Anda di halaman 1dari 13

BAB 1 PENDAHULUAN

AGENDA PEMBAHASAN
MANFAAT
KEUANGAN KOPERASI MEMPELAJARI
1.1 DAN INVESTASI
1.5 MANAJEMEN
INVESTASI
MONEY MARKRT DAN
1.2 CAPITAL MARKET 1.6 PROSES INVESTASI

ASET FISIK DAN ASET PERKEMBANGAN


1.3 KEUANGAN 1.7 TEORI MANAJEMEN
INVESTASI
CIRI-CIRI ASET KELAS-KELAS ASET
1.4 KEUANGAN 1.8 INVESTASI
1.1 KEUANGAN KOPERASI DAN INVESTASI

Keuangan korporasi biasanya terkait dengan hal-hal tentang struktur modal (capital
stucture), kebijakan dividen (dividend policy), penganggaran modal (capital budgeting), atau
manajemen modal kerja (working capital management). Struktur modal mengulas tentang masalah-
masalah yang terkait dengan berapa dan bagaimana bentuk dari utang jangka panjang perusahaan.
Kebijakan dividen terkait dengan keputusan berapa sebenarnya bagian ideal dari laba bersih yang harus
diinvestasikan kembali ke perusahaan atau yang dibagikan kepada pemegang saham.

Investasi (investment) adalah penggunaan modal keuangan sebagai suatu upaya untuk
menciptakan uang lebih banyak (the use of financial capital in an effort to create more money). Jadi,
investasi adalah upaya investor melepaskan konsumsi hari ini dalam upaya untuk mendapatkan tingkat
konsumsi lebih baik (tinggi) di masa mendatang. Investasi juga merupakan sarana yang digunakan untuk
membuat uang lebih banyak (make more money).
1.2 MONEY MARKET DAN CAPITAL MARKET

Pasar uang (money market) biasanya mencakup pasar sekuritas, misalnya bila sekuritas
tersebut adalah pasar obligasi jangka pendek, maka obligasi yang diperjual-belikan adalah obligasi
dengan masa berlaku kurang dari satu tahun (treasury bills atau T-bills). Artinya, pada pasar ini yang
diperdagangkan adalah surat berharga termasuk di dalamnya obligasi yang memiliki masa jatuh tempo
kurang dari satu tahun. Sementara itu, pasar modal (capital market) biasanya mencakup pasar
sekuritas, baik obligasi maupun saham atau sekuritas yang lain, dengan masa berlaku lebih dari satu
tahun.
1.3 ASET FISIK DAN ASET KEUANGAN

Aset fisik atau aset nyata (physical assets atau real assets atau tangible assets) adalah aset
yang dapat dilihat secara nyata. Artinya, aset yang tergolong sebagai aset fisik (aset riil) dapat secara
jelas diamati bentuknya dan nilai aset tersebut seringkali dikaitkan dengan bentuk, ukuran, berat atau
sifat fisik aset tersebut. Contoh dari aset riil adalah gedung, tanah, mesin, logam, perhiasan, peralatan
kantor atau kendaraan.

Berbeda dengan physical assets yang cenderung mengandalkan bukti bentuk fisik aset,
aset keuangan (financial assets) atau sering juga disebut sebagai sekuritas (securities) adalah aset yang
tidak dapat dilihat secara nyata bentuk fisiknya. Nilai yang terkandung dalam aset keuangan tidak
dapat ditentukan dari wujud atau bentuknya, karena memang aset jenis ini bentuk atau ukuran tidak
mencerminkan nilainya. Contoh dari aset keuangan adalah obligasi, saham, waran atau opsi.
1.4 CIRI-CIRI ASET KEUANGAN

Sebagaimana halnya jenis aset yang lain, aset keuangan memiliki ciri-ciri yang secara khusus
membedakannya dari bentuk aset yang lain, seperti aset fisik atau riil. Setidaknya ada empat ciri
khusus aset keuangan yang dapat diidentifikasi, yaitu

1. Mudah Dibagi-bagi (Dipecah-pecah)


Aset keuangan mudah dipecah-pecah. Artinya, aset yang ada dapat dibeli atau dijual
dalam jumlah yang bervariasi, bisa kecil atau besar, bisa sebagian atau keseluruhan.
2. Mudah Dipasarkan
Mudah dipasarkan (marketability) berarti aset tersebut mudah untuk diperdagangkan.
Artinya, setiap saat, bilamana pemilik aset tersebut menginginkan untuk melakukan pemindah-
tanganan atau diperjual-belikan dapat dilakukan sewaktu waktu.
3. Periode Kepemilikan yang Fleksibel
Tidak seperti investasi di aset fisik (riil) yang cenderung memiliki keterbatasan akses
untuk dijual, khususnya berkenaan dengan waktu yang diperlukan untuk menjualnya, aset keuangan
memiliki periode pegangan (holding period) yang relatif lebih stabil. Artinya, untuk menjual aset
keuangan, seorang investor tidak harus menunggu waktu pegangan atau menyimpan dalam waktu
tertentu.

4. Tersedianya Informasi
Ketersediaan informasi (information availability) berarti siapa saja memiliki kemudahan
untuk mendapatkan informasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pengambilan
keputusan calon investor. Informasi yang terkait dengan aset keuangan sangat terbuka dan dapat
dengan mudah diperoleh.
1.5 MANFAAT MEMPELAJARI MANAJEMEN INVESTASI

Sebagaimana halnya dengan disiplin ilmu yang lain, dalam mempelajari investasi
setidaknya ada dua manfaat utama yang dapat diidentifikasi. Pertama, apabila kita mampu memahami
proses investasi secara menyeluruh, maka investasi dapat digunakan untuk meningkatkan
kemakmuran pribadi seseorang melalui kemampuan dalam menyeleksi alternatif investasi yang
menguntungkan. Kedua, pemahaman terhadap investasi dapat memberikan kesempatan untuk
memperoleh peluang dalam berkarya dengan penghargaan (gaji) yang relatif lebih menggiurkan
dibandingkan dengan jenis pekerjaan yang tidak berlatar belakang keahlian dalam investasi. Bilamana
kita mampu memahami bagaimana mengambil keputusan investasi yang bijaksana dan mengelola
keuangan dengan baik, kita akan mampu untuk mengurangi beban biaya yang diperlukan untuk
mendukung pencapaian hidup yang lebih baik.
1.6 PROSES INVESTASI

Secara umum, proses investasi dapat dikelompokkan ke dalam lima tahap utama, yaitu sifat investor,
sarana investasi, pengembangan strategi, penerapan strategi, dan monitoring strategi. Proses
bagaimana suatu keputusan investasi tercipta ditunjukkan dalam gambar 1.1. Berikut ini diulas secara
singkat masing-masing proses tersebut.

1. Sifat Investor
Sifat-sifat investor (investor characteristics) dalam hal ini menyiratkan apakah investor
tersebut individu (perseorangan) atau institusi (lembaga). Investor pertama kali harus menetapkan
kebijakan investasinya dimana kebijakan dimaksud akan lebih baik bilamana dapat dijabarkan dalam
bentuk tertulis, yang menggambarkan secara rinci tujuan dan batasan-batasan investasi (cakupan
investasi).
2. Sarana Investasi: Perimbangan antara Risiko dan Return
Sarana investasi (investment vehicles) adalah fasilitas untuk mana seorang investor dapat
menempatkan dana atau modalnya dalam rangka memperoleh peluang untuk meningkatkan
kemakmurannya. Dalam konteks aset keuangan (financial assets), maka setidaknya ada tiga

3. Pengembangan Strategi
Pengembangan strategi (strategy development) disini adalah upaya yang harus dilakukan
oleh seorang investor dalam rangka mengoptimalkan pembatas-pembatas berbagai sarana investasi
dan karakteristik investor. Investor biasanya mencari suatu strategi yang mampu memberikan return
harapan maksimum dengan pembatas-pembatas yang disyaratkan, baik dalam hal aliran kas, tingkat
risiko, dan variabel lain seperti likuiditas.
4. Penerapan Strategi
Penerapan strategi (strategy implementation) adalah langkah lanjutan setelah proses
penetapan alokasi aset mampu diputuskan. Pertimbangan untuk rugi sudah dilakukan secara masak.
Artinya, setelah proses pemilihan aset terputuskan, investor memasuki tahap penempatan strategi

5. Strategi Monitoring
Monitoring atas kinerja strategi (strategy monitoring) adalah upaya untuk senantiasa
mencermati pelaksanaan strategi yang telah dipilih. Dalam hal ini investor dituntut untuk terus
melakukan evaluasi secara periodik atas investasinya. Hal ini perlu dilakukan karena adanya
perubahan yang terus menerus di pasar uang, perpajakan, atau kejadian (peristiwa) lain yang dapat
mempengaruhi tujuan kita.
1.7 PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN INVESTASI

Secara umum, teori yang terkait dengan manajemen investasi mengalami perkembangan
yang sangat pesat dari waktu ke waktu, Setidaknya dikenal ada lima teori yang dapat dikatakan
melandasi manajemen investasi. Tabel 1.1 menyajikan kelima teori dimaksud, yaitu dari Teori
Portofolio, Teori Pasar Modal, Penilaian Sekuritas, Efisiensi Pasar, dan Penilaian Sekuritas Derivatif.
1.8 KELAS-KELAS ASET
Seiring dengan
perkembangan dunia investasi yang
semakin pesat, berbagai sarana
investasi telah tersedia di pasar,
dari yang biasa (konvensional)
sampai ke yang maju (modern).
Tuntutan pasar yang bervariasi
telah memaksa perusahaan atau
lembaga penyedia fasilitas investasi
untuk terus berinovasi menawarkan
berbagai jenis sekuritas yang dapat
diperjual-belikan. Tabel 1.2
menyajikan ringkasan sejumlah
aset atau sekuritas yang umum
dijadikan sebagai sarana investasi.

Anda mungkin juga menyukai