SYU’ABUL
IMAN
(CABANG
IMAN)
C R E AT E D B Y : A H M A D
AFIF RAMADHANI (RAMA)
Menganalisis makna syu’abul iman
(cabang-cabang iman), pengertian, dalil,
macam dan manfaatnya.
“Dan (ingatlah) Ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah Swt
mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman) “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul
(Engkau Tuhan kami), kami bersaksi” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat tidak mengatakan, “sesungguhnya
ketika itu kami lengah terhadap ini”. (QS. al-A’raf/7 : 172).
Makna: Iman secara etimologis berasal dari kata amana - yu’minu –
imanan, berarti tasdiq yaitu membenarkan mempercayai. Dan menurut
istilah Iman ialah “Membenarkan dengan hati diucapkan dengan lisan
dan dibuktikan dengan amal perbuatan.”
PENAMBAH PENGURANG
IMAN IMAN
Mengenal Allah Ta’ala melalui nama- Berpaling dari mengenal Allah dan
nama dan sifat-sifat-Nya. Semakin nama-nama serta sifat-sifat-Nya
seseorang mengenal Allah,
keimanannya semkain bertambah.
PILAR IMAN
Iman Kepada
Rasul
KADAR MINIMAL RUKUN IMAN
Masing-masing rukun iman memiliki kadar minimal sehingga dikatakan sah keimanan seseorang
terhadap rukun tersebut
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-
Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian,
maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.” (QS. an-Nisa/4: 136).
Syu’abul Iman (Cabang Iman)
Dari Abu Hurairah ra.berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Iman itu 77 (tujuh puluh tujuh)
lebih cabangnya, yang paling utama adalah mengucapkan laa ilaha illallah, dan yang
paling kurang adalah menyingkirkan apa yang akan menghalangi orang di jalan, dan
malu itu salah satu dari cabang iman.” (HR. Muslim).
Dalil Syu’abul Iman (Ke-2)
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad Al-Ju’fiy, dia berkata: Telah menceritakan kepadaku Abu
Amiri al-Aqadi, berkata: Sulaiman bin Bilal dari Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Iman itu ada lebih dari enam puluh cabang.
Dan malu itu adalah sebagian dari iman.“ (HR. Bukhari).
Macam-macam Syu’abul Iman
Terdapat beberapa ahli hadis yang menulis risalah mengenai syu’abul iman atau cabang-cabang
iman. Di antara para ahli hadis tersebut adalah:
"Dari Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, Rasulullah Saw. bersabda: iman adalah tambatan
hati, ucapan lisan dan perwujudan perbuatan" (HR. Ibnu Majah)
DIMENSI
KEIMANAN
1. Membaca kalimat thayyibah (kalimat- Rasulullah Saw Bersabda: “Lisan orang yang
kalimat yang baik berakal, muncul dari balik hati nuraninya,
2. Membaca kitab suci Al-Qur`an. sehingga ketika ia hendak berbicara, terlebih
3. Belajar dan menuntut ilmu. dahulu ia akan kembali ke hati nuraninya.
4. Mengajarkan ilmu kepada orang lain. Apabila (pembicaraannya) bermanfaat baginya,
5. Berdoa maka ia berbicara, dan apabila dapat berbahaya,
6. Dzikir kepada Allah Swt. termasuk maka ia menahan diri. Sementara hati orang
istighfar bodoh terletak pada mulutnya dan ia berbicara
7. Menghindari bacaan yang sia-sia apa saja sesuai yang ia kehendaki” (HR. Bukhari-
Muslim).
‘Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan perbuatan.
1. Bersuci atau thaharah termasuk di dalamnya kesucian badan, pakaian 11.Menutup aurat ketika sedang salat maupun ketika tidak
dan tempat tinggal salat
2. Menegakkan shalat baik salat fardu, salat sunah maupun mengqadla
salat 12.Melaksanakan kurban
3. Bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim, membayar zakat
fitrah dan zakat mal, memuliakan tamu serta membebaskan budak. 13.Mengurus perawatan jenazah
4. Menjalankan puasa wajib dan sunah 14.Menunaikan dan membayar hutang
5. Melaksanakan haji bagi yang mampu
6. Beri’tikaf di dalam masjid, termasuk di antaranya adalah mencari 15.Meluruskan muamalah dan menghindari riba
lailatul qadar
7. Menjaga agama dan bersedia meninggalkan rumah untuk berhijrah 16.Menjadi saksi yang adil dan tidak menutupi kebenaran
beberapa waktu tertentu
17.Menikah untuk menghindarkan diri dari perbuatan keji
8. Menyempurnakan dan menunaikan nazar
dan haram
9. Menyempurnakan dan menunaikan sumpah
10.Menyempurnakan dan menunaikan kafarat
-الَح مُد هللا -