edu/37960575/CONTOH_LAPORAN_BISNIS
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan sebuah usaha adalah tanggung jawab dari seluruh organisasi untuk mampu
menyelesaikan tujuan organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelum usaha
dilaksanakan. Sebelum adanya praktek yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi.
Perusahaan telah menyampaikan rincian aspek yang akan dicapai dalam sebuah scenario
planning sebagai pedoman untuk setiap aspek yang hendak dilaksanakan dan akan dievaluasi
setiap satu periode pencapaian perusahaan dalam lima bulan.
Evaluasi sebagai media penilaian akan menunjukan beberapa aspek pencapaian dari berbagai
sisi lini manajerial dan pemecahan permasalahan untuk meningkatkan produktivitas
penjualan produk. Siklus kehidupan usaha juga perlu diketahui untuk mendukung kebijakan
yang diambil oleh pemimpin usaha. Perputaran faktor ekonomi secara umum akan
mempengaruhi pencapaian. Mengingat pertumbuhan usaha setara dengan tingkat
pertumbuhan pesaing, berbagai upaya harus dilakukan agar tercapai visi dan misi perusahaan.
Oleh karena itu, hal yang penting untuk membahas penulisan laporan evaluasi kinerja
perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Menilai hasil kinerja perusahaan dalam lima bulan terakhir (satu periode evaluasi).
2. Mengetahui kelayakan produk dari pandangan konsumen serta menanggapi setiap
masukan yang diberikan.
3. Mengetahui setiap permasalahan dari seluruh lini manajerial untuk didapatkan
solusinya.
4. Mengevaluasi sistem kerja dari berbagai aspek manajerial serta mengetahui langkah
inisiatif dari berbagai bidang manajerial dalam penyelesaian masalah.
5. Menentukan program yang akan dilaksanakan perusahaan untuk periode kedepan
sebagai pedoman dalam mengembangkan perusahaan kearah yang lebih baik lagi.
A. SCENNARIO PLANNING
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survei Pasar
3 Penentuan Lokasi
Usaha dan Segmentasi
Pasar
5 Proses Produksi x X X X X x X X x X x X X X
7 Pembuatan Laporan
B. MANAJEMEN OPERASI
1. Analisis Produk
1. Jenis : Barang
2. Nama Produk : Lullaby
3. Material Produk : Dinamo, Gear, Kabel, Kertas HVS, Baterai, Lampu, Fiber
Glass
https://www.academia.edu/37960575/CONTOH_LAPORAN_BISNIS
1. Hasil Kinerja
Berdasarkan jumlah pekerja bidang operasi sebanyak 3 orang dengan sehari membuat 2
produk, maka dalam sebulan (masa produktif 20 hari) telah menghasilkan maksimal 120
produk dengan standard error of estimate 8,3%. Maka, rata-rata dalam satu bulan perusahaan
telah menghasilkan 110 produk. Jadi, 550 produk telah dihasilkan dalam 5 bulan terakhir. Hal
ini telah sesuai dengan rencana yang ditentukan oleh organisasi usaha.
1. Organisasi Usaha
1. Pelaku Usaha
2. Direktur : Arif Rachmawan Sukarno
3. Kepala Bagian Produksi : Ali Akbar Ramadhani
4. Kepala Bagian Keuangan : Adi Nugroho
5. Kepala Bagian Pemasaran : Brajaditya
6. Kepala Bagian Operasional : Damar Sumeru
7. Tenaga Pelaksana : Terdiri atas 3 Orang
https://www.academia.edu/37960575/CONTOH_LAPORAN_BISNIS
1. Dalam Pelaksanaan usaha, jam kerja yang dilaksanakan kadang tidak sesuai dengan
Standard Operasional Perusahaan, yang mana dalam satu hari ditentukan 8 jam untuk
bekerja. Namun, pelaku usaha yang pada umumnya adalah mahasiswa sulit dalam
mengatur waktu kerja operasional perusahaan. Sehingga, pada pelaksanaan kegiatan
operasional perusahaan dibentuk tim untuk menyelesaikan setiap hambatan dalam setiap
aspek manajerial perusahaan.
2. Kesibukan masing-masing personal dalam mengurus bidangnya menyebabkan kurang
tersampaikannya dengan jelas komunikasi antar tingkat manajer. Sehingga, program yang
dilaksanakan terlambat untuk diaplikasikan pada berbagai bidang manajerial. Dalam hal
ini, manajemen komunikasi dilakukan secara langsung dari atas ke bawah oleh pimpinan
perusahaan melalui pertemuan khusus untuk mendikte program yang seharusnya telah
teraplikasi.
3. Kurangnya tenaga kerja mengurangi tingkat produktivitas usaha. Sehingga, akan
mengurangi tingkat penjualan dan pemasaran produk akan berjalan lama. Oleh karena itu,
perusahaan yang tergolong baru ini menggunakan metode penjualan dan
pendemonstrasian produk secara langsung dan bersama-sama di lokasi target penjualan.
4. Tingkat penggajian masih tergolong murah dan tidak ada intensif untuk memancing
prioritas kerja dari setiap karyawan usaha. Permasalahan ini belum dilakukan solusi.
Namun, walau tergolong masih dapat mencapai target dari tugas masing-masing, hal ini
perlu diperhatikan untuk memajukan tingkat produktivitas kerja.
https://www.academia.edu/37960575/CONTOH_LAPORAN_BISNIS
D. MANAJEMEN KEUANGAN
1. Analisis Biaya
Biaya Usaha
1 400.000
Biaya Promosi dan Administrasi
2 3.000.000
Komputer
3 600.000
Printer
4 60.000
Gergaji
5 150.000
Bor
6 105.000
Obeng
4.315.000
Jumlah
= Rp 4.315.000,- / 3
= Rp 1.438.334 / tahun
= Rp 119.861 / bulan
https://www.academia.edu/37960575/CONTOH_LAPORAN_BISNIS
= Rp. 220.000,-
1 80 400 8 256.000
Alat Elektronik
2 10 400 8 32.000
Lampu Penerangan
288.000
Jumlah
= Rp 4.789.000,-/ bulan
1. c. Biaya Produksi
Biaya Produksi (TC) = Biaya tetap (FC) + Biaya tidak tetap (VC)
= Rp 119.861,- + Rp 4.789.000,-
= Rp 4.908.861,-/ bulan
Dalam satu bulan produksi menghasilkan 110 produk Lullaby, dengan asumsi satu bulan
masa produktif adalah 20 hari sehingga satu bulan maksimal menghasilkan 120 produk
dengan standard error estimate 8,3%.
Total produksi
= Rp 4.908.861,- / 110
= Rp 44.627,-
= Rp 79.000,-
https://www.academia.edu/37960575/CONTOH_LAPORAN_BISNIS
1. Analisa keuntungan
Asumsi: dalam satu bulan, penjualan dan produksi mencapai 110 produk.
Pay Back Period (PB) = Total Modal Awal / Keuntungan per tahun = Rp. 9.996.000,-
/Rp.45.373.668,- = 0,22 tahun
Artinya dalam waktu sekitar 3 bulan usaha ini telah kembali modal. Sekarang, usaha ini
sudah berada di posisi bulan ke lima dari pelaksanaan program awal. Jadi, keuntungan
perusahaan yang didapat di bulan ke lima ini:
= Rp 18.905.695,-
Dalam pelaksanaan pencatatan keuangan, tidak ada spesifikasi khusus mengenai akuntansi
manajerial maupun akuntansi biaya. Sehingga, dalam pelaksanaannya masih dijadikan dalam
satu bidang yang diurus oleh satu pegawai bidang keuangan. Akuntansi biaya dan akuntansi
manajerial sangat membantu dalam menentukan strategi pembelian yang erat kaitannya
dengan harga produksi yang cenderung selalu berubah.
E. MANAJEMEN PEMASARAN
1. Segmentation
Segmentasi pasar yang digunakan dalam hal ini adalah Atomisasi. Karena Lullaby tidak
hanya dapat digunakan untuk alat cerita saja. Penampilan yang menarik juga dapat digunakan
sebagai hiasan ruangan. Selain itu, cerita yang hanya disajikan melalui gambar dapat
https://www.academia.edu/37960575/CONTOH_LAPORAN_BISNIS
diartikan orang secara berbeda. Sehingga mereka bisa mendapatkan produk ini sesuai dengan
kebutuhan mereka.
2. Targetting
Lullaby dapat merambah pasar anak-anak usia Balita dan Sekolah Dasar. Cerita dongeng
yang disajikan akan sangat mempengaruhi penjualan produk ini. Ketertarikan anak-anak
terhadap gambar dan imajinasi sangat potensial di usia tersebut. Keberadaan produk ini juga
akan menuai banyak ketertarikan dari kalangan orang tua karena produk ini merupakan
produk baru dan dirasa telah dibutuhkan oleh para orang tua dalam membawakan cerita
terhadap anak-anak. Selain itu, anak-anak juga akan sangat tertarik karena produk ini juga
dapat diartikan dengan mainan yang dalam hal ini sangat disukai anak-anak dan merupakan
pasar yang paling gampang disukai oleh anak di usia tersebut.
3. Promosi
Karena produk ini masih sangat baru dan perlu untuk dipublikasikan,
sehingga Lullabydiperkenalkan dan dijual di dunia jejaring sosial, seperti facebook, twitter,
Black Berry Mesenger, dll. Pemasangan spanduk di lokasi usaha dan tempat-tempat strategis
lain. Selain dapat menjangkau pasar dimanapun. Produk ini juga bisa
menjadi boommingterlebih dahulu ke masyarakat dengan cara promosi secara langsung ke
Kelompak Belajar dan Taman Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar. Dalam promosi awal
produk ini, akan sangat mudah untuk mencari pelanggan dengan menawarkan bonus cerita
yang dapat diubah-ubah. Sehingga pada awal konsumen membeli akan mendapatkan benefit
cerita yang lebih dari satu pula. Ini juga akan memberikan gairah konsumen untuk membeli
produk-produk ini lagi karena tidak terpaku dari satu cerita saja.
4. Kegiatan pemasaran
5. Wilayah pemasaran
Sukses mencapai tujuan untuk publikasi produk di kota Solo pada bulan pertama sel,
manajemen pemasaran mampu merambah kota-kota lain di sekitar kota Solo, Sukoharjo,
https://www.academia.edu/37960575/CONTOH_LAPORAN_BISNIS
Boyolali, Wonogiri, Sragen, serta Klaten pada bulan berikutnya, terutama di Kelompak
Belajar, Taman Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar.
Pada dasarnya, kegiatan pemasaran membutuhkan sales untuk menjual barang sesuai dengan
target atau bahkan akan melampaui target. Tenaga penjualan ini yang seharusnya dijadikan
sebagai media efisiensi penjualan produk. Saat ini, perusahaan dalam melakukan promosi
hanya mampu mengandalkan untuk bekerjasama dengan pekerja yang ada untuk melakukan
promosi langsung di lokasi penjualan.
Pendapatan yang dicapai oleh perusahaan mencapai Rp 18.905.695,- dalam satu periode
evaluasi. Target penjualan mencapai titik maksimal dan memberikan pengaruh pada siklus
hidup usaha. Perkembangan usaha stagnant dalam zona aman karena pelaksanaan program-
program sesuai dengan waktu dan efisiensi.
Aturan yang disepakati pada Standard Operasional Perusahaan (SOP) belum berjalan dengan
maksimal. Kendala ini disebabkan oleh kebanyakan oleh kurangnya tenaga ahli untuk
mengisi bagian operasional perusahaan. Manajemen masih belum melaksanakan fungsinya
dengan baik untuk bekerja pada bidang yang ditempati masing-masing. Pemberian tanggung
jawab masih kurang sesuai dengan tanggung jawab yang harus diterima masing-masing
manajer lini. Namun, pencapaian yang dihasilkan dari perusahaan dengan modal awal yang
tergolong sederhana telah menunjukan kelayakannya untuk tetap dikelola untuk pencapaian
yang lebih baik lagi.
Tujuan yang telah dicapai masih berada dalam tahap perkembangan, publikasi yang semakin
merata akan meningkatkan tingkat permintaan. Penawaran yang sekarang belum mampu
untuk melayani tingkat permintan yang semakin menguat. Penambahan tenaga kerja perlu
dilakukan di berbagai lini agar tanggung jawab yang diterima oleh pekerja sesuai dengan
pencapaian target yang harus dilakukan.
A. KESIMPULAN
Melihat hasil laporan dari berbagai lini dan penggambaran evaluasi perusahaan secara umum,
perusahaan telah mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan baik. Namun, ada beberapa
hal yang masih harus diperhatikan sebagai bentuk keprofesionalitasan dalam memegang
kendali usaha. Yaitu:
https://www.academia.edu/37960575/CONTOH_LAPORAN_BISNIS
1. Terdapat kekurangan dalam produksi produk. Dinamo yang digunakan kurang mampu
untuk mendongkrak kualitas produk,
2. Kurangnya tenaga kerja untuk memberikan bantuan dan pembagian tugas dalam manajer
lini sebagai bentuk kesetaraan tanggung jawab yang diterima masing-masing,
3. Sistem pengoperasian usaha belum sesuai dengan keadaan yang terjadi, sehingga banyak
terjadi tumpang-tindih dalam pelaksanaan tugas,
4. Kondisi ekonomi usaha berada pada tingkat stagnant meningkat, sehingga faktor
permintaan produk Lullaby meningkat dan belum sesuai dengan keadaan tingkat
penawaran yang diberikan perusahaan pada konsumen,
5. Komunikasi antar tingkat organisasi belum menunjukan tingkat yang baik, sehingga
program-program usaha tidak sesuai dengan jadwal namun tercapainya tujuan program
sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Dari kesimpulan yang didapat, kelayakan usaha telah dibuktikan dari berbagai aspek
manajerial perusahaan. Kejelasan aspek keuangan dan pengaruh permintaan yang
diperkirakan semakin meningkat, mempertegas bahwa usaha masih layak untuk dijalankan.
Namun, dalam mengembangkan usaha perlu dilakukan peningkatan dari berbagai aspek
manajerial. Sehingga, perusahaan patut untuk melakukan beberapa program berikut yang
selanjutnya akan dirangkai dalam scenario planning untuk periode selanjutnya. Program-
program tersebut adalah:
Seluruh program tersebut menjadi tanggung jawab seluruh komponen pelaku usaha serta
menjadi tujuan yang harus dicapai dalm satu periode selanjutnya.
https://www.academia.edu/37960575/CONTOH_LAPORAN_BISNIS
IV. PENUTUP
Demikian laporan evaluasi ini dibuat sebagai keterangan tertulis pencapaian yangtelah
dilakukan perusahaan dalam satu periode (lima bulan). Butir-butir keputusan pelaksanaan
program pada periode selanjutnya merupakan kesepakatan seluruh komponen pelaku usaha
dalam rapat evaluasi yang telah dilaksanakan. Pertimbangan laporan dari berbagai manajer
lini menghasilkan pedoman tertulis yang selanjutnya dibuat dalam Scenario Planning.