Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KEGIATAN MAHASISWA

KULIAH KERJA NYATA TIM II TAHUN 2020

KELURAHAN/DESA: MLATI KIDUL


KECAMATAN: KOTA
KABUPATEN: KUDUS

Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa : Indah Yuniarti NIM 40040117640023

PUSAT PELAYANAN KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
(LPPM)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2020
1. Informasi Umum
Nama Mahasiswa Indah Yuniarti
NIM / Fakultas / Departemen / Prodi 40040117640023 / Sekolah Vokasi / Teknologi
Industri / Teknologi Rekayasa Kimia Industri
Nama Dosen KKN Shary Charlotte, SIP., MA.
Nama Program Kegiatan 1. Inovasi Hand sanitizer Pepermint Oil

2. Menuju Smart UMKM dan Go Digital


Relevansi program dengan permasalahan Adanya progam pertama “Inovasi Hand
sanitizer Peppermint Oil” dimasa new normal ini
untuk memutus rantai COVID-19 di Mlati Kidul
yang dilatarbelakangi oleh permasalahan yang
muncul :
 Kualitas sumber daya manusia yang belum bisa
memanfaatkan sumber daya alam di Mlati Kidul
berupa daun mint yang ada di pekarangan
rumah.
 Tren kasus COVID-19 di Kota Kretek yang
semakin hari cenderung mengalami peningkatan.
Hal tersebut menjadi bentuk kewaspadaan
bersama.
 Kelangkaan hand sanitizer disaat masyarakat
banyak yang membutuhkan, karena banyak yang
memborong hand sanitizer di pasaran sehingga
harganya pun melonjak.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
alternatif yang akan dilakukan masyarakat Mlati
Kidul khususnya RT 1 RW 1 yaitu membuat hand
sanitizer sendiri di rumah dengan melakukan
inovasi baru, yakni aromaterapi pada produk hand
sanitizer berupa penambahan mint essential oil.
Munculnya program kedua dilatarbelakangi oleh
permasalahan pada kelompok UMKM Mlati Kidul
dalam pengembangan usahanya antara lain :
 Minimnya pengetahuan tentang manajemen
bisnis yang baik. Pelaku UMKM hanya fokus
memproduksi produk, tanpa memikirkan strategi
ekspansi bisnisnya lebih besar lagi. Akibatnya,
pengusaha UMKM kesulitan dalam
meningkatkan level bisnisnya.
 Terkendala dalam melakukan inovasi produk
karena rendahnya daya saing produk.
 Masalah pendistribusian produk karena
kekurangan channel dalam mendistribusikan
produk, hanya fokus kepada beberapa kolega
dan pengepul yang dikenalnya saja.
 Pelaku UMKM belum melakukan pemasaran
secara online.
Permasalahan inilah yang menjadi pertimbangan
untuk melakukan program “Menuju Smart UMKM
dan Go Digital”. Masyarakat diajarkan untuk
meningkatkan daya saing produk yang lebih kreatif
dan inovatif dengan memaksimalkan pemasaran
online yang tepat melalui media social.
Lokasi Program dan Target Peserta Program Pertama
1. Lokasi Program :
Mlati Kidul RT 1 RW 1 Kecamatan Kota
Kabupaten Kudus.

2. Target Peserta :
5 orang Ibu PKK Mlati Kidul RT 1 RW 1
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Program Kedua
1. Lokasi Program :
Di rumah produksi UMKM Dimsum XOXO
Mlati Kidul RT 1 RW 1.

2. Target Peserta :
Kelompok UMKM Mlati Kidul RT 1 RW 1.
2. Latar Belakang Program
2.1 Analisa singkat situasi terkait program serta intervensi yang diajukan. Berikan data serta
referensi terkait ini.
Proker Pertama
Saat ini, 12 Juli 2020 Kecamatan Kota Kudus sebanyak 9 orang positif corona yang dirawat di rumah sakit, 11
orang isolasi mandiri, 17 orang sembuh, dan 8 orang meninggal (https://corona.kuduskab.go.id/). Tren kasus virus
corona di Kota Kretek semakin hari cenderung mengalami peningkatan. Hal ini berdampak pada kesehatan tidak
hanya fisik melainkan mental. Sekarang kondisi masyarakat menjadi mudah stress dan gelisah seperti pada
perilaku panic-buying dan self-diagnosed. Tanda-tanda kecemasan tersebut jika tidak diatasi dapat memicu
sindrom psikosomatis. Psikosomatis adalah gangguan tubuh yang disebabkan tekanan emosional dan psikologis
yang berlebihan dalam mereaksi emosi. Psikosomatis dapat menimbulkan keluhan seperti jantung berdebar,
maag, sakit kepala, sesak napas, lesu dan dapat menurunkan imunitas tubuh menjadi lemah.
Disaat adanya COVID-19 ini masyarakat cenderung menyukai produk-produk yang serba praktis dan instan
salah satunya adalah hand sanitizer. Produk ini dianggap lebih praktis daripada mencuci tangan dengan sabun
karena sabun sangat tidak aman apabila digunakan secara bergantian, ada kemungkinan bahwa pengguna
sebelumnya membawa mikroorganisme yang berbahaya dan menempel pada sabun.
Hand sanitizer merupakan sediaan cair yang mempunyai kemampuan antibakteri dalam menghambat hingga
membunuh bakteri (Retnosari dan Isadiartuti, 2006). Menurut beberapa penelitian, kadar alkohol yang efektif
untuk membunuh Coronavirus adalah 62%-71% (Kampf, G., Todt, D., Pfaender, S., & Steinmann, E, 2020). Melalui
program kerja ini dapat melakukan inovasi aromaterapi pada hand sanitizer berupa penambahan mint essential
oil. Hand sanitizer dibuat dengan menggunakan formula yang disarankan oleh WHO, dimana mengandung kadar
alkohol (etanol) lebih dari 80%.
Pemilihan pappermint pada hand sanitizer memiliki kandungan utama yaitu menthol, menthone dan metil
asetat dengan kandungan menthol hingga 73-85%. (Hadipoentyanti, 2012). Senyawa Menthol dalam pappermint
dapat mengatasi klelahan, memurnikan dan menyegarkan pikiran, meningkatkan kejelasan dan kewaspadaan
mental secara emosional, peppermint dapat digunakan untuk menghilangkan kemarahan, rasa bersalah dan rasa
tidak aman.
Proker Kedua
Virus corona membawa dampak yang tidak hanya terjadi di bidang kesehatan dan medis, tetapi dampak yang
buruk bagi perekonomian khususnya di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kepala Badan Pengelolaan
Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Kudus, Eko Djumartono, menyampaikan,
Pemerintah Kabupaten Kudus telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 5,5 miliar untuk membantu pelaku UMKM
(https://jateng.tribunnews.com/2020/04/11/pemkab-kudus-siapkan-rp-55-miliar-untuk-bantu-3600-umkm-yang-
terdampak-pandemi-virus-corona).
Memasuki masa new normal UMKM harus bertahan di tengah lesunya ekonomi akibat pandemik COVID-19.
Pelaku UMKM di Kabupaten Kudus harus bisa memanfaatkan penjualan secara online untuk meningkatkan
pendapatan mereka dengan beralih ke market place seiring dengan himbauan pemerintah untuk melakukan
social distancing. Berdasarkan data yang ada, perkembangan ekonomi digital di Indonesia sangat impresif.
Laporan East Ventures Digital Competitiveness Index (EVDCI) menyebutkan bahwa  nilai pasar ekonomi digital
Indonesia telah menembus 40 miliar dolar AS pada 2019 dan diproyeksikan mencapai 133 miliiar dolar AS pada
2025. Laporan EV-DCI menunjukkan bahwa ekonomi digital yang saat ini tumbuh pesat, hanyalah sebagian kecil
dari potensi Indonesia. Namun pertumbuhan bakal makin melesat jika pelaku UMKM bisa menanggulangi
permasalahan yang dihadapi seperti keterbatasan talenta digital, pelaku usaha yang enggan menggunakan produk
digital, hingga akses atas layanan finansial yang rendah
(https://www.ayosemarang.com/read/2020/04/13/55224/pandemik-covid-19-umkm-jateng-bisa-manfaatkan-
digital-marketing).
Terdapat dua jenis makanan jajanan di Indonesia yaitu makanan jajanan tradisional dan makanan jajanan non
tradisional (Febry, 2006). Hal yang sering dilihat di era-modern ini adalah makanan jajanan non tradisional yang
diolah dengan alat modern. Oleh sebab itu, perkembangan pola kehidupan masyarakat yang serba cepat, praktis
dan modern membuat para pebisnis tertarik untuk membuka bisnis kuliner untuk meningkatkan perekonomian.
Ada salah satu mitra UMKM di Mlati Kidul RT 1 RW 1 sebagai model penerapan program edukasi terkait digital
marketing, yaitu UMKM Dim sum Xoxo. UMKM ini termasuk usaha yang memasarkan produk makanan asal
Tiongkok yang saat ini sangat digemari oleh banyak kalangan. Selain rasanya yang lezat, keunikan pengolahannya
membuat makanan ini semakin diminati. Banyak sekali varian dari Chinese food ini, mulai dari restoran berbintang
sampai dengan pedagang kaki lima menyajikan olahan ini. Banyaknya peminat dim sum membuat peluang usaha
baru. Sampai saat ini pendapatan UMKM Dim sum Xoxo diperoleh dari penjualan konvensional (offline), yaitu
berasal dari keluarga, teman, komunitas atau jaringan yang dimiliki, dan para konsumen yang langsung membeli
di rumah atau outlet yang sudah ada. Mitra UMKM ini sudah mengetahui terkait pentingnya internet dan promosi
di media internet, hanya saja manfaat dan efeknya belum terasa optimal.

2.2 Manfaat Program bagi Desa atau Masyarakat


Program Pertama
1. Meningkatkan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif dengan membuat hand sanitizer alami
dengan aroma terapi memberikan kesan produk alami dan ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan
efek negatif pada pemakaian.
2. Akan meningkatkan kemauan masyarakat untuk membuka lapangan usaha sendiri dengan mendirikan UMKM,
diharapkan kemandirian masyarakat dapat meningkatkan taraf hidupnya dengan cara memanfaatkan kearifan
lokal yang ada di sekitarnya, yaitu hasil pertanian yang belum termanfaatkan menjadi bernilai ekonomis.
3. Memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Masyarakat menjadi sadar akan menjaga kebersihan tangan dan
terbebas dari penyakit sehingga bisa melaksanakan aktivitas kembali dengan baik dan sehat.
Program Kedua
1. Pelaku UMKM dengan digital marketing bisa menjangkau pasar yang lebih luas karena
manajemen usaha menjadi lebih optimal, mengefektifkan biaya pemasaran, membuat ruang
dan waktu pemasaran yang tidak terbatas sehingga pemasaran mendapatkan hasil yang
maksimal.
2. Mendapatkan pelanggan baru dan loyalitasnya, membangun kredibilitas, serta mendapatkan
feedback dari pelanggan baik berupa saran, pendapat atau kritik mengenai produk usahanya.
3. Dapat memutuskan strategi penyesuaian terkait konten iklan untuk hasil yang lebih baik dan
lebih cepat.

2.3 Tantangan yang ingin diselesaikan dari program yang disusun


Program Pertama
Mengajak masyarakat sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan dan menaati peraturan
pemerintah mengenai protokol kesehatan yang telah dibuat, seperti menggunakan hand sanitizer
yang ramah lingkungan namun tetap mengacu dengan standar WHO guna memutus rantai
COVID-19.
Program Kedua
Tantangan bagi para pelaku UMKM saat ini adalah adanya ASEAN Economic Community
yang menerapkan ketentuan arus bebas barang di negara-negara ASEAN yang terwujud dalam
integrasi Pasar ASEAN. Para pelaku UMKM harus meningkatkan daya saingnya dengan
beberapa cara, yaitu memperluas jaringan pemasaran, meningkatkan kemampuan dalam
penguasaan teknologi informasi dan komunikasi termasuk promosi pemasaran dan lobby.
Sehingga perlu adanya pendampingan khususnya pemanfaatan social media untuk
meningkatkan promosi dan pemasaran produk. Selain itu pemanfaatan e-commerce untuk
memberikan layanan yang efisien bagi pelanggan UMKM sehingga dapat mendorong pelaku
usaha siap migrasi tradisi pemasaran dan transaksi dagang, yaitu dari pasar tradisional menjadi
pasar digital.

3. Implementasi Program
3.1 Hasil yang diharapkan dalam program selama 45 hari, sebutkan
1. Mengajak masyarakat untuk membuat hand sanitizer berbahan herbal yang bersifat
antimikroba dan antibakteri sehingga aman digunakan oleh masyarakat.
2. Membagikan hand sanitizer ke tempat-tempat umum seperti tempat ibadah, taman
pendidikan Al Qu’an, sekolah dasar, dan poskampling.
3. Mampu mengajak masyarakat untuk hidup sehat di masa new normal.
4. Meningkatkan produksi hand sanitizer peppermint oil secara kualitas dan kuantitasnya agar semakin banyak
hand sanitizer yang dibagikan kepada masyarakat luas sehingga turut serta dalam pencegahan penyebaran
dan penularan Covid-19 yang kini mewabah.
5. Meningkatkan kemampuan para pengusaha UMKM dalam pemanfaatan digital marketing,
ditandai dengan adanya kenaikan jumlah pesanan produk dari media online. Selain itu, hasil
program kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dipublikasikan melalui artikel.

3.2 Penanggung jawab dan deskripsi tugas

Penanggung jawab Deskripsi Tugas


Ketua RT 1 Mlati Kidul  Menyetujui program kerja yang dibuat
(Joko Santoso)  Memberikan saran pengerjaan program kerja
 Ikut serta dalam mensukseskan program kerja
Mahasiswa KKN Reguler  Menyusun dan melaksanakan program kerja.
Tim II Undip  Memberikan pendampingan cara membuat hand sanitizer
(Indah Yuniarti) peppermint oil.
 Melakukan sosialisasi pengenalan digital marketing, social
media marketing dan e-commerce, content marketing.
 Melakukan penyebaran hasil program kerja secara daring /
online.
Tokoh masyarakat  Melaksanakan pembuatan hand sanitizer dengan melihat
tutorial yang sudah dibagikan di grup Whatsapp RT.
 Melaksanakan pelatihan digital marketing secara mandiri
produk yang akan dijual.

3.3 Rencana jadwal kegiatan


No. Nama Program Kerja Minggu ke-
1 2 3 4 5
1. Observasi Lingkungan dan Potensi Kelurahan, Pengurusan
Perizinan, Pemaparan Program
2. Pelaksanaan Program Kerja Pertama : Inovasi Hand
sanitizer Pepermint Oil
3. Pelaksanaan Program Kerja Kedua : Menuju Smart UMKM
dan Go Digital
4. Monitoring dan Evaluasi Program
4.1 Mekanisme Monitoring (Jelaskan bagaimana pelaksanaan program ini dimonitor dan
dievaluasi oleh TIM KKN)
Dapat dilakukan dengan melaporkan kegiatan setiap harinya melalui link aktivitas media
sosial pada dosen pembimbing KKN serta dari isian kegiatan logbook harian mahasiswa.
Kemudian mengikutsertakan ketua RT setempat dan tokoh masyarakat saat melakukan
monitoring dan evaluasi program kerja.

4.2 Mitigation Risks (Sebutkan kemungkinan hambatan pelaksanaan program ini dan
bagaimana rencana mitigasi hambatan tersebut dipersiapkan
1. Kurang kooperatifnya penanggung jawab tokoh masyarakat terhadap program kerja yang
dilakukan.
Rencana mitigasi : melakukan konsultasi dan bimbingan pada dosen pembimbing KKN
mengenai hal tersebut, melakukan kunjungan rumah tokoh masyarakat dengan sopan dan
membujuk untuk memperlancar program kerja guna dalam kepentingan bersama.
2. Kurang menariknya desain poster dan leaflat yang dipasang untuk dibaca.
Rencana mitigasi : dengan melakukan kolaborasi pembuatan desain menarik dengan orang
profesional yang mengerti tentang dunia perdesaianan.
3. Besarnya dana yang dibutuhkan untuk pembuatan poster dan leaflat yang disebar.
Rencana mitigasi : mengajukan proposal ke balai desa untuk pengajuan bantuan dana dalam
pelasanaan program kerja KKN yang dilakukan.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menggunakan hand sanitizer di era
new normal.
Rencana mitigasi : dengan membagikan hand sanitizer kepada masyarakat dan tempat umum
seperti pada jamah yang akan beribadah di masjid, peneguran juga dilakukan oleh orang
yang memiliki jabatan di desa tersebut agar sebelum memasuki masjid atau tempat-tempat
umum sebaiknya menggunakan hand sanitizer terlebih dahulu.

Kudus, 12 Juli 2020


Dosen KKN Mahasiswa KKN
Shary Charlotte, S.IP, MA Indah Yuniarti
NIP. 19871015.201504.2.001 NIM. 40040117640023
Mengetahui,
Kepala Desa/Lurah/RT/atau penanggung jawab lokasi

Joko Santoso

Anda mungkin juga menyukai