Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH INDONESIA
PEMERINTAHAN PERTAMA REPUBLIK INDONESIA

DISUSUN OLEH :
CHYNTIA RAMADANI

SMK NEGERI 2 PALU

JL. Setia Budi No. 58 Telp. (0451) 421592


KOTA PALU
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Senantiasa Kami Panjatkan Kehadirat ALLAH SWT


Yang Telah Melimpahkan Rahmat Dan Karunia-Nya, Sehingga Saya Dapat
Menyelesaikan Makalah Ini Guna Tugas Mandiri Untuk Mata Pelajaran Sejarah
Indonesia, Dengan Judul “ Pemerintahan Pertama Republik Indonesia “.

Begitu Pula Atas Limpahan Kesehatan Dan Kesempatan Yang Allah SWT
Karuniai Kepada Saya Sehingga Makalah Ini Dapat Saya Susun Melalui Beberapa
Sumber Yakni Melalui Kajian Pustaka Maupun Melalui Media Internet.

Dalam Penulisan Makalah Ini Tidak Lepas Dari Bantuan Banyak Pihak
Dengan Tulus Membantu Dan Memberikan Doa,Saran Serta Kritik Sehingga
Makalah Ini Dapat Terselesaikan.

Penulis Menyadari Sepenuhnya Makalah Ini Masih Jauh Dari Kata Sempurna
DanPenulis Menyadari Bahwa Masih Banyak Kesalahan Dalam Penyusunan 
Laporan Ini, Baik Dari Segi EBI, Kosakata, Tata Bahasa, Etika Maupun Isi. Maka
Dari Itu Penulis Sangat Mengharapkan Kritik Dan Saran Seluas-Luasnya Dari
Pembaca Yang Kemudian Akan Penulis Jadikan Sebagai Evaluasi.

Palu, 28 februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................

A. Stabilisasi Negara Setelah Kemerdekaan Indonesia


B. Masalah Ekonomi
C. PENDIDIKAN
D. Pembangunan Infrastruktur
E. Pembangunan Infrastruktur

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

A. SARAN
B. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemerdekaan Indonesia berhasil diproklamirkan pada tanggal 17
Agustus1945 di Jakarta oleh Soekarno dan Hatta. Untuk mewujudkan suatu
Pemerintahanyang berdaulat maka disusunlah keputusan-keputusan dan
kelembagaan yang dapat menjalankan roda Pemerintahan. Sebagaimana yang
disebut Sudharmono Panitian Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), dalam
sidangnya tanggal 22Agustus 1945 menetapkan keputusan membentuk :

1. Komite Nasional;

2. Partai Nasional Indonesia; dan

3. Badan Keamanan Rakyat.”

Sebelumnya, sidang PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 telahmengambil


keputusan dengan membagi wilayah administratif Republik Indonesiamenjadi 8
(delapan) propinsi yakni Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur, Sunda
Kecil, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan. Untuk Pulau Sumaterayang ditetapkan
menjadi satu propinsi yakni propinsi Sumatera denganGubernurnya ditetapkan
Mr. Teuku Moehammad Hassan. Menurut Sinar2 Mr.Teuku Muhammad Hasan
mengikuti acara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta kemudian
diangkat oleh Presiden Soekarno,menjadi Gubernur Sumatera.

menyatakan Teuku Moh. Hasan selaku GubernurSumatera mengambil


berbagai keputusan atas nama Pemerintahan Pusat. Diantara ketetapan itu adalah
peraturan pelaksanaan Pemerintahan untuk GubernurGubernur Muda di Sumatera.
Lebih lanjut diungkapkan oleh Mansur4 dalambukunya The Golden Bridge bahwa
dalam sidangnya yang pertama tanggal 17 –19 April 1946 di Bukittinggi, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dengan namaDewan Perwakilan Sumatera
memutuskan dibaginya Propinsi Sumatera secaraadministratif dalam 3 Sub
Propinsi yaitu : a. Sub Propinsi Sumatera Utara meliputi Keresidenan Aceh,
Sumatera Timur, dan Tapanuli, b. Sub PropinsiSumatera Tengah meliputi
Keresidenan Sumatera Barat, Jambi, dan Riau, dan c. Sub Propinsi Sumatera
Selatan meliputi Keresidenan Bangka Belitung, Bengkulu,Lampung dan
Palembang.Kemudian ditambahkan lagi oleh Muhammad TWH5 yaitu setelah
Mr.Teuku Moehammad Hasan mengambil kebijakan untuk membagi Propinsi
Sumatera menjadi tiga Propinsi, dia pun mengambil keputusan untuk
mengangkatMr. Sutan Muhammad Amin menjadi Gubernur Muda di Propinsi
Sumatera Utaradimana sebelumnya Mr. S.M. Amin adalah Kepala Hakim
Keresidenan Aceh jugaWakil Ketua Dewan Umum Perwakilan Keresidenan Aceh.
Menurut penjelasan Mr. S.M. Amin6 memperoleh Diploma Faculteit der
Rechtsgeleerdheid yang dengan Diploma ini Mr. S.M. Amin berhak memakai
gelar Meester in de Rechten

(Mr.) di muka namanya sebagai lulusan dari Sekolah Tinggi Hukum


(Rechtschoogeschool) di Batavia.Pada saat sidang keputusan pembagian 3
propinsi di Bukittinggi itu (1946), Medan diduduki Sekutu. Agresi Militer
Belanda yang membonceng pasukan Sekutu dilancarkan dan berbagai tempat di
Sumatera Utara. Terjadiperlawanan dari berbagai kekuatan gerilya yang
berlangsung cukup lama.Sementara kesultanan-kesultanan sebagai penguasa
tradisional yang ada di Sumatera Utara tidak memberi repon terhadap
kemerdekaan Indonesia. Kondisi ini memperlihatkan kompleksnya keadan untuk
bisa menjalankan suatu Pemerintahan sipil pada awal kemerdekaan. Bagaimana
pada masa yang rumit dan keras ini Pemerintahan sipil bisa dipertahankan dan
berjalan? Apa yang dilakukan Gubernur Sumatera setelah membagi 3 propinsi
kawasan ini serta bagaimana proses terbentuknya propinsi Sumatera Utara? Apa
yang dilakukan Mr.SM.Amin setelah dilantik menjadi Gubernur Muda propinsi
Sumatera Utara untuk mengatasi seluruh permasalahan yang terjadi di Suamtera
Utara? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang mendasari penulis untuk melakukan
penelitian dengan tajuk “PERJUANGAN MR.SM. AMINDALAM
MEMPERTAHANKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI PROPINSI
SUMATERA UTARA 1945-1949”.
B. Rumusan Masalah

Pemerintahan pertama Republik Indonesia menghadapi beberapa masalah yang


perlu dihadapi, antara lain:

1. Stabilisasi negara: Setelah kemerdekaan Indonesia, negara ini mengalami


ketidakstabilan karena konflik dengan negara Belanda dan masalah internal
seperti pemberontakan daerah yang tidak mengakui kedaulatan Indonesia.
2. Masalah ekonomi: Setelah perang dunia II dan peperangan melawan Belanda,
Indonesia mengalami krisis ekonomi yang memprihatinkan. Pemerintahan
pertama Republik Indonesia harus mengambil tindakan yang tepat untuk
memulihkan ekonomi negara.
3. Pendidikan: Pendidikan menjadi masalah besar dalam pemerintahan pertama
Republik Indonesia. Sebagian besar rakyat Indonesia pada waktu itu masih
buta huruf dan infrastruktur pendidikan masih sangat terbatas.
4. Pembangunan infrastruktur: Selain masalah pendidikan, pembangunan
infrastruktur juga menjadi tantangan besar bagi pemerintahan pertama
Republik Indonesia. Pemerintah harus membangun jalan, jembatan, dan
sarana transportasi lainnya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
5. Pemerintahan yang efektif: Pemerintah pertama Republik Indonesia harus
membangun sistem pemerintahan yang efektif dan memenuhi kebutuhan
rakyat Indonesia. Kebijakan dan program-program yang diambil harus
memperhatikan kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

C. Tujuan

Dengan Dibuatnya Makalah Ini Kami Berharap Dapat Mencapai Tujuan Yang
Kami Inginkan Yaitu, Dapat Mempelajari Dan Memahami Perkembangan
Masyarakat Indonesia Pada Masa Pemerintahan Pertama Republik Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Stabilisasi Negara Setelah kemerdekaan Indonesia

Keadaan Masyarakat Indonesia Pasca Kemerdekaan Mengalami Kekacauan


Dalam Segala Bidang Kehidupan. Setelah Kemerdekaan Indonesia Pada 17 Agustus
1945, Negara Ini Mengalami Berbagai Tantangan Dan Ketidakstabilan, Termasuk
Konflik Dengan Belanda Dan Masalah Internal Seperti Pemberontakan Daerah Yang
Tidak Mengakui Kedaulatan Indonesia. Konflik Dengan Belanda Mencapai Puncaknya
Pada Tahun 1947-1949, Ketika Belanda Mencoba Untuk Mengembalikan Kendali Atas
Indonesia Dengan Menggunakan Kekuatan Militer. Setelah Perjuangan Yang Panjang,
Belanda Akhirnya Mengakui Kemerdekaan Indonesia Pada Desember 1949.

Namun, Masalah Internal Di Indonesia Tidak Berakhir Dengan Pengakuan


Kemerdekaannya Oleh Belanda. Pada Awal 1950-An, Pemberontakan Terjadi Di
Berbagai Daerah Di Indonesia, Terutama Di Aceh, Sumatra Barat, Sulawesi Selatan,
Dan Kalimantan Barat. Pemberontakan Ini Dipicu Oleh Berbagai Faktor, Seperti
Ketidakpuasan Atas Pemilihan Presiden, Perbedaan Agama Dan Budaya, Dan
Persaingan politik lokal. Upaya stabilisasi negara dilakukan untuk mengatasi

tantangan ini dan memperkuat kestabilan dan pembangunan negara.


Upaya stabilisasi negara yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia antara
lain adalah :

1. Memperkuat keamanan: Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya


untuk memperkuat keamanan negara, antara lain dengan membentuk dan
memperkuat militer dan kepolisian. Pemerintah juga melakukan operasi
militer untuk menumpas pemberontakan dan memulihkan keamanan di
daerah-daerah yang terkena dampak.
2. Menjalin dialog: Pemerintah Indonesia juga melakukan dialog dengan
kelompok-kelompok yang merasa tidak puas untuk mencari solusi atas
masalah yang dihadapi. Dialog ini dilakukan untuk mencari kesepakatan
dan meredakan ketegangan.
3. Reformasi politik: Pemerintah melakukan reformasi politik untuk
memperkuat sistem politik dan mengurangi ketegangan politik.
Reformasi ini meliputi pengembangan partai politik, penyempurnaan
sistem pemilihan, dan pemberantasan korupsi.
4. Reformasi ekonomi: Pemerintah Indonesia juga melakukan reformasi
ekonomi untuk memperkuat ekonomi negara. Reformasi ini meliputi
pengembangan sektor swasta, deregulasi, privatisasi, dan liberalisasi
perdagangan.

Dengan upaya-upaya stabilisasi negara ini, Indonesia berhasil mengatasi


ketidakstabilan dan menjadi negara yang lebih stabil dan kuat selama beberapa
dekade terakhir. Namun, tantangan baru masih terus muncul dan Indonesia harus
terus berjuang untuk menjaga stabilitas dan kemajuan negara.

B. Masalah ekonomi

Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia setelah perang dunia II dan


peperangan melawan Belanda memang sangat memprihatinkan. Pada masa itu,
negara mengalami inflasi yang sangat tinggi, produksi dan perdagangan
mengalami penurunan, dan banyak orang yang mengalami kesulitan ekonomi.
Untuk mengatasi krisis ekonomi ini, pemerintahan pertama Republik
Indonesia mengambil beberapa tindakan, antara lain:

1. Menerapkan kebijakan proteksi industri

Pemerintah menerapkan kebijakan proteksi industri untuk mendorong


perkembangan industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Kebijakan ini dilakukan dengan cara memberikan insentif dan subsidi pada
industri dalam negeri, seperti bahan baku dan peralatan produksi.

2. Melakukan reformasi agraria

Pemerintah juga melakukan reformasi agraria dengan tujuan memperbaiki


struktur agraria dan mendistribusikan tanah kepada petani. Reformasi agraria ini
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan mengurangi
kemiskinan di pedesaan.

3. Memperbaiki sistem keuangan

Pemerintah melakukan perbaikan pada sistem keuangan dengan cara


mengurangi pengeluaran dan meningkatkan penerimaan negara. Hal ini dilakukan
dengan mengevaluasi kembali kebijakan fiskal dan moneter, serta melakukan
reformasi perpajakan.

4. Mendorong investasi asing

Pemerintah juga berupaya untuk mendorong investasi asing ke Indonesia


dengan memberikan insentif dan kemudahan bagi investor asing. Hal ini
diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan
kerja baru.

5. Menjalin kerja sama internasional

Pemerintah juga menjalin kerja sama internasional dengan negara-negara


lain, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Kerja sama ini diharapkan
dapat membuka peluang ekspor dan meningkatkan investasi asing ke Indonesia.
Tindakan-tindakan tersebut berhasil memulihkan ekonomi Indonesia dan
mempercepat pertumbuhannya. Meski begitu, masih banyak tantangan yang harus
dihadapi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

C. PENDIDIKAN

pendidikan merupakan masalah besar dalam pemerintahan pertama Republik


Indonesia. Saat itu, sebagian besar masyarakat Indonesia masih buta huruf, dan
infrastruktur pendidikan masih sangat terbatas

Pada masa itu, pemerintah Indonesia berjuang untuk membangun sistem


pendidikan yang merata dan berkelanjutan di seluruh negeri. Pemerintah juga
menghadapi tantangan dalam menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas dan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Upaya pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia termasuk


memperluas akses ke pendidikan dasar dan menengah, menyediakan beasiswa
bagi siswa berprestasi dari keluarga miskin, dan membangun sekolah-sekolah
baru. Selain itu, pemerintah juga mempromosikan pengembangan teknologi dan
penelitian untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia.

Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi, pendidikan di Indonesia


telah mengalami kemajuan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Sekarang,
sebagian besar anak-anak Indonesia dapat mengakses pendidikan dasar dan
menengah, dan perguruan tinggi

D. Pembangunan infrastruktur

Pembangunan Infrastruktur Memang Menjadi Salah Satu Tantangan Besar


Bagi Pemerintahan Indonesia. Infrastruktur Yang Memadai Dapat Mempercepat
Pertumbuhan Ekonomi Dan Memperbaiki Kualitas Hidup Masyarakat. Beberapa
Masalah Yang Dihadapi Oleh Pemerintah Dalam Membangun Infrastruktur Di
Indonesia Antara Lain:
Keterbatasan Anggaran: Membangun Infrastruktur Yang Baik Memerlukan
Biaya Yang Besar. Namun, Keterbatasan Anggaran Sering Menjadi Hambatan
Utama Bagi Pemerintah Dalam Membangun Infrastruktur Yang Dibutuhkan.

Topografi: Indonesia Merupakan Negara Dengan Topografi Yang Sangat


Beragam. Hal Ini Seringkali Mempersulit Pembangunan Infrastruktur, Terutama
Di Daerah-Daerah Yang Sulit Dijangkau.

Birokrasi: Proses Perizinan Dan Regulasi Yang Rumit Seringkali


Memperlambat Pembangunan Infrastruktur. Birokrasi Yang Berbelit-Belit Juga
Menjadi Salah Satu Kendala Yang Sulit Diatasi Pemeliharaan: Setelah
Infrastruktur Selesai Dibangun, Pemeliharaan Menjadi Tantangan Berikutnya.
Perawatan Yang Kurang Baik Dapat Mengurangi Masa Pakai Infrastruktur Dan
Meningkatkan Biaya Perbaikan.Untuk Mengatasi Masalah-Masalah Tersebut,
Pemerintah Indonesia

Dapat Mengambil Langkah-Langkah Seperti Meningkatkan Alokasi


Anggaran Untuk Infrastruktur, Memperbaiki Regulasi Dan Perizinan, Serta
Mendorong Kerja Sama Dengan Sektor Swasta Untuk Mempercepat
Pembangunan Infrastruktur. Selain Itu, Pemerintah Juga Dapat Meningkatkan
Keterampilan Dan Kapasitas Sumber Daya Manusia Di Bidang Infrastruktur Agar
Dapat Mengatasi Tantangan Yang Ada.

E. Pemerintahan yang efektif

Setelah kemerdekaan, pemerintahan Indonesia memulai perjuangan untuk


membangun negara yang merdeka, mandiri, dan berdaulat. Berbagai upaya
dilakukan untuk mencapai tujuan ini, di antaranya adalah: Menetapkan Konstitusi:
Pada tahun 1945, pemerintah Indonesia menetapkan konstitusi sebagai landasan
hukum bagi negara. Konstitusi ini kemudian direvisi beberapa kali, termasuk pada
tahun 1949 ketika Indonesia menjadi negara federal.

1. Membentuk Pemerintahan: Setelah kemerdekaan, pemerintahan Indonesia


dibentuk dengan Presiden sebagai kepala negara dan perdana menteri
sebagai kepala pemerintahan. Pemerintah juga membentuk berbagai
kementerian dan lembaga pemerintah lainnya untuk mengelola urusan
negara.
2. Memperkuat Ekonomi: Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya
untuk memperkuat ekonomi negara, antara lain dengan membangun
infrastruktur, mengembangkan sektor industri, dan meningkatkan produksi
pertanian.
3. Mengembangkan Pendidikan: Pemerintah Indonesia juga mengembangkan
sistem pendidikan yang mencakup pendidikan dasar, menengah, dan
tinggi. Pendidikan dianggap sebagai kunci untuk mengembangkan sumber
daya manusia dan memajukan negara. Meningkatkan Kesehatan:
Pemerintah
4. Indonesia juga berupaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
dengan membangun rumah sakit, klinik, dan puskesmas. Selain itu,
program-program kesehatan seperti imunisasi dan kampanye kesehatan
juga dilakukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Meningkatkan Hubungan Luar Negeri: Pemerintah Indonesia juga


berupaya untuk meningkatkan hubungan luar negeri dengan negara lain untuk
memperluas pasar ekspor dan menarik investasi asing. Pemerintah juga aktif
dalam organisasi internasional seperti PBB dan ASEAN.

Upaya-upaya ini terus dilakukan hingga saat ini untuk memperkuat negara
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, masih banyak tantangan
yang harus diatasi untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan membangun
Indonesia yang lebih baik.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah saya tulis di atas maka dapat kita simpulkan
bahwa kita sebagai warga negara harus lebih mengerti tentang Negara dan unsur-
unsur pembentukan Negara Indonesia. Bahwa Negara terbentuk karena kebutuhan
dan kepentingan manusia. Dalam Negara menusia harus di hargai dan
martabatnya di junjung tinggi. Negara juga membantu manusia mewujudkan
tujuan,cita-cita manusia dan bertanggung jawab atas semua warga Negara untuk
mencapai tujuan bangsa yaitu masyarakat yang adil dan makmur.

3.2 Saran
Saran saya kepada pembaca banggalah dan cintailah Negara kita
tercinta,dan jangan memaksa kehendak kita sendiri. Bahwa kita punya kekurangan
dan kelebihan masing-masing. Begitu juga Negara kita punya perbedaan tersendiri
dengan Negara lain, sehingga jangan pernah kiita merasa lebih rendah dari pada
mereka . “ Mari berjuang bersama mewujudkan Negara kita yang adil dan
makmur” .
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimed.ac.id/17726/2/309321033%20Bab%20I.pdf
http://digilib.unimed.ac.id/17726/2/309321033%20Bab%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai