Anda di halaman 1dari 10

KETENTUAN

UMUM
PERPAJAKAN

Universitas Muhammadiyah Buton


DISUSUN OLEH :
1.HADI (102201041)
2.SHELLI BADRIAH SIDIN (102201046)
3.SASMIARTI (102201054)
4.SARIANA (102201116)
Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan
Ketentuan Umum Perpajakan adalah serangkaian aturan dan prosedur yang mengatur tentang
bagaimana proses pemungutan, penyetoran, dan pelaporan pajak, serta hak dan kewajiban Wajib Pajak
dan pihak otoritas pajak.

Sistem perpajakan yang dianut di Indonesia adalah self assesment, yaitu Wajib Pajak diberikan
kepercayaan untuk mendaftarkan diri, menghitung pajak yang terutang, menyetornya, serta melaporkan
penghitungan dan penyetoran pajak tersebut, sedangkan fungsi Direktorat Jenderal pajak adalah
melakukan pengawasan atas sistem self assesment tersebut agar Wajib Pajak melaksanakannya sesuai
dengan ketentuan undang-undang perpajakan
Pengertian wajib pajak
dan Tahun Pajak Wajib Pajak
Wajib pajak menurut UU No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah orang pribadi atau badan,
meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.

Tahun Pajak
Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib
Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.
Tahun Pajak juga digunakan sebagai penentu jangka waktu pelaporan,
pembayaran maupun penghitungannya, yakni dalam kurun waktu setahun
atau 12 bulan / sama dengan tahun kalender maupun tidak sama dengan
tahun kalender.
Kewajiban Wajib Pajak

Mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Melakukan pelaporan pajak


Wajib Pajak (NPWP)

Melaporkan usaha untuk memperoleh pengukuhan Memberikan informasi data dan dokumen yang
Pengusaha Kena Pajak akurat terkait pembukuan selama 10 tahun

Melakukan pembayaran, pemotongan/pemungutan


Tata Cara Pendaftaran Wajib
Pajak
Wajib pajak mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke
Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan
( KP2KP ) setempat dengan melampirkan :
1.Untuk WP Orang Pribadi Usahawan
• Foto copy KTP bagi penduduk Indonesia, atau Foto copy Paspor ditambah surat keterangan tempat
tinggal dari Instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing.
• Surat keteranagan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari Instansi yang berwenang
minimal Lurah atau Kepala Desa.
1.Untuk WP Orang Pribadi Non Usahawan
• Foto copy KTP bagi penduduk Indonesia, atau foto copy Paspor ditambah surat keterangan tempat
tinggal dari Instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa.
Tata Cara Pendaftaran Wajib
Pajak
1.Untuk WP Badan
• Foto copy Akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukan dari Kantor
Pusat bagi BUT.
• Foto copy KTP bagi penduduk Indonesia, atau foto copy Paspor ditambah surat keterangan tempat
tinggal dari Instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing.
• Surat keterangan tempat kegiatan usaha dari Instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala
Desa.
1.Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut/Pemotong
• Foto copy KTP Bendaharawan
• Foto copy surat penunjukan sebagai bendaharawan
Tata Cara Pendaftaran Wajib
Pajak
1. Untuk Joint Operation sebagai wajib pajak Pemotong/Pemungut
• Foto copy Perjanjian Kerja Sama sebagai (Joint Operation)
• Foto copy NPWP masing-masing anggota (Joint Operation)
• Foto copy KTP bagi penduduk Indonesia, Foto copy Paspor ditambah surat keterangan tempat
tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah
seorang pengurus (Joint Operation)
• Bagi wajib pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha atau wanita kawin tapi pisah harta
harus melampirkan foto copy surat keterangan terdaftar. Apabila permohonan ditandatangani orang
lain harus dilengkapi dengan surat kuasa khusus.
Sanksi Pajak, apabila Melanggar Kewajiban
Mendaftarkan Diri Dan Membayar Pajak

Sanksi pajak adalah suatu jaminan yang digunakan sebagai control pemerintah agar wajib pajak menaati peraturan
undang-undang perpajakan yang berlaku. Sebagaimana diatur dalam Pasal 39 Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2000 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan bahwa bagi wajib pajak dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau
menggunakan tampa hak Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, dan atas
perbuatannya tersebut menimbulkan kerugian pada pendapatan Negara dipidana dengan kurungan penjara paling
singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali lipat jumlah pajak
terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling tinggi 4 (empat) kali lipat dari jumlah pajak terutang yang tidak
atau kurang bayar.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai