DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
B. TUJUAN ......................................................................................................... 2
Daftar Pustaka
ii
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
DAFTAR TABEL
Tabel 3 Koreksi N-SPT Lapangan (N60) dan jenis tanah (SNI-1726-2002) ........ 17
iii
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3 Tabung belah standar dan alat uji SPT (Hardiyatmo, 2010) .................. 8
Gambar 8 Perbandingan lapisan tanah dari bor log BH-1 dan BH-2 ..................... 14
iv
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
A. PENDAHULUAN
banyak variasi. Pada suatu kondisi tertentu, tanah mungkin saja homogen pada
suatu areal dengan jarak tertentu, baik secara horisontal maupun vertikal, akan
tetapi mungkin juga berbeda dalam jarak 1m, baik secara vertikal maupun
pengujian tanah di lapangan sering digunakan yakni CPT (Sondir) serta bor
dalam. Namun pengujian CPT hanya berupa nilai hambatan konus, sedangkan
penyelidikan tanah dengan bor dalam dapat menyajikan data yang lebih spesifik
seperti jenis tanah, N-SPT, kedalaman muka air tanah, serta pengambilan
pengujian tanah dengan sondir untuk bangunan yang berat dan mahal, data sondir
(Pengeboran).
dari pengujian bor dalam diperlukan untuk memastikan kondisi struktur bawah
1
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
B. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan pengujian tanah dengan bor
dalam (bor mesin) pekerjaan Detail Engineering Design (DED) Dermaga Marine
C. LINGKUP PEKERJAAN
2
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
D. PELAKSANAAN PENGUJIAN
pada Tanggal 10 Juni 2015 Sampai dengan Tanggal 15 Juni 2015, dimana
pelaksanaan pengujian akan dijelaskan secara spesifik pada sub bab berikut.
struktur yang akan dibangun. Namun pengeboran yang cukup harus dilakukan
yang cukup harus dilakukan sehingga perkiraan kondisi tanah bawah permukaan
cukup menyakinkan.
darat dan di laut. Adapun denah lokasi dan titik pengujian selengkapnya disajikan
pada Gambar 1.
3
Devisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
4
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
tegangan akibat bangunan sudah tidak berarti lagi / mencapai tanah keras (N-SPT
> 60). Untuk memastikan konsistensi pengujian telah mencapai lapisan tanah
keras, pengeboran dilanjutkan dengan interval uji SPT yang sama sebanyak 3
(Tiga) kali pengujian. Apabila hasil pengujian SPT pada kedalaman selanjutnya
Bor putar (bor mesin) dapat dilakukan pada semua jenis tanah. alat ini
dapat digunakan pada lapisan tanah keras atau batu, sampai kedalaman > 60m.
d. Kestabilan galian atau lubang bor pada daerah deposit yang lunak
5
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
Khusus dalam pengeboran inti untuk batuan, dapat digunakan mata bor
khusus yang yang diletakkan dalam tabung. Kecepatan mata bor diputar dengan
6
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
kecepatan tinggi (400 sampai 1000 rpm), sehingga dapat memotong batu dengan
cara abrasi.
yakni XUL-100 dengan kapasitas putaran yakni 1083 rpm dan kedalaman
maksimum pengeboran yakni 100m. Adapun alat pengujian bor mesin yang
3. Pengujian SPT
terganggu seperti jenis tanah granuler. Hal ini dilakukan jika kedalaman
pengeboran telah mencapai tanah yang akan diuji, mata bor dilepas dan diganti
dengan tabung belah standar (Standard split barrel sampler). Untuk tanah berbatu
tabung belah standar yang terbuka, digunakan berbentuk tertutup dan meruncing
30o pada ujungnya. Berat alat pemukul yang digunakan yakni 63,5 kg (140 pon),
dengan tinggi jatuh 76,2 cm (32”) dengan tipe pemukul donat dan mekanisme
pemukul dilepas tangan. Adapun alat tabung belah standar yang digunakan
mengacu pada ASTM D1586. Adapun prosedur uji SPT, dijelaskan sebagai
berikut :
a. Uji SPT dilakukan setiap penetrasi bor 1,5 – 2 m, atau paling sedikit tiap-
7
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
c. Kemudian pada tanah kedua sedalam 30,48 cm (12”), dimana pada tahap
d. Uji SPT dapat dihentikan jika jumlah pukulan melebihi 50 kali sebelum
e. Jika uji SPT dilakukan di bawah muka air tanah, maka harus dilakukan
dengan hati-hati, karena air tanah yang masuk kedalam tabung cenderung
Gambar 3 Tabung belah standar dan alat uji SPT (Hardiyatmo, 2010)
8
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
terganggu (undisturbed).
Adapun sampel hasil pengujian bor di lokasi rencana pada titik BH-1 dan BH-2
disajikan pada Gambar 4 dan Gambar 5, dimana sampel yang ditunjukkan pada
dan BH-2.
9
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
10
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
E. DATA PENGUJIAN
Tanggal 15 Juni 2015 sebanyak 2 (Dua) titik bor mesin/dalam yakni BH-1 (darat)
dan BH-2 (laut). Kondisi cuaca pada saat pelaksanaan pengujian yakni relatif
hujan, dimana kedalaman pengujian pada BH-1 yakni +10,45m dan pada BH-2
yakni +30,45m. Kedalaman pengujian pada BH-1 dan BH-2 mengacu pada
Deskripsi kondisi geoteknis hasil pengujian pada titik BH-1 (di darat)
yakni dari permukaan sampai dengan kedalaman 10,45m berupa kerikil karang
mengandung pasir halus sangat padat. Dari hasil pengujian Number of Standard
Penetration Test (N-SPT) pada interval 2m yang dilakukan pada titik ini, dimana
untuk kedalaman 2m N-SPT yakni 55 dan untuk kedalaman selanjutnya (4m, 6m,
pasir halus dan kulit kerang, kedalaman 10,5m – 20m berupa kerikil karang
berwarna putih mengandung pasir halus, kedalaman 20m – 20,45m berupa pasir
halus berwarna putih mengandung krikil batu batu karang sangat padat.
11
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
titik ini, untuk kedalaman 4m, 6m, 8m, 10m, 12m, 14m, 16m, 18m, 20m dan 22m,
N-SPT berturut-turut yakni 12, 23, 28, 11, 12, 18, 20, 26, 31, 45 dan 50.
Pengujian N-SPT pada kedalaman 24m – 30,45m N-SPT yakni N-SPT > 60.
Adapun hasil pengujian bor pada titik BH-1 dan BH-2 selengkapnya
dibuat dalam bentuk bor log yang disajikan pada Gambar 6 dan Gambar 7.
Selain itu perbandingan struktur lapisan tanah hasil pengujian dari kedua titik bor
12
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
13
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
Gambar 8 Perbandingan lapisan tanah dari bor log BH-1 dan BH-2
DED Dermaga Marine Kab. Wakatobi - Sultra
14
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
dengan,
Ef = efisiensi pemukul
15
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
koreksi terhadap efisiensi yakni 0,55. Sedangkan faktor koreksi akibat pengaruh
lubang bor, tabung sampler dan panjang batang bor disajikan pada Tabel 1.
dikategorikan menjadi 3 jenis yakni tanah keras, sedang dan lunak, dimana salah
disajikan pada Tabel 3, dimana diameter lubang bor yakni 73mm (Cb = 1,0) dan
tabung sampler yang digunakan yakni tabung sampler standar (Cs = 1,0).
Detail Engineering Design (DED) Dermaga Marine yang berlokasi di Desa Oguu
khusus di laut (Data BH-2) kedalaman tanah keras yakni 24m, sedangkan di darat
16
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
8 16 1,00 - - 23 Sedang
9 18 1,00 - - 28 Sedang
10 20 1,00 - - 41 Sedang
11 22 1,00 - - 45 Sedang
12 24 1,00 - - 55 Keras
13 26 1,00 - - 60 Keras
14 28 1,00 - - 60 Keras
15 30 1,00 - - 60 Keras
17
Divisi Ketekniksipilan Bengkel Vokasi UHO Lap. Pengujian Tanah dengan Bor Dalam
DAFTAR PUSTAKA
American Society for Testing and Materials., 1997, Annual Book of ASTM
Srandard. Vol. 04-08, Soil and Rock, ASTM 100 Barr Harbor Drive, West
Hardiyatmo, H.C., 2007, Mekanika Tanah II, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C., 2010, Analisis dan Perancangan Fondasi, Bagian II, Gadjah
SNI 4153-2008, 2008, Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan SPT, Badan
18
A. Dokumentasi Pelaksanaan Pengujian Tanah dengan Bor Dalam di titik BH - 1