Muthia13
│1
the item itself and a customer-friendly service system so
that it can save time in shopping.
A. Pendahuluan
Perkembangan zaman kian hari kian meningkat cepat secara signifikan. Hal tersebut
sangat berpengaruh terhadap semua bidang terutama dalam dunia teknologi informasi dan
telekomunikasi. Teknologi yang berkembang pesat menjadikan dunia perdagangan berubah
sistem yang semula konvensional menjadi digital/online. Hal demikian menjadikan para
pelaku bisnis menerapkan berbagai strategi agar tetap bisa bertahan dalam persaingan digital.
Ditambah lagi dengan dalam berdagang pasti akan memiliki pesaing di setiap daerahnya yang
mengakibatkan persaingan semakin ketat. Berbagai macam hal dilakukan dalam melakukan
persaingan pasar,dengan cara falisitas penunjang yang memadai,keramahan
karyawan,ataupun potongan harga yang mampu memikat calon konsumen.
Terkait strategi operasi dan pengambilan keputusan pada sebuah badan usaha dapat
ditetapkan dengan banyak cara. Salah satunya mengenai strategi biaya yang dipasarkan dan
pengelolaan yang baik dari sistem yang dijalankan sehingga terjadilah manajemen
operasional yang efektif dan efisien. Dalam hal strategi biaya sebagai pelaku usaha bisa dapat
menerapkan harga yang tidak terlalu tinggi sehingga dapat memperoleh banyak konsumen
dan dapat menjadikan konsumen loyality terhadapat produk barang atau jasa yang di
tawarkan oleh produsen.
Pada penelitian yang kami laksanakan terkait penerapan strategi operasi dan
pengambilan keputusan pada CV. Muthia13 dalam persaingan pasar kami melakukan
penelitian deskriptif kualitatif dengan cara observasi dan wawancara. Mengenai hal yang
ditanyakan berupa profil perusahaan,sejarah berdirinya,kendala yang sudah
dihadapi,tantangan apa yang dihadapi oleh pemilik usaha dan lainnya. Hasil penelitian ini
akan sangat berguna bagi penulis dalam berbagai hal, terutama pengembangan pada bidang
akademik,terutama setelah melihat secara langsung kegiatan tersebut sehingga kami dapat
memperdalam kemampuan dalam praktek dilapangan dan juga sebagai pengajaran serta
kegiatan pengabdian kepada masyarakat .
B. Teori/Konsep
│2
1. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari kata Yunani strategos, yang berarti Jenderal. Oleh karena itu
kata strategi secara harfiah berarti “Seni dan Jenderal”. Kata ini mengacu pada apa yang
merupakan perhatian utama manajemen puncak organisasi. Secara khusus, strategi adalah
penempatan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengikat kekuatan
eksternal dan internal, perumusan kebijakkan dan strategi tertentu mencapai sasaran dan
memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi
akan tercapai1.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan gagasan,
perencanaan, daneksekusi, sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi
yang baik terdapat kordinasi tim kerja, memiliki tema mengidentifikasi faktor pendukungnya
sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efesiensi dalam
pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif2.
Strategi menunjukkan arahan umum yang hendak ditempuh oleh organisasi untuk
mencapai tujuannya. Strategi ini merupakan rencana besar dan rencana penting. Setiap
organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi ini merupakan rencana besar dan rencana
penting. Setiap organisasi yang dikelola secara baik memiliki strategi, walaupun tidak
dinyatakan secara eksplisit. Mengenai defenisi strategi berikut ini akan disebutkan beberapa
defenisi:
Menurut Alfred Chandler strategi adalah penetapan sasaran dan arahan tindakan
serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Menurut Kenneth Andrew strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan
kebijakan serta rencana. Rencan penting untuk mencapai tujuan itu yang dinyatakan dengan
cara seperti menetapkan bisnis yang dianut dan jenis atau akan menjadi apa jenis organisasi
tersebut.
1
Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Cet. 1 (Jakarta: GemaInsani, 2001),
hal: 153-157
2
Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran, Cet. Ke-II (Yogyakarta: Andi,2000) hal: 17
│3
ini melalui promosi dan distribusi secara aktif. Strategi ini cocok untuk pasar yang
sedang tumbuh dengan lamban.
b. Strategi pengembangan produk
Strategi pengembangan produk merupakan usaha meningkatkan jumlah
konsumen dengan cara mengembangkan atau memperkenalkan produk-produk baru
perusahaan. Inovasi dan kreativitas dalam penciptaan produk menjadi salah satu kunci
utama dalam strategi ini. Perusahaan selalu berusaha melakukan pembaharuan atau
pengenalan produk baru kepada konsumen. Perusahaan tiada henti terus melakukan
eksplorasi terhadap kebutuhan pasar dan berupaya untuk memenuhi kebutuhan pasar
tersebut.
c. Strategi pengembangan
pasar Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu untuk membawa
produk kearah pasar baru dengan membuka atau mendirikan atau anak-anak cabang
baru yang dianggap cukup strategis atau menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam
rangka untuk menyerap konsumen baru. Manajemen menggunakan strategi ini bila
mana pasar sudah padat dan peningkatan bagian pasar sudah sangat besar atau pesaing
kuat.
d. Strategi intergrasi
Strategi integrasi merupakan strategi pilihan akhir yang biasanya ditempuh
oleh para perusahaan yang mengalami kesulitan likuiditas sangat parah. Biasanya
yang akan dilakukan adalah strategi diversifikasi horizontal, yaitu penggabungan
perusahaan-perusahaan.
e. Strategi diversifikasi
Strategi diversifikasi baik konsentrasi maupun diversivikasi konglomerat.
Diversivikasi yang dimaksud disini adalah perusahaan memfokuskan pada suatu
segmen pasar tertentu dengan menawarkan berbagai varian produk perusahaan
dimiliki. Sementara diversifikasi konglomerat adalah perbankan memfokuskan
dirinya dalam memberikan berbagai varian produk perusahaan kepada kelompok
konglomerat (korpoorat)3.
Langkah-langkah dalam strategi pemasaran mencakup emapt tahapan yaitu:
1. Analisis situasi strategi, meliputi memenangkan pasar melalui strategis
berorientasi
3
Hari Suminto, Pemasaran Blak-blakan, (Batam: Inter Aksara, 2002), hal: 20
│4
pasar, mengumpulkan informasi dan mengukur permintaan pasar, mencari peluang
dilingkungan pemasaran, menganalisis pasar konsumen dan perilaku pembeli,
menganalisis pasar komunitas internet, menganalis bisnis dan perilaku pembelian
bisnis, menghadapi pesaing dan mengidentifikasi segmen serta memilih pasar
sasaran.
2. Perancangan strategi pemasaran, mencakup menentukan posisi dan mengidentifkasi
pasar, strategi hubungan pemasaran, dan perencanaan produk baru.
3. Pengembangan program pemasaran, mencakup menetapkan strategi produk,
strategi
harga, strategi distribusi, dan strategi promosi.
4. Impementasi dan pengelolaan strategi, mencakup merancang organisasi pemasaran
yang efektif, implementasi dan pengendalian strategi.
Epstein et al. (dalam Wood, 2012) menemukan bahwa gaya berpikir intuitifeksperiensial
dan gaya berpikir analitis-rasional secara independen memprediksi penyesuaian,
kemampuan coping, dan pengolahan heuristik. Menurut Rowe dan Mason (dalam Jacoby,
2006), gaya keputusan adalah proses kognitif yang merupakan cara individu pendekatan
masalah. Salah satu gaya keputusan mencerminkan cara indvidu visualisasi, berpikir, dan
menafsirkan situasi. Penelitian tersebut telah mengungkapkan dua faktor kunci dalam
bagaimana individu bervariasi dalam membuat keputusan. Dua faktor utama yang
didefinisikan sebagai penggunaan informasi dan fokus. Penelitian tersebut juga
menunjukkan bahwa pemahaman gaya keputusan individu dapat mempengaruhi
pendekatan pengolahan informasi seseorang (Driver dkk dalam Jacoby, 2006).
Beberapa peneliti (Scott & Bruce, 1995; Thunholm, 2004 dalam Wood, 2012)
mempertimbangkan gaya pengambilan keputusan menjadi pola respon kebiasaan, yang
dipengaruhi oleh karakteristik individu dan situasi. Dengan demikian, meskipun orang
umumnya menggunakan satu gaya berdasar pada karakteristik masing-masing, ini
mungkin berbeda seperti yang dipersyaratkan oleh situasi.
│6
Menurut Rowe dan Boulgarides (1992), cara orang mengambil keputusan dapat
digambarkan melalui gaya pengambilan keputusannya. Bagaimana ia menginterpretasi
atau memahami, bagaimana merespon, dan apa yang dipercaya oleh sesorang sebagai
sesuatu yang penting mengartikan bahwa gaya pengambilan keputusan merefleksikan
cara seseorang bereaksi terhadap situasi yang dihadapinya. Selanjutnya, Rowe dan
Boulgarides (1992) menemukan bahwa gaya keputusan dapat membantu dalam
memprediksi hasil keputusan. Kedua peneliti mendukung keyakinan ini dengan
menunjukkan bagaimana gaya keputusan yang berbeda bereaksi terhadap stres, motivasi,
pemecahan masalah, dan berpikir.
Menurut Rowe dan Boulgarides (1992), cara orang mengambil keputusan dapat
digambarkan melalui gaya pengambilan keputusannya. Bagaimana ia menginterpretasi
atau memahami, bagaimana merespon, dan apa yang dipercaya oleh sesorang sebagai
sesuatu yang penting mengartikan bahwa gaya pengambilan keputusan merefleksikan
cara seseorang bereaksi terhadap situasi yang dihadapinya. Selanjutnya, Rowe dan
Boulgarides (1992) menemukan bahwa gaya keputusan dapat membantu dalam
memprediksi hasil keputusan. Kedua peneliti mendukung keyakinan ini dengan
menunjukkan bagaimana gaya keputusan yang berbeda bereaksi terhadap stres, motivasi,
pemecahan masalah, dan berpikir.
Gaya pengambilan keputusan karir adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan cara individu mengumpulkan, memahami, dan informasi proses
sepanjang proses pengambilan keputusan karir mereka, yaitu pendekatan mereka untuk
membuat keputusan karir dan cara mereka terlibat dalam proses (Phillips & Pazienza
dalam Gati et al., 2010). Ini menunjukkan satu set yang berbeda dari sikap dan perilaku
yang digunakan dalam tugas pembuatan keputusan (Harren, 1979), atau individu pola
kebiasaan menerapkan ketika membuat keputusan (Driver, 1983).
│7
depan dan mempersiapkan mereka dengan mencari informasi tentang diri dan situasi yang
diantisipasi. Keputusan individu dilakukan melalui dengan berhati-hati dan logis, dimana
informasi yang akurat tentang situasi diperoleh dan penilaian diri individu ialah realistis. Gaya ini
merupakan pembuat keputusan aktualisasi diri yang ideal.
b. Intuitif. Seperti dalam gaya rasional, pengambil keputusan intuitif menerima tanggung
jawab untuk pengambilan keputusan. Gaya intuitif, bagaimanapun, melibatkan sedikit
antisipasi masa depan, perilaku mencari informasi, atau mempertimbang faktor-faktor
logis. Sebaliknya, hal ini ditandai dengan penggunaan fantasi, perhatian untuk
menyajikan perasaan, dan kesadaran diri emosional sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan. Komitmen untuk tindakan tercapai relatif cepat, dan dasar "kebenaran" yang
dirasakan secara internal. Seringkali individu tidak dapat menyatakan secara eksplisit
bagaimana ia memutuskan sesuatu. Gaya ini cenderung menghasilkan pengambilan
keputusan yang efektif dibanding gaya rasional, karena ketidaktepatan dari waktu ke
waktu dalam keadaan internal individu dan kapasitas yang terbatas untuk secara akurat
mewakili situasi yang asing dalam fantasi.
c. Dependen. Berbeda dengan gaya rasional dan intuitif, gaya dependen ditandai dengan
penolakan tanggung jawab pribadi untuk pengambilan keputusan dan proyeksi tanggung
jawab yang di luar diri. Individu sangat dipengaruhi oleh harapan dan keinginan
pemerintah dan rekanrekan miliki tentang dia. Individu tersebut cenderung pasif dan
patuh, memiliki kebutuhan tinggi untuk persetujuan sosial dan untuk memahami
lingkungan menyediakan pilihan terbatas. Meskipun gaya ini dapat mengurangi
kecemasan terkait dengan pengambilan keputusan, ada kemungkinan untuk pada akhirnya
mengakibatkan kurangnya pemenuhan atau kepuasan pribadi.
Selain itu, Scott dan Bruce (1995) perpanjangkan kategori gaya pengambilan keputusan
untuk menyertakan gaya keempat dan kelima,
d. Avoidan. ditandai dengan upaya untuk menghindar pengambilan keputusan.
e. Spontan memiliki rasa kesegeraan dan keinginan untuk melalui proses pengambilan
keputusan dengan sesegera mungkin.
Bersama lima gaya ini membentuk pengukuran Gaya Pengambilan Keputusan
Umum atau General Decision Making Style (GDMS). Lima gaya pengambilan keputusan
yang diuraikan oleh Scott dan Bruce (1995) telah terbukti berkorelasi dengan stres, gaya
berpikir, sensasi mencari, locus of control, dan prestasi akademik (Wood, 2012).
│8
Gaya pengambilan keputusan yang ditunjukkan oleh Deniz (dalam Ugurlu, 2013) adalah
sebagai berikut:
a. Cautious: Individu menerapkan gaya pengambilan keputusan kewaspadaan dengan membuat
keputusan dengan hati-hati.
b. Avoidant: Pengambil keputusan menghindar cenderung melepaskan pengambilan keputusan
kepada orang lain.
c. Procrastinating: Individu dengan gaya pengambilan keputusan menunda-nunda cenderung
menunda keputusan. Tanpa alasan yang dapat diterima, mereka terus mencoba untuk menunda
keputusan tersebut.
d. Spontaneous: Individu dengan gaya pengambilan keputusan spontan ialah cepat dalam
mengambil keputusan di bawah tekanan dari keterbatasan waktu.
C. Metode Penelitian/observasi
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kp. Cikuya Kidul/03/08, Desa. Kembang Kuning, Kec.
Jatiluhur, Kab.Purwakarta. Pemilihan tempat ini karena tempat tersebut sangat stategis.
2. Waktu Penelitian
Penelitiann tentang strategi operasi dan pengambilan keputusan pada CV MUTIA13
dilakukan pada tanggal 15 Februari 2022 pukul 12.30 WIB.
3. Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Menurut I Made Winartha (2006:155), metode analisis deskriptif kualitatif adalah
menganalisis, menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data
yang dikumpulkan berupa hasil wawancara atau pengamatan mengenai masalah yang
ditelita yang terjadi di lapangan.
│9
4. Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian kualitatif deskriptif yaitu melalui wawancara,
observasi, foto dan lainya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan.
Sumber data printer dalam penelitian ini adalah dengan metode wawancara secara
lanngsung kepada pemilik CV MUTIA13.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi perpustakaan dengan
bantuan media internet serta catatan lapangan. Sumber data sekunder merupakan sumber
data tidak langsung yang mampu memberikan data tambahan serta penguatan terhadap
data penelitian.
b. Lokasi CV MUTIA13
│11
c. Struktur Organisasi
PEMILIK
MANDOR SEKERTARIS
BENDAHARA
PEGAWAI SUPIR
│12
Pemilik adalah kedudukan tertinggi yang berperan sebagai pendiri dan
penanggung jawab perusahaan secara hokum. Tugas dari pemilik meliputi
penanggung jawab atas segala hal yang terjadi dalam pelaksanaan
pelayanan,menerima laporan pemasukan dan pengeluaran yang terjadi,serta
memfasilitasi segala sarana prasarana.
2) Mandor
Mandor adalah orang yang memimpin buruh-buruh lepas. Dengan
menggunakan sistem mandor, perusahaan konstruksi hanya berhubungan
dengan mandor saja sebagai pihak ketiga, tidak perlu
berhubungan/bertanggung jawab terhadap buruh. Mandor ini bersifat
perorangan dan tidak berbadan hokum.
3) Sekretaris
sekretaris adalah orang yang membantu seseorang, yaitu pimpinan dalam
melaksanakan tugas perkantoran yang timbul dari tugasnya sebagai pimpinan.
4) Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas
nama negara/daerah, menerima, menyimpan, dan membayar/menyerahkan
uang atau surat berharga atau barang-barang negara/daerah.
5) Supir
supir adalah pengemudi profesional yang dibayar oleh majikan untuk
mengemudi kendaraan bermotor
6) Buruh, pekerja, pegawai, tenaga kerja atau karyawan pada dasarnya adalah
manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan
balasan berupa pendapatan baik berupa uang maupun bentuk lainnya kepada
Pemberi Kerja atau pengusaha atau majikan.
│13