KELOMPOK 1 :
ZULKIFLI ATUNA
DWI SULTAN SYAUKANI NURDIN
SAMDIYANTO MUSA
RAHMATIA YASIN XII IPA 1
AISINDRI SUNE
NURTINA PULOLI
AMANDA DESWITA UNA
PETA KONSEP
PEMBERONTAKAN
PARTAI KOMUNIS INDONESIA
MADIUN 1948
Setelah dicopot sebagai perdana mentri, Amir Syarifuddin menjadi pihak oposisi kebijakan
pemerintah yg melawan, mengoreksi pemerntah. Untuk memperkuat posisinya sebagai oposisi
Amir Syarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat ( FDR ) pada tanggal 28 Juni 1948. dan
FDR sendiri berhaluan sosialis. FDR didukung oleh organisasi – organisasi komunis seperti
Partai Sosialis, Pemuda Sosialis Indonesia, PKI, dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia.
Tujuan FDR sendiri yaitu :
Aksi pemberontakan di awali dengan menciptakan Surakarta sebagai daerah Wild West sebagai
pengalih. PKI menkonsolidasikan kekuatannya, maka PKI membutuhkan waktu. Untuk mendapatkan
waktu tersebut Surakarta dikorban sebagai daerah liar agar perhatian pemerintah lebih ke Surakarta
dulu untuk mengamankan Surakarta. Saat pemerintah sedang mengamankan Surakarta PKI yg berada
di Madiun akan menyusun kekuatan untuk rencana pemberontakan. Kemudian Memusatkan basis
perjuangan di Madiun dan berhasil menguasai radio gelora pemuda. Selanjutnya pada tanggal 18
september 1948 di Madiun Musso mengumumkan berdirinya “Republik Soviet Indonesia “. Dengan
adanya pengumuman dari Musso ini, maka Indonesia bereaksi melalui presiden Soekarno . Presiden
Soekarno memberikan 2 pilihan pada rakyat, apakah ikut dengan soekarno bersama Republik
Indonesia, atau ikut bersama dengan Musso. Dan ternyata rakyat masih percaya dengan Republik
Indonesia dengan pemimpinnya soekarno.
Aksi Pemberontakan
Hal ini terlihat dari upaya penumpasan PKI Madiun yaitu ketika Kolonel Gatot Subroto berhasil
mengamankan Surakarta dan sekitarnya. Setelah Surakarta dan lainnya di amankan, maka
dilanjutkna dengan penyerangan Madiun yg dipimpin oleh Sadikin dan Kolonel Sungkono.
Penyerangan ini Selain berunsur TNI , anggota POLRI pun ikut terlibat dalam upaya penumpasan
PKI Madiun. Dan pada tanggal 30 september 1948 Madiun berhasil direbut kembali oleh TNI dan
POLRI beserta bantuan dari rakyat setempat. Dalam pelariannya, Musso tewas tertembak di
Ponorogo dan Amir Syarifuddin tertangkap di Purwodadi.
Tujuan Aksi Pemberontakan