Anda di halaman 1dari 5

REVIEW MENGENAI POWER (KEKUASAAN) DAN a.

Kekuasaan paksaan (coercive power), didasarkan pada rasa


POLITIK takut.
MOHAMMAD SIRAAJUDDIN, 0906640620
b. Kekuasaan imbalan (reward power), adanya pemberian
imbalan yang bermanfaat.
• Pengertian POWER (Kekuasaan)
c. Kekuasaan hukum (legitimate power), lebih luas daripada
Ada beberapa pandangan mengenai arti kekuasaan, di antaranya :
kekuasaan paksaan dan imbalan karena dapat mengendalikan
a. Menurut Miriam Budiardjo, kekuasaan adalah kemampuan sumber daya organisasi.
seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku
d. Kekuasaan informasi (information power), berasal dari akses
orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari
dan pengendalian atas informasi. Berbeda dengan kekuasaan
pelaku.
formal, kekuasaan personal tidak didasarkan pada posisi
b. Menurut Ramlan Surbakti, kekuasaan merupakan formal individu dalam organisasi. Ada tiga dasar atau
kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan sumber dari kekuasaan personal, yaitu :
berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi.
a. Kekuasaan pakar (expert power), didasarkan pada
c. Menurut Gibson, kekuasaan adalah kemampuan seseorang keahlian atau keterampilan istimewa, dan pengetahuan.
untuk memperoleh sesuatu sesuai dengan cara yang
b. Kekuasaan rujukan (referent power), didasarkan pada
dikehendaki.
identifikasi orang yang mempunyai sumber daya atau
d. Menurut Russel, kekuasaan adalah kemampuan untuk ciri pribadi yang diinginkan orang lain. c. Kekuasaan
menggunakan pengaruh, sedangkan alasan adalah kharismatik (charismatic power), merupakan perluasan
penggunaan pengaruh yang sebenarnya. Pada intinya, dari kekuasaan rujukan yang berasal dari kepribadian
kekuasaan diartikan sebagai kapasitas yang dimiliki dan gaya interpersonal.
seseorang untuk mempengaruhi cara berpikir dan
berperilaku orang lain sesuai dengan yang diinginkannya. • Unsur POWER (Kekuasaan)

Kekuasaan terdiri dari tiga unsur, yaitu tujuan, cara, dan


• Sumber POWER (Kekuasaan)
hasil. Kekuasaan dapat digunakan untuk tujuan yang baik dan yang
Robbins membagi sumber kekuasaan menjadi dua, yaitu tidak baik. Tujuan dari penggunaan kekuasaan biasanya akan
kekuasaan formal dan kekuasaan personal. Kekuasaan formal mempengaruhi cara yang dipilih oleh individu atau kelompok yang
didasarkan pada posisi individu dalam organisasi, meliputi : memiliki kekuasaan. Jika pemegang kekuasaan memiliki tujuan yang
baik, maka cara yang dipilih juga akan baik. Dan sebaliknya, jika
pemegang kekuasaan menghendaki tujuan yang tidak baik, maka c. Untuk memperoleh kepatuhan, kekuasaan
cara yang digunakan juga tidak baik, misalnya dengan mengancam. menekankan pada taktik yang digunakan. Sedangkan
Kemudian, unsur yang terakhir atau hasil dari kekuasaan dapat kepemimpinan lebih menekankan pada gaya
dilihat dari jumlah individu yang dapat dikendalikan atau interpersonal.
dipengaruhi, dan seberapa besar pengaruh kekuasaan tersebut. Sikap
pihak yang dikuasai, turut menentukan kualitas kekuasan yang • Taktik POWER (Kekuasaan)
berlaku atas dirinya. Jika diterima dan didukung, maka kekuasaan itu
Taktik atau strategi diperlukan dalam melakukan sesuatu
merupakan wibawa. Kekuasaan yang demikian tidak banyak
atau mencapai tujuan tertentu. Dengan strategi yang tepat, tujuan pun
memerlukan paksaan (kekuatan) dalam penggunannya.
akan tercapai. Berkaitan dengan kekuasaan, Stephen P. Robbins
• Perbedaan POWER (Kekuasaan) dan mengidentifikasi tujuh dimensi atau strategi dalam menggunakan
Kepemimpinan kekuasaan, antara lain :

Keberhasilan seorang pemimpin banyak ditentukan oleh a. Nalar, yaitu dengan menggunakan fakta dan data
kemampuannya dalam memahami situasi serta ketrampilan dalam untuk membuat penyajian gagasan yang logis dan
menentukan macam kekuasaan yang tepat untuk merespon tuntutan rasional.
situasi. Karena itu, kekuasaan sering dianggap sebagai persamaan
b. Keramahan, dengan menggunakan sanjungan,
dari kepemimpinan. Padahal kekuasaan tidak bisa disamakan dengan
penciptaan goodwill, bersikap rendah hati, dan
kepemimpinan. Beberapa perbedaan di antara keduanya, ialah :
bersahabat sebelum mengemukakan suatu
a. Kekuasaan tidak menuntut kompatibilitas sasaran, permintaan.
melainkan sekedar menuntut ketergantungan.
c. Koalisi, melalui mencari dukungan orang lain dalam
Sedangkan kepemimpinan menuntut kompatibilitas
organisasi untuk mendukung keinginananya.
antara sasaran pemimpinnya dengan para
pengikutnya. d. Tawar-menawar, yaitu menggunakan perundingan
melalui pertukaran manfaat atau keuntungan.
b. Kekuasaan dapat digunakan oleh individu atau
kelompok untuk mengendalikan individu atau e. Ketegasan, dapat menggunakan pendekatan yang
kelompok lain. Sedangkan kepemimpinan hanya langsung dan kuat seperti menuntut permintaan,
berfokus pada pengaruh ke bawah (bawahan), dan mengulangi peringatan, memerintahkan individu
meminimalkan pola pengaruh ke samping atau melakukan apa yang dimintaannya, dan
sejajar dan ke atas. menunjukkan bahwa aturan menuntut pematuhan.
f. Otoritas lebih tinggi, yaitu mencari dukungan dari b. Politik dalam arti kebijaksanaan Politik dalam arti
tingkat lebih tinggi dalam organisasi untuk kebijaksanaan (policy) adalah penggunaan pertimbangan-
mendukung permintaan. pertimbangan tertentu yang dianggap lebih menjamin
terlaksananya suatu usaha, cita-cita, keinginan atau keadaan
g. Sanksi, berupa penggunaan imbalan dan hukuman yang kita kehendaki. Kebijaksanaan adalah suatu kumpulan
yang ditentukan oleh organisasi seperti mencegah keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau kelompok
atau menjanjikan kenaikan gaji, mengancam politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan cara-cara
memberikan penilaian kerja yang tidak memuaskan untuk mencapai tujuan-tujuan itu.
atau menahan promosi.
 Politik Nasional
 Pengertian Politik
Untuk mencapai kehidupan nasional yang diinginkan, maka
Politik berasal dari Bahasa Yunani “politeia” yang berarti kiat politik nasional merupakan jalan dan cara serta alat yang
memimpin kota (polis). Secara prinsip, politik merupakan upaya dipergunakan dalam pencapaiannya. Dengan demikian, dapat
untuk ikut berperan serta dalam mengurus dan mengendalikan dikatakan bahwa politik nasional adalah asas, haluan, kebijaksanaan,
urusan masyarakat. Menurut Arsitoteles, politik adalah usaha warga dan usaha negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan,
negara dalam mencapai kebaikan bersama atau kepentingan umum. pemeliharaan, dan pengendalian), serta penggunaan secara totalitas
Politik juga dapat diartikan sebagai proses pembentukan kekuasaan dari potensi nasional untuk mencapai tujuan nasional melalui
dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan pembangunan nasional. Politik nasional ini meliputi antara lain :
keputusan, khususnya dalam negara. Dari definisi yang bermacam-
macam tersebut, konsep politik dapat dibatasi menjadi : a. Politik dalam negeri yang diarahkan kepada
mengangkat, meninggikan dan memelihara harkat,
a. Politik sebagai kepentingan umum Politik merupakan suatu derajat dan potensi rakyat Indonesia yang pernah
rangkaian asas (prinsip), keadaan dan jalan, cara, serta alat mengalami kehinaan dan kemelaratan akibat
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, atau penjajahan, menuju sifat-sifat bangsa yang terhormat
suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan, dan dapat dibanggakan.
cara, dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai
keadaan yang kita inginkan itu. Politik dalam pengertian ini b. Politik luar negeri yang bersifat bebas aktif, anti
adalah tempat keseluruhan individu atau kelompok bergerak imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk
dan masing-masing mempunyai kepentingan atau idenya dan manifestasinya, mengabdi kepada kepentingan
sendiri. nasional dan amanat penderitaan rakyat serta
diarahkan kepada pembentukan solidaritas
antarbangsa.
c. Politik ekonomi yang bersifat swasembada dan c. Sosial budaya Keberagaman dalam berbagai segi
swadaya tanpa mengisolasi diri, tetapi diarahkan kehidupan bangsa merupakan sesuatu yang
kepada peningkatan taraf hidup dan daya kreasi harus dipersatukan agar menjadi kekuataan.
rakyat Indonesia. Segala daya dan dana harus dikerahkan dan
dimanfaatkan untuk mewujudkan dan
d. Politik pertahanan dan keamanan yang ke luar memelihara kebhinekatunggalikaan bangsa
bersifat defensif aktif dan diarahkan kepada Indonesia untuk ditransformasikan.
pengamanan dan perlindungan bangsa dan negara
serta usaha-usaha nasional. Dan ke dalam bersifat d. Pertahanan keamanan Angkatan Bersenjata
perventif aktif untuk menanggulangi segala macam Republik Indonesia yang lahir dalam kancah
tantangan, ancaman, dan hambatan serta gangguan revolusi fisik Indonesia, tumbuh menjadi
yang timbul. Adapun faktor-faktor yang kekuatan militer modern dan merupakan inti
mempengaruhi politik nasional, yaitu : sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta.
Manunggalnya ABRI-Rakyat adalah syarat
a. Ideologi dan politik Potensi ideologi dan politik mutlak dalam pembangunan nasional, bukan
dihimpun dalam pengertian kesatuan dan hanya karena alasan historis, tetapi juga sebagai
persatuan nasional yang menggambarkan kekuatan bangsa yang tak terpisahkan.
kepribadian bangsa, keyakinan atas kemampuan
sendiri dan yang berdaulat serta berkesanggupan  Hubungan Kekuasaan dan Politik
untuk menolong bangsa-bangsa yang masih
dijajah guna mencapai kemerdekaannya. Ramlan Surbakti dalam bukunya yang berjudul Memahami
Ilmu Politik, menyebutkan bahwa kekuasaan merupakan konsep
b. Ekonomi Kesuburan, kekayaan alam, maupun yang berkaitan dengan perilaku. Kekuasaan dipandang sebagai gejala
tenaga kerja yang terdapat di Indonesia yang selalu terdapat dalam proses politik. Dalam kamus ilmu politik
merupakan potensi ekonomi yang sangat besar, terdapat beberapa konsep yang berkaitan dengan kekuasaan (power),
bukan saja untuk mencukupi keperluan sendiri, seperti influence (pengaruh), persuasion (persuasi), force (kekuatan),
tetapi juga negara lain. Secara fisik Indonesia coercion (kekerasan) dan lain sebagainya. Influence adalah
juga menduduki posisi silang antara Samudera kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mengubah sikap
Indonesia dan Samudera Pasifik serta Benua dan perilakunya secara sukarela. Persuasion adalah kemampuan
Asia dan Benua Australia yang merupakan titik meyakinkan orang lain dengan argumentasi untuk melakukan
temu dari berbagai bentuk interaksi kehidupan sesuatu. Force adalah penggunaan tekanan fisik, seperti membatasi
sosial internasional. kebebasan, menimbulkan rasa sakit ataupun membatasi pemenuhan
kebutuhan biologis pihak lain agar melakukan sesuatu.
