Anda di halaman 1dari 15

Proposal Business Plan

“Gobreahc”

Vio Agusta Pratama


2016030032

Jl. Simpang Pondok Pinang, Komplek Pondok Pinang Blok A11,


Kel. Lubuk Buaya, Kec. Koto Tangah, Kota Padang.

UIN IMAM BONJOL PADANG

HP : 081267440927
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah Allah
berikan kepada kita bersama, sehingga penulis dapat menyelasaikan Proposal
Bisnis Plan ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Karena atas perjuangan beliau, pada saat ini kita dapat menikmati pencerahan
Iman dan Islam dalam mengarungi samudera kehidupan.

Berikut ini, penulis mempersembahkan sebuah Proposal Bisnis Plan untuk mata
kuliah Studi Kelayakan Bisnis dengan ide bisnis “GoBreahc”. Besar harapan
penulis, mudah-mudahan Proposal ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
terutama terhadap penulis sendiri.

Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan dan kekeliruan baik
dalam penulisan ataupun dalam penggunaan bahasa pada Proposal ini, penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena penulis sendiri dalam tahap belajar,
dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Penulis berharap ada kritik,
tanggapan, dan saran yang membangun terhadap Proposal ini demi kesempurnaan
terhadap Proposal selanjutnya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada para
pembaca. Semoga Allah memberkahi kita bersama, dan Proposal ini dapat
bermanfaaat dengan sebaik-baiknya

Padang, 24 November 2022

Penulis
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan bisnis kuliner yang terus mengalami peningkatan dan
munculnya banyak inovasi dalam berbagai jajanan membuat para pelaku bisnis
bersaing untuk menonjolkan keunikan dari tiap produk yang dimiliki. Salah satu
jajanan yang digemari saat ini yaitu korean bread atau roti ala korea, terdapat
berbagai macam varian korean bread misalnya goguma bread, korean garlic bread,
korean cake dan sebagainya. Setelah beberapa waktu lalu korean garlic bread
sempat menghebohkan Indonesia, sekarang muncul goguma ppang atau yang
lebih dikenal dengan goguma bread. Goguma bread merupakan roti ubi ungu yang
berasal dari Korea Selatan yang berbentuk ubi jalar yang memiliki tekstur chewy
seperti mochi dan terdapat isian ubi yang telah dihaluskan, Selain itu, penulis
tertarik untuk mengembangkan bisnis ini dikarenakan terinspirasi dari video yang
terdapat dalam aplikasi TikTok. Pada business plan kali ini dilakukan inovasi
terhadap jenis roti dan bentuk. Goguma bread akan dibuat dengan roti tawar tanpa
pinggiran dengan isian ubi ungu dan keju. Namun, Goguma bread kali ini dibuat
berbentuk segi tiga dengan cara membagi roti tawar menjadi empat bagian, lalu
diisi dengan ubi ungu, selanjutnya roti dengan isian ubi ungu dan di taburi keju
lalu dicelupkan ke kocokan telur dan dibalurkan dengan tepung roti, terakhir roti
digoreng, sehingga Goguma Bread jadi. Harga untuk Goguma Bread kali ini akan
lebih terjangkau dikarenakan bahan baku yang murah dan mudah ditemukan,
sehingga menjadi daya tarik untuk konsumen karena pemasaran yang lebih luas
dan dapat dinikmati setiap kalangan masyarakat. Usaha Goguma Bread ini
terbilang menguntungkan karena bahan baku yang mudah ditemukan dengan
harga yang terjangkau serta peminat Goguma Bread yang akan meningkat.
Sehingga, potensi bisnis ini cukup bagus untuk dikembangkan.

B. Justifikasi Pemilihan Objek Usaha

Justifikasi pemilihan objek usaha yang saya tawarkan merupakan jenis


cemilan yang enak, mudah di dapatkan, dan terjangkau. Bahan dasar yang
digunakan yaitu ubi ungu yang mana ubi ungu tersebut merupakan bahan baku
dari pembuatan. Selain itu, ubi ungu tersebut dipastikan mudah untuk
didapatkan sehingga mempermudah saya untuk memperolehnya. Dengan ubi
ungu dan berbagai bahan lainnya, saya akan mengelola menjadi goguma bread
yang enak dan memiliki cita rasa yang unik.

