Laporan Keuangan
Pengertian :
Merupakan hasil akhir dari suatu proses Akuntansi yang merupakan tingkatan dari
transaksi selama periode Akuntansi (tahun buku).
→ disusun oleh manajemen dan diperiksa oleh Akuntan publik untuk menguji
kebenaran laporan keuangan tersebut.
Tujuan laporan keuangan :
- Untuk pengambilan keputusan tentang investasi dan kredit.
- Memperkirakan aliran kas dimasa yang akan datang.
Jenis laporan keuangan :
a. Neraca
b. Laporan L/R
c. Laporan perubahan posisi keuangan
d. Laporan perubahan modal
e. Catatan atas laporan keuangan
NERACA (Balance Sheet)
Adalah suatu laporan yang disusun secara sistematis tentang posisi keuangan suatu unit
organisasi/usaha pada suatu tertentu.
Posisi keuangan ditunjukkan : jumlah harta, utang dan modal.
Aktiva : pasiva
Aktiva : hutang + modal
Cara penyajian :
a) Aktiva diklasifikasikan menurut urutan likuiditasnya → semakin likuid akan
dilaporkan terlebih dahulu.
Aktiva :
1. Aktiva lancar
- Kas
- Surat berharga
- Piutang
- Persediaan
- Biaya dibayar dimuka
2. Investasi jangka panjang
3. Aktiva tetap berwujud
4. Aktiva tetap tidak berwujud
5. Aktiva lain-lain
b) Kewajiban (utang) dilikuidasikan menurut waktu jatuh tempo, kewajiban yang harus
dilunasi dulu harus dilaporkan lebih dahulu.
Pasiva :
Kewajiban :
1. Kewajiban jangka pendek
2. Kewajiban jangka panjang
3. Kewajiban lainnya
c) Modal → menurut kekekalannya
1. Modal saham
2. Agio saham
3. Laba yang ditahan
Bentuk Neraca :
I. Bentuk Perkiraan (Account Form)/Rek/Scontro
PT. RISA
NERACA
Per 31 Desember 1996
AKTIVA : HUTANG :
- Aktiva lancar - Hutang jangka pendek
Kas 6.874 Hutang Dagang 8.100
Surat Berharga 12.000 Hutang Bank 2.400
Piutang (bersih) 42.000 Hutang pph 4.600 +
Persediaan 59.130 Jumlah Hutang jangka pendek 15.100
Biaya dibayar dimuka 5.600 - Hutang jangka panjang
Jumlah AL 179.574 Obligasi 25.000
Investasi jangka panjang 50.000 Hipotik 70.000 +
- Aktiva tetap Jumlah Hutang jangka panjang 95.000
Bangunan 18.000 Modal
Dep. ( 6.000) Saham biasa 75.000
12.000 Agio saham 13.000
Tanah 25.000 LYD 88.274
Jumlah AT 87.000 176.474
- Aktiva lain-lain
20.000
Total Aktiva 286.574 Total pasiva 286.574
Bentuk laporan/stelsel/report form
PT. “FADILA”
NERACA
Per 31 Desember 1966
AKTIVA
Aktiva lancar 4.200
Investasi 200
Aktiva Tetap Berwujud 3.150
AT tidak berwujud 20
Aktiva lain-lain 1.100
Jumlah Aktiva 8.670
HUTANG
Hutang lancar 300
Pend. diterima dimuka 500
Hutang obligasi 900
Jumlah hutang 1.700
MODAL
Modal saham disetor 6.000
Modal penilaian kembali 200
Laba tidak dibagi : belum ada tuj. 500
Cad. Pelum. Obligasio 270
Jumlah Hutang dan Modal 8.670
LAPORAN L/R
Adalah suatu laporan tentang penghasilan dan biaya dari suatu unit usaha pada suatu
periode tertentu.
Memuat semua pendapatan dan beban selana periode yang bersangkutan.
Unsur-unsur L/R
1. Penjualan barang dan jasa
2. Harga pokok penjualan
3. Biaya operasional
a. Biaya penjualan Gaji dan komisi selesman
Advertensi
Depv. Alat angkut
Semua biaya yang berhubungan dengan bagian
penjualan
b. Biaya administrasi dan umum Gaji karyawan
Dep. Aktiva tetap
Dep. Perlengkapan
Listrik, telepon, air
4. Pend. Dan biaya lain
- Pend. Bunga, deviden, sewa
- Bi bunga dan bi yang terjadi karena usaha untuk memperoleh pend. lain-lain.
5. Pos-pos luar biasa/ekstra ordinary item adalah laba/rugi di luar usaha yang bersifat
insidentil.
→ Memenuhi dua kriteria
a) Bersifat tidak normal/tidak biasa
Memiliki tingkat abnormalitas yang tinggi dan tidak berhubungan dengan
aktivitas perusahaan sehari-hari.
b) Tidak sering terjadi
Transaksi yang bersangkutan diharapkan tidak akan terulang di masa yang akan
datang.
Contoh : laba dari pembatalan hutang kepada pemegang saham.
Ada 2 konsep laporan L/R untuk memperlakukan pos-pos luar biasa L/R :
1) Current Operating Performance
Laporan L/R hanya berisi pos-pos yang biasa terjadi sedangkan pos-pos luar
biasa dilaporkan dalam laporan perubahan modal.
2) All Inclusive
Laporan L/R berisi pos-pos yang biasa terjadi dan pos-pos yang tidak biasa
terjadi.
PT. FADILA
Laporan Laba Rugi
Periode yang berakhir 31 Dersember 1996
PT. FADILA
Laporan Laba Rugi
Periode yang berakhir 31 Desember 1996
PT. XYZ
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2005
(Dengan menggunakan metode langsung)
Arus kas dari ektivitas operasi :
Penerimaan uang dari pelanggan Rp. xx
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (xx)
Kas yang dihasilkan dari operasi Rp. xx
Pembayaran bunga (xx)
Pembayaran pajak penghasilan (xx)
Arus kas sebelum pos luar biasa Rp. xx
Penerimaan kas lain-lain (misal premi) xx
Arus kas dari aktivitas operasi Rp. xx
Arus kas dari kegiatan investasi :
Perolehan dari anak perusahaan Rp. xx
Pembelian tanah, bangunan, mesin dan lain-lain (xx)
Hasil penjualan peralatan (mesin lama) xx
Penerimaan bunga xx
Penerimaan deviden xx
Arus kas bersih dari aktivitas investasi xx
Sesudah menyusun laporan aliran kas seperti di atas, perusahaan masih diwajibkan
(oleh FASB dalam SFAS No. 95) untuk membuat rekonsiliasi laba bersih dengan jumlah
uang (kas) dari kegiatan usaha. Rekonsiliasi seperti itu dibuat dalam bentuk di bawah ini :
Rekonsiliasi Laba Bersih ke Jumlah Uang dari Kegiatan Usaha
Selain menggunakan metode langsung, laporan arus kas dapat juga disusun dengan
menggunakan metode tidak langsung. Dalam metode ini laporan aliran kas disusun dalam
tiga kelompok seperti di atas, kemudian diikuti dua kelompok lainnya yang isi dan
bentuknya sama seperti contoh yang disusun dengan metode langsung. Dengan demikian,
metode langsung untuk menyusun laporan aliran kas dapat menyajikan informasi arus kas
dengan metode tidak langsung adalah sebagai berikut:
PT. XYZ
Untuk periode yang pada tanggal berakhir 31 Desember 2005
Metode Tidak Langsung
Arus kas dari ektivitas operasi :
Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa Rp. xx
Penyesuaian untuk :
Depresiasi dan amortisasi xx
Kerugian selisih kurs xx
Penghasilan investasi (xx)
Beban bunga xx
Laba sebelum perubahan modal kerja Rp. xx
Kenaikan piutang dagang dan piutang lain (xx)
Penurunan persediaan xx
Penurunan utang dagang (xx)
Kas yang dihasilkan dari operasi Rp. xx
Pembayaran bunga (xx)
Pembayaran pajak penghasilan (xx)
Arus kas sebelum pos luar biasa Rp. xx
Arus kas dari pos luar biasa (xx)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi Rp. xx