Anda di halaman 1dari 41

KAJIAN ISLAM

1. IMAN, ISLAM, IHSAN


2. ISLAM DAN SAINS
3. ISLAM DAN PENEGAK HUKUM
4. KEWAJIBAN MENEGAKKAN AMAR MAKRUF DAN NAHI
MUNKAR
5. FITNAH AKHIR ZAMAN

Disusun sebagai tugas terstruktur Mata Kuliah: Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampuh:

Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:

Nama : Adinda Fitriana Putri


NIM : G1A02004
Fakultas & Prodi : MIPA/BIOLOGI
Semester :1

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
T.A. 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT atas selesainya
tugas uas ini yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Agama Islam.

Sholawat dan Salam semoga ALLAH limpahkan kepada Rasulullah Muhammad


SAW atas karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa
menyelesaikan artikel ini.

Terima kasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,
M.Sos sebagai dosen pengampuh mata Kuliah Pendidkan Agama Islam karena
telah membantu dalam proses pembuatan artikel ini.

Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat kepada para pembaca dan
berkenan untuk memberikan umpan balik berupa kritik dan saran.

Penyusun

Mataram, 13 Desember 2020

Adinda Fitriana Putri


G1A020004

2
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I. Iman, Islam, Ihsan 4
BAB II. Islam dan Sains 9
BAB III. Islam dan Penegakan Hukum 16
BAB IV. Kewajiban Menegakkan Amar Makruf dan Nahi Munkar 21
BAB V. Fitnah Akhir Zaman 26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB 1
IMAN, ISLAM, IHSAN
Agama islam mempunyai tiga tingkatan yaitu Islam, Iman, dan Ihsan.
Memahami tiga tingkatan ini adalah sesuatu yang utama dan penting.
Karena dengan begitu, seorang muslim bisa menjadi muslim yang
seutuhnya dan mencapai derajat mukmin dan muhsin. Lalu, apa sebenarnya
perbedaan antara islam, iman, dan ihsan ini?
Iman kepada Allah merupakan konsep dasar seseorang untuk meyakini dan
mempercayai tentang keberadaan sang pencipta alam semesta. Hal tersebut
yang menjadi pondasi dasar keberagamaan sehingga kita sebagai manusia
perlu memahami pemahaman tentang hal ini. Sebelum itu kita harus
mengetahui apa itu tuhan.
1. Siapakah tuhan itu ?
Kata “ Tuhan “ selalu diterjemahkan dengan perkataan illah,yang artinya
adalah tuhan,sedangkan beberapa al-quran kata illah dipakai untuk
menyatakan berbagai objek yang dibesarkan atau dipentingkan manusia
seperti dalam surat al-Furqan ayat 43, yang berbunyi
ً ‫أ َ َر َء ْيت َ َمنِٱتَّ َخذَ ِإ َٰلَ َه ۥهُه ََو َٰى ُهأَفَأَنتَتَكُونُ َعلَ ْي ِه َوك‬
‫ِيل‬
nafsunya sebagai illah-Nya.Maka apakah kamu dapat menjadi pemeilhara
atasnya ?
Selain itu, dalam surah al-Qashash ayat 38 menjelaskan tentang perkataan
illah digunakan oleh fir’aun untuk menyebut dirinya sebagai Tuhan.
‫ع ْو ُن َوقَا َل‬ َ ‫ت َما ْٱل َم َل ُ َٰ َيَٰٓأَيُّ َها ف ِْر‬ َ ‫غي ِْرى ِإ َٰلَه م ِْن لَكُم‬
ُ ‫عل ِْم‬ َ ْ‫علَى َٰ َي َٰ َه َٰ َم ُن لِى فَأ َ ْوقِد‬
َ ‫ين‬ ِ ‫ص ْر ًحا لِى فَٱ ْج َعل‬
ِ ‫ٱلط‬ َ
َٰ
‫ط ِل ُع لَّعَل َِٰٓى‬
َّ َ ‫س َٰى إِلَ ِه إِلَ َٰ َٰٓى أ‬َ ‫ْٱل َٰ َك ِذبِينَ مِنَ ََلَظُنُّ ۥهُ َوإِنِى ُمو‬
Artinya : Dan Fir’aun berkata: ‘Wahai para pembesar hambaku, aku tidak
mengetahui Tuhan bagimu selain aku.Maka bakarlah hai Haman untukku
tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggis supaya aku
dapat naik melihat Tuhan musa,dan sesungguhnya aku benar-benar yakin
bahwa dia termasuk orang-orang pendosa.
2. Iman
 Pengertian iman

4
Menurut bahasa iman berarti tashdiq, yang artinya membenarkan. Menurut
istilah, iman merupakan membenarkan Rasulullah SAW berkenaan dengan
semua yang disampaikannya dari Allah SWT; pembenaran yang didalamnya
mengandung unsur qabul, mahabbah, dan amal. Ketika mengartikan sebuah
iman, az Zajjaj berkata, iman merupakan menammpak ketundukkan dan
penerimaan terhadap syariat dan apa yang dibwa oleh Nabi Muhammad
SAW, serta meyakini dan membenarkannya dengan hati. Siapapun yang
memiliki sifat ini, sejatinya ia adalah mukmin yang tidak ada keraguan
padanya. Kalau iman dalam bentuk pertama, yakni pembenaran dalam hati
dan pengucapan dnegan lisan, maka tidak akan ada konsep iman makin
bertambah dan iman makin berkurang. Akan tetepi, pengertian iamn yang
kedua ialah amal shaleh, akan terdapat konsep bahwa iman makin bertmbah
dengan banyaknya amala shalaeh dan ketaatn kepada Allah SWT,
sednagkan iman semakin berkurang dengan berkurangnya amal shaleh dan
makin bertambahnya kemaksiatan yang diperbuatnya. Sehingga para kaum
salaf mengartikan iman yaitu :
‫إح وارإ ْل إب ل م ع و سا إ ن لل إ ار إب ر وإ إ قْ انإ ن إ إب لْ ة عإرف ْ م ْلياْ إ ن ا‬
Artinya: pengetahuan tentang Tuhan dengan hati, pengakuan dengan lisan
dan perbuatan dengan anggota badan. Syarat bagi pelaku rukun islam,
didalam dahatinya harus terdapat iman terlebih dahulu. Bila tidak ada iman,
maka akan siasia perbuatnnya, jadi seblum melakukan rukun islam,
seseorang harus memenuhi rukun iman terlebih dahulu. Dengan kata lain,
orang yang mukmin mesti muslim, namun orang yang muslim belum tentu
mukmin.
 Makna dan tingkatan iman
Dalam hadis kedua arbian, kemudian malaikat Jibril bertanya mengenai
Iman kepada Rasulullah. Lalu Rasulullah menjawab,
Iman itu ialah engkau beriman kepada Alloh, para malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, para Rosul-Nya, hari akhir dan engkau beriman terhadap
qodho’ dan qodar; yang baik maupun yang buruk.
3. . Islam
 Pengertian Islam

5
Memiliki makna dasar penyerahan diri secara total kepada Allah SWT. kata
islam ini pula yang dijadikan sebagai nama resmi agama yang paling
sempurna penurunanya untuk manusia pada masa Nabi Muhammad SAW.
sebsagai salah satu simbol penyerahan diri, kaum muslimin diwajibkan
melaksanakan ibadah shalat dengan makna dasar sebagai doa atau
perohonan kebahagiaan kehodupan dunia maupun akhirat. Dengan
memasuki islam seseorang akan sleamat, damai dan sentosa dalam
kehidupan yang seimbang baik lahir maupun batin, baik dunia maupun
akhirat. Islam memang memiliki makna , suatu agama yang ditrunkan oleh
Allah SWT kepada segenap para Nabi dan Rasul-Nya. Allah juga
menegaskan, bahwa siapapun yang memeluk agama selain agama islam
tidak akan diterima. Karena itu tentulah para Nabi membawa dan memluk
agama ini, karena memang islam diperuntukkan bagi segenap manusia.
 Makna dan tingkatan islam
Dalam hadits Arbain yang kedua, Rasulullah pernah ditanya oleh malaikat
Jibril tentang Islam. Kemudian Nabi Muhammad menjawab,
Islam itu engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang haq) selain
Alloh dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Alloh, engkau dirikan
sholat, tunaikan zakat, berpuasa romadhon dan berhaji ke Baitulloh jika
engkau mampu untuk menempuh perjalanan ke sana.
Jawaban Nabi mengatakan bahwa Islam adalah apa yang disebut dengan
rukun Islam. Yaitu amalan – amalan lahiriyah yang mencakup syahadat,
shalat, puasa, zakat, dan haji. Saat seseorang melakukan 5 amalan ini, maka
orang tersebut dikatakan sebagai muslim.
4. Ihsan
 Pengertian ihsan
Ihsan berasal dari bahasa arab yang artinya terbaik. Menurut Ragib al-
Ishfahani dalam Shihab ihsan digunakan untuk dua hal. Pertama, memberi
nikmat kepada pihak lain. Kedua, perbuatan baik. Ali bin Muhammad As-
Sayyid As-Sarif-Jurjani, menyebutkan bahwa ihsan adalah implementasi
ibadah atas dasar penyaksian terhadap hadirat rubiyah (hadirat ke-Tuhanan)
dengan mata hati. Dapat dikatakan bahwa ihsan adalah tingkatan keimanan

6
seseorang yang lebih tinggi dari iman dan islam. Dikatakan demikian,
karena ketika ia sedang beribadah seolah-olah ia sedang dilihat oelh Allah
SWT meskipun ia sendiri tidak dapat melihatNya. Seolah-olah yang
dikerjakannya dipantau oleh Allah. Contoh saja dalam kehidupan sehari-hari
misalnya, ketika kita sedang ujian, kita tidak akan menyontek karena kita
merasa oleh pengawas, meskipun pengawas sedang keluar ruangan kita
tidak akan berani untuk menyontek karena kita tahu akan ada pengawas
yang mengawasi kita entah itu diruangannya atau diluar kelas. Seperti itulah
kiranya ihsan ini berfungsi. Dalam tingkatan ihsan, seorang muslim tidak
akan berani berbuat atau melakukan sesuatu perkara yang dilarang oleh
Allah untuk dikerjakan dan ia mengerjakan segala sesuatu yang
diperintahkan oleh Allah SWT. Karena ihsan merupakan ajaran tentang
penghayatan akan hadirnya Tuhan dimanapun ia berada dan ketika ia
beribadah kepada-Nya. Dan sebisa mungkin perbuatanya yang sedang
dilaksanakan dilakukan dengan baik dan sempurna. Orang yang sudah ber-
ihsan akan berpenampilan sebaik mungkin karena ia akan merasa seperti
sedang berhadapan langsung dengan Allah SWT. Ia akan memakai pakaian
yang terbaik, memakai wewangian, rambutnya tersisir rapi, memakai jilbab
yang bagus, yang terbaik, ia mencegah kotoran yang menempel di badannya
dan selalu hati-hati dengan sekitarnya.
 Makna dan tingkatan ihsan
Saat Rasulullah ditanya oleh malaikat Jibril mengenai perkara ihsan, maka
Rasulullah menjawab,
Yaitu engkau beribadah kepada Alloh seolah-olah engkau melihat-Nya,
maka apabila kamu tidak bisa (beribadah seolah-olah) melihat-Nya, maka
sesungguhnya Dia melihatmu.
Perkara ihsan adalah perkara yang mencakup cara dan rasa seorang muslim
dalam beribadah. Ada dua tingkatan dalam ihsan. Yaitu seseorang yang
beribadah seakan mampu melihat Allah, dan jika tidak mampu, maka orang
tersebut beribadah dengan rasa diperhatikan oleh Allah.
5. Hubungan Antara Iman, Islam, Ihsan

7
Antara iman dan ihsan memiliki keterkaitan langsung. Ihsan terbentuk dari
penerapan identitas keimanan. Di antara iman dan ihsan, terdapat kriteria-
kriteria keislaman, yang umumnya disebut sebagai syariat dan tarekat. Dan,
inilah yang akan mampu membentuk peradaban muslim, yang bertentangan
dengan peradaban jahiliah. Iman memainkan tahapan makrifat dan ihsan
merupakan hakikat. Antara iman dan islam, selalu terjadi hubungan timbal
balik dalam pelaksanaan identitas-identitasnya. Demikian pula antara islam
dan ihsan, akan saling mempengaruhi pada tingkat kualitasnya. Islam dapat
menjadi jembatan antara iman dan ihsan. Iman dan ihsan juga saling terkait,
dalam batasan tertentu yang mungkin saja identitasnya belum tentu terdapat
dalam islam. Islam, iman, dan ihsan membentuk pribadi yang muslim kaffah
(sempurna), yang pada konsep manajemen qalbu disebut memiliki qalbun
salim (hati yang selamat). Dan, inilah insan kamil itu.

8
BAB II
ISLAM DAN SAINS
1. Pengertian Sains
Istilah sains diambil dari bahasa Latin scio, scire, scientia, yang bermakna
”aku tahu, mengetahui, pengetahuan” tentang apapun oleh siapapun dengan
cara apapun. Sains berarti ilmu, sains juga dapat diartikan sebagai
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-
gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu dan bersifat koheren, empiris,
sistematis, dapat diukur dan dibuktikan. Sedangkan menurut pendapat
beberapa ahli, pengertian sains adalah sebagai berikut.
1. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa sains merupakan kumpulan
pengetahuan dan proses.
2. Kuslan Stone menyebutkan bahwa sains adalah kumpulan
pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan
pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat
dipisahkan.
3. Sardar berpendapat bahwa sains adalah sarana yang pada akhirnya
mencetak suatu peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan
dunianya. Sedangkan ilmu sains yang tergolong dalam kumpulan ilmu sains
terapan (telah mengalami penyesuaian, antara makna dengan kenyataan)
adalah dikaitkan dengan teori dan dasar untuk menciptakan sesuatu hasil
yang dapat memberi manfaat kepada manusia. Sehingga sains mengkaji
tentang fenomena fisik. Dari beberapa pengertian diatas, maka secara
ringkas sains merupakan ilmu/pengetahuan yang dapat menjelaskan sebuah
gejala/fenomena alam, sehingga berguna bagi kehidupan manusia.

2. Pendidikan Sains yang Relevan Dengan Ajaran IIslam

Sains memang merupakan hal yang sangat penting, apalagi di zaman


modern ini, yang sangat menjunjung tinggi nilai rasionalitas (terutama
negara Barat), sehingga segala sesuatu harus disesuaikan dengan logika.
Tapi, kita sebagai kaum Muslimin harus selalu menjunjung tinggi nilai-nilai

9
agama Islam, meskipun pada kenyataannya kita juga harus menyesuaikan
dengan perkembangan zaman. Sebenarnya, bila kita amati, antara ajaran
Islam dengan pendidikan sains tidak ada pertentangan, bahkan Islam
mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu. Salah satu dasar (dalil) yang
populer adalah hadits Rasulullah SAW.

‫علَى كُ ِِّل ُمســـل ٍِم َو ُمسْـــ ِل َم ٍة‬ َ ْ‫ب ْالع ِْل ِم فَ ِريــ‬
َ ٌ‫ضة‬ ُ َ‫طل‬
َ : ‫سلـ َّ َم‬
َ ‫علَيــْ ِه َو‬
َ ‫ى هللا تــَعَالَى‬ َ ِ‫قَالَ َرسُ ْو ُل هللا‬
َّ ‫صل‬
Artinya : Rasulullah SAW. bersabda : “Mencari ilmu itu hukumnya wajib
bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan.”
Dalam hadits tersebut memang jelas disebutkan bahwa hukum mencari ilmu
adalah fardhu ain (harus dilakukan per individu). Tapi, banyak pendapat
yang muncul dalam menentukan ilmu mana yang dimaksud dalam hadits
tersebut. Para ahli ilmu kalam memandang bahwa belajar teologi merupakan
sebuah kewajiban, sementara para fuqaha’ berpikir bahwa ilmu fiqih
dicantumkan dalam al-Qur’an. Sedangkan menurut Imam Ghazali, ilmu
yang wajib dicari menurut agama adalah terbatas pada pelaksanaan
kewajiban syari’at Islam yang harus diketahui dengan pasti. Misalnya,
seseorang yang bekerja sebagai peternak binatang, haruslah mengetahui
hukum-hukum tentag zakat.
Sedangkan dalam sumber lain, penulis menemukan pendapat Shadr al-Din
Syirazi

1. Kata “ilm” (pengetahuan atau sains), memiliki beberapa makna yang


bervariasi. Kata “ilm” dalam hadits ini bermaksud untuk menetapkan bahwa
pada tingkat ilmu apapun seseorang harus berjuang untuk mengembangkan
lebih jauh. Nabi bermaksud bahwa mencari ilmu itu wajib bagi setiap
Muslim, baik itu para ilmuwan maupun orang-orang yang bodoh, para
pemula mupun para sarjana terdidik. Apapun tingkat ilmu yang dapat
dicapainya, ia seperti anak kecil yang beranjak dewasa, sehingga ia harus
mempelajari hal-hal yang sebelumnya tak wajib baginya.

2. Hadits ini menyiratkan arti bahwa seorang Muslim tidak akan pernah
keluar dari tanggung jawabnya untuk mencari ilmu.

10
3. Tidak ada lapangan pengetahuan atau sains yang tercela atau jelek
dirinya sendiri, karena ilmu laksana cahaya, dengan demikian selalu
dibutuhkan. Alasan mengapa beberapa ilmu dianggap tercela adalah karena
akibat-akibat tercela yang dihasilkannya.

Dari pendapat-pendapat diatas, dapat kita lihat bahwa ajaran Islam juga
mencakup tentang pendidikan sains yang notabennya adalah ilmu yang
berguna bagi kehidupan (dunia) manusia.

Tapi, disini, ilmu (sains) yang dipelajari haruslah bertujuan untuk


mencerdaskan kehidupan bangsa, menyejahterakan umat, mensyiarkan
ajaran-ajaran agama Islam. Tidak dibenarkan, apabila ada orang Islam yang
menuntut ilmu pengetahuan hanya untuk mengejar pangkat, mencari gelar,
dan keuntungan pribadi. Selain itu, ilmu yang telah didapat harus disebarkan
(diajarkan kepada orang lain) dan diamalkan (tingkah lakunya sesuai dengan
ilmunya).

Sehingga sebagai umat Muslim, kita membutuhkan sains yang disusun dari
kandungan Islam yang memiliki proses dan metodologi yang mempu
bekerjasama dengan semangat nilai-nilai Islami dan yang dilaksanakan
semata-mata untuk mendapatkan keridhaan dari Allah. Sains semacam ini
akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Muslim dan bekerjasama
dalam konteks etika Islam. Sifat dasar dan jenis sains ini harus jauh berbeda
dari sains Barat. Dalam dunia sains, konsep sains seperti ini sering disebut
sebagai konsep sains Islam, yang notabennya adalah ilmu sains yang dalam
mempelajarinya tidak akan pernah bertentangan dengan hukum dan ajaran
Islam. Karena sains itu sendiri dijadikan sarana untuk beribadah kepadaNya,
Sang Maha Pemilik Ilmu. Penerapan sains Islam akan menciptakan suasana
yang menggugah ingatan kita kepada Allah, mendorong perilaku yang
sesuai dengan ketentuan syariat, dan mengingatkan nilai-nilai konseptual
yang ada dalam al-Qur’an.

3. Al-Qur’an Sebagai Sumber Ilmu Sains

11
Di zaman sekarang, bila kita amati banyak orang yang mencoba
menafsirkanbeberapa ayat al-Qur’an dalam kaitannya dengan ilmu
pengetahuan modern. Tujuan utamanya adalah untuk menunjukkan
mukjizat al-Qur’an sebagai sumber segala ilmu, dan untuk menumbuhkan rasa
bangga kaum muslimin karena telah memiliki kitab yang sempurna ini. Jika
sains dikaitkan dengan fenomena alam, maka dalam al-Qur’an lebih dari 750
ayat menjelaskan tentang fenomena alam. Salah satunya adalah pada Surah
Luqman, ayat 10.

Artinya : Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan dia
meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak
menggoyangkan kamu dan memperkembang biakkan padanya segala macam
jenis binatang. dan kami turunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan
padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.

Dalam ayat tersebut, menjelaskan tentang betapa besarnya kekuasaan Allah


SWT. Dalam menciptakan mahluk-mahlukNya. Tidak berhenti sampai disitu,
kita juga diperintahkan untuk mempelajarinya (mahluk). Hal ini telah banyak
dilakukan oleh orang (ilmuwan) Barat, dan malah kebanyakan dari kita hanya
mengikuti apa yang mereka katakan. Padahal, kita sebagai hambaNya
seharusnya memiliki keharusan yang lebih besar dari pada mereka. Karena bila
diamati, tidak sedikit dari pandangan mereka melenceng dari ajaran agama
islam. Bila kita hanya mengikuti mereka, dikhawatirkan kita akan terjerumus

kedalam jalan kesesatan bersama mereka. Seperti contoh, pandangan Darwin


tentang teori evolusi yang menyebutkan bahwa manusia zaman dahulu
memiliki bentuk fisik menyerupai kera, itu merupakan pendapat yang tidak
sesuai dengan al-Qur’an. Karena secara jelas, manusia pertama yang
diciptakan Allah adalah Nabi Adam AS.

4. Islam dan Kemajuan Teknologi


Dalam abad ke-20 ini,disatu pihak orang mengamati kemajuan teknologi
dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat dan mendalam, namun bersamaan
dengan itu dipihak orang lain orang mengamati dekadensi kehidupan

12
beragama di kalangan umat manusia. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi tampak jelas memberikan buah yang sangat menyenangkan
bagi kehidupan umat manusia secara luas. Permasalahannya, kemajuan yang
pesat dibanding material lahiriah itu diikuti dengan merosotnya kehidupan
beragama, mengapa bisa demikian? Menurut perspektif kami hal itu terjadi
karena sebab utama. Pertama kecenderungan manusia mencari atau
mencapai dunia sampai melampui batas, serta mengikuti hawa nafsu secara
tidak terkendali. Kedua, ada atau terdapat ajaran-ajaran agama yang tidak
logis, yang merusak kemanusiaan manusia dan bertentangan dengan nilai-
nilai ilmu pengetahuan, yang mana realitas keberadaannya terang benderang
di alam semesta ini.
Persoalannya, bagi umat islam yang sebenarnya telah mengikuti agama
yang benar dan sempurna tinggal bagaimana mengatasi sebab pertama yaitu
agar mampu mengendalikan hawa nafsu dan menempatkannya sesuai
dengan perintah dan aturan Allah SWT. Adapun sifat atau sebab kedua,
sebenarnya tidak ada. Tetapi persoalannya menjadi lain, karena
kesalahannya terletak dalam menginterprestasikan ajaran agama. Secara
ontologis dan epistemologis ajaran agama islam dalam ajaran-ajarannya
terlepas dari segala macam keracunan dan ambiguitas. Namun orang-orang
yang menerima ajaran-ajaran terkadang tidak utuh bahkan keliru, sehingga
dalam pengamalan praksisnya berbau dan bercampur bid’ah yang
bertentangan dengan tradisi islam. Akibatnya, pemahaman tentang
keislamannya melencengjauh dari materi ajaran yang sebenarnya dan yang
lebih parah lagi menganggap semua agama itu sama saja. Hal itu merupakan
kesesatan dan bertentangan dengan ajaran islam. Sesuai dengan firman
Allah dalam surah al-imran:19
‫ع ن ْ د َ الد ِ ي َن إ ِ َّن‬ ِ ِ َّ‫اْل س َْل م ُ ّللا‬ ِ ْ ۗ ‫ف َو َم ا‬ ْ ‫ب أ ُوت ُوا ال َّ ِذ ي َن ا‬
َ َ ‫خ ت َل‬ َ ‫َم ا ب َ ع ْ ِد ِم ْن إ ِ َّّل ال ْ ِك ت َا‬
َ ُ ‫ت ي َ كْ ف ُ ْر َو َم ْن ۗ ب َ ي ْ ن َ هُ ْم ب َ غ ْ ي ًا ال ْ ِع ل ْ م‬
ُ ‫ج ا َء ه ُ م‬ ِ ‫ال ْ حِ س َ ا ب ِ س َ ِر ي ُع ّللاَّ َ ف َ إ ِ َّن ّللاَّ ِ ب ِ آ ي َ ا‬
Art inya: sungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah
datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara
mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka

13
sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
Dua macam kesulitan tersebut yaitu hawa nafsu dan kebodohan yang ada
dalam lingkungan umat islam tentunya dapat diatasi bahkan wajib diatasi.
Artinya kendala yang disebabkan oleh ketidakpahaman terhadap ajaran,
sehingga tidak mampu mengimplementasikannya dalam perilaku sehari-
hari.
5. Perkembangan Sains-Teknologi dan Bahayanya
Allah SWT telah menganugerahkan akal kepda kita, suatu anugerah yang
sangat berharga, sehingga kita umat manusiamampu berpikir kritis dan
logis. Demikian pula halnya dengan agama islam, datang dengan sifat
memuliakan sekaligus mengaktifkan kerja akal serta menuntunnya ke arah
pemikiran islam yang rahmatan lil’alamin. Artinyan bahwa islam
menempatkan akal sebagai perangkat untuk memperkuat basis
pengetahuan tentang keislaman seseorang sehingga ia mampu
membedakan mana yang hak dan batil, mampu membuat pilihan yang
terbaik bagi dirinya dan agamanya, serta mampu membuat argumenynag
rasional tentangkeberagamaan dan keyakinan-keyakinannya dengan
begitu segala keputusan dan perilaku yang dilaksanakannya
merupakan artikulasi dari nilai-nilai keislaman dan pertimbangan rasional
yang matang.
Dalam hal ini, ajaran islam juga ikut mendorong dan menuntun
perkembangan sains dan teknologi itu. Islam mengajarkan bahwa manusia
adalah khalifah dimuka bumi, tetapi tetap memikul tugas pokok hamba
Allah yang wajib beribadah hanya kepa-Nya saja. Perhatikan firman Allah
dalam QS.Al-Kahfi : 7
‫علَى َما َجعَ ْلنَا إِنَّا‬ ِ ‫س ُن أَيُّ ُه ْم ِلنَ ْبلُ َوهُ ْم لَّ َها ِزينَةً ْٱَل َ ْر‬
َ ‫ض‬ َ ‫ع َم ًل أ َ ْح‬
َ
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai
perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka
yang terbaik perbuatannya.
Jadi, dari ayat diatas dapat ditarik suatu benang merah yang dapat
disederhanakan bahwa sains dan teknologi bukan tujuan hakiki dari hidup
manusia di bumi ini. Adapun tujuan hakiki dai hidup manusia adalah

14
mencapai derajat takwa di sisi Allah, sehingga pada akhirnya memperoleh
kebahagiaan yang kekal abadi di sisi-Nya pada yaumul akhir. Sebagaimana
dijelaskan dalam QS. Al-Qashas : 77
‫ٱّللُ َءات ََٰىكَ فِي َما َٰٓ َوٱ ْبت َِغ‬
َّ ‫َّار‬
َ ‫ٱل َءاخِ َرة َ ٱلد‬ ْ ۖ ‫َنس َو َّل‬َ ‫َصيبَكَ ت‬ ِ ‫سنَ َك َما َٰٓ َوأ َ ْحسِن ۖ ٱلدُّ ْنيَا مِنَ ن‬
َ ‫ٱّللُ أ َ ْح‬
َّ َ‫ۖ إِلَيْك‬
‫سادَ تَب ِْغ َو َّل‬ َ َ‫ض فِى ْٱلف‬ َ َّ ‫ْٱل ُم ْف ِسدِينَ يُحِ بُّ َّل‬
ِ ‫ٱّلل ِإ َّن ۖ ْٱَل َ ْر‬
Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu b
erbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.
6. Kemajuan Ipteks Sebagai Tantangan Umat Islam
Manusia bukan hanya dituntu menguasai bumi, melainkan di tantang untuk
menerobos langit,dan diberi potensi untuk keluar bats bumi agar dapat
mengamati alam semesta sebagai tanda-tanda kebesaran Penciptanya.
Dalam QS. Ar-Rahman 33, Ia menantang mahluk-Nya, jin dan manusia.
Dalam QS. Yunus 101. Kemudian dalam QS. Al-Baqarah 164.
Ayat-ayat tersebut menantang manusia untuk menggunakan potensi dirinya
menggali sebanyak mungkin tentang rahasia alam ini untuk kepentingan
hidupnya tanpa menimbulkan kerusakan.
7. Sika Muslim Menghadapi Kemajuan Ipteks
a. Cekatan menciptakan alat
b. Menghargai waktu
c. Memiliki etos kerja yang kuat

15
BAB III
ISLAM DAN PENEGAKKAN HUKUM
1. Hukum dan Moral Dalam Islam
Hukum islam mengacu pada pandangan hukum yang bersifat teologis.
Artinya hukum islam itu diciptakan karena ia mempunyai maksud dan
tujuan. Tujuan dari adanya hukum islam adalah terciptanya kedamaian di
dunia dan kebahagiaan di akhirat. Jadi, hukum islam bukan bertujuan
untuk meraih kebahagiaan yang fana dan pendek di dunia semata, tetapi
juga mengarahkan kepada kebahagiaan yang kekal di akhirat kelak.
Inilah yang membedakannya dengan hukum manusia yang menghendaki
kedamaian di dunia saja. Hukum islam adalah seperangkat peraturan
berdasarkan wahyu Allah dan Sunnah Rasul tentang tingkah laku
manusia mukallaf yang diakui dan diyakini berlaku dan mengikta untuk
semua umat yang beragama islam. Islam berbeda dari agama-agama lain,
karena islam tidak menghotbahkan spritualitas yang mandul. Dalam
agama islam, hukum dan agama, huku dan moral tidak bisa dipisahkan
satu sama lain. Berdasarkan fungsi utama hukum islam
mengklasifikasikan tindakan yang berkenan dengan standar mutlak baik
dan buruk yang tidak dapat ditentukan secararasional, karena Allah
sendirilah yang mengetahui apa yang benar dan buruk.
Moral secara umum diartikan sebagai keseluruhan kaidah-kaidah
kesusilaan dan kebiasaan yang berlaku pada kelompok tertentu. Dalam
bahasa Yunani disebut “etos” menjadi istilah yang berarti norma,aturan-
aturan yang menyangkut persoalan baik dan buruk dalam hubungannya
dengan tindakan manusia itu sendiri. Kemudian “etika” yang berarti
kesusilaan yang memantulkan bagaimana sebenarnta tindakan hidup
dalam masyarakat. apa yang baik dan buruk.
2. Tujuan Hukum Islam
Tujuan dari hukum islam tersebut merupakan manifestasi dari sifat
Rahman dan Rahim Allah kepada semua mahluk-Nya, Rahmatan Lil
Alamin adalah inti syariah tersebut dapat ditegakkan kedamaian di muka
bumi dengan pengaturan masyrakat yang memberikan keadilan kepada

16
semua orang. Keadilan sangat mulia d mata Tuhan dan siat adil
merupakan jalan menuju takwa setelah iman kepada Allah
3. Keadilan Dalam Perspektif Islam
Allah memerintahkan penguasa, penegak hukum untuk
menyelenggarakan hukum sebaik-baiknya, berlaku adil terhadap
sesama tanpa memandang startifikasi sosial. Seperti yang di jelaskan
Allah SWT dalam QS . An-Nisa 135.
Islam memerintahkan kepada manusia untuk berbuat adil dan
menegakkan keadilan pada setiap tindakan perbuatan yang dilakukan.
Seperti dalam QS. An-Nisa 58

َّ ‫وا بِ ْٱلعَدْ ِل ۚ ِإ َّن‬


‫ٱَّللَ نِ ِع َّما‬ ۟ ‫اس أَن ت َ ْحكُ ُم‬ ِ ‫ت إِلَ َٰ ٰٓى أ َ ْه ِل َها َوإِذَا َح َك ْمتُم بَيْنَ ٱل َّن‬ ۟ ‫ٱَّلل يَأ ْ ُم ُركُ ْم أَن ت ُ َؤد‬
ِ َ‫ُّوا ْٱْل َ َٰ َم َٰن‬ َ َّ ‫إِ َّن‬
‫يرا‬ ً ‫ص‬ َ َّ ‫يَ ِعظُكُم بِ ِٰٓۦه ۗ إِ َّن‬
ِ َ‫ٱَّلل َكانَ سَمِي ًۢعًا ب‬

Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat


kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan
adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.

Belaku adil tidak boleh memandang perbedaan agama. Allah SWT


menjelaskan dalam QS.As-Syura 15

‫ب ۖ َوأُم ِْرتُ ِْل َ ْع ِد َل‬ ٍ َ ‫ٱَّللُ ِمن ِك َٰت‬َّ َ‫فَ ِل َٰذَلِكَ َفٱدْعُ ۖ َوٱ ْست َ ِق ْم َك َما ٰٓ أُم ِْرتَ ۖ َو ََل تَتَّبِ ْع أ َ ْه َوآٰ َءهُ ْم ۖ َوقُ ْل َءا َمنتُ بِ َما ٰٓ أَنزَ ل‬
‫ير‬ُ ‫ص‬ ِ ‫ٱَّللُ يَجْ َم ُع بَ ْينَنَا ۖ َو ِإلَ ْي ِه ْٱل َم‬
َّ ۖ ‫ٱَّللُ َربُّنَا َو َربُّكُ ْم ۖ لَنَا ٰٓ أ َ ْع َٰ َملُنَا َولَكُ ْم أ َ ْع َٰ َملُكُ ْم ۖ ََل ُح َّجةَ بَ ْينَنَا َوبَ ْينَكُ ُم‬
َّ ۖ ‫بَ ْينَكُ ُم‬

Artinya : Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah
sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu
mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan
Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah
Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu
amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah
mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya-lah kembali (kita)".

17
Menurut Qadr konsep keadilan dalam islam yaitu penyelenggaran keadilan
bersumber pada al-quran.
Pendapat Imam Ali sekaligus pemimpin islam pada tertinggi di zamannya
beliau mengatakan bahwa prinsip keadilanmerupakan prinsip yang
signifikan dalam memelihara keseimbangan masyarakat dan mendapat
perhatian publik
4. Prospek Hukum Islam Dalam Hukum Nasional
Berbicara tentang prospek terlebih dahulu harus mengetahui variabel yang
melingkupinya, baik variabel yang merupakan faktor pendukung maupun
yang menjadi faktor penghambat. Dengan melihat kedua faktor tersebut dan
membandingkannya secara objektif akan diketahui sejauh mana prospek itu
terlihat. Prospektif hukum berarti sistem hukum yang menjadi idaman untuk
masa depan, yang diupayakan melalui pembinaan dan pembaharuan hukum.
Tujuannya adalah mengubah suasana hukum dari sistem hukum yang ada
kepada sistem hukum yang diinginkan. Hukum nasional yang ingin
diwujudkan adalah hukum yang sesuai dengan norma-norma Pancasila.
Sebagai ideologi negara dan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia,
Pancasila menjadi acuan utama dalam merumuskan hukum nasional dan
berkedudukan sebagai titik temu (kalimatun sawa’) antara berbagai
komunitas kemasyarakatan, terutama komunitas keagamaan.
1. Faktor Pendukung Positifikasi
Sudut pandang filosofi bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila tidak
menutup pintu bagi hukum Islam untuk menjadi bagian dari hukum
nasional. Disamping kedudukannya yang legal konstitusional, secara
sosiologis warga negara Indonesia mayoritas adalah pemeluk Islam. Bagi
setiap muslim berkewajiban menjalankan hukum agamanya, sehingga
pelaksanaan hukum agama atau hukum yang sesuai dengan agama yang
dianutnya menjadi kebutuhan pokok. Faktor yang mendukung prospek
hukum Islam di Indonesia adalah kedudukan hukum Islam, penganut yang
mayoritas, ruang lingkup hukum Islam yang luas serta dukungan aktif
organisasi kemasyarakatan Islam.

18
Kedudukan hukum Islam di Indonesia sejajar dengan sistem hukum yang
lain, dalam arti mempunyai kesempatan yang sama dalam pembentukan
hukum nasional. Namun hukum Islam mempunyai prospek yang lebih cerah
berdasarkan berbagai alasan, baik alasan historis, yuridis maupun sosiologis.
Nilai-nilai hukum Islam mempunyai lingkup yang lebih luas, bahkan
sebagian nilai-nilai tersebut sudah menjadi bagian dari kebudayaan nasional.
Faktor kedua yang mendukung prospek hukum Islam adalah kenyataan
bahwa Islam merupakan agama dengan penganut mayoritas di Indonesia.
Dengan modal mayoritas ini, umat Islam bisa masuk dalam berbagai
lembaga pemerintahan baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif, yang
mempunyai kewenangan menetapkan politik hukum.
Faktor pendukung lain bagi prospek hukum Islam di Indonesia terletak
pada cakupan bidang hukum yang luas. Dengan ruang lingkup yang luas
hukum Islam merupakan alternatif utama dalam pembentukan tata hukum,
karena mampu mengkakomodasi berbagai kebutuhan hukum masyarakat.
Nilai, asas, dan karakteristiknya dapat menjadi landasan dan sumber hukum.
Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan mengambil nilai-nilai Islam yang
bersifat universal (sebagai norma abstrak) untuk dijadikan konsep teoritis
untuk dituangkan dalam peraturan perundangundangan. Faktor keempat
yang mendukung positifikasi hukum Islam adalah peran aktif lembaga atau
organisasi Islam. Secara struktural keberadaan organisasi-organisasi Islam
dalam sistem politk Indonesia menjadi penyeimbang bagi kebijakan
pemerintah. Kontribusi nyata dari berbagai organisasi Islam setidaknya
dapat menjadi daya tawar dalam pengambilan berbagai keputusan yang
menyangkut kepentingan umum. Dengan daya tawarnya organisasi Islam
dapat menyalurkan aspirasi anggotanya dan berpartisipasi aktif dalam
pembangunan politik. Transformasi hukum Islam dalam hukum nasional
tidak berarti pemaksaan berlakunya kaidah atau norma agama tertentu,
tetapi lebih berorientasi untuk memberi corak nilai keindonesiaan yang
sesuai dengan falsafat hidup bangsa. Sebagai ideologi terbuka Pancasila
membutuhkan interpretasi yang sesuai dengan perubahan jaman sehingga
mampu berfungsi sebagai dasar moral bagi pembangunan nasional.

19
2. Faktor Penghambat Berlakunya Hukum Islam
Secara sederhana faktor yang kurang mendukung prospek hukum Islam di
Indonesia terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal
dari kurang ‘kaafaahnya’ pelembagaan dan pandangan dikotomis terhadap
hukum Islam. Sedangkan faktor eksternalnya adalah pengaruh politik
hukum pemerintah terhadap bidang-bidang hukum tertentu. Belum
kaafaahnya pelembagaan hukum di Indonesia terlihat dari pandangan
munculnya dikhotomi dalam implementasinya. Hukum-hukum yang
berhubungan dengan masalah perdata, khususnya bidang hukum keluarga
hampir sepenuhnya mendapatkan perhatian khusus. Namun hukum-hukum
selainnya seperti hukum pidana dan ketatanegaraan belum tersentuh atau
minim perhatian. Sehingga penetapan peraturan-peraturan atau hukum yang
berkaitan dengan masalah tersebut belum ada campur tangan yang serius.

20
BAB IV
KEWAJIBAN MENEGAKKAN AMAR MAKRUF DAN NAHI
MUNKAR
1. Pengertian Amar Makruf dan Nahi Munkar
Amar makruf adalah memerintahkan kebaikan dan nahi mungkar adalah
melarang perbuatan buruk. Amar makruf dan nahi mungkar adalah salah
satu kewajiban penting dalam Islam. Terwujudnya sebagian hal yang di
wajibkan dan ditinggalkannya banyak hal yang diharamkan bergantung
pada pelaksanaan kewajiban ini. Oleh karena itu, banyak ayat dan
riwayat yang menekankan amar makruf dan nahi mungkar. Amar
makruf dan nahi mungkar adalah kewajiban besar yang kewajiban
lainnya terlaksana dengannya. Bila orang-orang meninggalkannya,
mereka akan ditimpa murka Allah dan azab akan diturunkan kepada
mereka. Maka, orang-orang baik akan hancur di rumah orang-orang
jahat dan anak-anak akan binasa di rumah orang-orang tua. Amar
makruf dan nahi mungkar adalah jalan para nabi as dan orang-orang
saleh. Ia adalah kewajiban agung yang kewajiban lainnya terlaksana
dengannya. Berkat amar makruf dan nahi mungkar, jalan-jalan menjadi
aman, mata pencaharian menjadi halal, hak yang dirampas kembali
kepada yang berhak, bumi menjadi makmur, musuh dihancurkan dan
semua pekerjaan dilakukan dengan baik.
Maka, bencilah kemungkaran dengan hati kalian dan lakukan amar
makruf dan nahi mungkar dengan lisan kalian. Sungkurkan hidung para
pelaku kemungkaran ke tanah dan jangan takut celaan orang lain saat
berjuang di jalan Allah. Bila mereka sadar dan kembali kepada
kebenaran, jangan usik mereka lagi, karena amar makruf dan nahi
mungkar hanya diberlakukan bagi orang-orang yang bertindak zalim dan
berbuat kerusakan di muka bumi serta akan ditimpa azab pedih.
Lawanlah mereka dan bencilah mereka dengan hati kalian. Tujuan
kalian dari hal ini adalah ridha Allah, bukan mencari kekuasaan, harta
atau menzalimi orang lain. Teruslah berjuang sampai mereka menerima
kebenaran dan menaati Allah. Dari sini, bisa diketahui bahwa amar

21
makruf dan nahi mungkar adalah bagian dari hukum dan taklîf penting
yang sangat ditekankan Islam. Hal ini adalah salah satu keistimewaan
umat Islam, karena selain menjaga diri mereka dari dosa, mereka juga
melindungi orang lain dari kesalahan.
2. Hukum Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
Amar ma’ruf nahi mungkar merupakan kewajiban yang dibebankan Allah
Subhanahu wa Ta’ala kepada umat Islam sesuai kemampuannya.
Ditegaskan oleh dalil al-quran serta ijma para ulama.
Dalil Al Qur’an Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
‫ع ِن َويَ ْن َه ْونَ بِ ْال َم ْع ُروفِ َويَأ ْ ُم ُرونَ ْال َخي ِْر ِإلَى يَدْعُو َن أ ُ َّمةُُُ مِنكُ ْم َو ْلتَكُن‬
َ ‫ْال ُم ْف ِلحُونَ هُ ُم َوأ ُ ْوّلَئِكَ ْال ُمنك َِر‬

Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah
dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung“.[Al-
Imran:104].
Dalil sunnah, Sabda Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wa sallam
Yang artinya : Barang siapa yang melihat satu kemungkaran, maka rubahlah
dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya dan jika tidak
mampu maka dengan hatinya, dan itu selemah-lemahnya iman“. [HR
Muslim]
3. Bentuk-bentuk Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
1. Dengan Senjata
Islam juga menyerukan untuk mengangkat senjata jika hal tersebut benar
benar memungkinkan sebagaimana firman Allah dalam suratan-Nisa ayat 75
yang artinya :
mengapa kamu tidak mau berperang dijalan Allah membela kaum yang
lemah baik laki-laki maupun wanita dan anak-anak yang semuanya
berdo‟a: “Ya robb kami, keluarkanlah kami dari negeri ini(makkah) yang
zhalim penduduknnyadan berilah kami pelindung dari sisia engkau dan
berikanlah kami penolong dari sisi Allah
Apabila masyarakat tidak mampu melawan tirani dan kezhaliman serta
kediktatoran maka tidak ada alasan baginya untuk mengangkat senjata atau

22
paling tidak hijrah dari kampung mereka dan tidak ada alasan bagi
merekauntuk mereka kebinasaan.
2. Dengan Politik
Perjuangan dengan menggunakan kekuatan politik dalam suatu negara
dikemas berbagai bentuk diantaranya adalah dalam bentuk wadah atau
membentuk kelompok atau kekuatan politik yang disebut dengan partai.
Yusuf Qordhawi mengatakan “bahwa partai suatu wadah bagi umat untuk
mengatakan “tidak” atau “kenapa”. Partai yang dimaksud oleh Yusuf
Qordhawi harus memenuhi 2 syarat yaitu:
a. Partai-partai tersebut harus mengakui Islam sebagai akidah dan Syari‟ah,
tidak boleh melanggar ajaran-ajarannya dan tidak boleh pula menjadikan
partai sebagai kedik, walaupun berbagai partai tersebut mempunyai ijtihad
sendiri memahaminya berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah yang sudah
ditetapkan. b. Partai-partai tersebut tidak boleh bekerja demi kepintingan
pihak-pihak yang memusuhi Islam dan umatnya, apapun nama dan
bentuknya.
3. Dengan Dakwah
Secara bahasa, dakwah berarti memanggil, mengundang, minta tolong
kepada, berdo‟a, memohon, mengajak kepada sesuatu, mengubah dengan
perkataan dan perbuatan, dan amal. Dalam menegakkan amar ma‟ruf nahi
mukar dalam rangka merealisasikan Negara yang berwibawa dan
bermartabat. Hal tersebut berpedoman kepada tindakan yang dilakukan Abu
Bakar sewaktu beliau diangkat jadi khalifah. Oleh karena itu, setiap umat
Islam dalam suatu negara dituntut untuk selalu aktif dalam menegakkan
amar ma‟ruf nahi munkar sekalipun terhadap seorang pemimpin karena hal
tersebut sebagai salah satu bentuk yang harus dilakukan secara bijaksana
dan bersifat konstruktif serta tidak dengan jalan inkonstitusional.
4. Rukun Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Amar ma‟ruf nahi munkar disyariatkan semata untuk kemaslahatan
manusia. Kemaslahatan yang berbuat kemunkaran (untuk berhenti dari
kemunkarannya) kemaslahatan bagi pelaku amar ma‟ruf nahi munkar dan
kemaslahatan bagi yang belum melakukannya.

23
1. Rukun Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
Muhtasib : orang yang melaksanakan amar ma‟ruf nahi munkar
Muh tasab‟alaih : orang yang di suruh mengerjakan yang baik dan dilarang
mengerjakan yang jahat
Muhtasab fih :perbuatan yang disuruh atau dilarang
Nafsul-ihtisab : perbuatan dari si muhtasib (pelaksana amar ma‟ruf nahi
munkar
5. Etika Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
Allah Taala yang Maha Tinggi dan Maha Besar berfirman: Artinya:"Hai orang-
orang yang beriman, jagalah dirimu; tiada orang yang sesat itu akan memberi
mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk". ( Q.S: 5;105 ),
Ayat ini tidak bermakna larangan atau perintah untuk meninggalkan amar
maruf (kebaikan) dan nahi mungkar (kejelekan), sebagaimana yang terdapat
dalam hadits masyhur di Kutubus Sunan, dari Abu Bakr As-Shidiq, (Ia)
berkhutbah di atas mimbar Rasulullah saw dan berkata : " Wahai manusia
sesungguhnya kalian membaca ayat ini dan menerapkannya bukan pada
tempatnya, sungguh saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda :
Artinya : " Sesungguhnya manusia apabila melihat kemungkaran, kemudian
tidak merubahnya, maka hampir-hampir Allah menimpakan azab dari-Nya
kepada mereka semua". (H.R. Ahmad dimusnadnya dari Abi Bakr, dishohihkan
oleh Syeikh Al-Albani di kitab Shohih Al Jami , no: 1974, juz; 1/ 398.)
Dan demikian juga dalam hadits Abi Tsalabah Al-Khusyani yang marfu (yang
sampai ke Rasulullah ) dalam menafsirkan ayat ini, artinya : Apabila kamu
melihat kebakhilan yang ditaati, dan hawa nafsu yang dituruti, dan setiap orang
yang memiliki pendapat taajub dengan pendapatnya,maka uruslah (sibuklah)
dengan kepentingan dirimu sendiri" ( H.R. Tirmizi dari Abi salabah Al
Khusyani, no 3058 ). Hadits ini ditafsirkan oleh hadits Abi Said di kitab
Muslim, Artinya: "Barang siapa dari kalian melihat kemungkaran maka
hendaklah dia merubah kemungkaran tersebut dengan tangannya, apabila tidak
sanggup, (rubahlah) dengan lisannya, apabila tidak sanggup, (rubahlah) dengan
hatinya, yang demikian adalah selemah-lemah keimanan ". (H.R. Muslim dan
lainnya dari Abi Said Al Khudri.)

24
Dan apabila ahli fujur (pelaku maksiat) kuat, sehingga mereka tidak lagi mau
mendengarkan kebaikan, bahkan mereka menyakiti orang yang melarang
kemungkaran, karena mereka itu telah dikuasai oleh rasa kikir dan hawa nafsu
serta rasa sombong, maka pada keadaan seperti ini, merubah dengan lisanpun
gugur dan yang tinggal merubah dengan hati.(assyuhhu) adalah rasa sangat
ambisi yang mengakibatkan kepada kebakhilan dan kezoliman, yaitu menolak
kebaikan dan membencinya. (alhawa al muttaba) hawa nafsu yang dituruti
terwujud dalam keinginan terhadap keburukan dan mencintainya. (al ijab bir
rayi) takjub (bangga) dengan pendapat sendiri yaitu (bangga) pada akal dan
ilmu. Maka (pada hadits di atas) Beliau saw telah menyebutkan rusak tiga
kekuatan yaitu : ilmu, cinta dan benci. Sebagaimana dalam hadits lain : Artinya
: " Tiga hal yang mencelakakan; rasa kikir yang ditaati, hawa nafsu yang
dituruti dan rasa takjub seseorang dengan dirinya sendiri" dan di hadapan tiga
hal yang mencelakakan ini, terdapat tiga hal yang menyelamatkan

25
BAB V
FITNAH AKHIR ZAMAN
Bagi seorang mukmin keyakinan akan datangnya hari kehancuran alam
semeseta merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar, ia merupakan janji Allah
yang Maha Benar. Al-quran dan sunnah, yang shahih telah menjelaskan
sedemikian detailnya tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman yang akan dilalui
manusia. Sungguh telah kufur pemikiran yang menafikan Imam Mahdi, Dajjal,
Turunnya Isa, Yajuj dan Majuj.
Para ulama berbeda tentang urutan tanda-tanda kiamat kubra. Urutan dibawah
ini merupakan hasil kompromi dari tulisan Syaikh Yusuf bin Abdillah bin
Yusuf Al Wabil dalam kitab Asyratus Sa’ah dan pendapat Amin Jamaluddin
dalam kitab umur umat islam (lihat tanda-tanda kiamat oleh Syaikh Yusuf bin
Abdulllah al Wabil, halaman 185)
1. Tanda-tanda Akhir Kiamat
Sebelum terjadinya Asyratus Sa’ah Al Kubra (tanda-tanda kiamat besar).
Rasulullahsaw.menceritakan beberapa tanda-tanda kecil lainnya yang telah
terjadi diantaranya :
a. Penaklukan Baitul Maqdis
b. Menyebarnya penyakit thaun di Anwas
c. Terjadinya berbagai macam fitnah
d. Menyebarnya perjudian, arak, zina, perampokan dan musik dianggap halal
e. Banyaknya kemusyrikan di kalangan umat islam
f. Budak wanita melahirkan tuannya
g. Tersebarnya penyakit kikir dan bakhil
h. Orang tua banyak bersikap seperti anak muda
i. Banyaknya kebohongan dan sumpah palsu
j. Lenyapnya orang-orang shalih
k. Banyaknya kematian mendadak
l. Wanita-wanita berpakaian telanjang
m. Munculnya orang yang mengaku nabi
n.Orang yang hina diberi kedudukan yang terhormat, dan sebagainya
2. Urutan Waktu dan Peristiwa Akhir Zaman

26
a. Perang akhir zaman

Secara tekstual, tidak satu haditspun yang menyebut lafadz Armageddon. Jika
yang dimaksud dengan Armegeddon adalan perang persekutuan Internasional
yang mencakup agama dan politik, maka sabda nabi yang mengisyaratkan akan
hal itu adalah “Kalian akan mengadakan perdamaian dengan bangsa Rum
dalam keadaan aman. Lalu kalian akan berperang bersama mereka melawan
satu musuh dari belakang mereka. Lalu kalian selamat (menang) dan akan
mendapatkan harta rampasan perang.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Imam
Ahmad, Abu Daud, lbnu Majah. dishahihkan oleh Al Albani.

b. Munculnya Imam Mahdi

Nama beliau Muhammad bin Abdullah, sebagaimana sabda Rasulullah : “Tidak


akan kiamat dunia hingga arab dikuasai oleh seorang dari Ahli Baitku, namanya
mencocoki namaku dan nama bapaknya mencocoki nama bapakku. Dia akan
memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan
kedzaliman dan kejahatan.” (HR. Abu Dawud dalam Kitabul Mahdi 4/473,
Tirmidzi dalam Kitabul Fitan bab Maa Jaa`a fil Mahdi 4505 dan beliau berkata
hadits ini hasan shahih. Berkata Syaikh al-Albani: sanadnya hasan.
Lihat Misykatul Mashabih 3/1501 hadits 5425). Beliau menetap di bumi antara 7
sampai 9 tahun, memerangi musuh-musuh Islam dan fitnah Dajjal. Imam Mahdi
muncul dan arah timur, kemunculannya dimasa perjanjian damai antara kaum
muslimin dengan bani Ashfar, hingga akhirnya mereka mengkhianati kaum
muslimin, selanjutnya beliau menjadi pimpinan tertinggi dalam seluruh
pertempuran berikutnya. Beliau muncul saat wafatnya seorang khalifah,
kemudian ia keluar menuju Makkah dan di kejar-kejar oleh satu pasukan dari
umat Muhammad, hingga apabila sampai disebuah tempat yang bernama Al
Baida, pasukan itu ditelan bumi. Kemudian Imam Mahdi di bai’at oleh kaum
muslimin antara sudut Ka’bah dan maqam Ibrahim.

Rasulullah bersabda: “Jika kamu melihatnya maka berbai’atlah walaupun harus


merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah al Mahdi (HR Ibnu
Majah, shahih).

27
Dengan demikian keberadaan Imam Mahdi belum bisa diketahui hingga ada satu
pasukan yang mengejar seorang Arab, namun Allah menenggelamkan mereka di
Al Baida’. Dengan begitu dapat dipastikan bahwa yang dikejar-kejar adalah
Imam Mahdi, higga berbondong bondong kaum muslim memaksanya untuk
dibai’at.

Hadits-hadits tentang Imam Mahdi:

“Al Mahdi adalah dari golongan kami, ahli bait. Allah akan mengishlahnya
hanya dalam satu malam”. (HR. Ahmad: 2:58, Ibnu Majah: 2:1367).

“Al Mahdi adalah keturunanku, lebar dahinya dan mancung hidungnya. Ia


memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya
dipenuhi dengan kedzaliman dan penganiayaan. Ia akan berkuasa selama tujuh
tahun” (HR. Abu Daud 11:375. Al Hakim: 4:557, shahih).

Imam Mahdi adalah Khalifah Rasyidah ‘ala Nahji Nubuwah yang dijanjikan
oleh nabi akan muncul di akhir zaman.

Dalam hal ini sebagian ulama berbeda pendapat tentang Khilafah Rasyidah
terakhir, apakah ia Imam Mahdi ataukah lainnya, namun dengan
mengkompromikan antara hadits Imam Mahdi dan Khaliafah ‘ala Nahjin
Nubuwah, sebagian ulama menyimpulkan bahwa Imam Mahdi adalah Khilafah
‘ala Nahji Nubuwah itu sendiri. Hadits tersebut adalah dari Qais bin Jabir Ash
Shadafi dari ayahnya dari kakeknya secara marfu’.

”Setelah zamanku, akan muncul para khalifah, di mana setelah para khalifah
akan muncul pada akhir dan setelah para amir akan muncul para raja. Setelah
para raja akan muncul para diktator, kemudian muncullah seorang laki-laki yang
berasal dari umatku yang akan memenuhi bumi dengan keadilan, sebagaimana
sebelumnya dipenuhi oleh kedzaliman …” (HR. Thabrani dalam Al Kabir, lbnu
Mandah, Abu Na’im dan Ibnu Asakir, juga disebutkan oleh lbnu Hajar Al
Asqalani dalam Fathul Bari Juz 13, Kitab Al Ahkam halaman 214)

c. Perang Melawan Semenanjung Arabia

28
Mereka adalah suku Quraisy yang dipimpin oleh seorang laki-laki yang bernama
Sufyani, di mana ia meminta bantuan kepada suku para pamannya, yakni suku
Kalab. Namun Imam Mahdi berhasil mengalahkan mereka.

Sabda Nabi: “Kamu akan memerangi semenanjung Arabia, lalu Allah akan
menaklukkan nya untukmu. Setelah itu Persia, dimana Allah akan
menaklukkannya untukmu. Kemudian Rum, dimana Allah akan
menaklukkannya untukmu. Kemudian kamu akan memerangi dajjal, dan Allah
akan menaklukkannya untukmu”. (HR Muslim).

Peperangan ini terjadi pada masa pengkhianatan Rum dan ketika mereka sedang
mengumpulkan kekuatan untuk memerangi kaum muslimin.

d. Perang Melawan Persia

Rasulullah bersabda: ”Kalian akan memerangi negeri Persia, dan Allah akan
menakluk kannya untukmu”. (HR Muslim)

Menurut sebagian pendapat mereka adalah kelompok Syi’ah Iran (Persi) yang
merupan musuh Ahlul Sunnah. Kaum Syi’ah merasa jengkel karena Imam
Mahdi yang muncul bukan salah satu dari imam 12 yang dijanjikan kepada
mereka. Mereka berangkat untuk memerangi Al Mahdi dan pasukannya, namun
dalam peperangan ini, Imam Mahdi berhasill mengalahkan mereka.

e. Pengkhianatan Rum dan Kedatangan Mereka Untuk Menyerang

Kaum Rum menghianati kaum muslim setelah perang akhir zaman, mereka
menyusun makar untuk menyerang kaum muslimin dengan mengerahkan 80
bendera yang masing masing masing bendera terdiri dari 12.000 tentara.

Rasulullah bersabda: “Kalian akan mengadakan perdamaian dengan bangsa


Rum dalam keadaan aman. Lalu kalian akan berperang bersama mereka
melawan satu musuh dari belakang mereka. Lalu kalian selamat (menang) dan
akan mendapatkan harta rampasan perang. Kemudian kalian akan sampai ke
sebuah padang rumput yang luas dan berbukit- bukit. Maka berdirilah seorang
laki laki dari kaum Rum, lalu ia mengangkat tanda salib dan berkata, “Salib telah

29
menang”. Maka datanglah kepadanya seorang laki-laki dari kaum muslimin dan
membunuh laki-laki Rum tersebut. Lalu kaum Rum berkhianat dan terjadilah, di
mana mereka akan menghadapi kalian di bawah 80 bendera, dan tiap-tiap
bendera terdapat 12.000 tentara”. (Diriwaytkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud,
Ibnu Majah, di shahihkan oleh Albani dalam mentahqiq hadist-hadist misykat
No. 5452).

f. Mahlamah Kubra

Ini merupakan pertempuran terdahsyat yang terjadi antara kaum muslimin


dengan Rumawi. Dalam pertempuran ini kedua belah pihak bertempur tidak lagi
menggunakan senjata modern, namun hanya menggunakan kuda dan pedang.
Karena seluruh senjata modern musnah dalam peristiwa perang besar Akhir
zaman (Armageddon).

Pertempuran besar (Al Malhamah Kubra) terjadi di sebuah daerah yang bernama
Ghutah dekat Damasykus, di mana tempat itu menjadi pusat kaum muslimin saat
itu. Perang ini dipimpin langsung oleh Imam Mahdi. Kaum Rum bergerak
menuju Syiria dan turun di kota A’maq atau Dabiq, dalam sebuah kumpulan
tentara dengan 80 bendera, setiap bendera terdapat 12.000 tentara.

Perang Al Malhamah Kubra terjadi selama 4 hari berturut turut, 1/3 dan kaum
muslimin melarikan diri dari pertempuran, yang mana dosa mereka tidak akan
diampuni oleh Allah. Dan 1/3 lagi mendapatkan syahid, dan sisanya yang 1/3
akan mendapatkan kemenangan yang mana mereka tidak akan tersesat untuk
selama amanya. (Shahih Muslim dalam Al Fitan wa Asyratus sa’ah 18/21-22).

Dalam hadits lain disebutkan, “Pada waktu pertempuran itu akan terjadi
kemurtadan yang sangat banyak. Kemudian kaum muslimln maju dengan suatu
pasukan depan yang berani mati (syurthah), yang tidak akan mundur kecuali
dalam keadaan menang. Lalu mereka terus bertempur hingga mereka terhalang
oleh malam. Maka setiap pihak mendapatkan harta rampasan perang, hingga
tidak ada yang di/katakan sebagai pihak yang menang, dan akhirnya pasukan
muslimin itu hancur. Kemudian kaum muslimin maju dengan satu pasukan
berani mati, yang tidak akan kembali kecuali dalam keadaan menang mereka

30
terus bertempur hingga mereka terhalang oleh malam. Maka setiap pihak
mendapatkan harta rampasan perang, hingga tidak ada yang dikatakan sebagai
pihak yang menang, dan akhirnya pasukan muslimin itu hancur. Kemudian
kaum muslimin maju dengan satu pasukan berani mati, yang tidak akan kembali
kecuali dalam keadaan menang, mereka terus bertempur sampai senja. Maka
setiap pihak mendapatkan harta rampasan perang, hingga tidak ada yang
dikatakan sebagai pihak yang menang, dan akhirnya pasukan muslimin itu
hancui. Maka ketika telah sampai hari ke empat, bangkitlah seluruh umat Islam,
lalu Allah menimpakan bencana terhadap mereka (kaum Rum) dan terbunuhlah
meneka dengan dahsyatnya, hingga tidak pernah dilihat oleh orang sebelumnya.
Sehingga apabila bunung melewati kawasan mereka, maka burung itu akan mati
sebelum melewati mereka”. (HR. Muslim dari Jabir)

g. Penaklukan Konstantin

Keunikan peristiwa ini adalah ditaklukkannya Konstantin tanpa menggunakan


pedang dan panah, namun hanya menggunakan tahlil dan takbir. Peristiwa ini
terjadi berbarengan dengan munculnya Dajjal.

Rasulullah bersabda: “Apakah kalian pernah mendengar suatu kota yang


sebagiannya terletak di darat dan sebagiannya di laut?” Para sahabat menjawab,
“Pernah wahai Rasulullah”. Beliau berkata, “Tidak akan terjadi hari kiamat
sehingga ia diserang oleh 70.000 orang dari Bani Ishaq. Ketika mereka telah di
sana, maka mereka pun memasukinya. Mereka tidaklah berperang dengan
senjata dan tidak melepaskan satu anak panahpun. Mereka hanya berkata Laa
ilaaha ilallah wallahu akbar, maka jatuhlah salah satu bagian dan kota itu.
Kemudian mereka berkata kedua kalinya Laa ilaaha ilallah wallahu akbar, maka
jatuhlah bagian yang lain. Kemudian mereka berkata lagi Laa ilaaha ilallah
wallahu akbar, maka terbukal/ah semua bagian kota itu. Lalu mereka
memasukinya. Ketika mereka telah membagi-bagikan harta rampasan perang,
tiba tiba datanglah seseorang yang berteriak, “Sesungguhnya Dajjal telah
keluar”. Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu (dari ghanimah itu) dan
kembali”. (HR. Muslim dalam Kitabul Fitan wa Asyratus Sa’ah).

31
h. Munculnya Dajjal

Ia keturunan Adam, tubuhnya gemuk, kulitnya merah, rambutnya keriting dan


lebat, matanya buta sebelah, seperti buah anggur yang tersembul. Di antara
kedua matanya terdapat tulisan ka fa ra. Sifat sifat inilah yang sangat nampak,
sehingga jika ia muncul maka setiap orang yang beriman akan mengenalinya dan
tidak terfitnah olehnya.

Ia merupakan fitnah terbesar yang akan dihadapi kaum muslimin. Tidak ada
fitnah yang lebih dahsyat darinya. Masa hidup Dajjal di bumi untuk menebar
fitnah adalah 40 hari. Satu hari pertama seperti setahun, satu hari kedua seperti
satu bulan dan satu hari ketiga seperti satu pekan, hari berikutnya sama seperti
hari-hari biasanya.

Dajjal akan keluar dari arah Timur, dari Khurasan kampung Yahudiyah kota
Ashbahan, ia akan keluar mengembara ke seluruh penjuru dunia. Ia akan keluar
bersama 70.000 Yahudi yang menggunakan pakaian jubah tidak berjahit. Maka
tidak ada satupun negri yang tidak dimasukinya kecuali Makkah dan Madinah,
karena kedua kota itu selalu dijaga oleh Malaikat.

Di antara fitnah Dajjal adalah:

Ia akan membawa surga dan neraka di tangannya, sehingga banyak orang yang
tertipu. Sesungguhnya surga Dajjai adalah Neraka Allah yang amat panas,
sedangkan neraka Dajjal adalah Surga Allah yang dingin. Rasulullah
mengingatkan jika kita melihatnya agar memejamkan mata dari memasuki
nerakanya, karena yang nampak sebenarnya adalah air yang dingin. (HR.
Muslim: 18:61).

Dajjal akan melewati seluruh negri, setiap tempat yang dilewatinya lalu
penduduknya beriman kepadanya, maka negni tersebut akan subur dan tumbuh
tanaman dan binatang ternaknya. Namun jika penduduknya mengingkaninya,
maka Dajjal akan menjadikan negri tersebut gersang, kering, tumbuhan dan
binatang ternaknya mati kelaparan.

32
Rasulullah memenintahkan kita untuk berdoa memohon perlindungan dari
Dajjal, di antaranya dengan membaca 10 awal dan akhir dari surat Al Kahfi, atau
masuk ke kota Makkah dan Madinah atau naik ke puncak puncak gunung.

i. Turunnya Isa dan Terbunuhnya Dajjal

Tatkala Dajjal melihat Isa, maka tubuhnya meleleh seperti melelehnya garam
dalam air, kemudian ia tenbunuh oleh nabi Isa dengan pedangnya di pintu Lodd.
(Majma’u Zawaid: 7:344)

Rasulullah menggambankan ciri-cirinya, ia bertubuh sedang, tidak tinggi dan


tidak pendek, berkulit merah dan berbulu, dadanya bidang, rambutnya lurus
seperti orang yang baru keluar dari pemandian, dan rambutnya itu sampai di
bawah ujung telinga yang disisir rapi dan memenuhi kedua pundaknya. (Tanda
Tanda Kiamat, Yusuf Wabil: 251)

Nabi Isa akan tunun ke dunia di menara timur Damsyiq, di saat kaum muslimin
hendak mengerjakan shalat berjama’ah. Turunnya Isa dengan diapit dua
malaikat (beliau meletakkan kedua tapak tangannya di sayap dua malaikat). Ia
mengenakan dua pakaian yang dicelup dengan minyak waras dan za’faran. Bila
beliau menundukkan kepala, maka turunlah rambutnya (seperti tetesan air) dan
bila diangkat kelihatan landai seperti mutiara. Tidak ada orang kafir yang
mencium nafasnya kecuali ia akan mati, dan nafasnya itu sejauh pandangan
matanya. (HR. Muslim Bab Dziknud Dajjal: 18 167-68)

Beliau turun pada kelompok yang diberi pertolongan Allah, yaitu saat shalat
sedang diiqamati, lantas beliau shalat di belakang kaum muslimin bersama Imam
Mahdi. Setelah mengerjakan shalat, beliau memimpin perang melawan Dajjal
yang diikuti oleh 70.000 Yahudi.

j. Perang Melawan Yahudi

Perang ini merupakan perang terakhir antara kaum muslimin dengan orang
orang Yahudi. Dalam perang ini pemimpin mereka “Dajjal” terbunuh, hingga
seluruh Yahudi juga akan terbunuh sebanyak 70.000 orang.

33
Rasulullah bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kaum muslimin
memerangi kaum Yahudi dan membunuh mereka, sehingga bersembunyilah
orang-orang Yahudi di belakang batu atau kayu, lantas batu dan kayu itu
berkata, “Wahai orang muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di
belakang saya, kemarilah dan bunuhlah ia”, kecuali pohon Gharqad (yang tidak
berbuat demikian) karena ia termasuk pohon Yahudi”. (HR. Bukhari dan
Muslim)

k. Penaklukan Roma

Sesuai dengan sabda Nabi bahwa bangsa Roma ditaklukkan setelah penaklukan
Konstantinopel. (HR. Ahmad :2/176). Adapun perang menaklukkan Turki dan
Roma, terjadi setelah itu. Nabi bersabda, Tidak akan datang kiamat sehingga
kamu akan memerangi bangsa Khuz dan Karman dari kalangan Ajam (non
arab), yang wajahnya kemerah-merahan, pesek hidungnya, sipit matanya dan
mukanya seperti perisai yang lengkung. (HR. Bukhari, Bab Alamah Nubuwwah:
6/604)

l. Perang Dengan Bangsa Turk

Ada yang berpendapat bahwa bangsa Turk saat ini orang-orang China, Rusia,
Jepang, Mongol dan yang sejenis dengan mereka. Rasulullah bersabda tidak
akan terjadi Kiamat sehingga kamu memerangi kaum yang terompah mereka
terbuat dan bulu, dan sehingga kamu memerangi bangsa Turk yang bermata
sipit, bermuka merah, berhidung pendek (pesek), mukanya seperi perisai yang
lengkung”(HR. Bukhari: 6/604)

m. Munculnya Ya’juj dan Ma’juj

Mereka adalah keturunan Yafidz, ayah Tark, dari Nabi Nuh (An Nihayah: 152-
152). Mereka turun ke dunia untuk berbuat kerusakan, tidak ada satupun
manusia sanggup untuk melawannya, hingga akhirnya nabi Isa berdoa kepada
Allah agar membinasakan nya.

Mereka adalah suatu kaum yang buas dan beringas yang akan turun dari yang
tinggi. Saat mereka turun, mereka mendatangi danau Thabariah dan meminum

34
habis semua airnya. Saat itu Nabi Isa dan kaum muslimin bertahan di gunung
dan tidak mampu menghadapinya. Hingga Kaum muslimin memohon kepada
Nabi Isa untuk berdoa agar Allah membinasakan mereka. Nabi Isa pun berdoa,
akhirnya Allah mengirimkan ulat dari langit yang menggerogoti tubuh mereka.
Kaum Ya’juj dan Ma’juj pun mati seketika seperti matinya seorang saja.
Kemudian Allah mengirimkan air hujan hingga membawa bangkai-bangkai
mereka ke lautan.

Saat ini Kaum Ya’juj dan Ma’juj masih berada di dalam dinding yang dulu
pernah di bangun oleh Raja Dzulqarnain dengan menggunakan besi dan tembaga
yang dicor. Menurut sebuah riwayat, dinding tersebut terletak di sebuah
pegunungan Kaukakus antara Turki dan Rusia. Dan dinding tersebut tidak akan
hancur kecuali setelah datangnya janji Allah kepada mereka, yaitu di akhir masa
Nabi Isa dan Imam Mahdi. (Lihat Tanda- tanda Kiamat: 273-285).

n. Masa-masa Aman

Masa masa aman ini mulai terjadi di akhir masa kehidupan Nab Isa dan Imam
Mahdi, yaitu setelah Nabi Isa menghancurkan salib, membunuh babi, menolak
upeti dan melimpahkan harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima
pemberian (hibah). Kemudian Nabi Isa memadamkan segala sebab peperangan,
dan manusia akan hidup dalam suatu masa yang belum pernah dirasakan
sebelumnya. Maka terhapuslah rasa iri, dengki dan permusuhan, setiap binatang
berbisa tidak lagi berbisa, hingga seorang anak yang memasukkan tangannya ke
mulut ular akan merasa aman, serigala yang bersama domba tidak akan
menerkam, binatang buas seperti singa dan lainnya akan menjadi jinak, bumi
akan menebarkan keberkahan dan menurunkan kebaikannya.

o. Wafatnya Isa dan Imam Mahdi

Nabi Isa dan Imam Mahdi hidup satu masa. Setelah tujuh tahun tinggal di dunia,
maka Allah mewafatkan keduanya. Mereka akan dishalati oleh orang-orang
muslim. (HR Ahmad: 2:406, Fathul Bari: 6:493)

p. Ternitnya Matahari Dari Barat

35
Sebelum terbitnya matahari dari barat, ia akan didahului oleh waktu malam yang
sangat panjang, hingga disebutkan bahwa seorang muslim telah mengerjakan
shalat malam hingga letih dan telah tidur hingga pulas, namun subuh belum juga
menjelang. Jika ini telah dirasakan, pertanda bahwa esok pagi matahari akan
terbit dan barat. Peristiwa ini hanya terjadi satu hari, keesokannya matahari akan
terbit sebagaimana biasanya. (Lihat Fathul Bari Kitabur Riqaq juz II)

Rasulullah bersabda: “Tidak akan terjadi Kiamat … hingga matahari terbit dari
barat. Apabila matahari terbit dari barat. maka berimanlah semua manusia. Maka
saat itulah ketika iman seseorang tidak bermanfa ‘at lagi bagi dirinya yang
belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam
masa imannya. (HR. Bukhari 13:81-82)

q. Keluarnya Binatang Bumi Yang Dapat Berbicara

Binatang tensebut akan keluar dari Makkah Mukarramah, dari masjid yang
terbesar (Majma’u Zawa’id: 6-8). Dia akan keluar tiga kali, pertama di lembah,
kemudian sembunyi, lalu keluar di suatu desa, kemudian sembunyi dan yang
ketiga akan muncul dari Makkah. (Tazkinah: 697)

”Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang
melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya
manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”. (QS. An Naml : 82)

“Akan muncul binatang itu dengan membawa tongkat Musa dan cincin
Sulaiman, lalu memberi tanda kepada orang-orang kafir”. (HR. Ahmad 15:79-
82, shahih)

Binatang itu akan membeii tanda pada setiap manusia, hingga nampak siapa
yang beriman dan siapa yang kafir.

r. Keluarnya Asap

Asap ini akan menyebabkan seorang mukmin seperti demam, sedang kepada
onang kafira kan menyebabkan seperti melepuh dan keluar asap dari telinganya
(Tafsir Ath Thabani: 25/114)

36
Asap ini muncul sebagai peringatan awal bagi orang-orang kafir, ia akan
berjalan selama 40 hari dan meliputi seluruh manusia.Oleh karena itu, setelah
kemunculan asap ini, akan datang angin yang lembut dari arah Yaman yang akan
mencabut nyawa setiap orang mukmin.

s. Datangnya Angin Lembut Yang Bertiup Untuk Mengambil Arwah Orang


Mukmin

Dalam sebuah hadits disebutkan, “Tiba-tiba Allah mengirimkan angin yang


baik, lantas menerpa mereka lewat ketiak mereka, kemudian mengambil ruh
tiap-tiap orang mukmin dan muslim, dan tinggallah manusia manusia jahat
yang keadaannya kacau balau seperti himar. Maka pada zaman mereka itulah
kiamat terjadi.” (HR. Muslim, Bab Dzikru Dajjal 18:70)

Angin ini datang dari arah Yaman, dan dalam riwayat lain disebutkan dar arah
Syam. Setelah kejadian ini tidak ada lagi manusia yang menyebut lafadz Allah.
Kejahatan menyebar di seluruh muka bumi, sampai-sampai seseorang
menerkam wanita dan menzinanya di tengah jalan, sehingga orang terbaik saat
itu berkata, alangkah baiknya jika aku melihat wanita tersebut di balik tembok
ini. Ia tidak mengingkari, namun menganjurkan agar tidak mengerjakannya
terang-terangan. (Lihat Majma’ Zawaid, 7:331).

t. Penghalalan Baitullah dan Penghacuran Ka’bah

Peristiwa in terjadi setelah tidak ada lagi seorang mukminpun di muka bumi.
Setelah penghancuran ini Kabah dan Baitullah tidak akan dimakmurkan lagi
selama-lamanya. Yang menghancurkan Ka’bah adalah seorang laki laki botak
dari Habasyah bernama Dzu-Suwaiqataini. Ia menghancurkan Ka’bah,
merusak perhiasannya, melepas kiswahnya dan mengambil batunya satu
persatu dengan sekop dan cangkul. (Lihat Musnad Ahmad: 15/227, Bukhari
Bab Hadmil Ka’bah: 3/460, Silsilah Ahadits As Shahihah: 2/120 hadits no.579)

u. Kehancuran Madinah dan Keluarnya Seluruh Manusia Darinya

Peristiwa ini terjadi menjelang terjadinya goncangan dahsyat di tiga wilayah. Ia


juga berdekatan dengan peristiwa api besar yang akan menggiring manusia

37
menuju mahsyar. Saat itu Kota Madinah tidak lagi dihuni manusia, bahkan ada
anjing atau srigala yang memasukinya lalu kencing di tiang masjid atau di
mimbar. Seluruh buah-buahan pada waktu itu hanya dimakan burung burung
dan binatang buas. Dalam sebuah riwayat disebutkan,“Dan orang yang paling
akhir dikumpulkan (oleh api menuju mahsyar-ed) adalah dua orang
pengembala dan Muzayanah yang hendak ke Madinah dengan berteriak-teriak
mencari kambingnya, kemudian ia menjumpai kambingnya yang ternyata
sudah menjadi liar”. (HR. Bukhari :4/89-90). Lihat : Al Muwaththa 2/888.

v. Pembenaman Bumi di Timur, Barat, Dan Tanah Arab

Ketiga tanda ini tidak akan dialami oleh orang mukmin, karena mereka telah
wafat sebelumnya disebabkan angin yang datang dari arah Yaman.
Sesungguhnya kiamat baru akan terjadi pada seburuk-buruk manusia.

w. Munculnya Api Yang Menggiring Manusia Ke Mahsyar

Rasulullah bersabda: “Dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman
dan menggiring manusia ke tempat berkumpul mereka” (HR. Muslim, Kitabul
Fitan wa Asyratus Sa’ah: 18:27-29)

Api tersebut tidak akan membiarkan seorang kafirpun, akan tetapi ia akan
menggiring manusa menuju Mahsyar dengan sejadi-jadinya. Maka barang
siapa yang terlambat di belakang, ia akan terbakar. Api tersebut akan
menggiring mereka ke bumi Mahsyar di Syam. Dalam hal ini manusia menjadi
tiga kelompok, ada yang penuh harapan, mereka makan dan berpakaian, satu
lagi berjalan dan berlari, dan satu lagi akan terseret mukanya dan digiring ke
api. (HR. Ahmad:5/164-165)

x. Berdirinya Kiamat, Peniupan Sangkakala Dan Kehancuran Alam


Semesta

Pada tiupan pertama, hancurlah seluruh alam semesta inii dengan seluruh
isinya. Allah berfirman, “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa saja
yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa-siapa yang dikehendaki oleh
Allah”. (QS. Az Zumar: 68)

38
y. Peniupan Kedua dan Kebangkitan Seluruh Makhluk Serta
Berkumpulnya Mereka di Mahsyar

Pada tiupan kedua, bangkitlah seluruh makhluk untuk bersiap-siap memasuki


alam padang Mahsyardi akhirat.

Terompet atau sangkakala adalah seruling yang bentuknya seperti tanduk besar
yang siap ditiup oleh malaikat Israfil yang menunggu kapan diperintahkan
untuk meniupnya. Tiupan yang pertama adalah untuk mengejutkan manusia
dan membinasakan mereka dengan kehendak Allah.

“Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang di langit dan di bumi
kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah”. (QS. Az Zumar: 68)

Tiupan ini akan menimpa seluruh alam dengan guncangan yang keras dan
hebat, sehingga merusak seluruh susunan alam yang sempurna ini. Ia akan
membuat gunung menjadi rata dan melumat bumi dengan selumat-lumatnya,
membuat laut saling beradu dan mengeluarkan api, bintang bertabrakan,
matahari akan digulung, lalu hilanglah cahaya seluruh benda benda di alam
semesta, setelah itu keadaan alam semesta kembali seperti ketika awal
penciptaannya. Allah menggambarkan kedahsyatan saat kehancuran tersebut
sebagaimana firman-Nya: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu;
sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat
besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari(ketika) kamu melihat kegoncangan itu,
lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan
gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam
keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab
Allah itu sangat keras”. (QS.Al Hajj:1-2)

Sedangkan pada tiupan kedua adalah tiupan untuk membangkitkan seluruh


manusia; “Dan tiuplah sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar
dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka. (QS. Yaa
Siin:51).

39
Rasulullah bersabda, “Kemudian ditiuplah sangkakala, di mana tidak
seorangpun yang tersisa kecuali semuanya akan dibinasakan. Lalu Allah
menurunkan hujan seperti embun atau bayang-bayang, lalu tumbuhlah jasad
manusia. Kemudian sangkakala yang kedua ditiup kembali, dan manusia pun
bermunculan (bangkit) dan berdiri”. (HR Muslim), lihat juga Syah Lum’atul
I’tiqad oleh Syaik Utsaimin).

40
DAFTAR PUSTAKA

a. Buku Pengembangan kepribadian pendidikan agama islam


b. paudit.alhasanah.sch.id
c. 2beahumanbeing.blogspotcom\
d. Alim,Sahirul.1996.Sains,Teknologi,Dan Islam
e. customslawyer.wordpress.com
f. pa-sukarma.go.id
g. digilib.uin-suka.ac.id
h. Bintania,Aris.2012.Hukum Acara Peradilan Agama
i. www.ibrahimani.com
j. ibtimes.id
k. repository.uin-suka.ac.id
l. islma.nu.or.id
m. dprd.batangharikab.go.id

41

Anda mungkin juga menyukai