Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, Atas Berkat dan
karunianya makalah yang berjudul “ Pendekatan Kontinjensi Pada Rancangan Sistem
Informasi Akuntansi “ ini dapat ditulis dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada Akuntansi Keperilaku selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tetang topik sebuah dalam Keperilakuan dalam Akuntansi baik
sipenulis dan sipembaca.
Kami mengucapkan terimakasih pada semua pihak khususnya dosen matakuliah
Akuntansi Keperilakuan yang telah memberikan tugas sehingga bisa menambah wawasan
dan nilai-nilai yang dapat memberikan manafaat untuk kehidupan.
Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan dapat memberi petunjuk
nantinya untuk makalah ini agar lebih baik.
ii | P a g e
Daftar Isi
Sampul Pertama.....................................................................................................................
Kata Pengantar.......................................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latarbelakang....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Kontinjensi.............................................................................................................
2.2 Penggunan Teknik Pembiayan Modal.............................................................................
2.3 Strategi Bisnis dan Sistem Pengendalain.........................................................................
2.4 Pentingnya Pengamatan dan Kontrol Pembiayan............................................................
2.5 Pilihan dari Tindakan dan Sistem Pengendalian..............................................................
2.6 Pendekatan Kontinjensi Untuk Mengukur Penampilan...................................................
2.7 Penentuan Sistem Informasi Akuntansi...........................................................................
2.8 Efek Dari Struktur Organisasi..........................................................................................
2.9 Efek Lingkungan..............................................................................................................
2.10 Pengaruh Teori Organisasi.............................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................
Daftar Pustaka........................................................................................................................
iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2|Page
Hipotesis hubungan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen adalah sebagai berikut:
a) Dalam kasus kecurangan interpendensi departemental, rata-rata kontrol yang terbaik
adalah strandarisasi dan lebih menggantungkan terhadap prosedur operasional standar
dibandingkan dana oprasional atau laporan statistik.
b) Dalam kasus rangkain interpendensi departemental, hal kontrol terbaik adalah
perencanaan dan pengukuran, dengan lebih menguntungkan pada dana oprasional dan
dana statistik dibandingkan prosedur operasional standar.
c) Dalam kasus berbalasan intrependensi departemental, kontrol terbaik yang diharapkan
adalah penyesuian dana Bersama, kurang menguntungkan pada dana operasional, laporan
statistik, dan prosedur operasional standar.
Hasil dari studi lapangan MacIntosh dan Daft menunjukan bahwa Ketika
interpendensi rendah, kontrol difokuskan pada penggunan prosedur operasional standar,
Ketika menengah, kontrol di serahkan pada pendanaan dan laporan statistik, Ketika
tinggi, peranan dari sistem pengendalian di tiadakan.
2.1.4 Kerangka kerja MacIntosh
MacItosh mengusulkan suatu model kontekstual dari sistem informasi. Dasarnya,
model mengabungkan tipe keputusan pribadi, teknologi, dan stuktur organisasi untuk
menurunkan suatu jenis sistem informasi. Variabel-variabel ini dijabarkan sebagai
berikut.
a) Model jenis keputusan Driver dan Mock digunakan untuk menentukan variabel jenis
keputusan. Model menunjukan dua dimensi dari pemprosesan informasi: jumlah
informasi yang digunakan (dari minimum sampai maksimum) dan derajat fokus dalam
penggunaan data (dari satu solusi sampai banyak solusi). Dua dimensi ini digabung
untuk menurunkan empat jenis yang berlainan, yaitu:
Jenis desisif menyatakan penggunan suatu jumlah minimum dari data untuk
menghasilkan data yang berbeda pada waktu yagn berbeda. Individu desisif melihat
efisiensi, kecepatan dan konsistensi dalam informasi yang digunakan.
Jenis hiharki menyatakan penggunaan banyak data untuk menghasilkan satu opini
perusahaan. Individu hirarki melihat kesungguhan, ketepatan dan kesempurnaan.
Jenis integratif menyatakan penggunaan banyak data untuk menghasilkan banyak
solusi yang memungkinkan. Individu integratif menglihat penggunaan kreatif dari
informasi dalam eksperimen, simulasi dan permainan.
c) Akhirnya, empat jenis informasi dibedakan dalam hal dua dimensi jumlah dan
ambiguitas. MacIntosh menjelaskan mereka dengan cara berikut:
Sistem informasi ringkas, sejumlah kecil sampai menengah informasi yang tepat dan
digunakan dalam cara yang cepat dan teliti.
Sistem informasi teliti, sejumlah besar informasi, sering kali dalam bentuk database
atau model stimulasi, yang cenderung terperinci dan tepat, recipient normalnya
menggunakan informasi semacam itu dengan cara yang lambat dan penuh
pertimbangan.
Sistem informasi kursori, S. jumlah kecil informasi, tidak tepat, tidak pula terperinci,
dan sering kali hanya di permukaan, mereka digunakan dalam cara yang biasa namun
teliti.
Sistem informasi difuse, informasi menengah sampai besar meliputi sejumlah luas
material, sering kali sangat tidak jelas dan tidak tepat, umumnya digunakan dengan
cara yang lambat dan penuh pertimbangan.
2.1.5 Kerangka kerja Ewusi-Mensah
Ewusi menyelidiki dampak dari lingkungan organisasi eksternal terhadap sistem
informasi manajemen. Variasi dalam lingkungan organisasi diasumsikan memerlukan
proses keputusan yang berbeda, dan oleh karenanya, memiliki informasi karakteristik
yang berbeda termasuk kualitas informasi, dampak terhadap pembuat keputusan,
interaksi organisasional, waktu respon, cakrawala waktu, sumber informasi, dan jenis
informasi.
4|Page
mana yang tampak nya paling diuntungkan dengan menggunakan Teknik pembiayaan
permodalaan.
Karakteristik eksternal digunakan dalam modal adalah:
Strategi perusahaan (bertahan atau prospector)
Prediktabilitas lingkungan (stabil dan dinamis)
Keragamaan lingkungan (homogen atau heterogeny)
5|Page
suatu fungsi positif dari kompetisi yang dihadapi oleh organisasi mereka. Dia
menyimpulkan hal berikut:
Hal ini menunjukan bahwa, saat kompetisi diintensifkan, keuntungan yang
diharapkan dari penerapan kontrol ini cenderung memberatkan biaya mereka. Oleh
karena itu, untuk mereka yang dipercayakan dengan sistem pengendalian, adalah penting
untuk mengetahui derajat kompetisi yang dihadapi oleh perusahaan yang tidak
menghadapi kompetisi serius juga bisa membuat lebih merugikan daripada
mendatangkan kebaikan.
Burns dan Waterhouse (1975) menemukan bahwa kepentingan dan penggunaan
sistem pengendalian pembiayaan adalah lebih tinggi dalam organisasi lebih besar, lebih
desentralisasi dan lebih banyak menggunakan teknologi dalam mana terdapat prosedur
operasional resmi standar.
2.5 Pilihan Dari Tindakan dan Sistem Pengendalian
Kemampuan anggota organisasi untuk merencang dan memelihara sistem
pengendalian utuk sesuai dengan keseluruhan struktur juga bisa menjadi kontigen pada
berbagai faktor lainya. Sebagai contoh Das menggunakan suatu pengaturan simulasi,
menemukan bahwa sesorang yang berkerja dalam suatu organisasi organik lebih suka
memilih strategi kontrol yang memotivasi secara intrinsik, dan mereka yang berkerja
dalam organisasi mekanis lebih suka memilih strategi kontrol yang memotivasi secara
intrinsic.
Berdasarkan pada bukti penelitian terbaru, hal itu tampaknya merupakan
perubahan umum dalam gaya manajerial terutama dalam proses kontrol, tidak bisa
diharapkan untuk muncul sebagai beberapa perubahan penting dalam persepsi dari sifat-
sifat organisasional dan titik jenuh telah terjadi.
Balkaoui (1989) juga menyelidiki hubungan antara keterbukaan pribadi dan
perilaku untuk akuntansi yang bertanggung jawab. Suatu studi lapangan melibatkan 55
manajer pembelian dari departemen supply and services dalam pemerintahan kanada dan
berdasarkan pada penggunaan instrument keterbukaan pribadi menunjukan bahwa
perilaku untuk akuntansi yang bertanggung jawab secara positif berhubungan dengan
jumlah dan faktor kendali dari keterbukaan diri dan berhungan negatif dengan positif-
negatif, cukup tepat, dan mencoba untuk terbuka.
Balkaoui menyimpulkan sebagai berikut:
Hasil pertama menunjukan bahwa subjek tersebut bersedia bicara tentang dirinya tampak
menerima salah satu kondisi dari sistem akuntansi yang bertanggung jawab dimana
bertanggung jawab terhadap keseluruhan biaya terkontrol.
Hasil kedua menyatakan bahwa subjek yang sama akan menjadi kurang berkenan untuk
menerima kodisi diatas dari sistem akuntansi yang bertanggung jawab jika kehendak
6|Page
untuk membuka adalah untuk mengunkapkan hal negatif dan positif tentang diri mereka,
atau untuk mengukur kesungguhan dari pernyataan mereka.
Kedua hasil bisa diinterpresentasikan untuk menentukan kreasi dari keduanya dalam atmosfer
keterbukaan dan kepercayaan di antara mereka yang dikendalikan menuju penerimaan tanggung
jawab dalam sistem akuntansi yang bertanggung jawab.
7|Page
Terdapat tiga pendekatan dalam konsep fit sebagaimana dikemukakan oleh
Darzin dan Van de Ven (1985), yang meliputi seleksi, interksi, dan sistem. Pendekatan
seleksi menghubungkan antara variabel kontekstual dengan variabel organisasional,
namun tidak secara jelas mengorelasikan hubungkan kedua variabel tersebut dengan
kinerja organisasi. Pendekatan multiple interaction memandang bahwa pengaruh fit
antara variabel kontekstual dengan variabel organisasional diekspresikan dengan bentuk
perkalian antara variabel kontekstual dengan variabel organisasional dalam model
regresi. Koefiseinsi signifikansi dari order tertinggi dari interaksi dalam persamaan
regresi menunjukan adanya dukungan terhadap hipotesis yang dikembangkan dengan
kontekstual. Dalam hal ini, sistem pengendalian didesaian sebagai variabel dependen dan
PEU sebagai variabel independen.
Pendekatan seleksi dan interaksi dalam fit menfokuskan pada bagaimana faktor
tunggal dari variabel kontekstual berpengaruh terhadap faktor-faktor organisasional dan
bagaimana pasangan variabel kontekstual organisasional tersebut berinteraksi dalam
memengaruhi kinerja. Oleh kalangan reductionism, car aini dipandang sebagai
dekomposisi dari variabel-variabel organisasional dan kontekstual yang secara efektif
dapat menjelaskan hubungan keseluruhan organisasi.
9|Page
Perdebatan para ahli dalam kerangka teoretis yang mendasari riset komperatif
tentang akuntansi internasional berada dalam perspektif kontinjensi. Pada umumnya,
studi ini lebih banyak menggunakan bentuk pengujian atas perbedaan dalam praktik
pelaporan keuangan tertentu di antara barbagai negara atau atas sistem akuntansi
nasional. Dalam kedua kasus tersebut, hasil yang umumnya diperoleh adalah suatu
kesimpulan yang menghubungkan perbedaan atau persamaan, baik dalam sosial, politik
maupun ekonomi. Teori dalam praktek pelaporan si setiap negara dipengaruhi oleh
variabel-variabel sosial tertentu.
2.12 Lingkungan
Lingkungan perusahaan merupakan konsep dalam hubungannya dengan
ketidakpastian. Karakteristik tersebut mempunyai sedikitnya dua dimensi yang terdiri
atas:
1) Dimensi stabil-dinamis dan
2) Dimensi homogen dan heterogen
Hal ini sesuai dengan struktur organisasi dan aplikasi nya dalam akuntansi
manajemen. Dimensi stabil dan dinamis ditandai dengan tingkat keputusan faktor
perubahan lingkungan internal dan eksternal yang pada dasarnya sama dari waktu ke
waktu dalam suatu proses yang berkesinambungan. Adapun dimensi homogen dan
heterogen dapat digambarkan dalam hubungan nya dengan tingkat keputusan dimana
faktor lingkungan sebagai alternatif dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar.
Faktor-faktor yang ada di dalam lingkungan perusahaan dapat dibedakan dalam suatu
rangkaian ketidakpastian dari yang dapat diramalkan sampai dengan suatu yang tidak
bisa diramalkan. Hal yang diperlukan dalam suatu riset adalah pertimbangan yag
menyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan tertentu memengaruhi struktur organisasi
dan desain sistem akuntansi manajemen.
2.13 Atribut Organisasi
Terdapat beberapa konsep yang membingungkan dalam litelatur teori kontinjensi
terutama mengenai perbedaan antara variabel lingkungan dan atribut organisasi. Hal ini
dapat menimbulkan berbagai kesulitan yang tidak dapat dipisahkan dalam
mengidentifikasi suatu penyelesaian masalah. Atribut organisasi tetap merupakan konsep
yang berkaitan dengan penyediaan dan pengorganisasian sumber daya perusahaan
meliputi ukuran organisasi, teknologi, dan lain sebagainya.
Besaran suatu organisasi merupakan konsep dari ukuran yang ada di dalamnya,
seperti jumlah karyawan, tingkat perputaran penjualan, nilai asset bersih atau modal yang
digunakan, dan lain sebagainya yang pada umum nya saling berhubungan. Teknologi
telah menjadi konep penting. Terdapat tiga skala penggunaan teknologi dalam
meningkatkan kompleksitas teknis, yaitu unit dan kelompok kecil, kelompok besar dan
10 | P a g e
massa, dan proses produksi. Konsep teknologi dalam hubungannya dengan Tindakan
yang dilaksanakan oleh individu terhadap suatu objek dapat digolongkan sebagai sesuatu
yang rutin atau tidak rutin, tergantung pada banyaknya pengecualian kasus dan
permasalahan.
Riset yang subtansial telah menunjukan bahwa desain struktur organisasi dan
sistem akuntansi manajemen dipengaruhi oleh berbagai atribut organisasi, seperti ukuran
dan jenis teknologi. Suatu perkembangan logis dari variabel-variabel ini juga
memengaruhi sistem pelaporan keuangan perusahaan. Terdapat bukti empiris yang layak
dipertimbangkan organisasi, seperti ukuran dan intensitas modal. Intensitas modal dapat
diinterprestasikan bahwa teori kontinjensi dapat menjelaskan suatu alternatif temuan
berdasarkan pada teori agensi dan pengaruh relatif terhadap laba dalam model akuntansi.
11 | P a g e
waktu dari informasi (peramalan), tingkat agregasi dan desentralisasi (akun gabungan
dan pelaporan yang terdiri dari beberapa bagian) dan pengungkapan tentang tujuan dari
pelaporan khusus (seperti nilai tambah, laporan ketenagakerjaan dan format laporan lain
dari akuntansi sosial).
3) Metode pelaporan (misalnya laporan, table, dan digram), kompleksitas teori dan
pengungkapan pelaporan dengan tujuan khusus tertentu, seperti tanggung jawab yang
sederhana. Atribut ini dihubungkan dengan karakteristik pengguna dan sumber
informasi lain yang tersedia.
12 | P a g e
2.17 Perumusan Teoretis
Sebagai tambahan pekerjaan yang didasarkan spekulasi teoretis menyangkut sifat
alami dari teori kontinjensi sistem informasi akuntansi Gaordon da Miller berusaha untuk
menyediakan kerangka menyeluruh bagi perancangan sistem informasi akuntansi yang
mempertimbangkan kebutuhan spesifik organisasi yang luas dalam teori organisasi.
Kebijakan manajemen dan akuntansi untuk mengidentifikasi variabel adalah penting bagi
pencapain organisasi diusulkan sebagai variabel kontinjensi yang penting. Masing-
masing variabel kontinjensi yang khas. Bagaimanapun dua contoh tersebut mempunyai
usulan mengenai karakteristik yang tidak diinginkan yang dapat diperbaiki dengan
pemanfaatan sesuai SIA. Tidak terdapat pertimbangan eksplisit dari efektivitas dan sehat
bukan nya kerangka teoretis ekplisit.
Suatu pendekatan lebih lanjut sedikit berbeda secara alami karena ditulis oleh
mahasiswa yang belum lulus sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. Tidak
ada formula yang diberikan, melainkan pendekatan ke arah desain sistem yang
direkomendasikan dan berbagai kontinjensi yang dikenal. Argumentasinya bahwa desain
apa pun dari sistem perencanaan dan pengendalian khususnya bergantung pada:
a) Sasaran khusus yang dicapai dalam konteks sasaran tujuan organisasi.
b) Format tingkat dan perbedaan desentralisasi tertentu yang dipilih (yaitu struktur
organisasi)
c) Proses tunggal dan gabungan yang dikendalikan oleh subunit-subunit dan derajatnya
apakah tidak tersusun atau tersusun (yaitu jenis teknologi)
d) Jenis gaya manajerial yang digunakan oleh para manajer senior.
Faktor ini disebut proses tiga siklus perencanaan yang berhubungan erat dengan
proses tiga jenis pembedaan perencanaan strategis, manajemen pengendalian, dan
pengendalian operasional walaupun tidak dengan tegas menyatakan masalah terbaru
dalam teori organisasi. Petunjuk yang paling spesifik dari desain pekerjaan ditinjau dari
segi teoretis, tetapi Sebagian besar didasarkan padan pendekatan akal sehat mengikuti
struktur teoretis yang terpadu.
14 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori kontinejsi untuk merancang sistem akuntansi menyatakan bahwa suatu trategi umum bisa
digunakan untuk semua organisasi adalah ada. Saat ini, perumusan kontijensi telah
mempertimbangkan pegaruh dari teknologi, struktur organisasi dan teori, dan lingkungan dalam
upaya untuk menjelaskan bagaimana sistem akuntansi berbeda dalam berbagai situasi
15 | P a g e
Daftar Pustaka
16 | P a g e