Oleh:
2018
A. DESKRIPSI TOKO OFFLINE
Hannah Bakery sudah berdiri sejak 10 tahun yang lalu. Hal ini dilatarbelakangi karena ada satu
tempat kosong didepan rumah punya keluarga yang tidak terpakai dan kebetulan ada obral mesin
roti murah. Oleh karena itu,owner memutuskan untuk membeli mesin-mesin tersebut dan
menjalankan bisnis toko roti sampai sekarang. Toko roti ini menawarkan roti tawar, roti manis, kue-
kue ulang tahun, dan kue untuk snack box. Proses produksi dilakukan sendiri di rumah.
Keunggulan dari produk yang ditawarkan Hannah Bakery ialah rotinya bisa tahan lama, tanpa
pengawet sama sekali, tempat pembuatan yang bersih dan menggunakan bahan-bahan yang
berkualitas. Sedangkan kelemehannya ialah dari segi packaging, kalau toko-toko lain sudah
menggunakan mesin untuk merekatkan plastik sehingga lebih cepat dan lebih rapi. Kalau di tempat
owner, proses pemlastikan masih manual menggunakan tangan (diselotip) jadi kadang kurang rapi.
Hannah Bakery belum menerapkan bisnis online. Hal ini disebabkan karena stakeholder toko belum
memiliki orang yang mampu mengatur pemasaran online dan pemilik belum merasakan urgensi
untuk melakukan pemasaran online tersebut. Berdasarkan hasil wawancara, menurut beliau, untuk
mempromosikan produk rotinya kurang efektif menggunakan internet promotion atau media sosial
karena target market nya sendiri adalah masyakarat kelas menengah kebawah. Sehingga pemasaran
melalui mouth-to-mouth marketing dan rekomendasi dari orang yang pernah membeli sudah cukup
untuk toko ini. Mengenai strategi pemasaran yang dilakukan toko ini tidak ada strategi khusus.
Hanya kalua ada varian baru, maka konsumen diberikan kesempatan untuk mencoba dengan gratis
serta dapat me-review roti ini. Penjualan sendiri dilakukan dengan tiga cara yaitu penjualan secara
berkeliling oleh motoris, menerima orderan dari hotel-hotelnya. Sistemnya hotel memesan jenis dan
kuantitas roti ( bisa pesan roti kecil, isi 50), serta mengambil pesanan snack box untuk seminar.
Kedepannya, toko ini tidak menutup kemungkinan untuk menerapkan bisnis online. Hanya saja
belum ditargetkan kapan realisasi untuk menerapkan bisnis online ini sepenuhnya. Harapannya, toko
ini bisa berkembang lebih besar lagi, jumlah produksi meningkat, mau menambah toko dan lain-
lainnya.
B. HASIL WAWANCARA
1. Sejarah berdiri
Sudah berdiri sejak 10 tahun yang lalu, ada satu tempat kosong didepan rumah punya
keluarga yang tidak terpakai dan kebetulan ada obral mesin roti murah. Oleh karena
itu,owner memutuskan untuk membeli mesin-mesin tersebut dan menjalankan bisnis toko
roti.
4. Pesaing
Pesaing ada banyak. Sistem penjualan menggunakan motor yang mengambil roti dari owner
setiap hari dan menjualnya secara berkeliling rumah ke rumah. Sistem tersebut juga
diterapkan oleh pesaing misalnya Sari Roti.
9. Ancaman ( Thread )
Sekarang lagi marak sistem pemesanan dan antar makanan secara online seperti Go-Food.
Roti merupakan makanan yang gampang dan cepat dibuat (konteks : roti tawar) serta enak
dimakan dirumah buat cemilan. Tapi semenjak ada go-food, orang jadi lebih gampang
mencari variasi makanan lain misalnya martabak. Dengan ada pesaing ini, ditakutkan akan
kehilangan konsumennya dan tidak mampu bersaing lagi (tutup usaha).
16. Apakah ada alasan lain mengapa belum pakai internet untuk pemasaran
Karena toko ini belum memiliki orang yang mampu mengatur pemasaran online, dan pemilik
belum merasakan urgensi untuk melakukan pemasaran online tersebut. Jika dibandingkan
dengan website Sari Roti atau roti yang dimiliki para artis, roti para artis tersebut memang
menargetkan pasar menengah ke atas, sedangkan seperti Sari Roti yang memiliki website
pun hanya berupa website saja, tidak ada pemasarannya.
17. Dari lingkungan sekitar, apakah masyarakat sudah mengenal keberadaan toko roti ini
tanpa dipasarkan secara online
Sudah cukup tahu.
19. Pelanggan dari hotel langsung mengontak pemilik atau hanya untuk orang-orang
terdekat?
Langsung kontak ke pemilik. Hotel mengetahui keberadaan toko roti ini secara mulut ke
mulut.
20. Pemilik ingin memandang toko ini dipandang seperti apa di mata pelanggan?
Sebagai toko roti yang menjual roti yang murah dengan kualitas bagus.
21. Apakah ada kemungkinan untuk menaikkan segmen pasar secara ekonomi?
Tidak menutup kemungkinan, tapi karena merek ini sudah dipersepsikan sebagai roti untuk
kalangan menengah ke bawah, jika memang nanti ingin pindah ke pasar yang secara
ekonomi lebih tinggi maka kami akan memasang nama baru, walaupun yang membuat pun
tetap sama.
22. Seperti apa karakteristik pelanggan?
Mereka ingin roti yang berkualitas bagus isinya tidak terlalu keras ataupun terlalu empuk.
Mereka juga ingin roti tersebut bisa bertahan lama minimal 3-4 hari.
23. Apakah ada pelanggan yang pernah mempermasalahkan mengenai rasa roti?
Tidak ada, karena selera orang berbeda-beda. Mereka membeli apa yang mereka memang
benar-benar sukai.
24. Mengenai ukuran roti, apakah ada preferensi tertentu dari pelanggan?
Terkadang diprotes jika roti terlalu kecil atau bantet. Namun hanya terjadi sekali dalam
enam bulan.
25. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Biasanya karena adanya pegawai baru yang memotong roti terlalu kecil.
26. Apakah ada cara khusus bagi pelanggan untuk memberikan masukan?
Tidak ada channel khusus, tetapi karena kami menggunakan penjual dengan motor, maka
pelanggan akan menyampaikan keluhan kepada penjual yang nanti akan disampaikan ke
pemilik. Misalkan rotinya terlalu keras.
27. Apakah ada konsumen yang sampai meminta ganti untuk rotinya?
(rahasia)
28. Dengan adanya kasus tersebut apakah membuat nama toko ini menjadi buruk?
Untungnya, berita tersebut tidak tersebar ke masyarakat umum. Sehingga tidak banyak yang
tahu.
33. Berapa pelanggang setia? Yang pesan ke kita motoris nya. Jadinya ada berapa buah roti
terjual per hari
36. Pekerja?
8 orang pekerja tetap di produksi
41. Harapan?
Toko bisa berkembang lebih besar lagi, jumlah produksi meingkat, mau menambah toko dan
lain- lainnya