Pengertian coercion adalah peragaan kekuasaan atau kekuasaan atau politik, baik di pemerintahan, korporasi, maupun
ancaman dan paksaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok organisasi kemasyarakatan Di sisi lain, karena politik berusaha
terhadap pihak lain agar bersikap dan berperilaku sesuai dengan mengurus dan mengendalikan urusan masyarakat, politik juga dapat
kehendak pihak pemilik kekuasaan. Dari konsep di atas, kekuasaan dijadikan sarana untuk menyampaikan kebaikan dan kebenaran
politik dapat dirumuskan sebagai kemampuan menggunakan sumber- kepada masyarakat luas. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.
sumber pengaruh untuk mempengaruhi proses pembuatan dan Orang-orang yang melalui proses politik sekaligus diberi amanah
pelaksanaan keputusan politik sehingga keputusan itu untuk bekerja untuk rakyat malah menjadi orang pertama yang
menguntungkan dirinya, kelompoknya ataupun masyarakat pada mengkhianati amanah itu, dengan mengedepankan kepentingan
umumnya. Bila seseorang, suatu organisasi, atau suatu partai politik pribadi dan golongannya sendiri di atas kepentingan rakyat. Jadi,
bisa mengorganisasi sehingga berbagai badan negara yang relevan sebenarnya orang-orang yang bekerja dalam orbit politiklah, dan
misalnya membuat aturan yang melarang atau mewajibkan suatu hal bukan politik itu sendiri, yang telah membuat stigma dan label
atau perkara, maka mereka mempunyai kekuasaan politik. Variasi bahwa politik selalu berorientasi pada kekuasaan.
yang dekat dari kekuasaan politik adalah kewenangan (authority),
kemampuan untuk membuat orang lain melakukan suatu hal dengan KESIMPULAN
dasar hukum atau mandat yang diperoleh dari suatu kuasa. Seorang Pada hakekatnya, kekuasaan merupakan kapasitas yang
polisi yang bisa menghentikan mobil di jalan, tidak berarti dia dimiliki seseorang untuk mempengaruhi cara berpikir dan
memiliki kekuasaan, tetapi dia memiliki kewenangan yang berperilaku orang lain sesuai dengan yang diinginkannya. Kekuasaan
diperolehnya dari UU Lalu Lintas. Sehingga, bila seorang pemegang tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber yang dibedakan
kewenangan melaksankan kewenangannya tidak sesuai dengan menjadi kekuasaan formal dan kekuasaan personal. Kekuasaan
mandat peraturan yang ia jalankan, maka dia telah menyalahgunakan biasanya identik dengan politik. Politik sendiri diartikan sebagai
wewenangnya, dan untuk itu dia bisa dituntut dan dikenakan sanksi. upaya untuk ikut berperan serta dalam mengurus dan mengendalikan
Hasrat untuk memiliki kekuasaan merupakan keadaan urusan masyarakat. Penyalahgunaan kekuasaan pada dunia politik
alamiah manusia, persis seperti yang dimaksudkan oleh Sartre dan yang kerap dilakukan oleh pelaku politik menimbulkan pandangan
Nietsche. Bagi Sartre, kebutuhan dasar manusia adalah dianggap bahwa tujuan utama berpartisipasi politik hanyalah untuk
penting dan dihargai. Sementara bagi Nietsche, manusia pada mendapatkan kekuasaan.
dasarnya selalu didorong oleh hasrat untuk menjadi manusia super, Padahal, pada hakekatnya penggunaan kekuasaan dalam
manusia yang berkuasa. Dalam konteks kedudukan politik, boleh politik bertujuan untuk mengatur kepentingan masyarakat
jadi hasrat manusia alamiah inilah yang mendorong seseorang seluruhnya, bukan untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok.
mengejar kekuasaan politik. Menurut Lord Acton, kekuasaan Untuk itu, adanya pembatasan kekuasaan sangat diperlukan agar
cenderung korup dan kekuasaan absolut pasti korup. Hal itu sudah tumbuh kepercayaan masyarakat terhadap pemegang kekuasaan dan
diketahui banyak orang, khususnya yang memperhatikan praktik terciptanya keadilan serta kenyamanan dalam kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai