Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
C. Wajib pajak
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan meliputi pembayaran
pajak, pemotongan pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
F. Sanksi
Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk
diberikan NPWP atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak
NPWP sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling
lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak
terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 (empat)
kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.
Pidana tersebut ditambahkan 1 (satu) kali menjadi 2 (dua) kali
sanksi pidana apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana dibidang
perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun terhitung sejak selesainya
menjalani pidana penjara yang dijatuhkan.
Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan tindak
pidana menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP dalam
rangka mengajukan permohonan restitusi atau melakukan kompensasi
pajak atau pengkreditan pajak dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling
sedikit 2 (dua) kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan/atau
kompensasi atau pengkreditan yang dilakukan dan paling banyak 4
(empat) kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan/atau kompensasi atau
pengkreditan yang dilakukan.
2. PENDAFTARAN UNTUK MENDAPATKAN NPWP
Semua wajib pajak yang telah memenuhi persyaratan suubjektif dan
objektif sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan
berdasarkan system self assessment, wajib mendaftarkan diri pada kantor
Direktorat Jendral Pajak untuk dicatat sebagai wajib pajak dan sekaligus
untuk mendapatkan NPWP.
Persyaratan subjektif adalah persyaratan yang sesuai dengan ketentuan
mengenai subjek pajak dalam undang-undang pajak penghasilan 1984 dan
perubahannya. Menurut Per-20/PJ/2013 orang pribadi atau badan, wajib
memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) apabila dia telah dinyatakan
memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan
peraturan perpajakan yang berlaku. Adapun persyaratan subjektif yaitu:
Orang pribadi yang bertempat tinggal dan berada di Indonesia lebih
dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, serta orang pribadi yang
dalam satu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk
bertempat tinggal di Indonesia
Badan yang didirikan atau berkedudukan di Indonesia;
Warisan yang belum dibagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak.
Persyaratan objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak yang menerima
atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan
pemotongan/pemungutan sesuai dengan ketetntuan undang-undang pajak
penghasilan 1984 dan perubahannya.
Tempat pendaftaran dilakukan pada kantor Direktorat Jendral Pajak yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal dan kantor Direktorat Jendral Pajak
yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan bagi wajib
pajak orang pribadi pengusaha tertentu.
Kewajiban mendaftarkan diri tersebut berlaku pula terhadap wanita kawin
yang dikenai pajak secara terpisah karena hidup terpisah berdasarkan
keputusan hukum atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian
pemisahan penghasilan dan harta.
Wanita kawin selain tersebut diatas dapat mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP atas namanya sendiriagar wanita kawin tersebut dapat
melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya terpisah dari hak
dan kewajiban perpajakan suaminya.
Direktur Jendral Pajak menerbitkan NPWP secara jabatan apabila wajib
pajak yang memenuhi persyaratan subjektif dan objektif tidak mendaftarkan
diri untuk mendapatkan NPWP kewajiban perpajakan bagi wajib pajak yang
diterbitkan NPWP secara jabatan dimulai sejak saat wajib pajak memenuhi
persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturaqn
perundang-undangan perpajakan selambatnya 5 (lima) tahun sebelum
diterbitkannya NPWP.
Kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dibatasi jangka
waktunya. Karena hal ini berkaitan dengan saat pajak terutang dan kewajiban
mengenakan pajak terutang jangka waktu pendaftaran NPWP adalah
Bagi wajip pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas dan wajib pajak badan, wajib mendaftarkan diri
paling lambat 1 (satu) bulan setelah saat usaha mulai dijalankan.
Wajib pajak orang pribadi yang tidak menjalankan suatu usaha atau
tidak melakukan pekerjaan bebas apabilajumlah penghasilannya
sampai dengan suatu bulan yang disetahunkan telah melebihi
penghasilan tidak kena pajak, wajib mendaftarkan diri paling lambat
pada akhir bulan berikutnya.
Terhadap wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan
NPWP akan dikenakan sanksi perpajakan.
4. PENGHAPUSAN NPWP
Penghapusan NPWP dilakukan oleh Direktur Jendral Pajak apabila :
a. Diajukan permohonan penghapusan NPWP oleh Wajib Pajak dan/atau
ahli warisnya apabila Wajib Pajak sudah tidak memenuhi persyaratan
subjektif dan/atau objektif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
b. Wajib Pajak badan dilikuidasi karena penghentian atau penggabungan
usaha
c. Wanita yng sebelumnya telah memiliki NPWP dan menikah tanpa
membuat perjanjian pemisahan harta dan penghasilan dalam hal suami
dari wanita tersebut telah terdaftar sebagai Wajib Pajak.
d. Wajib Pajak bentuk usaha tetap menghentikan kegiatan usahanya di
Indonesia
e. Dianggap perlu oleh Direktur Jendral Pajak untuk menghapuskan
NPWP dari Wajib Pajak yang sudah tidak memenuhi persyaratan
subjektif dan/atau objektif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Direktur Jendral Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus memberikan
keputusan atas permohonan penghapusan NPWP dalam jangka waktu 6
(enam) bulan untuk Wajib Pajak orang pribadi atau 12 (duabelas) bulan untuk
Wajib Pajak badan, sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap.
Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud telah lewat dan Direktur
Jendral Pajak tidak memberi keputusan, permohonan penghapusan NPWP
dianggap dikabulkan.