Anda di halaman 1dari 3

KONSEP DAN PROSEDUR PENGENDALIAN INTERNAL

System pengendalian interal terdiri berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang diterapkan
oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan umum: (a) Menjaga aktiva perusahaan, (b)Memastikan
akurasi dan keadalan catatan serta informasi akuntansi, (c) mendorong efisiensi dalam operasional
perusahaan, (d) mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak
manajemen.

1. Memodifiksi Asumsi

Empat asumsi dasar tambahan yang membimbing para desainer serta auditor system
pengendalian internal :

a. Tanggung jawab manajeme. Konsep ini meyakinkan bahwa pembuatan dm pemeliharaan


system pengendalian internal harus menyediakan manajemen.
b. Menjamin yang wajar. System pengendalian internal harus menyediakan jaminan yang wajar
bahwa keempat tujuan umum pengendalian internal terpenuhi secara efektif dari segi biaya.
c. Metode pemrosesan data
d. Keterbatasan. Setiap pengendalian internal memiliki keterbatasan dalam efektifitasnya. Hal
meliputi: (1) memungkinkan kesalahan, (2) kemungkinan kesalahan, (3) pelanggaran
manajemen, (4) berubahnya kondisi

2. Eksposur dan Resiko

Keberadaan atau kelemahan pengendalian disebutkan sebagai ekposur. Eksposur, yang


diilustrasikan sebagai celah dalam pelindung pengendalian dalam figure dibawah, meningkatkan
resiko perusahaan mengalami kerugian keuagan atau kerugian akibat peristiwa yang tidak
diinginkan. Kelemahan dalam pengendalian internal dapat mengekspos perusahaan ke satu atau
lebih jenis resiko berikut ini: (1) penghancuran aktiva, (2) pencurian aaktiva, (3) kerusakan
informasi atau system informasi, (4) gangguan system informasi.

Gambar

3. Model pengendalian internal untuk pencegahan-pendeteksian-perbaikan

gambar

a. Pengendalian pencegahan, yaitu teknik pasif yang didesain untuk mengurangi frekuensi
terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
b. Pengendaliaan pemeriksaan, yang membentuk lini pertahanan kedua. Ini adalah berbagai
bentuk alat, teknik, dan prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi serta mengekspos
berbagai peristiwa yang tidak diinginkan dan yang dari pengendalian pencegahan
c. Pengendalian perbaikan, yaitu tindakan yang diambil untuk membalik berbagai pengaruh
kesalahaan yang terdeteksi dalam tahap sebelumnya.

4. SAS 78/COSO pengendalian Internal


Pengendalian internal yang dijelaskan dalam SAS 78 terdiri atas lima komponen :
a. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah dasar dari empat komponen pengendalian lainnya.
Berbagai elemen penting dari lingkungan adalah: (1) integrasi dan nilai etika manajemen
(2) struktur organisasi (3) keterlibatan dewan komisaris dan komite audit, jika ada, (4)
filosofi manajemen dan siklus operasional, (5) produser untuk mendelegasika tanggug
jawab dan otoritas, (6) metode manajemen untuk menilai kinerja, (7) pengaruh
eksternalm seperti pemeriksaan oleh badan pemerintahan, (8) kebijakan dan praktik
perusahaan dalam mengelola sumber daya manusianya.
b. Penilian Resiko
Perusahaan harus melakukan penilaian resiko untuk mengidentifikasi, mengnalisis, dan
mengelola berbagai resiko yang berkaitan dengan laporan keuangan. Resiko dapat
muncul atau berubah berdasarkan berbagai kondisi, seperti: (1) perubahan dalam
lingkungan eksternal, (2) resiko pasar asing, (3) pertumbuhan signifikan dan cepat yang
mengambat pengendalian internal yang ada, (4) lini produk baru, (5) perubahaan dalam
kebijakan akuntansi.
c. Informasi dan Komunikasi

System informs akuntansi yang efektif akan:

 Mengidentikasi dan mencatat semua transaksi keungan yang valid.


 Memberikan informasi secara tepat waktu mengenai berbagai transaksi dalam
perician yang memadai untuk memungkinkan klasifikasi serta laporan keuangan.
 Secara akurat mengukur nilai keuangan nilai keuangan berbagai transaksi dalam
periode waktu terjadinya.

SAS 78 masyarakat agar para auditor mendapatkan pengeruh yang cukup mengenai
system informasi perusahaan untuk memahami :

Berbagai jenis transaksi yang penting bagi laporan keuangan dan keuangan
begaimana transaksi tersebut dilakukan.
 Catatan akuntasi dan akun yang digunakan dalam pemrosesan berbagai transaksi
yang penting
 Tahanan pemrosesan transaksi yang dilibatkan dalam melakukan transaksi
hingga memasukkannya dalam laporan keuangan.
 Proses laporan keuangan ag digunakan untuk membuat laporan keuanga,
pemgugkapan, serta perkiraan akuntansi
d. Pengawasan

Pengawasan adalah proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal


serta operasi berjalan. Para auditor internal perusahaan dapat mengawasi aktivitas
entitas dalam bentuk prosedur yang terpisah. Pengawsan pada aktivitas yang
berjalan dapat diwujudkan melalui integrasi barbagai modul computer yag
terpisah kedalam system informasi yang menangkap berbagai data penting
dan/atau memungkinkan pengujian pengendalian dilakukan sebagai bagian dari
operasional rutin. Teknik lain untuk mewujudkan pengawasan pada aktivitas yang
berjalan adalah penggunaan laporan manajemen yang lengkap.

e. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk
memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk menatasi resiko
perusahaan yang telah diidentifikasi. Aktivitas pengendalian dapat
dikelompokkan menjadi dua kategori yang berbeda:

 Pengendalian computer, yaitu hal yang penting. Pengendalian ini terbagi atas dua
kelompok umum yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi.
Pengendalian umum berkaitan dengan perhatian pada keseluruhan perusahaan
seperti pengendalian atas pusat data, basis data perusahaan, pengembangan
system, dan pemeliharaan program. Pengendalian aplikasi memastikan integrasi
system tertentu seperti system pemprosesan pesanan, penjualan, utang usaha, dan
aplikasi penggajian.
 Pengendalian fisik. Jenis pengendalian ini terutama berhubungan dengan
aktivitas manusia yang digunakan dalam system akuntansi. Pembahasan
mengenai hal ini akan berkaitan dengan enam kategori aktivitas yaitu:
 Otoritas transaksi. Tujuan dari otoritas transaksi adalah untuk
memastikan bahwa semua transaksi yang diproses aleh system informasi
valid dan sesuai dengan tujuan pihak mnajemen.
 Pemisahan tugas. Salah satu aktivitas pengendalian yang penting adalah
pemisahan tugas karyawan untuk meminimalkan fungsi yang tidak boleh
disatukan. Pemisahan tugas dapat berupa berbagai bentuk, tergantung
pada berbagai kewajiban tertentu yang akan dikendalikan.
 Supervise. Dalam perusahaan kecil atau dalam berbagai area fungsional
yang kekurangan personel, pihak manajemen harus menyeimbangi
ketidakberadaan pengendalian pemisahan melalui supervise yang ketat.
 Catatan akuntasi. Catatan akuntasi terdiri atas dokumen sumber, jurnal
dan buku besar. Berbagai catatan ini menangkap esensi ekonomi dari
berbagai transaksi dan menyediaka jejak audit berbagai peristiwa
ekonomi.
 Pengendalian akses. Tujuan dari pengendalian akses adalah untuk
memastikan bahwa hanya personel yang sah memiliki akses ke aktiva
perusahaan.
 Verifikasi independen. Prosedur verifikasi adalah pemeriksaan
independen system akuntansi untuk mengidentifikasi kesalahan dan
penyajian.

Anda mungkin juga menyukai