Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 7

1.. MUH. ARDHANI SURYA PERDANA V


B1B121045
2. MUH. ILHAM B1B121046
3. MUTIA RASAK B1B121047
4. NARTIN B1B121048
5. NILAM SYAPUTRI ALDAR B1B121050
6. NILAN SYAFITRI B1B121051
7.NILUH PUTU EKA JULI SUPRAPTI
B1B121052
A. KOMPETENSI INTI KEWIRAUSAHAAN

Tidak dapat disangkal lagi, bahwa kesinambungan


hidup perusahaan, sangat tergantung pada
ketahanan wirausaha dalam meraih keunggulan
bersaing melalui strategi yang dimilikinya.
BAB 7 Menurut Collin Montgomery (1998:5) strategi
KOMPETENSI INTI perusahaan adalah cara-cara perusahaan
menciptakan nilai melalui konfigurasi
DAN STRATEGI
(multimarket scope of corporation) dan koordinasi
BERSAING DALAM aktivitas multimarketing
KEWIRAUSAHAAN

Menurut Albert Widjaja (1993), laba perusahaan masih


merupakan tujuan yang kritis bagi perusahaan dan
sebagai ukuran keberhasilan perusahaan, tetapi bukan
tujuan akhir dari suatu perusahaan.
 Pertama, tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-
Michael Porter (1980) yang terkenal dengan fungsi manajemen (seperti produksi dan pemasaran)
teorinya Competitive Strategy, harus secara kolektif memperlihatkan posisi yang
mengemukakan bahwa perusahaan harus terkuat di pasar.
 Kedua, tujuan dan kebijaksanaan tersebut
menciptakan daya saing khusus agar memiliki
ditumbuhkan berdasarkan kekuatan perusahaan, serta
posisi tawar-menawar yang kuat (bargaining diperbaharui terus (dinamis) sesuai dengan perubahan
power) dalam persaingan. peluang dan ancaman lingkungan eksternal.
Menurut :”Dynamic Theory of Strategy” dari  Ketiga, perusahaan harus memiliki dan menggali
Porter (1991), suatu perusahaan dapat kompetensi khusus (distinctive competency) sebagai
mencapai keberhasilan bila tiga kondisi pendorong (drivers) untuk menjalankan perusahaan,
dipenuhi, yaitu : misalnya dengan “reputasi merek” (brand-name
reputation0 dan biaya produksi yang rendah (low-
cost). Kompetensi khusus ini harus dikembangkan
terus secara dinamis

Presentation title 3
Gary Hamel dan C.K Prahalad dalam karyanya “Competing For the Future” (1994),
mengemukakan beberapa definisi kompetensi inti (core competiency) sebagai berikut :

1. Core competency describe the capability that underline leadership in a range of products or service.
Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian produk atau jasa.
2. Competency is a bundle of skill and technology. Kompetensi adalah sekumpulan keterampilan dan
teknologi yang dimiliki perusahaan untuk bersaing.
3. Core competency are skill that enable the firm to deliver a fundamental customer benefit.
Kompetensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan memberikan manfaat
fundamental kepada pelanggan.
4. Core competency sources is competitively unique and makes a contribution to customers value and
cost. Sumber-sumber kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan bersaing dan
memberikan kontribusi terhadap nilai dan biaya konsumen.

Presentation title 4
Menurut resource-based theory, perusahaan dapat meraih keuntungan melalui penggunaan sumber daya
yang lebih baik, yaitu dengan:

1. Pola organisasi dan administrasi yang baik.


2. Perpaduan asset fisik yang “tangible” seperti sumber daya manusia dan alam serta “intangible”
seperti kebiasaaan berpikir kreatif (Penrose, 1985) dan keterampilan manajerial.
3. Budaya perusahaan (corporate culture).
4. Proses kerja dan penyesuaian yang segera atas tuntutan baru (time response compression.

Baik teori dynamic strategy maupun teori resource-based strategy, kelihatannya


sanagat relevan bila diterapkan dalam pembangunan dan perkembangan
perusahaan kecil di Indonesia yang dihadapkan pada persaingan bebas dan krisis
ekonomi yang berkepanjangan seperti sekarang ini.

Presentation title 5
Menurut Grant (1991), yang dikutip oleh Albert Widjaja (1994) ada beberapa langkah
untuk mengembangkan resource-based strategy, antara lain :

1. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi sumber daya


2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kapabilitas
3. Menyortir dan mengembangkan kapabilitas untuk diaplikasikan di pasar untuk
mencapai keuntungan yang tinggi secara berkesinambungan (sustainability) yang
sulit ditiru atau disaingi.
4. Memformulasikan strategi pengembangan core resources and capability se-efektif
mungkin pada semua kegiatan manajemen.

Presentation title 6
B. STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN

Dalam konsep strategi pemasaran pada umumnya kita mengenal 4 P yaitu


1. Product (produk barang dan jasa)
2. Price (harga)
3. Place (tempat)
4. Promotion (promosi)
Dalam riset pemasaran, probe (research and development) selalu ditambahkan di awal sehingga
bauran pemasaran (marketing mix) urutannya menjadi :
5. Probe (penelitian dan pengembangan)
6. Product (produk bbarang dan jasa)
7. Price (harga)
8. Place (tempat)
9. Promotion (promosi)

Presentation title 7
Mintzberg mengemukakan 5P yang sama artinya dengan strategi, yaitu perencanaan (plan), pola
(patern), posisi (position), perspektif (perspective), dan permainan atau taktik (play).

1. Teori Generik Strategi dan Keunggulan Bersaing


Dalam karyanya yang paling terkenal Competitive Strategy, Michael P. Porter (1997 dan 1998)
mengungkapkan beberapa strategi yang dapat dipergunakan perusahaan untuk dapat bersaing.
Beberapa aspek inti teori Porter itu adalah :
1) Persaingan merupakan inti keberhasilan dan inti kegagalan.
2) Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh perusahaan bagi
langganan atau pembeli.
3) Ada dua jenis keunggulan bersaing, yaitu biaya rendah (low cost) dan diferensiasi
(differentiation)

Presentation title 8
4) Kedua jenis dasar keunggulan bersaing di atas, menghasilkan tiga strategi generic (Porter,
1997 : 1), yaitu :
(a) Biaya rendah (low cost)
(b) Diferensiasi (differentiation)
(c) Fokus (focus)
Strategi fokus memiliki dua variable utama, yaitu :
(a) Fokus Diferensiasi
(b) Fokus Biaya
5) Low cost strategy
6) Diferensiasi
7) Focus strategy

9
2. Strategi The New 7’s S (D’Aveni)
Konsep “The New 7-S’s” ini meliputi pokok-pokok dasar sebagai berikut :Superior stakeholder
satisfaction
(1) Strategic soothsaying
(2) Positioning for speed
(3) Positioning for surprise
(4) Shifting the role of the game
(5) Signaling strategic intent
(6) Simultanous and sequential strategic thrusts

Presentation title 10
Dosen Pengampu:

Thank you Prof. Dr. Murdjani Kamaludin, S.E., M.S

Anda mungkin juga menyukai