Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

LANGKAH-LANGKAH BERWIRAUSAHA

Dosen Pengampu : Moh. Rasidi, MM.

Disusun Oleh :

Dwivo Monica Risqi Putri (2342400103)

PROGRAM STUDI EKONOMI

FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO

2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan ‘inayah-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah berhasil merubah peradaban
zaman, yakni dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah, yakni addinul Islam, dan
semoga kita semua mendapat syafaat beliau di hari pembalasan. Selanjutnya, merupakan
suatu kebahagiaan bagi penulis karena dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Pengantar
Ilmu Ekonomi” yang berjudul “Langkah-langkah Berwirausaha” dengan baik.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan semangat dan motivasi, terutama kepada :

1. Kedua orang tua dan keluarga yang tidak pernah lelah memberikan doa serta selalu
mendukung penulis,
2. KH. Abdul Hamid Wahid, M.Pd., selaku Rektor Universitas Nurul Jadid Paiton
Probolinggo,
3. Bapak Dr. Tirmidi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora Universitas
Nurul Jadid Paiton Probolinggo,
4. Bapak Dedy Junaedi, M.AB, selaku Ketua Fakultas Sosial dan Humaniora Universitas
Nurul Jadid Paiton Probolinggo,
5. Bapak Moh. Rasidi, MM, selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu
Ekonomi,
6. Seluruh Dosen Program Studi Ekonomi Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tentu ada kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, segala kritik dan saran senantiasa penulis harapkan dari semua pihak. Semoga
makalah ini bermanfaat untuk semua kalangan.

Paiton, 28 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan Makalah1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. Hambatan Usaha 3

B. Peluang Usaha 3

C. Langkah-langkah Berwirausaha 3

BAB III PENUTUP 5

A. Kesimpulan 5

B. Saran 5

DAFTAR PUSTAKA 6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus pemerintahan, kepentingan
masyarakat berdasar dari tindakan yang dilakukan masyarakat, hak asal-usul, dan/ hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (UU Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 1 ayat 1).Basis sistem
kemasyarakatan di desa yang kokoh adalah kekuatan untuk mengembangkan sistem
ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Di Indonesia ada sejumlah 83.794 desa, salah
satu desanya yaitu desa Satreyan.
Desa Satreyan terletak terletak di Provinsi Jawa Timur tepatnya di Kabupaten
Probolinggo di Kecamatan Maron. Desa Satreyan terletak diantara dua desa yakni
Desa Brani (sebelah utara) dan Desa Condong (sebelah selatan). Jumlah penduduk di
Desa Satreyan per tahun 2022 adalah sebanyak 6.045 jiwa dengan jumlah laki-laki
lebih sedikit daripada jumlah perempuan. Mayoritas penduduk disana bermata
pencaharian sebagai petani.
Selain itu, produksi batu bata dan genteng dari tanah liat merupakan salah satu
bisnis kewirausahaan bagi beberapa orang di desa tersebut. Melimpahnya tanah liat
didesa tersebut membuat beberapa orang memilih berwirausaha sebagai produsen
batu bata dan genteng. Adapula yang berwirausaha dibidang kuliner, fashion,
aksesoris dan jasa.

B. Rumusan Masalah
1. Wirausaha apa yang akan dipilih beserta alasannya?
2. Hambatan-hambatan apa saja dalam wirausaha tersebut?
3. Peluang usaha dalam wirausaha tersebut?

C. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan wirusaha apa yang dipilih
2. Menjelaskan langkah-langkah dalam berwirausaha tersebut
3. Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hambatan Usaha
Hambatan usaha adalah segala hal, keadaan atau penyebab lain yang
menghambat (merintangi, menahan, menghalang) saat berwirausaha. Hambatan usaha
dapat menghalangi kemajuan atau pencapaian suatu usaha. Ketika ingin memulai
usaha terdapat dua kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu usaha akan sukses atau
sebaliknya usaha akan gagal.
Pada kali ini, saya ingin memberitahukan dan menjelaskan usaha apa yang
akan saya pilih beserta alasannya. Usaha yang akan yang saya pilih adalah usaha di
bidang fashion yakni Thrifting. Dilansir dari situs Shopify usaha Thrifting adalah
usaha yang menjual barang bekas pakai seperti pakaian, aksesoris, sepatu, dan barang-
barang antik kepada orang lain. Namun, barang bekas tersebut juga harus disortir lagi,
sehingga jika menemukan kualitas barang yang kurang baik terpaksa tidak dijual.
Belakangan ini bisnis atau usaha Thrifting memang tengah naik daun dan
menjadi incaran sejumlah masyarakat, khususnya anak muda. Karena, mereka bisa
mendapatkan pakaian dari merek-merek ternama dengan harga miring meskipun
pakaian yang dijual sudah bekas pakai dan ditemukan ada sejumlah kerusakan kecil.
Saat ini, sudah banyak pelaku usaha Thrifting menjalankan bisnis atau usahanya
secara online, mereka memanfaatkan internet untuk berjualan disejumlah e-commerce
serta media sosial seperti Facebook dan Intsagram.
Hambatan-hambatan usaha yang kemungkinan akan dialami diantaranya :
1. Tidak mudah untuk mencari supplier terpercaya
Hal pertama yang menjadi hambatan dalam usaha Thrifting adalah mencari
supplier yang terpercaya. Ketika salah langkah dalam memilih supplier maka akan
membuat bisnis gulung tikar seketika. Tak jarang pula para supplier yang
menjanjikan barang bagus namun hasilnya tidaklah sesuai. Oleh karena itu, pada
saat saya akan membuka bisnis ini, saya harus melakukan riset terlebih dahulu
secara mendalam mengenai supplier yang bisa dipercaya dan juga bisa diajak
bekerja sama.

2. Rentan terjadi kerusakan pada produk


Hambatan kedua ialah menerima barang yang sudah rusak. Dalam hal ini yang
akan saya lakukan adalah memilah barang yang bagus dengan yang kurang bagus,
pasalnya ketika mengambil barang dari supplier sistemnya adalah langsung
membeli satu karung dan tidak dapat memilih mana barang yang bagus dan tidak.

3. Biaya berlebihan untuk promosi


Tentu setiap penjual menginginkan barang jualannya laris manis, termasuk saya.
Hal yang dapat dilakukan yaitu dengan mempromosikan atau mengenalkan
kualitas produk saya kepada masyarakat secara luas. Dikarenakan ini adalah usaha
Thrifting yaitu menjual barang bekas pakai tentunya akan menjadi pertanyaan
bagi masyarakat, apakah barang tersebut masih berkualitas dan layak pakai dalam
jangka waktu panjang? Mempromosikan produk ini tentunya membutuhkan biaya
serta jasa orang untuk mempromosikannya, dan itupun tidak gratis. Semakin
banyak menggunakan jasa orang maka semakin banyak pula biaya yang akan
dikeluarkan.

4. Persaingan pasar
Saat ini banyak pelaku usaha yang berkecimpung didunia Thrifting karena daya
tarik harga yang murah serta secara logika jika ada barang bekas dengan harga
lebih murah dan berwujud sama dengan barang baru yang harganya mahal, maka
mengapa harus membeli yang baru? Atas dasar ramainya peminat barang bekas,
maka yang tertarik untuk berbisnis Thrifting ini bukan hanya saya. Jadi, saat awal
membuka usaha ini saya sudah harus siap dengan persaingan pasar.

5. Stok lama yang tak kunjung laku


Seiring perkembangan dan perubahan atas minat pembeli, maka saya juga harus
berbelanja barang bekas yang mengkuti perkembangan tersebut. Hal ini juga
menjadi hambatan dan ancaman karena barang atau stok lama yang tak laku.

B. Peluang Usaha
Peluang usaha adalah suatu kesempatan yang dimiliki seseorang untuk
mencapai tujuan. Tujuan dari peluang usaha adalah untuk mencapai keinginan, yaitu
dapat berupa keuntungan, uang, kekayaan, kepuasan batin dan lain-lain. Bisnis
Thrifting menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan menurut saya, karena
merupakan bisnis kekinian yang banyak peminatnya. Selain itu juga, produk yang
dijual adalah produk yang memenuhi kebutuhan serta tidak memerlukan modal yang
begitu besar.

C. Langkah-langkah Berwirausaha Thrifting


1. Modal
Hal pertama dan sudah pasti ada saat awal membuka usaha adalah memiliki
modal. Disini saya akan menggunakan sebagian dari gaji dan tabungan saya untuk
membentuk modal.

2. Melakukan riset pasar dan target pemasaran


Saya akan melakukan riset dengan cara menentukan target pelanggan toko saya
serta menerapkan hal-hal yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh Thrift
Shop lainnya.

3. Menentukan produk
Setelah melakukan riset, saya dapat menentukan produk atau barang apa yang
akan saya jual.
4. Menentukan supplier
Saya akan melakukan riset mengenai supplier-supplier Thrfiting. Dengan
melakukan riset supplier, saya bisa mendapatkan harga yang lebih murah dan juga
bisa menjalin kerja sama yang baik untuk jangka panjang bisnis saya.

5. Melakukan riset harga


Sebagai calon wirausahawan, saya harus melakukan riset harga agar bisa
menentukan harga jual produk saya dengan tetap mendapatakn keuntungan.

6. Bentuk toko
Selanjutnya adalah bentuk toko, berhubung dirumah saya ada bekas toko ibu saya,
maka saya akan memanfaatkan itu untuk menjadi toko usaha saya. Dengan ini,
saya bisa sedikit menghemat modal usaha saya.

7. Pemasaran
Promosi adalah cara saya untuk memasarkan produk usaha saya. Dimulai dari
teman-teman dan orang yang saya kenal.

8. Branding atau jenama produk


Agar mudah dikenal masyarakat, saya harus menentukan nama produk saya.
Nama yang akan saya gunakan adalah “Vintage Collection”. Alasan saya
memilih nama tersebut karena saya suka dengan nuansa vintage atau klasik. Selain
itu, vintage atau klasik juga menjadi salah satu kegemaran orang-orang zaman
sekarang.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Thrifting adalah usaha yang menjual barang bekas pakai seperti pakaian,
aksesoris, sepatu, dan barang-barang antik kepada orang lain yang harus disortir lagi
untuk memilah barang yang bagus dan barang yang kurang bagus. Usaha Thrifting
juga merupakan salah satu peluang usaha yang menjanjikan karena banyak
peminatnya terutama bagi kalangan pemuda. Selain itu, juga karena hanya
membutuhkan biaya yang tidak begitu besar akan tetapi mendapatkan untung besar
jika strategi yang digunakan tepat. Semua usaha memiliki hambatan atau ancaman,
tidak terkecuali usaha Thrifting juga. Namun, meski memiliki hambatan atau
ancaman tidak menjadi alasan untuk tidak berwirausaha.

B. Saran
Bagi para pelaku usaha Thrifting untuk bisa lebih teliti dan memperhatikan
produk-produk pada saat pengsortiran. Hal tersebut berpengaruh untuk kenyamanan
dan kesehatan pembeli karena kepuasan pembeli adalah hal utama dalam
berwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA

https://probolinggokab.bps.go.id/indicator/12/91/1/jumlah-penduduk-kec-maron-menurut-jenis-
kelamin.html

https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2023/status-desa-mandiri-di-seluruh-indonesia-
meningkat-jadi-11-456-desa/#:~:text=Kementerian%20Desa%2C%20Pembangunan%20Daerah
%20Tertinggal,sebelumnya%206.238%20di%20tahun%202022.

https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data_pub/0000/api_pub/
bEVXU252SU9hTjBxWEU3Z2NpS1ZPQT09/da_02/1

https://finance.detik.com/solusiukm/d-6305833/peluang-bisnis-thrifting-dan-cara-memulainya

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5893951/pengertian-peluang-usaha-tujuan-dan-ciri-
cirinya

Anda mungkin juga menyukai