Anda di halaman 1dari 7

POLITEKNIK NEGERI

JAKARTA
Atyanto Mahatmyo 2023

KULIAH 3
BAB 4
SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Konsep Dasar Pengawasan dan Pengendalian Internal

Sistem pengawasan dan pengendalian internal atau dikenal dengan internal control

syste. Lazimnya terdiri atas berbagai langkah seperti kebijakan, prosedur dan praktiknya.

Ketiga langkah tersebut diterapkan oleh perusahaan dalam upaya untuk mengawasi dan

mengendalikan perusahaan, tujuannya adalah:

1. Senantiasa menjaga aktiva perusahaan.

2. Memastikan keakuratan dan keandalan segala informasi dan catatan akuntansi.

3. Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan.

4. Mengukur kesesuaian antara pelaksanaan dengan kebijakan serta prosedur yang

ditetapkan oleh pihak manajemen.

5.

Eksposur dan

Risiko Pengawasan dan pengendalian internal adalah sebuah system pelindung yang

melindungi aktiva perusahaan dari banyaknya peristiwa yang tidak diinginkan yang

menyerang perusahaan. Sistem ini meliputi usaha untuk melindungi akses secara tidak sah

masuk ke aktiva perusahaan, termasuk informasi seperti hacker komputer, serta ancaman
virus komputer yang menghancurkan program dan basis data, penipuan yang dilakukan oleh

orang dalam dan luar perusahaan, kesalahan karena karyawan tidak kompeten, program

komputer salah serta data input yang rusak.

Eskposur (exposure) adalah nama lain dari kelemahan pengendalian. Eksposur

digambarkan sebagai celah atau kesempatan yang akan merusak sistem pengendalian dan

mengakibatkan meningkatnya resiko perusahaan dari kerugian dan kejadian yang tidak

diinginkan. Selanjutnya kelemahan dalam pengendalian internal dapat menyebabkan

perusahaan menghadapi beberapa jenis risiko seperti:

1. Kerusakan pada aktiva

2. Pencurian aktiva

3. Kerusakan informasi atau sistem informasi

Model pengendalian internal

Pengawasan dan pengendalian internal terdiri atas tiga tingkat aktivitas yaitu

pengendalian pencegahan, pengendalian pemeriksaan, dan pengendalian perbaikan

selanjutnya dikenal dengan model pengendalian preventive-detective-corretive atau disingkat

PDC.

Pengendalian pencegahan (preventive control) adalah pertahanan pertama dalam

struktur pengendalian. Pengendalian pencegahan adalah teknik pasif yang didesain untuk

mengurangi frekuensi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan. Pengendalian pencegahan

menegaskan kesesuaian antara tindakan yang seharusnya dengan yang diinginkan hingga

mencegah peristiwa yang menyimpang. Ketika mendesain sistem pengendalian internal,

melakukan pencegahan jelas sangat bernilai lebih daripada pengobatan. Mencegah kesalahan
dan penipuan jauh lebih efektif dari segi biaya daripada mendeteksi serta memperbaiki

masalah setelah terjadi kebanyakan peristiwa yang tidak diinginkan dapat diblokir pada tahap

ini.

Pengendalian pemeriksaan (detective control) membentuk lini pertahanan kedua. Ini

adalah berbagai alat, teknik, dan prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi serta

mengekspos berbagai peristiwa yang tidak diinginkan dan yang lepas dari pengendalian

pencegahan. Pengendalian ini mengungkap berbagai jenis kesalahan tertentu melalui

perbandingan kejadian sesungguhnya dengan standar yang ditetapkan. Ketika pengendalian

pemeriksaan mengidentifikasi penyimpanan dari standar, maka pengendalian akan dimulai

pada permasalahan tersebut.

Pengendalian perbaikan (corrective control) adalah tindakan yang diambil untuk

memperbaiki berbagai akibat dari pengaruh kesalahan yang terdeteksi dalam tahap

sebelumnya. Terdapat perbedaan yang penting antara pengendalian pemeriksaan dengan

pengendalian perbaikan. Pengendalian pemeriksaan mengidentifikasi berbagai peristiwa yang

tidak diinginkan dan pengendalian perbaikan akan memperbaiki masalah tersebut. Untuk tiap

kesalahan yang terdeteksi, dimungkinkan lebih dari satu tindakan perbaikan yang dapat

dilakukan.

Audit dan Standar Audit

Berikutnya adalah beberapa standar dari proses audit yang berlaku umum:

Table Error! No text of specified style in document..1Standard Proses Audit

Standar Umum Standar Kerja Standar Pelaporan

lapangan

1. Auditor harus 1. Kegiatan audit 1. Auditor harus


memiliki latihan harus menyatakan dalam

dan kecakapan direncanakan laporannya apakah

teknis yang dengan baik laporan keuangan

memadai. dibuat sesuai

dengan prinsip

akuntansi yang

berlaku umum.

2. Auditor harus 2. Auditor harus 2. Laporan harus

memiliki mendapat mengidentifikasi

independensi pemahaman berbagai situasi

dalam sikap yang memadai yang tidak

mentalnya atas struktur memungkinkan

pengendalian diterapkannya

internal prinsip akuntansi

yang berlaku umum

3. Auditor harus 3. Auditor harus 3. Laporan harus

menerapkan mendapat bukti mengidentifikasi

kehati-hatian yang memadai bagian-bagian yang

dalam melakukan dan kuat tidak memadai

audit dan pengungkapan

pembuatan laporan informasinya

4. Laporan harus
berisi pernyataan

mengenai pendapat

auditor mengenai

laporan keuangan

secara keseluruhan

Pengertian Sistem Pengendalian Intern.

Pengendalian Intern mempunyai pengertian secara luas dan sempit. Dalam arti sempit
pengendalian intern merupakan internal check (pengujian kebenaran atas suatu data maupun
kebenaran atas pencatatan data ). Dalam arti luas pengendalian intern tidak sekedar menguji
kebenaran data maupun pencatatan saja, tetapi mencakup mekanisme dari seluruh perangkat
yang digunakan manajemen untuk melaksanakan fungsi pengawasan.

Pengendalian intern meliputi struktur organisasi, cara dan alat-alat yang


dikoordinasikan dan digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga kekayaan
milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data-data akuntansi, meningkatkan
efisiensi usaha dan menjaga agar kebijakn yang sudah ditetapkan dapat dilaksanakan sebaik
mungkin.

Berdasarkan tujuannya, pengendalian intern mencakup pengendalian akuntansi dan


pengendalian administrasi.

Pengendalian akuntansi terdiri dari struktur organisasi dan metode-metode atau prosedur yng
berhubungan langsung dengan pengamanan aktiva dan ketelitian pencatatan transaksi
keuangan. Pengendalian akuntansi biasanya mencakup pengawasan mengenai otorisasi
dengan melakukan pemisahan fungsi dalam perusahaan secara tegas. Dengan pemisahan
fungsi, maka secara otomatis akan dapat diciptakan internal check, sehingga terhindar dari
hal-hal yang dapat merugikan perusahaan.

Pengendalian administrasi berkaitan dengan efisiensi operasi dan ketaatan pada kebijakan
manajemen dan biasanya tidak secara langsung berhubungan dengan pencatatan finansial.
Dengan demikian, sistem akuntansi sangat berhubungan dan merupakan bagian dari
sistem pengendalian internal, terutama perannya dalam pengendalian akuntansi. Oleh karena
itu sistem akuntansi yang dirancang harus menyerap prinsip-prinsip pengendalian intern.

Pengamanan aset

ACCOUNTING
CONTROL

Validitas data akuntansi


INTERNAL
CONTROL

Efisiensi operasi

ADMINISTRATIVE
CONTROL

Ketaatan pada kebijakan

Elemen Sistem Pengendalian Intern

Menurut AICPA, ada 4 ( empat ) unsur pengendalian intern :

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional dengan jelas.


2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan terhadap harta,
kewajiban, pendapatan dan biaya pada sebuah organisasi/perusahaan.
3. Praktek yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap bagian dalam
organisasi/perusahaan.
4. Karyawan yang kompeten di bidangnya.
Efektifitas pengendalian intern dalam perusahaan dipengaruhi oleh lingkungan pengendalian.
Lingkungan pengendalian mncerminkan sikap dan tindakan pemilik perusahaan dan para
manajer mengenai pentingnya pengendalian intern. Efektifitas pengendalian intern sangat
ditentukan oleh atmosfer yang diciptakn lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian
mencakup :

1. Falsafah dan gaya operasi perusahaan

2. Struktur organisasi

3. Berfungsinya dewan komisaris dan komite audit internal.

4. Metode pengendalian manajemen.

5. Kebijakan kepegawaian

6.Metode mengkomunikasikan wewenang dan tanggungjawab

7. Faktor-faktor eksternal.

Sistem pengendalian intern dalam perusahaan yang kebanyakan masih menjalankan


operasinya secara manual dalam akuntansinya lebih menitikberatkan pada orang yang
melaksanakan sistem tersebut. Sedangkan untuk perusahaan yang sudah
mechanized/computerized, menitikberatkan pada orang dan juga perangkat-perangkatnya.

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai