
yang diberi nama Anggrek, dan kelompok usaha
pedagang yang tidak masuk dalam kategori tersebut yang
diberi nama kelompokCemara.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Mayuni
saat peneliti mewawancarai pada tanggal 7 Oktober 2019,
mengatakan bahwa:
“Pengelompokan tersebut bertujuan agar mudah
menemukan usaha-usaha yang sudah dijalankan
oleh masyarakat di sini. Selain itu, pengelompokan
itu juga bertujuan supaya rapih secara adminsitrasi.”

Berikut bagan pembagian kelompok usaha yang


sudah dijalankan oleh masyarakat di Kelurahan Muncul:
Gambar: Tabel IV
Melati
No Nama Jenis Usaha
1 Mulyani Kue Kering
2 Asmiyati Kue Kering
3 Suryanah Kue Kering
4 Jumiyati Kue Kering
5 Asmah Kue Kering
6 Mirsah Kue Kering
7 Anisa Kue Kering
8 Sopiah Kue Kering
9 Nunong Kue Kering
10 Sari Asih Kue Kering
11 Dedeh Kue Kering
79

Mawar
No Nama Jenis Usaha
1 Nurhati Kue Basah
2 Awinah Kue Basah
3 Ningrum Kue Basah
4 Mini Kue Basah
5 Suryati Kue Basah

Anggrek
No Nama Jenis Usaha
1 Nurhayati Aksesoris
2 Rani Aksesoris
3 Ade Irma Aksesoris
4 Ijah Aksesoris
5 Ikah Aksesoris
6 Tinah Aksesoris
7 Ayati Aksesoris
8 Hakim Kerajinan Tangan

Cemara
No Nama Jenis Usaha
1 Mirhamah Kopi
2 Rodiyah Gado-Gado
3 Nurhayati Bakso
4 Soliah Warung Nasi
5 Saodah Minuman
6 Istiyah Campuran

b. Dampak secara sosial


Selanjutnya, dampak yang bisa dirasakan oleh masyarakat
dari Program UP2K ini adalah secara sosial. Berdasarkan hasil
wawancara peneliti dengan Ibu Nurhayati pada tanggal 24
September 2019, menyampaikan bahwa:
80

“Salah satu dampak yang diperoleh saya selaku pelaku


usaha yang bergerak di bidang aksesoris cukup terasa.
Contoh dampak dari program ini ketika ada warga yang
akan melaksanakan pernikahan, salah satu dari kami pasti
diminta tolong untuk membuat perlengkapan aksesoris
yang dibutuhkan olehmereka.”

Hal sama peneliti temukan saat melakukan wawancara


pada tanggal 24 September 2019 dengan Ibu Nurhati yang
bergerak di bidang usaha kue basah yang menyatakan bahwa:
“Saya pernah mendapatkan permintaan untuk kue basah
untuk pernikahan dari salah satu warga disini. Kemudian
saya juga pernah mendapatkan permintaan pemesanan kue
basah untuk acara pernikahan atau pengajian dari luar
kelurahan ini. Bagi saya, itu salah satu dampak yang saya
rasakan sebagai pengusaha yang mengikuti program
UP2Kini.”

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti peroleh, UP2K


secara sosial juga memberikan dampak kepada para pengusaha
yang ikut serta. Hal ini disebabkan para pengusaha tersebut
membentuk sebuah kelompok. Meskipun kelompok tersebut
dibentuk secara tidak langsung.

c. Dampak secara ekonomi


Berdasarkan penggalian informasi melalui data dan
wawancara yang dilakukan, peneliti menemukan dampak
lain dari program UP2K. Sebagai sebuah program
pemberdayaan yang bertujuan meningkatkan ekonomi
keluarga, maka dampak yang dirasakan oleh masyarakat
yang mengikuti program tersebut adalah dampakekonomi.
Menurut Ibu Soliah saat diwawancarai pada tanggal
22 September 2019, yang mengikuti program ini sejak
pertama kali mengikutinya, mengatakan bahwa:
81

“Alhamdulillah ketika saya mengikuti program ini,


salah satu dampak yang saya rasakan itu pendapatan
dari hasil jualan saya yang meningkat. Meskipun gak
begitu besar, tapi bersyukursaya bisa menabung lebih
banyak lagi untuk membantu keuangan keluarga.
Misalnya, sebelumnya saya ikut program ini
keuntungan kotor saya selama satu hari berjualan itu
sekitar 200-250 ribu. Tapi setelah saya mengikuti
program UP2K, pendapatan dari penjualan saya
meningkat jadi sekitar 250 ribu ke atas, bahkan kalau
sedang ramai itu bisa 300 ribu lebih.”

Hal sama juga disampaikan oleh Ibu Rodiyah selaku


penjual nasi uduk yang ikut serta dalam pada program
UP2K. Beliau menyampaikan bahwa:
“Secara ekonomi, program ini sangat membantu
sekali. Pertama, saya dulu itu sering sekali meminjam
ke bank keliling. Meskipun bayar perharinya sangat
kecil, namun kalau dihitung- hitung emang cukup
kerasa juga. Tetapi ketika saya mengikuti program
UP2K ini, pendapatan saya meningkat, jika
dibandingkan saat meminjam dengan bank keliling.
Kedua, dari segi tata cara pelunasan peminjaman juga
sangat mudah. Sehingga membuat saya bisa
menabung untuk anak-anak saya sekolah. Ketiga, ada
tabungannya. Jadi kalau saya membayar cicilan
peminjaman, saya juga memberikan uang yang akan
ditabungkan di UP2K itu. Nah, nanti uang yang sudah
ditabungkan tersebut, bisa saya ambil jika saya
membutuhkannya.”
Dampak lain yang dirasakan oleh Ibu Nurhati selaku
penjual yang bergabung pada tahun 2015 pada program ini.
Saat mewawancarai beliau pada tanggal 24 September 2019
menuturkan bahwa:
“Program ini sangat membantu sekali bagi saya. Saya
melihat ketika adanya program ini, ada warga di
82

beberapa RT di kelurahan sini yang berani membuka


usaha rumahan dan kemudian mencoba membantu
perekonomian keluarganya. Jadi bagi saya, program
ini sebenarnya ngedorong warga disini buat berani
membuka usaha rumahan seperti yang lainnya.”

2. Faktor Pendukung Pelaksanaan Usaha Peningkatan


Pendapatan Keluarga (UP2K)
Seperti yang sudah saya jelaskan pada Bab II, program
UP2K ini dapat berjalan baik, jika beberapa faktor yang
mendukung. Untuk program UP2K yang dilaksanakan di
Kelurahan Muncul, peneliti menemukan ada beberapa faktor
yang mendukung sehingga program UP2K ini berkembang
dengan pesat. Faktor-faktor yang mendukung diantaranya:
a. Pihak Kelurahan yang Mendukung
Kelurahan merupakan ujung tombak dari program
UP2K ini. Hal ini disebabkan kelurahan merupakan
perencana dan pelaksana program UP2K. Untuk di
Kelurahan Muncul, pihak kelurahan sangat membantu dan
mendukung setiap program UP2K ini dilaksanakan.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan,
peneliti menemukan bahwa pihak kelurahan selalu
mendukung setiap langkah-langkah yang ingin dilakukan
pada saat pelaksanaan program UP2K. Hal tersebut
disampaikan oleh Ibu Khodijah (wawancara dilakukan pada
tanggal 23 September 2019 Pukul 14.00 WIB)yang
menyampaikan bahwa:
“Di sini pihak kelurahan sangat membantu sekali.
Selalu mendukung apa yang ingin dilakukan oleh
83

kelompok PKK demi program UP2K. Terutama saat


ada perlombaan yang berkaitan dengan industri
rumahan dari program UP2K. Kelurahan selalu mau
memfasilitasi, seperti kendaraan untuk mengantarkan
kami ke tempat perlombaan. Tapi pernah juga ketika
ibu lurah ingin rapat dengan Ibu Wali Kota, atau
dengan lurah lain, beliau menyempatkan diri untuk
membawa bingkisan. Bingkisan tersebut dari hasil
industri rumahan kami yang dibawa. Dengan cara
tersebut, sebenarnya kelurahan juga membantu proses
marketing dari usaha kami.”

Hal yang sama juga disampaikan oleh Pak Mahmudin


(wawancara dilakukan pada tanggal 23 September 2019 Pukul
10.00 WIB) yang menyatakan bahwa:
“Pihak kelurahan muncul itu mendukung segala hal
yang berkaitan dengan program UP2K. Saya sering
mendengar kabar tersebut dan juga kalau berbincang
dengan Pak atau IbuLurah Muncul beliau tentang
program UP2K ini.”

b. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasaran merupakan salah satu faktor
yang bisa mendukung terlaksananya suatu program. Sarana
dan prasarana yang menjadi faktor pendukung terlaksana
dengan baiknya program UP2K adalah jarak tempat usaha
yang berdekatan. Sehingga hal tersebut menjadi salah satu
faktor pendukung untuk memudahkan terlaksananya
program UP2K.Hal tersebut peneliti temukan saat
melakukan observasi di temapt penelitian. Tempat-tempat
usaha yang jaraknya berdekatan memudahkan akses
petugas dari kelurahan untuk meninjau pelaksanaannya.
84

Selain itu, kondisi dari para penguasa yang sudah berjalan


sejak lama namun belum memahami tata cara marketing
dan pengepakan kemasan memudahkan program ini
terlaksana dengan baik di masyarakat.
Hal tersebut peneliti temukan saat melakukan
wawancara dengan Ibu Saumi pada tanggal 24 September
2019 Pukul 15.00 WIB)yang menyatakan bahwa:
“Pada saat itu Ibu Lurah katanya ingin rapat dengan
beberapa pengurus dari kelurahan lain dengan Ibu
Wakil Walikota, kemudian datang menemui saya
untuk membeli beberapa produk yang saya jual dan
dijadikan sebagai makanan ringan saat rapat. Bagi
saya, itu cara Ibu Lurah untuk membantu marketing.
Bahkan itu terasa sangat membantu sekali pada usaha
saya.”

Sarana dan prasarana lain yang mendukung


terlaksananya dengan baik adalah kondisi internal
kelurahan yang kompak. Menurut Ibu Khodijah wawancara
dilakukan pada tanggal 23 September 2019 Pukul 14.00
WIBmenyatakan bahwa:
“Bagi saya, salah satu faktor pendukung
terlaksananya program ini dengan baik adalah
fasilitas yang disekitar sini yang mendukung.
Kebetulan saat ini kelurahan lagi dalam tahap
pembangunan. Kalau kemarin saat pelaksanaan
pelatihan atau untuk kumpul-kumpul.”

c. Keinginan Masyarakat yang Kuat


Program UP2K adalah sebuah program yang
memfokuskan pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Suatu program, tidak akan bisa mencapai tujuannya jika
85

yang menjadi subjek targetnya tidak ada keinginan yang


kuat. Pada saat pelaksanaan program UP2K ini, keinginan
dan antusiasme yang ada di masyarakat Kelurahan Muncul
menjadi salah satu pendorong terlaksananya program ini.
Hal tersebut peneliti temukan saat melakukan
wawancara dengan Ibu Khodijah (wawancara dilakukan pada
tanggal 23 September 2019 Pukul 14.00 WIB) yang
mengatakan bahwa:
“Warga-warga disini sangat antusias sekali saat
program ini disosialisasikan. Bahkan hingga saat ini
pun sama. Jadi itu memudahkan saya dan pihak
kelurahan dalam pelaksanaan program UP2K.”

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Ibu


Saumipada tanggal 23 September 2019 Pukul 15.00 WIB saat
diwawancara oleh peneliti yang menyampaikan bahwa:
“Pas program program ini disosialisasikan, warga-
warga yang memiliki usaha sangat senang sekali.
Karena bagi kami program ini sangat bermanfaat
untuk usaha dan bisa membantu kami, terutama yang
pengusaha rumahan seperti saya juga.”

3. Faktor Penghambat Pelaksanaan Usaha Peningkatan


Pendapatan Keluarga (UP2K)
Selain faktor pendukung, ada juga faktor penghambat
pada saat pelaksanaan program UP2K. Berdasarkan hasil
wawancara, ada beberapa faktor yang peneliti temukan pada
saat pelaksanaan program ini. Diantaranya:
a. Pembayaran yang Tidak Ketat
Program UP2K merupakan program pemberdayaan
masyarakat dengan menggunakan konsep simpan pinjam.
86

Pada tahap pelaksanaannya, program UP2K di Kelurahan


Muncul meminjamkan besaran uang disepakati oleh pihak
pengusaha rumahan dengan kelompok PKK. Setelah itu,
didata dalam buku dan kemudian tiap bulannya pengusaha
tersebut membayarkan cicilan pinjaman tersebut.
Namun pada tahap pengembalian ini, peneliti
menemukan bahwa pada tahap pengembalian, tidak ada
penangihan yang ketat. Hal tersebut peneliti temukan saat
mewawancarai Ibu Saumi pada tanggal 23 September 2019
Pukul 15.00 WIByang mengatakan bahwa:
“Salah satu faktor penghambat dari program ini tuh
tidak adanya penagihan yang ketat dari kelompok
PKK. Namanya manusia, terkadang kita lupa akan
hutang yang ada. Maka sebaiknya ada penagihan
secara berkala, misalkan ketika awal bulan dan
akhir bulan menagihnya. Tapi bukan untuk
menagih, hanya mengingatkan saja. Itu juga demi
kebaikan dari program. Kalau pengembaliannya
lancar dan tepat waktu, pengusaha lain kan bisa
meminjam juga.”

Meskipun memang salah satu tujuan


dilaksanakannya program UP2K adalah untuk mengurangi
masyarakat yang menggunakan bank keliling untuk
peminjaman guna mengembangkan usaha, namun hal
tersebut, bagi peneliti, bisa menjadi faktor penghambat
untuk keberlangsungan program UP2K.

b. Tidak Adanya Hadiah


Pengusaha rumahan di Kelurahan Muncul,
merupakan salah satu usaha mikro yang berprestasi. Pada
87

saat pemerintah mengadakan perlombaan untuk UMKM


di tingkat provinsi, industri rumahan dari Kelurahan
Muncul ini yang mendapatkan juara I. Bahkan sampai
tingkat nasional, industri rumahan yang dibantu oleh
program UP2K di Kelurahan Muncul ini, mewakili
Banten dan berhasil mendapatkan Juara III tingkat
Nasional. Untuk Juara I diberikan kepada Provinsi Bali
dan Juara II untuk Lampung. Namun untuk pengusaha
yang menjadi perwakilan tersebut tidak mendapatkan
hadiah yang diperolehnya. Hadiah tersebut diberikan
kepada kelompok PKK untuk dijadikan tabungan
tambahan yang bisa dipinjamkan kepada pengusaha lain.
Hal tersebut peneliti temukan saat mewawancarai Ibu
Saumi pada tanggal 23 September 2019 Pukul 15.00 WIByang
menjadi perwakilan dari Banten di tingkat nasional
menyatakan bahwa:
“Uang yang dari hadiah itu saya tidak dapat.
Langsung diambil sama Ibu Lurah dan kelompok
PKK. Katanya untuk pengembangan program ini.”
Bagi peneliti, hal tersebut bisa menjadi faktor
penghambat untuk mengembangkan program UP2K.
Padahal jika uang binaan tersebut bisa dilakukan
pembagian bagi yang menjadi perwakilan dan pengelola,
itu bisa menjadi faktor pendorong bagi para pengusaha
lain untuk terus berinovasi dan mengembangkan usaha
yang kecil.
88

c. Jumlah Uang Pinjaman yang Tidak Berkembang


Program UP2K merupakan program yang
dilaksanakan dengan cara simpan pinjam bagi yang
mengikutinya. Sebagai sebuah program simpan pinjam,
tentu perputaran uangnya pun tidak bisa besar. Namun
kondisi UP2K Kelurahan Muncul bisa dikatakan sebagai
salah satu tempat yang menjadi percontohan. Hal itu
dikarenakan industri rumahan yang berpartisipasi pada
program ini pernah menjadi juara di tingkat daerah,
bahkan nasional. Akan tetapi, tingkat pinjaman dari
program UP2K di Kelurahan Muncul tidak mengalami
perkembangan yang pesat. Sejak awal program ini
digulirkan, besaran pinjaman yang bisa diberikan berkisar
antara 200 ribu sampai dengan 1 juta rupiah.
Besaran pinjaman yang tidak berkembang ini
peneliti temukan saat mewawancarai Ibu Saumi pada
tanggal 23 September 2019 Pukul 15.00 WIByang
menyampaikan bahwa:
“Salah satu kekurangan dari program ini, bagi saya,
adalah tingkat peminjaman yang tidak besar atau
malah tidak mengalami perkembagan dari pertama
kali dijalankan hingga terakhir saya mengikuti
program ini. Padahal bagi saya, kalau jumlah uang
pinjamannya itu dibesarkan, bisa menarik minat
para pengusaha disini untuk terus mengikuti
program itu.”

Menurut peneliti, besaran jumlah yang tidak


mengalami peningkatan ini bisa menjadi faktor
penghambat untuk proses pelaksanaan dan pengembangan
89

program ini. Padahal dengan meningkatkan jumlah


besaran pinjaman bisa membuat program ini semakin
besar dan dikenal oleh banyak kalangan.

d. Tidak adanya pergantian pengurus


Untuk melaksanakan program, terdapat sebuah
kelompok atau organisasi yang melaksanakannya.
Berkaitan dengan program Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul, salah satu faktor
penghambat yang peneliti temukan adalah tidak adanya
pergantian kepengurusan pada tingkatan kelompok
pelaksana. Hal tersebut peneliti temukan saat
mewawancarai Ibu Khodijah selaku ketua PKK Kelurahan
Muncul (wawancara dilakukan pada tanggal 23 September
2019 Pukul 14.00 WIB) yang menyampaikan bahwa:
“Saya menjadi Ketua Pelaksana dari program ini
sejak pertama kali program ini digulirkan. Sejauh
ini, pergantian pengurus belum banyak dilakukan.”

Hal yang sama disampaikan oleh Ibu Saumi saat


peneliti melakukan wawancara pada tanggal 23 September
2019 Pukul 15.00 WIB yang menyatakan bahwa:
“Mungkin salah satu kekurangannya itu gak ada
pergantian pengurus. Soalnya setahu saya, sampai
sekarang Ibu Khodijah masih menjadi Ketua PKK. Kan
program UP2K ini dipegang juga sama Ibu-Ibu PKK
disini. Jadi menurut saya kayanya harus ada pergantian
pengurus. Biar lebih berkembang lagi program UP2K
ini.”
90

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, menurut


peneliti menjadi salah satu faktor penghambat pada tahap
pelaksanaan program Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K). Padahal jika ada pergantian pengurus
pada kelompok pelaksana, maka akan melahirkan
program-program baru yang bisa membawa program ini
dapat terlaksana dengan baik.
BAB V
Analisis Data Temuan di Lapangan Program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul

A. Analisis Peran Program dan Para Pihak yang Terlibat Pada


Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
di Kelurahan Muncul
1. Peran Program dan Pihak-Pihak yang Terlibat pada
Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K)
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
merupakan program yang bertujuan memberdayakan usaha
rumahan masyarakat yang masih membutuhkan bantuan untuk
bisa meningkatkan usaha tersebut. Program UP2K di
Kelurahan Muncul ini sudah berjalan sejak tahun 2014.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa usaha
rumahan yang masih atau sudah pernah mengikuti program
UP2K, peneliti menemukan beberapa peran yang dipakai
untuk pemberdayaan masyarakat pada programini.
Menurut Sembiring yang dikutip oleh M. Nurdin dkk
(2014: 70) fungsi pemerintah negara termasuk pemerintah
daerah dimanapun berada, sekurang-kurangnya melakukan
fungsi pelayanan (services), fungsi pengaturan (regulation),
dan fungsi pemberdayaan (empowering), dalam upaya
mewujudkan tata kelolah pemerintahan yang baik (good

91
92

governance). Sementara menurut Hamdi yang dikutip oleh M.


Nurdin dkk (2014: 70) fungsi pemerintah yakni melakukan
pengaturan dan memberikan pelayanan. Pengaturan dalam
arti menegaskan bingkai kesepakatan kehidupan kolektif, agar
terdapat kepastian dan perilaku yang memberikan
kemanfaatan pada kepentingan umum. Pelayanan terhadap
hak-hak masyarakat berisi kegiatan untuk memudahkan
masyarakat menikmati hidupnya yang patut atau pantas sesuai
dengan nilai-nilai dan martabat kemanusiaannya. Sedangkan
pelayanan terhadap kewajiban masyarakat berisi kegiatan
untuk memampukan masyarakat memahami kepatuhan
kolektif yang semestinya dikembangkan. Pelayanan ini
kemudiaan sangat berkaitan dengan fungsi pemberdayaan.
Program UP2K-PKK (Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga)
merupakan gerakan nasional dalam bidang pemberdayaan
masyarakat yang dalam pelaksaanaannya dari oleh, dan untuk
masyarakat. Gerakan ini merupakan salah satu implementasi
kebijakan bidang pemberdayaan wanita dari segi
perekonomian. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) adalah segala kegiatan ekonomi yang diusahakan
oleh keluarga, baik secara perorangan maupun kelompok,
yang modalnya bersumber dari swadaya masyarakat, bantuan
pemerintah, bantuan luar negeri, swasta, serta sumber lain
yagn sah dan tidak mengikat. Program ini bergerak dalam
usaha ekonomi keluarga yaitu suatu bentuk kegiatan usaha
93

yang dilakukan oleh keluarga, bertujuan meningkatkan


pendapatan keluarga dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan keluarga.
Pada konteks ini, untuk mengetahui program UP2K
memiliki peran yang sangat membantu masyarakat sehingga
mencapai masyarakat yang terberdayakan dari segi ekonomi,
peneliti akan menganalisis peran dari orang-orang yang
terlibat pada program ini. Dengan menganalisis peran dari
orang-orang yang terlibat, diharapkan akan mengetahui peran
program pada pemberdayaan masyarakat sehingga
mendorong perekonomian keluarga. Karena sebuah program
tidak akan berjalan tanpa adanya petugas pengembangan
masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Mahmudin
pada tanggal 23 September 2019 yang mengatakan bahwa:
“Program ini berperan untuk mempercepat untuk
membawa perubahan kepada masyarakat. Namun tata
cara mempercepatnya dengan cara memberdayakan.
Sehingga masyarakat juga paham tata kerja dan peran
dari program ini.Tapi program ini gak bisa jadi
pemercepat perubahan, kalau dari yang merencakan
sama pelaksananya gak bagus.”

Namun program ini tidak akan berjalan dengan


maksimal jika subjek pelaksananya tidak paham akan peran
dari program tersebut. Sehingga peran sebagai perencana
sosial (social planner) juga melekat dengan para pihak
pelaksanaBerdasarkan hasil penelitian di lapangan, terdapat
beberapa pihak yang bertanggungjawab atas terlaksananya
94

program ini. Hal tersebut peneliti temukan saat melakukan


wawancara dengan Pak Mahmudin yang dilakukan pada
tanggal 23 September 2019, peneliti menemukan beberapa
peran dari pihak-pihak yang terlibat dan bertanggungjawab
atas programUP2K.Beliau mengatakan bahwa:
“Pihak-pihak yang bertanggungjawab atas program ini
adalah kecamatan, yang berperang sebagai monitoring
program. Kemudian kelurahan itu sebagai perantara dan
juga pelaksana program. Ya tentunya sebagai perencana
juga yah. Soalnya kelurahan itu perantara dari
Pemerintah Kota ke masyarakat dan juga berperan
sebagai pelaksana program. Jadi kelurahan mempunyai
2 (dua) peran.”

Hal sama peneliti temukan saat melakukan wawancara


dengan Ibu Saumi pada tanggal 24 September 2019,
menyatakan bahwa:
“Program ini sangat berperan sekali bagi kami yang
ingin mengembangkan usaha. Tapi menurut saya, peran
Ibu Lurah dan kelompok PKK juga sangat membantu.
Ibu Lurah itu yang merencanakan program ini harus
dijalankan seperti apa. Sehingga menurut saya, orang-
orang di kelurahan juga memiliki peran juga sehingga
program ini bisa berjalan dan memberikan dampak ke
para pengusaharumahan.”

Selain itu, peran lain dari para pihak yang terlibat pada
program ini adalah sebagai perantara (broker) dan pendidik
(educator). Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di
lapangan, peneliti menemukan bahwa pada saat pelaksanaan
ditahap awal kelurahan dan kelompok PKK melakukan
pelatihan terlebih dahulu. Tujuannya untuk memberikan
kesadaran terhadap masyarakat di Kelurahan Muncul. Selain
95

itu, bertujuan untuk memberikan pengetahuan lebih kepada


para pengusaha yang telah terdaftar. Hal tersebut peneliti
dapat saat mewawancarai Ibu Khodijah pada tanggal 23
September 2019 yang menyampaikan bahwa:
“Kami sempat melakukan pelatihan kepada para
pengusaha yang terdaftar. Tujuannya untukmemberikan
kesadaran kepada mereka, para pengusaha. Selain itu,
agar mereka lebih mengetahui tata cara pengemasan
produk dan marketing yang lebih baik lagi.”

Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dan observasi


di lapangan, terdapat pihak-pihak lain yang terlibat pada
program ini, seperti Dinas Pertanian Kota Tangerang Selatan
dan juga dari lembaga pendidikan kampus serta para praktisi
pengusaha yang berkaitan dengan usaha rumahan. Sehingga
peran yang dijalankan oleh para pihak tersebut sebagai tenaga
ahli (expert). Hal tersebut peneliti temukan saat melakukan
wawancara dengan Ibu Khodijah. Saat diwawancara pada
tanggal 27 September 2019, beliau mengatakanbahwa:
“Saat pelatihan itu, pematerinya kita datangkan dari
Dinas Pertanian Kota. Selain itu, kami juga
mengundang pemateri dari kampus juga pengusaha
yang sudah menggeluti dunia usaha sangat lama. Waktu
itu kami mengundang dosen dari Institut Teknologi
Indonesia (ITI). Kalau dosen paling kita minta tolong
buat materi secara konsepnya saja. Kalau pengusaha,
karena emangsesama pengusaha itu bisa menggunakan
sistem sharingpengalaman.”
96

2. Analisis Peran Para Pihak Pada Program Usaha Pen


ingkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
Menurut Zastrow yang di kutip oleh Abu Huraerah
(2008: 149) peran petugas pengembangan masyarakat adalah:
a. Enabler (pemercepat perubahan)
b. Broker (perantara)
c. Educator (pendidik)
d. Expert (tenaga ahli)
e. Social Planner (perencana sosial)
f. Advocate (advokasi)
g. Activist (aktivis)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, ada


beberapa peran yang dimainkan oleh pelaksana maupun
program itu sendiri. UP2K merupakan program yang berfungsi
sebagai pemercepatan perubahan sosial (enabler), kemudian
para pihak yang terlibat pada pelaksanaannya, berperan
sebagai perantara (broker), pendidik (educator), tenaga ahli
(expert), dan perencana sosial (social planner). Adapun
penjelasannya, sebagai berikut:
a. Sebagai Pemercepat Perubahan (Enabler)
Berdasarkan hasil analisis dan temuan data di
lapangan, ada beberapa peran yang dimainkan oleh
pelaksana maupun program itu sendiri. UP2K merupakan
program yang berfungsi sebagai pemercepatan perubahan
sosial (enabler). Namun program ini tidak akan berjalan
97

dengan maksimal jika subjek pelaksananya tidak paham


akan peran dari program tersebut. Berdasarkan hasil
penelitian di lapangan, terdapat beberapa pihak yang
bertanggunjawab atas terlaksananya program ini.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Mahmudin yang
dilakukan pada tanggal 23 September 2019, peneliti
menemukan beberapa peran dari pihak-pihak yang terlibat
dan bertanggungjawab atas program UP2K. Beliau
mengatakan bahwa:
“Pihak-pihak yang bertanggungjawab atas program
ini adalah kecamatan, yang berperang sebagai
monitoring program. Kemudian kelurahan itu sebagai
perantara dan juga pelaksana program. Soalnya
kelurahan itu perantara dari Pemerintah Kota ke
masyarakat dan juga berperan sebagai pelaksana
program. Jadi kelurahan mempunyai 2 (dua) peran.”

Sehingga untuk peran sebagai pemercepat perubahan,


pihak yang menjalankan peran tersebut adalah kelurahan,
dalam hal ini dilakukan oleh Ibu Lurah yaitu Bu Mayuni.
Tugas yang dilakukan oleh Bu Lurah agar masyarakt dapat
mengetahui akan kebutuhan mereka, kemudian
mengidentifikasi masalah yang terjadi, serta membantu
pengembangan kapasitas masyarakt agar bisa mengahadapi
masalah dengan efektif.
Menurut Zastrow yang dikutip oleh Abu Huraera
(2008: 149-151), ada empat fungsi utama yang dilakukan
pengembang masyarakat sebagai pemercepat perubahan
(enabler), yaitu:
98

1) Membantu masyarakat menyadari dan melihat kondisi


mereka;
2) Membangkitkan dan mengembangkan organisasi
dalam masyarakat;
3) Mengembangkan relasi yang baik; dan
4) Memfasilitasi perencanaan yang baik.
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dipaparkan
pada bab IV, peneliti menganalisis bahwa peran pemercepat
perubahan yang dijalankan oleh kelurahan sudah cukup
terlihat dengan baik. Kelurahan membantu masyarakat
untuk sadar akan kondisinya. Kemudian kelurahan juga
berperan aktif untuk membangkitkan dan mengembangkan
organisasi PKK yang menjadi ujung tombak dari Program
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) ini.
Mengenai pengembangan relasi, kelurahan
menjalankan perannya dengan baik dalam membangun
relasi dengan instansi lain yang bisa berkaitan dengan
kebutuhan akan pengembangan skill anggota program.
Kemudian kelurahan juga melakukan perkumpulan yang
bertujuan mengevaluasi dan merencanakan dengan berbagai
pihak. Sehingga secara tidak langsung membantu
pengembangan relasi yang baik dengan pihak-pihak yang
berkaitan dengan program ini. Mengenai relasi yang dibuat
oleh pihak kelompok PKK diantaranya relasi para
pengusaha pada tingkat kelurahan yang semakin membaik.
Misalnya apabila ada salah seorang pengusaha yang
99

kesulitan untuk memenuhi permintaan dari konsumen, bisa


ikut membantu yang kemudian membagi hasil
pendapatannya. Hal tersebut bisa dilakukan karena relasi
yang terjalin dengan sangat baik. Kemudian relasi lain yang
sudah terjalin dengan baik adalah relasi antara para
pengusaha di Kelurahan Setu dengan pihak Pemerintah
Kota Tangerang Selatan. Hal tersebut peneliti peroleh saat
mewawancarai Ibu Khodijah dan Ibu Saumi yang
menyatakan bahwa para pengusaha di Kelurahan Setu
sering diundang setiap acara yang berkaitan dengan
pengusaha, seperti bazar bagi para pengusaha kecil dan
menengah. Selain itu, pada saat pertama kali program ini
digulirkan, pihak Kelurahan Setu dan PKK melakukan
kerja sama dengan Dinas Pertanian Kota Tangerang Selatan
serta dengan Kampus Institut Teknologi Indonesia.

b. Peran Sebagai Perantara (Broker)


Untuk peran sebagai perantara ini, erat kaitannya
dengan hubungan individu-individu ataupun kelompok
dalam masyarakat yang membutuhkan pertolongan dengan
pelayanan masyarakat, akan tetapi tidak tahu dimana dan
bagaimana mendapatkan bantuan tersebut dengan lembaga
yang menyediakan layanan masyarakat. Secara sederhana,
peran sebagai perantara itu seperti seorang mediator dalam
hal pengembangan atau pemberdayaan masyarakat.
100

Berdasarkan hasil wawancara dan temuan di lapangan


yang sudah dipaparkan pada bab IV, peran sebagai
perantara ini dijalankan oleh kelurahan. Dalam
menjalankan perannya sebagai perantara, kelurahan
menghubungkan para individu-individu maupun kelompok
pengusaha rumahan yang membutuhkan pertolongan
ataupun layanan masyarakat. Secara umum, terdapat 2
(dua) cara yang digunakan oleh kelompok PKK. Pertama
cara yang digunakan adalah dengan mengelompokkan para
pengusaha tersebut berdasarkan jenis usaha yang jalankan.
Setelah dikelompokkan, para pengusaha tersebut bisa saling
bekerjasama apabila mengalami kendala yang tidak bisa
diselesaikan.
Cara kedua yang digunakan kelurahan saat
menjalankan perannya sebagai perantara adalah dengan
cara melakukan kontak dengan pejabat yang secara hierarki
lebih tinggi, seperti Pemerintah Kota Tangerang Selatan,
maupun para aparatur kelurahan sekitar untuk saling
membantu. Hal tersebut pernah dilakukan oleh kelompok
PKK yang menjalin relasi dengan Dinas Pertanian Kota
Tangerang Selatan. Selain itu kelompok PKK Kelurahan
Muncul pernah juga membangun relasi dengan kampus
Institut Teknologi Indonesia yang berada tidak jauh dari
lokasi penelitian.
Maka menurut peneliti, apa yang telah dilakukan oleh
kelurahan dalam menjalankan perannya sebagai perantara
101

sudah berjalan dengan baik. Dengan menghubungkan para


pengusaha secara individu, maupun secara kelompok,
membuat para pengusaha tersebut lebih mudah dalam
mengembangkan usahanya.

c. Peran Sebagai Perencana Sosial (Social Planner)


Pada peran sebagai perencana sosial, biasanya
berkaitan dengan individu. Individu yang berperan
mengumpulkan fakta-fakta tentang masalah sosial yang
terdapat dalam komunitas serta menyusun alternatif
tindakan dalam menangani masalah tersebut. Seorang sosial
planner lebih lebih memfokuskan pada keterlibatan dalam
tugas-tugas pengembangan dan pengimplementasian
program.
Berdasarkan hasil data yang diperoleh, peran
perencana sosial pada program UP2K ini dilakukan oleh
Ibu Mayuni, selaku Ibu Lurah di Kelurahan Muncul. Hal
tersebut diperkuat oleh hasil wawancara yang telah
dilakukan, peneliti menemukan bahwa peran tersebut
memang dilakukan oleh Ibu Mayuni. Selain Ibu Mayuni,
peran sebagai perencana sosial juga dilakukan oleh Ibu
Khodijah. Namun peran yang dilakukan berebeda. Jika Ibu
Mayuni merencanakan dan memantau pelaksanaan,
sementara Ibu Khodijah berperan sebagai perencana sosial
dan juga pelaksananya.
Peran sebagai perencana sosial ini dapat dilihat ketika
UP2K-PKK melakukan rapat di awal tahun dan di akhir
102

tahun. Saat rapat di awal tahun, merupakan rapat yang


dilakukan untuk merencakan apa saja yang menjadi target
untuk program tersebut. Sementara untuk rapat akhir tahun
dilakukan berkaitan dengan evaluasi dari capaian-capaian
yang sudah dicapai dan apa saja yang perlu dilakukan.

d. Peran Sebagai Pendidik (Educator)


Dalam menjalankan peran sebagai pendidik,
pengembang masyarakat diharapkan mempunyai
kemampuan menyampaikan informasi dengan baik dan
jelas, serta mudah ditangkap oleh komunitas yang menjadi
sasaran perubahan. Di samping itu, ia juga harus
mempunyai pengetahuan yang cukup memadai mengenai
topik yang akan dibicarakan. Dalam hal ini, tidak jarang
seorang pengembang masyarakat harus menghubungi rekan
dari profesi lain yang menguasai materi tersebut. Aspek lain
yang terkait dengan peran ini adalah keharusan bagi
seorang pengembang masyarakat untuk selalu belajar.
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dipaparkan
pada bab IV, bahwa pada pelaksanaan peran sebagai
pendidik ini dijalankan oleh kelurahan, bekerjasama dengan
berbagai elemen, seperti ibu-ibu yang aktif di PKK,
kemudian beberapa instansi yang bisa membantu untuk
meningkatkan kemampuan dari masyarakat sebagai
pengusaha rumahan.
Ada beberapa pihak yang pernah diajak bekerjasama
oleh Kelurahan Muncul, seperti Dinas Pertanian. Bahkan
103

guna memberikan kesadaran lebih mengenai kondisi usaha,


Kelurahan Muncul pernah melakukan pelatihan dengan
mengundang pembicara dari kampus-kampus terdekat.
Salah satunya kampung Institut Teknologi Indonesia (ITI)
yang lokasinya tidak jauh dari Kelurahan Setu. Kemudian,
sering juga ada mahasiswa dari kampus Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan
penelitian, belajar membuka usaha, dan kadang memberika
materi tentang wirausaha. Selain dinas pemerintahan dan
kampus, kelurahan juga mengundang para pengusaha
rumahan lain namun yang sudah mapan untuk berbagi ilmu.
Adapun waktu pelatihannya hanya diberikan sekali
saat program ini diterbitkan. Selanjutnya, para pengusaha
yang sudah mendapatkan pelatihan tersebut membantu para
pengusaha lain yang baru menjadi anggota UP2K.
Mengenai materi yang diberikan, yaitu materi pengemasan
produk, pemasaran produk, serta penggunaan barang-
barang limbah menjadi bernilai.
Selain melaksanakan pelatihan atau workshop
mengenai kewirausahaan, kelurahan juga sering
memberikan informasi jika ada perlombaan atau
memberikan arahan jika ada informasi yang kurang tepat di
masyarakat terkait dengan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K).
104

B. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan


Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
di Kelurahan Muncul
Pada bagian sebelumnya, peneliti sudah menyampaikan
bahwa Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
merupakan program sosial yang bertujuan untuk meningkatkan
perekonomian warga dengan cara memberdayakan
masyarakatnya. Untuk dapat mengetahui faktor pendukung dan
penghambar pelaksanaan programnya, salah satu cara yang dapat
membantu atau memudahkan untuk menginventarisir berbagai
persoalan adalah dengan menggunakan pendekatan Logical
Framework Approach (LFA).
Logical Framework Approach (LFA) adalah alat untuk
perencanaan, monitoring dan evaluasi dari project/program.
Selain itu LFA adalah instrumen analisis, presentasi, dan
manajemen yang dapat membantu perencana untuk menganalisis
situasi eksisting, membangun hierarki logika dari tujuan yang
akan dicapai, mengidentifikasi resiko potensial yang dihadapi
dalam pencapaian tujuan dan hasil, membangun cara untuk
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tujuan (output) dan
hasil (outcome), menyajikan ringkasan aktivitas suatu
kegiatanserta membantu upaya monitoring selama pelaksanaan
implementasi proyek.
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dipaparkan pada
bab IV bahwa terdapat beberapa faktor yang mendukung program
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)ini dapat
105

berjalan dengan baik.Adapun faktor pendukung dari kegiantan


tersebut diantaranya dukungan dari pihak kelurahan terhadap
pelaksanaan program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K). Hal tersebut dapat dilihat saat kelompok Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) mengikuti perlombaan
pada tingkat kota di Tangerang Selatan.
Faktor selanjutnya yang menjadi faktor pendorong
terlaksananya program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) adalah sarana dan prasanaran yang mendukung. Dalam
hal ini sarana dan prasarana yang mendukung seperti jarak tempat
usaha yang satu dengan yang lainnya tidak begitu jauh. Membuat
para pelaksana lebih mudah untuk mengaksesnya. Hal tersebut
juga memudahkan para pengusaha untuk dikomunikasikan
apabila ada pesanan dari kelurahan. Kemudian yang tidak kalah
penting adalah fasilitas-fasilitas yang mendukung seperti adanya
aula tempat anggota dan kelompok pelaksana untuk berkumpul.
Faktor ketiga yang membuat pelaksanaan ini adalah
semangat dari masyarakat yang tinggi. Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara,menunjukkan bahwa masyarakat
memiliki keinginan yang kuat untuk hidup lebih baik lagi dari
segi ekonomi. Selain itu, masyarakat di Kelurahan Muncul juga
sangat antusias sekali saat adanya program ini. Sehingga
memudahkan para pelaksana untuk melaksanakan program ini.
Mengenai faktor penghambat dari program ini diantaranya
pembayaran yang tidak ketat. Faktor tersebut memang bisa
menjadi faktor pendukung, namun di sisi yang lain faktor tersebut
106

menjadi penghambat untuk pelaksanaan dan pengembangan


program ini. Sebab dengan tersendatnya pembayaran
peminjaman, membuat pengusaha lain yang ingin mengajukan
pinjaman harus menunggu.
Faktor penghambat kedua yang peneliti temukan di
lapangan ialah tidak adanya hadiah bagi para pengusaha yang
menjadi anggota dan memenangkan perlombaan di berbagai
tingkatan. Hal tersebut sudah peneliti paparkan pada bab IV,
ketika pengusaha yang sudah mewakili Kelurahan Muncul akan
tetapi tidak mendapatkan uang hadiah tersebut.
Selanjutnya faktor yang bisa menjadi penghambat adalah
besaran jumlah pinjaman yang tidak mengalami pengembangan.
Jumlah pinjaman yang tidak mengalami pengembangan
merupakan salah satu faktor penghambat dalam pelaksanaan
pengembangannya. Sebab apabila meningkatkan jumlah besaran
pinjaman yang diberikan, besar kemungkinan program ini akan
lebih cepat dikenal sehingga akan lebih cepat tercapai tujuan dari
program ini.
Faktor penghambat terkahir yang peneliti temukan adalah
tidak adanya pergantian pada kepengurusan dari pelaksana
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K).
Pergantian kepengurusan seharus terjadi untuk kelompok
pelaksana program ini, namun di Kelurahan Muncul hal tersebut
tidak terjadi. Padahal dengan adanya ergantian kepengurusan,
besar kemungkinan akan lahirnya program-program yang lebih
inovatif dari pada pengurus sebelumnya.
107

C. Analisis Dampak Program Usaha Peningkatan Pendapatan


Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul
Berdasarkan hasil observasi, data, dan wawancara yang
telah dilakukan, dampak dari program UP2K ini dapat dilihat
berdasarkan aktivitas yang telah dilakukan dari tahap awal hingga
akhir. Pada bagian bab IV, peneliti sudah memaparkan tahapan
yang dilakukan oleh kelurahan dalam pelaksanaan program
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K). Namun secara
ringkas, tahapannya adalah pertama, tahap perencanaan program.
Pada tahap ini, para penanggungjawab seperti kelurahan dan
kelompok PKK melakukan rapat dan menghasilkan beberapa
perencanaan target untuk satu tahun pelaksanaan. Pada tahap ini,
jika menggunakan pendekatan Logical Framework Approach
dilaksanakan tahapan analisis situasi, analisis strategi, dan
pembuatan matriks program. Maka dampak yang ingin dituju dari
program ini adalah pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan
menengah dengan kaum perempuan sebagi pelaku usahanya, baik
secara pribadi atau kelompok, dengan tujuan untuk meningkatkan
pendapatan atau perekonomian keluarga. Tujuan terbentuknya
program ini memang untuk membantu masyarakat yang bekerja
di sektor usaha menengah dan kecil.
Sementara untuk strategi yang digunakan oleh Kelurahan
Muncul adalah dengan pendekatan kolektif. Hal tersebut dapat
ditemukan pada pemaparan peneliti di bagian bab IV dengan
mengutip hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan
108

para anggota dan pengurus dari program Usaha Peningkatan


Pendapatan Keluarga (UP2K). Adapun strategi yang digunakan
merupakan saran dari Ibu Lurah yang memiliki peran yang sangat
vital pada penetuan langkah yang akan dilakukan oleh Kelompok
Kerja (Pokja). Misalnya seperti mengunjungi tempat usaha,
metode pembayaran yang mudah, serta cara mempromosikan
program saat pertama kali turun.
Sehingga terdapat beberapa dampak yang dapat dirasa oleh
para pengurus maupun pengusaha yang ikut bergabung pada
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), diantaranya
dampak secara administrasi yang lebih rapih. Berdasarkan yang
sudah dipaparkan pada bab IV, salah satu dampak yang dirasa
oleh para pengurus ialah lebih mudah untuk mengetahui siapa
saja yang membuka usaha di rumahnya, jumlah usaha rumahan,
jenis usaha yang dibuka, serta untuk pengelompokkannya.
Berdasarkan data yang sudah dipaparkan, ada 30 pengusaha yg
terdata di kelurahan. Dengan dikelompokan menjadi 4 (empat)
bagian, yaitu kelompok pertama untuk pengusaha yang membuka
usaha kue kering dengan jumlah 11 orang. Kemudian kelompok
kedua yang berisi pengusaha rumaha kue basah, dengan jumlah
yang terdata sebanyak 5 orang. Selanjutnya ada kelompok
kerajinan tangan dengan total pengusaha sebanyak 8 (delapan)
orang, serta yang terakhir kelompok usaha campuran. Pada
kelompok terakhir ini, jenis usaha yang dimasukan beragam. Bisa
109

pedagang kopi keliling, warung nasi, bakso, dll. Pada kelompok


ini, jumlah pengusaha yang terdaftar sebanyak 6 (enam) orang.
Selain itu, dampak dengan adanya pengelompokkan usaha
yang sudah dipaparkan juga memberikan kemudahan bagi
pengusaha lainnya. Apabila pada saat proses pemesanan, si
pengusaha merasa kesusahan untuk memenuhi permintaan dari
pembeli. Sehingga secara tidak langsung, proses
pengelompokkan tersebut mengandung sistem gotong royong.
Kemudian dampak yang sangat terasa dengan adanya
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) adalah
secara ekonomi. Dengan menggunakan sistem peminjaman serta
pengembalian yang mudah, membuat para pengusaha rumahan
yang ikut serta dalam program ini sangat terbantu sekali. Secara
pendapatan memang tidak cukup signifikan, namun secara
pengeluaran sangat terasa. Hal tersebut sudah peneliti paparkan
pada bab IV. Bahwa para pengusaha yang berpartisipasi bisa
menabung dari hasil pendapatan tersebut. Bahkan uang
pengembalian usaha yang diberikan kepada pelaksana, bisa
dijadikan tabungan apabila memberikan uang pengembalian yang
lebih.
Dampak yang tidak kalah pentingnya adalah dengan
hadirnya program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) ini membuat masyarakat lebih mengurangi melakukan
peminjaman kepada bank keliling yang sering dilakukan oleh
masyarakat. Hal tersebut peneliti temukan pada saat melakukan
110

wawancara dan sudah dipaparkan oleh peneliti pada bab IV.


Bahwa hampir setiap warga yang memiliki usaha pasti pernah
melakukan peminjaman kepada bank keliling. Namun setelah
adanya program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) ini, semakin sedikit yang melakukan hal tersebut.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan dan penjelasan yang telah
disampaikan pada Bab I–V, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
merupakan salah satu program yang digagas pemerintah
yang bertujuan meningkatkan pendapatan keluarga sehingga
dapat berdaya. Untuk mengetahui peran dari program ini
pada proses pemberdayaan masyarakat, peneliti melihat
peran pelaksana program. Pada pelaksanaannya, program ini
banyak melibatkan para petugas dari Kelurahan Muncul.
Sehingga para petugas kelurahan tersebut, sebenarnya sedang
menjalankan fungsi pelayanan (services), fungsi pengaturan
(regulation), dan fungsi pemberdayaan (empowering).
Kemudian untuk peran yang dijalankan oleh para pelaksana
program ini diantaranya sebagai enabler (pemercepat
perubahan), broker (perantara), educator (pendidik), dan
social planner (perencana sosial).
2. Mengenai dampak dari Program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) kepada masyarakat Kelurahan
Muncul diantaranya secara administrasi, para pengusaha
yang ada di kelurahan tersebut terdata dengan mudah.
Kemudian dampak selanjutnya adalah terbentuknya
kelompok usaha. Dampak ini memang lanjutan dari
sebelumnya. Namun dengan adanya pengelompokan

111
112

tersebut, memberikan dampak secara ekonomi. Hal tersebut


dikarenakan adanya pengelompokan memudahkan
pengusaha apabila mereka mengalami kesusahan untuk
memenuhi permintaan pembeli. Sehingga memudahkan
untuk pemerataan ekonomi di kelurahan tersebut. Dampak
selanjutnya dengan adanya Program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) adalah mengurangnya warga
yang melakukan peminjaman kepada bank keliling.
3. Dalam pelaksanaan suatu program, tentu akan ada yang
namanya faktor pendukung maupun faktor penghambat.
Begitu juga dengan Program Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) yang dilaksanakan di Kelurahan Muncul.
Mengenai faktor pendukung hingga terlaksananya program
ini diantaranya dukungan yang kuat dari pihak Kelurahan
Muncul, saran dan prasarana yang mendukung seperti jarak
antar tempat usaha yang mudah dijangkau. Faktor ketiga
yang menjadi faktor pendukung adalah semangat dari
masyarakat yang begitu tinggi. Kemudian mengenai faktor
penghambat terlaksana serta pengembangan program ini
diantaranya metode pembayaran yang tidak ketat sehingga
pada tahap pelaksanaannya sering mengalami kendala.
Kedua, tidak adanya hadiah bagi para pengusaha yang yang
berprestasi. Hadiah yang sudah dimenangkan oleh anggota
saat mengikuti kompetisi, tidak secara otomatis menjadi hak
milik bagi anggota. Akan tetapi hadiah tersebut menjadi
miliki kelompok pelaksana program tersebut. Selanjutnya
faktor yang bisa menjadi penghambat adalah besaran jumlah
113

pinjaman yang tidak mengalami pengembangan. Jumlah


pinjaman yang tidak mengalami pengembangan merupakan
salah satu faktor penghambat dalam pelaksanaan
pengembangannya. Faktor penghambat terkahir yang peneliti
temukan adalah tidak adanya pergantian pada kepengurusan
dari pelaksana program Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K). Pergantian kepengurusan seharus terjadi
untuk kelompok pelaksana program ini, namun di Kelurahan
Muncul hal tersebut tidak terjadi. Padahal dengan adanya
ergantian kepengurusan, besar kemungkinan akan lahirnya
program-program yang lebih inovatif dari pada pengurus
sebelumnya.

B. Saran
Berdasarkan yang sudah dipaparkan pada bab I-IV, peneliti
ingin menyampaikan beberapa saran:
1. Untuk masyarakat Kelurahan Muncul, program ini
merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat
yang sangat memberikan dampak. Namun dampak ini akan
terasa apabila adanya kerjasama yang baik diantara semua
pihak yang terlibat. Sejauh ini program UP2K sudah berjalan
dengan baik, namun kendala-kendala seperti macetnya
pembayaran pengembalian pinjaman bisa menjadi faktor
penghambat guna mencapai pemerataan pendapatan dan
kesejahteraan. Maka alangkah lebih baiknya apabila
masyarakat yang melakukan peminjaman, segera tuntaskan
pengembalian pinjaman tersebut.
114

2. Kepada pelaksana program di Kelurahan Muncul, program


UP2K memang sudah berjalan sangat baik. Hal tersebut
dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang diraih oleh para
anggota dari program UP2K di Kelurahan Muncul. Namun
akan lebih berkembang lagi apabila besaran nominal
pinjaman uang juga diperbesar sehingga memudahkan para
anggota untuk mengembangkan usaha rumahannya.
Kemudian harus adanya pergantian kepengurusan dalam
tubuh organisasi pelaksanaannya. Sebab dengan pergantian
pengurus, besar kemungkinan untuk mengembangkan
program ini menjadi lebih inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
Buku

Abu Huraerah. 2008. Pengorganisasian dan Pengembangan


Masyarakat: Model dan Strategi Pembangunan Berbasis
Kerakyatan, Bandung: Buahbatu

Dewi Wulansari. 2010. Sosiologi: Konsep dan Teori. Bandung:


Refika Aditama

Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali


Pers

Harry Hikmat. 2010. Strategi Pemberdayaan Masyarakat (Edisi


Revisi). Bandung: Utama Press

Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas & Pengembangan


Masyarakat: Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat,
Rajawali Press, 2008 Jakarta

Lasiman Sugiri, Peranan Pemerintah Daerah Dalam


Pemberdayaan Masyarakat,

Lexy J. Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif.


Bandung; Remaja Rosdakarya

Maurice Duverger. 2010. Sosiologi Politik. Jakarta: Grafindo


Persada

Riska Ayu Pratiwi, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program


Peningkatan Pendapatan Keluarga-Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (UP2K-PKK): Studi di Kelurahan
Tejosari, Kota Metro

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabet

115
116

Suharyanto, Motivasi Masyarakat untuk Pengembangan


Kewirausahaan, dalam Dimensi-Dimensi Masalah Sosial
dan Pemberdayaan Masyarakat. APMD Press. 2005.
Yogyakarta

T. Mardikanto dan P. Soebinato. 2015. Pemberdayaan


Masyarakat Perspektif dan Kebijakan Publik. Bandung:
PT. Alfabeta

Tantan Hermansah. 2018. Pemberdayaan Masyarkat Perspektif


Kultural: Konsep dan Praktik. UIN Jakarta Press. Jakarta.

TP. Yansen. 2013. Gerakan Desa Membangun: Sebuah Ide


Inovatif Tentang Pembangunan Desa. Malang. Danar
Wijaya

Jurnal

Diana Apriliza, Faktor-Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan


Program Pemberdayaan Keluarga Untuk Orang Tua Anak
Jalanan (Studi Kasus Pada Orang Tua Penerima Bantuan
Stimulan Modal Usaha pada Pusat Pengembangan
Pelayanan Sosial Anak/P3SA Bambu Apus), Tesis,
Universitas Indonesia, 2012

Itang, Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan, Tazkiya: Jurnal


Keislaman, Kemasyarakatan, dan Kebudayaan, Volume 16
No. 1 Januari-Juni 2015

Muh. Nurdin, ddk. Peran Pemerintah Daerah Dalam


Pemberdayaan Masyarakat Petani Jagung Kecamatan
Biringbulu Kabupaten Gowa, Jurnal Otoritas Volume IV
No. 1 April 2014

Rumayah, Pelaksanaan Program Pemberdayaan Kesejahteraan


Keluarga (PKK) Dalam Pemberdayaan Masyarakat di
117

Desa Malinau Kota Kecamatan Malinau, Jurnal Pemerintah


Integratif, Volume 3 Nomor 2, 2015

Sulaeman, Evaluasi Hasil Program Pemberdayaan Pesantren


Assuhur Yatim Piatu dan Dhuafa Kebon Jeruk Jakarta
Barat, Skripsi UIN Jakarta, 2012

Siti Asripah, Peranan Posdaya Dalam Meningkatkan


Kesejahteraan Keluarga di Masyarakat, Jurnal Democratia,
2013

Sri Widayanti, Pemberdayaan Masyarakat: Pendekatan Teoritis,


Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, Volume 1 Nomor 1
Januari-Juni 2012
LAMPIRAN-LAMPIRAN

118
Lampiran I

TRANSKIP WAWANCARA

Peran Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui


Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan.

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Pak Mahmudin, S. Sos


Jenis Kelamin : Laki-Laki
Domisili :Kp. Babakan, Kec. Setu,
Kota Tangerang Selatan
Pekerjaan : Plt. Kasi. Kesos Kec. Setu
Tempat dan Waktu : Kantor Kecamatan Setu, 23
September 2019

1. Apa yang menjadi latar belakang diadakannya


pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Jadi ini ngejelasin dari awal munculnya program UP2K dulu
yah. Jadi sebenarnya, program ini tuh program lanjutan dari
sebelumnya. Kalau program sebelumnya ada nama program,
saya agak lupa namanya apa, tapi kalau program itu
tujuannya untuk memberdayakan masyarakat desa. Nah dari
program itu, ada 2 (dua) bentuk program. Pertama itu
program yang tujuannya memperbaiki infrastruktur desa dan

119
yang kedua untuk program pemberdayaan yang sifatnya non-
infrastruktur. Terus pada tahun 2012 kalau tidak salah saya
ingat, itu untuk infrastruktur ditiadakan. Jadi hanya tersisa
satu. Nah program yang tersisa itu bernama UPK, yang
sekarang berubah menjadi UP2K ini. Jadi yang
melatarbelakangi terbentuknya UPK atau sekarang UP2K itu
tuh melihat banyak pengusaha di desa yang kesulitan untuk
mengembangkan usaha.
2. Apa yang menjadi tujuan diadakannya program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Kalau tujuannya, seperti yang sudah saya sampaikan, untuk
memberdayakan usaha kecil yang ada di desa. Sehingga
usaha masyarakat yang di desa bisa lebih berkembang lagi.
Kan banyak tuh, masyarakat di desa, bahkan di sekitaran sini
juga masih banyak, yang sudah minjem ke bank keliling buat
ngembangin usaha. Tapi akhirnya mereka juga sedikit
kesusahan buat bayar cicilannya. Jadi selain untuk buat
mengembangkan usaha, juga buat masyarakat bisa lepas dari
bank keliling. Kasian soalnya kalo minjem kesana.
3. Siapa saja yang menjadi sasaran program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Para pemilik usaha rumahan yang skalanya masih kecil di
tingkat kelurahan. Kaya home industrie yang banyak di
sekitar Kelurahan Setu
4. Siapa saja yang bertanggungjawab atas program ini ?
Pihak-pihak yang bertanggungjawab atas program ini ada
kecamatan, yang berperang sebagai monitoring program.
Kemudian kelurahan itu sebagai perantara dan juga
pelaksana program. Ya tentunya sebagai perencana juga yah.
Soalnya kelurahan itu perantara dari Pemerintah Kota ke
masyarakat dan juga berperan sebagai pelaksana program.
Jadi kelurahan mempunyai 2 (dua) peran.
5. Siapa saja yang terlibat pada pelaksanaan program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Kalau mau ngejelasin dari awal, banyak yang terlibat
sebenarnya. Tapi kalau pada tahap pelaksanaan, itu hanya
kelurahan sih. Kelurahan juga kan nanti dibantu sama Ibu-
Ibu PKK
6. Apa saja peran yang dimainkan oleh mereka dalam
perencana, pelaksanaan, terminasi, hingga
pengevaluasian program tersebut ?
Pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) diantaranya
kecamatan yang berfungsi sebagai monitoring, kelurahan
yang berfungsi sebagai perantara program, perencana sosial,
pemercepat perubahan sosial juga ada disitu. Karena fungsi
kelurahan sebagai perantara dan perencana, maka program
ini tergantung pada kelurahan. Jika kelurahan memiliki
perencanaan dan pelaksanaan yang bagus, maka percepatan
perubahan sosial akan terjadi dengan cepat juga, begitu juga
sebaliknya. Kalau tahap terminasi, ya itu kembali dari pihak
kelurahannya sendiri sama orang-orang yang
melaksanakannya. Kami sih tetap memantau perkembangan.
7. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pemercepat perubahan (enabler). Bagaimana
peran perantara dijalankan dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada program yang
digagas oleh Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Program ini berperan untuk mempercepat untuk membawa
perubahan kepada masyarakat. Namun tata cara
mempercepatnya dengan cara memberdayakan. Sehingga
masyarakat juga paham tata kerja dan peran dari program ini.
Tapi program ini gak bisa jadi pemercepat perubahan, kalau
dari yang merencakan sama pelaksananya gak bagus
8. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perantara (broker). Bagaimana peran perantara
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau peran sebagai perantara itu jelas dipegang sama
kelurahan. Soalnya dia yang membuat rencana dan
melaksanakan. Pas tahap pelaksanaan itu kan kelurahan yang
jadi perantara buat semua pihak
9. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pendidik (educator). Bagaimana peran pendidik
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Maksud pendidik tuh yang biasa ngasihmateri pas pelatihan
kan ya?Kalau peran yang seperti itu, biasanya sih dari luar
kelurahan. Soalnya setahu saya, biasanya kan yang mendidik
atau yang suka memberikan materi itu dari pihak luar
lingkungan. Supaya lebih berkembang, tapi tidak menutup
kemungkinan juga dari internal kelurahan atau dari
kecamatan.
10. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti tenaga ahli (expert). Bagaimana peran tenaga ahli
(expert) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau yang berperan sebagai tenaga ahli ini sudah jelas,
biasanya mengundang dari luar lingkungan. Kan supaya
memberikan dampak yang lebih besar lagi dari program
UP2K ini.
11. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perencana sosial (social planner). Bagaimana
peran perencana sosial (social planner) dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada
program yang digagas program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Ini seperti yang sudah saya sampaikan yah di awal.
Perencana sosial itu ada di kelurahan. Program ini
sebenarnya kan sebagai perubah sosial, tapi program yang
bisa sebagai perubah sosial tidak akan terjadi kalau
perencananya tidak baik. Sementara kalau saya lihat,
perencanaaan di Kelurahan Setu sudah berjalan dengan baik.
Soalnya peran perencana sosial yang ada di kelurahan juga
berjalan.
12. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti advokasi (advocate). Bagaimana peran advokasi
(advocate) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kayanya selama ini belum pernah ada deh yang sampai ke
tahap advokasi seperti itu. Soalnya biasanya diselesaikan
secara baik-baik. Kalau ada kendala, pasti dibicarakan
dengan baik-baik antar para pihak. Jadi saya menurut saya
belum ada. Kalau pun ada, yang memegang fungsi itu
kelurahan atau kecamatan.
13. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti aktivis (activist). Bagaimana peran perantara
dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan
evaluasi pada program yang digagas program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ?
Sepertinya tidak ada. Karena memang sejak awal sampai
sekarang, setahu saya tidak ada aktivis yang berpartisipasi.
Kalau pun ada yang datang, biasanya mahasiswa yang ingin
belajar membuka usaha, atau mahasiswa yang ingin
membuat skripsi.
14. Bagaimana dampak program pemberdayaan usaha
mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Menurut saya sangat besar dampaknya. Karena sejak ada
program ini, ada peningkatan jumlah usaha yang terdaftar.
Soalnya kadang saya juga menanyakan langsung ke pihak
kelurahan terkait keberlangsungan program ini.
15. Bagaimana konsep pelaksanaan program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau secara konsep besar, UP2K ini pelaksanaannya seperti
simpan pinjam untuk pengembangan usaha. Jadi pengusaha
rumahan yang ingin mengembangkan usahanya, tetapi
kesulitan untuk mencari modal tambahan, bisa meminjam
kesini. Itu konsep besar dari pelaksanaan programnya. Tapi
untuk lebih rincinya tentang konsep pelaksanaan, nanti bisa
ditanyakan saja ke kelurahan.
16. Apa saja yang menjadi faktor pendukung program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ini terlaksana dengan baik?
Kalau menurut saya, ada beberapa faktor yang bisa menjadi
pendukung terlaksananya dengan baik program ini. Misalnya
internal kelurahan yang kondusif, masyarakat yang punya
keinginan untuk terus maju, sarana dan prasarana yang
memadai. Menurut saya 3 (tiga) hal itu yang jadi faktor
pendukung, tapi mungkin ada lagi faktor-faktor dari
eksternalnya. Kalau dari eksternal saya contohkan, pelatihan
yang berkualitas, itu kan bisa jadi faktor pendukung program
ini berjalan dengan baik juga.
17. Apa saja yang menjadi faktor penghambat program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Kalau faktor penghambat, mungkin kebalikan dari yang
sudah saya sebutkan aja tuh. Karena kurang lebih, faktor
pendukung sama penghambat kan kurang lebih sama yah.
Paling faktor penghambat bisa juga terkendala masalah
pemahaman sama komunikasi terkait program ini.
TRANSKIP WAWANCARA

Peran Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui


Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan.

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Ibu Mayuni S.Pd


Jenis Kelamin : Perempuan
Domisili : Kp. Muncul, Kelurahan Muncul,
Kec. Setu, Kota Tangerang Selatan
Pekerjaan : Ibu Lurah
Tempat dan Waktu :Wawancara dilakukan melalui
telepon,7 Oktober 2019

1. Apa yang menjadi latar belakang diadakannya


pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Untuk yang melatarbelakangi program ini, menurut saya
karena adanya kebutuhan akan adanya bantuan bagi para
pengusaha rumahan kelas menengah dan juga kecil.
Sehingga untuk membantu para pengusaha tersebut,
pemerintah menggagas program ini.
2. Apa yang menjadi tujuan diadakannya program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Tujuan diadakannya program ini tuh, untuk membantu para
pengusaha rumahan yang kekurangan modal dan bingung
ingin melakukan pinjaman modal usaha tambahan kemana.
Itu tujuan besar dari program ini. Secara sederhananya,
program ini bertujuan untuk memberdayakan para pengusaha
rumahan untuk saling bergotong royong.
3. Siapa saja yang menjadi sasaran program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Sasaran utama dari program ini adalah para pengusaha
rumahan yang berskala menengah dan kecil.
4. Siapa saja yang bertanggungjawab atas program ini ?
Program ini sih yang bertanggungjawab memang ada di
kelurahan dan masyarakat sekitar. Kalau kecamatan paling
membantu dalam beberapa hal. Misalnya ada kebutuhan dari
kami akan tetapi kami kesulitan, paling seperti itu.
Kecamatan juga terkadang datang kesini untuk memantau
pelaksanaan program ini di masyarakat tepat sasaran atau
tidak. Kemudian tindak lanjutnya seperti apa.
5. Siapa saja yang terlibat pada pelaksanaan program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Kalau pihak yang terlibat, pertama kelurahan tentunya.
Kedua ada ibu-ibu pkk yah. Terus ketiga, yang pasti
masyarakatnya. Itu sih 3 (tiga) kelompok utama yang harus
ada pada tahap pelaksanaan. Kalau yang lain itu sifatnya
pendukung saja, seperti kecamatan. Terus ada juga pihak-
pihak lain, seperti kampus terus ada juga instansi Pemerintah
Kota. Mereka semua berpartisipasi, namun sebagai
pendukung pelaksana saja.
6. Apa saja peran yang dimainkan oleh mereka dalam
perencana, pelaksanaan, terminasi, hingga
pengevaluasian program tersebut ?
Pertama kelurahan yah, untuk kelurahan itu sebagai
perencana sama pelaksana program UP2K ini. Untuk
program UP2K ini, kami di kelurahan berkedudukan sebagai
konsep untuk tahap pelaksanaannya. Pada tahap ini, kami
merencakan apa saja yang harus dilakukan dan
mengidentifikasi permaslahan apa saja yang sudah ada
maupun akan terjadi di masyarakat. Karena kami berperan
sebagai perencana, maka kami juga yang berperan untuk
mempercepat melakukan perubahan yang terjadi di
masyarakat. Pada tahap ini kami merencanakan timeline
untuk setiap pelaksanaan programnya. Serta yang terpenting,
melakukan sosialisasi program ini saat awal kemunculannya.
Kemudian untuk tahap terminasi dan pengevaluasian,
kelurahan dibantu dengan ibu-ibu PKK yang menjalankan
peran saat itu.
7. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pemercepat perubahan (enabler). Bagaimana
peran perantara dijalankan dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada program yang
digagas oleh Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau bagi saya, program ini berperan untuk mempercepat
yang membawa perubahan kepada masyarakat. soalnya
menurut saya, program ini sangat berperan sekali untuk
mengubah kondisi para pengusaha rumahan. Tapi kan
program itu sifatnya abstrak yah, jadi kembali sama
pelaksananya. Jadi yang berperan sebagai pemercepat
perubahan itu program sama pelaksananya
8. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perantara (broker). Bagaimana peran perantara
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Peran itu kelihatan jelas ada di Kelurahan. Soalnya saya saat
melaksanakan mengajak setiap elemen yang ada di
masyarakat untuk membantu menyukseskan pelaksanaannya.
Jadi peran itu buat saya ada di kelurahan. Contoh konkritnya,
saat kami mengajak pihak kampus ITI dan juga beberapa
lembaga pemerintah untuk melaksanakan workshop yang
berkaitan dengan usaha kecil. workshop itu pun kami
laksanakan dengan melihat kebutuhan dari warga saya.
9. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pendidik (educator). Bagaimana peran pendidik
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau peran ini, menurut saya ada di Departemen Pertanian
yang waktu itu saya ajak untuk jadi pemateri di workshop.
Soalnya kan disitu beliau memberikan materi yang berkaitan
dengan kebutuhan para pengusaha. Terus bisa ke salah satu
dosen dari kampus ITI yang dijadikan sebagai pembicara
juga.
10. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti tenaga ahli (expert). Bagaimana peran tenaga ahli
(expert) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Peran ini bukannya sama yah dengan yang sebelumnya?
Kalau menurut saya, peran pendidik juga punya fungsi
sebagai tenaga ahli. Soalnya salah satu dari pembicara itu ada
dari kalangan pengusaha rumahan juga. Supaya para
pengusaha disini lebih paham dengan usaha yang
digelutinya.
11. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perencana sosial (social planner). Bagaimana
peran perencana sosial (social planner) dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada
program yang digagas program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Perencanaan sosial yah. Kalau menurut saya ada di
kelurahan. Soalnya kami yang merencanakan setiap tahunnya
tujuan dan langkah-langkah yang ingin dituju setiap
tahunnya. Jadi menurut saya peran ini dijalankan oleh
kelurahan.
12. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti advokasi (advocate). Bagaimana peran advokasi
(advocate) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Ini sepertinya tidak ada. Soalnya selama ini kami belum
pernah memiliki masalah. Kalaupun ada masalah, paling
kami selesaikan secara bersama-sama saja.
13. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti aktivis (activist). Bagaimana peran perantara
dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan
evaluasi pada program yang digagas program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ?
Peran ini juga sama, soalnya selama ini kami belum pernah
ada yang membantu selain dari pihak pemerintah. Itu juga
kan hanya di awal. Selanjutnya, kami yang mengembangkan
dana pemberian itu.
14. Bagaimana dampak program pemberdayaan usaha
mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Banyak sekali dampaknya. Pertama, kami dari kelurahan
merasa terbantu sekali secara administratifnya. Karena
dengan adanya program Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) ini, masyarakat yang ingin mendapatkan
bantuan dana dari program tersebut harus terdaftar terlebih
dahulu di kelurahan. Setelah terdaftar baru kami tinjau dan
wawancara kepada pemiliki usaha tersebut. Kemudian kedua,
secara keuangan juga membantu. Ketiga, saya melihat
masyarakat menjadi lebih kompak, ya lebih gotong royong
ketika ada program ini. Itu dampak yang saya lihat.
15. Bagaimana konsep pelaksanaan program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
kalau konsep pelaksanaannya, kami meminjamkan uang
berdasarkan yang sudah disepakati oleh para pengurus
terhadap pengusaha. Kemudian kami biasanya membuat
perjanjian dahulu, apakah akan dibayar perbulan atau
perminggu. Kalau perminggu, kami akan melakukan tagihan
tapi sifatnya tidak memaksakan juga. Karena kan memang
program ini juga tidak mengatur secara rinci konsep
pelaksanaanya, yang penting bisa memberikan dampak dan
juga
16. Apa saja yang menjadi faktor pendukung program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ini terlaksana dengan baik?
Faktor pendukungnya, masyarakat yang antusias sekali
terhadap program ini. Sehingga memudahkan kami pada saat
pelaksanaan programnya. Kemudian sarana dan prasarana di
kelurahan juga sudah mendukung menurut saya untuk
pelaksanaan. Orang-orang di kelurahan juga sangat
mendukung sekali, bapak lurah juga termasuk orang yang
sangat bersemangat sekali untuk mendorong dengan baik
program ini.
17. Apa saja yang menjadi faktor penghambat program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Sejauh ini paling faktor yang menghambat itu pembayaran
yang sering tertunda saja. Menurut saya, hanya itu faktor
penghambat dari terlaksananya program ini.
TRANSKIP WAWANCARA

Peran Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui


Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan.

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Ibu Khodijah


Jenis Kelamin : Perempuan
Domisili : Kp. Muncul, Kec. Setu, Kota
Tangerang Selatan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga/Ketua
Ibu-Ibu PKK Kelurahan Muncul
Tempat dan Waktu : Kantor Kelurahan Muncul,
27 September 2019

1. Apa yang menjadi latar belakang diadakannya


pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Saya kurang tahu kalau jelasnya kaya gimana. Tapi waktu itu
sempat ibu lurah ngasih tau, kalau program ini buat
ngembangin usaha rumahan yang masih kesulitan untuk cari
modal tambahan
2. Apa yang menjadi tujuan diadakannya program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Itu yang sudah saya sampaikan tadi. Tujuannya untuk
memberdayakan dan membantu para pengusaha rumahan
yang masih kecil. Mau ngembangin usaha tapi susah cari
modal tambahan. Jadi tujuan program ini tuh, membantu
yang para pengusaha rumahan itu.
3. Siapa saja yang menjadi sasaran program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Sasaran utama dari program ini adalah para pengusaha
rumahan yang masih kecil.
4. Siapa saja yang bertanggungjawab atas program ini ?
Ibu-ibu PKK sama Ibu Lurah
5. Siapa saja yang terlibat pada pelaksanaan program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Biasanya ibu-ibu PKK aja. Saya paling minta tolong
bantuannya ke anggota saya
6. Apa saja peran yang dimainkan oleh mereka dalam
perencana, pelaksanaan, terminasi, hingga
pengevaluasian program tersebut ?
Kalau yang merencanakan itu Ibu Lurah, biasanya saya
dengan ibu-ibu PKK itu di tahap pelaksanaan aja. Sama
biasanya kami juga melakukan evaluasi juga.
Alhamdulillah program UP2K yang ada disini berkembang.
Bahkan kami juga sempat mendapatkan juara ketika industri
rumah yang berbentuk kuliner. Tahun 2018 kalau tidak salah
kami juara I di tingkat provinsi. Kemudian di tahun yang
sama, kami mewakili Provinsi Banten untuk tingkat nasional.
Alhamdulillah ketika tingkat nasional pun kami juara III.
Saat itu yang mendapatkan juara I dari Provinsi Bali dan
kedua kalau tidak salah dari Provinsi Lampung atau Lombok.
7. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pemercepat perubahan (enabler). Bagaimana
peran perantara dijalankan dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada program yang
digagas oleh Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kelurahan kayanya, terutama Ibu Lurah
8. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perantara (broker). Bagaimana peran perantara
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Itu kelurahan sih
9. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pendidik (educator). Bagaimana peran pendidik
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Mungkin pemateri waktu itu yah. Saat pelatihan itu,
pematerinya kita datangkan dari Dinas Pertanian Kota. Selain
itu, kami juga mengundang pemateri dari kampus juga
pengusaha yang sudah menggeluti dunia usaha sangat lama.
Waktu itu kami mengundang dosen dari Institut Teknologi
Indonesia (ITI). Kalau dosen paling kita minta tolong buat
materi secara konsepnya saja. Kalau pengusaha, karena
emangsesama pengusaha itu bisa menggunakan sistem
sharingpengalaman.
10. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti tenaga ahli (expert). Bagaimana peran tenaga ahli
(expert) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kayanya sama dengan yang tadi itu.
11. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perencana sosial (social planner). Bagaimana
peran perencana sosial (social planner) dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada
program yang digagas program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau yang merencanakan biasanya Ibu Lurah sih.
12. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti advokasi (advocate). Bagaimana peran advokasi
(advocate) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau ada kendala-kendala di masyarakat terkait program.
Biasanya kami selesaikan secara bersama-sama. Kayanya
peran yang itu gak ada
13. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti aktivis (activist). Bagaimana peran perantara
dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan
evaluasi pada program yang digagas program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ?
Gak tau tuh. Kayanya gak ada yang bantu. Paling warga-
warga sini aja yang membantu
14. Bagaimana dampak program pemberdayaan usaha
mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Pada saat program ini belum ada, para pengusaha yang ada di
Kelurahan Muncul ini tidak tercatat dengan baik. Para
pengusaha menjalankan usahanya tanpa harus diketahui oleh
orang-orang di kelurahan. Namun setelah program ini
dilaksanakan, berbondong-bondong masyarakat yang
memiliki usaha ini mulai mendaftarkan dirinya ke kelurahan
untuk memudahkan berjalannya program ini. Berkat adanya
program tersebut, kami para pelaksana program danjuga
mungkin para pejabat Kelurahan Muncul merasa terbantu
dalam hal merapihkan data usaha yang dilaksanakan oleh
masyarakat.Nanti tanya aja sama anggota yang ikut program
ini buat lebih pastinya.
15. Bagaimana konsep pelaksanaan program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Untuk tahap pelaksanaan, biasanya langkah awal kami
adalah terlebih dahulu mendata kembali usaha-usaha yang
ada di kelurahan berdasarkan RT-nya masing-masing.
Kemudian sebelum kami berikan dana bantuan usaha, kami
akan mengunjungi tempat usaha tersebut untuk melakukan
wawancara dan memastikan usaha yang terdaftar itu benar-
benar dilakukan. Jangan sampai kita memberikan dana untuk
mengembangkan usaha, tapi usahanya tidak berjalan. Warga
yang memang memiliki usaha rumahan kita data terlebih
dahulu, kemudian baru kami liat dahulu usahanya beberapa
minggu. Setelah itu kami liat apa saja yang kurang dari
masing-masing produk, ternyata yang kurang adalah cara
pengemasan dan marketingnya. Mengetahui kekurang itu,
kami ikutkan mereka pada sebuah pelatihan. Kemudian baru
kami berikan pinjaman dana yang bertujuan pengembangan
usaha yang sedang dikerjakan.
Kemudian kami sempat melakukan pelatihan kepada para
pengusaha yang terdaftar. Tujuannya untuk memberikan
kesadaran kepada mereka, para pengusaha. Selain itu, agar
mereka lebih mengetahui tata cara pengemasan produk dan
marketing yang lebih baik lagi. Waktu pertama kali program
ini dilaksanakan, para pengusaha yang sudah terdaftar di
kelurahan diberikan pelatihan. Saat itu materi pelatihannya
adalah tata cara pengepakan dan juga marketing.
Pematerinya pun, menurut saya, berkualitas dan paham
mengenai dunia industri yang seperti ini (usaha rumahan).
Kemudian pemateri yang satunya juga bagus, tapi itu dari
dinas pertanian. Pelatihan itu sangat bagus dan bagi kami
sangat berarti sekali. Kami menjadi lebih paham cara
marketing yang baik dan cara pengemasan produk kami
menjadi lebih menarik konsumen.
Terus orang-orang yang diberikan peminjaman itu bukan
sembarang. Karena dana dari program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) ini hanya sekali bantu dari
pemerintah. Maka kami harus benar-benar selektif untuk
menentukan siapa-siapa saja yang menerima. Kami
memprioritaskan orang-orang yang sudah lama menetap di
Kelurahan Muncul sebagai orang-orang penerima dana
pinjaman ini. Untuk orang-orang yang baru 2 (dua) sampai 3
(tiga) tahun menetap di Muncul, kami belum bisa
memberikan pinjaman. Karena ada kekhawatiran dana
pinjaman itu tidak kembali.
Untuk proses pengembalian dari dana pinjaman yang sudah
diberikan, kami tidak membebankan mereka bunga
pinjaman. Selain itu, kami juga memberikan kebebasan
kepada para pengusaha yang melakukan peminjaman untuk
tenggat waktu dan besaran uang cicilannya. Sehingga si
peminjam tidak merasa terbebani dengan uang pinjaman
tersebut. Terkadang ada yang mengembalikan langsung pada
bulan berikutnya, kadang juga ada yang mengangsur lima
puluh ribu untuk bulan ini kemudian bulan berikutnya dia
memberikan seratus lima puluh ribu. Sejauh ini, orang-orang
yang melakukan peminjaman terhadap Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) tidak pernah sampai
menghilang atau lama mengembalikan. Paling lama
mengembalikan biasanya 3 (tiga) bulan.
Terus setelah dilaksanakan, biasanya kami melakukan
evaluasi.Evaluasi program biasanya kami lakukan di bulan
November atau Desember. Biasanya yang kami evaluasi
mengenai kelancaran pengembalian pinjaman, kemudian
jumlah pengusaha yang ada di Kelurahan Muncul. Selain
itu, kami juga biasanya melakukan evaluasi berkait dengan
jumlah dana yang saat ini kami pegang. Karena memang
kami juga mengharuskan orang-orang yang meminjam untuk
menabung disini. Tujuan untuk membantu pengusaha lain.
Akan tetapi jika nasabah ingin mengambilnya, akan kami
berikan. Dana untuk program Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) ini hanya sekali saja dari Pemerintah. Itu
pada tahun 2013, kalau tidak salah ingat, Pemerintah
memberikan bantuan. Setelah itu, kami yang
mengembangkan dana tersebut hingga sekarang.
16. Apa saja yang menjadi faktor pendukung program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ini terlaksana dengan baik?
Di sini pihak kelurahan sangat membantu sekali. Selalu
mendukung apa yang ingin dilakukan oleh kelompok PKK
demi program UP2K. Terutama saat ada perlombaan yang
berkaitan dengan industri rumahan dari program UP2K.
Kelurahan selalu mau memfasilitasi, seperti kendaraan untuk
mengantarkan kami ke tempat perlombaan. Tapi pernah juga
ketika ibu lurah ingin rapat dengan Ibu Wali Kota, atau
dengan lurah lain, beliau menyempatkan diri untuk
membawa bingkisan. Bingkisan tersebut dari hasil industri
rumahan kami yang dibawa. Dengan cara tersebut,
sebenarnya kelurahan juga membantu proses marketing dari
usaha kami.
Bagi saya, salah satu faktor pendukung terlaksananya
program ini dengan baik adalah fasilitas yang disekitar sini
yang mendukung. Kebetulan saat ini kelurahan lagi dalam
tahap pembangunan. Kalau kemarin saat pelaksanaan
pelatihan atau untuk kumpul-kumpul.
Warga-warga disini sangat antusias sekali saat program ini
disosialisasikan. Bahkan hingga saat ini pun sama. Jadi itu
memudahkan saya dan pihak kelurahan dalam pelaksanaan
program UP2K. Mungkin itu sih yang jadi faktor pendukung
program ini berjalan dengan baik.
17. Apa saja yang menjadi faktor penghambat program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Paling yang sering ngehambatsih masalahpembayaran yang
sering tertunda. Soalnya kan kasihan. Ada orang lain yang
ingin meminjam tapi kondisi kas kita kurang.
PEDOMAN WAWANCARA

Peran Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui


Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan.

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Ibu Rodiyah


Jenis Kelamin : Perempuan
Domisili : Kp. Muncul, Kelurahan Muncul,
Kec. Setu, Kota Tangerang Selatan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga/Pengusaha
Rumahan
Waktu dan Tempat : 22 September 2019,
Rumah Ibu Rodiyah

Daftar Pertanyaan
Anggota Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul.
1. Dari mana bapak/ibu mengetahui program program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Waktu itu kan Bu Lurah sama Bu Khodijah keliling
kampung, buat ngedata yang buka usaha sekelurahan
katanya. Soalnya mau ada program bantuan dana usaha. Dari
situ saya tahu nya ada program bantuan ini. Kalau nama
programnya saya lupa, tapi kalau yang denger dari yang
dijelasin tadi berarti itu nama programnya.
2. Apa yang bapak/ibu ketahui mengenai program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Program bantuan buat pengusaha yang kesusahan modal.
Segitu aja yang ibu tahu mah.
3. Mengapa bapak/ibu mengikuti program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Ya tertarik aja. Karena emang saya butuh bantuan modal
usaha. Biar lebih berkembang lagi usahanya. Gak cuma
jualan gado-gado, siapa tahu kan kalo dapat bantuan itu, bisa
jual es kelapa atau yang lainnya gitu.
4. Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Udah lama banget. Dari tahun 2014 akhir kalau tidak salah
ingat.
5. Bapak/Ibu sudah cukup lama berpartisipasi dalam
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K), tentu ada kelebihan yang bapak/ibu rasakan
sampai saat ini. Kelebihan apa saja yang sudah
bapak/ibu rasakan hingga saat ini ?
Kalau kelebihannya sih pertama dari segi pembayaran yang
gampang banget. Terus kedua itu gak ada bunga
pembayarannya. Mungkin dua itu kelebihan yang saya
rasakan selama ikut program ini
6. Apa saja kekurangan yang bapak/ibu rasakan ketika
mengikuti program pemberdayaan usaha mikro keluarga
melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Mungkin jumlahnya aja yang kurang besar yah. Kalau
nominalnya lebih besar, mungkin partisipasi dari
masyarakatnya lebih banyak.
7. Bagaimana alur pelaksanaan program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul
yang bapak/ibu ketahui?
Kalau dulu saya didata dulu sama Bu Khodijah. Terus dari
situ saya nunggu dulu. Katanya uang dari kegiatannya lagi
diputer dulu ke yang lain. Setelah nunggu kurang lebih 4
bulan, baru saya dapat uang pinjamannya.
8. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pemercepat perubahan (enabler). Bagaimana
peran perantara dijalankan dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada program yang
digagas oleh Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Mungkin itu Bu Lurah yang ngejalanin peran buat
pemercepat perubahan itu.
9. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perantara (broker). Bagaimana peran perantara
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Buat saya itu kelurahan sama ibu-ibu PKK. Soalnya selama
ini emang orang-orang kelurahan sama ibu-ibu PKK,
terutama Bu Khodijah yang sering jadi perantara.
10. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pendidik (educator). Bagaimana peran pendidik
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Pembicara yang waktu itu ngisi pelatihan waktu itu yah. Tapi
bisa juga Bu Lurah, soalnya beliau gak sedikit ngajarin
tentang gimana caranya ngatur keuangan di usaha
11. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti tenaga ahli (expert). Bagaimana peran tenaga ahli
(expert) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Pembicara itu kayanya lebih cocok disini. Soalnya dia pintar,
terus emang sudah ahli di bidang pemasaran produk.
12. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perencana sosial (social planner). Bagaimana
peran perencana sosial (social planner) dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada
program yang digagas program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau perencanaan kegiatan UP2K kayanya itu ada di Bu
Lurah sama ibu-ibu PKK. Soalnya memang beliau yang
banyak berperan di program ini pas awal sampai dengan
sekarang.
13. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti advokasi (advocate). Bagaimana peran advokasi
(advocate) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Gak ada peran itu kayanya
14. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti aktivis (activist). Bagaimana peran perantara
dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan
evaluasi pada program yang digagas program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ?
Sama kayanya ini juga gak ada kayanya
15. Apa dampak yang bapak/ibu rasakan setelah mengikuti
program pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Kelurahan Muncul?
Secara ekonomi, program ini sangat membantu sekali.
Pertama, saya dulu itu sering sekali meminjam ke bank
keliling. Meskipun bayar perharinya sangat kecil, namun
kalau dihitung- hitung emang cukup kerasa juga. Tetapi
ketika saya mengikuti program UP2K ini, pendapatan saya
meningkat, jika dibandingkan saat meminjam dengan bank
keliling. Kedua, dari segi tata cara pelunasan peminjaman
juga sangat mudah. Sehingga membuat saya bisa menabung
untuk anak-anak saya sekolah. Ketiga, ada tabungannya. Jadi
kalau saya membayar cicilan peminjaman, saya juga
memberikan uang yang akan ditabungkan di UP2K itu. Nah,
nanti uang yang sudah ditabungkan tersebut, bisa saya ambil
jika saya membutuhkannya.
16. Menurut bapak/ibu, apa yang menjadi faktor pendukung
program pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Kelurahan Muncul ini terlaksana dengan baik?
Kalau saya lihat, semangat dari orang-orang kelurahan yang
jadi faktor pendukung. Pak Lurah sama Bu Lurah tuh selalu
mendukung, setiap ada peserta lomba yang usaha-usaha gitu
yang perwakilannya dari kelurahan sini. Itu si yang paling
keliatan. Jadi kan ke kita juga ngerasa harus semangat.
17. Menurut bapak/ibu, apa saja yang menjadi faktor
penghambat program pemberdayaan usaha mikro
keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Mungkin besaran uang pinjamannya yah yang bikin
ngehambat program ini jadi lebih berkembang. Sama yang
bayar kadang susah untuk ditagihnya. Kan itu bisa
ngehambat orang lain buat minjem juga
18. Adakah saran dari bapak/ibu terkait dengan program
Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Paling sarannya, lebih besar lagi buat uang pinjamannya.
Sama yang tadi tuh, lebih ketat buat tata cara penagihannya.
PEDOMAN WAWANCARA

Peran Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui


Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan.

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Ibu Saumi


Jenis Kelamin : Perempuan
Domisili : Kelurahan Muncul,
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga/Pengusaha
Makanan Ringan Kemasan
Waktu dan Tempat : 23 September 2019,
Rumah Ibu Saumi

Daftar Pertanyaan
Anggota Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul.
1. Dari mana bapak/ibu mengetahui program program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Waktu itu saya tahu nya langsung dari Ibu Lurah. Soalnya
waktu itu beliau yang langsung datang ke tempat usaha saya
sambil menawarkan program itu.
2. Apa yang bapak/ibu ketahui mengenai program program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Program yang bertujuan untuk membantu berupa dana
pinjama kepada para pengusaha rumahan. Itu yang dikatakan
sama Ibu Lurah waktu itu
3. Mengapa bapak/ibu mengikuti program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Waktu itu kebetulan saya emang ada rencana untuk
mengembangkan usaha saya, tapi saya bingung untuk
mencari modal tambahan. Selang beberapa bulan, Ibu Lurah
datang kesini sambil menawarkan program itu ke saya. Jadi
saya coba saja, lumayan untuk menambahkan modal usaha
saya.
4. Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Sudah lama sekali. Saya sejak program ini dilaksanakan
langsung ditawarkan, waktu itu yang menawarkan saya Ibu
Lurah. Tapi saya sudah keluar dari keanggotaan di UP2K,
kalau tidak salah tahun 2015 akhir atau 2016 awal saya
keluar. Soalnya besaran pinjamannya gak bertambah. Waktu
itu saya ingin meminjam sebesar 10 juta, tapi ternyata selama
saya mengikuti jumlah besaran pinjamannya tidak
mengalami peningkatan.
5. Bapak/Ibu sudah cukup lama berpartisipasi dalam
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K), tentu sudah ada kelebihan yang bapak/ibu
rasakan sampai saat ini. Kelebihan apa saja yang sudah
bapak/ibu rasakan hingga saat ini ?
Kalau kelebihannya ya bisa meminjam tanpa adanya bunga
saat mengembalikan. Terus pengembaliannya juga fleksibel
sekali. Itu yang menurut saya kelebihan dari program UP2K
ini.
6. Apa saja kekurangan yang bapak/ibu rasakan ketika
mengikuti program pemberdayaan usaha mikro keluarga
melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Salah satu kekurangan dari program ini, bagi saya, adalah
tingkat peminjaman yang tidak besar atau malah tidak
mengalami perkembagan dari pertama kali dijalankan hingga
terakhir saya mengikuti program ini. Padahal bagi saya,
kalau jumlah uang pinjamannya itu dibesarkan, bisa menarik
minat para pengusaha disini untuk terus mengikuti program
itu.
7. Bagaimana alur pelaksanaan program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul
yang bapak/ibu ketahui?
Seingat saya saja yah. Soalnya saya sudah lumayan lama
tidak jadi anggota UP2K ini. Pada waktu itu, kami para
pengusaha didata terlebih dahulu oleh kelompok PKK. Tapi
kebetulan untuk saya secara pribadi langsung didatangi oleh
Ibu Lurah. Mungkin untuk beberapa orang memang
dikunjungi langsung oleh Ibu Lurah. Setelah itu kami
mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pihak Kelurahan.
Waktu itu pelatihannya di Puspitek, dengan materinya
mengenai pengepakan dan juga tata cara marketing produk
kami. Setelah mendapatkan pelatihan, kami diberikan
pinjaman anggaran untuk mengembangkan usaha
rumahannya masing-masing. Mengenai besaran biayanya, itu
relatif, ada yang dapat pinjaman sebesar dua ratus ribu
rupiah, tapi ada juga yang lebih besar. Saat itu pinjaman yang
terbesar diberikan kepada saya, yaitu sebesar satu juta rupiah.
8. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pemercepat perubahan (enabler). Bagaimana
peran perantara dijalankan dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada program yang
digagas oleh Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau menurut saya itu Kelurahan yang punya fungsi seperti
itu, terutama sih Ibu Lurah. Bu Lurah kan ngebuat konsep
pelaksanaan UP2K ini. Nanti baru dijalanin bareng-bareng
sama ibu-ibu PKK.
9. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perantara (broker). Bagaimana peran perantara
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Ini kelurahan. Soalnya waktu pelatihan juga kelurahan yang
ngundang para pembicara itu. Terus kelurahan juga sering
jadi penyambung, misalnya kalo ada yang nikahan tuh. Ada
pengusaha makanan yang kesusahan ngebuat pesenan dari
orang, nah kelurahan kalau gak ibu-ibu PKK juga biasanya
ngehubungin pengusaha makanan yang ada di sini buat
ngebantuin pesenan itu.
10. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pendidik (educator). Bagaimana peran pendidik
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau peran pendidik mungkin pembicara yang waktu itu
yah. Tapi kalau perannya, paling cuma sampai acara
pelatihannya selesai. Pas pelatihannya selesai, waktu itu
sempet ada tuh yang dosen sama pengusaha itu dateng
seminggu sekali kesini. Kalau tidak salah 2 (dua) atau 3
(tiga) kali gitu, datang kesini untuk melihat hasil
pelatihannya. Setelah itu sudah.
11. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti tenaga ahli (expert). Bagaimana peran tenaga ahli
(expert) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Mungkin ini sama yah dengan yang peran pendidik itu.
Soalnya yang jadi pembicara itu kan selain sebagai pendidik,
juga ada yang dari pengusaha juga. Jadi kalau menurut saya
itu sudah ada tenaga ahli itu.
12. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perencana sosial (social planner). Bagaimana
peran perencana sosial (social planner) dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada
program yang digagas program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Ini Bu Lurah yang punya peran sebagai perencana. Paling
yang saya tahu, Bu Lurah nentuin target tahun ini seperti apa
terus ngebuat target pertiga bulannya. Soalnya setahu saya,
ada rapat program setiap awal tahun sama evaluasi tiap akhir
tahun.
13. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti advokasi (advocate). Bagaimana peran advokasi
(advocate) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Ini kayanya gak ada fungsi yang seperti itu. Sejauh ini, kalau
ada masalah itu paling kita obrolin bersama aja.
14. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti aktivis (activist). Bagaimana peran perantara
dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan
evaluasi pada program yang digagas program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ?
Tidak ada kayanya aktivis yang ikut selama ini. Tapi
mungkin kalau sekarang saya kurang tahu yah. Soalnya saya
kan sudah keluar dari anggota UP2K.
15. Apa dampak yang bapak/ibu rasakan setelah mengikuti
program pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Kelurahan Muncul?
Banyak yah yang saya rasakan dampaknya. Salah satunya
tuh dapet promosi gratis ke orang lain. Misalnya, pada saat
itu Ibu Lurah katanya ingin rapat dengan beberapa pengurus
dari kelurahan lain dengan Ibu Wakil Walikota, kemudian
datang menemui saya untuk membeli beberapa produk yang
saya jual dan dijadikan sebagai makanan ringan saat rapat.
Bagi saya, itu cara Ibu Lurah untuk membantu marketing.
Bahkan itu terasa sangat membantu sekali pada usaha saya.
Jadi bagi saya, program ini sangat berperan atau berdampak
yah.Tapi menurut saya, peran Ibu Lurah dan kelompok PKK
juga sangat membantu. Ibu Lurah itu yang merencanakan
program ini harus dijalankan seperti apa. Sehingga menurut
saya, orang-orang di kelurahan juga memiliki peran juga
sehingga program ini bisa berjalan dan memberikan dampak
ke para pengusaharumahan.
16. Menurut bapak/ibu, apa yang menjadi faktor pendukung
program pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Kelurahan Muncul ini terlaksana dengan baik?
Faktor pendukung tuh menurut saya karena kelurahan sangat
berperan sekali pas pelaksanaan program ini. Sangat
mensupport lah gitu. Mau itu Pak Lurah atau Bu Lurahnya.
Terus orang-orang kelurahan lain juga sangat membantu
sekali buat program ini. Selain itu masyarakat disini juga
sangat antusias sekali.
17. Menurut bapak/ibu, apa saja yang menjadi faktor
penghambat program pemberdayaan usaha mikro
keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Salah satu faktor penghambat dari program ini tuh tidak
adanya penagihan yang ketat dari kelompok PKK. Namanya
manusia, terkadang kita lupa akan hutang yang ada. Maka
sebaiknya ada penagihan secara berkala, misalkan ketika
awal bulan dan akhir bulan menagihnya. Tapi bukan untuk
menagih, hanya mengingatkan saja. Itu juga demi kebaikan
dari program. Kalau pengembaliannya lancar dan tepat
waktu, pengusaha lain kan bisa meminjam juga. Selain itu,
mungkin salah satu kekurangannya itu gak ada pergantian
pengurus. Soalnya setahu saya, sampai sekarang Ibu Khodijah
masih menjadi Ketua PKK. Kan program UP2K ini dipegang juga
sama Ibu-Ibu PKK disini. Jadi menurut saya kayanya harus ada
pergantian pengurus. Biar lebih berkembang lagi program UP2K
ini. Sama tidak ada hadiah kalau juara. Uang yang dari hadiah
itu saya tidak dapat. Langsung diambil sama Ibu Lurah dan
kelompok PKK. Katanya untuk pengembangan program ini.
Ya sudah saya terima saja, karena buat saya ikut lomba itu
saja sudah menjadi tempat pemasaran buat produk saya.
18. Adakah saran dari bapak/ibu terkait dengan program
Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Kalau boleh saran, ya mendingan besaran uang pinjamannya
ditambah, terus ada pergantian pengurus juga. Soalnya siapa
tahu kalau ada pergantian pengurus itu lebih kreatif lagi.
Sama itu yang tadi, kalau ada anggota yang menang
perlombaan. Tolong hadianya jangan diambil semua.
Soalnya kan lebih bagus buat dibagi aja. Biar yang lain juga
bersemangat buat ikut berlomba sama ngembangin usahanya.
PEDOMAN WAWANCARA

Peran Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui


Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan.

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Ibu Mirhamah


Jenis Kelamin : Perempuan
Domisili : Kp. Muncul, Kel. Muncul
Kec. Setu, Kota Tangerang Selatan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga/
Pedagangan warung kopi
Waktu dan Tempat : 23 September 2019
Rumah Ibu Mirhamah

Daftar Pertanyaan
Anggota Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul.
1. Dari mana bapak/ibu mengetahui program program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Waktu itu dapet kabar tentang program ini dari Ibu Lurah
sama Ibu Khodijah yang keliling ke setiap pengusaha yang
ada disini
2. Apa yang bapak/ibu ketahui mengenai program program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Ini tuh program yang membantu untuk penambahan modal
buat para pengusaha rumahan. Itu aja yang saya tahu
3. Mengapa bapak/ibu mengikuti program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Karena dari segi cara pengembaliannya yang gampang terus
gak ada bunganya gitu. Soalnya saya dulu kalau butuh
pinjeman buat nambahin usaha, itu ke bank keliling. Tapi
kan kalo bank keliling itu bunganya lumayan. Emang cara
pengembaliannya murah, tapi kalau dihitung-hitung itu tinggi
banget. Makanya saya milih ikut program ini
4. Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Saya ikut itu tahun 2014 kalau gak salah yah, pas awal-awal
tahunnya itu.
5. Bapak/Ibu sudah cukup lama berpartisipasi dalam
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K), tentu sudah ada dampak yang bapak/ibu
rasakan sampai saat ini. Apa saja kelebihan yang sudah
bapak/ibu rasakan hingga saat ini ?
Banyak yah, salah satu kelebihan yang saya rasakan itu dari
cara pengembalian pinjamannya. Kami merasa terbantu
dengan cara pembayaran yang seperti itu. Saya tidak merasa
terbebani setiap bulan. Bagi saya, yang terpenting
mengembalikan uang pinjaman tersebut sesuai dengan
besaran dana yang diberikan. Meskipun begitu, saya tidak
tidak santai-santai saja. Saya tetap mengembalikan secepat
mungkin. Karena dana itu nantinya untuk membantu usaha-
usaha lain yang ada di kelurahan ini.
6. Apa saja kekurangan yang bapak rasakan ketika
mengikuti program pemberdayaan usaha mikro keluarga
melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau kekurangan, paling masalah jumlah uang pinjamannya
aja.
7. Bagaimana alur pelaksanaan program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul
yang bapak/ibu ketahui?
Kalau saya waktu itu didata dulu sama Ibu Khodijah, terus
nanti dicek kondisi usahanya, itu juga sambil ngobrol-
ngobrol tentang kondisi usahanya. Biasanya abis dicek gitu
kondisi usahanya, paling gak jauh sih, kalau gak seminggu
paling 2 (dua) minggu dana yang dari UP2K itu dikasih.
Nanti setelah itu, baru ditanya-tanya buat masalah sistem
pengembalian pinjaman itu.
8. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pemercepat perubahan (enabler). Bagaimana
peran pemercepat perubahan dijalankan dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada
program yang digagas oleh Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau peran itu sih Bu Lurah yah yang bawah perubahan.
Biasanya kalau Bu Lurah itu paling mantau aja, setahu saya
paling pas perencanaan aja Bu Lurah yang sering
memberikan saran. Setahu saya, cara pengembalian yang
sekarang juga itu saran dari Ibu Lurah buat memudahkan
para pengusaha yang melakukan peminjaman.
9. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perantara (broker). Bagaimana peran perantara
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau perantara, saya kurang tahu bagaimana peran itu
berjalan yah. Tapi kalau kata saya itu Kelurahan yang
megang. Soalnya kalau kata orang-orang kan mereka dapat
pelatihan dulu, terus pembicaranya dari luar. Mungkin itu
yah, yang kelurahan jalanin maksudnya sebagai perantara.
10. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pendidik (educator). Bagaimana peran pendidik
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Saya kurang tahu itu. Soalnya saya tidak ikut pelatihan yang
waktu itu
11. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti tenaga ahli (expert). Bagaimana peran tenaga ahli
(expert) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Sama ini juga saya kurang tahu yah. Mungkin yang ikut
pelatihan bisa lebih tahu
12. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perencana sosial (social planner). Bagaimana
peran perencana sosial (social planner) dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada
program yang digagas program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Ini kayanya tugas Ibu Lurah yah. Kalau Bu Lurah pas
perencanaan saya juga kurang tahu, dia itu ngapain aja.
Soalnya saya kurang begitu aktif di ibu-ibu PKK. Program
UP2K ini kan pelaksanaannya sama Ibu-Ibu PKK, jadi gak
begitu tahu bagaimana perannya Ibu Lurah sebagai
perencana di program ini
13. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti advokasi (advocate). Bagaimana peran advokasi
(advocate) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Disini kayanya gak ada peran seperti itu. soalnya setiap ada
kendala atau masalah, pasti kami selesaikan langsung, tanpa
ada pihak lain.
14. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti aktivis (activist). Bagaimana peran perantara
dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan
evaluasi pada program yang digagas program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ?
Selama ini setahu saya, pas pelaksanaan program ini selalu
mandiri
15. Apa dampak yang bapak/ibu rasakan setelah mengikuti
program pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Kelurahan Muncul?
Kalau dampak ya alhamdulillah, lebih bisa menghemat
pengeluaranlah. Soalnya kan dari cara pengembaliannya itu
yang gampang.
16. Menurut bapak/ibu, apa yang menjadi faktor pendukung
program pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Kelurahan Muncul ini terlaksana dengan baik?
Menurut saya yah, dukungan dari kelurahan itu yang penting
yah. Kalau masyarakatnya udah semangat buat ikut program,
tapi kalau kelurahannya itu gak mendukung susah juga sih.
17. Menurut bapak/ibu, apa saja yang menjadi faktor
penghambat program pemberdayaan usaha mikro
keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau kendala, sejauh ini tidak ada
18. Adakah saran dari bapak/ibu terkait dengan program
Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Paling itu yah, buat masalah jumlah uang pinjaman aja.
Kalau bisa dibesarin lagi. Supaya usaha lain bisa
berkembang juga.
PEDOMAN WAWANCARA

Peran Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui


Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan.

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Ibu Soliah


Jenis Kelamin : Perempuan
Domisili : Kp. Muncul Kel. Muncul,
Kota Tangerang Selatan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga/Pedagang
Warung Nasi
Waktu dan Tempat : Rumah Ibu Soliah
22 September 2019

Daftar Pertanyaan
Anggota Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul.
1. Dari mana bapak/ibu mengetahui program program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Saya tahu program ini dari Ibu Khodijah. Waktu itu datang
ke saya katanya mau didata, buat diikutin program itu.
2. Apa yang bapak/ibu ketahui mengenai program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Setahu saya, itu program untuk membantu warga yang punya
usaha kecil-kecilan atau rumahan
3. Mengapa bapak/ibu mengikuti program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Soalnya program itu bisa memberikan bantuan dana ke saya,
buat mengembangkan usaha saya
4. Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Saya bergabung itu tahun 2017 di awal tahunnya, jadi kira-
kira sudah 2 (dua) tahun
5. Bapak/Ibu sudah cukup lama berpartisipasi dalam
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K), tentu sudah tahu ada kelebihan yang bapak/ibu
rasakan sampai saat ini. Kelebihan apa saja yang sudah
bapak/ibu rasakan hingga saat ini ?
Cara pengembaliannya yang gampang sama tidak ada bunga
saat pengembaliannya yah. Kalau menurut saya, itu
kelebihan dari program ini.
6. Apa saja kekurangan yang bapak rasakan ketika
mengikuti program pemberdayaan usaha mikro keluarga
melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kekurangannya paling tata cara pembayarannya. Emang itu
memudahkan, tapi juga bisa jadi kekurangan. Soalnya pernah
saya ingin melakukan pinjaman, tapi alasannya pinjaman
uang dari yang lain belum kekumpul. Padahal saat itu saya
sedang butuh, karena ada pesanan yang lumayan banyak
7. Bagaimana alur pelaksanaan program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul
yang bapak/ibu ketahui?
Kalau saya waktu itu pertama didata dulu sama Ibu
Khodijah, baru nanti diwawancara gitu sama Bu Khodijah.
Waktu itu diwawancara tentang pendapatan, terus kendala,
sama uang yang mau dipinjam itu berapa. Setelah itu, Bu
Khodijah memanggil saya buat memberikan uang bantuan
dari program ini. Disitu saya juga diingatkan agar segera
melunaskan, sebab uang itu akan digunakan kembali untuk
para anggota
8. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pemercepat perubahan (enabler). Bagaimana
peran perantara dijalankan dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada program yang
digagas oleh Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Saya kurang tahu itu. Mungkin nanti tanya aja ke Ibu Lurah
kalau tidak ke Bu Khodijah
9. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perantara (broker). Bagaimana peran perantara
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau itu mungkin yang waktu itu kelurahan mengadakan
pelatihan buat beberapa pemilik usaha rumahan kayanya.
Kalau dijelasin langkah-langkahnya, saya kurang tahu. Tapi
saya dengar, kalau beberapa pemilik usaha itu diajak buat
ikut pelatihan.
10. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pendidik (educator). Bagaimana peran pendidik
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Yang mengajarkan disini, kayanya tidak ada. Soalnya selama
saya ikut program ini, yang mengajarkan ke saya itu tidak
ada. Tapi coba nanti tanya aja ke Bu Khodijah, kalau
masalah seperti ini
11. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti tenaga ahli (expert). Bagaimana peran tenaga ahli
(expert) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Tidak ada kayanya yang menjalankan peran itu
12. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perencana sosial (social planner). Bagaimana
peran perencana sosial (social planner) dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada
program yang digagas program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Mungkin peran Ibu Lurah yah. Kalau saya lihat, Ibu Lurah
itu sangat mendukung sekali selama pelaksanaan program
ini. Kalau berkunjung ke tempat usaha saya memang belum
pernah, tapi yang saya tahu memang saya berperan sekali
buat perencanaan program ini.
13. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti advokasi (advocate). Bagaimana peran advokasi
(advocate) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Tidak tahu yah. Soalnya selama saya mengikuti program ini,
kalau setiap ada masalah antara peminjam sama Ibu
Khodijah itu selalu diselesaikan bersama-sama saja. Tapi
sejauh ini, tidak ada peran itu disini.
14. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti aktivis (activist). Bagaimana peran perantara
dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan
evaluasi pada program yang digagas program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ?
Tidak ada kayanya. Kalau selama ini, program ini selalu
dijalankan bersama-sama dengan masyarakat disini.
15. Apa dampak yang bapak/ibu rasakan setelah mengikuti
program pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Kelurahan Muncul?
Alhamdulillah ketika saya mengikuti program ini, salah satu
dampak yang saya rasakan itu pendapatan dari hasil jualan
saya yang meningkat. Meskipun gak begitu besar, tapi
bersyukursaya bisa menabung lebih banyak lagi untuk
membantu keuangan keluarga. Misalnya, sebelumnya saya
ikut program ini keuntungan kotor saya selama satu hari
berjualan itu sekitar 200-250 ribu. Tapi setelah saya
mengikuti program UP2K, pendapatan dari penjualan saya
meningkat jadi sekitar 250 ribu ke atas, bahkan kalau sedang
ramai itu bisa 300 ribu lebih
16. Menurut bapak/ibu, apa yang menjadi faktor pendukung
program pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Kelurahan Muncul ini terlaksana dengan baik?
Pihak kelurahan yang mendukung dan memudahkan
pelaksanaan program ini. Selain itu, antusias warga disini
juga tinggi
17. Menurut bapak/ibu, apa saja yang menjadi faktor
penghambat program pemberdayaan usaha mikro
keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Paling terkadang, ada beberapa anggota yang meminjam tapi
cukup lama untuk mengembalikan uang pinjamannya.
Mungkin kalau lancar, program ini lebih bagus lagi dari yang
sekarang
18. Adakah saran dari bapak/ibu terkait dengan program
Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Tadi itu, masalah pelunasan pengembalian. Kasihan
pengusaha lain yang ingin meminjam tetapi di Bu Khodijah
tidak ada uang. Karena ada anggota UP2K yang telat
mengembalikan. Jadi yang tadinya mau minjam besar,
akhirnya tidak jadi. Teruskan usahanya jadi susah
berkembang lagi.
PEDOMAN WAWANCARA

Peran Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui


Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan.

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Ibu Nurhayati


Jenis Kelamin : Perempuan
Domisili : Kp. Muncul, Kel. Muncul
Kota Tangerang Selatan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga/
Penjual Bakso dan Aksesoris
Waktu dan Tempat : 24 September 2019,
Rumah Ibu Nurhayati

Daftar Pertanyaan
Anggota Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul.
1. Dari mana bapak/ibu mengetahui program program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Saya tahu program ini dari Ibu Khodijah, waktu itu dia
ngasih tahu ke saya ada program bantu buat pengusaha
rumahan
2. Apa yang bapak/ibu ketahui mengenai program program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Program dana bantu yang sifatnya pinjaman buat para
pengusaha rumahan kalau tidak warung-warung kecil.
3. Mengapa bapak/ibu mengikuti program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Soalnya lumayan, pinjamnya itu untuk menambah modal
usaha saya. Walaupun tidak begitu besar, tapi yang penting
ada modal tambahan saja
4. Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Saya sudah lumayan lama, dari tahun 2015 akhir. Jadi jalan 4
tahun kurang lebih
5. Bapak/Ibu sudah cukup lama berpartisipasi dalam
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K), tentu sudah ada kelebihan yang bapak/ibu
rasakan sampai saat ini. Kelebihan apa saja yang sudah
bapak/ibu rasakan hingga saat ini ?
Kelebihan dari cara pengembaliannya yang gampang. Itu
yang paling terasa sama saya selama mengikuti program ini.
6. Apa saja kekurangan yang bapak rasakan ketika
mengikuti program pemberdayaan usaha mikro keluarga
melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kekurangannya mungkin sama dari segi cara pengembalian.
Soalnya saya pernah dapat pesanan aksesoris banyak sekali
untuk acara pernikahan, tapi modal saya masih kurang. Saya
coba cari tambahan modal dari program itu, tapi katanya
masih belum ada saldo di kas kalau meminjam uang sebesar
yang saya ajuin waktu itu. Alasannya masih ada anggota
yang belum melunasi pengembaliannya.
7. Bagaimana alur pelaksanaan program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul
yang bapak/ibu ketahui?
Kalau saya waktu itu, didata dulu sama Bu Khodijah. Terus
setelah didata, nanti diwawancara tentang kondisi usahanya.
Setelah itu, baru diberikan uang peminjaman dari UP2K.
Tapi tidak langsung dikasih setelah diwawancara, biasanya
seminggu atau dua minggu. Kalau saya waktu itu 2 (dua)
minggu setelah diwawancara sama Ibu Khodijah
8. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pemercepat perubahan (enabler). Bagaimana
peran perantara dijalankan dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada program yang
digagas oleh Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Berarti peran dari Ibu Lurah yah ini. Kalau saya tahu cuma
diperencanaan, soalnya saya dengar dari pengurus PKK yah,
katanya Ibu Lurah itu sangat berperan. Waktu itu sempat
dengar katanya pas perencanaan itu Ibu Lurah sering
memberi arahan buat menentukan target. Kalau untuk di
tahapan pelaksanaan, kurang tahu bagaimana peran Ibu
Lurah bagaimana. Tapi setahu saya, kalau pelaksanaan itu
kebanyakan dari Ibu Khodijah
9. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perantara (broker). Bagaimana peran perantara
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kurang tahu saya bagaimana perannya. Soalnya saya tidak
begitu aktif di PKK. Mungkin nanti bisa tahu kalau bertanya
ke pengurus PKK. Tapi waktu itu pas ada pelatihan, kan
pembicaranya tuh dari luar. Mungkin itu salah satu peran
kelurahan sebagai perantara di tahap pelaksanaan. Sisanya
saya kurang tahu
10. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pendidik (educator). Bagaimana peran pendidik
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Peran pendidik setahu saya waktu di tahap pembekalan.
Setelah pembekalan, tidak ada tindak lanjutnya lagi.
11. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti tenaga ahli (expert). Bagaimana peran tenaga ahli
(expert) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Mungkin pembicara yang kemarin itu. soalnya salah satu
pembicaranya itu ada yang dari pengusaha juga. Kalau yang
pengusaha itu, katanya sempat beberapa kali datang ke
tempat usaha warga disini,saya kebetulan tidak dikunjugi,
jadi saya tidak tahu apa ada kegiatan lain buat pengusaha
yang dikunjungi itu atau enggak.
12. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perencana sosial (social planner). Bagaimana
peran perencana sosial (social planner) dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada
program yang digagas program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kurang tahu kalo saya
13. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti advokasi (advocate). Bagaimana peran advokasi
(advocate) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Selama ini kalau ada masalah di program ini paling
diselesaikannya langsung kok. Jadi kalau kata saya, peran ini
tidak ada
14. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti aktivis (activist). Bagaimana peran perantara
dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan
evaluasi pada program yang digagas program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ?
Ini juga tidak ada
15. Apa dampak yang bapak/ibu rasakan setelah mengikuti
program pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Kelurahan Muncul?
Salah satu dampak yang diperoleh saya selaku pelaku usaha
yang bergerak di bidang aksesoris cukup terasa. Contoh
dampak dari program ini ketika ada warga yang akan
melaksanakan pernikahan, salah satu dari kami pasti diminta
tolong untuk membuat perlengkapan aksesoris yang
dibutuhkan olehmereka.
16. Menurut bapak/ibu, apa yang menjadi faktor pendukung
program pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Kelurahan Muncul ini terlaksana dengan baik?
Dukungan dari kelurahan yang tinggi itu jadi faktor yang
benar-benar terasa di program ini. soalnya setiap ada
perlombaan buat usaha rumahan, kelurahan terutama Pak
Lurah sama Ibu Lurah itu sangat membantu dan mendukung
sekali
17. Menurut bapak/ibu, apa saja yang menjadi faktor
penghambat program pemberdayaan usaha mikro
keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Cara pengembalian pinjaman sih yang menurut saya sedikit
ngehambat program ini terasa ke semua pengusaha disini
18. Adakah saran dari bapak/ibu terkait dengan program
Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Mungkin lebih tegas saja untuk para peminjam uang.
Soalnya kan kasihan dengan pengusaha lain yang ingin
meminjam tetapi tidak jadi, dengan alasan kas yang masih
kekurangan
PEDOMAN WAWANCARA

Peran Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui


Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan.

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Ibu Nurhati


Jenis Kelamin : Perempuan
Domisili :Kp. Muncul, Kel. Muncul
Kota Tangerang Selatan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga/
Pengusaha kue basah
Waktu dan Tempat :24 September 2019
Rumah Ibu Khodijah

Daftar Pertanyaan
Anggota Program Pemberdayaan Usaha Mikro Keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul.
1. Dari mana bapak/ibu mengetahui program program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Waktu itu dari Ibu Khodijah saya tahu program ini.
2. Apa yang bapak/ibu ketahui mengenai program program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Setahu saya, program ini tuh bertujuan meminjamkan dana
bantuan kepada para pengusaha rumahan atau warung kecil-
kecilan
3. Mengapa bapak/ibu mengikuti program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Soalnya program ini sangat membantu sekali bagi saya. Saya
melihat ketika adanya program ini, ada warga di beberapa
RT di kelurahan sini yang berani membuka usaha rumahan
dan kemudian mencoba membantu perekonomian
keluarganya. Jadi bagi saya, program ini sebenarnya
ngedorong warga disini buat berani membuka usaha
rumahan seperti yang lainnya terus saya berani buat ikut
program ini.
4. Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Saya baru bergabung pada tahun 2015, jadi sudah 4 tahun
mengikuti program ini
5. Bapak/Ibu sudah cukup lama berpartisipasi dalam
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K), tentu sudah ada kelebihan yang bapak/ibu
rasakan sampai saat ini. Kelebihan apa saja yang sudah
bapak/ibu rasakan hingga saat ini ?
Mudah mendapatkan dana pinjamannya, kemudian tata cara
pembayarannya juga mudah. Itu kelebihannya dari program
ini. Selain itu, dengan adanya program ini juga ada jalinan
kerjasama antar pengusaha rumahan
6. Apa saja kekurangan yang bapak rasakan ketika
mengikuti program pemberdayaan usaha mikro keluarga
melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Sejauh saya mengikuti, kekurangan yang saya rasakan belum
ada.
7. Bagaimana alur pelaksanaan program pemberdayaan
usaha mikro keluarga melalui Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul
yang bapak/ibu ketahui?
Waktu itu saya pertama di data terlebih dahulu, kemudian
diwawancara oleh Ibu Ketua PKK, ya Ibu Khodijah. Setelah
itu saya ikut pelatihan tentang pengemasan dan pemasaran
produk rumahan yang waktu itu diadakan oleh kelurahan.
Baru setelahnya, saya diberikan dana bantuan untuk
pengembangan usaha. Kalau saya kan termasuknya
pengusaha musiman yah, tidak setiap waktu. Jadi waktu itu
memang kebetulan butuh dana untuk membantu modal,
karena sedang ada pesanan yang banyak.
8. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pemercepat perubahan (enabler). Bagaimana
peran pemercepat perubahan dijalankan dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada
program yang digagas oleh Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Pemercepat perubahan itu menurut saya ada di
masyarakatnya. Di setiap proses itu, masyarakat memang
berperan aktif sekali. Bahkan bisa dibilang sangat antusias.
Saat perencanaan, itu Ibu-Ibu PKK disini sangat bersemangat
sekali. Sampai evaluasi pun sama. Contohnya, saat
pelaksanaan tahap awal itu kan pendataan, banyak sekali
pengusaha rumahan yang ingin di data.
9. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perantara (broker). Bagaimana peran perantara
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau peran sebagai perantara, itu kan ada di kelurahan sama
Ibu-Ibu PKK. Perannya tuh pada tahap perencanaan, kami
berusaha para pengusaha ini saling mengenal dan membantu.
Terus di pelaksanaannya, makanya langkah awalnya itu
mendata terlebih dahulu agar lebih mudah. Sehingga sampai
tahap selanjutnya itu tidak terlalu susah. Pada tahap
pelaksanaan juga kan pihak kelurahan mengundang pihak
luar sebagai pembicara. itu kayanya peran perantaranya.
10. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti pendidik (educator). Bagaimana peran pendidik
dijalankan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau pendidik, paling ada di pelaksanaan saja. itu yang
pembicara pas pelatihan. Sisanya peran pendidik tidak ada
11. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti tenaga ahli (expert). Bagaimana peran tenaga ahli
(expert) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Sama dengan pendidik, tenaga ahli paling kita undang pas
pelaksanaan. Tepatnya pas pelatihan itu kita undang sebagai
pembicara. Soalnya kan salah satu pembicaranya itu dari
pengusaha juga.
12. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti perencana sosial (social planner). Bagaimana
peran perencana sosial (social planner) dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan evaluasi pada
program yang digagas program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Kalau perencana, itu Ibu Lurah yang konsep. Mulai
perencanaan sampai dengan evaluasi. Pas perencanaan
biasanya Bu Lurah itu memberikan arahan dan masukan buat
perencanaan tiap tahunnya. Ketika pelaksanaan, biasanya
beliau datang untuk melihat laporan pendapatan sama
pengeluaran setiap 2 bulan sekali. Evaluasi juga sama,
biasanya beliau itu memberikan solusi. Paling seperti itu
perannya. Tapi memang banyak rencana yang dijalankan
selama ini tuh dari Ibu Lurah
13. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti advokasi (advocate). Bagaimana peran advokasi
(advocate) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
terminasi, dan evaluasi pada program yang digagas
program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K) di Kelurahan Muncul?
Tidak ada kalau peran ini. selama saya mengikuti kayanya
tidak ada yang menjalankan peran seperti itu
14. Dalam pelaksanaan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), pasti melibatkan banyak
orang dan masing-masing dari mereka memiliki fungsi,
seperti aktivis (activist). Bagaimana peran perantara
dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, terminasi, dan
evaluasi pada program yang digagas program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul ?
Aktivis, kayanya kita mandiri. Kalau pihak lain paling
membantu kaya pelatihan yang tadi
15. Apa dampak yang bapak/ibu rasakan setelah mengikuti
program pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Kelurahan Muncul?
Saya pernah mendapatkan permintaan untuk kue basah untuk
pernikahan dari salah satu warga disini. Kemudian saya juga
pernah mendapatkan permintaan pemesanan kue basah untuk
acara pernikahan atau pengajian dari luar kelurahan ini. Bagi
saya, itu salah satu dampak yang saya rasakan sebagai
pengusaha yang mengikuti program UP2Kini.
16. Menurut bapak/ibu, apa yang menjadi faktor pendukung
program pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
Kelurahan Muncul ini terlaksana dengan baik?
Faktor pendukungnya mungkin karena orang-orang di
kelurahan yang sangat membantu sekali. Terus antusias yang
tinggi juga dari masyarakat. Mungkin itu faktor yang
mendukung program ini bisa berjalan dengan baik
17. Menurut bapak/ibu, apa saja yang menjadi faktor
penghambat program pemberdayaan usaha mikro
keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) di Kelurahan Muncul?
Paling masalah pengembalian yang sering terlambat aja sih.
Selain itu bagi saya masih bisa diatasi
18. Adakah saran dari bapak/ibu terkait dengan program
Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti program
pemberdayaan usaha mikro keluarga melalui Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kelurahan
Muncul?
Ke depannya mungkin yang sulit untuk mengembalikan itu
bisa diperketat atau ditegaskan lagi. Karena kasihan yang
lainnya, ingin mengembangkan usaha sedikit tertunda
196

Lampiran II

Wawancara Dengan Pak Mahmudin

Wawacara Dengan Ibu Rodiyah


197

Wawancara Dengan Ibu Saumi

Wawancara Dengan Ibu Khodijah

Anda mungkin juga menyukai