Anda di halaman 1dari 17

ESENSI, Vol. No.

1/2006
ANALISIS STRATEGI PT. XYZ DENGAN MODEL
MICHAEL PORTER

Bernard E Silaban, S.E.,M.Mi

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, setiap
perusahaan akan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin dinamis dengan
tingkat intensitas persaingan yang lebih tinggi. Agar dapat bersaing, bertahan,
dan berkembang dalam lingkungan yang kompeitif tersebut, perusahaan sebagai
produsen barang dan/atau jasa dituntut untuk mampu memahami kekuatan-
kekuatan persaingan dalam industrinya dan harus senantiasa mengembangkan
strategi bersaingnya.

Agar dapat menerapkan strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan


maka perlu dilakukan analisis faktor-faktor yang ada di dalam lingkup
perusahaan, baik yang menjadi kekuatan maupun yang menjadi kelemahan,
serta faktor-faktor yang ada diluar perusahaan yang dapat menjadi peluang dan
ancaman bagi perkembangan perusahaan.

Para pembuat strategi diharuskan untuk membuat suatu formulasi strategi


yang harus dikembangkan dan diaplikasikan dalam lingkungan bisnis dan
industrinya guna mencapai tujuannya.

PT XYZ yang menjadi obyek penelitian ini adalah salah satu perusahaan yang
memproduksi instrument traffic signalling, seperti Area Traffic Control System
(ATCS) yang merupakan suatu alat pengawas lalu lintas. Peralatan signalling dan
telekomunikasi yang diproduksi PT. XYZ semua dibawah pengaturan pemerintah,
sehingga dapat terjamin mutu dan kelayakannya. Peralatan signalling berada
dibawah kewenangan Ditjen Perhubungan Darat dan Pemerintah Daerah,
sedangkan peralatan telekomunikasi dibawah kewenangan Dept. Perhubungan.

Pada tahun 1980-an PT. XYZ melebarkan usahanya dengan merancang


perangkat lunak (software) dan peralatan telekomunikasi yang kemudian
berkembang menjadi Card-Phone Management System (CMS) atau suatu sistem
telepon dengan berbasis kartu. Dalam jangka waktu lima tahun dari tahun 1980
s.d tahun 1985 perusahaan telah memproduksi perangkat telekomunikasi dan
traffic light atas permintaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan juga
Pemerintah Daerah Bandung. Hal tersebut membuktikan bahwa produk
perusahaan ini mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk diaplikasikan.
Pada saat ini telah banyak pelanggan yang menggunakan produk, perangkat dan
peralatan yang dikeluarkan PT. XYZ, seperti wartel-wartel, PT.Telkom,
PT.Indosat, Pemerintah Daerah DKI, Pemerintah Daerah Bandung, DLLAJ
maupun untuk perusahaan-perusahaan dan umum.

Menurut Michael Porter, semakin besar sebuah perusahaan semakin besar


pula aksesnya pada sumber daya, dan pada umumnya dapat memilih strategi
bersaing dengan dasar keunggulan biaya dan diferensiasi, sedangkan
perusahaan yang lebih kecil sering bersaing dengan dasar fokus.

i
Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara
Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 20
ESENSI, Vol. No. 1/2006
Porter menekankan perlunya ahli strategi perusahaan untuk melakukan
analisis biaya manfaat untuk mengevaluasi peluang bersama di antara
perusahaan yang sudah ada. Berbagai aktifitas dan sumber daya untuk
memperkuat keunggulan bersaing tergantung pada berbagai faktor seperti tipe
industri, ukuran perusahaan, dan sifat persaingan. Beberapa strategi yang dapat
dikembangkan adalah keunggulan biaya, diferensiasi atau fokus.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mencoba melakukan penelitian


untuk mengetahui bagaimana PT. XYZ ini melakukan analisis kekuatan
persaingannya dan bagaimana strategi terbaik yang harus dilakukan sehingga
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Strategi PT.XYZ
Dengan Model Michael Porter

1.2. Rumusan Masalah


Dengan mengacu pada latar belakang di atas, maka permasalahan dan
sekaligus tujuan penelitian disini adalah sebagai berikut:
1.Bagaimana lingkungan persaingan industri yang dihadapi PT. XYZ?
2.Strategi apa yang terbaik bagi PT. XYZ untuk unggul dalam persaingan
dengan menggunakan model strategi generik Michael Porter?

1.3. Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan dalam analisis dan aplikasi manajemen strategi pada
sebuah perusahaan, dan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi PT.
XYZ untuk meningkatkan daya saingnya.

II. LANDASAN TEORI


2.1. Strategi
Menurut Michael Porter (1985), strategi adalah alat untuk mencapai
keunggulan bersaing. Sedangkan menurut Chandler (1962), strategi adalah alat
untuk mencapai tujuan perusahaan. Kemudian menurut Hamel dan Prahalad
(1995), strategi adalah tindakan inkremental dan berkesinambungan yang
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh
pelanggan di masa depan, Freddy Rangkuti, hal. 3-4 [1]

Dari berbagai pengertian strategi di atas, penulis menarik kesimpulan


bahwa strategi adalah serangkaian keputusan dan aksi yang diimplementasikan
dalam rangka memenangkan persaingan untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.2. Manajemen Strategis


Seperti halnya pemasaran, keuangan dan kegiatan-kegiatan lain dalam
sebuah bisnis atau perusahaan, strategi juga memerlukan penerapan ilmu
manajemen di dalamnya, yang dinamakan manajemen strategi.

Manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan untuk merumuskan,


mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang
membuat organisasi mampu mencapai obyektifnyan, Fred R. David, hal.5 [2].

Manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang


mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif
untuk membantu mencapai sasaran perusahaan, Lawrence R Jauch dan William
F Glueck, hal.6 [3].

Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 21


ESENSI, Vol. No. 1/2006
Berdasarkan definisi-definsi di atas, penulis menarik kesimpulan,
manajemen strategi adalah suatu rangkaian tindakan yang dilakukan
manajemen puncak sebagai pembuat keputusan bagi perusahaan, untuk
mencapai tujuan utama perusahaan dengan cara melakukan tahapan-tahapan
tindakan seperti formulasi, implementasi dan evaluasi strategi.

2.3. Jenis-jenis Strategi


1. Forward Integration:
Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kendali atas penyalur atau
pengecer
2. Backward Integration:
Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kendali atas penyuplai.
3. Horizontal Integration:
Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kendali atas pesaing.
4. Market Penetration:
Mengapa peningkatan pangsa atas barang atau jasa yang ada, dalam
pasar yang telah ada melakukan usaha pemasaran.
5. Market Development:
Memperkenalkan barang atau jasa yang telah ada paad area geografik
baru.
6. Product Development:
Mencari peningkatan penjualan dengan improvisasi pada barang atau
jasa atau membuat barang yang baru
7. Cencentric Deversification:
Menambah yang baru, namun berhubungan atas barang atau jasa yang
sudah ada.
8. Conglomerate Diversification:
Menambah yang baru, namun atas barang atau jasa yang tidak tidak
berhubungan.
9. Horizontal Diversification:
Menambah yang baru, tidak berhubungan dengan barang atau jasa yang
ada, namun ditujukan bagi konsumen yang ada sekarang
10. Joint Venture:
Dua atau lebih perusahaan sponsor membentuk sebuah organisasi
terpisah bagi kegunaan perusahaan.
11. Retrenchment:
Pengelompokan ulang melalui pengurangan biaya dan aset dalam
mengantisipasi turunnya penjualan dan laba.
12. Divesture:
Menjual sebuah divisi atau bagian dari sebuah organisasi.
13. Liquidation:
Menjual keseluruhan aset perusahaan per bagian untuk nilai barang
berwujudnya, Fred R. David hal.46 [2].

2.4. Strategi Generik Michael Porter

Strategi bersaing mempunyai tujuan menegakkan posisi yang


menguntungkan, M. Porter, hal.1[4].

Strategi bersaing generik adalah pendekatan yang dilakukan untuk


mengungguli pesaingpesaingnya dalam industri, dimana dalam struktur industri
tertentu berarti perusahaan dapat memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi
sementara di lain pihak keberhasilan dalam salah satu dari strategi generik perlu

Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 22


ESENSI, Vol. No. 1/2006
dilakukan peningkatan untuk memperoleh penerimaan yang layak dalam situasi
tertentu, M. Porter, hal.31[4].

Strategi jangka panjang seharusnya diperoleh dari suatu usaha perusahaan


untuk mencari keunggulan bersaing bersadarkan salah satu dari ketiga strategi
generik. Strategi generik tersebut adalah:
1. Strategi Keunggulan Biaya Menyeluruh
Untuk mendapatkan keunggulan biaya diperlikan konstruksi agresif dari
fasilitas yang efisien serta usaha yang giat untuk mencapai penurunan
biaya yang disebabkan oleh pengalaman

Pengendaliaan biaya dan overhead yang ketat serta meminimalkan biaya


biaya dalam bidang litbang, pelayanan, armada penjualan, periklanan dan
lainlain. Biaya yang relatif lebih rendah dari pesaingnya akan menjadi
faktor utama yang menjiwai keseluruhan strategi pemasaran, meskipun
mutu pelayanan dan bidang-bidang jasa yang lainnya tidak dapat
diabaikan.

Porter berpendapat bahwa dengan memiliki biaya rendah akan membantu


perusahaan mendapatkan laba diatas rata-rata dan memberikan
perusahaan tersebut ketahanan terhadap sivalitas dari para pesaing karena
biaya yang lebih rendah memungkinkan perusahaan untuk tetap
mendapatkan laba setelah para pesaingnya mengorbankan laba mereka
dari persaingan.

Posisi biaya yang lebih rendah biasanya menempatkan perusahaan pada


posisi yang menguntungkan dalam menghadapi produk atau jasa
pengganti, sehinggga posisi biaya rendah dapat melindungi perusahaan
dari lima kekuatan persaingan karena kekuatan tawar-menawar hanya
akan terus mengikis laba sampai para pesaing mengalah. Investasi seperti
ini merupakan prasyarat untuk mempertahankan posisi biaya rendah, M.
Porter,hal. 33[4].

2. Strategi Diferensiasi
Strategi ini adalah strategi untuk mendiferensiasikan produk atau jasa
yang ditawarkan perusahaan dengan menciptakan suatu produk atau jasa
baru yang dirasakan oleh seluruh indusrti sebagai sesuatu yang unik.
Pendekatan ini bukan hanya untuk meningkatkan mutu fisik dari produk
atau jasa saja, tetapi juga dapat menciptakan nilai tertentu bagi pembeli.

Strategi ini merupakan strategi yang baik untuk menghasilkan keuntungan


diatas rata-rata dalam suatu industri, karena strategi ini menciptakan
posisi yang aman untuk lima kekuatan persaingan meskipun caranya
berbeda dengan strategi keunggulan biaya menyeluruh. Penggunaan
strategi ini bukan berarti bahwa perusahaan mengabaikan faktor biaya,
tetapi biaya bukanlah target utama.

Diferensiasi terkadang akan menghambat pencapaian tujuan untuk


memperoleh bagian pasar yang tinggi, karena hal ini dapat mengakibatkan
produk yang dihasilkan ekslusif dan tidak semua pelanggan mampu atau
mau membayar dengan harga yang lebih tinggi.

Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 23


ESENSI, Vol. No. 1/2006
3. Strategi Fokus
Strategi generik yang terakhir adalah fokus, memusatkan pada kelompok
pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis tertentu. Jika strategi
biaya rendah dan diferensiasi ditujukan untuk mencapai sasaran mereka
dikeseluruhan industri, maka strategi fokus dibangun untuk melayani
target tertentu secara baik.

Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan dengan


demikian akan mampu melayani target strategisnya yang sempit secara
lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing yang pesaing lebih luas.
Sebagai akibatnya, perusahaan akan mencapai diferesiasi karena mampu
memenuhi kebutuhan target tertentu dengan lebih baik atau mencapai
biaya yang lebih rendah dalam melayani target ini atau bahkan mencapai
kedua-duanya.

Meskipun strategi fokus untuk tidak mencapai biaya rendah atau


diferensiasi dari segi pandang pasar sebagai keseluruhan strategi ini,
sesungguhnya mencapai salah satu atau kedua posisi tersebut ditarget
pasarmya yang lebih sempit, Porter, hal. 35[4].

Ketiga strategi generik di atas merupakan pendekatan alternatif yang


dapat digunakan untuk menanggulangi kekuatan-kekuatan persaingan.
Perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk mencapai keunggulan
biaya, mengarahkan dirinya pada target tertentu (fokus) atau mencapai
kekhasan tertentu (diferensiasi).

2.5. Tahapan Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap: perumusan strategi,


implementasi strategi, dan evaluasi strategi.
1. Perumusan Strategi
Keputusan perumusan strategi mengikat suatu organisasi pada produk,
pasar, sumber daya, dan teknologi spesifik selama periode waktu tertentu.
Perumusan strategi termasuk memutuskan bisnis baru apa yang perlu dimasuki,
bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumberdaya,
apakah memperluas operasi atau diversifikasi, apakah akan memasuki pasar
internasional, apakah akan melakukan merjer atau membentuk usaha patungan,
dan bagaimana menghindari pengambilalihan perusahaan pesaing, Fred R.
David, hal.15 [ 2 ].
2. Implementasi Strategi
Impelementasi strategi sering disebut juga tahap melakukan tindakan
dalam manajemen strategi. Melakukan implementasi berarti, mengarahkan atau
menggerakkan manajer-manajer dan karyawan-karyawan untuk menerapkan
strategi yang telah diformasikan ke dalam sebuah tindakan nyata. Strategi
implementasi memiliki tiga tindakan dasar yaitu: membuat tujuan tahunan,
membuat kebijakan dan mengalokasikan sumberdaya, Fred R. David, hal 15 [2].

3.Evaluasi Strategi
Tahap terakhir di dalam manajemen strategi adalah evaluasi strategi.
Semua strategi-strategi dapat dimodofikasi di masa yang akan datang, sebab
faktor eksternal dan internal selalu berubah. Di dalam evaluasi strategi terdapat
tiga tindakan dasar yaitu : melihat kembali faktor-faktor internal dan eksternal
untuk dasar penerapan strategi saat ini, mengukur kinerja perusahaan
mengambil tindakan pengkoreksian. Evaluasi strategi dibutuhkan karena,

Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 24


ESENSI, Vol. No. 1/2006
keberhasilan saat ini adalah bukan merupakan jaminan untuk berhasil di hari
esok, Fred R. David hal.15 [2 ].

2.6. Lingkungan Industri

1. Perseteruan diantara Perusahaan yang Bersaing. Perseteruan diantara


perusahaan yang bersaing cenderung meningkat kalau jumlah pesaing
bertambah, karena perusahaan yang bersaing menjadi setara dalam
ukuran dan kemampuan, karena permintaan produk industri menurun,
dan karena potongan harga menjadi biasa. Strategi yang dijalankan oleh
salah satu perusahaan dapat berhasil hanya sejauh bahwa strategi itu
menyediakan keunggulan bersaing atas strategi yang dijalankan oleh
perusahaan pesaing, Fred R. David hal. 130, [ 2]
2. Ancaman Masuknya Pesaing Baru. Perusahaan baru datang kadang-
kadang masuk ke dalam industri dengan produk yang lebih tinggi, harga
lebih rendah dan sumber pemasaran yang luar bisa. Hambatan untuk
masuk dapat termasuk keperluan untuk memperoleh skala ekonomi
dengan cepat, keperluan pelanggan yang kuat, pilihan mereka yang
kuat, persyaratan modal yang besar, kurangnya saluran distribusi yang
memadai, kebijakan peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses ke
bahan baku, kepemilikan paten, lokasi yang tidak menguntungkan,
serangan balik oleh perusahaan yang ebrtahan, dan kejenuhan potensial
pasar, Fred R. David hal. 130, [ 2 ].
3. Ancaman Potensial Produk Substitusi. Produk pengganti menempatkan
batas atas dari harga yang dapat ditetapkan sebelum konsumen akan
peindah ke produk pengganti. Kekuatan persaingan dari produk
pengganti paling baik diukur dengan pangsa pasar yang direbut oleh
produk tersebut, di samping rencana perusahaan itu yang meningkatkan
kapasitas dan penetrasi pasar, Fred R. David hal. 130 [ 2].
4. Kekuatan Menawar dari Pemasok. Demi kepentingan pemasok dan
produsen untuk saling membantu dengan harga yang wajar, mutu yang
diperbaiki, pengembangan pelayanan batu, penyerahan barang, tepat
waktu dan mengurangi biaya persediaan jadi meningkatkan kemampuan
meraih laba jangka panjang bagi semua pihak yang terkait. Perusahaan
biasanya dapat melakukan negosiasi persyaratan yang lebih baik
menguntungkan dengan pemasok kalau integrasi ke belakang strategi
merupakan strategi yang banyak dipakai diantara perusahaan pesaing
dalam industri, Fred R. David hal. 130 [ 2 ].
5. Kekuatan Menawar dari Konsumen. Kekuatan menawar konsumen juga
lebih besar kalau produk yang dibeli standar atau tidak berbeda.
Perusahaan pesaing mungkin menawarakan garansi lebih panjang atau
pelayanan khusus untuk memperoleh loyalitas pelanggan kalau kekuatan
menawar dari konsumen luar biasa. Konsumen sering dapat melakukan
negosiasi harga jual, jaminan, dan asesoris kemasan sampai tingkat
tertentu, Fred R. David hal. 131 [ 2].

Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 25


ESENSI, Vol. No. 1/2006

Ancaman dari produk substitusi

Kekuatan menawar Perseteruan diantara perusahaan Kekuatan menawar


Dari pemasok yang bersaing dari konsumen

Entri potensial dari pesaing baru

Sumber: Fred R. David (2)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Pada kesempatan ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dan


pengujian model. Penelitian deskriptif adalah menguraikan tentang sifat- sifat
(karakteristik ) dari suatu keadaan secara faktual dan sistematis, Sugiono, hal.11
[6]. Sedangkan pengujian model dilakukan dengan mencocokan karakteristik
perusahaan dengan model strategi generik Michael Porter.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Penulis menggunakan pengumpulan data melalui:


1. Riset ke pusatakaan (Library Research)
Yaitu pengumpulan data melalui literatur-literatur atau kepustakaan serta
membaca dan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang sedang dibahas, sehingga akan diperoleh berbagai informasi
yang akan dipakai sebagai dasar untuk pembahasan penelitian ini.
2. Riset Lapangan (Field Research)
Yaitu melakukan pengamatan langsung ke perusahaan yang dijadikan
objek penelitian dengan cara melakukan wawancara dengan pihak yang
berkepentingan pada perusahaan yang diteliti.
3. Kuesioner ( Angket )
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
menyebar kuesioner berisi beberapa pertanyaan kepada para supervisor dan
manajer, jumlah responden yang diambil yaitu 6 orang manajer dan 1 orang
supervisor personalia.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, Sugiono, hal.78 [6].

3.3. Metode Analisis Data

Metode analisa yang digunakan untuk menganalisis data adalah :


A. Analisis Lingkungan persaingan industri perusahaan ada 5 jenis, yaitu:
1. Entri potensial dari pesaing baru (Masuknya pesaing baru):
1) Skala ekonomi
2) Pengenalan merek

Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 26


ESENSI, Vol. No. 1/2006
3) Kemungkinan masuk ke jalur distribusi
4) Kebutuhan modal
5) Mudah tidaknya masuk ke teknologi modern
6) Mudah tidaknya masuk ke sumber bahan baku
7) Kurva pengalaman.
2. Perseteruan diantara perusahaan yang bersaing :
1) Jumlah pesaing yang dekat
2) Pertumbuhan industri relatif
3) Pilihan- pilihan produk
4) Pertumbuhan kapasitas produksi
5) Keanekaragaman pesaing.
3. Kekuatan menawar dari konsumen :
1) Jumlah pembeli utama
2) Ketersediaan produk subtitusi
3) Biaya bagi pembeli
4) Ancaman pembeli langsung ke pemasok
5) Ancamam industri langsung ke distributor
6) Pembeli memberikan profit.
4. Kekuatan menawar dari pemasok :
1) Jumlah pemasok penting
2) Ketersediaan pengganti produk penyalur
3) Ancaman supplier langsung ke konsumen
4) Ancaman industri langsung ke sumber bahan baku
5) Kontribusi penyalur kepada pelayanan.
5. Potensial ancaman produk pengganti :
1) Ketersediaan produk pengganti
2) biaya beralih bagi pemakai
3) Agressivitas dan profitabilitas produk substitusi
4) Harga dan nilai produk substitusi.

B. Mencocokan karakteristik operasi perusahaan dengan Model


Strategi Generik Michael Porter
Karakteristik Perusahaan Yang Sesuai Dengan Masing Masing Strategi
1. Overall low Cost Leadership Strategies
Strategi bersaing dengan menjadi harga produk termurah.
2. Differentiation Strategies
Strategi dengan menawarkan diferensiasi produk dan atribut yang unik
untuk memenangkan persaingan serta meraih profit yang lebih besar.
3. Focus Strategies
Strategi yang mengkhususkan diri melayani suatu pasar atau segmen
tertentu yang lebih fokus yang cenderung yang tidak dilayani dengan baik oleh
pesaing utama. Arthur A. Thompson, hal. 442 [5].

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Lingkungan Persaingan Industri

Analisis lingkungan persaingan merupakan pendekatan yang dipakai secara


luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri. Intensitas
persaingan diantara perusahaan amat bervariasi tergantung kepada jenis
industrinya. Berikut ini dilakukan analisis lingkungan industri berdasarkan data-
data yang diperoleh melalui kuesioner.

Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 27


ESENSI, Vol. No. 1/2006
4.1.1. Entri Potensial Pesaing Baru
Hal ini menerangkan bahwa perusahaan baru dengan mudah masuk ke
industri tertentu, dan intensitas persaingan diantara perusahaan meningkat.
Tabel 4.1. Data jawaban responden tentang
entri potensial dari pesaing baru (masuknya pesaing baru)

Faktor-faktor Rata
No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7
lingkungan industri -rata

1 Skala ekonomi S S T T T T T T
2 Pengenalan merek S S S S S S S S
3 Kemungkikan masuk ke jalur S S S S S S S S
distribusi kebutuhan modal
4 Mudah tidaknya masuk ke S S T S S S S S
teknologi modern
5 Mudah tidaknya masuk ke T T T T T T S T
sumber bahan baku/supplier
6 Kurva pengalaman T T T T T T T T
Seda
ng
Keterangan: R : Responden 1 . . . dst
1
T: Tinggi S: Sedang R: Rendah

Data tabel 4.1 menunjukan bahwa:


1. Skala ekonomi PT. XYZ sesuai hasil responden adalah tinggi, ini berarti
ancaman terhadap entri potensial dari pesaing baru (masuknya pesaing
baru) rendah, jadi ancaman dari pendatang baru tidak terlalu
mengancam PT. XYZ.
2. Pengenalan merek, dari hasil responden PT. XYZ adalah sedang, jadi
ancaman terhadap masuknya pesaing baru tidak terlalu mengancam
maka pesaing-pesaing baru bisa mudah masuk dengan produk yang
sudah dikenal.
3. Kemungkinan masuk ke jalur distribusi pada PT. XYZ sedang, jadi
ancaman terhadap masuknya pesaing baru tidak terlalu mengacanm, ini
berarti PT. XYZ harus berhati-hati terhadap para pesaingnya, karena bisa
saja bila kurangnya saluran distribusi yang memadai maka akan
menguntungkan bagi pesaing untuk bisa masuk.
4. Kebutuhan modal dari hasil responden PT. XYZ adalah sedang, berarti
ancaman terhadap masuknya pesaing baru tidak terlalu mengancam, jika
modal yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi ini berarti PT. XYZ memiliki
ancaman yang besar dari pesaing karena memiliki modal yang lebih
besar.
5. Mudah tidaknya masuk ke teknologi modern, dari hasil responden PT.
XYZ adalah sedang, jadi ancaman terhadap masuknya pesaing baru tidak
terlalu mengancam, dan PT. XYZ dapat bersaing karena sudah memiliki
teknologi yang modern.
6. Mudah tidaknya masuk ke sumber bahan baku / supplier, dari hasil
responden di atas menunjukkan tinggi, jadi ancaman terhadap masuknya
pesaing baru tidak mengancam dan PT. XYZ dengan mudah masuk ke
akses bahan baku karena dekat dengan sumber bahan baku.
7. Karena pengalaman, dari hasil responden di atas menunjukkan bahwa
karena pengalaman dari PT. XYZ tinggi jadi ancaman terhadap masuknya

Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 28


ESENSI, Vol. No. 1/2006
pesaing baru tidak mengancam karena PT. XYZ memiliki pengalaman
yang cukup dengan pesaing-pesaingnya.

Dilihat dari data-data di atas, maka ancaman PT. XYZ terhadap masuknya
pesaing baru adalah tidak terlalu megancam, ini berarti masih ada peluang bagi
pesaing baru untuk masuk jika pesaing baru memiliki sumber daya dalam jumlah
besar dan kemauan yang kuat untuk memperoleh pangsa pasar.

4.1.2. Perseteruan diantara perusahaan yang bersaing

Strategi yang digunakan oleh salah satu perusahaan dapat berhasil hanya
sejauh bahwa strategi itu menyediakan keunggulan bersaing atas strategi yang
dijalankan perusahaan pesaing.

Tabel 4.2. Data jawaban responden tentang


perseteruan diantara perusahaan yang bersaing

Faktor-faktor Rata-
No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7
lingkungan industri rata

1 Jumlah pesaing yang dekat R R R R R R R R


2 Pertumbuhan industri S S S S S S S S
relatif
3 Pilihan-pilihan produk S R R S S R R R
4 Pertumbuhan kapasitas R R S S R R R R
produksi
5 Keanekaragaman pesaing S S R R R S R R
Rendah
Keterangan: R : Responden 1 . . . dst
1
T: Tinggi S: Sedang R : Rendah

Data tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa :


1. Jumlah pesaing yang dekat dengan PT. XYZ adalah rendah, jadi ancaman
pesaing dalam lingkungan industri sangat ketat, ini berarti sangat sulit
bagi perusahaan untuk bersaing.
2. Pertumbuhan industri relatif PT. XYZ adalah sedang, jadi ancaman
pesaing dalam lingkungan industri tidak terlalu tinggi tetapi masih bisa
bisa memberikan keuntungan.
3. Pilihan-pilihan produk PT. XYZ adalah rendah, jadi ancaman pesaing
dalam lingkungan industri sangat tinggi, karena memiliki pilihan-pilihan
produk yang terbatas.
4. Pertumbuhan kapasitas produksi PT. XYZ adalah rendah, jadi ancaman
pesaing dalam lingkungan industri sangat bagus, ini berarti tidak terlalu
banyak kapasitas produksi yang dikeluarkan.
5. Keanekaragaman pesaing PT. XYZ adalah rendah, jadi ancaman pesaing
dalam lingkungan industri menguntungkan karena sedikitnya pesaing
diantara perusahaan yang sejenis.

Dilihat dari data-data di atas maka ancaman PT. XYZ terhadap perseteruan
diantara perusahaan yang bersaing ini menguntungkan bagi perusahaan karena
memiliki sedikit pesaing dalam perusahaan yang sejenis, berarti perusahaan
masih bisa untuk mempertahankan pelanggannya.
Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 29
ESENSI, Vol. No. 1/2006
4.1.3. Kekuatan menawar dari konsumen
Kekuatan menawar merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi
intensitas persaingan dalam industri.

Tabel 4.3. Data Jawaban Responden tentang


Kekuatan Menawar dai Konsumen

Faktor-faktor Rata-
No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7
lingkungan industri rata

1 Jumlah pembeli utama S S S S S S S S


2 Ketersediaan produk T T S S S S S S
substitusi
3 Biaya bagi pembeli untuk R R R R R R R R
berpindah
4 Ancaman pembeli langsung S S S S S S S S
ke pemasok
5 Ancaman industri langsung S S S S S S S S
ke distributor
6 Pembeli memberikan profit T T T T T T T T
Sedang
Keterangan: R : Responden 1 . . . dst
1
T: Tinggi S: Sedang R: Rendah

Data tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa:


1. Jumlah pembeli utama PT. XYZ adalah sedang, jadi ancaman terhadap
kekuatan menawar dari konsumen tidak terlalu tergantung karena PT.
XYZ sudah memiliki umlah pelanggan tetap.
2. Ketersediaan produk substitusi PT. XYZ adalah sedang, jadi ancaman
terhadap kekuatan menawar dari konsumen cukup bagus karena tidak
banyak pilihan-pilihan produk substitusi.
3. Biaya bagi pembeli untuk berpindah pada PT. XYZ adalah rendah, jadi
ancaman terhadap kekuatan menawar dari konsumen sangat
mengancam pembeli untuk berpindah ke pesaing.
4. Ancaman pembeli langsung ke pemasok pada PT. XYZ adalah sedang,
jadi ancaman terhadap kekuatan menawar dari konsumen tidak terlalu
mengancam ini berarti masih memungkinkan konsumen untuk membeli
langsung ke PT. XYZ tetapi tidak menutup kemungkinan pembeli
membeli ke supplier.
5. Ancaman industri langsung ke distributor pada PT. XYZ adalah sedang,
ini berarti tidak terlalu mudah bagi perusahaan untuk tidak tergantung
ke distributor.
6. Pembeli memberikan profit pada PT. XYZ adalah tinggi, ini berarti baik
untuk perusahaan karena perusahaan akan selalu berusaha untuk
memaksimumkan pengembalian atas modalnya.

Dilihat dari data-data diatas maka PT. XYZ masih ada peluang untuk
mempertahankan pembeli karena dengan mengurangi biaya, maka pembeli akan
menuntut kualitas yang lebih tinggi, pelayanannya yang lebih baik, serta harga
yang lebih murah.

Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 30


ESENSI, Vol. No. 1/2006
4.1.4. Kekuatan Menawar dari Pemasok
Kekuatan menawar dari pemasok mempengaruhi intensitas persaingan
dalam suatu industri, terutama kalai jumlah pemasok banyak.

Tabel 4.4. Data Jawaban Responden tentang


Kekuatan Menawar dari Pemasok

Faktor-faktor Rata-
No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7
lingkungan industri rata

1 Jumlah pemasok penting R R R R R R R R


2 Ketersediaan pengganti T T T T T T T T
produk penyalur
3 Ancaman supplier R R R R R R R R
langsung ke konsumen
4 Ancaman industri S R S R R S R R
langsung ke sumber
bahan baku
5 Kontribusi penyalur T T S T S T T T
kepada pelayanan
Rendah
Keterangan: R : Responden 1 . . . dst
1
T: Tinggi S: Sedang R: Rendah

Data tabel 4.4 menunjukkan bahwa :


1. Jumlah pemasok penting pada PT. XYZ adalah rendah, jadi ancaman
terhadap kekuatan menawar dari pemasok sangat mengancam karena
masih tergantung kepada pemasok yang ada.
2. Ketersediaan pengganti produk penyalur pada PT. XYZ adalah tinggi, jadi
ancaman terhadap kekuatan menawar dari pemasok tidak mengancam
karena tersedinya produk pengganti bagi perusahaan.
3. Ancaman supplier langsung ke konsumen pada PT. XYZ adalah rendah
jadi kemungkinan menjual ke konsumen kecil tetapi masih ada peluang
bagi supplier untuk menjual langsung ke pembeli.
4. Ancaman industri langsung ke sumber bahan baku pada PT. XYZ adalah
rendah jadi ancaman terhadap kekuatan menawar dari pemasok tinggi
karena masih sangat tergantung dengan sumber bahan baku yang sulit
didapat.
5. Kontribusi penyalur kepada pelayanan pada PT. XYZ adalah tinggi jadi
ancaman kekuatan menawar dari pemasok tidak terlalu mengancam
karena tidak terlalu tergantung karena pelanggan sudah puas dengan
pelayanan yang diberikan.

Dilihat dari data-data di atas maka ancaman PT. XYZ terhadap kekuatan
menawar dari pemasok adalah tidak terlalu mengancam, karena didominasi oleh
sejumlah kecil maupun perusahaan besar dan lebih terkonsentrasi dari pada
industri yang menjadi pembeli mereka.

4.1.5. Potensial Ancaman Produk Pengganti


Potensi pengembangan produk pengganti menempatkan batas atas dari
harga yang dapat ditetapkan sebelum konsumen akan pindah ke produk
pengganti.
Tabel 4.5. Data Jawaban Responden tentang
Potensial Pengembangan Produk Pengganti
Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 31
ESENSI, Vol. No. 1/2006

Faktor-faktor Rata-
No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7
lingkungan industri rata

1 Ketersediaan produk T T T T T T T T
pengganti
2 Biaya beralih bagi pemakai T S S S S S S S
3 Agresivitas dan T T T T T T T T
profitabilitas produk
substitusi
4 Harga dan nilai produk T T T T T T T T
substitusi
Tinggi
Keterangan: R : Responden 1 . . . dst
1
T: Tinggi S: Sedang R : Rendah

Data tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa:


1. Ketersediaan produk pengganti pada PT. XYZ adalah tinggi, jadi ancaman
produk pengganti cukup mengancam karena banyak produk pengganti
maka bagi konsumen tidak terlalu sulit mendapatkannya.
2. Biaya beralih bagi pemakai produk pada PT. XYZ adalah sedang, jadi
ancaman beralih/berpindahnya pelanggan ke produk substitusi
memungkinkan.
3. Agresivitas dan proftiabilitas produk substitusi pada PT. XYZ adalah
tinggi, jadi ancaman produk pengganti sangat mengancam karena
menjanjikan potensi keuntungan.
4. Harga dan nilai produk substitusi pada PT. XYZ adalah tinggi jadi
ancaman produk pengganti mengancam karena walaupun harga tinggi
tetapi memiliki nilai produk yang bagus sehingga pembeli puas dengan
produk yang dibeli.

Dari data-data di atas maka dapat disimpulkan bahwa ancaman produk


pengganti cukup tinggi, dalam arti dapat mengancam posisi PT. XYZ, karena
ketersediaan produk pengganti yang banyak sehingga banyak pilihan bagi
konsumen untuk berpindah.

Untuk mengetahui bagaimana keadaan sebenarnya tentang lingkungan


persaingan industri, penulis mengobservasi data hasil tanggapan responden
tersebut dalam tabel-6 berikut:

Tabel 4.6. Data Kumulatif Jawaban Responden tentang


Lingkungan Persaingan Industri
Rendah Sedang Tinggi
Entri potensial dari pesaing baru
(masuknya pesaing baru)
Perseteruan diantara perusahaan yang
bersaing
Kekuatan menawar dari konsumen
Kekuatan menawar dari pemasok
Potensial ancaman dari produk
pengganti

Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 32


ESENSI, Vol. No. 1/2006
Dari tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa lingkungan persaingan yang
dihadapi oleh PT. XYZ adalah:
1. Entri potensial dari pesaing baru (masuknya pesaing baru) sdang, jadi
ancaman masuknya pesaing baru sangat tinggi sehingga masih ada
peluang bagi pendatang baru untuk masuk jika perusahaan tidak
memiliki sumber daya dalam jumlah besar dan kemauan yang kuat untuk
memperoleh pangsa pasar.
2. Perseteruan diantara perusahaan yang bersaing sangat kecil atau lemah,
ini berarti tingkat persaingan diantara perusahaan yang bersaing tidak
terlalu ketat/tinggi sehingga masih punya kesempatan untuk
memungkinkan persaingan.
3. Kekuatan menawar dari konsumen sedang, ini berarti perusahaan masih
punya kesempatan di dalam mempengaruhi intensitas persaingan dalam
suatu industri, dimana industri dapat memperoleh pengembalian
serendah mungkin yang dapat diterima. Untuk mengurangi biaya,
pembeli akan menuntut kualitas yang bagus, pelayanan yang lebih baik,
serta harga yang lebih murah.
4. Kekuatan menawar daari pemasok sangat kecil sehingga didominasi oleh
sejumlah kecil, karena pemasok tergantung kepada perusahaan sehingga
perusahaan bisa mempengaruhi pemasok untuk menguntungkan
perusahaan.
5. Potensial ancaman dari produk pengganti tinggi atau besar, ini berarti
dengan kemampuan perusahaan memuaskan kebutuhan yang tidak jauh
berbeda dari permintaan konsumen, tetapi dengan karakteristik berbeda,
harga produk pengganti dapat menjadi batas tinggi dari harga yang akan
ditetapkan perusahaan.

4.2. Analisis Strategi Generik Michael Porter

Setelah melihat kondisi dari persaingan industri maka selanjutnya akan


dianalisis kesesuaian dengan 3 model strategi generik Michael Porter, berikut ini
akan dianalisis satu per satu :
1. Fokus produksi dalam PT. XYZ adalah biaya produksi murah karena skala
ekonomi besar, dimana perusahaan melakukan biaya rendah dalam
suatu industri terhadap perubahan harga dan diferensiasi produk untuk
menarik pembeli. Jadi berdasarkan fokus produksi PT. XYZ menunjukkan
strategi overal low cost leadership (keunggulan biaya).
2. Fokus pemasaran dalam PT. XYZ adalah nilai produk bagus dengan harga
murah, dimana perusahaan memberikan kualitas barang bagus dengan
harga yang murah sehingga para pembeli puas dengan produk yang
ditawarkan dan tidak berpindah ke pesaing. Jadi berdasarkan fokus
pemasaran PT. XYZ menunjukkan strategi overal low cost leadership
(keunggulan biaya).
3. Fokus produk dalam PT. XYZ adalah model standar atau terbatas dan
terspesialisasi, segmentasi pembeli, area geografis, aplikasi pengguna,
dimana produk yang dibuat disesuai dengan keinginan pembeli karena
produk yang ditawarkan terbatas. Jadi berdasarkan fokus produk PT. XYZ
menunjukkan 2 strategi yaitu oveal low cost leadership (keunggulan
biaya) dan fokus.
4. Fokus inovasi dalam PT. XYZ adalah inovasi dan kurva pengalaman yang
menurunkan biaya dimana berdasarkan pengalaman perusahaan
melakukan penurunan biaya serta melakukan inovasi terhadap produk
yang ditawarkan agar berinovasi untuk menarik pembeli. Jadi

Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 33


ESENSI, Vol. No. 1/2006
berdasarkan fokus inovasi PT. XYZ menunjukkan strategi overall low cost
leadership (keunggulan biaya).
5. Fokus harga dalam PT. XYZ adalah marjin rendah namun volume besar
artinya laba tinggi karena volume penjualan besar meski profit marjin
rendah, jadi berdasarkan fokus harga PT. XYZ menunjukkan strategi
overall low cost leadership (keunggulan biaya).
6. Faktor lainnya dalam PT. XYZ memiliki keunggulan dalam iklan dan
tenaga penjual yang intensif. Jadi berdasarkan fokus lainnya PT. XYZ
menunjukkan strategi diferensiasi.

Untuk melihat kesesuaian karakteristik perusahaan Strategi Generik Model


Michael Porter dapat dilihat pada tabel-7 di bawah ini :

Tabel 4.7.
Kesesuaian Karakteristik Perusahaan Strategi Generik Model Michael Porter
Faktor-faktor Overall low Diferensia
No Fokus
Persaingan cost leadership si
1 Fokus produksi Biaya produksi ___ ___
murah karena
skala ekonomi
yang besar
2 Fokus pemasaran Nilai produk ___ ___
bagus dengan
harga murah
3. Fokus produk Model standar ___ Terspesialisasi
atau terbatas segmentasi
pembeli, area,
geografis,
aplikasi
pengguna
4. Fokus inovasi Inovasi dan ___ ___
kurva
pengalaman
yang
menurunkan
biaya
5. Fokus harga Marjin rendah ___ ___
volume besar
6. Faktor lain-lain ___ Memiliki ___
iklan dan
tenaga
penjual
yang
intensif
Total 5 1 1

Berdasarkan total poin dari model strategi generik Michael Porter, maka
penulis menyimpulkan strategi yang cocok bagi PT. XYZ adalah overall cost
leadership (keunggulan biaya menyeluruh), dimana PT. XYZ mempersiapkan
dirinya, untuk menjadi produsen berbiaya rendah di dalam industrinya. Sumber
keunggulan biaya bervariasi. sumber-sumber itu mungkin mencakup skala
ekonomi yang besar dengan biaya produksi murah, nilai produk bagus dengan
harga yang murah, model yang standar atau terbatas, inovasi dan kurva
Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 34
ESENSI, Vol. No. 1/2006
pengalaman yang menurunkan biaya, marjin rendah namun volume besar,
memiliki iklan dan tenaga penjual yang intensif serta faktor-faktor lainnya yang
mendukung untuk menekan biaya produksi. Keunggulan biaya terjadi apabila
biaya produksi yang dikeluarkan PT. XYZ dalam melaksanakanaktivitas nilai lebih
rendah dibanding dengan biaya produksi para pesaingnya. Memiliki posisi biaya
rendah akan membuat PT. XYZ mendapatkan laba yang cukup tinggi apabila
biaya rendah yang dihasilkan oleh PT. XYZ diikuti dengan kualitas yang baik.

Dalam melakukan strategi overall cost leadership (keunggulan biaya


menyeluruh) PT. XYZ harus melakukan terobosan-terobosan teknologi dalam
industri yang bisa membuat strategi perusahaan menjadi lebih efektif dan
melakukan perbedaan-perbedaan produk untuk mempertahankan keunggulan
biayanya dalam meningkatkan efisiensi perusahaan. Pada dasarnya posisi biaya
rendah akan melindungi posisi perusahaan terhadap para pesaingnya di industri
sejenis, selain itu posisi biaya rendah dapat melindungi perusahaan dari
serangan produk substitusi karena faktor harga.

Meski produk yang diawarkan perusahaan terbatas atau tidak terlalu


bervariasi sehingga bisa saja pembeli beralih ke pesaing yang lebih menawarkan
produk yang bervariasi. Tetapi dengan pengalaman yang dimiliki oleh
perusahaan, maka selain biaya yang lebih murah, perusahaan dapat melakukan
inovasi-inovasi baru walau dengan marjin rendah namun volume besar.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka pada bagian
ini akan diambil suatu kesimpulan sebagai berikut.
1. Lingkungan persaingan industri yang dihadapi PT. XYZ adalah:
- Entri potensial dari pesaing baru (masuknya pesaing baru) sedang, jadi
ancaman masuknya pesaing baru sangat tinggi sehingga masih ada
peluang bagi pendatang baru untuk masuk.
- Perseteruan diantara perusahaan yang bersaing sangat kecil atau
lemah, ini berarti tingkat persaingan diantara perusahaan yang
bersaing tidak terlalu ketat/tinggi sehingga masih punya kesempatan
untuk memenangkan persaingan.
- Kekuatan menawar dari konsumen sedang, ini berarti perusahaan
masih punya kesempatan di dalam mempengaruhi konsumen.
- Kekuatan menawar dari pemasok cukup kecil, karena pemasok
tergantung kepada perusahaan sehingga perusahaan bisa
mempengaruhi pemasok untuk menguntungkan perusahaan.
- Potensial ancaman dari produk pengganti cukup tinggi atau besar, ini
berarti kemampuan perusahaan memuaskan kebutuhan konsumen
tidak jauh berbeda dari produk substitusi.
2. Berdasarkan analisis kekuatan persaingan industrinya, denga total poin
terbesar dari model strategi generik Michael Porter, maka penulis
menyimpulkan strategi yang cocok bagi PT. XYZ adalah overall cost
leadership (keunggulan biaya menyeluruh).

5.2. Saran
Meskipun strategi Overall Cost Leadeship merupakan pilihan terbaik,
sampai batas tertentu yang masih memungkinkan dilakukan dengan baik, maka
PT. XYZ dianjurkan untuk dapat mengkombinasikannya dengan strategi
Differentiation

Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 35


ESENSI, Vol. No. 1/2006

DAFTAR PUSTAKA

[ 1 ]. Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis,


Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.2004.

[ 2 ]. Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, Edisi kedelapan, 2001.

[ 3 ]. Lawrence R. Jauch dan William F. Gulueck, Manajemen Strategi dan


Kebijakan Perusahaan, Di-Indonesiakan oleh Murad dan AR. Hary
Sitanggang, Edisi ketiga, 1988.

[ 4 ]. Michael E. Porter, Strategi Bersaing , Di-Indonesiakan oleh Agus


Maulana, Edisi ketiga, 1994.

[ 5]. Arthur A. Thompson, Jr , Economics of The Firm, Fifth Edision, 1989.

[ 6 ]. Sugiono, Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan Ketiga, Alfabeta,


Bandung 2001.

Silaban : Analisis Startegi PT XYZ.......... 36

Anda mungkin juga menyukai