Anda di halaman 1dari 10

PEMILIHAN STRATEGI PEMASARAN PADA

PT. NYONYA MENEER DENGAN MENGGUNAKAN


PENDEKATAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS
(ANP) DAN TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY
SIMILARITY TO AN IDEAL SOLUTION (TOPSIS)
Ary Arvianto, Diana Puspita Sari, Grace Olivia
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik – Universitas Diponegoro
JL. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
aryarvi@yahoo.com, diana_psptsr@yahoo.com

Abstrak

Dalam mencapai suatu keunggulan kompetitif, suatu perusahaan membutuhkan suatu strategi pemasaran
untuk membedakan dan memiliki nilai yang berbeda dari kompetitornya. Karena krusialnya peran strategi
pemasaran dalam kelangsungan perusahaan, pihak manajemen akan mengalami kesulitan dalam memilih
strategi pemasaran terbaik dari pilihan strategi yang ada. PT. Nyonya Meneer memproduksi banyak jenis
produk, salah satu jenis produk unggulannya adalah produk jamu untuk wanita. Penjualan produk jamu
wanita tidak menunjukkan peningkatan yang sesuai dengan target, bahkan cenderung stagnan. Kondisi ini
menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang selama ini diterapkan belum memberikan hasil yang
maksimal karena tidak tercapainya target penjualan yang ada. Oleh karena itu, perlu adanya suatu
pemilihan strategi pemasaran PT. Nyonya Meneer dengan melihat kriteria-kriteria yang mempengaruhi
dalam proses pemilihan strategi pemasaran dengan menggunakan metode Analytical Network Process
(ANP) dan TOPSIS. Alternatif strategi pemasaran pada penelitian ini berdasarkan strategi generik Porter.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa strategi terpilih bagi PT. Nyonya Meneer adalah strategi
segmentasi. Segmen yang direkomendasikan adalah wanita remaja hingga dewasa dengan pendapatan
menengah dan menengah ke atas.
Kata Kunci : analytical network process (ANP), pemilihan strategi pemasaran, strategi generik
porter, TOPSIS

Abstract

In achieving competitive advantage, a company need a marketing strategy in order to differentiate from
its competitor. A marketing strategy decision making is essential for marketing strategist to determine the
most appropriate marketing strategy in effecient manner. PT. Nyonya Meneer is one of the biggest
company that produce jamu in Indonesia. Jamu for women is the most popular product of PT. Nyonya
Meneer. Sales of jamu for women does not show desirable increase, even tend to stagnan. It indicates
that current marketing strategy does not give the best result because there is no achievement of target
sales for the past few years. So, there is a need to make marketing strategy selection at PT. Nyonya
Meneer with regards of marketing resources using Analytical Network Process (ANP) and TOPSIS.
Proposed marketing strategy in this research is based on Porter Generic Strategy. The result of this
research is a choosen strategy for PT. Nyonya Meneer is segmentation strategy. The recommended
segment is a adolescent to adult women with earning class are middle and upper middle class.
Keywords : analytical network process (ANP), marketing strategy selection, porter generic strategy,
TOPSIS

PENDAHULUAN berbeda dari kompetitornya. Christensen


Membangun keunggulan kompetitif (2010) mendefinisikan keunggulan
dengan menghasilkan nilai bagi konsumen kompetitif sebagai semua nilai yang dibuat
telah menjadi sorotan utama dalam strategic oleh perusahaan yang dapat memotivasi
marketing. Suatu perusahaan akan konsumen untuk membeli produk atau
mencapai keunggulan kompetitif ketika layanan perusahaan tersebut dibandingkan
perusahaan tersebut menawarkan nilai yang

J@TI Undip, Vol IX, No 1, Januari 2014 35


dengan kompetitornya serta menyulitkan share) jamu untuk wanita hingga 34%. Dari
kompetitor untuk meniru nilai tersebut. penjualan untuk jamu wanita selama 5
Dalam memilih strategi pemasaran tahun terakhir, tidak adanya peningkatan
yang kompetitif, dibutuhkan penelitian dari yang sesuai dengan target peningkatan
berbagai faktor yang memungkinkan, penjualan dari perusahaan bahkan
termasuk faktor internal dan eksternal cenderung stagnan. Kondisi ini
perusahaan yang berpengaruh terhadap menunjukkan bahwa penggunaan strategi
performansi perusahaan. Grant (2005) pemasaran yang saat ini digunakan oleh PT.
mengatakan bahwa untuk menentukan Nyonya Meneer belum memberikan hasil
strategi bagi perusahaan dapat dilakukan yang optimal.
dengan mencocokkan sumber daya dan Tujuan Penelitian ini adalah
kemampuan perusahaan terhadap mengidentifkasi hubungan antar kriteria
kesempatan yang ada di lingkungan luar dan subkriteria yang akan digunakan,
perusahaan. Keputusan strategi pemasaran menentukan bobot kriteria dan subkriteria
dapat diklasifikasikan sebagai multi criteria sumber daya pemasaran, menentukan
decision-making (MCDM) problem. strategi pemasaran terbaik serta
Strategi pemasaran sebaiknya memberikan rekomendasi strategi
mempertimbangkan banyak faktor dan pemasaran berdasarkan strategi pemasaran
kompleks serta mengevaluasi dan memilih yang terpilh.
strategi pemasaran. Dalam hal ini, metode Mohaghar, dkk (2012) menjabarkan
MCDM direkomendasikan karena dapat bahwa terdapat enam kriteria sumber daya
membantu dalam mendapatkan keputusan pemasaran yang mempengaruhi pemilihan
penting yang tidak dapat ditentukan secara strategi pemasaran. Enam kriteria ini
langsung. merupakan pengembangan dari penelitian
PT. Nyonya Meneer sebagai salah satu Holley (2005) yaitu Managerial
perusahaan jamu terkemuka di Indonesia, Capabilities, Customer Linking
terus meningkatkan kualitas dan kuantitas Capabilities, Market Innovation
produksi produk jamu yang dihasilkan. Saat Capabilities, Human Resource Asset, dan
ini, persaingan bisnis pada sektor jamu di Reputational Asset.
Indonesia semakin ketat dan PT. Nyonya
Meneer sebagai salah satu perusahaan yang METODOLOGI PENELITIAN
juga berjalan pada sektor jamu sudah cukup Metodologi penelitian ini digunakan
mendapat posisi di tengah-tengah sebagai acuan dalam melakukan penelitian
masyarakat Indonesia. Salah satu cara yang sehingga proses penelitian yang dilakukan
dapat dilakukan perusahaan untuk mampu dapat berjalan dengan sistematis. Dengan
bertahan di ketatnya persaingan ini adalah adanya metodologi ini, maka siklus
dengan meningkatkan kepuasaan pelanggan. pemecahan masalah dapat dilaksanakan
Kebutuhan dan selera konsumen akan secara terstruktur.
sangat cepat berubah dan sulit untuk 1. Variabel
diprediksi. Variabel yang digunakan pada penelitian
Untuk memasarkan produk-produknya, ini berdasarkan penelitian Mohaghar
selama ini, strategi pemasaran yang diambil (2012). Terdapat 6 kriteria sumber daya
oleh PT. Nyonya Meneer adalah langsung pemasaran yaitu managerial capabilities
memasarkannya ke toko-toko dan berusaha (MC), customer linking capabilities
memperkuat jaringan dengan para (CLC), market innovation capabilities
agen/distributor. Jenis strategi pemasaran (MIC), human resource assets (HRA),
yang saat ini digunakan oleh PT. Nyonya capabilities in product distribution
Meneer adalah Maintenance Strategy. Dari (CIPD), dan reputational assets (RA).
sekitar 254 jenis produk Nyonya Meneer, Masing-masing kriteria ini memiliki
60% persen dari produk tersebut untuk subkriteria sumber daya pemasaran.
kepentingan wanita. Menurut Charles Subkriteria untuk masing-masing
Saerang, Nyonya Meneer mengklaim kriteria dapat dilihat pada Tabel 1.
bahwa menguasai pangsa pasar (market

J@TI Undip, Vol IX, No 1, Januari 2014 36


Tabel 1 Kriteria Dan Subkriteria Sumber metode TOPSIS. Kuesioner ini
Daya Pemasaran berfungsi untuk mengetahui kesesuaian
Kriteria Subkriteria alternatif strategi yang ada terhadap
1. Kondisi Finansial sumber daya pemasaran yang dimiliki
2. Manajemen SDM yang oleh perusahaan saat ini.
Managerial 3. Responden
efektif
Capabilities Responden yang dilibatkan pada
3. Manajemen Operasi yang
baik penelitian ini adalah Manager
Pemasaran, Ketua Bagian Penjualan,
1. Tingkat layanan konsumen
Ketua Bagian Keuangan Pemasaran,
2. Hubungan dengan key Ketua Bagian R&D, dan Ketua Bagian
target customer
Humas& Promosi. Responden ini dipilih
Customer 3. Memahami kebutuhan karena dianggap menguasai dan
Linking konsumen memahami pemasaran di PT. Nyonya
Capabilities 4. Membangun hubungan Meneer.
dengan konsumen
(1)
5. Membina hubungan
dengan konsumen
1. Kemampuan meluncurkan
1. Membuat model ANP berdasarkan
Market produk baru hubungan yang telah diidentifikasi
Innovation pada tahapan sebelumnya.
Capabilities 2. Proses pengembangan
produk yang efektif 2. Membuat matriks perbandingan
3. Menentukan bobot kepentingan tiap
1. Tingkat kepuasaan kerja
Human Resource karyawan
subkriteria. Dari tahapan ini, akan
Asset didapatkan bobot kepentingan dari
2. Tingkat retensi karyawan hasil normalisasi yang nantinya akan
1. Hubungan yang kuat menjadi input untuk penentuan
dengan distributor peringkat dengan metode TOPSIS.
2. Mempertahankan 4. Penentuan prioritas alternatif strategi
Capabilities in distributor terbaik
Product dengan metode TOPSIS.
Distribution 3. Memberikan value
terhadap distributor HASIL
4. Tingkat dukungan yang Penentuan dan Analisis Hubungan
baik terhadap distributor Keterkaitan Antar Sub Kriteria
Reputational 1. Brand dan reputasi Penentuan hubungan saling
Asset 2. Kredibilitas ketergantungan dilakukan berdasarkan
metode voting pada hasil penelitian oleh
Kasirian dan Yusuff. Hasil dari hubungan
2. Kuesioner
ketergantungan subkriteria dapat dilihat
Pada penelitian ini terdapat 3 kuesioner
pada Tabel . 2
yang digunakan, dimana ketiga
Jumlah responden (N) adalah lima
kuesioner ini harus dilakukan secara
orang. Jika dalah suatu blok (baris i –
berurutan. Kuesioner yang pertama
kolom j), jumlah responden yang memilih
disebarkan adalah kuesioner hubungan
(Vij) leboh dari atau sama dengan (N/2 ≥
antar kriteria. Kuesioner ini bertujuan
2,5), maka terdapat hubungan keterkaitan
untuk mengetahui hubungan
antar kriteria tersebut. Dari hubungan ini,
ketergantungan antar subkriteria sebagai
nantinya akan menjadi dasar dalam
acuan dasar untuk membuat model ANP.
pembuata model ANP dengan
Kuesioner yang kedua adalah kuesioner
menggunakan software super decision.
perbandingan berpasangan. Kuesioner
Pada ANP terdapat dua jenis hubungan
ini dibuat berdasarkan hubungan
ketergantunga, yaitu inner dependence dan
ketergantungan yang didapatkan dari
outer dependence.
kuesioner pertama. Kuesioner yang
ketiga adalah kuesioner judgment

J@TI Undip, Vol IX, No 1, Januari 2014 37


 Inner dependence. merupakan subkriteria dari kriteria
Inner dependence adalah hubungan yang berbeda, maka disimpulkan
antar elemen dalam satu cluster yang bahwa terdapat outer dependece atau
sama, sehingga cluster ini akan hubungan antara kriteria Market
terhubung dengan dirinya sendiri Innovation Capabilities (MIC) dengan
sehingga akan membentuk hubungan kriteria Managerial Capabilties (MC)
loop. Pada penelitian ini terdapat dimana kriteria Market Innovation
beberapa inner dependence, yaitu ketika Capabilities (MIC) mempengaruhi
terdapat hubungan pengaruh antar kriteria Managerial Capabilties (MC).
subkriteria di dalam satu kriteria yang Selain itu, subkriteria meluncurkan
sama. Sebagai contoh, subkriteria produk baru (MP) dipengaruhi oleh
manajemen operasi (MO) dipengaruhi subkriteria kondisi finansial (KF).
oleh subkriteria kondisi finansial (KF) Dikarenakan subkriteria meluncurkan
dan subkriteria manajemen sumber daya produk baru merupakan subkriteria
manusia (MS). Subkriteria manajemen dari kriteria Market Innovation
operasi, kondisi finansial, dan sumber Capabilities (MIC) dan subkriteria
daya manusia merupakan subkriteria kondisi finansial merupakan subkrieria
dari satu kriteria yang sama yaitu dari kriteria Managerial Capabilties
kriteria Managerial Capabilities (MC) (MC) sehingga terdapat outer
sehingga dapat disimpulkan bahwa dependence pada kedua kriteria ini
kriteria Managerial Capabilites dimana kriteria Managerial
memiliki inner dependence. Kemudian, Capabilties (MC) mempengaruhi
kondisi finansial merupakan inner kriteria Market Innovation Capabilties.
dependence dari subkriteria kondisi Kedua kriteria ini memiliki hubungan
finansial dan subkriteia manajemen saling mempengaruhi, sehingga
operasi. Walaupun hanya terdapat terdapat feedback untuk kedua kriteria
hubungan dengan salah satu subkriteria ini.
dalam satu kriteria yang sama, maka Dari model ANP tersebut, dapat
kriteria tersebut akan tetap dianggap dilihat hubungan antar kriteria, yaitu
memiliki inner dependence dan saling mempengaruhi, salah satu
membentuk loop untuk cluster kriteria kriteria mempengaruhi atau
tersebut. dipengaruhi oleh kriteria lain, atau
 Outer Dependence terdapat inner dependence sehingga
Outer dependence adalah hubungan terdapatnya loop. Managerial
antar elemen dalam suatu cluster yang capabilities memiliki hubungan saling
berbeda, sehingga cluster yang satu akan mempengaruhi dengan Customer
terhubungan satu cluster yang lain. Pada Linking Capabilities, Market
penelitian ini terdapat outer dependence, Innovation Capabilities, dan
yaitu ketika terdapat hubungan pengaruh Reputational Asset. Berarti, dalam
antar subkriteria di dalam satu kriteria kemampuan managerial perusahaan
yang sama. Sebagai contoh, subkritreria dalam pelaksanaa strategi pemasaran
meluncurkan produk baru (MP) memiliki hubungan saling
mempengaruhi subkriteria manajemen mempengaruhi dengan kemampuan
sumber daya manusia (MS) dengan nilai perusahaan untuk meingidentifikasi
Q sebesar 3. kemamuan dan kebutuhan konsumen
Subkriteria meluncurkan produk baru serta aset reputasi dari PT. Nyonya
merupakan subkriteria dari kriteria Meneer. Kluster alternatif memiliki
Market Innovation Capabilities (MIC) hubungan saling mempengaruhi
dan subkriteria manajemen sumber dengan keseluruhan subkriteria karena
daya manusia merupakan subkriteria dalam menerapkan alternatif strategi
dari kriteria Managerial Capabilties pemasaran, sumber daya pemasaran
(MC). Karena kedua subkriteria perusahaan akan berpengaruh dan
begitu juga sebaliknya.

J@TI Undip, Vol IX, No 1, Januari 2014 38


Tabel 2 Rekapitulasi kuesioner hubungan antar subkriteria

Penentuan dan Analisis Bobot Skala Definisi Keterangan


Kepentingan Subkriteria besar kegiatan berkontribusi sangat
Dari model ANP yang sudah kuat
atas yang lain, menunjukkan
ditentukan hubungan antar subkriteria
dominasinya dalam praktek
selanjutnya model ANP ini akan digunakan
Suatu kegiatan yang favorit
untuk melakukan perbandingan Jauh berkontribusi sangat kuat atas
berpasangan berdasarkan kuesioner yang 7 lebih
yang lain; menunjukkan
telah disebarkan kepada responden yang besar
dominasinya dalam praktek
telah ditentukan. Kuesioner ini dibuat
Bukti yang menguntungkan satu
untuk mengetahui hubungan Mutlak kegiatan di atas yang lain
ketergantungan antar subkriteria dalam satu 9 lebih
besar merupakan kemungkinan urutan
kriteria yang sama (inner dependence) atau
afirmasi tertinggi
dalam kriteria yang berbeda (outer
Kadang-kadang perlu
dependence). Kuesioner ini dibagikan melakukan
kepada 5 responden sebelumnya. Dengan nilai interpolasi penilaian kompromi
memasukkan penilaian ahli, melalui 2,4,6,8 secara numerik karena tidak ada
tengah
perbandingan berpasangan dengan tingkat istilah yang pas untuk
kepentingan 1-9 seperti pada Tabel 2 ke menggambarkan hal tersebut
dalam model tersebut, makan akan
diperoleh hasil berupa bobot masing- Model ANP yang digunakan pada
masing subkriteria. penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Tabel 2 SkalaPerbandingan Fundamental Dari perbandingan berpasangan tersebut,
Skala Definisi Keterangan akan didapatkan bobot kepentingan untuk
Sama Dua kegiatan berkontribusi
sama
masing-masing subkriteria. Setelah
1 pengaruh
nya terhadap tujuannya perbandingan berpasangan antar subkriteria
Pengalaman dan penilaian suatu dan kriteria dilakukan, maka akan
Sedikit didapatkan matriks kelompok (cluster
kegiatan sedikit berkontribusi
3 lebih
atas matrix). Salah satu contoh matriks
besar
yang lain kelompok dapat dilihat pada Gambar 2.
5 Lebih Pengalaman dan penilaian suatu

J@TI Undip, Vol IX, No 1, Januari 2014 39


Gambar 2 adalah matriks kelompok market innovation capabilities (0,323) dan
yang merupakan output dari software super kriteria reputational asset (0,209).
decision. Matriks kelompok Customer linking capabilities memiliki
menggambarkan seberapa besar pengaruh inner dependence sehingga nilai pengaruh
antar cluster. Terhadap alternatif, kriteria untuk kriteria ini sendiri sebesar 0,417.
yang paling mempengaruhi adalah kriteria

Gambar 1 Model ANP

Gambar 2 Matriks Kelompok

J@TI Undip, Vol IX, No 1, Januari 2014 40


Setelah itu akan didapatkan limiting solusi ideal positif. Adapun tahapan dari
dan normalized by cluster dari masing- metode TOPSIS adalah sebagai berikut:
masing subkriteria. Nilai normalisasi untuk a. Kalkulasikan matriks keputusan
cluster didapatkan dari menormalisasikan normalized. Normalized value dari
nilai subkriteria dalam satu kluster sehingga dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
prioritas dari faktor-faktor tersebut akan ; j = 1,..., J; i = 1,....,n. (1)
berjumlah satu. Nilai normalisasi untuk
keseluruhan elemen didapatkan dari b. Kalkulasikan matriks keputusan
menormalisasikan nilai subkriteria secara weighted normalized. Nilai weighted
keseluruhan, sehingga total nilai prioritas normalized dapat dihitung dengan
untuk keselutuhan subkriteria adalah satu. rumus berikut:
Normalized untuk keseluruhan elemen ; j = 1,..., J; i = 1,....,n. (2)
adalah nilai limiting yang dinormalkan
Dimana adalah bobot dari atribut ke
namun tidak mengikutsertakan kelompok
alternatives. Hal ini bertujuan karena nilai i atau kriteria, dan =1
normalized untuk keseluruhan elemen c. Tentukan solusi ideal positif dan solusi
merupakan input untuk menentukan negatif ideal
prioritas dengan metode TOPSIS. {(max | i ϵ I”)}
Hasil rata-rata rekapitulasi output {(max | i ϵ I”) (3)
bobot kepentingan untuk masing-masing Dimana I’ berhubungan dengan
subkriteria dapat dilihat pada Tabel 3. kriteria keuntungan, dan I” berkaitan
dengan kriteria biaya.
Analisis dan Penentuan Prioritas d. Kalkulasikan perhitungan yang berbeda
Alternatif Terpilih dengan Metode menggunakan jarak Euclidean n-dimensi.
Technique for order preference by Pembedaan dari tiap-tiap alternatif dari
similarity to an ideal solution (TOPSIS) solusi ideal adalah sebagai berikut:
Setelah didapatkan bobot kepentingan , j = 1 , ... , J (4)
untuk masing-masing subkriteria maka Untuk solusi negatif ideal adalah sebagai
tahapan selanjutnya adalah meranking berikut:
prioritas untuk alternatif strategi pemasaran , j = 1 , ... , J (5)
terpilih yang dianggap paling sesuai untuk e. Kalkulasikan tingkat relatif jarak ke
PT. Nyonya Meneer. Pada penelitian ini, solusi ideal. Kedekatan relatif dari
metode yang digunakan untuk merangking alternatif dengan respect terhadap A*
prioritas adalah dengan menggunakan dapat didefinisikan dengan:
metode TOPSIS. Metode ini dipilih karena
dengan menggunakan TOPSIS, alternatif , j = 1 , ... , J (6)
yang nantinya terpilih memiliki jarak f. Ranking berdasarkan urutan.
terdekat dengan solusi ideal, dan jarak Tahapan pertama yang dilakukan
terjauh dengan solusi ideal negatif. metode TOPSIS adalah disebarkannya
Metode ini memiliki prinsip dasar kuesioner judgement. Kuesioner ini
yaitu bahwa alternatif yang terpilih haruslah bertujuan untuk mengetahui kecocokan
memiliki jarak terdekat dari solusi ideal dan pilihan alternatif yang akan
jarak terjauh dari solusi negatif-ideal direkomendasikan dengan subkriteria atau
(Opricovic & Tzeng, 2002). Solusi ideal sumber daya pemasaran yang dimiliki oleh
positif didefiniskan sebagai jumlah dari PT. Nyonya Meneer. Kuesioner ini
seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai memiliki 5 skala, yaitu sangat buruk, buruk,
untuk setiap atribut, sedangkan solusi cukup, baik dan sangat baik.
negatif-ideal terdiri dari seluruh nilai Sebagai contoh, untuk subkriteria
terburuk yang dapat dicapai untuk setiap kondisi finansial, responden satu
atribut. TOPSIS mempertimbangkan memberikan nilai masing-masing 2, 3, dan
keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif 4 untuk berturut-turut alternatif cost
dan terhadap solusi ideal negatif dengan leadership strategy, differentiation strategy,
mengambil kedekatan relatif terhadap

J@TI Undip, Vol IX, No 1, Januari 2014 41


dan segmentation strategy. Kondisi Maksudnya adalah, dengan kondisi
finansial merupakan kemampuan finansial saat ini, jika alternatif segmentasi
perusahaan untuk mengatur keuangannya dianggap baik bagi perusahaan.
dalam mendukung pemasaran produk- PT. Tahapan selanjutnya adalah
Nyonya Meneer. Dalam keadaan kondisi menyatukan hasil kuesioner judgment dari
finansial ini, strategi cost leadership, kelima responden dengan menghitung rata-
dimana perusahaan bertujuan untuk rata untuk setiap subkriteria. Hasil
menjadi produsen dengan harga yang lebih rekapitulasi matriks keputusan dapat dilihat
rendah dari pesaing tanpa mengurangi pada Tabel 4. Setelah itu, tahapan
keuntungan dianggap tidak sesuai bagi berikutnya adalah mengkallkulasikan
perusahaan. Karena dalam mengurangi matriks keputusan normalisasi dengan
harga jual produk, akan sulit bagi menggunakan rumus (1) dan hasil
perusahaan mempertahankan keuntungan rekapitulasi matriks keputusan normalisasi
yang ditargetkan. Cost leadership strategy dapat dilihat pada Tabel 5. Kemudian,
membutuhkan penggunaan fasilitas yang matriks keputusan ini dinormalisasikan
efesien, pembiayaan dan kontrol biaya yang dengan cara mengkalikan nilai pada matriks
ketat. Namun hal ini akan membutuhkan keputusan nornalisasi terhadap bobot
investasi modal yang cukup tinggi untuk masing-masing subkriteria. Sebagai contoh,
memiliki peralatan agar dapat pada Tabel 5 nilai matriks keputusan
menghasilkan efesiensi penggunaan normalisasi untuk subkriteria 1 terhadap
peralatan. Kemudian nilai kesesuaian alternatif 1 adalah 0,4558. Maka, 0.4558
alternatif diferentation strategy adalah 3 dikalikan dengan bobot subkriteria 1 pada
(cukup). Berarti kemampuan perusahaan Tabel 3 yaitu 0,046. Sehingga didapatkan
dalam kondisi finansial dianggap cukup jika nilai matriks keputusan normalisasi
alternatif strategi differensiasi diterapkan, terbobot untuk subkriteria 1 (kondisi
dan nilai kesesuaian alternatif strategi finansial) terhadap alternatif 1(cost
segmentasi adalah 3 untuk kondisi finansial. leadership strategy) adalah 0,0210

Tabel 3. Rekapitulasi rata-rata bobot normalisasi


Kriteria Subkriteria Normalized
Kondisi finansial 0,0460
Managerial Capabilities Manajemen SDM yang efektif 0,0593
Manajemen Operasi 0,0664
Tingkat layanan konsumen 0,0792
Hubungan dengan key target customer 0,0606
Customer Linking
Memahami kebutuhan konsumen 0,0682
Capabilities
Membangun hubungan dengan konsumen 0,0629
Membina hubungan dengan konsumen 0,0615
Market Innovation Kemampuan meluncurkan produk baru 0,1046
Capabilities Proses pengembangan produk yang efektif 0,1164
Tingkat kepuasaan kerja karyawan 0,0297
Human Resource Asset
Tingkat retensi karyawan 0,0312
Hubungan yang kuat dengan distributor 0,0108
Capabilities in Product Mempertahankan distributor terbaik 0,0118
Distribution Memberikan value terhadap distributor 0,0092
Tingkat dukungan yang baik terhadap distributor 0,0153
Brand dan reputasi 0,0833
Reputational Asset
Kredibilitas 0,0837

J@TI Undip, Vol IX, No 1, Januari 2014 42


Cara perhitungan yang sama dilakukan untuk differentiation strategy dan 0,1001
untuk keseluruhan subkriteria dan alternatif, untuk alternatif segmentation strategy.
hasil rekapitulasi matriks keputusan Sedangkan untuk jarak antara nilai terbobot
normalisasi terbobot dapat dilihat pada dengan solusi ideal negatif untuk masing-
Tabel 5. masing alternatif strategi adalah 0,0652
Setelah didapatkan matriks keputusan untuk cost leadership strategy, 0,0778
normalisasi terbobot, tahapan selanjutnya untuk differentiation strategy, dan 0,1110
adalah mencari solusi ideal positif dan untuk segmentation strategy.
negatif untuk masing-masing subkriteria Setelah didapatkan jarak nilai terbobot
terhadap pilihan alternatif strategi yang ada. terhadap solusi ideal positif dan negatif dari
Solusi ideal positif didefinisikan sebagai masing-masing alternatif, tahapan terakhir
jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat yang dilakukan adalah menghitung
dicapai untuk setiap subkriteria. Untuk kedekatan relatif setiap alternatif terhadap
setiap subkriteria, dipilih nilai terbesar dan solusi ideal. Dengan menggunakan rumus
terkecil yang kemudian akan menjadi solusi (6) didapatkan kedekatan relatif setiap
ideal positif dan negatif untuk masing- alternatif terhadap solusi ideal untuk
masing subkriteria. Setelah itu, dilakukan masing-masing alternatif adalah sebesar
perhitungan dengan menggunakan rumus (3) 0,3972 untuk alternatif cost leadership
untuk menghitung jarak terhadap solusi strategy, 0,4551 untuk alternatif
ideal positif dan rumus (4) untuk differentiation strategy, dan 0,5258 untuk
menghitung jarak terhadap solusi ideal alternatif segmentation strategy. Dari hasil
negatif untuk masing-masing alternatif ini, maka dapat disimpulkan bahwa
strategi pemasaran berdasarkan Porter. alternatif strategi pemasaran terpilih untuk
Didapatkan jarak antara nilai terbobot PT Nyonya Meneer dengan
dengan solusi ideal positif untuk masing- mempertimbangkan sumber daya
masing alternatif adalah 0,0989 untuk pemasaran perusahaan adalah segmentation
alternatif cost leadership strategy 0,0931 strategy.

Tabel 4 Matriks Keputusan


Subkriteria
Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16 C17 C18
A1 2,4 2,8 2,8 2,6 3,4 2,6 2,4 3 2,4 2,6 2,6 3 2,4 2,6 2 2,8 2,8 3
A2 3 3,2 3 3,2 3 3,2 3,2 3,2 3,6 3,4 2,8 2,8 3,2 3,4 2,8 3,2 3 3,2
A3 3,6 3,4 3,6 3,4 5 4,8 4,8 4,8 4,2 4,4 4,4 3,8 3,4 3,4 3,6 3,4 4,6 4

Tabel 5 Matriks Keputusan Normalized


Subkriteria
Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16 C17 C18
A1 0,46 0,51 0,51 0,49 0,5 0,41 0,38 0,46 0,4 0,42 0,45 0,54 0,46 0,48 0,4 0,51 0,45 0,51
A2 0,57 0,59 0,55 0,6 0,44 0,51 0,51 0,49 0,6 0,55 0,48 0,5 0,61 0,62 0,56 0,59 0,49 0,54
A3 0,68 0,62 0,66 0,64 0,74 0,76 0,77 0,74 0,7 0,72 0,76 0,68 0,65 0,62 0,72 0,62 0,75 0,67

Tabel 6 Matriks Keputusan Weighted Normalized


Subkriteria
Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16 C17 C18
A1 0,02 0,03 0,03 0,04 0,03 0,03 0,02 0,03 0,04 0,05 0,01 0,02 0 0,01 0 0,01 0,04 0,04
A2 0,03 0,03 0,04 0,05 0,03 0,03 0,03 0,03 0,06 0,06 0,01 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,04 0,05
A3 0,03 0,04 0,04 0,05 0,04 0,05 0,05 0,05 0,07 0,08 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,06 0,06

J@TI Undip, Vol IX, No 1, Januari 2014 43


KESIMPULAN perusahaan dapat lebih maksimal dalam
Terdapat dua jenis hubungan, yaitu menggunakan sumber daya pemasaran yang
inner dependence dan outer dependence. dimiliki berdasarkan hasil bobot rangking
Untuk kriteria yang memiliki inner subkriteria.
dependence adalah kriteria Managerial
Capabilities (MC), Customer Linking DAFTAR PUSTAKA
Capabilites (CLC), dan Capabilites in 1. Christensen, H. K., 2010. Defining
Product Distribution. Untuk kriteria yang customer value as the driver of
memiliki outer dependence adalah semua competitive advantage. Strategy &
kriteria yaitu kriteria Managerial Leadership, 38: 20-25.
Capabilities, Customer Linking 2. Grant, R. M. 2005, Contemporary
Capabilities, Market Innovation strategy analysis (5th edition). Oxford:
Capabilities, Capabilities In Product Blackwell Publishing.
Distribution, Human Resource Asset, 3. Kotler, P., dan Keller, K.L. 2009.
Reputational Asset. Bentuk hubungan ini Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga
dapat berupa hubungan saling belas Jilid 1. Erlangga: Jakarta
mempengaruhi, mempengaruhi, atau 4. Mohaghar,A., Fathi, M.R., Zarchi, M.K.,
dipengaruhi. Omidian, A., 2012. A Combined VIKOR
Setelah melakukan perhitungan dengan – Fuzzy AHP Approach To Marketing
Analytical Network Process, didapatkan Strategy Selection. Business
bobot untuk masing-masing subkriteria dan Management and Strategy Vol. 3, No. 1
kriteria. Bobot untuk masing-masing 5. Opricovic, S., Tzeng, G., 2004.
kriteria terhadap alternatif adalah Market Compromise solution by MCDM
Innovation Capabilities 0,323: Reputational methods: A comparative analysis of
Asset 0,209; Managerial Capabilties 0,159; VIKOR and TOPSIS. European Journal
Human Resource Asset 0,133; Customer of Operational Research 156: 445-455
Linking Capabilties 0,098; Capabilties in 6. Porter, M.E., 1980. Competitive Strategy:
Product Distribution 0,078. Untuk Techniques for Analyzing Industries and
keseluruhan subkriteria, proses Competitors, The Free Press: New York.
pengembangan produk yang efektif 7. Porter, M.E. 1996. What is
memiliki bobot tertinggi yaitu 0,1164 dan strategy?.Harvard Business Review,
memberikan value terhadap distributor Reprint Number 96608: 62-78
memiliki bobot terendah yaitu 0,0092. 8. Tjiptono, Fandy, Chandra, G., dan
Dengan metode TOPSIS didapatkan Adriana, D. 2008. Pemasaran Strategik.
peringkat prioritas alternatif strategi Penerbit Andi: Yogyakarta
pemasaran bagi PT. Nyonya Meneer. 9. Saaty, Thomas L.1996, Decision Making
Alternatif terpilih adalah strategi with Dependence and Feedback: The
segmentasi. Analytic Network Process. Pittsburgh :
Rekomendasi yang diberikan bagi PT. RWS Publication.
Nyonya Meneer lebih memfokuskan 10. Wu, C.S., Lin. C.T., Lee, C., 2010.
segmen menjadi segmen untuk wanita Optimal marketing strategy: A decision-
remaja hingga dewasa, berpendapatan making with ANP and TOPSIS. Int. J.
menengah ke atas. Dengan demikian, Production Economics, 127: 190-196.

J@TI Undip, Vol IX, No 1, Januari 2014 44

Anda mungkin juga menyukai