Ubi ungu jika dimasak biasa saya tanpa dipadukan dengan rasa apapun
akan terasa ubi pada umumnya. Untuk itu, selain isian keju, saya juga
menambahkan cocolan atau selai berupa coklat, matcha dan tiramisoo untuk
memperkuat rasa dari goguma bread. Dengan berbagai varian rasa tersebut
maka dapat memberikan pilihan kepada konsumen goguma bread jenis mana
yang diinginkan. Dan produk Gobreahc ini akan dikemas dengan rapi dengan
brand bertuliskan “Gobreahc”.

C. Visi, Misi, dan Tujuan Usaha


- Visi
Menjadikan Gobreahc sebagai cemilan yang menghasikan cita rasa yang
berbeda dari goguma bread pada umumnya.
- Misi
 Menjadikan Gobreahc yang menarik serta memiliki daya tarik
tersendiri.
 Menjual Gobreahc dengan harga yang terjangkau bagi semua
kalangan.
 Menghasilkan produk yang cocok dinikmati oleh konsumen
berbagai kegiatan.
- Tujuan Usaha
1. Memperoleh keuntungan dari hasil produksi.
2. Menjadikan Gobreahc makanan yang digemari
3. Membuka lapangan pekerjaan baru
4. Memberi motivasi bagi mahasiswa untuk membuka usaha yang
baru
5. Mencari amal dalam berwirausaha
D. Analisis SWOT
- Strength
1. Disukai dan digemari oleh semua kalangan dalam setiap aktivitas dan
pekerjaan.
2. Produk ini juga menggunakan cocolan berbagai macam varian rasa,
sehingga dapat menarik konsumen untuk membelinya.
3. Bahan baku yang tergolong mudah di dapat, sehingga mampu
memperkecil biaya produksi.
4. Harga yang terjangkau sehingga semua orang mampu untuk
membelinya.
- Weakness
1. Belum memiliki cukup pengalaman dalam memulai usaha dan masih
butuh pembelajaran dalam menjalankan sebuah bisnis.
2. Membutuhkan untuk memperkenalkan produk yang sudah ada namun
belum banyak yang mengetahuinya dikalangan masyarakat luas terutama
di kota padang.
- Opportunities
1. Belum adanya produk goguma bread yang dipasarkan dengan banyak
varian rasa sehingga menjadi keuntungan tersendiri dari produk saya
yaitu Gobreahc.
2. Tingginya tingkat konsumsi masyarakat dan adanya kebiasaaan
ngemil, sehingga perlu cemilan untuk menemaninya dalam aktivitas
dan pekerjaan.
3. Pesatnya perkembangan teknologi digital yang mampu memasarkan
produk secara luas dan menyeluruh menggunakan sosial media seperti
Instagram, Tiktok, dll.
- Threast
1. Produk yang bisa ditiru sehingga memungkinkan akan muncul usaha
baru, yang memproduksi barang yang sama sehingga menimbulkan
persaingan bisnis.
2. Bermunculan makanan unik yang dapat mengalihkan konsumen
E. Analisis Produk
1. Bidang Usaha : Kuliner
2. Jenis Usaha : Makanan
3. Lokasi Usaha : Produk Gobreahc saat ini masih dalam skala home
industri, dimana proses pembuatannya berlangsung di rumah saya
sendiri yang beralamatkan di Jalan Pondok Pinang, Perumahan Pondok
Pinang Blok A.11, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Provinsi
Sumatera Barat.
4. Kegunaan : Sebagai cemilan atau makanan ringan.
5. Keunggukan : Merupakan produk cemilan yang enak dengan berbagai
varian rasa dan cocolan, sehingga di sukai oleh semua orang tanpa
bahan pengawet, dan juga harga terjangkau.
6. Inovasi : Pengelolaan ubi yang menjadi bahan makanan kekinian
yang inovatif dan kreatif menjadikan cemilan roti isian bersama
cocolannya yang enak untuk dinikmati. Keterkaitan dengan produk
lain termasuk pengeolaan bahan baku.
- Petani Ubi
Kerja sama dengan petani ubi guna meningkatkan kepercayaan para
petani dan agar ubi yang diproduksi kuantitas dan kualitas bertambah,
sehingga para petani ubi bisa langsung memasarkan ubi nya langsung
ke konsumen.
- Go – Food/Maxim – Food
Melakukan kerja sama dengan gojek dan maxim melalui layanan go –
food dan maxim – food yang ada pada perusahaan masing – masing,
sehingga pemasaran saya dapat lebih luas dan konsumen bisa
menikmati produk saya tanpa harus pergi ke lapak saya.
F. Analisis Pasar
1. Profil Konsumen
Target konsumen dari usaha Gobreahc ialah semua kalangan tanpa batasan
usia dan tingkatan ekonomi, karena gobreahc ini dijual dengan harga yang
terjangkau dan produk ini tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga aman
dan dapat dinikmati oleh semua kalangan.

2. Potensi dan Segmentasi Pasar


Segmentasi pasar ini ditujukan untuk semua kalangan, namun lebih
memfokuskan kepada anak sekolah, mahasiswa, pekerja/karyawan, yang memiliki
budaya konsumtif dan kebiasaan ngemil yang tinggi. Segmentasi pasar ini di
tetapkan dari umur 16-45 tahun, rentan umur ini dipilih karena pada umur tersebut
biasanya masyarakat menggemari makanan-makanan yang hits/kekinian.

3. Pesaing dan Peluang Pasar


 Pesaing
Usaha Gobreahc diprediksi tidak memiliki banyak pesaing, dikarenakan
hanya sedikit usaha Gobreahc yang ditemukan di Kota Padang misalnya di
Padang Utara hanya terdapat satu usaha Goguma Bread.
 Peluang Pasar
Usaha Gobreahc memiliki peluang pasar yang cukup menjanjikan. Karena
produk ini merupakan jenis produk yang populer dan diminati oleh
berbagai kalangan khususnya anak muda yang memiliki rasa penasaran
tinggi terhadap inovasi produk yang terus berkembang, terlebih Gobreahc
ini merupakan inovasi dari Goguma Bread jajanan asal Korea Selatan.
4. Target atau Rencana Penjualan Satu Tahun
Jumlah yang direncanakan akan diproduksi dalam waktu satu bulan adalah
sebanyak 750 kotak dengan 30 kali produksi, maka dalam satu tahun target
penjualan adalah 9000 kotak (12 x 750).
5. Strategi Pemasaran yang diterapkan
Strategi pemasaran yang diterapkan dalam usaha ini adalah.
 Memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook dan Whatsapp
sebagai media promosi dan pemasaran.
 Menjual produk di marketplace dan delivery via jasa ojek online.
 Mengikuti bazaar atau event makanan.
G. Analisis Produksi atau Operasi
A. Pengelolaan Produk
a. Bahan
 Telur
 Tepung roti
 Ubi ungu
 Gula pasir
 Air
 Minyak sayur
 Pasta matcha
 Pasta tiramisu
 Pasta cokelat
b. Alat
 Baskom/wadah
 Sendok
 Centong
 Wajan
 Kompor
 Gas
 Pisau
 Panci
 Spatula
 Saringan
 Paper box
c. Proses Pembuatan
 Siapkan dan bersihkan ubi ungu.
 Rebus ubi ungu hingga matang lalu haluskan, kemudian tambahkan gula
pasir secukupnya lalu sisihkan.
 Siapkan roti tawar lalu oleskan ubi ungu yang telah dihaluskan ke roti
tawar dan tumpuk dengan roti tawar lagi.
 Setelah itu, masukkan roti tawar ke dalam larutan terigu kemudian balur
dengan tepung roti.
 Selanjutnya goreng roti hingga matang dan tiriskan.
 Terakhir potong roti menjadi 4 bagian dan masukkan ke dalam paper box
yang telah disiapkan dengan cocolan pasta.
H. Analisis Resiko
 Harga bahan baku yang dapat berubah.
 Masuknya orderan fiktif dari ojek online.
 Perkembangan inovasi produk yang terus meningkat membuat minat
terhadap Gobreahc dapat menurun.
G. Analisis Keuangan
A. Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja

Biaya Operasi Gobreahc

A Fixed Cost

No Keterangan Jumlah (unit) Harga/unit Total

1 Baskom besar 1 Rp 20.000 Rp 20.000

2 Baskom kecil 2 Rp 3.000 Rp 6.000

3 Centong platik 1 Rp 3.000 Rp 3.000

4 Sendok 4 Rp 2.000 Rp 8.000

5 Wajan 1 Rp 150.000 Rp 150.000

6 Gas 3kg 2 Rp 300.000 Rp 600.000

7 Pisau 1 Rp 5.000 Rp 5.000


8 Panci 1 Rp 160.000 Rp 160.000

9 Spatula 1 Rp 40.000 Rp 40.000

10 Saringan 1 Rp 11.000 Rp 11.000


11 Sewa tempat (1 tahun ) 1 Rp 3.600.000 Rp 3.600.000
Total Fixed Cost Rp 4.603.000

B Variable Cost

No Keterangan Jumlah Harga Total

1 Telur 2 papan Rp 60.000 Rp 120.000

2 Tepung roti 10kg Rp 20.000 Rp 200.000

3 Ubi ungu 15kg Rp 25.000 Rp 375.000

4 Gula pasir 5kg Rp 17.000 Rp 85.000

5 Minyak sayur 20L Rp 16.000 Rp 320.000

6 Pasta matcha 1kg Rp 25.000 Rp 25.000

7 Pasta tiramisu 1kg Rp 25.000 Rp 25.000

8 Pasta cokelat 1kg Rp 25.000 Rp 25.000

9 Paper box 750pcs Rp 1.000 Rp 750.000

10 6kg Rp 25.000 Rp 50.000


Gas isi ulang

11 3 orang Rp 300.000 Rp 900.000


Gaji karyawan /bulan
Total Variable Cost Rp 2.875.000
Total Fixed Cost dan Variabel Cost Rp 7.478.000

B. Penentuan harga pokok penjualan


1. Biaya Total Pembuatan (TFC)
Biaya tetap yang dibutuhkan 1 bukan adalah :
= ( fixed cost : 12 bulan ) + variabel cost
= ( Rp. 4.603.000 : 12 bulan ) + Rp. 2.875.000
= Rp. 383.583 + Rp. 2.875.000
= Rp. 3.258.583/bulan
= Rp. 3.258.583 : 30/produksi
= Rp. 108.619 produksi/hari

2. Moda Perunit (TVC)


Modal yang diperlukan per unitnya
= TFC : jumlah produksi 1 bulan
= Rp. 3.258.583 : 750 unit
= Rp. 4.344/unit

Harga jual = 8.000


Jadi laba penjualan perunit = 46%

3. Analisis titik impas (Break Event Point)


¿ cost
BEP unit =
price ( perunit )−variabel cost( perunit )
Rp . 383.583
BEP unit = = 92 unit/bulan
Rp . 8.000−Rp . 3.833

¿ cost
BEP rupiah = variabel cost( unit)
1−
price( perunit )
Rp . 383.583
BEP rupiah = 1− Rp . 4.344 = Rp. 839.350
Rp .8.000
Jadi dapat simpulkan untuk mencapai titik impas maka jumlah gobreahc
yang harus terjual sebanyak 92 pcs perbulan jika satu bulannya terhitung 30 hari
dengan harga jual Rp. 8.000, maka total pendapatan Rp. 839.350.

4. Rencana Laba/Rugi
- Total pendapatan – total biaya
Total pendapatan = Jumlah penjualan x jumlah unit yang diproduksi
= Rp. 8.000 x 750 pcs
= Rp. 6.000.000/bulan

- Keuntungan Perbulan :
= Total pendapatan – total biaya (fixed cost/bulan + variabel cost)
= Rp. 6.000.000 – (Rp. 383.583 + Rp. 2.875.000)
= Rp. 6.000.000 – Rp. 3.258.583
= Rp. 2.741.417/bulan

4. Pengembalian Modal
= Total investasi : Laba bersih 1 bulan
= Rp. 7.478.000 : Rp. 2.741.417
= 2,72 (2 bulan 22 hari)

Jadi dana Investasi dapat di kembalikan dalam waktu 2 bulan 22 hari jika
target bulanan 750 pcs terjual.

I. Analisis Sumber Daya Manusia


1. Pemanfaatan sumber daya manusia
Untuk mendukung kelangsungan usaha aal gobreahc ini menjadi beberapa
anggota keluarga sebagai tenaga kerja, terdiri dari 1 pemimpin (pemilik), 1 orang
untuk pemasar dan keuangan, dan 1 orang untuk melakukan produksi. Untuk
pemasaran mendaftarkan gobreahc ke jasa ojek online.
2. Kualisifikasi SDM yang dibutuhkan
Dalam menjalankan bisnis, dibutuhkan beberapa tenaga kerja untuk
menjalankan usaha gobreahc ini agar dapat beroperasi. Oleh karena itu, disusun
suatu struktur organisasi yang diharapkan dapat menunjang bisnis yang sedang
dijalankan.

3. Spesifikasi jabatan (Job Description)

Pemimpin
Vio Agusta Pratama

Pemasar dan Keuangan Produksi


Aprillia Maharani Agusta Rizky Maulana Agusta

A. Pemimpin
Tugas :
1. Membuat rancangan pengembangan usaha perusahaan dalam jangka pendek
dan jangka panjang.
2. Bertanggung jawab penuh atas tugasnya untuk kepentingan perusahaan dalam
mencapai maksud dan tujuannya.
3. Mengawasi serta mengurus aset perusahaan.
4. Menandatangani permintaan pengeluaran kas yang jumlahnya besar dan
sifatnya penting.
5. Menetapkan pencapaian tujuan untuk jangka panjang.
6. Mengambil keputusan dan strategi bagi perusahaan.

B. Manager Pemasaran dan Keuangan


Tugas :
1. Merencanakan strategi yang menyangkut pemasaran.
2. Memonitoring dan mengarahkan proses – proses diseluruh divisi direktorat
pemasaran.

3. Memberikan masukan pada pemimpin dalam memutuskan hal – hal yang


berkaitan dengan pemasaran.

4. Menetapkan pedoman harga barang dan jasa.

5. Menetapkan sistem pengendalian hasil produksi serta bahan baku dan


pelengkap.

6. Melakukan penelitian dan analisa keuangan termasuk masalah pajak

7. Melakukan verifikasi ulang atas semua bukti kas, penerimaan dan

pengeluaran kas.

8. Melakukan verifikasi ulang atas semua buku penjualan tunai, faktur penjualan

dan nota pembelian serta bukti barang dari perusahaan ke konsumen.

9. Bidang keuangan bertugas mengkoordinir, menganalisa, mengelola data-data,

sehingga tersusun suatu laporan keuangan perusahaanikut serta dalam

mengamankan asset perusahaan.

10. Bertanggung jawab atas kegiatan keuangan.

11. Mengatur masalah yang berhubungan dengan penyediaan barang.

C. Manager Produksi

1. Mengawasi jalannya kegiatan produksi sampai pada tangan produsen.

2. Merencanakan dan menyajikan rencana kebutuhan dan jadwal produksi.

3. Pelaksanaan seluruh kegiatan produksi.

4. Pengadaan dan ketersediaan bahan baku dan bahan pembantu dalam

pembuatan produk.

5. Pengawasan kualitas bahan baku dan produk.


6. Bertanggung jawab untuk memastikan hasil produksi sesuai dengan targetyang
direncanakan.

7. Mengelola pelaksanaan kebijakan perencanaan tenaga kerja dan pembinaan

SDM.

4. Sistem gaji dan Kompensasi

Untuk saat ini sistem gaji dan kompensasi menggunakan pembagian gaji
sebesar Rp. 300.000/bulan setiap karyawan. Jumlah pembagian gaji ini tidak tetap
jika omset penjualan semakin besar maka gaji karyawan semakin besar pula.

Anda mungkin juga menyukai