Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Lapangan (KKL)


Administrasi Bisnis adalah bagian dari ilmu-ilmu sosial yang mempelajari
kerjasama antara dua orang atau lebih dalam upaya mencapai suatu tujuan dan
merupakan ilmu yang berfokus pada perilaku manusia. Sebagai ilmu,
Administrasi memiliki objek, subjek, dan metode. Objek dari Ilmu Administrasi
adalah orang-orang dengan perilakunya, subjek yang dipelajari adalah bentuk atau
bagian serta mekanisme kerja sama, sedangkan metode merupakan cara atau
pemikiran yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dari kerjasama tersebut.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada Fakultas Ilmu Administrasi
merupakan mata kuliah yang berisi tentang materi penerapan teori-teori secara
praktis. Pelaksanaan KKL terbagi menjadi dua, yaitu kegiatan tatap muka di kelas
dan kegiatan praktik di lapangan (di lembaga/ organisasi/ instansi di luar IISIP
Jakarta). KKL merupakan salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah Seminar
dan Skripsi. Peserta KKL adalah mahasiswa yang telah lulus mata kuliah yang
disyaratkan oleh Program Studi masing-masing. Materi dan tugas KKL diberikan
dosen pembimbing pada mahasiswa setiap pertemuan tatap muka. Kuliah Kerja
Lapangan ini merupakan awal dari pengenalan dunia kerja yang sebenarnya.
Dengan adanya Kuliah Kerja Lapangan pada Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis ini mahasiswa dapat lebih mudah menerapkan ilmu-ilmu

Administrasi Bisnis di Instansi masing-masing. Selain itu, mahasiswa nantinya


diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang handal. Mahasiswa dapat
mewujudkan hal tersebut secara langsung melalui proses belajar di bangku kuliah
maupun secara tidak langsung yaitu melalui Kuliah Kerja Lapangan dengan terjun
ke instansi-instansi yang bersangkutan. Mahasiswa/i diberikan kesempatan oleh
pihak kampus untuk memilih tempat instansi sebagai tempat berlangsungnya
Kuliah Kerja Lapangan sesuai dengan jurusan masing-masing.
Salah satu instansi atau perusahaan besar adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk
adalah sebuah perusahaan ritel dengan merek-merek kelas menengah atas di
Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT
Mitra Adiperkasa Tbk meliputi perdagangan, jasa, manufaktur, transportasi,
pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, peternakan dan pertambangan.
Kegiatan utama PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah bergerak di bidang perdagangan
eceran, pakaian, sepatu, asesoris, tas dan peralatan olahraga di lebih dari 1.800
toko/outlet yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Makassar,
Batam, Manado dan kota-kota lainnya di Indonesia. Maka penulis melakukan
penerapan ilmu di salah satu instansi yaitu di Sahid Sudirman Center lt. 25 Jl.
Jend. Sudirman kav. 86 Jakarta 10220.
Salah satu penentu keberhasilan dalam perusahaan adalah kinerja sumber
daya manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab khususnya pada bagian
HRBP (Human Resource Business Partner), dalam hal pengelolaan SAP(System
Analysis and Product).

Bagian EDM (Employee Department Management) dengan bagian Data


Entry merupakan bagian yang saling berkaitan karena apabila bagian EDM
(Employee Department Management) bisa mengecek data New Hire dengan cepat
dan tepat maka bagian Data Entry tidak lagi kesulitan melakukan penginputan
data baru ke sistem SAP.

1.2 Tujuan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan


Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) bertujuan agar mahasiswa
menerapkan sekaligus membuktikan seluruh teori yang dipelajari sebelumnya
terhadap dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan demikian mahasiswa dapat
mengidentifikasi pengalaman bekerja dan ilmu pengetahuan yang baru setelah
mengikuti seluruh proses kegiatan di Instansi/ perusahaan. Selain itu, Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) juga memiliki beberapa tujuan yang lain:
a. Untuk melanjutkan ke mata kuliah syarat, yaitu Seminar dan Skripsi.
b. Memudahkan mahasiswa untuk membandingkan teori yang diterima
saat kuliah dan pengalaman langsung di dunia kerja, terutama dibidang
Administrasi Bisnis.
c. Meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa untuk berinteraksi dan
bersosialisasi di lingkungan baru dengan sesama pegawai atau atasan di
perusahaan.

d. Agar terwujudnya keterampilan baru, kreatif, serta jujur dalam


melaksanakan tugas dan tanggung jawab di masa mendatang. Kemudian
menumbuhkan pemikiran yang luas dan kritis dalam menghadapi realita
yang terjadi dalam dunia kerja.
1.3 Manfaat Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
Adapun kegunaan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan, sebagai berikut:
a. Secara Teoritis
Mendapatkan pengetahuan baru saat menerapkan langsung pengalaman
kerja berdasarkan kegiatan program pada instansi selama Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) yang berkaitan dengan Ilmu Administrasi.
b. Secara Praktis
Bagi penulis
a. Mengetahui tentang sistem requitment, pembuatan Employee ID
b. Mengetahui sistem kerja seperti Temporary, Contract, dan Probation.

Bagi perusahaan:
Memberikan masukan informasi yang mungkin dapat dijadikan sebagai
bahan perbandingan dalam penelitian sejenis/ penelitian yang lebih luas.

1.4 Sistematika Penulisan


Berikut ini adalah sistematika penulisan dalam makalah penelitian hasil Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) yang dibuat oleh penulis:
BABI PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Lapangan
1.2 Tujuan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
1.3 Manfaat Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II PROFIL PT. MITRA ADIPERKASA Tbk
2.1. Sejarah PT. Mitra Adiperkasa Tbk
2.2. Struktur Organisasi PT. Mitra Adiperkasa Tbk
2.3. Bidang Pekerjaan yang Dilaksanakan
BAB III PELAKSANAAN KKL DI PT. MITRA ADIPERKASA Tbk
3.1. Tugas-tugas yang Dilaksanakan
3.2. Hasil Kerja Selama KKL di PT. MITRA ADIPERKASA
Tbk
3.3. Pembahasan
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran

BAB II
PT. Mitra Adiperkasa Tbk

2.1 Sejarah PT. Mitra Adiperkasa Tbk


PT Mitra Adiperkasa Tbk merupakan sebuah perusahaan ritel dengan
merek-merek kelas menengah atas di Indonesia. PT Mitra Adiperkasa Tbk
didirikan pada tanggal 23 Januari 1995. Awalnya pembentukan Mitra Adiperkasa
berawal dari pembukaan department store Sogo pertama di Indonesia, di Jakarta
pada tahun 1990, yang hak waralabanya dipegang oleh Sogo Jepang. Yang kini
memegang hak waralaba Sogo di Indonesia. Kantor pusat PT Mitra Adiperkasa
Tbk terletak di Sahid Sudirman Center lt. 29 Jl. Jend. Sudirman kav. 86 Jakarta
10220. PT Mitra Adiperkasa Tbk dibesarkan oleh Boyke Gozali dan pamannya,
Sjamsul Nursalim melalui PT Satya Mulia Gema Gemilang. Perusahaan ini
memilki ritel dengan total luas ruangan lebih dari 600.000 m, dengan 1828 gerai
di lokasi ritel utama ada 59 kota besar di Indonesia dengan dari 21.000 karyawan.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MAPI
meliputi perdagangan, jasa, manufaktur, transportasi, pertanian, kehutanan,
perkebunan, perikanan, peternakan dan pertambangan. Kegiatan utama MAPI
adalah bergerak di bidang perdagangan eceran, pakaian, sepatu, asesoris, tas dan
peralatan olahraga di lebih dari 1.800 toko/outlet yang berlokasi di Jakarta,
Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, Batam, Manado dan kota-kota
lainnya di Indonesia.

Ijin distribusi merek (toko) yang dimiliki oleh MAPI, diantaranya: The Athletes
Foot (toko eceran), Adidas, Nine West, Wilson, Speedo, Kipling, Bandai, Oshkosh
BGosh, H2O, Next, Airwalk, Rockport, Nautica, Lacoste, Barbie, Diadora,
Wallis, Miss Selfridge, Dorothy Perkins, Topman, Topshop, US Kids Golf,
Converse, Walt Disney dan Pandora.
Adapun ijin distribusi merek (toko) yang dimiliki MAPI melalui anak
usaha, antara lain: penjualan retail (Marks & Spencer, Zara, Zara Home, Massimo
Dutti, Pull & Bear, Carters OshKosh Bgosh, Blanco, Camper, Linea, Payless
Shoesource, Stradivarius, Bershka, Spanx, Alpure H2O, Crabtree & Evelyn,
Brooks Brothers, Sephora, Penshoppe, Gildan, Camaieu dan Cotton On),
departemen store (Sogo, Lotus, Debenhams, Seibu, Alun-alun Indonesia, Galeries
Lafayette dan Foodhall), kafe dan restoran (Chatter Box, Starbucks, Pizza
Marzano, Burger King, Cold Stone Creamery, Krispy Kreme, Paul Bakery &
Resto dan Genki Sushi), toko buku (Kinokuniya Book Store) dan lain-lain (Sunter
Mall).

Visi dan Misi PT. Mitra Adiperkasa Tbk


Visi
Menjadi perusahaan pemasaran ritel terkemuka di Indonesia untuk merek-merek
gaya hidup dan produk-produk berkualitas ternama.
Misi
perusahaan berupaya keras memenuhi bahkan melampaui harapan pelanggan akan
kebutuhan gaya hidup yang sehat dan memuaskan.dengan menyediakan:
Produk-produk yang terbaru dan paling inovatif
Memberikan pengalaman berbelanja paling mengesankan
Memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan
Memberikan nilai yang sesuai dengan uang yang dikeluarkan
Profil Perusahaan

2.2 Struktur Organisasi di PT. Mitra Adiperkasa Tbk

2.3 Bidang Pekerjaan yang Dilaksanakan

BAB III
PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN
3.1 Tugas yang dilaksanakan selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
a. Mengecek kelengkapan data dari SBU
Sebelum melakukan penginputan data New Hire ke data Sistem
SAP (System Application and Product) yang harus dilakukan mengecek
kelengkapan data seperti : MRF, NHF, KTP (Kartu Tanda Perusahaan), CV
(Curriculum Vitae) KK (Kartu Keluarga), dan Bank Account (BCA) dan
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak jika ada.
Jika data-data sesuai dengan Catatan yang dibuat SBU maka
dokumen bisa langsung diproses di sistem SAP. Namun sambil memeriksa
apakah data yang ada di dokumen sama dengan yang ada di Sistem.
b. Mengecek isi dokumen MRF
Pertama yang dilihat adalah position code apakah masih kosong di
sistem SAP. Jika iya, maka bisa di proses untuk pembuatan Employee ID
sebagai karyawan baru dari PT. Mitra Adiperkasa Tbk. Jika tidak bisa di

10

lihat di Organization Unit Name apakah masih ada yang masih kosong,
bisa langsung diganti. Namun jika penuh pada Organization Unit Name
nya maka proses di pending dan melapor ke SBU.
Kedua cek kembali di dokumen MRF Organization Unit Name &
Code, dan Personal Sub Area di file exsel Validasi KPP.

Ketiga cek Superior code dan Superior Name di Data SAP per
tanggal hari pengecekan apakah sudah sama antara di data SAP dalam
bentuk file Exsel.
Keempat cek Join date dan End date di dokumen MRF. Apakah
sesuai dengan ketentuan perusahan. Karena perbedaan pada sistem
Temporary, Contract, dan Probation.
c. Penginputan data ke Sistem SAP
Setelah pengecekan semuanya selesai dan sesuai prosedur. Maka,
dokumen bisa langsung di proses oleh Bagian Data Entry. Sebagai
pegangan karyawan biasanya membuat 3 file yaitu : (Personal Tracking)
pertama data untuk diri sendiri sebagai nanti untuk mencocokan antara
data di personal tracking dengan data di SAP yang di kerjakan bagian Data
Entry. Jika salah, bisa melakukan perbaikan di sistem SAP. (Weekly
Report) sebagai laporan ke kepala bagian EDM (Employee Departement
Management). (Tracker) Ketiga data untuk bagian Data Entry.
3.2 Hasil Kerja Selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

11

Berdasarkan Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Lapangan (KKL) penulis


mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman kerja selama mengikuti proses
kerja selama 1 (Satu) bulan di PT. Mitra Adiperkasa Tbk. Khususnya terkait
dengan pembuatan Employee ID karyawan baru. Berikut rincian hasil kerja
selama Kuliah Kerja Lapangan di PT. Mitra Adiperkasa Tbk :

a) Mengetahui sistem kerja pada perusahan seperti Temorary, Contract dan


Probation.
b) Memahami dokumen-dokumen yang harus dibutuhkan saat melamar pekerjaan.
c) Mengetahui proses penginputan pembuatan Employee ID dengan sistem SAP.

3.3 Pembahasan
Pengaruh Implementasi Sistem SAP Terhadap Kinerja Individu
PT. Mitra Adiperkasa Tbk
3.3.1 Landasan Teori
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu unsur dalam organisasi
atau dapat disebut juga sebagai personil, tenaga kerja, pekerja, karyawan, potensi
manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. (M.
Yani: 2012, h. 1)
Di era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal
yang mudah, oleh karena itu suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk

12

mendukung terwujudnya proses sumber daya manusia yang berkualitas.


Perusahaan yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif di mata masyarakat
tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas sumber daya manusianya.
Seperti di perusahaan PT. Mitra Adiperkasa Tbk bahwa SDM sepenuhnya
merupakan aset penting bagi perusahaan, sebab itu PT. Mitra Adiperkasa Tbk
secara berkesinambungan mengembangkan dan mendukung sepenuhnya atas
peningkatan kualitas SDM yang ada, yaitu dengan membangun sistem
pengelolaan kebijakan SDM dengan menerapkan suatu sistem standar yang
digunakan untuk menjadikan karyawan yang berintegritas, berkualitas, dan
profesional dalam bidangnya baik dalam sikap, pengetahuan dan keahliandengan
pengembangan karyawan yang bersifat komperhensif dan terintegrasi, kemudian
diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
2. System Application Product (SAP)
System Application Product (SAP) adalah produk perangkat lunak
Enterprise Resource Planning (ERP) yang mempunyai kemampuan untuk
mengintegrasikan berbagai macam aplikasi bisnis, dimana setiap aplikasi
mewakilkan area bisnis tertentu. Pada SAP transaksi keterkinian dan transaksi
proses dilakukan dengan cara real time. SAP mempunyai kemampuan untuk dapat
dikonfigurasikan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Tujuan digunakan SAP adalah
untuk

mengurangi

jumlah

biaya

dan

waktu

yang

digunakan

untuk

mengembangkan dan menguji semua programprogram yang ada di dalam satu


perusahaan. Untuk itulah kebanyakan perusahaan akan mencoba untuk

13

menggunakan teknologi yang tersedia dalam SAP. Keuntungan dari penggunaan


SAP adalah SAP mempunyai level integrasi yang sangat tinggi antara aplikasi
aplikasi individu sehingga menjamin kosistensi data terhadap sistem dan
perusahaan
implementator. SAP merupakan a table drive customization software, sehingga
perubahan persyaratan bisnis dapat dilakukan dengan cepat menggunakan
sekumpulan program umum.
3. Kinerja Organisasi
Organisasi atau perusahaan menanamkan investasi yang besar untuk
memperbaiki kinerja individual atau organisasi berkaitan dengan implementasi
teknologi dalam suatu sistem informasi (Salman Jumaili, 2005).
Secara umum kinerja (performance) didefinisikan sebagai tingkat
keberhasilan seseorang dalam melakukan kinerja. Penelitian Goodhue dan
Thompson (1995), pencapaian kinerja individu dinyatakan berkaitan dengan
pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi
informasi yang ada.
Pengukuran kinerja ini melihat dampak sistem terhadap efektifitas
penyelesaian tugas. Penilaian kinerja berhubungan dengan penyelesaian tugastugas tertentu, oleh pekerja, apakah berhasil atau gagal. Pencapaian ini juga perlu
dikaitkan dengan perilaku dari pekerja selama proses penilaian. Kinerja dalam
penelitian ini berhubungan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas oleh
individu. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dari peningkatan

14

efisiensi, peningkatan efektifitas, peningkatan produktivitas dan peningkatan


kualitas. Kinerja yang lebih baik akan tercapai jika individu dapat memenuhi
kebutuhan individu dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas (Jin, 2003).
Tingkat kesesuaian tugas teknologi yang tinggi akan dapat meningkatkan
dampak kinerja pemakai teknologi tanpa memperhatikan dalam situasi apa
teknologi dimanfaatkan (sukarela atau terpaksa). Pada suatu tingkat pemanfaatan
tertentu yang lebih besar dari nol, suatu teknologi yang memiliki tingkat kesesuain
tugas-teknologi yang tinggi akan menimbulkan kinerja yang lebih baik karena
teknologi tersebut lebih dapat memenuhi kebutuhan tugas perusahaan. Dengan
demikian kinerja individu merupakan fungsi dari pemanfaatan teknologi dan
kesesuaian tugas teknologi.
Penilaian kinerja seharusnya berdasarkan pada tugas-tugas tertentu yang
dapat atau gagal dicapai oleh individu (pemakai), dan apabila cocok maka perlu
dilakukan identifikasi perilaku individu dalam melakukan pekerjaan selama
periode penilaian. Dampak kinerja dalam penelitian ini berhubungan dengan
pencapaian serangkaiantugas-tugas individu. Kinerja yang semakin tinggi
melibatkan kombinasi dari peningkatan efesiensi, peningkatan efektivitas,
peningkatan produktivitas dan peningkatan kualitas. Untuk dapat meningkatkan
kinerja ketingkat lebih tinggi maka aktifitas kerja harus dapat diidentifikasi dan
dianalisis.
Menurut Goodhue dan Thompson (1995) ukuran variabel dampak kinerja
dinyatakan dalam dua elemen, yaitu :

15

1. Persepsi dampak dari sistem dan pelayanan komputer terhadap ke efektifan,


produktivitas
2. Persepsi dampak dari sistem dan pelayanan komputer terhadap kinerja mereka
(pemakai).
Pengukuran kinerja individual ini melihat dampak sistem yang baru terhadap
efektifitas penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja dan menjadikan
pemakai lebih produktif dan kreatif.

3.3.2 Analisis Industri


Industri adalah sekelompok perusahaan yang menghasilkan produk yang
sama atau paling tidak mirip dan merupakan pengganti satu sama lainnya.
Perusahaan dalam industri ini saling bersaing dan saling mempengaruhi, biasanya
melakukan berbagai macam strategi dalam mengejar persaingan dan profitabilitas
yang tinggi. Salah satu cara bermanfaat untuk memahami pesaing dengan analisis
industri. Dalam industri apapun, persaingan menekankan tingkat pengembalian
modal ( Capital Gain ) yang diinvestasikan ke arah tingkat yang akan dinikmati.
The Five Forces Model of Industry Competition dari Michael Porter Michael
Porter, seorang Profesor manajemen strategik dari Harvard University
menyatakan, terdapat lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam
industri, yaitu :

1. Ancaman dari pendatang baru ( threat of new entrants ). Pendatang baru


dapat membahayakan perusahaan-perusahaan yang telah ada, karena
16

menghasilkan kapasitas produksi tambahan, dimana kapasitas tambahan


ini akan menekan agar biaya bagi pembeli rendah, yang mengakibatkan
turunnya penjualan dan laba bagi perusahaan yang ada dalam industri
tersebut. Seringkali pendatang baru memiliki sumber daya dalam jumlah
besar dan memiliki kemauan yang kuat untuk memperoleh pangsa pasar.

2. Ancaman dari produk pengganti ( threat of substitute products ). Apabila


harga yang ditawarkan produk pengganti tersebut akan lebih murah/rendah
dan mutu serta kemampuan kinerja produk pengganti tersebut sama atau
melebihi dari produk sebelumnya.
3. Kekuatan tawar-menawar dari pemasok ( bargaining power of suppliers ).
Pemasok merupakan ancaman serius bagi perusahaan-perusahaan, jika
berintegrasi ke depan ke arah industri pembeli. Misalnya, produsen
pakaian yang memilih untuk membuka toko pakaian sendiri, sehingga
menjadi ancaman bagi toko pakaian yang lain, terutama bagi toko yang
dulu membeli pakaian dari produsen tersebut.
4. Kekuatan tawar-menawar dari pembeli ( bargaining power of buyers ),
dimana pembeli lebih suka membeli produk dengan harga serendah
mungkin. Hal ini mengakibatkan industri dapat memperoleh pengembalian
( laba ) serendah mungkin. Pembeli akan menuntut kualitas yang lebih
tinggi, pelayanan yang lebih baik serta harga yang murah, dimana hal ini
mendorong persaingan antar perusahaan dalam suatu industri.

17

5. Persaingan kompetitif di antara anggota industri ( rivalry among


competitive firms ), dimana perusahaan bersaing secara aktif satu dengan
lainnya untuk mencapai daya saing strategis dan laba yang tinggi.
Pencapaian hal-hal tersebut, menuntut keberhasilan yang relatif terhadap
para pesaing, dengan demikian persaingan yang terjadi antara perusahaanperusahaan tersebut distimulasi pada saat satu atau lebih perusahaan
merasakan tekanan persaingan atau apabila mereka mengidentifikasi
peluang untuk meningkatkan posisi pasar mereka. Karena perusahaanperusahaan dalam industri bergantung satu sama lain, tindakan satu
perusahaan

seringkali

mengundang

reaksi

dari

pesaingnya.

3.3.3 Analisis Perusahaan (SWOT)


Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang
merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang
perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi
perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para
pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam
teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen
pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
1. Brand yang kuat
2. Tenaga kerja terlatih
3. Lokasi anak perusahaan yang mudah dijangkau
4. Desain interior

18

5. Variasi produk
6. Saluran promosi

Weaknesses (W) yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang


merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.
Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun
organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan
atau organisasi.
1. Produk yang masih terbilang hanya untuk kelas menengah atas
2. Sumber daya yang berpotensi

Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang


merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan
peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari
peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun
organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan
datang.
1. Situasi Politik
2. Pasar yang Luas
3. Perkembangan Teknologi
Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau
19

ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk
menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada
suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak
segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang
bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
1. Pendatang baru
2. Jumlah kompetitor
3. Variasai produk dari kompetitor

20

3.3.4 Variabel

Variabel Independen : Implementasi Sistem Informasi


Variabel Depanden : Kinerja Individu

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dengan terlaksananya Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di PT. Mitra
Adiperkasa Tbk, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Aplikasi sistem yang digunakan oleh PT. Mitra Adiperkasa Tbk pada
bagian HRBP (Human Resourches Business Parther) sudah sangat bagus
dengan sistem SAP (System Analysis and Product).
b. Pembuatan Employee ID kadang terkendala sehingga dibutuhkan
keseriusan dalam menangani masalah tersebut.

4.2. Saran
4.2.1. Untuk Pihak Kampus IISIP Jakarta
Sebaiknya Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dilaksanakan lebih dari satu
bulan agar mahasiswa lebih memahami tugas yang dikerjakan selama

21

praktek dan menambah wawasan mengenai dunia kerja.


4.2.2. Untuk Pihak Perusahaan
Kelebihan tanggung jawab pada bagian EDM (Employee
Departement Management) mengakibatkan karyawan kewalahan
pada saat end periode setiap pertengahan dan akhir bulan.

DAFTAR PUSTAKA
Yani. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Mitra Wacana Media.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Nama

: Relangga Bayu Raza Putra

Tempat, Tanggal Lahir

: Cirebon, 18 November 1995

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Warga Negara

: Indonesia

Agama

: Islam

Status Perkawinan

: Belum Kawin

Alamat

: Jalan Lenteng Agung Raya Gang. Langgar No. 80


RT 004/03 Kel. Kebagusan Kec. Pasar Minggu

No. Telepon Seluler

: 087880803218

Pendidikan

: S1 Ilmu Administrasi Bisnis IISIP Jakarta

22

A. Formal

B. Informal

:-

Pekerjaan

: Mahasiswa

Pengalaman Organisasi

: 1. OSIS SMK Purnama 2 Jakarta


2. Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi
IISIP Jakarta
3. KAMMI AL-FARUQ

Orang Tua
Bapak

: Rizat Fariza

Ibu

: Elis Kurniawati

23

Anda mungkin juga menyukai