Anda di halaman 1dari 6

Budi Sarjono

21210000049
Tugas Business Leadership TM6
Pengertian Kekuatan dan Pengaruh :
Kekuatan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi atau
mengendalikan tindakan orang lain. Kekuatan dapat berasal dari berbagai sumber seperti posisi
formal seperti jabatan atau status, kekayaan, kekuatan militer atau polisi, akses ke sumber daya,
keterampilan atau keahlian khusus, atau pengaruh sosial.
Pengaruh, di sisi lain, merujuk pada kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi
pandangan, keyakinan, dan perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan langsung. Pengaruh
dapat berasal dari faktor-faktor seperti kepercayaan, popularitas, akses ke informasi, atau
kredibilitas.
Meskipun kekuatan dan pengaruh sering dikaitkan satu sama lain, kedua konsep ini memiliki
perbedaan yang signifikan. Kekuatan sering dikaitkan dengan posisi atau kekuasaan formal,
sementara pengaruh sering berkaitan dengan kekuatan sosial atau pengaruh yang tidak terkait
dengan posisi formal. Kekuatan juga seringkali berkaitan dengan kemampuan untuk memaksa
atau memaksa orang lain untuk melakukan tindakan tertentu, sedangkan pengaruh cenderung
lebih bersifat persuasif atau mempengaruhi pikiran seseorang.
Hasil dari Upaya Pengaruh:

1. Kekuatan sosial Kekuatan sosial adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi


orang lain atau situasi tertentu. Kekuatan sosial dapat bersumber dari berbagai aspek,
seperti status, keahlian, pengalaman, atau hubungan interpersonal.

2. Kekuatan posisi Kekuatan posisi adalah kekuatan yang terkait dengan posisi atau jabatan
seseorang dalam organisasi atau kelompok. Kekuatan posisi dapat bersumber dari
otoritas, pengaruh, atau kontrol atas sumber daya organisasi.

3. Kekuatan pribadi Kekuatan pribadi adalah kekuatan yang berasal dari karakteristik
individu, seperti kepribadian, pengetahuan, keterampilan, atau sifat-sifat yang menarik
perhatian.

4. Pengaruh sosial Pengaruh sosial adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi atau
memanipulasi perilaku atau pandangan orang lain. Pengaruh sosial dapat bersumber dari
kekuatan sosial, kekuatan posisi, atau kekuatan pribadi.

5. Teknik pengaruh Teknik pengaruh adalah teknik atau strategi yang digunakan untuk
mempengaruhi orang lain. Teknik pengaruh dapat bersifat persuasif, mengancam, atau
manipulatif.
6. Komunikasi persuasif Komunikasi persuasif adalah jenis komunikasi yang bertujuan
untuk mempengaruhi pandangan atau perilaku orang lain. Komunikasi persuasif dapat
dilakukan melalui berbagai cara, seperti pidato, presentasi, atau kampanye pemasaran.

7. Etika pengaruh Etika pengaruh adalah prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang
diterapkan dalam penggunaan kekuatan dan pengaruh. Etika pengaruh menyangkut
tentang bagaimana seseorang menggunakan kekuatan dan pengaruh dengan cara yang
bertanggung jawab dan tidak merugikan orang lain.
Materi-materi tersebut di atas adalah beberapa konsep penting yang terkait dengan kekuatan dan
pengaruh. Dalam berbagai bidang, pemahaman tentang konsep ini dapat membantu seseorang
untuk memahami dinamika sosial dan pengaruh dalam berbagai situasi.

Tipe-tipe Penolakan:

• Menolak untuk melakukan permintaan


• Buat alasan mengapa permintaan tidak biasa dilakukan
• Cobalah membujuk agen untuk menarik atau mengubah Permintaan
• Minta otoritas yang lebih tinggi untuk mengesampingkan agen permintaan
• Keterlambatan bertindak dengan harapan bahwa agen akan lupa
Proses Mempengaruhi :

1. Menentukan tujuan: Langkah pertama dalam proses mempengaruhi adalah menentukan


tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut harus spesifik, terukur, realistis, dan terkait
dengan kepentingan yang ingin dipengaruhi.

2. Mengidentifikasi target: Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi target yang akan


dipengaruhi. Target bisa berupa individu, kelompok, atau organisasi, dan harus sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.

3. Memahami target: Setelah mengidentifikasi target, langkah selanjutnya adalah memahami


target tersebut secara mendalam, termasuk sikap, nilai, dan motivasi mereka. Dengan
memahami target, seseorang dapat menentukan pendekatan yang paling tepat untuk
mempengaruhi mereka.

4. Membuat strategi: Setelah memahami target, langkah selanjutnya adalah membuat


strategi untuk mempengaruhi mereka. Strategi tersebut harus didasarkan pada informasi
yang diperoleh pada tahap sebelumnya dan harus efektif dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.

5. Menjalankan strategi: Langkah penting berikutnya adalah menjalankan strategi yang telah
dirancang. Ini melibatkan penggunaan berbagai teknik mempengaruhi, seperti persuasi,
negosiasi, atau argumentasi, sesuai dengan target yang dituju.
6. Mengevaluasi hasil: Setelah menjalankan strategi, langkah terakhir adalah mengevaluasi
hasil yang telah dicapai. Evaluasi ini harus didasarkan pada tujuan awal dan harus
mencakup pengukuran efektivitas strategi yang telah digunakan.
Proses mempengaruhi dapat dilakukan oleh siapa saja, baik di lingkungan pribadi maupun
profesional. Penting bagi seseorang untuk memahami dan menguasai langkah-langkah tersebut
untuk dapat mempengaruhi orang lain dengan cara yang positif dan efektif.

Tipe Kekuatan dan Sources:

• Reward power: Orang target patuh untuk mendapatkan hadiah yang dikendalikan oleh
agen.
• Coercive power : Orang yang menjadi target patuh untuk menghindari hukuman yang
dikendalikan oleh agen.
• Legitimate power : Orang yang menjadi sasaran patuh karena dia percaya bahwa agen
memiliki hak untuk mengajukan permintaan dan orang yang menjadi sasaran memiliki
kewajiban untuk mematuhinya.
• Expert power : Orang yang menjadi sasaran patuh karena dia percaya bahwa agen
memiliki pengetahuan khusus tentang cara terbaik untuk melakukan sesuatu.
• Referent power : Orang yang menjadi sasaran patuh karena dia mengagumi atau
mengidentifikasi diri dengan agen dan ingin mendapatkan persetujuan agen.
Perbedaan tipe Kekuatan:
Kekuatan posisi

- Kekuasaan yang sah


- Kekuatan pribadi
- Kekuatan referensi
- Kekuatan imbalan
- Kekuatan memaksa
Tenaga Ahli

- Kekuatan informasi
- Kekuatan ekologis
Pedoman untuk Menggunakan yang Sah Wewenang

1. Buat permintaan sopan dan jelas

2. Jelaskan alasan permintaan

3. Jangan melebihi ruang lingkup otoritas Anda

4. Periksa otoritas jika perlu


5. Ikuti saluran yang tepat

6. Tindak lanjut untuk memverifikasi kepatuhan

7. Bersikeras kepatuhan jika perlu

Pedoman untuk Menggunakan Koersif Kekuasaan

1. Jelaskan aturan dan persyaratan, dan pastikan orang itu memahami konsekuensi serius
dari pelanggaran

2. Tanggapi pelanggaran dengan cepat dan konsisten tanpa menunjukkan pilih kasih kepada
individu tertentu

3. Selidiki untuk mendapatkan fakta sebelum menggunakan teguran atau hukuman, dan
menghindari melompat ke kesimpulan atau membuat tuduhan tergesa-gesa

4. Kecuali untuk pelanggaran paling serius, sediakan cukup peringatan lisan dan tertulis
sebelum beralih ke hukuman

5. Tetap tenang dan hindari penampilan permusuhan atau penolakan pribadi

6. Tunjukkan keinginan yang tulus untuk membantu orang itu mematuhinya peran harapan
dan dengan demikian menghindari hukuman

7. Undang orang tersebut untuk menyarankan cara untuk memperbaiki masalah, dan
mencari persetujuan pada rencana konkret

8. Pertahankan kredibilitas dengan memberikan hukuman jika ketidakpatuhan berlanjut


setelah ancaman dan peringatan terjadi telah dibuat
Cara untuk Memperoleh dan Memelihara Rujukan Kekuasaan

1. Tunjukkan penerimaan dan penghargaan positif

2. Bertindak mendukung dan membantu

3. Gunakan bentuk ingratiation yang tulus

4. Pertahankan dan buat cadangan orang jika perlu.

5. Lakukan bantuan yang tidak diminta

6. Buat pengorbanan diri untuk menunjukkan perhatian

7. Menepati janji

Cara Menggunakan dan Memelihara Pakar Kekuasaan

1. Jelaskan alasan untuk permintaan atau proposal dan mengapa ini penting
2. Berikan bukti bahwa proposal akan diajukan berhasil

3. Jangan membuat ruam, ceroboh, atau tidak konsisten pernyataan

4. Jangan berbohong, membesar-besarkan, atau salah menggambarkan fakta

5. Dengarkan dengan serius keprihatinan orang tersebut

Bagaimana Kekuatan diperoleh atau Hilang:

1. Posisi dan Jabatan: Kekuatan dapat diperoleh melalui posisi atau jabatan yang diberikan
oleh organisasi atau institusi. Sebaliknya, kekuatan juga bisa hilang jika seseorang
kehilangan jabatan atau posisinya.

2. Prestasi dan Kinerja: Seseorang dapat memperoleh kekuatan melalui prestasi dan
kinerjanya dalam pekerjaan atau dalam lingkungan sosialnya. Hal ini dapat memperkuat
kepercayaan orang lain pada seseorang dan memberinya pengaruh yang lebih besar.
Sebaliknya, kekuatan dapat hilang jika seseorang gagal dalam prestasi atau kinerjanya.

3. Aliansi dan Jaringan: Kekuatan dapat diperoleh melalui membentuk aliansi dan jaringan
dengan orang lain yang memiliki kekuatan atau pengaruh yang kuat. Sebaliknya,
kekuatan dapat hilang jika aliansi atau jaringan tersebut terputus atau hilang.

4. Kemampuan untuk memengaruhi orang lain: Kekuatan dapat diperoleh melalui


kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain. Jika seseorang memiliki
kemampuan untuk meyakinkan atau mempengaruhi orang lain, maka kekuatannya dapat
ditingkatkan. Sebaliknya, jika seseorang tidak dapat memengaruhi orang lain, maka
kekuatannya bisa hilang.

5. Kekayaan dan Sumber Daya: Seseorang dapat memperoleh kekuatan melalui kekayaan
dan sumber daya yang dimilikinya, seperti uang, properti, atau koneksi sosial.
Sebaliknya, jika seseorang kehilangan kekayaan atau sumber daya, maka kekuatannya
bisa hilang.

6. Perubahan Lingkungan: Perubahan lingkungan juga dapat mempengaruhi kekuatan


seseorang. Misalnya, jika seseorang bekerja dalam perusahaan yang mengalami
perubahan besar, maka posisi atau kekuatannya dapat berubah. Demikian pula, jika
seseorang pindah ke lingkungan yang berbeda, kekuatannya dapat berubah.
Kekuatan dan pengaruh seseorang dapat berubah seiring waktu dan situasi. Oleh karena itu,
penting bagi seseorang untuk memahami cara-cara yang dapat membantu mereka memperoleh
kekuatan dan pengaruh, serta menghindari hal-hal yang dapat membuat kekuatan dan pengaruh
mereka hilang.
Kesimpulan : Dari materi kekuasaan dan pengaruh, dapat disimpulkan bahwa kekuasaan dan
pengaruh adalah aspek penting dalam interaksi sosial manusia. Kekuatan dapat didefinisikan
sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, sedangkan pengaruh adalah
hasil dari upaya seseorang untuk mempengaruhi orang lain.
Ada beberapa tipe kekuatan dan sumber-sumber yang dapat memperkuat kekuatan seseorang,
seperti posisi dan jabatan, prestasi dan kinerja, aliansi dan jaringan, kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain, kekayaan dan sumber daya, serta perubahan lingkungan. Namun,
kekuatan dan pengaruh juga dapat hilang jika seseorang kehilangan posisi atau jabatan, gagal
dalam prestasi atau kinerja, kehilangan aliansi atau jaringan, atau tidak dapat mempengaruhi
orang lain.
Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk memahami cara-cara untuk memperoleh kekuatan
dan pengaruh yang baik, serta menghindari hal-hal yang dapat membuat kekuatan dan pengaruh
mereka hilang. Memiliki kekuatan dan pengaruh yang kuat dapat membantu seseorang mencapai
tujuannya dan mempengaruhi lingkungan sosialnya dengan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai