Anda di halaman 1dari 15

COSO

Kelompok 6 :
• Christian Liando 17021106008
• Devid Liu 17021106013
• Elbra Moningka 17021106014
• Friska Kawatu 17021106017
• Andre Lapian 17021106028
Definition
Committee of Sponsoring Organization of The
Treadway Commission (COSO) pada tahun 1992
mengeluarkan definisi tentang pengendalian internal.
Definisi COSO tentang pengendalian intern sebagai berikut:
Internal control is process, affected by entility’s
board of directors, management and other personnel,
designed to provide reasonable assurance regarding the
achievement of objectives in the following categories:
• Effectiveness and efficiency of operations
• Realibillty of Financial Reporting
• Compliance with Applicable laws and regulations
Founder
Kerangka konseptual pengendalian internal (COSO)
sekarang telah menjadi standar di seluruh dunia untuk
membangun pengendalian internal. The Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission’s
didirikan pada tahun 1985, yang merupakan aliansi dari
lima organisasi profesi diantaranya :
• Financial Executives International (FEI)
• the American Accounting Association (AAA)
• the American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA)
• the Institute of Internal Auditors (IIA)
• the Institute of Management Accountants (IMA)
(formerly the National Association of Accountants).
VISI COSO :
Menjadi pemikiran pemimpin yang diakui di pasar global pada
pengembangan di bidang risiko dan pengendalian yang
memungkinkan tata kelola organisasi yang baik dan pengurangan
kecurangan.

MISI COSO :
Memberikan pemikiran kepemimpinan melalui pengembangan
kerangka kerja dan pedoman yang komprehensif tentang
manajemen risiko perusahaan , pengendalian internal dan
pencegahan kecurangan yang dirancang untuk meningkatkan
kinerja organisasi dan tata pemerintahan dan untuk mengurangi
tingkat kecurangan dalam organisasi .
Mission

Tujuan pembentukan komisi adalah untuk melakukan


penelitian mengenai kecurangan dalam pelaporan keuangan
(fraudulent on financial reporting) dan merumuskan
rekomendasinya.
Misi utama dari COSO adalah “Memperbaiki/meningkatkan
kualitas laporan keuangan entitas melalui etika bisnis,
pengendalian internal yang efektif, dan corporate
governance.”
COSO Internal Control

Untuk menindaklanjuti rekomendasi dari komisi


treadway, COSO mengembangkan studi mengenai sebuah
model untuk mengevaluasi pengendalian internal. Pada
tahun 1992, menyelesaikan studi tersebut dengan
memperkenalkan sebuah “kerangka kerja pengendalian
internal” yang akhirnya menjadi sebuah pedoman bagi para
eksekutif, dewan direksi, regulator, penyusun standar,
organisasi profesi , dan lainnya sebagai kerangka kerja yang
komprehensif untuk mengukur efektifitas pengendalian
internal mereka.
COSO 2013 tidak mengubah lima komponen pengendalian
intern yang telah dipakai sejak COSO 1992. Tentu saja
penjelasannya tetap mengalami penyempurnaan. Penjelasan
singkat dari komponen-komponen tersebut adalah sebagai
berikut.
Components Of Internal Control
• A control environment (lingkungan pengendalian).
Merupakan tanggung jawab manajemen puncak untuk menyatakan
dengan jelas nilai-nilai integritas dan kegiatan tidak etis yang tidak
dapat ditoleransi.
• Risk assessment (penaksiran resiko).
Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor
yang menciptakan resiko bisnis dan harus menentukan bagaimana
caranya mengelola resiko tersebut.
• Control activities (kegiatan pengendalian).
Untuk mengurangi terjadinya kecurangan, manajemen harus
merancang kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi resiko
tertentu yang dihadapi perusahaan.
• Information and communication (informasi dan komunikasi).
Sistem pengendalian internal harus dikomunikasikan dan diinfokan
kepada seluruh karyawan perusahaan dari atas hingga bawah.
• Monitoring (pemantauan).
Sistem pengendalian internal harus dipantau secara berkala. Apabila
terjadi kekurangan yang signifikan, harus segera dilaporkan kepada
manajemen puncak and ke dewan komisaris
Evaluate the effectiveness of Internal Control

Meskipun COSO menekankan Pengendalian


Internal sebagai suatu “proses” namun keefektifan
dari pelaksanaannya dinyatakan sebagai sebuah
kondisi dalam suatu titik waktu tertentu. Jika
defisiensi Pengendalian Internal telah
dikoreksi/dibetulkan pada saat pelaporan, COSO
menyetujui apabila laporan manajemen pada pihak
luar menyatakan bahwa Pengendalian Internal telah
berjalan efektif.
Reporting Internal Control Issues
COSO mendiskusikan bagaimana manajemen
memperoleh dan mengolah informasi jika terjadi
defisiensi Pengendalian Internal. COSO
merekomendasikan kepada personil yang
mengidentifikasi terjadinya defisiensi untuk segera
melaporkannya kepada atasan langsungnya, namun
jika informasinya sensitive maka perlu adanya jalur
khusus penyampaian informasi.
Implementation of COSO Internal
Control Framework
Framework COSO Internal Control ini sudah digunakan oleh
banyak perusahaan. Contohnya adalah PT Imanuel Agape (PT
IA) adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi alat
pemadam kebakaran (fire extinguisher) dan alat keamanan
lainnya di Indonesia, PT Sinar Fajar Baru melakukan kegiatan
bisnis dengan membangun obyek bangunan sebagai produk dari
kegiatan operasionalnya dan masih banyak perusahaan lagi. Dan
implementasi framework ini ternyata susah menjadi framework
yang diundang-undangkan atau diatur dalam perundang-
undangan di Indonesia. Seperti Unsur Sistem Pengendalian Intern
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 mengacu
pada unsur Sistem Pengendalian Intern yang telah dipraktikkan di
lingkungan pemerintahan di berbagai negara, yang meliputi:
a. Lingkungan pengendalian
Pimpinan Instansi Pemerintah dan seluruh pegawai
harus menciptakan dan memelihara lingkungan dalam
keseluruhan organisasi yang menimbulkan perilaku positif
dan mendukung terhadap pengendalian intern dan
manajemen yang sehat.
b. Penilaian risiko
Pengendalian intern harus memberikan penilaian
atas risiko yang dihadapi unit organisasi baik dari luar
maupun dari dalam.
c. Kegiatan pengendalian
Kegiatan pengendalian membantu memastikan
bahwa arahan pimpinan Instansi Pemerintah dilaksanakan.
Kegiatan pengendalian harus efisien dan efektif dalam
pencapaian tujuan organisasi.
d. Informasi dan komunikasi
Informasi harus dicatat dan dilaporkan kepada
pimpinan Instansi Pemerintah dan pihak lain yang
ditentukan. Informasi disajikan dalam suatu bentuk dan
sarana tertentu serta tepat waktu sehingga memungkinkan
pimpinan Instansi Pemerintah melaksanakan pengendalian
dan tanggung jawabnya.

e. Pemantauan
Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu
ke waktu dan memastikan bahwa rekomendasi hasil audit
dan reviu lainnya dapat segera ditindaklanjuti.
Dan dalam Pasal 58 UU No. 1 Tahun 2004 menyatakan
bahwa “Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi,
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden
selaku Kepala Pemerintahan mengatur dan
menyelenggarakan system pengendalian intern di
lingkungan pemerintahan secara menyeluruh. Sistem
pengendalian intern sebagaimana dimaksud ditetapkan
dengan peraturan pemerintah”. Disini bisa dilihat bahwa
Framework ini sudah masuk sebagai kerangka kerja
pemerintahan dalam pengelolaan keuangan yang
kegiatannya sama seperti yang dijelaskan pada kerangka
kerja framework internal control.
Sources
• Suharso, Pengendlian Intern Ala COSO terbaru,
http://www.klikharso.com/2016/07/pengendalian-
intern-coso-terbaru.html
• COSO Internal Control Intergrated Framework 2013.
• Sara Lord(2013). An Overview of COSO’s 2013
Control Intergrated Framework. McGladreyLPP.
• https://accounting.binus.ac.id/2015/09/25/sistem-
pengendalian-menurut-coso/
• https://medium.com/@khristdamay/kerangka-
pengendalian-coso-f4ecca22a10f
• http://axelmaramis-
unsrat.blogspot.co.id/2017/05/implementasi-
framework-coso-internal.html

Anda mungkin juga menyukai