Anda di halaman 1dari 4

ANCAMAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN PUASA TANPA UDZUR

Dalam kitab Targhib disebutkan bahwa apabila seseorang meninggalkan kewajiban


puasa Ramadhan dengan sengaja secara i’tiqadi (keyakinan) maka ia telah terjatuh dalam
kekufuran. Kesimpulan ini berdasarkan riwayat ad-Dailami dan di-shahih-kan oleh adz-
Dzahabi dari Ibn ‘Abbas bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:

“Sendi-sendi dan dasar-dasar Islam ada tiga. Dan Islam dibangun di atas tiga sendi ini.
Barangsiapa meninggalkan salah satu dari ketiganya, maka kufur, dan halallah darahnya;
yaitu; mengakui bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah, sholat fardhu, dan puasa
Ramadhan.” [HR. Abu Ya’la].

Bagi orang yang dengan sadar tidak menjalankan puasa Ramadhan maka berdasarkan
hadits Rasulullah saw puasa yang ditinggalkan itu tidak akan bisa diganti atau diqadha’
dengan puasa sepanjang umur. Rasulullah Saw bersabda:

“Barangsiapa berbuka sehari dalam bulan Ramadhan dengan tanpa rukhshah (keringanan)
yang telah ditetapkan oleh Allah, maka puasa yang ditinggalkannya itu tidak akan bisa diganti
dengan berpuasa sepanjang abad, walaupun ia melakukannya.” HR. Abû Dâwud, Ibn Mâjah,
dan at-Tirmidzi. Lihat dalam Targhib, jld. 2, hal. 231.

“Barangsiapa berbuka dalam bulan Ramadhan dengan tanpa udzur dan sakit, puasa itu tidak
akan bisa diganti dengan puasa sepanjang masa meskipun ia melakukannya.” [HR. Bukhâri].

Imam Adz-Dzahabi berkata, “Telah jelas bagi kaum mukminin bahwa orang yang
meninggalkan puasa Ramadhan dengan tanpa sakit lebih jahat daripada pezina dan peminum
arak, bahkan diragukan keIslamannya.”

Sumber: http://m.suara-islam.com/mobile/detail/7709/Inilah-Ancaman-Bagi-
Orang-yang-

1
HUKUM ORANG YANG TIDAK BERPUASA RAMADHAN

Diperbolehkan tidak puasa pada bulan Ramadhan bagi empat golongan :


Orang sakit yang berbahaya baginya jika berpuasa dan orang bepergian yang boleh baginya
mengqashar shalat. Tidak puasa bagi mereka berdua adalah afdhal, tapi wajib mengqadhanya.
Namun jika mereka berpuasa maka puasa mereka sah (mendapat pahala). Firman Allah
Ta’ala:
” …..Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
maka wajiblah baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang
lain… ” (Al-Baqarah:184).
Maksudnya, jika orang sakit dan orang yang bepergian tidak berpuasa maka wajib mengqadha
(menggantinya) sejumlah hari yang ditinggalkan itu pada hari lain setelah bulan Ramadhan.
Wanita haid dan wanita nifas: mereka tidak berpuasa dan wajib mengqadha. Jika berpuasa
tidak sah puasanya. Aisyah radhiallahu ‘anha berkata :
“Jika kami mengalami haid, maka diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak
diperintahkan menggadha shalat. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).
Wanita hamil dan wanita menyusui, jika khawatir atas kesehatan anaknya boleh bagi mereka
tidak berpuasa dan harus meng-qadha serta memberi makan seorang miskin untuk setiap hari
yang ditinggalkan. Jika mereka berpuasa maka sah puasanya. Adapun jika khawatir atas
kesehatan diri mereka sendiri, maka mereka boleh tidak puasa dan harus meng-qadha saja.
Demikian dikatakan Ibnu Abbas sebagaimana diriwayatkan o!eh Abu Dawud. ‘7, Lihat kitab
Ar Raudhul Murbi’, 1/124.
Orang yang tidak kuat berpuasa karena tua atau sakit yang tidak ada harapan sembuh. Boleh
baginya tidak berpuasa dan memberi makan seorang miskin untuk setiap hari yang
ditinggalkannya. Demikian kata Ibnu Abbas menurut riwayat Al-Bukhari. Lihat kitab Tafsir
Ibnu Kalsir, 1/215.
Sedangkan jumlah makanan yang diberikan yaitu satu mud (genggam tangan) gandum,
atau satu sha’ (+ 3 kg) dari bahan makanan lainnya. Lihat kitab ‘Lrmdatul Fiqh, oleh Ibnu
Qudamah, hlm. 28.

2
Sumber: https://konsultasi.wordpress.com/2007/01/13/ancaman-bagi-orang-
yang-meninggalkan-puasa/
SIKSA NERAKA UNTUK ORANG YANG TIDAK BERPUASA

Puasa Ramadhan diwajibkan bagi seluruh umat Islam yang telah baligh, berakal, sehat,
tidak sedang haidh dan nifas. Namun faktanya, masih saja ada orang-orang yang
meninggalkan puasa Ramadhan. Padahal, ada ancaman dahsyat bagi orang-orang yang tidak
menjalankan puasa Ramadhan tanpa alasan yang dibenarkan syariat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditunjukkan oleh Allah melalui malaikatNya,


bagaimana siksa neraka untuk orang-orang yang tidak berpuasa.

Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban,
Rasulullah bersabda tentang satu kondisi penghuni neraka yang dilihatkan kepada beliau:

‫ؤالء ؟‬MM‫ من ه‬: ‫ال قلت‬MM‫ا ق‬MM‫فإذا أنا بقوم معلقين بعراقيبهم مشققة أشداقهم تسيل أشداقهم دم‬
‫ هؤالء الذين يفطرون قبل تحلة صومهم‬: ‫قال‬

”Aku melihat orang-orang yang tergantung di tumit-tumit mereka, tulang rahang mereka
pecah dan meneteskan darah. Aku bertanya, ‘Siapa mereka?’ Dia menjawab, ‘Orang-orang
yang berbuka sebelum halal bagi mereka untuk berbuka’” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu
Hibban)

Dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib dijelaskan bahwa maksud orang-orang yang


berbuka sebelum halal bagi mereka untuk berbuka adalah berbuka sebelum waktunya. Secara
umum, maksudnya adalah tidak berpuasa. Karenanya bab hadits ini diberi judul “Ancaman
tidak berpuasa di bulan Ramadhan tanpa udzur.”
Demikianlah ancaman siksa neraka untuk orang yang tidak berpuasa. Sedangkan bagi
umat Islam yang berpuasa atas landasan iman dan semata mengharap pahala dari Allah

3
Subhanahu wa Ta’ala, Dia akan memberikan ampunan untuk dosa-dosa hamba tersebut yang
telah lalu.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

‫ان إِي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬
َ ‫ض‬ َ ‫َم ْن‬
َ ‫صا َم َر َم‬

“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan atas landasan iman dan mengharap pahala dari sisi
Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Selain itu, bagi umat Islam yang menunaikan puasa, Allah menyediakan kegembiraan
ketika kelak hamba tersebut berjumpa denganNya. Allah juga menyediakan satu pintu khusus
di surga bernama Ar Rayan bagi hamba-hamba-Nya yang ahli puasa. [Muchlisin
BK/Bersamadakwah]

Sumber: http://bersamadakwah.net/beginilah-siksa-neraka-untuk-orang-yang-
tidak-berpuasa/

Anda mungkin juga menyukai