Anda di halaman 1dari 8

SALES IMPROVEMENT STRATEGY BY IMPROVING THE FREQUENCY OF VISIT

SALES FORCE
(Study at Marga Nusantara Jaya in Blora Regency Area)

Pujianto 1),Djamaludin, S.Pd, M.Si 2), Andi Tri,SE, MM.3)


1)
Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran
2)3)
Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang
ABSTRAK

Fokus dalam penelitian ini adalah strategi peningkatan penjualan dengan memaksimalkan
frekuensi kunjungan tenaga penjual. Guna mendalami fokus tersebut penelitian ini akan
menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif dipilih karena fenomena yang diamati perlu
pengamatan terbuka, lebih mudah berhadapan dengan realitas, kedekatan emosional antara peneliti
dan responden sehingga didapatkan data yang mendalam. Penelitian kualitatif memiliki tujuan
untuk mengeksplorasi kekhasan pengalaman seseorang ketika mengalami suatu fenomena
sehingga fenomena tersebut dapat dibuka dan dipilih sehingga dicapai suatu pemahaman yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi yang sesuai yaitu: cara strategi
diversivikasi produk karena PT Marga Nusantara Area Blora saat ini memiliki kekuatan dan
ancaman yang besar, maka strategi inilah yang dapat digunakan untuk kemajuan PT Marga
Nusantara Area Blora yang dilakukan oleh PT Marga Nusantara Area Blora adalah sebagai
berikut: (a) segmen pasar yang dituju adalah kelas sosial menengah ke bawah, (b) target pasar
yang dipilih berupa konsentrasi segmen atau pasar tunggal, (c) PT Marga Nusantara Area Blora
diposisikan pada kelas menengah kebawah dengan kualitas yang tinggi.

Kata kunci : Strategi Pemasaran, Analisis SWOT,Segmentasi, Targeting dan Posisioning

ABSTRACT

The focus in this study is the sales promotion strategy by maximizing the frequency of salesperson
visits. In order to deepen the focus of this research will use qualitative methods. Qualitative
research is selected because the observed phenomena need open observation, more easily dealing
with reality, emotional closeness between researchers and respondents to obtain in-depth data.
Qualitative research has a purpose to explore the uniqueness of one's experience when
experiencing a phenomenon so that the phenomenon can be opened and selected so as to achieve
an existing understanding.
The result of the research shows that the appropriate strategy is: Diversivication product strategy
because PT Marga Nusantara Blora Area currently has great strength and threats, this strategy
can be used for the progress of PT Marga Nusantara Area STP (Segmenting, Targeting,
Positioning) conducted by PT Marga Nusantara Blora Area are as follows: (a) targeted market
segment is middle to lower social class, (b) selected target market in the form of single segment or
market concentration, (c) PT Marga Nusantara Blora Area is positioned in class medium to high
quality.

Keywords: Marketing Strategy, SWOT Analysis, Segmentation, Targeting and Positioning

1
PENDAHULUAN struktur, pengembangan program, dan prosedur
Latar Belakang pelaksanaan yang menentukan keberhasilan dari
Dunia usaha saat ini menghadapi strategi yang telah di tetapkan. Kebijakan
lingkungan persaingan yang kompleks dan merupakan aliran dari strategi, kebijakan
bergejolak. Dalam lingkungan seperti ini menyediakan pedoman luas yang
pelanggan atau konsumen sangat menuntut menghubungkan perumusan strategi dan
(demanding), yaitu menuntut untuk memperoleh implementasi. Kebijakan kemudian
tingkat kualitas produk atau jasa yang tinggi diimplementasikan melalui strategi dan divisi
dengan biaya yang relatif rendah. Untuk dapat suatu perusahaan. Kebijakan dibuat untuk
bertahan dilingkungan yang bergejolak ini, sudah menjamin target (penjualan) dari perusahaan
saatnya perusahaan untuk senantiasa memahami dapat terpenuhi. Salah satu perusahaan yang
perilaku konsumennya. Perusahaan yang dapat memiliki reputasi tinggi dalam penjualan mobil
melakukan identifikasi dan memahami perilaku di Indonesia adalah PT Marga Nusantara Jaya.
dari pelanggan atau konsumennya terutama Setidaknya data tersebut diatas perlu
pertimbangan konsumen dalam melakukan adanya solusi untuk bisa meningkatkan volume
keputusan pembelian, maka akan memberikan penjualan. Berdasarkan uraian diatas maka judul
kontribusi pada kinerja perusahaan. dalam penelitian ini adalah STRATEGI
PT Marga Nusantara Jaya adalah PENINGKATAN PENJUALAN DENGAN
distributor tunggal dari PT Konimex yakni MENINGKATKAN FREKUENSI
perusahaan farmasi, makanan dan permen yang KUNJUNGAN SALES FORCE (Studi Pada
memiliki 57 cabang yang tersebar di seluruh Marga Nusantara Jaya di Area Kabupaten
nusantara. PT Konimex Pharmaceutical Blora)
Laboratories sendiri didirikan pada tahun 1967. Perumusan Masalah
Pada tahun 1971, melalui fasilitas PMDN Perumusan dalam penelitian ini adalah
(Penanaman Modal Dalam Negeri), Konimex bagaimanakah strategi peningkatan penjualan
mulai menjalankan aktivitasnya memproduksi dengan memaksimalkan frekuensi kunjungan
obat-obatan. Perusahaan ini pun membangun tenaga penjualan (Studi Pada PT Marga
pabrik di Surakarta dan juga pabrik gula Nimm’s. Nusantara Jaya di Area Kabupaten Blora)
Inilah yang menjadi tonggak merambahnya Tujuan Penelitian
Konimex ke industri makanan. Demi Tujuan dalam penelitian ini adalah
menjalankan aturan pemerintah untuk bagaimanakah strategi peningkatan penjualan
memisahkan produsen obat dengan distributor, dengan memaksimalkan frekuensi kunjungan
Konimex pun mendirikan PT Sinar Intermark. tenaga penjualan (Studi Pada PT Marga
Lalu untuk memperluas jaringan distribusinya ke Nusantara Jaya di Area Kabupaten Blora)
seluruh Indonesia, Konimex pun mendirikan
distributornya yang kedua yakni PT Marga TINJAUAN PUSTAKA
Nusantara Jaya. Strategi Pemasaran
Setiap perusahaan pasti memiliki target Menurut Chandler (Rangkuti, 2000, p3)
dalam penjualan produknya. Menurut Sutojo strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan
(2003: 2), salah satu tanggung jawab dari perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan
manajemen penjualan adalah menentukan quota jangka panjang, program tindak lanjut, serta
penjualan agar dapat mengarahkan tenaga penjual prioritas alokasi sumber daya.
sesuai dengan tujuan perusahaan. Pengambilan Marketing Mix (Bauran pemasaran)
keputusan yang tepat dalam menentukan Setelah memutuskan seluruh strategi
kebijakan personal selling akan memacu pemasarannya, perusahaan siap untuk mulai
peningkatan produktivitas kinerja tenaga penjual. merencanakan rincian bauran pemasaran,
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan salah satu konsep utama dalam pemasaran
kebijakan yang dirumuskan oleh manajemen, modern. Bauran pemasaran (marketing mix)
diperlukan implementasi tepat. Implementasi adalah kumpulan alat pemasaran taktis
kebijakan merupakan proses di mana strategi dan terkendali yang dipadukan perusahaan untuk
kebijakan dijalankan melalui pembangunan menghasilkan respons yang diinginkannya di

2
pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari dipilih sehingga dicapai suatu pemahaman yang
empat variabel yang disebut “4P”: Product ada.
(produk), Price (harga), Place (tempat), Strategi yang digunakan dalam
Promotion (promosi). penelitian kualitatif ini adalah fenomenologi.
Analisis SWOT Fenomenologi dipilih karena didalamnya peneliti
SWOT menurut Philip Kotler mengidentifikasi tentang suatu fenomena
diartikan sebagai evaluasi terhadap tertentu, serta mengharuskan peneliti mengkaji
keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, subjek dengan terlibat langsung untuk
dan ancaman.1 Sedangkan menurut Freddy mengembangkan pola dan relasi yang bermakna
Rangkuti, analisis SWOT diartikan sebagai : (Creswell, 2010). Dalam konteks penelitian yang
“analisa yang didasarkan pada logika yang akan dikaji ini fokus utama dari penelitian ini
dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) adalah strategi peningkatan penjualan dengan
dan peluang (opportunities), namun secara memaksimalkan frekuensi kunjungan tenaga
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan penjual
(weaknesses) dan ancaman (threats)”. Analisis Teknik Analisis Data
SWOT merupakan salah satu instrumen Analisis data merupakan proses akhir
analisis lingkungan internal dan eksternal dalam penelitian kualitatif (Creswell, 2010).
perusahaan yang dikenal luas. Analisis ini Teknik atau metode analisis data yang digunakan
didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi dalam penelitian ini adalah induktif dengan
yang efektif akan meminimalkan kelemahan menggunakan prosedur fenomenologis
danancaman. Bila diterapkan secara akurat, (Moleong, 2007). Teknik dipilih karena penelitian
asumsi sederhana ini mempunyai dampak ini akan berawal dari hasil temuan khas yang ada
yang besar atas rancangan suatu strategi yang di lapangan yang kemudian diinterpretasikan
berhasil. secara umum.
Kerangka Pikir HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada umumnya perusahaan mempunyai Analisis Faktor Internal dan Faktor
tujuan untuk mendapatkan laba tertentu dan Eksternal
mempertahankan atau berusaha meningkatnya Faktor Internal
untuk jangka waktu yang panjang. Dalam memasarkan produk-produk PT
Dalam prakteknya penjualan itu dipengaruhi oleh Marga Nusantara Jaya di Area Blorakepada
beberapa faktor yaitu kemampuan penjualan atau konsumen maka sangat perlu menentukan
salesmanship dimana transaksi jual beli atau strategi yaitu membuat analisa yang meliputi
pemindahan hak milik komersial atas barang dan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses)
jasa, pada prinsipnya melibatkandua pihak, yaitu yang dimiliki oleh PT Marga Nusantara Jaya
penjual sebagai pihak pertama dan pembeli di Area Blora. Analisa kekuatan dan
sebagai pihak kedua. kelemahan yang terdapat di PT Marga
Fokus Penelitian Nusantara Jaya di Area Bloraadalah sebagai
Fokus dalam penelitian ini adalah berikut:
strategi peningkatan penjualan dengan
memaksimalkan frekuensi kunjungan tenaga a. Kekuatan (Strengths)
penjual. Guna mendalami fokus tersebut A Tenaga kerja yang terampil dan
penelitian ini akan menggunakan metode berpengalaman dalam pemasaran.
kualitatif. Penelitian kualitatif dipilih karena Tenaga kerja pemasar (salesman) yang
fenomena yang diamati perlu pengamatan dimiliki oleh PT Marga Nusantara Jayadi
terbuka, lebih mudah berhadapan dengan realitas, Area Bloramemiliki keterampilan dalam
kedekatan emosional antara peneliti dan melakukan transaksi penjualan dan
responden sehingga didapatkan data yang berpengalaman serta telah dilatih dalam
mendalam. Penelitian kualitatif memiliki tujuan konsolidasi.
untuk mengeksplorasi kekhasan pengalaman Memiliki variasi produk yang beragam.
seseorang ketika mengalami suatu fenomena
sehingga fenomena tersebut dapat dibuka dan

3
Produk-produk yang dipasarkan oleh PT oleh PT Marga Nusantara Jaya di Area
Marga Nusantara Jaya di Area BloraBlora . Analisa ini disebut SWOT
Blorasangat bervariasi yaitu terbagi analisa yaitu sebagai berikut:
dalam 3 golongan produk besar (Food,
Pharmacy, Suplement), sehingga outlet a. Peluang (Opportunity)
dapat memilih produk sesuai kebutuhan
konsumennya. Brand “Konimex” yang di pasarkan
A Kantor Cabang yang tersebar di seluruh oleh PT Marga Nusantara Jaya di Area
wilayah Indonesia Blorasudah dikenal oleh masyarakat.
Kantor cabang yang tersebar luas di Sehingga mudah untuk memasarkan
seluruh pelosok Indonesia, termasuk di produk-produk tersebut.
Area Blora sehingga memudahkan jalur
distribusi barang. Bertambahnya jumlah outlet di daerah
A Memiliki sarana transportasi dalam jumlah pinggiran.Bertambahnya jumlah outlet
yang memadai. di daerah pinggiran menjadi peluang
A Sarana transportasi yang dimiliki oleh PT bagi PT Marga Nusantara Jaya di Area
Marga Nusantara di Area Blorasudah Blorauntuk menyebarluaskan distribusi
memadai, yang bertujuan untuk pengantaran barang.
barang ke outlet sampai dengan tepat waktu.
Tingginya minat masyarakat terhadap
A Adanya divisi khusus penjualan produk.
produk-produk yang dijual oleh PT
Di setiap stock pointPT Marga Nusantara
Marga Nusantara Jaya Area Blora.Minat
di Area Bloramemiliki 2 salesman yang
masyarakat yang tinggi untuk membeli
berbeda divisi, tujuannya adalah agar
produk-produk PT Marga Nusantara
salesman memiliki fokus terhadap
Jaya di Area Bloramembuat perusahaan
produk yang di jualnya.
menjadi lebih percaya diri dalam
b. Kelemahan (Weaknesses)
memasarkan produk-produk tersebut.
Adanya karyawan yang bekerja kurang
produktif dari segi antaran barang ke Perusahaan distributor mendapat izin
outlet. resmi dari pemerintah.
Kebijakan perusahaan tidak mendukung
kinerja karyawan, sehingga tidak ada PT Marga Nusantara Jaya di Area
motivasi dalam bekerja. Bloramemiliki izin resmi dari
Sarana dan prasarana kantor yang masih pemerintah untuk melakukan transaksi
terbatas. jual beli kepada toko tanpa adanya
Metode penyimpanan barang di gudang larangan.
yang kurang sistematis dan kurangnya
kebersihan gudang.. Bertambahnya jumlah penduduk di
Kurangnya penghargaan terhadap outlet daerah pinggiran kota Blora.
kecil dalam pemberian bonus Tunjangan Bertambahnya jumlah penduduk di
Hari Raya. PT Marga Nusantara Jayadi daerah pinggiran membuat PT Marga
Area Bloramemberikan Tunjangan Hari Nusantara Jaya di Area Bloralebih
Raya hanya kepada outlet yang fokus untuk mengusai pangsa pasar di
memberikan sumbangsih penjualan besar, daerah pinggiran kota Blora
sehingga outlet dengan omset kecil tidak
diberikanTunjangan Hari Raya. b. Ancaman (Threats)
Faktor Eksternal
A Adanya distributor yang menjadi
Dalam memasarkan produk kepada pesaing PT Marga Nusantara Jaya di
konsumen sangat dibutuhkan strategi, maka Area Blora. Selain dari PT Marga
harus menganalisis peluang (Opportunity) Nusantara Jaya di Area Blorayang
dan ancaman (Threats) yang akan dihadapi menjadi distributor kebutuhan rumah

4
tangga, ada juga distributor yang implementasi strategi dilakukan secara
menjadi pesaing yang dapat bersama-sama dan saling mendukung satu
menghambat pendistribusian produk- sama lain.
produk PT Marga Nusantara Jaya di
Area Blora Matriks SWOT dilakukan dengan
memasukkan seluruh poin strengths,
A Keadaan ekonomi masyarakat yang weaknesses, opportunities dan threats ke
tidak stabil. Keadaan ekonomi dalam matriks lalu membaginya ke dalam
masyarakat Blora yang tidak stabil, empat usaha dengan mengalokasikan hasil dari
membuat perusahaan mencari strategi perkalian bobot dan rating ke dalam strategi
agar tidak terkena imbas dari musim SO, WO, ST dan WT yang merupakan
sepi/paceklik. kombinasi dari semua kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dihadapi oleh PT
A Kemajuan sistem pemasaran dari Marga Nusantara Area Blora .
distributor lain seperti door prize.
Sistem pemasaran yang dilakukan oleh Analisis Segmenting, Targeting, Positioning
perusahaan distributor lain dengan
memberikan door prize, sangat 1. Market Segmentation
mengganggu penjualan PT Marga
Nusantara Jaya di Area Blora . Geographic Segmentation

A Banyaknya produk-produk yang Area kabupaten Blora memiliki luas


menjadi barang substitusi. Selain wilayah 1.820,59km² dengan jumlah
produk-produk yang dijual PT Marga penduduk 844.490 jiwa. Hal ini meruakan
Nusantara Jaya di Area Blora, market yang besar untuk pemasaran produk
perusahaan pesaing juga menciptakan produk PT Marga Nusantara Jaya.
produk yang serupa yang dapat menjadi
barang pengganti. Demographic Segmentation
Menurut hasil wawancara, segmen
A Adanya harga produk kompetitor yang perusahaan lebih tertuju kepada pendapatan
lebih murah. kelas menengah ke bawah. Masyarakat
dengan upah rata-rata jauh di bawah UMR,
Selain menjadi barang pengganti, maka PT Marga Nusantara Jaya di Area
perusahaan pesaing juga memberikan Jaya Blora membidik segmen kelas
harga yang lebih murah dari harga menengah ke bawah dimana harga produk
produk yang dijual oleh PT Marga yang ditawarkan terjangkau oleh
Nusantara Jaya di Area Blora. Sehingga konsumen. Sebagai contoh harga obat sakit
dapat membuat pertumbuhan penjualan kepala “paramex” hanya Rp. 2000,-.Untuk
produk-produk yang dijual oleh PT indikator lainnya seperti usia dan jenis
Marga Nusantara Jaya di Area Blora kelamin, tidak memiliki pengaruh dalam
terhambat. menentukan segmen ini.

Pembahasan Psychographic Segmentation

Matriks SWOT (Strength, Weakness, Untuk segmentasi psikografis, mulai


Opportunity, Threats) dari kepribadian, gaya hidup dan latar
belakang. Yang paling menonjol adalah
Dari hasil analisis SWOT, maka dapat gaya hidup masyarakat, sebagai contoh
disusun tabel matrik SWOT yang terdiri dari gaya hidup membeli obat ke warung lebih
empat strategi usaha yaitu SO,WO, ST dan dipilih masyarat Blora dibandingkan harus
WT, masing-masing strategi memiliki periksa ke Dokter.
karakteristik tersendiri dan hendaknya dalam

5
Behavioral Segmentation dan khusus dibandingkan dengan produk
dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.
Menurut wawancara kepada ketiga
narasumber, konsumen PT Marga PENUTUP
Nusantara Jaya di Area Blora ini
mempunyai tingkah laku berbeda untuk Kesimpulan
pemesanan produk. Ada yang membeli
eceran ada pula yang membeli grosiran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan pada PT Marga Nusantara Jaya di Area
Segmenting Business Markets Blora maka dapat disimpulkan :

Penentuan segmen pasar bisnis lebih 1. Hasil dari tabel 4.7 Rekapitulasi EFAS dan
tertuju kepada pedagang kecil seperti toko IFAS, maka kekuatan(Strengths) yang
kelontong, apotik dan minimarket. dimiliki PT Marga Nusantara Jaya di Area
Blora adalah 21,9 sedangkan kelemahan
Segmenting International Markets (Weaknesses) adalah 21,46, jadi kuadran
internal faktor analysis strategy (IFAS)
Perusahaan masih belum yaitu 21,9 – 21,46 = 0,44. Peluang
mempunyai segmen pasarinternasional (Opportunities) yang dimiliki dari strategi
saat ini. tersebut sebesar 20,44, untuk ancaman
(Threats) sebanyak 22,13, jadi kuadran
2. Market Targeting external factor analysis strategy (EFAS)
yaitu 20,44 – 22,13 = -1,69 sehingga posisi
Targeting adalah membidik target perusahaan berada pada kuadran 2 dalam
market yang telah kita pilih dalam analisa diagram analisis SWOT yaitu PT Marga
segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja Nusantara Jaya di Area Blora menghadapi
serangkaian program pemasaran yang berbagai macam ancaman, perusahaan ini
dilakukan harus pas dengan karakteristik masih memiliki kekuatan dari segi internal.
pasar sasaran yang hendak dituju. Dari hasil Strategi yang harus diterakan adalah
target penjualan yang diberikan perusahaan menggunakan kekuatan untuk
sebesar Rp. 130.000.000,-/ bulan, memanfaatkan peluang jangka panjang
realisasinya hanya menembus angka rata- dengan cara strategi diversivikasi produk/
rata Rp. 80.000.000,-/bulannya. Hal ini pasar.
disebabkan karena kurangnya frekuensi 2. Dengan posisi tersebut, meskipun
kunjungan yang dilakukan oleh sales force. menghadapi berbagai macam ancaman PT
Marga Nusantara Area Blora tetap berada
3. Positioning
pada kuadran Internal dengan menerapkan
Positioning adalah dengan upaya strategi yaitu menggunakan kekuatan
identifikasi, pengembangan, dan untuk memanfaatkan peluang jangka
komunikasi keunggulan yang bersifat khas panjang dengan cara strategi diversivikasi
serta unik. Dalam hal ini sebagai contoh produk Diagram SWOT akan
obat Paramex, kemampuan sales force menunjukkan pada posisi manakah strategi
dalam menjelaskan detail produk Paramex pemasaran pada PT Marga Nusantara Jaya
kepada toko dan ditunjang dengan brand di Area Blora saat ini. Posisistrategi inilah
Paramex sebagai obat sakit kepala yang yang akan menentukan letak kuadran
sudah lebih dulu berada di benak pelanggan strategi pemasaran PT Marga Nusantara
khususnya di Blora. Sehingga memudahkan Jaya di Area Blora Strategi yang harus
terjadinya transaksi jual beli dengan diterakan adalah menggunakan kekuatan
pelanggan. Dengan demikian, produk dan untuk memanfaatkan peluang jangka
jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior panjang dengan cara strategi diversivikasi
produk/ pasar yaitu dengan cara:

6
a. Menjaga kualitas produk dan (g) Target sales yang dipilih berupa
menjalin hubungan baik kepada konsentrasi segmen atau pasar
konsumen, agar dapat menguasai tunggal,
pangsa pasar, dan menghambat (h) Produk dan jasa PT Marga Nusantara
jalur distribusi pesaing. Jaya di Area Blora dipersepsikan
lebih superior dan khusus
b. Melakukan pemerataan dan dibandingkan dengan produk dan
menjaga ketersediaan produk di jasa pesaing dalam persepsi
setiap outlet. konsumen.

c. Meningkatkan sistem promosi Perusahaan dapat merambah area


tentang varian produk untuk cakupan yang lebih luas. Dengan mengandalkan
meningkatkan minat beli kualitas, harga yang bersaing, dan kekuatan
merek yang dimiliki, perusahaan akan lebih
d. Memanfaatkan divisi khusus mudah menawarkan produk terlebih lagi
penjualan produk untuk outlet rekomendasi dari pelanggan lama akan sangat
besar dengan memberikan harga membantu untuk perluasan area pasar.
lebih murah.
Saran
e. Melakukan inovasi produk. untuk
memerkecil peluang produk Untuk pengembangan PT Marga
subtitusi pesaing Nusantara Jaya di Area Blora , maka ada
beberapa hal yang disarankan sebagai berikut:
3. STP (Segmenting,
Targeting,Positioning) yang dilakukan 1. Menaikkan insentif karyawan yang selama
oleh PT Marga Nusantara Jaya di Area ini dirasa kurang mencukupi, supaya kinerja
Blora adalah sebagai berikut: dan kesejahteraan karyawan meningkat.
(a) Segmen pasar yang dituju adalah 2. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada
kelas sosial menengah ke bawah toko agar konsumen tidak pindah ke produk
(b) Jumlah penduduk Kabupaten Blora pesaing.
mencapai delapan ratus ribu jiwa, 3. Menjaga stock barang yang ada di gudang
merupakan pangsa pasar yang selalu dalam keadaan baik dan stocknya
sangat bagus untuk PT Marga selalu tersedia.
Nusantara Jaya
(c) Gaya hidup masyarakat Blora dalam
memilih obat terbiasa dengan DAFTAR PUSTAKA
membeli obat di warung dekat rumah
dari pada ke dokter Assauri, Sofyan, 1999. Manajemen Pemasaran,
(d) Harga produk sangat terjangkau Dasar, Konsep dan Strategi, Rajawali
untuk konsumen , sebagai contoh Press, Jakarta.
obat sakit kepala “Paramex” hanya R
2.000,- _____________, 2004. Manajemen Pemasaran,
(e) Tingkah laku outlet dalam Rajawali Press, Jakarta
melakukan order sesuai dengan
kemampuan masing-masing yaitu Dharmmesta, Basu Swastha dan Hani Handoko.,
secara ecer dan grosir 2000. Manajemen Pemasaran, Analisis
(f) Menempatakan varian produk sesuai Perilaku Konsumen, BPFE, Yogyakarta.
dengan kebutuhan outlet , baik toko
kelontong , mini market ataupun Kotler, Philip, 1994. Manajemen Pemasaran
apotek Analisis, Perencanaan Implementasi dan
Pengendalian, Erlangga, Jakarta.

7
_____________, 1997. Manajemen Pemasaran
Analisis, Perencanaan Implementasi dan
Pengendalian, Erlangga, Jakarta.

_____________, 2000. Marketing Management,


Prentice Hall, New Jersey

Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2001.


Marketing Management, Prenhallindo,
Jakarta

Rismiati dan Ig. Bondan Suratno, 2001.


Pemasaran Barang dan Jasa, Kanisius,
Yogyakarta

Suhendar, dkk., 2008. Bisnis Kecap Segurih


Rasanya, http://www.agrina-online.com

Supramono dan Haryanto., 2005. Desain


Proposal Penelitian Studi Pemasaran,
Fakultas Ekonomi - UKSW, Salatiga

Supramono dan Sugiarto, 1993., Statistika, Andi


Offset, Yogyakarta

Akbar, Lian. 2013. Strategi Pemasaran Dalam


Meningkatkan Laba Pada Usaha Toko
Bangunan Alih Jaya Kepahiang. Tesis
Tidak Diterbitkan. Bengkulu Fakultas
Ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu.

Assauri, Sofjan. 2010. Manajemen Pemasaran.


Edisi Sepuluh. Jakarta. Rajagrafindo
Persada.

Daryanto. 2011. Sari Kuliah Manajemen


Pemasaran. PT. Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera. Bandung.

Daryanto. 2013. Manajemen Pemasaran.


Bandung. Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera. Bandung.

Fahmi, Irham. 2011. Manajemen Risiko.


Bandung. Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai