03/2022 MARET
Kelompok 8
Raden Salsabila Salwa H – 21210000048
Budi Sarjono – 21210000049
Visca Ayu Solikhah – 21210000062
Salma Fitri Adfari - 21210000066
HIGHLIGHT 1
Pengertian Ibadah
Ibadah
Ibadah secara etimologi berasal dari kata
bahasa Arab yaitu “abida-
ya’budu-‘abdan-‘ibaadatan” yang berarti
taat, tunduk, patuh dan merendahkan diri.
Kesemua pengertian itu mempunyai
makna yang berdekatan. Seseorang yang
tunduk, patuh dan merendahkan diri
dihadapan yang disembah disebut “abid”
(yang beribadah).
HIGHLIGHT 3
HIKMAH IBADAH
JENIS IBADAH
Ada 2 dalam Islam
Ibadah Mahdhah
Artinya penghambaan yang murni hanya
merupakan hubungan antara hamba dengan
Allah secara langsung. Ibadah bentuk ini
memiliki 4 prinsip:
1. Keberadaannya harus berdasarkan adanya
dalil perintah, baik dari al-Quran maupun
al- Sunnah
Ghairu Mahdhah
2. Tata caranya harus berpola kepada contoh
Rasulullah saw.
(tidak murni semata hubungan dengan Allah) yaitu
3. Bersifat supra rasional : ibadah bukan
ibadah yang di samping sebagai hubungan hamba
ukuran logika. dengan Allah juga merupakan hubungan atau interaksi
4. Azasnya “taat”, yang dituntut dari hamba antara hamba dengan makhluk lainnya . Ibadah Ghairu
dalam melaksanakan ibadah ini adalah Mahdhah, yakni sikap gerak-gerik, tingkah laku dan
perbuatan yang mempunyai tiga tanda yaitu: pertama,
kepatuhan atau ketaatan.
niat yang ikhas sebagai titik tolak, kedua keridhoan
Allah sebagai titik tujuan, dan ketiga, amal shaleh
sebagai garis amal.
Ibadah dan Iman Kristiani
Menurut kepercayaan dan Iman umat Kristiani ibadah adalah segala aktivitas, perbuatan,
perkataan dan pikiran yang ditujukan demi kemuliaan nama Kristus dan dapat mengusir iblis.
Sehingga pengertian ibadah yang hanya merupakan suatu aktivitas Kristiani di dalam sebuah
bangunan gereja bukanlah pengertian yang benar. Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan bagian-
bagian dari ibadah yang menjadi wujud ucapan syukur jemaat dan terekspresikan melalui pujian
dan penyembahan kepada Tuhan. Gereja Kristiani percaya bahwa di dalam setiap perayaan ibadah
Allah hadir bersama-sama dengan gerejaNya dan bertahta di atas pujian umatNya. Aktivitas
ibadah Kristiani biasa terbagi menjadi dua bagian, yaitu Pujian dan Penyembahan dan Khotbah.
Pujian dan Penyembahan mempunyai makna bahwa gereja memberikan ungkapan iman dan
syukur kepada Tuhan melalui nyanyian, tari-tarian, dan doa. Sedangkan Khotbah memiliki makna
bahwa Tuhan berbicara kepada gerejaNya melalui Pengkhotbah/Pendeta dalam penyampaian
firmanNya.
INFOGRAPHIC 10
penanggalan Imlek. Namun ada pula yang melaksanakannya pada hari Minggu dan
hari lain, hal ini disesuaikan dengan kondisi dan keadaan setempat.
Falsafah Dasar
1. Tian : Maha Pencipta alam semesta.
2. Xing : jati diri manusia, kodrat, yaitu perwujudan firman Tian (Tian Ming) dalam diri manusia. Xing
menghubungkan Tian dengan segala ciptaannya. Manusia sulit mengenali xingnya karena tertutup oleh
emosi, napsu; maka manusia harus dibimbing dengan pedoman etika.
3. Ren : Ren atau perikemanusiaan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu Zhong (setia)
dan Shu (solidaritas). Zhong merupakan kependekan dari istilah zhong yi Tian (lit. setia kepada Tuhan),
yaitu berserah diri,lahir dan batin kepada Tuhan. Shu merupakan kependekan dari istilah shu yi
ren (lit. solider kepada sesama manusia atau "cinta kasih sejati".
Hakikat ibadah dalam Hindu
Dalam Hindu terdapat berbagai macam persembahyangan, doa (Sanskerta: prārthanā) atau puja.
Dilakukan berdasarkan beberapa hari suci dalam agama Hindu atau pemujaan pada dewa atau
arwah yang dihormati. Persembahyangan dapat dilakukan dalam kuil keluarga maupun pura di
lingkungannya. Ritual terkadang melibatkan api atau air sebagai lambang kesucian. Pembacaan
suatu bait mantra terus menerus dengan notasi dan waktu tertentu, atau juga meditasi dalam
yang diarahkan pada dewa yang dituju. Pemujaan dalam Hindu dapat ditujukan kepada arwah
seseorang suci yang dimuliakan, dewata, salah satu atau seluruh Trimurti; dewa tertinggi
dalam Hinduisme perwujudan Tuhan, atau meditasi untuk mencapai kebijaksanaan sejati,
mencari ketiadaan tak berbentuk seperti yang dilakukan para resi dan orang suci pada dahulu
kala. Beberapa tarian sakral juga dianggap sebagai salah satu prasyarat kelengkapan suatu
upacara keagamaan.
Hindu dapat bersembahyang kepada kebenaran dan keberadaan absolut tertinggi yang disebut
Brahman, atau secara umum ditujukan kepada salah satu manifestasinya dalam Trimurti, yakni
Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, Shiwa sebagai dewa
penghancur. Atau diarahkan pada Awatara, penitisan Wishnu di atas bumi yaitu Rama dan
Krishna. Pemujaan juga dapat ditujukan pada shakti dewa, yakni dewi-dewi pasangan sang
dewa.
TERIMAKASIH