Anda di halaman 1dari 10

ASURANSI SYARIAH

DOSEN: WA ODE SUWARNI, S.E., M.Sc


MAHASISWA: PUNE PADU TEGAR
NPM: 19-320-013

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Lantarbelakang
Asal mula kegiatan asuransi yang dijalankan di Indonesia merupakan kelanjutan asuransi
yang ditinggalkan Hindia-Belanda. Sedangka peraturan pemerintah Indonesia yang mengatur tentang
asuransi daru diatur pada tahun 1976 dengan keluarnya surat mentri keuangan pada waktu itu.
Asuransi syariah muncul di Indonesia dipelopori oleh PT. Asuransi Takaful Indonesia yang berdiri
pada tahun 1994, asuransi ini muncul atas praksa sejumlah cendikiawan muslim. Sebagian kalangan
islam beranggapan bahwa asuransi sama dengan menentang qodho dan qodhar atau pertentangan
dengan takdir. Padahal sesungguhnya tidak demikian, karena pada dasarnya silam mengakaui bahwa
kecelakaan, kemalangan, dan kematian merupakan takdir Allah yang tidak dapat di tolak. Hanya saja
kita membuat perencaan untuk menghadapi masa depan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian asuransi syariah?
2. Apa jenis-jenis perusahaan asuransi

ii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asuransi Syariah


Dalam bahasa arab, asuransi dikenal dengan istilah at-ta’min, penanggung disebut mu’ammin,
tertanggung disebut mu’amman lahu atau musta’min. At-tamin diambil dari amana yang artinya
memberi perlindungan, ketenagan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut, seperti yang tersebut dalam
Q.S. Quraisy (106): 4 yaitu:
“Dialah Allah yang mengamankan mereka dari ketakutan”
Pengertian at-at’min adalah seseorang yang membayar/menyerahkan uang cicilan untuk agar ia tahu
ahli warisnya mendapatkan sejumlah uang sebagaimana yang telah disepakati, atau untuk
mencapatkan ganti terhadap hartanya yang hilang.
Musthafa Ahmad az-Zarqa memaknai asuransi adalah sebagai satu cara atau metode untuk
memelihara manusia dalam menghindari resiko (ancaman) bahaya yang beragam dan akan terjadi
dalam hidupnya, dalam perjalan kegiatan hidupnya atau dalam aktivitas ekonominya. Ia berpendapat
bahaw a sistem asuransi adalah sistem ta’awun dan thadamun yang bertujuan untuk menutupi
kerugian peristiwa-peristiwa atau musibah-musibah oleh sekelompok tertanggung kepada orang yang
tertimpa musibah tersebut. Penggantian tersebut berasal dari prime mereka.
Secara umum pengertian asuransi dapat dilihat pada pasal 246 KUHP yaitu suatu perjanjian
yang dengan perjanjian tersebut penanggung meningkatkan diri kepada seseorang tersebut
penanggung untuk memberikan pengganti kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak
tertentu.

B. Jenis-jenis Usaha Perusahan Asuransi (Syariah dan Konvensional)


1. Asuransi ditinjau dari fungsinya
Menurut UU No. 2 Th 1992 tentang usaha perasuransian, jenis usaha perasuransian meliputi:
a) Asuransi kerugian
Yaitu usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penaggulangan resiko atas kerugian,
kehilangan manfaat dan tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari
peristiwa yang tidak pasti. Perusahan asuransi kerugian adalah perusahan yang hanya
dapat menyelenggarakan usaha dalam bidang usaha asuransi kerugain termasuk
reasuransi. Usaha asuransi kerugian di Indonesia antara lain:
 Asuransi kebakaran.
 Asuransi pengangkutan.
 Asuransi aneka.

iii
b) Asuransi jiwa
Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahan dalam penggulangan
resiko yang dikaitkan dengn jiwa atau meninggalnya seseorang yang diasuransikan.
Usaha peransurasian adalah perusahan asuransi jiwa yang telah memperoleh izin
usaha dari menteri keuangan yang dapat melakukan kegiatan pertanggungan jiwa.
Asuransi jiwa ini terbagi menjadi:
 Asuransi jiwa biasa, yaitu asuransi yang diperuntukan bagi perorangan yang
umum dipasarkan oleh perusahan asuransi jiwa.
 Asuransi rakyat, yaitu asuransi yang diperuntukan bagi masyarakat yang
berpenghasilan kecil.
 Asuransi kumpulan, yaitu asuransi yang diperuntukan bagi pegawai
pemerintah/swasta, para buruh yang jumlah lebih dari tiga orang.
 Asuransi dunia usaha, yaitu asuransi yang diperuntukan bagi pejabat dan
karyawan perusahan Negara maupun swasta dan pemilik perusahan.
 Asuransi muda, yaitu asuransi yang diperuntukan bagi orang-orang muda
yang telah mempunyai penghasilan.
 Asuransi keluarga, yaitu asuransi yang diperuntukan memberikan
ketentraman kehidupam ekonomi keluarga.
 Asuransi kecelakaan, yaitu asuransi yang dijuntuk untuk melindungi diri dari
kecalakaan.
c) Reasuransi
Reasuransi pada prinsipnya adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan yang
diasuransikan atau sering disebut dengan asuransi dari asuransi. Perusahan asuransi
adalah perusahan yang memberiakn jasa dalam pertanggungan ulang terhadap resiko
yang dihadapi oleh perusahan asuransi kerugian atau perusahan asuransi jiwa.

2. Asuransi ditinjau dari polisi dasar


a) Asuransi berjangka
Yaitu asuransi yang menyedikan jasa asuransi jiwa untuk periode tertentu sesuai
dengan kesepakatan misalnya 1 , 2 , 3 tahun dan seterusnya, pada polis asuransi ini
tidak ada unsur tabungan hanya ada unsur perlindungan salama polisnya berlaku.
b) Asuransi seumur hidup
Adalah asuransi yang menyedikan jasa jiwa untuk seumur hidup pemegang polis
yang mengharuskan membayar premi setiap tahun. Polis ini merupakan polis
perlindungan bagi keluarga karena penanggung akan memberikan sejumlah uang
kepada ahli waris hanya bila peserta meninggal dunai sampai diusia berapapun.

iv
c) Asuransi dua manfaat
Adalah kontrak asuransi jiwa yang masa berlakunya dibatasi misalnya 5 tahun, 10
tahun, 15 tahun atau lebih atau mencapai usia tertentu misalnya 65 tahun polis yang
murni dan polis yang mengandung tabungan/investasi.
d) Asuransi investasi
Adalah satu bentuk investasi kolektif yang ditawarkan melalui polis asuransi. Polis
asuransi ini menawarkan perlindungan, keuntungan dan fleksibilitas dan berivestasi.

3. Asuransi ditinjau dari segi kepemilikannya


a) Asuransi miliki swasta nasional
yaitu perusahan asuransi yang dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta dan tetap
dalam naungan pemerintah.
b) Asuransi milik pemerintan
yaitu perusahan asuransi sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah dan dikelola oleh
badan yang berwewenang dalam kepemerintahanya.
c) Asuransi milik perusahan asing
yaitu perusahan asuransi yang kepemilikanya adalah dari Negara lain yang
beroperasi didalam Negara Indonesia.
d) Asuransi milik campuran
yaitu perusahan asuransi yang saham dan kepemilikannya milik beberapa pihak, baik
swasta maupun pemerintah.

4. Asuransi ditinjau dari kegiatan penunjang usaha asuransi


a) Pialang asuransi
Adalah usaha yang mendirikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi dan
penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan
tertanggung.
b) Pialang reasuransi
Adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam penentapan reasuransi dan
penanganan penyelesian ganti rugi reasuransi dengan bertindak untuk kepentingan
perusahan reasuransi.
c) Penilai kerugian asuransi
Adalah usaha yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada objek asuransi
yang diasuransikan.
d) Konsultan aktuaria
Adalah jasa yang memberikan jasa aktuaria.

v
e) Agen asuransi
Adalah pihak yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka pemasaran jasa
asuransi untuk dan atas nama penanggung.

C. Prinsip Asuransi Syariah


1. Dibangun atas dasar keja sama (ta’awun)
2. Asuransi tidak bersifat mu’awadhoh, tetapi tabrru’ atau mudhorobah.
3. Sumbangan sama dengn hibah oleh karena itu haram hukumnya ditarik kemabali. Kalau
peristiwa ini terjadi maka diselesaikan menurut syariat.
4. Setiap anggota yang menyetor uang nya menurut jumlah yang telah ditentukan harus disertai
dengan niat membantu demi menegakkan prinsip ukhuwah.
5. Tidak dibenarkan seseorang menyetorkan sejumlah kecil uangnya dengan tujuan supaya ia
mendapat imbalan yang berlipat bila terkena suatu musibah. Akan tetapi ia diberikan uang
jamaah sebagai ganti atas kerugian itu menurut izin yang diberikan oleh jamaah.
6. Apa bila uang itu akan dikembangkan maka harus dijalankan menurut aturan syar’i.
7. Prinsip akad asuransi syariah adalah takafuli (tolong menolong). Dimana nasabah yang satu
menolong nasabah yang lian yang tengan mengalami kesulitan.
8. Dana yang terkumpul dari nasabah perusahan asuransi syariah diinvestasikan berdasarkan
syariah dengan sistem bagi hasil.
9. Premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai dana milik nasabah. Perusahaan hanya
sebagai pengamanan untuk mengelolanya.
10. Bila ada peserta yang terkena musibah untuk pembayaran klaim nasabah dana diambil dari
rekening tabarru seluruh peserta yang sudah diiklaskan untuk keperluan tolong-menolong.
11. Keuntungan investasi dibagi menjadi dua antara nasabah selaku pemilik modal dan
perusahaan selaku pengelola.
12. Adanya dewan pengawas syariah dalam perusahaan asuransi syariah yang merupakan suatu
keharusan. Dewan ini berperan dalam mengawasi manajemen produk serta kebijakan
investasi supaya senantiasa sejalan dengan syariat islam (Abdul aziz 2010: 192).

D. Manajemen Operasional Perusahaan Asuransi (tata cara/prosedur berasuransi, istilah-


istilah dalam asuransi)
1. Tata cara/prosedur berasuransi
a) Akad
Akad antara perusahan dengan peserta menggunakan akad mudharabah dengan
semangat saling menanggung (takaful).
Unsur-unsur dalam akad al-mudharabah adalah:

vi
 Perusahaan Menginvestasikan dan mengusahakan kedalam bentuk
musyarakah, murabahah dan wadi’.
 Menanggung resiko usaha secara bersama-sama dengan prinsip bagi hasil
yang telah disepakati.
 Pembagian bagi hasil atas keuntungan dari hasil investasi dilakukan setelah
penyelesaian klaim manfaat takaful dari peserta yang mengalami musibah.
b) Pengelolan dan investasinya tidak bertentangan dengan syariah islam
 Gharar (ketidak jelasan transaksi)
 Maysir (judi/untung-untungan)
 Riba (bunga)

2. Istilah-istilah asuransi
a) Perusahaan asuransi
Perusahaan asuransi adalah sebagai pengelola risk sharing dan perusahaan asuransi
syariah Sebagai pengelola dana yang diberikan pihek peserta sehingga pengelolaan
danan tersebut sesuai dengan akad yang diperjanjikan.
b) Peserta asuransi
Istilah peserta asuransi dikenal didalam asuransi syariah, sedangkan diasuransi
konvensional disebut nasabah. Peserta asuransi merupakan pihak pertama yang
berbagi resiko dan memiliki hak untuk mendapatkan klaim yang telah disepakati oleh
dua belah pihak, antara perusahaan asuransi dan peserta, dan peserta asuransi berhak
memilih investasi apa yang akan digunakan.
c) Underwriting
Underwriting adalah proses penafsiran jangka hidup seseorang calon pserta yang
berkaitan dengan besarnya resiko untuk menetukan besarnya premi. Underwriting
asuransi syrariah bertujuan untuk memberikan skema pembagian risiko yang
proposional dan adil di antara para peserta.
d) Polis asuransi
Polis asuransi adalah surat perjanjian yang dibuat antara peserta asuransi dan
perusahaan asuransi. Didalam polis asuransi terdapat perjanjian-perjanjian yang harus
dijalankan dan didalamnya juga terdapat akad-akad syariah yang digunakan. Ada
beberapa unsur dalam sebuah polis yang dibaut oleh perusahan:
 Polis asuransi harus memuat data peserta asuransi.
 Dalam setiap perjanjian pada polis asuransi, perusahaan berkewajiban
membuat pernyataan bahwa perusahaan akan menggunkan beban resiko yang

vii
terjadi pada peserta, dan didalam perjanjian itu peserta harus menyatakan
sanggup untuk membayar premi yang telah ditetapkan.
 Pada setiap polis terdapat pasal yang menjelaskan pertanggungan apa yang
didapatkan dan penyebab klaim peserta tidak diberikan.
 Polis asuransi harus ditandatangani oleh periusahaan asuransi.
e) Discovery period
Discovery period atau kurun waktu penemuan, ketidak jujuran perlu dibatasi, yaitu
selama 12-24 bulan. Apabila ada penemuan ketidakjujuran pada jangka waktu
tersebut maka polis bisa dibatalkan.
f) Jangka waktu pertanggungan
Adalah jangka waktu yang menunjukan lama waktu pertanggungan yang diberikan
kepada peserta sehingga pada masa waktu pertanggungan akan habis sesuai dengan
akad yang diberikan.
g) Tanggal dikeluarkan polis
Merupakan sebuah tanggal terbitnya sebuah polis asuransi yang diberikan kepada
peserta, dengan melalui prosedur-prosedur yang harus diikuti oleh peserta, pada
waktu polis dikeluarkan, peserta wajib membaca dan memahami. Dalam memahami
polis ini peserta diberikan keleluasan apakah ingin melanjutkan polis asuransinya
atau membatalknya. Peserta diberikan waktu 30 hari untuk memahami nya.
h) Agen asuransi
Adalah seorang atau badan hukum yang menjalankan bisnis untuk memperkenalkan
dan memasarkan asuransi kepada masyarakat atau orang lain. Agen asuransi ini juga
bisa disebut marketing asuransi.
i) Reasuransi
Adalah pertangungan ulang atau pertanggungan yang diasuransikan atau sering
disebut asuransi dari asuransi. Perusahan asuransi syariah memiliki perusahan
reasuransi syariah yang beroperasi melindungi dan saling tolong menolong antara
sejumlah perusahaan asuransi syariah melalui investasi dalam bentuk tabarru’ atau
juag menggunkan akad wakalh bil ujrah yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi resiko tertentu memalui akad sesuai syariah.

viii
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Asuransi adalah suatu perjanjian dengan perjanjian tersebut penanggung mengikatkan diri
kepada seseorang tersebut penanggung untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan memungkinkan dideritanya karena
suatu peristiwa yang tidak tertentu .
Asuransi syriah atau yang lebih dikenal dengan nama at-at’min, takaful, atau tadhamun
adalah usah yang saling melindungi dan saling tolong-menolong dinatra sejumlah pihak /orang
melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru memberikan pola pengambilan untuk menghadapi
resiko tertentu melalui akad sesuai dengan syariah.
Kehadiran asuransi syariah diawali dengan beroperasinya bank syariah. Hal ini sesuai dengan
UU No 7 Th 1992 tentang perbankan dan ketentuan pelaksanaan bank syariah. Pada saat ini bank
syariah membutuhakn jasa asuransi syariah guna mendukung permodalan dan investasi dana .

ix
DAFTAR PUSTAKA
Ilmuekonomi.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai