KAJIAN TEORI
Penulisan ini mengacu kepada beberapa teori yaitu Millmore (2007) dalam
dengan teori-teori yang telah banyak digunakan oleh berbagai penelitian. Strategi
bisnis perusahaan merujuk pada bauran bisnis perusahaan dan aliran sumber daya
yang melekat pada bisnis tersebut. Porter (1980) mengungkapkan bahwa strategi
bisnis adalah penerapan suatu cara agar perusahaan dapat terus berkembang dan
dengan baik dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi meski struktur industri
tidak menguntungkan dan memiliki profitabilitas dan average. Dasar utama dari
Setiap strategi generik melibatkan rute yang secara mendasar berbeda satu sama
lain dan terdiri dari kombinasi tentang tipe dari keunggulan bersaing dan cakupan
13
dari sasaran stratejik yang harus dicapai. Berikut adalah Gambar 2 yang
kepastian dalam pemilihan tipe strategi bersaing yang ingin digunakan. Menjadi
“segalanya untuk semua” adalah sebuah ramuan untuk strategi mediocre yang
logis urntuk mencapai keunggulan bersaing yang dapat digunakan dalam industri
1. Cost Leadership
dengan jenis strategi yang lainnya. Penekanan biaya dari segala aspek untuk
memproduksi barang standar diterapkan dalam industri ini. Produk ini (barang
sebagai faktor penentu keputusan. Perusahaan memiliki area yang luas dan
14
memiliki banyak segmentasi industri. Terutama dalam pasar komoditi, strategi ini
yang terjadi tetapi juga dapat menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam
menentukan harga dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi (di atas
rata-rata) dan stabil melalui cara-cara yang agresif dalam efisiensi dan kefektifan
biaya. Sumber dari keefektifan biaya (cost effectiveness) ini bervariasi. Termasuk di
dalam teknologi yang terbaik, sharing biaya dan pengetahuan dalam internal
curve), optimasi kapasitas utilitas, dan akses yang baik terhadap bahan baku atau
saluran distribusi. Penerapan strategi ini diperlukan perhatian yang besar dari level
manajerial untuk pengendaliaan biaya agar dapat mencapai tujuan. Untuk dapat
persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya (resources) dan organisasi. Biaya
rendah yang relatif dari pesaing menjadi tema yang berjalan dalam startegi secara
2. Differentiation
Pada strategi ini perusahaan berusaha untuk menjadi unik dalam industrinya
dalam dimensi-dimensi yang secara luas dihargai oleh pembeli. Keunikan produk
(barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk
produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik
suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang
features tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit
15
ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini biasa
ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga
efektif apabila berjalan dibawah kondisi seperti banyak cara untuk melakukan
differentiation pada produk dan jasa dan banyak pembeli yang menganggap
yang sama dan perubahan teknologi yang cepat sehingga kompetisi berputar pada
3. Fokus
suatu segmen pasar tertentu dari sebuah lini produk atau market geografis. Strategi
jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil
dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh
harga. Letak perbedaan strategi fokus dengan yang lain karena pemilihan area
persaingan yang terbatas dalam satu industri. Strategi ini akan menjadi lebih efektif
jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh
perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih
geografis tertentu, atau produk — barang atau jasa — tertentu dengan kemampuan
berikut ini :
16
Tabel 1 : Karakterisktik Umum Strategi Generik
Business
Common Organizational Characteristic
Strategy
Penanaman modal yang berkelanjutan dan akses terhadap modal
Pengawasan yang intensif terhadap tenaga kerja
Cost Leadership Pengendaliaan biaya yang ketat dan memiliki frekuensi serta laporan
pengendalian secara terperinci
Sistem distribusi yang murah
Kemampuan pemasaran yang kuat
Product engineering
Kemampuan yang kuat dalam riset dasar
Differentiation Perusahaan memiliki reputasi untuk kualitas dan memimpin dalam hal
teknologi
Menawarkan fasilitas untuk menarik tenaga kerja yang terampil,
ilmuwan, dan orang – orang kreatif
Kombinasi antara cost leadership dan differentiation yang terfokus hanya
Focus pada sasaran stratejik tertentu
dicapai. Tanpa strategi maka sebuah perusahaan akan sulit dalam mengendalikan
sumber daya manusia (MSDM), dengan kata lain dalam strategi MSDM harus
akan akan dapat menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik khususnya
MSDM saat ini harus dapat dipandang sebagai strategic partner di dalam
Dalam menunjang strategi MSDM yang terukur maka akan lebih tepat jika
sudah mengarah pada kompetensi. Oleh sebab itu manusia yang ada didalam
17
perusahaan harus dipandang sebagai aset perusahaan1. Manusia merupakan
portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban, cost).
Kompetensi yang ada pada diri setiap manusia sebagai karyawan perusahaan
akan berbeda satu sama lain sehingga hal ini menjadi tugas wajib departemen
kinerja perusahaan secara keseluruhan karena hal ini dapat berdampak langsung
perusahaan yang akan berkembang lebih pesat lagi. Berbagai komponen didalam
strategi harus dapat diintegrasikan dengan tepat karena strategi yang dimiliki oleh
Poin penting ini juga harus diketahui oleh masing-masing pimpinan fungsional di
dan arahannya namun juga setiap bagian harus ikut serta dalam perumusan
1
Greer, Charles R. Strategy and Human Resources: a General Managerial Perspective. New Jersey:
Prentice Hall, 1995.
18
Gambar 3 : Strands of strategic integration shown in a hierarchical relionship and related to external
variables
sementara dan beberapa dimensi yang berkaitan satu sama lain terhadap strategi
yang kemudian direspon oleh fungsi-fungsi lainnya agar dapat menjadi sebuah
Porter (1980) telah mengidentifikasi tiga jenis strategi unit bisnis yang
19
Business Common Organizational
HR Strategies
Strategy Characteristic
sebuah strategi, MSDM harus dapat menunjukkan keterkaitan dua arah dengan
strategi lainnya. Dengan cara ini maka strategi MSDM akan merujuk pada strategi
integrasi merupakan bagian penting dari MSDM dalam rangka membuat atau
20
Keterkaitan antara strategi perusahaan dengan strategi MSDM tersebut
disempurnakan kembali oleh Schuler dan Jackson (1987) dalam Millmore (2007)
‘perilaku peran’.
perusahaan :
1. Kreativitas
3. Mandiri
4. Memperhatikan kualitas
5. Memperhatikan kuantitas
7. Memperhatikan proses
8. Bertanggungjawab
9. Fleksibel
Millmore (2007) membagi tiga tipe strategi organisasi yang berhubungan dengan
21
Tabel 3: Tuntutan Perilaku Karyawan yang Sesuai dengan Strategi Generik Porter dan
Kebijakan MSDMnya
22
2.3 Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia
“Each trend has created the need for training professional to take a new
look at what they do and has created and impetus for moving beyond training as
solitary change strategy and instead focusing on more holistic approaches to
enhancing human performance”
perkembangan jaman dan tuntutan dari pekerjaan yang semakin tinggi maka
diperlukan sebuah cara baru yang lebih dari sekedar pelatihan untuk dapat
lingkungan yang semakin dinamis menuntut setiap SDM harus dapat segera
menyesuaikan dengan perubahan yang ada, maka untuk itu dibutuhkan sebuah
program yang dapat memaksimalkan potensi yang ada didalam diri setiap individu
tersebut.
perusahaan, maka hal tersebut digambarkan dalam sebuah model sebagai berikut
23
Gambar 4 : Pembelajaran dan Pengembangan sebagai Alat Strategis
mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan maka diperlukan dukungan dari
semua pihak pada setiap tahapannya. Sesuai dengan gambar sebelumnya, setiap
proses saling berkaitan satu lain dan disebutkan bahwa penting adanya
yang dilakukan. Myers dan Kirk (2005) menambahkan bahwa strategi HRD
mungkin dianggap memberikan tekanan secara vertikal kepada strategi dan tujuan
utama dari adanya HRD adalah tidak lebih dari memfasilitasi seluruh perubahan
24
dibandingkan dengan pelatihan yang tidak mengandung budaya pembelajaran
dengan spesialisasi fungsi sumber daya manusia lainnya, dimana setiap aktivitas
Kontinum Kematangan
Immature Quite Mature Very Mature
PSDM Strategis
25
Bertujuan untuk memberi
Jauh dari Sebagai intervensi
pengaruh dan/atau
Pengenalan budaya pertimbangan yang mempertajam
mengubah budaya
budaya organisasi budaya organisasi
organisasi
Efektivitas biaya Kontribusi strategis dan
Penekanan pada evaluasi Sedikit bukti evaluasi mempengaruhi relevansi intervensi
evaluasi evaluasi
Sumber: McCracken dan Wallace (2000) diadopsi dari Garavan (1991)
Seiring perkembangan jaman, maka saat ini pelatihan saja dirasa belum
26
2.4.1 Pelatihan dan Pengembangan
adalah sebuah bagian penting di dalam proses manajemen kinerja sebab kegiatan
hal ini dapat membantu proses manajemen kinerja yang bertujuan untuk dapat
telah ditentukan. Masih menurut Saks dan Haccoun (2008), training adalah
sebuah sistem yang tepat dan terarah didalam meningkatkan kemampuan diri
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Kinerja yang baik pasti akan
menghasilkan kinerja bisnis yang baik pula karena masing-masing komponen ini
27
tidak dapat berdiri sendiri untuk dapat mencapai sasaran yang dituju. Berikut
sumber daya manusia saat ini semakin detil dan sangat terintegrasi dengan tujuan
kemampuan atau keahlian yang dimiliki sehingga pihak manajemen dapat dengan
28
Terdapat tiga aspek utama untuk dapat menghasilkan management
29
2.5 Sintesa Teori
penelitian didalam penyusunan tesis ini. Untuk membuat strategi pelatihan dan
maka dari itu penulis perlu melakukan kajian teori pada strategi bisnis
perusahaan. Hal ini bertujuan untuk dapat mengetahui arahan strategi bisnis
adalah teori tiga strategi generik oleh Porter (1980). Berdasarkan teori Porter
maka penulis akan dapat menentukan arahan strategi MSDM yang diintegrasikan
dengan strategi bisnis. Langkah ini akan menggunakan teori Schuler dan Jackson
(1987) dalam Millmore (2007). Pada teori tersebut dijelaskan bahwa ada
keterkaitan antara perilaku karyawan yang fokus pada keahlian, pengetahuan dan
dengan efektif dan efisien. Teori mengenai strategi bisnis perusahaan yang
dikemukan oleh Porter (1980) diselaraskan dengan sudut pandang perilaku SDM
telah tergambar pada penjelasan Schuler dan Jackson (1987) dalam Millmore
(2007) yaitu fokus kepada kriteria wajib yang harus dimiliki para SDM di
arahan kebijakan strategi MSDM pada fungsi PSDM yang harus dijalankan.
30
Kemudian untuk mengetahui tingkat kematangan strategi pengembangan
SDM digunakan teori McCracken dan Wallace (2000) dalam Millmore, et al (2007)
yang dikembangkan dari teori yang dikemukakan oleh Garavan (1991). Pada teori
ini dijelaskan bahwa hubungan antara strategi PSDM dengan adanya budaya
dalam teori dapat mengukur tingkat PSDM secara terintegrasi baik secara
31
13
14
15
16