Mata Kuliah :
TECHNOPRENEUR
Oleh Kelompok 3 :
Isi wawancara :
a. Bagaimana dapat muncul ide untuk usaha ini dan bagaimana peluang dari toko
sembako ini ?
Untuk ide dan motivasi dalam membuka usaha toko sembako ini berawal
dari latarbelakang keluarga lalu melihat kondisi dan kebutuhan sekitar sekiranya
apa yang masyarakat sekitar perlukan dan masih minim tersedia.
b. Siapa pemilik dari toko ini dan apa nama dari usaha ini ?
Toko Sembako ini dimulai dan didirikan oleh bapak Rusli. Untuk nama
tokonya sendiri sebenarnya tidak ada nama khusus, biasanya orang-orang
mengenal dengan toko sembako bapak Rusli.
e. Untuk toko ini apakah buka setiap hari dan biasanya dari jam berapa hingga tutup
jam berapa ?
Namanya toko ini menyediakan kebutuhan pokok tentunya tidak ada hari
khusus untuk melihat kapan barang yang saya jual dibutuhkan oleh konsumen.
Untuk itu toko ini buka setiap hari mulai pukul 06.00 pagi atau terkadang jam
07.00 pagi hingga malam hari sekitar 23.00 WITA. Mengingat sebagai manusia
juga perlu istirahat, sesekali toko ini tutup untuk saya sendiri dan 1 karywan disini
dapat beristirahat.
f. Jika dilihat dari lingkungan sekitar, toko ini sudah bukan merupakan satu-satunya
toko sembako, menurut Bapak bagaimana dengan pesaing-pesaing usaha yang ada
?
Dalam dunia berusaha pesaing usaha sudah pasti ada dan inilah yang
mencadi tantangan untuk kita mencari inovasi dalam usaha kita. Untuk persaingan
tentu saja kita harus bersain secara sehat, tetap menjalin komunikasi dan
silaturahmi sesama pengusaha. Siapa tahu jika komunikasi yang kita jalin justru
memberikan kita suatu informasi lain yang belum kita ketahui, seperti misalnya
produsen bahan yang lebih murah harga belinya atau sebagainya.
g. Apa saja kendala yang Bapak temui dalam merintis usaha toko sembako ini
terutama di tengah-tengah pandemi beberapa tahun terakhir ini ?
Buat kendala sendiri mungkin yang pertama dari target pasar. Usaha-usaha
menengah kebawah seperti toko ini tentu saja sangat terpukul dengan kondisi
pandemi apalagi mayoritas konsumen toko ini hapir 90% berasal dari ruang
lingkup mahasiswa. Seperti saat pembelajaran online kemarin banyak mahasiswa
yang pulang kampung sehingga memengaruhi jumlah konsumen.
Kendala lainnya biasanya dari harga barang yang tinggi. Toko seperti ini kan
dapat dikatakan sebagai distributor atau tangan kedua yang menyalurkan barang
dari produsen ke konsumen. Jadi, mau tidak mau, bisa tidak bisa kita harus
menyesuaikan kembali harga jual ke konsumen dengan harga beli dari produsen.
Selain daripada harga kita biasa juga menyesuaikan dari porsi jual, semisal harga
barang naik, untuk menghindari kata “kemahalan” biasanya kita menaikkan
sedikit harga atau dengan harga tetap tetapi dengan mengurangi porsi barang yang
diterima konsumen.
h. Dari kendala yang Bapak paparkan, apa solusi dan bagaimana Bapak
mempertahankan usaha ini sehingga dapat berjalan sampai sekarang ?
Dari setiap tindakan termasuk menjalankan sebuah usaha tentu saja memiliki
resikonya masing-masing. Seperti pada usaha ini, sayuran yang cepat layu, jadi
kita harus menyesuaikan lagi tergantung dari daya beli masyarkat dengan
menganalisa daya beli masyarakat yang sedang turun atau bagaimana situasi
pasarnya. Misalnya ketika pasar sedang sepi maka kita akan mengurangi stok
bahan untuk meminimalisir kerugian.
i. Apakah bapak pernah mengalami kerugian besar selama menjalankan usaha ini?
ya tentunya setiap orang yang namanya bangun usaha pasti pernah mengalami
kerugian besar ya,dan itu mungkin adalah sebuah hal yang gak asing dalam
menjalankan usaha.Kemarin usaha kami di tahun 2020 mengalami kerugian besar
akibat pandemic 19, yang dimana warung-warung pada tutup ya.. sehingga
banyak bahan- bahan yang busuk tidak terjual .contohnya sayur-sayuran mudah
busuk ,tahu ,tempe,buah begitu juga bahan –bahan lainnya.yang pasti munculnya
kerugian besar di tahun 2020.