Anda di halaman 1dari 26

IMAN DAN PENGARUHNYA

DALAM KEHIDUPAN
Dosen pengampu : Iswati, M.Pd.I
KELAS : A
KELOMPOK : 4
ANGGOTA:
Fitria Dewi Puji Astuti (20630005)
Angel Nurjaya (20630008)
Lena Magdalena ( 20630021)
Naufal Hafizh Ghifari ( 20630026)
Lusi Herawati (20630031)
Sinta (20630037)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS EKONOMI DAN


BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI 2019/2020
IMAN DAN PENGARUHNYA DALAM
KEHIDUPAN

2.1 Pengertian iman


2.2 Macam macam iman
1.1Latar belakang 2.3 Bentuk bentuk keimanan
1.2Rumusan masalah 3.1Kesimpulan
1.3Tujuan 2.4 Hakikat imanan
1.4Manfaat 2.5 Hubungan antara iman
,ilmu, dan amal
2.6 Karakteristik dan sifat
orang beriman

BAB BAB 2 BAB 3(PENUTUPAN)


1(PENDAHULUAN) (PEMBAHASAN)
1.1 LATAR BELAKANG
Pada masa sekarang ini manusia terkadang tidak banyak mengetahui pengertian, hakikat, maupun hubungan antara
iman, ilmu serta amal. Era globalisasi yang tidak dapat dihindarkan lagi. Seakan membawa masyarakat kita terlena
sehingga mengkesampingkan prihal keagamaan. Padahal apabila dikaji dan dipertimbangkan lebih matang serta
jauh lebih dalam.
 Sebagian umat islam pada masa sekarang ini sudah banyak yang berfikiran bahwa dunia dengan segala isinya
adalah harta,tahta dan wanita sudah sedemikian kuatnya memperbudak sebagian umat islam sehingga mereka
menjadi budak nafsu duniawi . Dan pada saat mereka begitu kuatnya mencintai dunia dan diperbudak oleh
dunia, maka pada saat yang sama mereka takut mati. Takut mati karena takut berpisah dengan dunia dan takut
mati karena banyak dosa.
 Disinilah iman itu mengambil perannya sebagai jalan keluar atau solusi untuk menyelesaikan masalah
kehidupan tersebut. Ketika seseorang telah bisa memahami dan menerapkan konsep dari iman tersebut kedalam
kehidupanya maka ia dapat mengatasi permasalahan hidupnya dan mendapat manfaat dari keimananya tersebut.
Jadi iman itu sangat penting bagi manusia khususnya bagi pemeluk agama islam agar mendekatkan diri kepada
ALLAH SWT dan menjadi hamba yang beriman dan bertaqwa.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan iman ?


2. Apa sajakah hal hal yang dapat meningkatkan keimanan ?
3. Apakah macam macam keimanan dan bentuknya ?
4. Bagaimanakah hubungan iman dan islam ?
5. Bagaimanakah sifat dan karakteristik seseorang yang
beriman ?
6. Apa sajakah manfaat keimanan bagi kehidupan manusia ?
1.3 TUJUAN

 Mengetahui definisi dari iman.


 Mengetahuii macam macam keimanan dan bentuknya.
 Mengetahui hakikat iman.
 Memahami korelasi antara iman, ilmu dan amal.
 Mengetahui sifat dan karakteristik dari seseorang yang beriman.
Kata iman didalam Al- Qur’an digunakan untuk arti yang
bermacam macam. Ar-Raghib al Ashfahani, Ahli kamus Al-Qur’an
mengatakan bahwa kata iman didalam Al- Quran terkadang
2.1 PENGERTIAN digunakan untuk arti iman yang hanya sebatas dibibir saja padahal
hati dan perbuatanya tidak beriman, terkadang digunakan untuk
IMAN arti iman yang hanya terbatas pada perbuatan saja. Sedangkan hati
dan ucapanya tidak beriman dan kata iman terkadang digunakan
untuk arti iman yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan
Secara bahasa, iman berarti dan diamalkan dalam perbuatan sehari hari .
membenarkan ( tashdiq ),
sementara menurut istilah adalah IMAN dalam arti semata-mata ucapan dengan lidah tanpa
“mengucapkan dengan dibarengi dengan hati dan perbuatan dapat dilihat dari arti QS.
lisan,membenarkan dalam hati dan Al-Baqarah, 2 :8-9,yaitu:
mengamalkan dalam perbuatanya “. َ ‫ُون ٱهَّلل َ َوٱلَّ ِذ‬
َ‫ين‬ َ ‫ين يُ َخ ٰـ ِدع‬ َ ِ‫س َمن يَقُو ُل َءا َمنَّا بِٱهَّلل ِ َوبِ ۡٱليَ ۡو ِم ٱأۡل َ ِخ ِر َو َما هُم بِ ُم ۡؤ ِمن‬
ِ ‫ِم َن ٱلنَّا‬
Adapun iman menurut pengertian َ ‫سهُمۡ َو َما يَ ۡش ُع ُر‬
‫ون‬ َ ‫َءا َمنُو ْا َو َما يَ ۡخ َدع‬
َ ُ‫ُون إِآَّل أَنف‬
istilah yang sesungguhnya ialah
kepercayaan yang meresap kedalam Dan diantara manusia itu ada orang yang mengatakan :” Kami
hati, dengan penuh keyakinan, tidak beriman kepada Allah dan hari Akhirat, sedang yang sebenarnya
bercampur syak dan ragu, serta mereka bukan orang- orang yang beriman. Mereka hendak
memberi pengaruh bagi pandangan menipu Allah dan menipu orang-orang yang beriman, tetapi
hidup, tingkah laku dan perbuatan yang sebenarnya mereka menipu diri sendiri dan mereka tidak
sehari hari . sadar.
2.2 MACAM MACAM IMAN
Iman Taqlidi Imanu Istidlali Imanut Tahqiqi / Arifi
( Imannya orang-orang awam ) yaitu ( Imannya orang-orang ahli Ilmu Kalam ) ( Imannya orang-orang ahli makrifat )Yaitu
imannya kebanyakan orang yang yaitu dimana mereka beriman cukup imannya para ahli makrifat dan Hakikat.
tidak berilmu. Mereka beriman berdasarkan dalil aqli dan naqli, dan Mereka beriman kepada Allah dengan
karena taklid semata. Sebagai mereka merasa puas dengan itu. Iman pembuktian melalui penyaksian kepada
tingkat kedua ini tidak jauh berbeda Allah. Sebagai perumpamaan: Apabila
perumpamaan iman tingkat pertama
derajatnya dengan iman tingkat pertama. kamu masuk ke dalam rumah, maka kamu
ini, kalau kamu diberi tahu oleh orang Sebagai contoh, apabila ada orang yang akan melihat dan menyaksikan Zaid itu
yang sudah kamu uji kebenarannya mengatakan kepadamu bahwa Zaid itu di dengan pandangan mata kamu. Inilah
dan kamu mengenal dia belum pernah rumah, kemn udian kamu mendengar makrifat yang sebenarnya dan inilah yang
berdusta serta kamu tidak merasa suaranya, maka bertambahlah dikatakan iman yang sebenarnya. Karena
ragu atas ucapannya, maka hatimu keyakinanmu, karena suara itu mereka beriman dengan pembuktian
akan puas dan tenang dengan berita menunjukkan adanya Zaid di rumah melalui penyaksian mata hatinya, maka
orang tadi dengan semata-mata hanya tersebut. Lalu hatinya menetapkan bahwa mustahil mereka terperosok ke jurang
suara orang tersebut adalah suara si Zaid. kesalahan.
mendengar saja.
2.3 BENTUK KEIMANAN
IMAN KEPADA ALLAH, MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH,RASUL ALLAH,
KITAB SUCI ALLAH,HARI AKHIR, QADA&QADAR
Seseorang tidak dikatakan beriman kepada Allah hingga dia
mengimani 4 hal: Mengimani adanya Allah. Mengimani
rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai,
dan mengatur alam semesta kecuali Allah.Mengimani uluhiah
Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah
1.IMAN KEPADA selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah
Ta’ala. Mengimani semua nama dan sifat Allah (al-Asma’ul
ALLAH Husna) yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang
Nabi-Nya tetapkan untuk Allah, serta menjauhi sikap
menghilangkan makna, memalingkan makna,
mempertanyakan, dan menyerupakanNya.
Mengimani adanya, setiap amalan dan tugas
yang diberikan Allah kepada mereka. Hal tersebut
juga dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim
tentang iman dan rukunnya. Dari Abdullah bin
Umar, ketika diminta untuk menjelaskan iman,
2.IMAN KEPADA Rasulullah bersabda,“iman itu engkau beriman
MALAIKAT ALLAH kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-
kitabNya, Rasul-rasulNya dan hari akhir serta
beriman kepada ketentuan (takdir) yang baik
maupun yang buruk.”
Mengimani bahwa seluruh kitab Allah
adalah ucapan-Nya dan bukanlah
ciptaanNya.karena kalam (ucapan)
merupakan sifat Allah dan sifat Allah
3.IMAN KEPADA bukanlah makhluk. Muslim wajib
mengimani bahwa Al-Qur`an merupakan
KITAB ALLAH penghapus hukum dari semua kitab suci
yang turun sebelumnya.
Mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari
kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih sebagai
perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya.
Akan tetapi mereka semua tetaplah merupakan
manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai
4. IMAN KEPADA sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya
RASUL ALLAH menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan
yang nyata. Wajib mengimani bahwa semua wahyu
kepada nabi dan rasul itu adalah benar dan
bersumber dari Allah Ta’ala.Juga wajib mengakui
setiap nabi dan rasul yang kita ketahui namanya dan
yang tidak kita ketahui namanya.
Mengimani semua yang terjadi di alam
barzakh (di antara dunia dan akhirat)
berupa fitnah kubur (nikmat kubur atau
siksa kubur).Mengimani tanda-tanda hari
5.IMAN KEPADA kiamat. Mengimani hari kebangkitan di
padang mahsyar hingga berakhir di Surga
HARI AKHIR atau Neraka.
Mengimani kejadian yang baik
maupun yang buruk, semua itu
berasal dari Allah Ta’ala.Karena
6.IMAN KEPADA seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat
dan sifat mereka begitupula
QADA & QADAR perbuatan mereka adalah ciptaan
Allah.
“ Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan
2.4 HAKIKAT ALLAH, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi
pertolongan ( kepada orang-orang muhajirin ), mereka itulah orang-orang
IMAN yang benar benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rizki (nikmat)
yang mulia ( Al-Anfal:74 ).
Dalam ayat-ayat yang pertama ALLAH menyebutkan orang-orang yang
ALLAH Subhannahu wa Ta’ala lembut hatinya dan takut kepada ALLAH ketika namanya disebut, keyakinan
berfirman: “ sesungguhnya orang-orang mereka bertambah dengan mendengar ayat-ayat ALLAH. Mereka tidak
yang beriman itu adalah mereka yang mengharapkan kepada selainya, tidak menyerahkan hati mereka kecuali
jika disebut nama ALLAH gemetarlah kepadanya, tidak pula meminta hajat kecuali kepadanya.
hati mereka, dan apabila dibacakan Mereka mengetahui, dialah semata yang mengatur kerajaannya tanpa
kepada mereka ayat- sekutu. Mereka menjaga pelaksanaan seluruh ibadah Fardhu dengan
ayatnya,bertambahlah iman mereka memenuhi syarat, rukun dan sunnahnya. Mereka adalah orang mukmin yang
( karenanya) dan kepada tuhanlah benar-benar beriman. ALLAH menjanjijkan mereka derajat yang tinggi
mereka bertawakal,(yaitu) orang-orang disisinya, sebagaimana mereka juga memperoleh pahala dan ampunannya.
yang mendirikan salat dan yang Kemudian dalam ayat yang kedua ALLAH menyifati para sahabat
menafkahkan sebagian dari rizki yang Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam, baik muhajirin maupun Anshar dengan
kami berikan kepada mereka. Itulah iman yang sebenar benarnya, karena iman mereka yang kokoh dan amal
orang-orang yang beriman dengan perbuatan mereka yang menjadi buah dari iman tersebut.
sebenar benarny.” ( Al-Anfal:2-4 ).
Kami tidak membeda bedakan seorang pun
A. DASAR diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh
kepadanya.” ( QS.Al-Baqarah:136 ).
HUKUM
“ Dan malaikat-malaikat yang disisinya.” ( QS.
KEIMANAN Al-Anbiya: 19-20 ).

Diantar dasar hukum yang Hadist jibril tentang seseorang yang bertanya
disebut didalam Al-Quran. kepada nabi.

“ Katakanlah ( wahai orang- “Beritahukan kepadaku tentang iman”. Nabi


orang yang beriman );”Kami menjawab, “iman adalah engkau beriman kepada
beriman kepada Allah dan Allah;Malaikatnya;Kitab kitabnya;para Rasulnya;
kitab yang diturunkan kepada hari akhir dan beriman kepada takdir Allah yang
kami, dan kitab yang baik dan buruk ,” ia berkata,”Engkau benar.”...
diturunkan kepada kemudian lelaki tersebut segera pergi. Akupun
Ibrahim,Isma’il,Ishaq,Yaqub terdiam, sehingga nabi bertanya kepadaku :
dan anak cucunya,dan kitab “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang
yang diberikan kepada Musa bertanya tadi?” Aku menjawab,”Allah dan
dan Isa serta kitab yang Rasulnya lebih mengetahui,” Beliau bersabda ,”
diberikan kepada nabi nabi Dia adalah jibril yang mengajarkan kalian tentang
dari Rabb mereka. agama kalian.” ( HR MUSLIM, No 8 ).
 Implementasi dari sebuah keimanan seseorang adalah ia
B.TAHAP DAN mampu berakhlak terpuji. Allah sangat menyukai hambanya
yang mempunyai akhlak terpuji. Akhlak terpuji dalam islam
TINGKAT disebut sebagai akhlak Mahmudah. Beberapa contoh akhlak
KEIMANAN terpuji antara lain adalahbersikap jujur,bertanggung
jawab,amanah,baik hati,tawadhu,istiqomah,dll. Sebagai umat
islam kita mempunyai suri tauladan yang perlu untuk dicontoh
Keimanan sering disalah pahami atau diikuti yaitu nabi Muhammad SAW. Ia adalah sebaik baik
dengan ‘percaya’ keimanan dalam manusia yang berakhlak sempurna. Ketika aisyah ditanya
islam diawali dengan usaha usaha bagaimana akhlak Rosul, maka ia menjawab bahwa bahwa
memahami kejadian dan kondisi Rosul adalah Al-Quran. Artinya Rosul merupakan manusia
alam sehingga timbul dari sana yang menggambarkan akhlak seperti yang tertera didalam Al-
pengetahuan akan adanya yang Quran.
mengatur alam semesta ini, dari  Tahap tahap keimanan dalam islam adalah:
pengetahuan tersebut kemudian akal 
Dibenarkan diddalam qalbu ( keyakinan mendalam akan
akan berusaha memahami esensi dari
kebenaran yang disampaikan )
pengetahuan yang didapatkan.
Keimanan dalam ajaran islam tidak  Diikrarkan dengan islam ( menyebarkan kebenaran )
sama dengan dogma atau  Diamalkan ( merealisasikan iman dengan mengikuti contoh
persangkaan tapi harus melalui ilmu Rosul )
dan pemahaman.
 Tingkatan keyakinan akan kebenaran ( yaqin )
Fenomena ini banyak mengelirukan segolongan
kitayang kadang kala terperangkap dalam himpitan
kalam kalamyang coba membawa suatu motif
2.4 HUBUNGAN tertentu. Iman,ilmu dan amal. Sebuah trilogi yang
tidak dapat dipisahkan. Saling terkait.Iman tanpa
ANTARA IMAN , ilmu sesat. Iman tanpa ilmu taklid.Secara
susunanya kadang kala ia terlalu dipertikai akan
ILMU, DAN AMAL kepentingan untuk menyusunya. Ada menyatakan
ilmu itu dahulu dari iman, dan ada pula yang
menyatakan ilmu itu dahulu dari amal. Apapun yang
pasti ketiga ini berkaitan satu sama lain. Kita akan
membahas pengertian dari ketiganya terlebih
dahulu sebelum beranjak pada pembahasan
korelasi diantara ketiganya.
A. PENGERTIAN IMAN
Iman pula melahirkan penyaksian mata hati(musyahadah) terhadap ketuhanan Allah SWT. Pada setiap
pandangan kepada segala perkara Allah SWT berfirman: Wahai orang orang yang beriman! Tetapkanlah iman
kamu kepada Allah dan Rasulnya ....
(Ayat 136:Surah an-nisaa’) sabda rasulullah: “Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula
menerima amal perbuatan tanpa iman”... { HR.Ath-Thabrani }
Ayat diatas ditunjukkan kepada orang yang sudah beriman. Mereka sudah pun beriman tetapi masih digesa
supaya beriman. Iman pada tahap permulaan berdasarkan dalil dalil dan pembuktian. Kemudian mereka diajak
pula kepada iman dengan penyaksian mata hati, menyaksikkan Rububiyah segala amal tidak berguna karena
orang yang beramal menisbahkan amal itu kepada dirinya sendiri, sedangkan tiada yang melakukan sesuatu
melainkan dengan izin Allah SWT, dengan Kudrat dan Iradatnya, dengan Haula dan Kuwwata nya. Himpunan
amal sebesar gunung tidak dapat menandingi iman yang sebesar Zarah. Orang yang beriman dan
menyaksikan Rububiyah pada segala perkara dan semua amal itulah orang yang memperoleh nikmat yang
sempurna lahir dan batin, karena hubunganya dengan Allah SWT tidak pernah putus. Orang inilah yang
merasa puas dengan berbuat Taat kepada Allah SWT dan merasa cukup denganya, karena tiada tuhan
melainkan Allah SWT dan tidak berlaku sesuatu perkara melainkan menurut ketentuanya.
B.PENGERTIAN ILMU
Menuntut ilmu itu adalah bagian dari ibadah. Menuntut ilmu itu adalah suatu kemuliaan. Allah SWT akan
mengangkat derajat dan kedudukan orang yang menuntut ilmu. Dan Allah akan mudahkan jalan menuju
surga orang yang menuntut ilmu. Allah berfirman dalam surah Al-Mujadilah:11 yang maknanya : Hai
orang orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “berlapang lapanglah dalam majlis”, Maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu . dan apabila dikatakan: “ Berdirilah
kamu “, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang orang yang beriman diantaramu dan
orang orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
Rasulullah SAW bersabda : man salaka thoriqon yaltamisu fiihi ilman,sahalallahu lahu bihi thoriiqon ilal
jannah ( barang siapa berjalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan
menuju surga).
Menuntut ilmu disamping ibadah juga merupakan jihad. Yakni jihad melawan kebodohan. Jihad melawan
keterbelakangan. Maka disinilah diperlukan kesungguhan yang luar biasa. Sebagaimana disabdakan
Rasulullah SAW: man khoroja fii tholabil ilmi fahuwa fii sabiilillah ( barang siapa yang keluar untuk
menuntut ilmu maka dia pada jalan Allah ).
C.PENGERTIAN ILMU
Amal merupakan satu aplikasi yang hasil dari gabungan ilmu dan iman karena
kebenaran iman dapat dilihat dari amal shaleh seseorang. Allah bersumpah demi
sesungguhnya manusia itu rugi andai beriman tanpa amal. Allah SWT berfirman,
“ Demi masa”. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang
orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh serta saling menasehati
untuk kebenaran dan saling menasehati kesabaran.” (Surah Al-Asr 1-3 ).”Allah
tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal
perbuatan tanpa iman”... {HR. Ath Thabrani }. Berdasarkan bukti dan dalil diatas
tidak sempurna iman dan ilmu seseorang itu melainkan dengan disulami dengan
amal yang terhasil kefahaman dari ilmu, dan penyatuan yang hadir hasil
penyaksian bahwa ianya benar dan hasilnya, anggota badan itu yang bergerak
demi merealisasikan ilmu dan iman dengan amalnya.
2.6.1 KARAKTERISTIK DAN
SIFAT ORANG BERIMAN
 Mereka selalu mendengar dan taat jika  Mereka menjadikan Rasul sebagai hakim
Allah dan rasul-Nya memanggil mereka dlm setiap persoalan/ permasalahannya.
untuk melaksanakan suatu perbuatan. “Maka demi Rabbmu, mereka (pada
“Sesungguhnya jawaban orang-orang hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
mukmin, bila mereka dipanggil kepada menjadikan kamu hakim terhadap perkara
Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum yang mereka perselisihkan, kemudian
(mengadili) di antara mereka ialah ucapan. mereka tidak merasa dalam hati mereka
“Kami mendengar, dan kami patuh”. Dan sesuatu keberatan terhadap putusan yang
mereka itulah orang-orang yang beruntung” kamu berikan, dan mereka menerima
(QS.24:51 ). dengan sepenuhnya.”(QS.4:65)
2.6.2 KARAKTERISTIK DAN
SIFAT ORANG BERIMAN
 Orang yang beriman tidak akan izin untuk  Mereka memiliki iman yg mantap, tidak
tidak ikut berjihad. Orang-orang yang dicampuri dgn keragu-raguan sedikitpun dan
beriman kepada Allah dan hari kemudian, keimanannya dibuktikan dengan berjihad di
tidak akan meminta izin kepadamu untuk jalan Allah dgn harta & jiwanya.
tidak ikut berjihad dengan harta dan diri “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu
mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang hanyalah orang-orang yang yakin(beriman)
yang bertakwa.Sesungguhnya yang akan kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian
meminta izin kepadamu, hanyalah orang- mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang
orang yang tidak beriman kepada Allah dan (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada
hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang
karena itu mereka selalu bimbang dalam benar. (QS.49:15)
keraguannya ( QS.9:44-45 ).
2.6.3 KARAKTERISTIK DAN
SIFAT ORANG BERIMAN
 Sederhana dalam hidup walaupun kaya raya, mengerti haknya
harta sehingga berani ngebosi (mendanai) kelancaran
 Orang yang beriman itu harus kuat memegang agamanya Allah. 
teguh pendiriannya, kuat memegang teguh  Merias diri menjaga kebersihan walaupun papa sengsaran,
keyakinan agamanya, tidak mudah terpengaruh selalu menjaga harga diri sebagai orang iman. 
keadaan, tidak lemah karena cobaan.  Usahanya dari usahan yang halal. 
 Angng yang beriman itu harus mampu membuat 
Tetap istiqomah dalam melakukan kebajikan. 
penilaian yang benar, tegas dalam mengambil sikap,
 Terampil, trengginas dalam menangani perjuangan fi sabililah. 
tetapi berlapang dada mudah menerima nasehat,
pitutur pengarahan-pengarahan, tidak membela diri Dapat mengendalikan diri, tidak selalu mengikuti syahwat dan
karena kawatir jatuh mental, sak dermo, hatinya keinginan. 
gampangan untuk diajak maju, breprestasi yang  Kasih sayang terhadap orang-orang yang menderita, keberatan
lebih baik dan menuju kearah kesempurnaan. menghadapi hidup dankehidupan. 
 Tidak menyimpang dari garis-garis kebenaran walaupun
terhadap orang yang paling sering membikin marah dan geram. 
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penjabaran yang telah disampaikan bahwa keimanan
manusia telah Allah tuliskan dalam Al-Quran dan telah disebutkan
pula As-Sunnah. Tingkat keimanan seseorang berbeda beda.
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa keimanan seseorang
dapat berubah menjadi lebih baik melalui beberapa tingkat, mulai
dari dasar hingga tingkatan yang lebih tinggi. Namun karena
keimanan seseorang dari hati, terkadang iman ini dapat naik
ataupun turun. Tetapi apabila masing masing dari kita dapat
beristiqomah insyallah iman kita akan tetap terjaga.
THAN
YOU!
K

Anda mungkin juga menyukai