Anda di halaman 1dari 2

Kebergantungan: Kunci Menuju Kesuksesan

 Aspek yang paling penting dari kekuasaan adalah fungsi dari kebergantungan.
 Secara umum kebergantungan dapat dirumuskan dengan “ Semakin tinggi kebergantungan
B pada A, maka akan semakin tinggi kekuasaan yang dimiliki oleh A atas B. “
 Ketika kita memiliki sesuatu yang diperlukan oleh orang lain dan hanya kita yang
memilikinya, maka kita dapat membuat mereka bergantung kepada kita dan kita dapat
memperoleh kekuasaan atas mereka.
 Kebergantungan akan meningkat ketika sumber daya yang kita kendalikan tersebut adalah
penting, langka, dan tidak dapat tergantikan.
 Penting : Jika tidak ada seorang pun yang menginginkan apa yang kita miliki, maka kita
tidak akan mampu menciptakan kebergantungan.
 Langka : Jika sesuatu yang kita miliki itu berjumlah banyak, maka kepemilikan atasnya
tidak akan meningkatkan derajat kekuasaan kita.
 Tidak Tergantikan : Semakin dikit yang dapat menggantikan dengan layak suatu sumber
daya, semakin besar pengendalian kekuasaan yang dimiliki oleh sumber daya tersebut.

Kekuasaan taktik
 Kekuasaan taktik (power tactic) adalah cara-cara yang mana para individu akan
menerjemahkan kekuasaan yang mendasari ke dalam tindakan-tindakan yang spesifik.
 Riset mengidentifikasi terdapat 9 pengaruh taktik yang berbeda, yaitu :
1. Legitimasi. Bersandar pada posisi wewenang seseorang atau menyampaikan
permintaan yang sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.
2. Bujukan yang rasional. Menyajikan argumen-argumen yang logis dan bukti-bukti
nyata untuk memperlihatkan bahwa sebuah permintaan tersebut wajar.
3. Daya tarik yang menjadi sumber inspirasi. Mengembangkan komitmen secara
emosional yang menarik bagi sasaran nilai-nilai, kebutuhan, pengharapan dan
aspirasi.
4. Konsultasi. Meningkatkan dukungan kepada sasaran dengan melibatkannya dalam
memutuskan bagaimana seseorang akan mewujudkan rencananya.
5. Pertukaran. Memberikan imbalan kepada target dengan manfaat atau keuntungan
sebagai pertukaran karena telah mengikuti permintaan.
6. Daya tarik pribadi. Meminta kepatuhan yang didasarkan pada persahabatan atau
kesetiaan.
7. Menjilat. Dengan menggunakan bujukan, pujian atau perilaku yang ramah sebelum
membuat permintaan.
8. Tekanan. Dengan menggunakan peringatan, permintaan yang diulang-ulang dan
ancaman.
9. Koalisi. Membuat daftar tujuan atau dukungan dari orang lain untuk membujuk
target agar menyetujuinya.
 Kita dapat meningkatkan peluang keberhasilan suatu taktik dengan menggunakan dua
atau lebih taktik secara bersama-sama atau berurutan, sepanjang pilihan-pilihan taktik
yang kita pilih sesuai.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas dari suatu pengaruh meliputi arah
pengaruh yang dituju, urutan taktik, keahlian seseorang dalam menggunakan taktik dan
budaya organisasi.
 Orang-orang di negara berbeda lebih memilih kekuasaan taktik yang berbeda. Mereka
dari negara-negara yang individualistis cenderung untuk melihat kekuasaan dalam
istilah yang dipersonalisasikan dan sebagai sebuah sarana legitimasi untuk mendorong
akhir tujuan pribadi mereka, sedangkan mereka dari negara-negara yang kolektivistik
memandang kekuasaan dalam istilah sosial dan sebagai sarana legitimasi yang dapat
membantu orang lain.
 Kemampuan berpolitik (political skill) adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang
lain dengan segala cara untuk mendorong tujuan dari seseorang.
 Setiap orang memiliki kemampuan berpolitik berbeda, atau kemampuan mereka untuk
mempengaruhi orang lain untuk mendorong tujuan mereka sendiri.
 Kemampuan berpolitik akan nampak lebih efektif ketika resiko atau pertaruhan
tanggung jawab atas hal tersebut tinggi.

Anda mungkin juga menyukai