Anda di halaman 1dari 3

Nama : Azzahra

Kelas : XI AKL 1
Absen : 24
a. Adaptability
Ketika terjadi kenaikan harga BBM. Pak Toto pun memutuskan membuat varian-varian
baru seperti roti berukuran mini. Roti mini adalah varian roti baru dengan bahan dan
modal ekonomis yang dapat dijual dengan harga murah. Penambahan varian ini
bertujuan untuk membuat pembeli menetap berlangganan , tidak berpindah.

b. Competitiveness
Pak Toto pun menigkatkan daya saingnya agar usahanya tidak kalah dalam persaingan.
Ia mempelajari keunggulan dan kelemahan pesaingnya kemudian membandingkan
dengan GoGo Bakery. Dengan begitu pak Toto dapat mengevaluasi kekurangan nya dan
mengembangkan nya.

c. Confidence
Sebenarnya pak Toto ingin sekali memiliki toko roti sendiri, akan tetapi tidak cukup
modal. Dan pada saat itu harga sewa toko sangat tinggi. Namun, Ia tidak putus asa. Pak
Toto pun membuat aneka roti kue dari rumah dan menjualnya dengan cara menitipkan
pada toko-toko terdekat.

d. Discipline
Untuk membuat roti titipan warung sekaligus menyelesaikan pesanan dalam jumlah
besar, Pak Toto mencari karyawan paruh waktu untuk membantunya menyelesaikan
pesanan. Pak Toto tidak ingin mengecewakan kepercayaam pelanggan.

e. Passion
Pak Toto sangat menyukai dunia roti dan kue, namun rata rata kue dan roti yang tersedia
dipasaran kadang kurang sesuai dengan seleranya. Pak Toto sendiri juga memiliki latar
belakang pendidikan Tata Boga.

f. Honesty
Pada suatu hari karena kesalahan produksi, beberapa loyang roti agak hangus saat
pembakaran. Hal ini menjadi keraguan pak toto, jika roti tidak dijual makan akan
merugi, sebaliknya jika dijual akan melanggar standar produksi GoGo Bakery. Pak Toto
pun memutuskan untuk tidak menjual roti yang hangus dan mengganti dengan roti yang
baru.

g. Organizing
karyawan mengerjakan tugasnya sesuai keahlian dan pendidikannya. Misal setiap
karyawan ada yang bertugas untuk mencampur adonan, menghias kue, dan menata kue.

h. Perseverance
GoGo Bakery juga pernah mengalami masa sepi pembeli, Pak Toto juga pernah
mengalami kekurangan modal untuk membeli mesin roti. Tetapi sekali lagi pak Toto
tidak putus asa, ia menghubungi temannya yang dapat diajak kerjasama. Berkat sikap
baik Pak Toto dalam menjalankan usahanya, mereka pun percaya dan bersedia
menanamkan modal pada usaha ini.

i. Persuasiveness
Pak Toto memutuskan memulai usahanya, untuk membuat roti dan kue berkualitas
dengan harga terjangkau dan varian yang menarik.

j. Risk taking
Pak Toto berani mengambil risiko diantaranya, memilih usaha kue dan roti meski usaha
ini banyak pesaing. Pak Toto lebih memilih untuk mengalami sedikit kerugian akibat
produk gagal daripada mengalami kerugian besar yaitu hilangnya pelanggan.

k. Understanding
Pak Toto mengedepankan kepuasan pelangan. Terbukti untuk dapat memenuhi pesanan
dengan tepat waktu, Pak Toto menambah karyawannya.

l. Vision
Usaha yang didirikan Pak Toto dari usaha kecil yaitu titip roti hingga menjadi bakery
adalah bukti Pak Toto berpikir kedepan untuk mencapai tujuan dan kemajuan usaha.

Anda mungkin juga menyukai