Anda di halaman 1dari 23

Pengauditan

GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL


Internal

Jhknkmnm

L;l;l;

1
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga modul ini dapat tersusun hingga selesai. Shalawat serta salam
tidak lupa juga dihanturkan untuk junjungan Nabi agung, yaitu Nabi Muhammad yang telah
menyampaikan petunjuk Allah untuk seluruh alam.

Tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Muhammad
Ashari, SE.Ak.,M.SA.,CA. selaku dosen kami dalam mata kuliah Pengauditan II yang
senantiasa memberikan dukungan serta ilmunya sehinga kami dapat mentelesaikan tugas ini.

Dalam menyusun modul ini, penulis diberi bantuan yang bermanfaat dari berbagai
pihak baik itu berupa ide maupun bantuan materi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberi bantuan.

Penulis juga menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan modul ini
meskipun telah mendapatkan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak agar kedepannya
penulis dapat menyusun modul ini lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap modul
pembelajaran ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan khususnya kepada penulis
sendiri.

Makassar, 25 Februari 2021

Penulis

2
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..3

BAGIAN I - TINJAUAN MATA KULIAH………………………………………….4

BAGIAN II –

PENDAHULUAN……………………………………………………...6

BAGIAN III – MATERI PEMBELAJARAN…………………………………………

BAGIAN IV – RANGKUMAN……………………………………………………...20

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..23

3
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

BAGIAN I

TINJAUAN MATA KULIAH

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
khususnya bagi mahasiswa jurusan Akuntansi dengan bobot 3 SKS. Sebagaimana
tercantum dalam RPS, mata kuliah ini mempelajari tentang Dasar dan CBoK audit
internal, Rerangka audit, internal: COSO, Sarbanas-Oxley Act, CoBiT, Manajemrn
Risiko: COSO ERM, Standar Profesi Internal Audit dan Sertifikat Profesi Internal
Auditor, Prosedur Internal Audit Efektif, Bukti Audit, Program Audit, Piagam dan
Fungsi Internal Auditor, Perencanaan dan Pelaksanaan Internal Auditor,
Mendokumentasikan dan Melaporkan Hasil Audit, serta Internal Auditor dan
Governance.

B. KEGUNAAN MATA KULIAH


Kegunaan mata kuliah Pengauditan II ini bagi Mahasiswa adalah diharapkan mampu
memahami materi berikut :

1. Dasar dan CBoK audit internal


2. Rerangka audit internal: COSO
3. Sarbanas-Oxley Act
4. CoBiT
5. Manajemen Risiko: COSO ERM
6. Standar Profesi Internal Audit dan Sertifikat Profesi Internal Auditor
7. Prosedur Internal Audit Efektif
8. Bukti Audit
9. Program Audit
10. Piagam dan Fungsi Internal Audit
11. Kompetensi Internal Auditor
12. Perencanaan dan Pelaksanaan Internal Audit

4
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

13. Mendokumentasikan dan Melaporkan Hasil Audit


14. Internal Auditor dan Governance

C. SASARAN PEMBELAJARAN
1. Mampu menjelaskan konsep umum audit internal
2. Mampu menjelaskan kerangka pengendalian internal mengacu kepada konsep
COSO
3. Mampu menjelaskan latar belakang dan konsep SOA
4. Mampu menjelaskan rerangka pengendalian internal standar COBIT
5. Mampu menjelaskan manajemen risiko dan hubungannya denga ERM
6. Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan standar-standar profesi dan
sertifikat professional auditor internal
7. Mampu menjelaskan prosedur audit internal yang efektif
8. Mampu menggambakan cara pengujian, penilaian, dan evaluasi bukti audit
9. Mampu mengidentifikasi audit universe dan menyusun program audit
10. Mampu menjelaskan isi piagam audit internal
11. Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan kompetensi-kompertensi auditor
internal
12. Mampu menggambarkan dan menjelaskan proses perencanaan dan pelaksaaan
audit internal
13. Mampu mengidentifikasi dan menyusun kertas kerja dan mendokumentasi
pekerjaan audit internal
14. Mampu menjelaskan peran audit internal sebagai bagian dari governance

5
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

BAGIAN II

PENDAHULUAN

A. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkulihan, mahasiswa diharapkan mampu untuk :
1. Mampu mengaplikasikan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan bisnis
2. Mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan di bidang keahlian
akuntansinya
3. Mampu menyusun laporan audit entitas bisnis, island an sector public
4. Mampu melaksanakan proses pengauditan internal dan peyusunan laporan
audit internal secara professional serta mengkomunikasikan kepada
stakeholder

B. RUANG LINGKUP BAHAN MODUL


Modul pembelajaran ini membahas mengenai Sejarah Perkembangan Internal Audit,
Fungsi dan Tanggungjawab Audit Interal, Auditor Internal dan Auditor Eksternal,
Misi Auditor Eksternal dan Internal, Perbedaan Auditor Internal dan Auditor
Eksternal, Definisi Audit Internal, Profesi Audit Internal, Pernyataan Tanggungjawab
Audit Internal, serta Kode Etik Audit Internal.

C. MANFAAT MEMPELAJARI MODUL


Manfaat yang diperoleh mahasiswa setelah mempelajari modul ini adalah :
Mahasiswa mampu :
1. Mampu mengaplikasikan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan bisnis
2. Mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan di bidang keahlian
akuntansinya
3. Mampu menyusun laporan audit entitas bisnis, island an sector public

6
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

4. Mampu melaksanakan proses pengauditan internal dan peyusunan laporan


audit internal secara professional serta mengkomunikasikan kepada
stakeholder

D. URUTAN PEMBAHASAN
1. Sejarah Perkembangan Internal Audit
2. Fungsi dan Tanggungjawab Audit Interal
3. Perbedaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal
4. Misi Auditor Eksternal dan Internal
5. Perbedaan Antara Auditor Eksternal dan Internal
6. Definisi Audit Internal
7. Profesi Audit Internal
8. Pernyataan Tanggungjawab Audit Internal
9. Kode Etik

7
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

BAGIAN III

MATERI PEMBELAJARAN

SEJARAH PERKEMBANGAN INTERNAL AUDIT


Evolusi Audit Internal
Audit Internal telah berkembang dari sekedar profesi yang hanya menfokuskan diri
pada masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan
jasa bernilai tambah bagi manajemen. Pada awalnya, audit internal berfungsi sebagai “adik”
dari profesi auditor eksternal, dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-
angka keuangan. Namun saat ini audit internal telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu
yang berbeda dengan pusat perhatian yang lebih luas.
Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencangkup pemeriksaan dan
penilaian atas control, kinerja, risiko dan tata kelola (governance) perusahaan public maupun
private. Aspek keuangan hanyalah salah satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit
internal. Dulunya auditor internal pernah dianggap sebagai “lawan” pihak manajemen,
sekarang auditor internal mencoba menjalin kerja sama yang produktif dengan klien melalui
aktivitas-aktivitas yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Audit Internal di Abad-abad Permulaan


Sejarah audit menunjukkan bahwa profesi ini telah berkembang secara sistematik,
mengikuti perubahan yang terjadi di dunia usaha.Setidaknya ilmu dan profesi audit internal
telah dimulai pada 3.500 Sebelum Masehi.Catatan sejarah mengenai peradaban Masopotamia
menunjukkan adanya tanda-tanda kecil yang dibuat di samping angka-angka transaksi-
transaksi keuangan.Tanda-tanda seperti titik, tanda silang, dan tanda “V” yang ada pada saat
itu merupakan potret dari system verifikasi yang telah dijalankan. Seseorang menyiapkan
laporan transaksi ; orang lain akan memverifikasi (memeriksa) laporan tersebut. Kontrol
internal, system verifikasi dan konsep pembagian tugas kemungkinan telah dilakukan pada
masa-masa itu.

8
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

Sejarah mencatat bahwa masyarakat Mesir, Cina, Persia dan Yahudi pad abad-abad
permulaan juga menerapkan system yang sama. Orang-orang Mesir misalnya mensyaratkan
adanya saksi dalam transaksi penyerahan padi ke lumbung desa dan mensyaratkan adanya
dokumen yang sah untuk transaksi tersebut.

Audit Internal di Abad-abad Pertengahan


Kitika Kerajaan Romawi jatuh, system moneter dan control internal pun ikut hancur.
Baru pada akhir abad pertengahan para penguasa meminta bukti penerimaan yang menjadi
hak mereka.Para raja dan hakim memerapkan audit awal, yang kemudian diikuti oleh abdi
Negara yang ditunjuk selanjutnya.
Perdagangan Italia yang ekspresif pad abad ke 13 membutuhkan pencatatan yang
lebih rumit sehingga lahirlah system pembukuan berpasangan (double – entry), yakni setiap
transksi dicatat baik pada sisi debit maupun kredit. Sistem ini membantu para pengusaha
mengintrol transksi dengan para palnggan dan pemasok serta juga membantu mereka
mengawasi pekerjaan karyawannya. Audit dilakukan dengan serius. Bahkan auditor yang
mewakili Ratu Isabella ikut menemani Columbus menjajah dunia.

Audit Internal di Masa Revolusi Industri


Audit sebagimana dikenal sekarang, dimulai krtika terjadi revolusi industry di Inggris.
Perusahaan – perusahaan mempekerjakan akuntan untuk memeriksa catatan keuangannya.
Lebih dari sekedar “mendengarkan”, verifikasi audit kemudian berkembang menjadi vefikasi
catatan tertulis dan perbandingan angka-angka yang tertera pada jurnal dengan bahan bukti
dokumennya.

Audit Internal di tahun-tahun Belakangan ini


Audit bersamaan dengan investasi yang dilakukaan orang-orang Ingris , melintasi
lautan menuju Amerika Serikat pada abad ke 19. Orang-orang Inggris yang kaya raya
meninvestasikan dana yang cukup besar di perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, dan
mereka menginginkan adanya verifikasi independen atas investasi mereka. Auditor-auditor
Inggris membawa metode dan prosedur audit yang kemudian diadaptasi Koloni Inggris demi
kepentingan mereka sendiri.
Munculnya Undang-Undang Perushaan Inggris menyebabkan pertanggungjawaban
kepda investor. Amerika Serikat tidak memiliki undang-undang seperti ini : sehingga audit

9
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

merupakan pengganti yang memenuhi kebutuhan para pengusaha. Kebutuhan ini memberikan
tekanan pada audit neraca dengan lebih menitikbertakan pada pendekatan nalitis akaun-akun
di laporan keuangan.

Audit di Amerika Serikat


Setelah Perang Dunia I, perekonomian Amerika Serikat mengalami peningkatan.
Banyak perusahaan mempublikasikan laporan keuangan yang diaudit meskipun tidak
disyaratkan. Namun pada umumnya audit lebih ditujukan untuk kepentingan para banker
yang mencurigai pelaoran di neraca yang kelihatannya terlalu optimis, sehingga
mememrlukan verifikasi yang independen dan dapat dipercaya.
Perkembangan audit internal selanjutnya bisa dikatakan bersumber dari peningkatan
kompleksitas operasi perusahaan dan pemerintah.Pertumbuhan perusahaan mambatasi
kemampuan manajer untuk mengawasi masalah operasional sehingga menjadikan audit
internal sebuah fungsi yang semakin penting.

Pencapaian Identitas Diri Auditor Internal


Selama beberapa tahun, auditor eksternal terus memberikan pengaruh terhadap
perkembangan audit internal.Audit internal modern mulai muncul pada tahun 1941 ketika
Ikatan Auditor Internal-Institute of Internal Auditors (IIA)-dibentuk. Sejak saat itu para
auditor internal memperluas ruang lingkup audit untuk rnenilai semua aspek yang berkaitan
dengan operasional perusahaan.Sejak saat itu profesi auditor internal menjadi setara dengan
auditor eksternal.
Istilah auditor internal (internal auditor) dan audit internal (internal auditing)
menimbulkan perdebatan konotasi pada sebagian IIA. Mereka mencari istilah atau frase yang
bisa lebih baik menjelaskan peranan auditor internal, namun tak satu pun istilah yang muncul
John B. Thurston, salah seorang pendiri IIA tahun 1941 menyatakan:
“Anda akan mengakui betapa tidak memaadainya frase “auditor internal”.
Beberapa tahun yang lalu mungkin istilah tersebut sudah cukup untuk
mendeskripsikan pendahulu-pendahulu kita di dalam profesi ini.Tetapi saat ini, audit, dalam
arti yang sebenarnya, hanyalah satu fungsisaja yung diemban auditor intenal.Anggom-
anggota komite organisasi kita telah memikirkan kemungkinan digunakannya beberapa frase

10
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

atau istilah yang lain dan akhirnya menyimpulkan bahwa kita harus tunduk pad keputusan
terdahulu.”
Para pendiri IIA berharap bahwa tindakan nyata akan lebih berrnanfaat bagi profesi
auditor internal dalam mencapai jati dirinya ketimbang mencari istilah yang mendeskripsikan
profesi tersebut. Tahun 1941 dapat dikatakan tidak melahirkan profesi yang sama sekali baru
seperti kelahiran kota Athena yang dibangun oleh Zeus, namun memunculkan harapan bagi
para pendiri yang memimpikan audit internal sebagai sebuah profesi yang menyediakan
penelaahan independen atas semua aktivitas perusahaan, tidak hanya berkenaan dengan
verifikasi aspi-aspek keuangan saja.

Fungsi dan Tanggungjawab Audit Internal dan Tanggung JaAudit

Fungsi audit internal sangatlah dibutuhkan dalam perusahaan, karena dengan


adanya audit internal dalam perusahaan maka terdapat fungsi pengawasan yang
independen yang akan menjadi sumber informasi internal mengenai kinerja yang ada
di dalam perusahaan.
Dalam Standar Profesi Audit Internal (SPAI) (2004: 8-13) merupakan
pedoman bagi auditor internal dalam melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya,
dalam SPAI dikatakan bahwa fungsi dan tanggung jawab audit internal adalah:
1. Independensi dan Objektivitas

Fungsi audit internal harus independen dan auditor internal objektif dalam
melaksanakan pekerjannya (1110, SPAI).
2. Keahlian dan Kecermatan Profesional

Menyatakan penugasan harus dilaksanakan dengan memperhatikan keahlian


dan kecermatan professional. Fungsi auditor internal secara kolektif harus
memiliki atau memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab (1210, SPAI).
3. Program Quality Assurance

Fungsi Audit Internal menyatakan penanggung jawab fungsi audit internal


harus mengembangkan dan memelihara program jaminan dan peningkatan
kualitas yang mencakup seluruh aspek dari fungsi audit internal dan secara
terus-menerus memonitor efektivitas (1300, SPAI).
4. Pengendalian Intern Fungsi Audit Internal

11
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

Menyatakan bahwa penanggung jawab fungsi audit internal harus mengelola


fungsi audit internal secara efektif dan efisien untuk memastikan bahwa
kegiatan fungsi tersebut memberikan nilai tambah bagi organisasi (2000,
SPAI)
5. Lingkup penugasan
Menyatakan fungsi audit internal melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi
terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan governance,
dengan menggunakan pendekatan yang sistematis

Menurut Hiro Tugiman (2006: 34) menyatakan bahwa pimpinan audit


internal harus mengelola bagian audit internal secara tepat. Pimpinan audit internal
bertanggung jawab mengelola bagian audit internal sehingga :
1. Pekerjaan pemeriksaan memenuhi tujuan umum dan tanggung jawab yang
disetujui oleh manajemen senior dan diterima oleh dewan
2. Sumber daya bagian audit internal digunakan secara efisien dan efektif.
3. Pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar profesi.
Pimpinan Audit Internal :

a) Memiliki pernyataan tentang tujuan, kewenangan dan tanggung jawab


untuk bagian audit internal.
b) Menetapkan rencana bagi pelaksana tanggung jawab bagian audit
internal.
c) Membuat berbagai kebijakan dan prosedur secara tertulis sebagai
pedoman bagi staf auditor.
d) Menetapkan suatu program untuk menyeleksi dan
mengembangkan sumber daya manusia pada bagian audit internal.
e) Mengkoordinasi usaha atau kegiatan audit internal dengan auditor
eksternal.
f) Menetapkan dan mengembangkan program pengendalian mutu untuk
mengevaluasi berbagai kegiatan dari bagian audit internal.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi audit internal adalah
sebagai alat bantu manajemen untuk menilai efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
struktur pengendalian intern perusahaan, kemudian memberikan hasil yang berupa
saran atau rekomendasi dan memberikan nilai tambah bagi manajemen yang akan
12
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

dijadikan landasan untuk mengambil keputusan atau tindakan selanjutnya. Pimpinan


audit internal bertanggung jawab mengelola bagian audit internal dan mengelola
bagian audit internal dengan tepat dan baik.

Auditor Eksternal dan Auditor Internal


Aktivitas audit internal dan eksternal bisa jadi tumpang tindih dalam hal-hal seperti
penelaah kecukupan kontrol pada akuntansi, namun perbedaan antara kedua bidang ini jauh
lebih banyak daripada kesamaannya akibat adanya tujuan yang berbeda. Pengalaman di
bidang akuntansi dapat membantu dalam penyusunan program audit, mengevaluasi sistem,
menganalisis transaksi, mengidentifikasi kerusakan produk, dan mempersiapkan kertas kerja,
sehingga banyak auditot internal direkrut dari profesi akuntan publik. Apalagi, banyak Kantor
Akuntan Publik (KAP) telah mulai menawarkan jasa audit internal bagi perusahaan. Perlu
dicatat bahwa akuntan yang menerapkan teknik-teknik audit ala akuntan public tanpa
mengubah cara pandangnya pada saat mengerjakan proyek audit internal bisa melupakan hal-
hal penting yang seharusnya dipertimbangkan oleh seorang auditor internal.

Misi Auditor Eksternal Dan Internal


Tanggungjawab utama auditor eksternal adalah memberikan opini atas laporan
keuangan perusahaan.Tujuan auditor eksternal adalah menentukan kewajaran penyajian
posisi keuangan perusahaan dan hasil-hasil tersebut.Juga, mereka harus meyakinkan dirinya
sendiri bahwa laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip-priusip akuntansi yang
berlaku umum (generalbf accepted Accounting – GAAP) dan diterapkan secara konsisten
dengan tahun sebelumnya; dan bahwa aktiva diamankan dengan semestinya.
Auditor Internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan
tanggung jawab mereka secara efektif. Audit internal bertindak sebagai penilai independen
untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan
kontrol serta etisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan
yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan perusahaan dan risiko-risiko terkait
dalam meujalankan usaha.

Perbedaan antara Auditor Eksternal dan Internal

13
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

Penelaahan internal atas kontrol-kontrol di bidang akuritansi merupakan hal yang


panting, dan auditor internal haruslah terlibat dalam hal ini; namun itu bukanlah misi utama
mereka. Kerugian akibat proses produksi yang salah, perekayasaan, pemasaran, atau
pengelolaan persediaan bisa jadi lebih besar dibandingkan kerugian akibat kelemahan di
bidang Ennngan. Kontrol manajemen atas aktivitas keuangan telah semakin kuat selama
beberapa tahun ini, namun masih ada beberapa hal yang mengandung
kelemahan.Penggelapan dapat merugikan purmahaan; kesalahan manajemen dalam
mengelola sumber daya dapat membuat perusahaan bangkrut.Dari sini terlihat satu perbedaan
mendasar antara audit internal modern. Audit eksternal memiliki fokus yang sempit,
sementara audit internal memiliki ruang lingkup yang komprehensif.

Auditor aksternal tidak terlalu memerhatikan kecurangan dan pemborosan yang tidak
memilki dampak yang signifikan, atau tidak material, terhadap laporan keuangan. Di lain
pihak, auditor internal sangat memerhatikan pemborosan dan kecurangan, dari mana pun
sumbernya dan sekecil apapun jumlahnya. Perhatian ini bukanlah berasal dari pentingnya
memeriksa setiap penyimpangan yang kecil, namun lebih disebabkan oleh pemahaman
bahwa penyimpangan-penyimpangan kecil bisa menjadi besar sehingga dapat menggoyahkan
pilar-pilar perusahan.
Perbedaan utama antara auditor internal dan eksternal dsarikan pada table- berikut ini,
posisi dan focus perhatian dari auditor internal modern dibandingkan dengan auditor
eksternal yang berorientasi pada aspek keuangan :

Auditor Internal Auditor Eksternal


Merupakan karyawan perusahaan atau bisa Merupakan orang yang independen di laur
saja merupakan entitas independent perusahaan
Melayani kebutuhan organisasi meskipun Melayani pihak ketiga yang memerlukan
fungsinya harus dikelola oleh perusahaan informasi keuangan yang dapat diandalkan
Fokus pada kejadian-kejadian dimasa depan Fokus pada ketepatan dan kemudahan
dengan mengevaluasi kontrol yang dirancang pemahaman dari kejasin-kejasian masa lalu
untuk meyakinkan pencapaian tujuan yang dinyatakan dalam laporan keuangan
organisasi
Langsung berkaitan dengan pencegahan Sekali-sekali memerhatikan pencegahan dan
kecurangan dalam segala bentuk atau mendeteksi kecurangan secara umum namun
perluasan dalam setiap aktivitas yang ditelaah akan memberikan perhatian lebih bila
kecurangan tersebut akan mempengaruhi

14
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

laporan keuangan secara material


Independen terhadap aktivitas yang diaudit, Independen terhadap manajemen dan dewan
tetapi siap sedia untuk menangggapi diraksi baik dalam kenyataan maupun secara
kebutuhan dan keinginan dari semua mental
tingkatan manajemen
Menelaah aktivitas secara terus menerus Menelaah catatan-catatan yang mendukung
laporan keuangan secara periodik biasanya
sekali dalam setahun

Auditor internal dan eksternal haruslah berkoordinasi. Teknik-teknik yang digunakan


dalam auditkeuangan, baik yang dilakukan auditor ekstemal maupun internal bisa jadi serupa;
namun tujuan danhasil yang diharapkan bisa berbeda. Meneka mencerminkan dua profesi
yang berlainan yang harussaling menghargai satu sama lain dan memanfaatkan kelebihan
masing-masing.

Definisi Audit Internal

Auditor internal di seluruh dunia melakukan pekerjaan mereka secara berbeda


tergantung pada lingkup audit yang diinginkan manajemen senior. Akibatnya, sulit
mendefinisaikan berbagai aktivitas yang dilakukan auditor.
Beberpa difinisi audit internal modern telah dikembangkan. American Accounting
Association mendefinisikan sebagai “proses sistematik untuk secara objektif memperoleh dan
mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian-kejadian ekonomis untuk meyakinkan
derajat kesesuaian antara asersi ini dengan kreteria yang ditetapkan dan mengkomnikasikan
ke pengguna yang berkepentigan”. Definisi ini ditujukan untuk menggambarkan proses yang
dilakkukan di semua jenis audit; tetapi istilah “tindakan dan kejadian ekonomi”
mengarahpada aspek keuangan atau akuntansi.
IIA memperkenalkan Standards for the Profesional of Internal Auditing - SPPIA
(Standar) yang berisi definisi berikut ini :
“Audit intenal adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan
untukmemeriksa dan mengevaluasi aktivifas-akfivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada
perusahaan”.
Pernyataan ini jelas merupakan pendahuluan, bukan sebuah definisi karena tidak
memberikan pemaparan lebih jauh mengenai tanggungjawab auditor internal, dan juga tidak
menekankan bahwa audit tidak lagi hanya berkaitan dengan aspek akuntansi.
15
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

Pada tahun1998 IIA membentuk Kelompok Kerja yang Merumuskan Pedoman


(Guidance Task Force – GTF) yang ditugaskan untuk mempertimbangkan perubahan-
perubahan yang mungkin dilakukan terhadap Standar dan pedoman lainnya. Salah satu
elemen terpenting GTS adalah mengembangkan suatu definisi baru untuk audit internal yang
mampu menangkap esensi modern dari profesi tersebut secara jelas dan ringkas.
Dalam melaksanakan hal tersebut, GTF mempertimbangkan komentar dan saran dari para
anggota IIA, serta definisi berbasis kompetensi yang muncul dari draft pendahuluan
Competency Fremwork fot Internal Audit (CFIA), yang dipublikasikan pada tahun 1999 oleh
IIA Research Foundation. GFIA mendefinisikan audit internal sebagai “ proses yang
membantu perusahaan memperoleh keyakinan bahaw risiko-risiko yang mungkin dihadapi
telah dipahami dan dikelola dengan layak dalam konteks perubahan yang dinamis”.
Pada musim semi tahun 1999 GTF menyerahkan definisi untuk ditanggapi oleh para anggota
IIA :
“Audit internal adalah sebuah aktivitas konsultasi dan keyakinan objektif yang dikelola
secara independen di dalam organisasi dan diarahkan oleh filosofi penambahan nilai
untukmeningkatkan operasional perusahaan. Audit tersebut membantu organisasi dalam
mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko, kecukupan kontrol dan
pengelolaan organisasi”.
“Audit internal merupakan profesi yang dinamis dan terus berkembang yang mengantisipasi
perusahan dalam lingkungan operasinya dan beradaptasi terhadap perubahan dalam struktur
organisasi, proses, dan teknologi. Profesionalisme dan komitmen yang tinggi difasilitasi
dengan berkerja dalam kerangka praktik profesianal yang dikembangkan oleh Institute of
Internal Auditors.”
Pada bulan Juli 1999 Dewan Direksi IIA mengadopsi definsi berikut :
“Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan abjektif dan konsultasi yang
dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit
tersebut membantu orgasniasi mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang
sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses
pengelolaan risiko, kecukupan kontrol dan pegelolaan organasasi”.

Profesi Audit Internal

16
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

Katalog kriteria berikut ini sering, dligunakan untuk menilai kualitas profesional suatu
jabatan:
1. Pelayanan kepada publik. Auditor intemal memberikan jasa untuk
meningkatkan pengunaan sumber daya secara efisien dam efektif. Kode etik
profesi ini mensyaratkan anggota IIA menghindari terlibat dalam kegiatan
ilegal. Auditor internal juga melayani publik melalui hubungan kerja mereka
dengan komite audit, dewan direksi dan badan pengelola lainnya.
2. Pelatihan khusus berjaugka panjang. Dalam beberapa kasus dan beberapa
negara di dunia, departemen audit internal menerima orang yang memiliki
pendidikan atau pelatihaan yang bervariasi. Hanya orang-orang yang
menunjukkan keahlian, lulus tes, dan mendapatkan sertifikat yang dapat
menyebut dirinya profesional.
3. Menaati kode etik. Anggota IIA harus menaati Kode Etik IIA. Mereka juga
harus menaati Standar.
4. Menjadi anggota asosiasi dan menghadiri pertemuan-pertemuan. IIA memang
sebuah asosiasi profesional. Di beberapa negara, termasuk di Amerika Serikat,
IIA menerima anggota-anggota yangbekerja sebagaiauditor internal, tetapi
belum memiliki sertiflkat. Di negara-negara Iainnya, sepertiIrlandia dan Inggris,
lulus ujian tertentu merupakan syarat untuk menjadi anggota penuh. IIA
mungkin suatu saat membentuk cabang terpisah, yang dibatasi hanya untuk
Auditor Internal Bersertifikat (Certified Internal Auditor – CIA) yang harus
mengikuti program pendidikan berkelanjutan.
5. Publikasi jurnal yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian praktik
IIAmempublikasikan jurnal teknis, yang bernama Internal Auditor, serta buku
teknis, jurnal penelitian, monografi,penyajian secara audiovisual, dan bahan-
bahan instruksional lainnya. Kontribusi tulisan diberikanoleh para praktisi dan
juga akademisi serta para ahli Iainnya.
6. Menguji pengetahuan para kandidat auditor bersertifikat. IIA memulai program
sertifikasi ditahun 1974. Kandidat harus lulus ujian yang diselenggarakan
selama dua hari yang mencakup beberapa materi. Kandidat yang lolos berhak
mendapatkan gelar Certifed Internal Auditor (CIA). Sebagai dasar
penyelenggaran ujian IIA menerbitkan Common Body of Knowledge (Dasar-
dasar Pengetahuan) untuk orang-orang yang ingin mempersiapkan diri

17
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

menghadapi ujian. Pada tahun 1999 Competency Framework for Internal


Auditors (CFIA) diterbitkan sebagai pengganti edisi ketiga Common Body of
Knowledge.
7. Lisensi oleh negara atau sertifikasi oleh dewan. Profesi auditor internal tidak
dibatasi oleh izin. Siapa pun yang dapat meyakinkan pemberi kerja mengenai
kemampuan dibidang audit internal bisa direkrut, dan di beberapa organisasi
tidak adanya srtifikat tidak terlalu menjadi masalah. Siapa pun yang bekerja
sebagai auditor internal dapat menandatangani laporan audit internal dan
menyerahkan opini audit internal.

Pernyataan Tanggug jawab Audit Inernal

Pernyataan Tanggung Jawab Audit Internal yang asli diterbitkan oleh IIA pada tahun
1947.Pernyataan tersebut (yang sekarang telah dihapus) direvisi tahun 1990, dengan
memasukkan konsep-konsep yang telah dibangun sebelumnya, termasuk perubahan yang
diperlukan untuk profesi pada saat itu. Dari sudut pandang evolusuoner, manark untuk
disimak beberapa perubahan besar yang telah dilakukan :
1. Kata-kata “pernyataan tentang" ditambahkan ke judul pada Pernyataan 1957. Pada
tahun 1981 judul yang memuat kata-kata “auditor internal” diubah menjadi “audit
internal" untuk menyesuaikan dengan judul Standar.
2. Pernyataan tahun 1947 berisikan Pendahuluan yang menunjukkan persetujuan dari
Dewan Direksi IIA dan mengarah pada perubahan profesi yang konstan; tetapi
kemudian Pendahuluandihapuskan pada Pernyataan 1971.
3. Kata-kata “sebagai jasa kepada manajemen” pertama kali ditambahkan pada
Pernyataan 1957,tetapi Standar kemudian memperluas konsep jasa auditor internal
untuk mencakup lembaga-lembaga pembuat kebijakan seperti dewan direksi. Kata
“manajemen” juga kemudian diubah menjadi “organisasi” pada Pernyataan 1981.
4. Pada Pernyataan 1971 frase “akuntansi, keuangan dan operasional lainnya” digantikan
dengan satu kata “operasional” untuk menggambarkan sifat komprehensif dari audit
internal yangmodern. Aspek akuntansi dan keuangan menjadi bagian dari audit
internal, bukan alasan utama dari keberadaannya.
5. Pernyataan 1957 berisi kata-kata “menyediakan analisis objektif, penilaian,
rekomendasi, dan tanggapan yang berkaitan kepada pihak manajemenf”. Pernyataan
1981 menambahkan kata “nasihat” untuk menyesuaikan dengan Standar dan

18
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

menunjukkan bahwa auditor internal lebih berperan sebagai penasihat, bukan


pengkritik.
6. Pernyataan 1947 berisi kata-kata ‘menelaah dan menilai kinerja berdasarkan
kebijakan, rencana dan prosedur”. Pernyataan 1957 mernperluas konsep ini dengan
“kualitas kinerja dalam melakukan tanggung jawab yang diemban”. Hal ini dilakukan
untuk menunjukkan bahwa tanggung jawab auditor internal bukan sekadar menilai
ketaatan terhadap peraturan.
7. Berdasarkan Pernyataan 1971, “tanggung jawab audit internal harus diterapkan secara
jelas dalam kebijakan manajemen”. Pernyataan 1981, mengikuti Standar,
menyarankan bahwa kebijakan mengenai audit internal tidak hanya haruss disetujui
oleh manajemen tetapi juga diterima oleh dewan.
8. Rujukan pertama ke Kode Etik muncul di Pernyataan 1971. Pernyataan 1981 juga
menambahkan rujukan ke Standar.
9. Mengoordinasikan pekerjaan audit internal dengan pekerjaan lainnya pertama kali
disebutkan dalamPernytaan 1971. Pemyataan ini tidak hanya menyebutkan bahwa
auditor internal harusberkoordinasi dengan auditor eksternal, tetapi juga dengan
kelompok control lainnya seperti bagian keamanan, keselamatan kerja, control mutu
dan rekayasa industri.

Kode Etik

Kode etik profesional disusun sebagai hasil dari hubungan yang khusus antara
anggota profesi dan klien mereka. Praktik profesional tidak menjauhi orang-orang yang
mereka layani. Prinsip bisnis “hati-hati kepada pembeli” tidak berlaku ketika para profesional
memberi jasa ke orang awam. Klein harus mempercayai para profesional berdasarkan
perilaku yang teis. Kepercayaan ini akan meningkat bila para profesional diminta bersumpah
melayani publik dengan jujur dan rajin untuk bertindak berdasarkan aturan yang ketat dan
perilaku yang etis. Kepercayaan juga akan meningkatjika organisasi yang membutuhkan jasa
profesional yajin bahwa para profesional yang melanggar kode etik mereka akan dikenakan
sanksi oleh rekannya. Jadi, pada setiap profesi apa pun kode etik yang ditetapkan oleh
lembaga profesional akan menambah nilai bagi profesi tersebut.

19
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

BAGIAN IV

RANGKUMAN

Audit Internal telah berkembang dari sekedar profesi yang hanya menfokuskan diri
pada masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan
jasa bernilai tambah bagi manajemen. Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang
mencangkup pemeriksaan dan penilaian atas control, kinerja, risiko dan tata kelola
(governance) perusahaan public maupun private. Sejarah audit menunjukkan bahwa profesi
ini telah berkembang secara sistematik, mengikuti perubahan yang terjadi di dunia
usaha.Setidaknya ilmu dan profesi audit internal telah dimulai pada 3.500 Sebelum Masehi.

Catatan sejarah mengenai peradaban Masopotamia menunjukkan adanya tanda-tanda


kecil yang dibuat di samping angka-angka transaksi-transaksi keuangan.Tanda-tanda seperti
titik, tanda silang, dan tanda “V” yang ada pada saat itu merupakan potret dari system
verifikasi yang telah dijalankan. Sejarah mencatat bahwa masyarakat Mesir, Cina, Persia dan
Yahudi pad abad-abad permulaan juga menerapkan system yang sama. Orang-orang Mesir
misalnya mensyaratkan adanya saksi dalam transaksi penyerahan padi ke lumbung desa dan
mensyaratkan adanya dokumen yang sah untuk transaksi tersebut. Kitika Kerajaan Romawi
jatuh, system moneter dan control internal pun ikut hancur.

Baru pada akhir abad pertengahan para penguasa meminta bukti penerimaan yang
menjadi hak mereka.Para raja dan hakim memerapkan audit awal, yang kemudian diikuti oleh
abdi Negara yang ditunjuk selanjutnya. Perdagangan Italia yang ekspresif pad abad ke 13
membutuhkan pencatatan yang lebih rumit sehingga lahirlah system pembukuan berpasangan
(double – entry), yakni setiap transksi dicatat baik pada sisi debit maupun kredit. Bahkan
auditor yang mewakili Ratu Isabella ikut menemani Columbus menjajah dunia. Audit
sebagimana dikenal sekarang, dimulai krtika terjadi revolusi industry di Inggris. Audit
bersamaan dengan investasi yang dilakukaan orang-orang Ingris , melintasi lautan menuju
Amerika Serikat pada abad ke 19. Amerika Serikat tidak memiliki undang-undang seperti
ini : sehingga audit merupakan pengganti yang memenuhi kebutuhan para pengusaha. Setelah
Perang Dunia I, perekonomian Amerika Serikat mengalami peningkatan.

Banyak perusahaan mempublikasikan laporan keuangan yang diaudit meskipun tidak


disyaratkan. Selama beberapa tahun, auditor eksternal terus memberikan pengaruh terhadap
perkembangan audit internal.Audit internal modern mulai muncul pada tahun 1941 ketika

20
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

Ikatan Auditor Internal-Institute of Internal Auditors (IIA)-dibentuk. Sejak saat itu para
auditor internal memperluas ruang lingkup audit untuk rnenilai semua aspek yang berkaitan
dengan operasional perusahaan.Sejak saat itu profesi auditor internal menjadi setara dengan
auditor eksternal. Istilah auditor internal (internal auditor) dan audit internal (internal
auditing) menimbulkan perdebatan konotasi pada sebagian IIA. Mereka mencari istilah atau
frase yang bisa lebih baik menjelaskan peranan auditor internal, namun tak satu pun istilah
yang muncul John B. “Anda akan mengakui betapa tidak memaadainya frase “auditor
internal”.

Beberapa tahun yang lalu mungkin istilah tersebut sudah cukup untuk
mendeskripsikan pendahulu-pendahulu kita di dalam profesi ini.Tetapi saat ini, audit, dalam
arti yang sebenarnya, hanyalah satu fungsisaja yung diemban auditor intenal.Anggom-
anggota komite organisasi kita telah memikirkan kemungkinan digunakannya beberapa frase
atau istilah yang lain dan akhirnya menyimpulkan bahwa kita harus tunduk pad keputusan
terdahulu.

Para pendiri IIA berharap bahwa tindakan nyata akan lebih berrnanfaat bagi profesi
auditor internal dalam mencapai jati dirinya ketimbang mencari istilah yang mendeskripsikan
profesi tersebut. Menyatakan penugasan harus dilaksanakan dengan memperhatikan keahlian
dan kecermatan professional. Fungsi auditor internal secara kolektif harus memiliki atau
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tanggung jawab (1210, SPAI). Menurut Hiro Tugiman (2006: 34) menyatakan
bahwa pimpinan audit internal harus mengelola bagian audit internal secara tepat. Pimpinan
audit internal bertanggung jawab mengelola bagian audit internal sehingga. Dari definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi audit internal adalah sebagai alat bantu manajemen
untuk menilai efisiensi dan efektivitas pelaksanaan struktur pengendalian intern perusahaan,
kemudian memberikan hasil yang berupa saran atau rekomendasi dan memberikan nilai
tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan untuk mengambil keputusan atau
tindakan selanjutnya. Aktivitas audit internal dan eksternal bisa jadi tumpang tindih dalam
hal-hal seperti penelaah kecukupan kontrol pada akuntansi, namun perbedaan antara kedua
bidang ini jauh lebih banyak daripada kesamaannya akibat adanya tujuan yang berbeda.

Auditor Internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan


tanggung jawab mereka secara efektif. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam
semua hal yang berkaitan dengan perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam meujalankan

21
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

usaha. Penelaahan internal atas kontrol-kontrol di bidang akuritansi merupakan hal yang
panting, dan auditor internal haruslah terlibat dalam hal ini; namun itu bukanlah misi utama
mereka. Audit eksternal memiliki fokus yang sempit, sementara audit internal memiliki ruang
lingkup yang komprehensif. Auditor aksternal tidak terlalu memerhatikan kecurangan dan
pemborosan yang tidak memilki dampak yang signifikan, atau tidak material, terhadap
laporan keuangan. Teknik-teknik yang digunakan dalam auditkeuangan, baik yang dilakukan
auditor ekstemal maupun internal bisa jadi serupa; namun tujuan danhasil yang diharapkan
bisa berbeda. Mereka mencerminkan dua profesi yang berlainan yang harus saling
menghargai satu sama lain dan memanfaatkan kelebihan masing-masing. Auditor internal di
seluruh dunia melakukan pekerjaan mereka secara berbeda tergantung pada lingkup audit
yang diinginkan manajemen senior.

Beberpa difinisi audit internal modern telah dikembangkan. Definisi ini ditujukan
untuk menggambarkan proses yang dilakkukan di semua jenis audit; tetapi istilah “tindakan
dan kejadian ekonomi” mengarahpada aspek keuangan atau akuntansi. Pada tahun1998 IIA
membentuk Kelompok Kerja yang Merumuskan Pedoman (Guidance Task Force – GTF)
yang ditugaskan untuk mempertimbangkan perubahan-perubahan yang mungkin dilakukan
terhadap Standar dan pedoman lainnya. Salah satu elemen terpenting GTS adalah
mengembangkan suatu definisi baru untuk audit internal yang mampu menangkap esensi
modern dari profesi tersebut secara jelas dan ringkas.

Dalam melaksanakan hal tersebut, GTF mempertimbangkan komentar dan saran dari
para anggota IIA, serta definisi berbasis kompetensi yang muncul dari draft pendahuluan
Competency Fremwork fot Internal Audit (CFIA), yang dipublikasikan pada tahun 1999 oleh
IIA Research Foundation. “Audit internal adalah sebuah aktivitas konsultasi dan keyakinan
objektif yang dikelola secara independen di dalam organisasi dan diarahkan oleh filosofi
penambahan nilai untukmeningkatkan operasional perusahaan. Audit tersebut membantu
organisasi dalam mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan
disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko,
kecukupan kontrol dan pengelolaan organisasi”. “Audit internal merupakan profesi yang
dinamis dan terus berkembang yang mengantisipasi perusahan dalam lingkungan operasinya
dan beradaptasi terhadap perubahan dalam struktur organisasi, proses, dan teknologi.

22
Pengauditan
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERNAL
Internal

DAFTAR PUSTAKA

Lawrence B.Sawyer,JD,CIA,PA, Internal Auditing Buku 2 Salemba Empat tahun 2005.


PDF e-book. Diakses 25 Februari 2021 dari http://www.books.google.com.

Tanpa Nama. Fungsi dan Tanggung Jawab Audit Internal. Diakses 25 Februari 2021 dari
https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:mCHtg0O6LiYJ:https://www.masimam.com/2016/06/fungsi-dan-tanggung-
jawab-audit-internal.html+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id

23

Anda mungkin juga menyukai