Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DINAMIKA PELAKSANAAN UUD 1945


Dosen Pengampu :
Dr. H. Buhori Muslim, M.Ag.
Dani Azhar, M.Pd.

Disusun Oleh :
Dini Nurizzati 1212040043
Hilwa Ainun Salsabila 1212040072
Imam Nurcahyo 1212040073

FAKULTAS TARBI’YAH & KEGURUAN


UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
ANGKATAN 2021/ 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan hidayah- Nya,
alhamdulilah kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Dinamika Pelaksanaan UUD
1945” sesuai dengan waktu yang diharapkan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan pancasila. Selain
itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kami juga para pembaca tentang
pelaksanaan UUD dari masa ke masa.
Kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Bapak Dr. H. Buhori
Muslim, M.Ag dan Bapak Dani Azhar, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah pendidikan
pancasila. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini.

Penyusun,

Bandung, 01 Oktober 2021


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................................2
A. Definisi Dinamika Pelaksanaan UUD 1945................................................................2
B. Dinamika Pelaksanaan UUD Pada Masa Awal Kemerdekaan...................................2
C. Dinamika Pelaksanaan UUD Pada Masa Orde Lama.................................................3
D. Dinamika Pelaksanaan UUD Pada Masa Orde Baru..................................................4
E. Dinamika Pelaksanaan UUD Pada Masa Reformasi..................................................5
BAB III. PENUTUP...............................................................................................................7
A. Kesimpulan.................................................................................................................7
B. Saran............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
konstitusi Republik Indonesia.Dalam bentuknya yang dikenal pada saat ini, UUD
1945 mulai berlaku pada 1949 dan telahdiamandemen sebanyak empat kali setelahnya

UUD 1945 merupukan hukum dasar yang tertinggi, sehingga semua hukum yang
berlaku tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945, UUD terbentuk dengan sejarah
yang amat panjang dimana melewati berbagai penderitaan dan perjuangan bangsa
pada masa penjajahan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu dinamika pelaksanaan UUD 1945?
2. Bagaimana dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa awal kemerdekaan ?
3. Bagaimana dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa orde lama ?
4. Bagaimana dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa orde baru ?
5. Bagaimana dinamika pelaksanaan UUD 1945 pada masa reformasi ?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas yang telah diberikan.
2. Untuk mengetahui apa itu dinamika.
3. Untuk mengetahui tentang dinamika dari masa ke masa.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Dinamika Pelaksanaan UUD 1945


Dinamika Secara bahasa berarti bergerak, berpindah, tidak diam. Dinamika
dapat Diartikan keseluruhan perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari waktu
ke waktu termasuk perubahan nilai- nilai sosial, norma- norma yang berlaku di
masyarakat dan lain sebagainya.
Menurut Slamet Santoso (2004: 5), Dinamika berarti tingkah laku warga yang
satu secara langsung mempengharuhi warga yang lain secara timbal balik. Sedangkan
menurut KBBI, dinamika berasal dari kata dinamis yang berarti penuh semangat dan
tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan dan
sebagainya.
Sedangkan, Undang- undang dasar adalah suatu hukum dasar atau hukum
awal yang tertulis (konstitusi Negara). Pengertian hukum dasar adalah aturan- aturan
dasar yang dipakai sebagai landasan dasar dan sumber bagi berlakunya seluruh
hukum/ peraturan/ norma- norma dan penyelenggaraan pemerintah Negara pada
suatu Negara.
Maka, dapat disimpulkan bahwa dinamika pelaksanaan UUD 1945 adalah
perubahan- perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan atau pengamalan hukum-
hukum dasar serta ideologi yang telah diresmikan
B. Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 Pada Awal Kemerdekaan
UUD 1945 dibentuk dan diresmikan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945. Pada awal kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, pelaksanaan UUD 1945 masih dalam tahap penyesuaian, karena
Indonesia adalah Negara yang baru saja dibentuk kala itu. Banyak pihak yang sangat
berapi- api dalam melaksanakan UUD 1945 yang dimana didalamnya terdapat
ideologi Negara Karena masih dalam susasana kemerdekaan. Namun, tidak sedikit
juga yang menentang karena perbedaan pendapat mengenai ideologi negara.

C. Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 Pada Masa Orde Lama


Pada masa orde lama, mulai terjadi penyimpangan- penyimpangan yang diawali
dengan munculnya:
1. Munculnya Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober
1945 yang berbunyi: “Sebelum MPR, DPR, dan DPA terbentuk, segala
kekuasaan dilaksanakan oleh Presiden dengan bantuan sebuah komite
nasional.” maka Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang berperan
sebagai lembaga pembantu presidenmengalami perubahan fungsi. Oleh
maklumat wakil presiden, KNIP diberi sebuah kekuasaan dan
kewenangan legislatif serta diberi kewenangan untuk berpartisipasidalam
menerapkan Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Padahal seperti yang
kitaketahui, tugas legislatif seharusnya dilakukan oleh DPR, sedangkan
penetapan GBHN seharusnya dilakukan oleh MPR
2. Maklumat Pemerintah pada tanggal 14 November 1945 Maklumat
pemerintah yang dikeluarkan oleh presiden pada 14 November 1945 juga
merupakan bentuk penyimpangan terhadap konstitusi yang ada pada

2
waktu itu.Maklumat ini menyatakan perubahan pada sistem pemerintahan
yang ada diIndonesia.Sistem pemerintahan kabinet presidensiil berganti
menjadi sistem pemerintahan kabinet parlementer. Perubahan sistem
pemerintahan ini didasari ata susulan dari Badan Pekerja Komite Nasional
Indonesia Pusat (BPKNIP).
Seperti yang kita ketahui, perbubuhan sistem pemerintahan tidak bisa
dilakukan hanya dengan pengeluaran maklumat presiden begitu saja. Perbahan
sistem pemerintahan harus melalui tahapan- tahapan kompleks dan perlu dibicarakan
dengan unsur- unsur yang mendukung sistem pemerintahan. Karena ini pula, maka
UUDS masih terus digunakan padahal, UUD 1945 telah diresmikan.
Kemudian, 5 juli 1959 telah dikeluarkannya Dekrit Presiden yang mana berisi
tentang pombubaran UUDS. Maka, UUD 1945 sudah resmi berlaku kembali di
Negara Republik Indonesia.
Sekalipun UUD 1945 secara yuridis formal sebagai hukum dasar tertulis yang
berlaku di Indonesia, namun, realisasi ketatanegaraan Indonesia belum
melaksanakan makna dari UUD 1945 itu sendiri. Sehingga ada beberapa oknum
yang menilai bahwa UUD 1945 yang berisi ideologi negara itu tidak relevan
sehingga, ingin merubah ideologi yang telah diresmikan. Sekolompok orang tersebut
adalah sbb,
1. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) di Madiun, pada 18
September 1948. Tujuan utamanya untuk mendirikan negara Soviet
dengan ideologi komunis
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia. Pemberontakan
yang bertujuan untuk menggantikan Pancasila dengan syariat Islam
sebagai dasar negaranya.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Pemberontakan ini
bertujuan untuk mendirikan negara sendiri.
4. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan
Rakyat Semesta (Permesta) sebagai bentuk gerakan protes ke
pemerintah pusat.
Selain itu, beberapa penyimpangan- penyimpangan konstisional juga terjadi,
seperti:
Penyimpangan ideologis maupun konstitusional ini berakibat pada
penyimpangan-penyimpangan konstitusional lainnya sebagai berikut :
1. Demokrasi di Indonesia diarahkan menjadi demokrasi terpimpin, yang
dipimpin oleh presiden, sehingga praktis bersifat otoriter. pada
sebenarnya di negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila berazas-
kan kerakyatan,sehingga seharusnya rakyatlah sebagai pemegang serta
asal mula kekuasaan negara, demikian juga sebagaimana yang
tercantum dalam UUD 1945.
2. Oleh karena Presiden sebagai pemimpin besar revolusi maka memiliki
wewenang yang melebihi sebagaimana yang sudah di tentukan oleh
Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mengeluarkan produk hukum yang
setingkat denganUndang-Undang tanpa melalui persetujuan DPR
dalam bentuk penetapan presiden.

3
3. Pada tahun 1960, karena DPR tidak dapat menyetujui rancangan
pendapatan dan Belanja Negara yang di ajukan oleh pemerintah.
Kemudian presiden waktu itu membubarkan DPR hasil pemilu 1955
dan kemudian membentuk DPR gotong royong. Hal ini jelas-jelas
sebagai pelanggaran konstitusional yaitu kekuasaan eksekutif di atas
kekuasaan legislatif.
Banyak sekali penyimpangan- penyimpangan yang terjadi di masa orde lama.
Selain karena pemerintahannya yang belum kondusif sehingga masih beradaptasi,
namun hal ini juga disebabkan oleh beberapa sekelompok yang telah disebutkan di
atas. Adapun puncak dari penyimpangan serta permasalahan yang terjadi pada masa
orde lama yakni, pemberontakan G30S.PKI. Yang kemudian pemberontakan tersebut
dapat digagalkan oleh rakyat Indonesia tepatnya para pemuda Indonesia yang
menyampaikan Tritula (Tri Tuntutan Rakyat) yang berisi:
1. Bubarkan PKI
2. Bersihkan Kabinet dari unsur- unsur PKI
3. Turunkan harga/ perbaikan ekonomi.
Gelombang gerakan rakyat semakin besar, sehingga presiden tidak mampu
lagi mengembalikannya, maka keluarlah surat perintah 11 maret 1966 yang
memberikan kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil langkah-langkah
dalam mengembalikan keamanan negara. Sejak peristiwa inilah sejarah
ketatanegaraan Indonesia dikuasai oleh kekuasaan Orde Baru.

D. Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 Pada Masa Orde Baru


Setelah meletusnya kasus pemberontakan G30S.PKI, dan bergelombangnya
gerakan rakyat, setelah itu Soekarno mengeluarkan surat perintah 11 maret 1966 yang
ditujukan kepada Soeharto untuk:
1. Pertama, mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk
terjaminnya keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya
pemerintahan dan jalannya revolusi, serta menjamin keselamtan
pribadi dan kewibawaan pimpinan/ presiden/ panglima tertinggi/
pemimpin besar revolusi/ mandataris MPRS demi untuk keutuhan
bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan
pasti segala ajaran pemimpin besar revolusi.
2. Kedua, mengadakan koordinasi pelaksanaan pemerintah dengan
panglima- panglima angakatan- angkatan lain dengan sebaik- baiknya.
3. Ketiga, supaya melaporkan segala sesuatu yang bersangkut- paut
dalam tugas dan tanggung jawabnya seperti tersebut diatas.
Pada tahun 1967, MPRS mencabut mandat Soekarno sebagai presiden.
Soekarno kehilangan jabatannya berdasarkan TAP No. XXXIII/MPRS/1967, yang
sekaligus mendudukan soeharto sebagai Pejabat Presiden. Setahun kemudian, melalui
TAP No. XLIII/MPRS/1968, Soeharto diangkat menjadi presiden definitif. Rezim
baru yang tampil di atas keruntuhan demokrasi terpimpin menamakan diri sebagai
‘Orde Baru’.
Rezim Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto berhasil
mempertahankan dan melaksanakan Pancasila serta UUD 1945. Kemudian, di Masa
Orde Baru ini juga berhasil memberantas paham komunis yang sudah merajalela

4
beberapa waktu sebelumnya. Akan tetapi, implementasi dan aplikasinya ternyata
sangat mengecewakan. Beberapa tahun kemudian, terungkap bahwa Soeharto
menggunakan UUD 1945 dan Pancasila hanya untuk indoktrinasi atau sebagai alat
memperpanjang masa jabatannya. Beberapa metode indoktrinasi Pancasila yang
digunakan, sbb.
1. Melalui ajaran P4 yang dilakukan di sekolah- sekolah melalui
pembekalan.
2. Presiden Soeharto membolehkan rakyat untuk membentuk organisasi-
organisasi dengan syarat asas tunggal atau Pancasila.
3. Presiden Soeharto melarang adanya kritikan- kritikan yang dapat
menjatuhkan pemerintah dengan alasan stabilitas. Maka dari itu Soeharto
menggunakan kekuatan militer sehingga tidak ada pihak- pihak yang
berani untuk mengkritik pemerintah.
4. Penyelewengan- penyelewengan yang terjadi (yang tidak sesuai dengan
UUD 1945) pada masa ini bisa terbilang banyak. Korupsi, Nepotisme,
kolusi itu dihalalkan. Puncak penyelewengan tersebut adalah ketika terjadi
krisis moneter pada tahun 1997 yang menyebabkan ekonomi di Indonesia
anjlok sehingga memicu gerakan besar- besaran untuk menggulingkan
rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

E. Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 Pada Masa Reformasi


. Masa Orde Baru di bawah kepemimpinan presiden Soeharto sampai tahun 1998
membuat pemerintahan Indonesia tidak mengamanatkan nilai-nilai demokrasi seperti
yang tercantum dalam Pancasila, bahkan juga tidak mencerminkan pelaksanaan
demokrasi atas dasar norma-norma dan pasal-pasal UUD 1945. Pemerintahan
dicemari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Keadaan tersebut membuat rakyat
Indonesia semakin menderita. Terutama karena adanya krisis moneter yang melanda
Indonesia yang membuat perekonomian Indonesia hancur. Hal itu menyebabkan
munculnya berbagai gerakan masyarakat yang dipelopori oleh generasi muda
Indonesia terutama mahasiswa sebagai gerakan moral yang menuntut adanya
reformasi disegala bidang Negara.
Adapun kelebihan dan kekurangan pada masa reformasi, yaitu :
1) Kelebihan – Kelebihan pada Masa Reformasi
a) Munculnya kesadaran masyarakat akan pentingnya reformasi bagi
bangsa Indonesia.
b) Kebebasan berpendapat kembali ditegakkan.
c) Pengurangan masalah Dwi Fungsi ABRI dalam pemerintahan.
d) Melakukan reformasi hukum dan perundang-undangan di Indonesia.
e) Adanya jaminan terhadap Hak Asasi Manusia.
f) Sektor sosial politik Indonesia menjadi terbuka.
g) Pemilu yang tadinya hanya dapat diikuti oleh 3 parpol saja sekarang
dapat diikuti oleh 48 parpol melalui seleksi.
h) Kekakuan hukum masa Orde Baru menjadi terpecah atau mulai
lenyap.

5
i) Pemerintah memikirkan masalah social yang dialami masyarakat
dengan mewujudkan program membentuk lapangan pekerjaan bagi
pengangguaran.
j) Corak karya sastra menjadi lebih berwarna dan banyak jenisnya
sesuai dengan kondisi sosial-politik saat itu.
k) Pempublikasian karya sastra menjadi lebih mudah dan terbantu
karena adanya media komunikasi.
2) Kekurangan – Kekurangan pada Masa Reformasi
a) Adanya perpecahan presepsi antara mahasiswa dan kelompok
masyarakat mengenai pengangkatan B.J Habibie sebagai Presiden.
b) Tidak adanya pemberian subsidi terhadap masyarakat.
c) Keputusan reformasi ekonomi yang dibutuhkan tidak sesuai dengan
apa yang diinginkan masyarakat.
d) Terlalu dibebani oleh program penyesuaian struktural dari IMF.
e) Posisi militer tidak mendapat tempat yang cukup baik dihati
masyarakat.
f) Penanganan masalah ekonomi dan social menjadi tidak optimal karena
konflik politik internal dalam negeri.
g) Adanya krisis multidimensi yang dihadapi oleh Indonesia.
h) Pemerintah hanya terfokus pada perbaikan ekonomi.
i) Kurangnya minat para pembaca pada karya sastra angkatan reformasi.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
UUD 1945 merupakan peraturan perundang-undangan tertinggi dalam Negara dan
menjadi hukum dasar tertulis Negara, yang bersifat mengikat dan berisi aturan yang harus
ditaati oleh setiap warga Negara. Beberapa peristiwa pada Orde Lama yang mengaburkan
identitas nasional kita adalah; Pemberontakan PKI pada tahun 1948, Demokrasi Terpimpin,
Pelaksanaan UUD Sementara 1950, dan Pemberontakan PKI 1965.
Pelaksanaan UUD 1945 pada masa Orde Baru masih terjadi banyak penyimpangan
meskipun telah dilakukan berbagai upaya oleh MPRS untuk mengatasinya yakni salah
satunya dengan mengeluarkan Tap MPRS dan sidang istimewa yang dilakukan oleh MPRS.
Pelaksanaan dinamika UUD 1945 pada orde reformasi masih banyak penyimpangan yang
terjadi karena pada masa ini belum semua UUD 1945 dilaksanakan dan masih adanya
korupsi, kolusi dan nepotisme. Sehingga memunculkan orde ini terjadi krisis ekonomi, krisis
sosial, krisis politik dan krisis hukum.
Maka dari itu, sudah sepatutnya kita rakyat Indonesia untuk selalu mengamalkan dan
menanamkan UUD 1945 dalam kehidupan sehari- hari agar terwujud Indonesia yang
berketuhanan, menjunjung tinggi keadilan dan persatuan.

B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekalian serta menjadi jalan untuk kita
mempelajari dinamika pelaksanaan UUD 1945 di indonesia lebih lanjut.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://osf.io/preprints/t5rv6/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5631338/dekrit-presiden-5-juli-1959-sejarah-dan-
latar-belakang-dikeluarkannya-aturan
https://siatap.bpip.go.id/read/artikel/1/Berita-BPIP/Penerapan-Pancasila-dari-Masa-ke-Masa
https://osf.io/preprints/inarxiv/7y9wn/
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0,5&q=pelaksanaan+uud+1945+pada+masa+orde+lama
https://www.google.com/

Anda mungkin juga menyukai