Anda di halaman 1dari 11

TEORI INFLASI

Teori Inflasi
1. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan kenaikan tingkat harga-harga umum yg terjadi terus-menrus.
Tingkat harga umum yg dimaksud adalah Indeks Harga Konsumen/ IHK (Consumer Price Index),
yaitu angka indeks yg menunjukkan tingkat harga barang & jasa yg dibeli konsumen dlm satu
periode tertentu.
2. Mengukur laju Inflasi:
IHK suatu bln – IHK bln sebelumnya
Inflasi bulanan = ---------------------------------------------- x 100 %
IHK bln sebelumnya
IHK bln Des – IHK bln Des th sebelumnya
Inflasi th kalender = -------------------------------------------------------- x 100 %
IHK bln Des th sebelumnya
3. Penyebab Inflasi:
a. Inflasi Tekanan Permintaan (Demand-Pull Inflastion)
Inflasi yg terjadi karena tekanan AD, karena kenaikan konsumsi masyarakat yg melebihi
kemampuan memproduksi output (supply).
b. Inflasi Dorongan Biaya (Cost-Push Inflation)
Inflasi yg terjadi karena kenaikan biaya produksi, a.l: a) kenaikan upah; b) kenaikan harga bahan
baku; c) kenaikan harga BBM; d) dan lain-lain.

STEI, Drs. Sumitro, M.Sc.


Tahun
Perkembangan GDP Pertumbuhan
Inflasi esia Inflasi
(2000(%)– ):
dan Indon 2015
(%)
2000 4,40 9,35
2001 3,83 12,55
2002 4,38 10,03
2003 4,88 5,06
2004 5,13 6,40
2005 6,35 17,11
2006 5,50 6,60
2007 6,32 6,59
2008 6,00 11,06
2009 4,50 2,75
2010 6,10 6,96
2011 6,50 3,78
2012 6,23 4,30
2013 5,78 8,38 *) Kuartal III 2016
2014 5,02 8,36
2015 4,79 STEI, . Sumitro, M.3
Sc,.35
Inflasi Negara Asean 2011 - 2014

NEGARA 2011 2012 2013 2014 2015


Brunei 1,8 0,4 0,38 0,39 -
Darussalam
Kamboja 4,9 2,9 4,65 3,90 -
Indonesia 3,8 4,3 8,38 8,36 3,35
Laos 7,7 4,2 6,37 4,1 -
Malaysia 3 1,6 3,2 3,1 2,1
Myanmar 5,1 6,1 5 5,50 -
Filipina 4,2 3,1 4,1 4,2 -
Singapura 5,5 4,3 2,4 1,0 -
Thailand 3,5 3 2,18 1,90 -
vietnam 18,1 6,81 6,04 4,2 -

Sumber:: BPS, 2015

STEI, Drs. Sumitro, M.Sc.


PERKEMBANGAN INFLASI DUNIA

KETERANGAN 2014 2015 2016f 2017f

Dunia 2,9 2,9 2,8 3,0


Negara Maju 1,4 0,3 0,7 1,6
Negara Berkembang 4,7 4,7 4,6 4,4

Sumber: IMF, World Economic Outlook, juli 2016


F = angka proyeksi

STEI, Drs. Sumitro, M.Sc.


Penyebab Inflasi (Analisis Kurva) Sumitro, M.Sc.
STEI, Drs. • Titik keseimbangan AD & AS yang
a. Demand-Pull Inflation:
mula-mula adalah E1, dengan
P tingkat harga P1 dan output Y1.
AS
• Kenaikan AD dari AD1 ke AD2 dan
seterusnya AD3, selain
P3 E3 menyebabkan meningkatnya
P2 E2 output dari Y1 ke Y2 dan Y3, diikuti
E1 dengan naikknya tingkat harga
P1
dari P1 ke P2 dan seterusnya P3.
AD3
• Kenaikan tingkat harga (P)
AD2 merupakan suatu proses naiknya
AD1 laju inflasi.
0 Y • Bila kenaikan tingkat harga secara
Y1 Y2 Y3 terus-menerus, maka laju inflasi
akan naik lebih.
AD: Aggregate Demand
AS: Aggregate Supply
P : Tingkat Harga
Y : Ouput
L a n j u t a n …..
b. Cost-Push Inflation: • Tingkat keseimbangan yang
mula-mula adalah titik E1,
P AS3 dengan tingkat harga P1 &
output Y1.
AS2
• Kenaikan biaya produksi
P3 E3 AS1 menyebabkan bergesernya kurva
P2 E2 AS ke kiri, dari AS1, ke As2, dan
P1 AS3.
E1
• Bergesernya kurva AS ke kiri,
berpengaruh pada penurunan
AD output yang menyebabkan
kenaikan tingkat harga (P).
0 Y • Naiknya tingkat harga dari P1, ke
Y3 Y2 Y1 P2, dan P3 merupakan proses
terjadi inflasi.

STEI, Drs. Sumitro, M.Sc.


Biaya Sosial Dari Inflasi
• Tingkat inflasi yang relatif tinggi (double digit) akan mengakibatkan adanya biaya
sosial, a.l:
1. Menurunnya Tingkat Kesejahteraan Masyarakat. Inflasi menyebabkan daya beli
pendapatan makin menurun, terutama bagi masyarakat yang pendapatannya
rendah dan tetap.
2. Makin Buruknya Distribusi Pendapatan. Makin tinggi tingkat inflasi, maka makin
besar gap (ketimpangan) dalam kehidupan antara masyarakat yang
berpendapatan rendah dengan yang berpendapatan menengah dan tinggi.
3. Menurunnya nilai riil tabungan. Makin tinggi tingkat inflasi, makin rendah nilai
riil tabungan karena adanya perbedaan antara tingkat bunga tabungan dng
tingkat inflasi ( lebih tinggi tingkat inflasi dibanding bunga tabungan).
4. Terganggunya Stabilitas Ekonomi. Inflasi mengganggu stabilitas ekonomi, yaitu
merusak perkiraan tentang masa depan (ekspektasi) para pelaku ekonomi. Inflasi
yang tinggi akan menimbulkan perkiraan bahwa harga-harga barang & jasa akan
terus naik. Hal ini dpt mendorong masyarakat membeli lebih banyak, dan harga
akan naik lebih tinggi.

STEI, Drs. Sumitro, M.Sc.


Kebijakan Menanggulangi Inflasi
1. Kebijakan Secara Drastis: • Tingkat inflasi sebesar 30%
adalah terlalu tinggi dapat
Inflasi (%) LRAS AS mengakibatkan biaya sosial yang
cukup besar, sehingga
30 diperlukan kebijakan yang dapat
meredam gejolak inflasi
E1 tersebut.
E2 AD1 • Kebijakan yang diperlukan oleh
Bank Sentral adalah secara
drastis, yaitu kebijakan moneter
Tight Money Policy (TMP) yang
5 E* AD2 sangat ketat.
• Kebijakan tsb efektif untuk
0 Y menurunkan inflasi yg tinggi,
Y2 Y* namun dampak negatifnya juga
besar, yaitu penurunan output
LRAS: Long-Run Aggregate Supply (Y) yg besar.
Y* : Output Full-Employment

STEI, Drs. Sumitro, M.Sc.


L a n j u t a n …..
2. Kebijakan Secara Gradualisme, yaitu kebijakan
menanggulangi inflasi setahap demi setahap dengan
kebijakan moneter TMP yang tidak begitu ketat. Kebijakan
gradualisme dapat juga dilakukan dengan kebijakan fiskal
kontraktif. Kebijakan gradualisme dilakukan dengan tujuan
agar dampak negatif yang ditimbulkan, yaitu penurunan
output dan pertumbuhan ekonomi relatif kecil. Penurunan
pertumbuhan ekonomi yang relatif kecil diharapkan
dampaknya terhadap pengangguran juga kecil.

STEI, Drs. Sumitro, M.Sc.

Anda mungkin juga menyukai