SUATU PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 02 XII MIPA 7
ANUGRAH PUTRA P (05)
APRILYEN (06)
AQMAL (07)
AULIA CAHYA (08)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan kami membuat makalah ini adalah agar
memahami pendidikan tentang “Dari Konflik Menuju Konsensus Suatu Pembelajaran”. Dengan
semangat kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini tidak mungkin terlaksana dengan baik
tanpa tanpa adanya tekad, niat dan bantuan dari guru bidang studi.
Kami mengucapkan banyka terima kasih kepada, para guru SMAN 5 MAKASSAR atas support
yang diberikan kepada kami, sehingga dengan semangat tugas dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih belum sempurna oleh
karena itu dengan kerendahan hati kami mohon semua pihak pembaca dan guru bidang studi
berkenan memberikan saran dan kritik sebagai bahan penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan Masalah....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pentingnya Integrasi Untuk Bangsa............................................................. 2
B. Teladan Tokoh Persatuan............................................................................. 2
C. Wujud Integrasi Melalui Seni dan Sastra..................................................... 4
D. Tokoh Perempuan Pejuang.......................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu guna sejarah adalah kegunaan edukatif. Maksudnya, dengan mempelajari
sejarah maka orang dapat mengambil hikmah dari pengalaman yang pernah dilakukan
masyarakat pada masa lampau, yang tentu saja dapat dikaitkan dengan masa sekarang.
Keberhasilan di masa lampau akan dapat memberi pengalaman pada masa sekarang.
Sebaliknya, kesalahan masyarakat di masa lalu akan menjadi pelajaran berharga yang
harus diwaspadai dimasa kini.
Sejarah dapat menjadi pembelajaran bagi kita, antara lain melalui berbagai hikmah
yang terkandung didalamnya. Dan dalam hal pernah terjadinya konflik dan pergolakan di
Indonesia pada masa lalu, hikmah dari periswtiwa terbsebut tentu dapat dijadikan
pembelajaran dalam memandang atau menghadapi berbagai ancaman potensi konflik
yang terjadi pada masa sekarang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pentingnya integrasi bangsa ?
2. Apa sajakah teladan yang kita ambil dari para tokoh persatuan ?
3. Bagaimana wujud integrasi melalui seni dan sastra ?
4. Siapakah yang menjadi tokoh perempuan pejuang?
BAB II
1
PEMBAHASAN
2
a) Seorang tokoh yang mempopulerkan lagu iondonesia Raya di papua sat
menjelang Indonesia merdeka
b) Berperan dalam pendirian partai Indonesia Merdeka (PMI) pada tanggal 10
mei 1946.
c) Menjadi anggota delegasi papua dalam konferensi Malino di sulawesi Selatan.
d) Merancang pemberontakan rakyat Bijak melawan pemerintah kolonial
Belanda.
e) Kaisepo berupaya agar Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) bisa
dimenangkan oleh masyarakat yang ingin Papua bergabung ke Indonesia.
Proses tersebut akhirnya menetapkan Papua menjadi bagian dari negara
Republik Indonesia.
4
Tindakan Opu Daeng Risaju ini membuat NICA resah dan berupaya untuk
menagkapnya. Opu Daeng Risaju ditangkap dalam persembunyiannya. Kemudian ia
dibawa ke Watampone dengan cara berjalan kaki sepanjang 40 km.
Opu Daeng Risaju ditahan dipenjara Bone dalam satu bulan tanpa diadili kemudian
dipindahkan ke penjara Sengkang dan dari sini dibawa ke Bajo. Selama di penjara Opu
Daeng Risaju mengalami penyiksaan yang kemudian berdampak pada pendengarannya,
ia menjadi tuli seumur hidup. Setelah pengakuan kedaulatan RI tahun 1949, Opu Daeng
Risaju pindah ke Pare-Pare mengikuti anaknya Haji Abdul Kadir Daud yang waktu itu
bertugas di Pare-Pare. Sejak tahun 1950 Opu Daeng Risaju tidak aktif lagi di PSII, ia
hanya menjadi sesepuh dari organisai itu. Pada tanggal 10 Februari 1964, Opu Daeng
Risaju meniggal dunia. Beliau dimakamkan di pekuburan raja-raja Lokkoe di Palopo.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa peristiwa konflik yang terjadi pada masa kini, harus kita lihat sebagai
potensi disintegrasi bangsa yang dapat merusak persatuan negeri. Maka ada baiknya bila
kita belajar dari perjalanan sejarah nasional yang telah dialami bangsa kita, yang
diwarnai dengan aneka proses konflik dengan segala akibat yang merugikan, baik jiwa
fisik, materi, psikis dan penderitaan rakyat. Bagaimanapun, salah satu manfaat
mengingat sejarah adalah dapat memberi hikmah atau pelajaran bagi kehidupan
mendatang.
B. Saran
Berdasarkan atas apa yang kami tulis dalam karya tulis sebuah makalah yang
berjudul “Dari Konflik Menuju Konsesus Suatu Pembelajaran” ini kami selaku penulis
berharap memberi pemahaman bagi segenap pembaca sehingga dapat menambah
wawasan bagi para pembaca terlebih lagi pada penulis sendiri.
Hanya sampai disinilah kemampuan kami dalam membahas “Dari Konflik Menuju
Konsesus Suatu Pembelajaran”, semoga karya tulis ini memberikan manfaat pada penulis
dan para pembaca.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/34526730/Sejarah_Indonesia
https://operatordikdasmen.blogspot.com/
https://sansigner.wordpress.com/tag/konflik-dan-konsensus/
https://www.divapendidikan.com/
https://prezi.com/fn8s9t8vuxet/dari-konflik-menuju-konsensus-suatu-pembelajaran/
https://indonesiatnhair.blogspot.com/2016/08/perjuangan-menghadapi-ancaman