BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Salah satu perihal yang berarti dalam proses audit ialah tentang internal control ataupun
pengendalian intern. COSO ialah framework yang banyak digunakan buat pengendalian
intern tersebut. Oleh sebab itu, dalam pendidikan modul audit, berarti buat dikenal lebih
mendalam menimpa kedua frameworktersebut
B. RumusanMasalah
1. RumusanMasalah
2. Apakah yang diartikan dengan COSO itu?
3. Gimana sejarah pertumbuhan COSO
4. Apa khasiat dari COSO
5. Apa saja persamaan dan perbandingan COSO
6. Sistem Pengendalian Bagi COSO
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian COSO
1. COSO
1. COSO
2
Pada tahun 1970- an, gempar terjalin tindak korupsi di Amerika. Buat menindaklanjuti perihal
tersebut, zona eksekutif- legislatif, SEC( Securities Exchange and Commission) serta US
Congress membentuk FCPA dengan tujuan buat melawan fraud serta korupsi yang lagi gempar
tersebut. Sebaliknya pada tahun 1985, zona swasta yang disponsori oleh 5 asosiasi handal ialah:
membentuk National Commission on Fraudulent Financial Reporting ataupun diketahui pula dengan
The Treadway Commission. Tujuan dari komisi ini merupakan melaksanakan studi menimpa
fraud dalam pelaporan keuangan serta membuat rekomendasi- rekomendasi yang terpaut fraud
tersebut buat industri publik, auditor independen, SEC, serta institusi pembelajaran. Komisi ini
setelah itu merancang suatu kerangka kerja yang diketahui dengan COSO( Comittee of
Sponsoring Organizations of the TreadwayCommission).
Misi utama dari COSO merupakan buat memperkenalkan panduan untuk pasar global dalam
penyelenggaraan organisasi yang baik lewat pengembangan kerangka kerja komprehensif
COSO melaksanakan riset atas ketiga perihal tersebut dengan pertumbuhan selaku berikut:
1992
Buat mengevaluasi kontrol internal, pada tahun 1992 COSO mempublikasikan suatu kerangka
kerja pengendalian internal( Internal Control- Integrated Framework) yang jadi pedoman untuk
para eksekutif, dewan direksi, regulator, penyusun standar, organisasi profesi, serta lembaga
yang lain selaku kerangka kerja yang komprehensif buat mengukur pengendalianinternal.
1996
Menerbitkan Internal Control Issues in Derivatives Usage buat mengambil alih kerangka kerja
yang diterbitkan pada tahun 1992 yang telah usang.
1999
Menghasilkan hasil riset penangkalan fraud, Fraudulent Financial Reporting: 1987- 1997.
2004
Menerbitkan panduan terpaut ERM bernama Enterprise Risk Management– Integrated
Framework.
2006
Menerbitkan Internal Control over Financial Reporting- Guidance for Smaller Public Companies
buat mengambil alih kerangka kerja yang diterbitkan pada tahun 1996.
2009
Menerbitkan Guidance on Monitoring Internal Control Systems buat mengambil alih kerangka
kerja yang terbit tahun 2006.( Berlaku efisien 15 Desember 2014)
3
2010
Menghasilkan hasil riset penangkalan fraud kedua, Fraudulent Financial Reporting: 1998- 2007.
2013
Merivisi serta menerbitkan kembali Internal Control- Integrated Framework.( Berlaku efisien 15
Desember 2014)
C. Penggunaan COSO
1. COSO
Pihak- pihak yang ikut serta dalam pemakaian COSO merupakan dewan komisaris, manajemen,
serta pihak- pihak yang lain yang menunjang pencapaian tujuan organisasi. Manajemen
4
bertanggung jawab atas penetapan, penjagaan, serta pengawasan sistem pengendalian intern.
COSO mengasumsikan kalau entitas sudah menetapkan sendiri dari tujuan kegiatan operasinya,
tetapi COSO mengenali 3 tujuan utama dari entitas, ialah:
Dalam diagnosis resiko buat menggapai tujuan ialah membentuk sesuatu dasar buat memastikan
gimana resiko harusdikelola.
Kegiatan pengendalian buat menjamin kalau arahan manajemen dilaksanakan serta menolong
membenarkan kalau aksi yang dibutuhkan buat mengatasi resiko dalam pencapaian tujuan
entitas.
Perlunya buat mengakses data dari dalam serta luar, meningkatkan strategi yang potensial serta
sistem terintegrasi, dan perlunya informasi yang bermutu. Sebaliknya komunikasi berfokus
kepada mengantarkan kasus pengendalian intern, serta mengumpulkan informasipesaing.
Pemantauan memastikan mutu kinerja pengendalian intern sejauh waktu, tata cara yang
digunakan oleh entitas buat mengirimkan, mencerna, memelihara, serta mengakses data, dan
pelaksanaan persyaratan hukum serta peraturan.
5
Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian diperuntukan kepadamanajemen.
1. Persamaan
a) Segala tujuan dari framework COSO merupakan pengendalian dan pengawasan atas
proses danlingkungan.
B) Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian diperuntukan padamanajemen.
C) Segala sistem pelaporan serta prosedur harus menjajaki ketentuan yangberlaku.
2. Perbedaan
Indikator COSO
Fokus pengguna Manajemen
utama
Sudut pandang atas Kesatuan untuk beberapa
internal control proses secara umum
6
Tujuan dalam Pengoperasian sistem yang
internal control efektif dan efisien,
pelaporan laporan keuangan
yang andal serta kesesuaian
dengan peraturan yang
berlaku
1. sistem pengendalian internal ialah sesuatu proses yang mengaitkan dewan komisaris,
manajemen, serta personil lain, yang dirancang buat membagikan kepercayaan mencukupi
tentang pencapaian 3 tujuan berikut ini:
Ialah tanggung jawab manajemen puncak buat melaporkan dengan jelas nilai- nilai integritas
serta aktivitas tidak etis yang tidak bisa ditoleransi.
Industri wajib mengenali serta menganalisis faktor- faktor yang menghasilkan efek bisnis serta
wajib memastikan gimana triknya mengelola efek tersebut.
Sistem pengendalian internal wajib dikomunikasikan serta diinfokan kepada segala karyawan
industri dari atas sampai dasar.
5. Monitoring( pemantauan).
Sistem pengendalian internal wajib dipantau secara berkala. Apabila terjalin kekurangan yang
signifikan, wajib lekas dilaporkan kepada manajemen puncak and ke dewan komisaris.
8
BAB III
SIMPULAN
Jadi COSO merupakan sesuatu framework yang ialah inisiatif dari zona swasta yang
dibangun pada tahun 1985. Tujuan utamanya merupakan buat mengenali faktor- faktor yang
menimbulkan penggelapan laporan keuangan serta membuat saran buat kurangi
kejadiantersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
10