ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar tingkat pencatatan akuntansi dan tingkat laba-rugi
yang di peroleh dari penjualan konsinyasi yang di lakukan untuk mendukung penulisan ini di ambil data dari UD
ALVINE BAKKERY sebagai objek penelitian.
Data yang di peroleh berupa data pencatatan transaksi penjualan konsinyasi. Alat analisis yang
digunakan yaitu pencatatan transaksi penjualan konsinyasi dan perhitungan laba-rugi penjualan konsinyasi hasil
penelitian menunjukan hasil laba-rugi penjualan konsinyasi periode Januari - Maret 2014
Hasil analisa penentuan laba-rugi penjualan konsinyasi UD ALVINE BAKERY Poka-Ambon untuk 3
jenis roti selama 3 bulan mengalami fulktuasi.Dimana pada bulanJanuari roti yang terjual 29.200 dan penjualan
konsinyasi yang di terimasebesar 29.200.000, di bulanFebruari roti yang terjualsebanyak 29.400 buahdan
penjualan konsinyasi yang di terima sebesarRp 29.400.000 sedangkan pada bulan Maret roti yang terjual
sebanyak 29.300 buah dan penjualan konsinyasi yang di terima sebanyak Rp 29.300.000
sedangkanhasilpenjualanpadabulanJanuari-MaretAlvine Bakery telah memperoleh laba konsinyasi sebesar Rp
13.764.000.
pada penentuan laba-rugi penjualan konsinyasi Laporan laba rugi (income statement)
periode januari – maret 2014. merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan hasil usaha perusahan dalam
TINJAUAN PUSTAKA satu periode tertentu. Dalam laporan laba-rugi
PengertianLaporanKeuangan ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-
Kiesa.Weygndidan Warfield (2002).Laporan sumber pendapatan yang di peroleh. kemudian,
keuangan adalah suatu proses pencatatan yang juga tergambar jumlah biaya dan jenis-jenis
merupakan suatu ringkasan yang bersifat keuangan biaya yang di keluarkan selama periode tertentu.
dan terjadi selama tahun buku bersangkutan yang di Dari jumlah pendapatan dan jumlah biaya ini
gunakan pemakai laporan keuangan dalam terdapat selisih yang di sebut laba atau rugi .
pengambilan keputusan. jika jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah
S, Munawir (2007), laporan keuangan adalah biaya, perusahan di nyatakan laba. Sebaliknya
merupakan bagian dari proses akuntansi, yaitu seni bila jumlah pendapatan lebi kecil dari jumlah
dari pencatatan,penggolongan dan peringkasan dari biaya, perusahan dinyatakan rugi.
peristiwa-peristiwa atau kejadian - kejadian yang Konsep ini di terapkan dengan menandingkan
setidak – tidaknya sebagian sifat keuangan dengan beban dengan pendapatan yang di hasilkan
cara yang setepat –tepatnya dan dengan petunjuk selama periode terjadinya beban tersebut.
dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan
hal-hal yang timbul daripadanya. pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi.
Jope Yusuf (2006) Laporan keuangan adalah Kelebihan ini di sebut laba bersih atau
hasil dari proses pencatatan, suatu ringkasandari keuntungan bersih. Jika beban melebihi
kondisi perusahan. Ringkasan inilah yang disebut pendapatan, maka di sebut rugi bersih.
laporan keuangan.Kamin(2012) laporan keuangan Perhitungan laba-rugi
adalah laporan yang menunjukan kondisi perusahan Hasil penjualan xxx
pada saat ini atau suatu periode tertentu. Maksud Harga pokok penjualan (xxx)
laporan keuangan yang menunjukan kondisi Laba kotor penjualan xxx
perusahan saat ini adalah merupakan kondisi terkini. Biaya-biaya:
Kondisi perusahan terkini adalah keadaan keuangan Biaya ……………...….. xxx
perusahan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan Biaya …………………. xxx
periode tertentu (untuk laporan keuangan). biaya lain-lain xxx
Laporan keuangan merupakan bagian dari Jumlah biaya usaha (xxx)
proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang laba-rugi xxx
lengkap biasanya meliputi Neraca, laporan laba-rugi, 3. Laporan perubahan modal
laporan perubahan, laporan keuangan (yang Laporan perubahan modal merupakan laporan
disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus yang berisi jumlah dan jenis modal yang
kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan dimiliki saat ini, kemudian , laporan ini juga
serta materi penjelasan yang merupakan bagian menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab
integral dari laporan keuangan (SAK ). terjadinya perubahan modal di perusahan.
Laporan perubahan modal jarang di buat bila
Komponen Laporan Keuangan tidak terjadi perubahan modal. Artinya laporan
Laporan keuangan yang di buat perusahan terdiri ini baru di buat apabila memang ada berubahan
dari 5 komponen utama yaitu: modal.
1. Neraca 4. Laporan catatan atas laporan keuangan
Neraca ( balance sheet ) merupakan laporan Laporan catatan atas laporan keuangan
keuangan yang menunjukan posisi keuangan merupakan laporan yang memberi informasih
Keywords : perusahan pada tanggal tertentu. apabilah ada laporan keuangan yang
artinya posisi jumlah dan jenis aktiva ( harta ) memerlukan penjelasan tertentu. Artinya
dan pasiva ( kewajiban dan ekualitas ) suatu terkadang ada komponen atau nilai dalam
perusahan. laporan keuangan yang perlu di beri penjelasan
James C Van Horne yang di ungkapkan oleh terlebih dahulu sehingga jelas.
Kamin, 2012. Neraca adalah ringkasan posisi 5. Laporan arus kas
keuangan perusahan pada tanggal tertentu yang Laporan arus kas merupakan laporan yang
menunjukan total aktiva dengan total kewajiban menunjukan semua aspek yang berkaitan
di tambah total ekuitas pemilik. dengan kegiatan perusahan, baik yang
Dalam literatur akuntansi Neraca adalah suatu berpengharu langsung atau tidak langsung
laporan yang sistematis tentang aktiva (assets), terhadap kas. Laporan arus kas harus di susun
utang (liabilities) dan modal sendiri berdasarkan konsep kas selama periode laporan.
(oweners’equity) dari satu perusahan pada Laporan kas terdiri dari arus kas masuk (cash
tanggal tertentu. Biasanya pada saat buku di in) dan arus kas keluar (cash out) selama
tutup yakni akihr bulan, akhir triwulan, atau periode tertentu. Kas masuk terdiri dari uang
akhir tahun. yang masuk ke perusahan, seperti hsail
2. Laporan laba-rugi penjualan atau pnerimaan lainnya, sedangkan
16
kas keluar merupakan sejumlah pengeluaran menyerahkan sejumlah barang pada pihak tertentu
dan jenis-jenis pengeluarannya seperti untuk dijual dengan memberikan komisi.
pembayaran biaya oprasional perusahan. Arifin sabeni, 2005. Konsinyasi adalah suatu
perjanjian dimana pihak yang mempunyai barang
Pengertian Penjualan dagang (pengamanat) menyerahkan sejumlah barang
Penjualan adalah suatu kegiatan yang di kepada pihak lain (komisioner)untuk dijualkan
tujukan untuk mencari pembeli, memengharui dan dengan memberi komisi kepada yang menjual.
memberi petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan Dari berbagai pendapat diatas dapat
kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan disimpulkan mengenai penjualan konsinyasi bahwa
serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang penjualan konsinyasi merupakan penjualan dengan
menguntungkan bagi kedua pihak. (moekijat, kamus cara penitipan barang dari pengamanat (consignor)
manajemen,2000 ) Dari pengertian di atas dapat kepada pihak komisioner (konsignee) dan
disimpulkan bahwa penjualan merupakan suatu pengamanat akan memberikan komisi dari hasil
kegiatan rtansksi yang melibatkan penjual dan penjualan kepada pihak komisioner sesuai dengan
pembeli dalam menyerakan produk barang atau jasa. perjanjian.
Tabel 4.1
Transaksi penjualan konsinyasi produk
Roti Coklat, Moca, Kacang
Periode Januari - Maret 2014
Transaksi penjualan bulan Januari dengan harga jual Rp 1000/buah
Tgl Jumlah unit terjual Jumlah Total
1 6.000 6.000.000
7 5.500 5.500.000
13 6.000 6.000.000
19 5.700 5.700.000
25 6.000 6.000.000
Total Rp 29.200.000
Transaksi penjualan bulan Januari dengan harga jual Rp 1000/buah
Tgl Jumlah unit terjual Jumlah Total
1 6.000 6.000.000
7 5.500 6.000.000
13 6.000 5.600.000
19 5.700 5.800.000
25 6.000 6.000.000
Total Rp 29.400.000
21 5.600 5.600.000
27 5.800 5.800.000
Total Rp 29.300.000
Dalam hubungan penjualan konsinyasi ada 4. Komisi yang di berikan pada konsinyi atas
beberapa ketentuan penting yang di sepakati oleh barang yang terjual adalah 20% dari
pihak pengamanat dan pihak komisioner antara lain: total penjualan
1. Harga pokok roti yang di terapkan adalah Berdasarkan penjualan yang di lakukan
Rp.800,- per buah konsinyor bahwa pada akir bulan konsinyor akan
2. Harga jual Produk sebesar Rp.1000.- per buah menerima hasil penjualan rotiyang di titipkan
3. Biaya transportasi selama 1 bulan sebesar. Rp kepada konsinyi, dan menerima laporan penjualan
100.000 dari konsinyi bahwa roti yang di titipkan terjual
habis. Berikut ini laporan penjualan barang
konsinyasi
Tabel 4.1.1
Laporan Penjualan komisioner
Periode Januari – Maret 2014
Penjualan roti :
31 Januari (29.200 buah x 1000) Rp 29.200.000
28 Feb (29.400 buah x 1000) Rp 29.400.000
31 Maret (29.300 buah x 1000) Rp 29.300.000
Hasil Penjualan Rp 87.900.000
Biaya-Biaya Konsinyasi:
Biaya pengiriman (1.000x3bln) 300.000
Biaya komisi (20%x87.900.000) 17.580.000
Jumlah 17.880.000
Jumlah yang disetorkan Rp 70.020.000
Sumber data: hasil pengolahan data
Berdasarkan laporan Penjualan pada akhir bulan konsinyasi yang merupakan persediaan bagi
januari,februari dan maret Konsinyormenerima hasil konsinyor. Rekening tersebut di buat sebagai
Penjualan sebesarRp 87.900.000 Dari roti yang di rekening kontrol untuk transaksi konsinyasi dengan
titipkan dan terjual habis sebanyaki 87.900 buah semua konsinyi.
dengan harga jual sebesar Rp1.000. Biaya yang di Apabila pihak konsinyor menghendaki laba atas
keluarkan untuk pengiriman selama tiga bulan Rp penjualan konsinyasi harus di tetapakan tersendiri,
300.000, Biaya komisi yang di terima konsinyi maka rekening barang-barang konsinyasi untuk
sebesar Rp 17.580.000sehingga uang yang di setor masing-masing konsinyasi di benahi harga pokok
kepada konsinyor sebesar Rp 70.020.000 barang yang di kirimkan pada konsinyi dan semua
biaya yang terit dengan konsinyi. Jika penjualan
Pencatatan Penjualan Konsinyasi pada buku yang di lakukan oleh konsinyi makah rekening ini
pengamanat (consignor) kredit. Laba atau Rugi atas penjualan konsinyasi
Dalam prinsipnya pendapatan pada konsinyasi akhirnya di pindahbukuhkan dari perkiraan laba atau
diakui saat penjualan terhadap barang-barang rugi.
konsinyasi yang di lakukan oleh konsinyi kepada Dari data yang di tampilkan sebelumnya berikut
pihak ketiga. Jika konsinyor membutuhkan laporan ini di lakukan pencatatan terhadap penjualan
penjualn atau laporan laba rugi atas penjualan konsinyasi tersebut, dimana labarugi penjualan di
barang konsinyasi maka pencatatan harus pisahkn dengan penjualan regular. Pencatatan
dilaksanakan terpisah dari transaksi penjualan konsinyasi pada pembahasan berikut ini. Ditinjau
regular. dari Pihak penitip barang atau konsinyor sebagai
Apabila transaksi konsinyasi di catat secara berikut:
terpisah dari transaksi lain, maka metode apapun
yang di pakai pihak konsinyor harus
menyelenggarakan rekening ‘’barang-barang
konsiyasi’’ apabila transaksi di catat scara tidak
terpisah dari transaksi lain maka pengiriman barang-
barang konsinyasi di catat dalam ‘’memoradum’’.
Untuk itu setiap perjanjian yang dalam transaksi
konsinyasi rekening barang tang di titipkan pada
konsinyi pada dasarnya adalah rekening barang
21
Tabel 4.2
UD ALVINE BAKERY
Transaksi penjualan konsinyasi
Tgl/bln Keterangan Debit Kredit
Jan 1 Mencatat pengiriman barang sebanyak 6.000 bungkus
roti @800
Konsiyansi keluar-pengiriman barang …………….. 4.800.000
Persedian barang dag ………………………….. 4.800.000
7 Mencatat pengiriman barang sebanyak 5.500 bungkus
roti @800
Konsiyansi keluar-pengiriman barang …………….. 4.400.000
Persedian barang dag ………………………….. 4.400.000
13 Mencatat pengiriman barang sebanyak 6.000 bungkus
roti @800
Konsiyansi keluar-pengiriman barang …………….. 4.800.000
Persedian barang dag ………………………….. 4.800.000
19 Mencatat pengiriman barang sebanyak 5.700 bungkus
roti @800
Konsiyansi keluar-pengiriman barang …………….. 4.560.000
Persedian barang dag ………………………….. 4.560.000
Konsiyansi keluar-ongkos…………………………. 50.000
Kas ………………………………………… 50.000
25 Mencatat pengiriman barang sebanyak 6.000 bungkus
roti @800
Konsiyansi keluar-pengiriman barang …………….. 4,800.000
Persedian barang dag ………………………….. 4.800.000
30 Diterima uang sebesar Rp 29.200.000
Kas ………………………………………………… 29.200.000
Piutang komisioner ………………………… 29.200.000
Pemberian komisi (2%x Rp 29.200.000)
Konsinyasi keluar …………………………………. 1.168.000
Kas …………………………………………. 1.168.000
31 Kas ………………………………………………… 23.360.000
Konsinyasi biaya komisi…………………………… 5.840.000
Konsinyasi keluar …………………………… 29.200.000
Jurnal penutup:
Konsinyasi keluar-penjualan ……………………… 29.200.000
Konsinyasi keluar-biaya komisi ……………. 1.168.000
Konsinyasi keluar-ongkos …………………. 100.000
Konsinyasi keluar-pengiriman barang ……… 23.360.000
Laba konsinyasi ……………………………. 4.572.000
Feb 1 Mencatat pengiriman barang sebanyak 6.000 bungkus
roti @800
Konsiyansi keluar-pengiriman barang …………….. 4.800.000
Persedian barang dag ………………………….. 4.800.000
Konsinyasikeluar – ongkos …………………………… 50.000
Kas ………………………………………………. 50.000
7 Mencatat pengiriman barang sebanyak 6.000 bungkus
roti @800
Konsiyansi keluar-pengiriman barang …………….. 4.800.000
Persedian barang dag ………………………….. 4.800.000
13 Mencatat pengiriman barang sebanyak 6.000 bungkus
roti @800
Konsiyansi keluar-pengiriman barang …………….. 4.800.000
Persedian barang dag ………………………….. 4.800.000
19 Mencatat pengiriman barang sebanyak 5.800 bungkus
roti @800
Konsiyansi keluar-pengiriman barang …………….. 4.600.000
Persedian barang dag ………………………….. 4.600.000
Konsinyasikeluar – ongkos …………………………… 50.000
Kas ………………………………………………. 50.000
25 Mencatat pengiriman barang sebanyak 6.000 bungkus
roti @800
Konsiyansi keluar-pengiriman barang …………….. 4.800.000
Persedian barang dag ………………………….. 4.800.000
27 Diterima uang sebesar Rp 29.400.000
Kas ………………………………………………… 29.400.000
Piutang komisioner ………………………… 29.400.000
22
Berdasarkan laporan laba-rugi pada akhir bulan Biaya yang di keluarkan untuk pengiriman selama 1
januari dari roti yang di titipkan dan terjual habis bulan Rp 100.000, Biaya komisi yang di terima
sebanyaki 29.200 buah dengan konsinyasi sebesar Rp1.168.000 sehingga uang yang
menerimahasilpenjualansebesar Rp 29.200.000 di setor kepada konsinyor sebesar Rp 4.572.00
23
Tabel 4.3.2
Laporan Laba RugiPeriode Februari 2014
Tabel 4.3.3
Laporan Laba RugiPeriode Maret 2014
Berdasarkan laporan laba-rugi pada akhir bulan yang terjual sebanyak 29.300 bungkus dan
Februari dari roti yang di titipkan dan terjual habis penjualan konsinyasi yang di terima sebanyak
sebanyaki 29.400 buah dengan menerima hasil Rp. 29.300.000
penjualan sebesar Rp5.880.000 Biaya yang di 2. Dari perhitungan laba-rugi konsinyasi
keluarkan untuk pengiriman selama 1 bulan Rp menunjukan bahwahasil penjualan pada bulan
100.000, Biaya komisi yang di terima konsinyi januari-maret UD Alvine Bakery terjadi
sebesar Rp 1.176.000 sehingga uang yang di setor Fluktuasi.
kepada konsinyor sebesar Rp 4.604.000 .
Berdasarkan laporan laba-rugi pada akhir SARAN
bulan Maret dari roti yang di titipkan dan terjual Adapun saran yang dapat penulis kemukakan
habis sebanyaki 29.300 buah dengan menerima hasil melalui penulisan ini adalah:
penjualan sebesar Rp5.860.000 Biaya yang di 1. Untukmengontrol serta mengevaluasi masuk
keluarkan untuk pengiriman selama 1 bulan Rp dan keluarnya produk yang ada sebaiknya UD
100.000, Biaya komisi yang di terima konsinyasi Alvine bakery melakukan suatu pencatatan
sebesar Rp 1.172.000 sehingga uang yang di setor akuntansi guna pengawasan transaksi yang ada.
kepada konsinyor sebesar Rp 4.588.000. 2. Pihak UD.Avine Bakery perlu melakukan
pencatatan untuk penjualan konsinyasi secara
KESIMPULAN terpisah. karena setiap transaksi pada penjualan
Berdasarkan hasil perhitungan pada Pembahasan, konsinyasi tersebut di catat tersendiri dari
maka penulis dapat mengambil kesimpulan: transaksi-transaksi lain, sehingga perusahan
1. Habis untuk 3 jenis roti. Dimana pada bulan sendiri dapat menilai target laba dari penjualan
januari roti yang terjual sebanyak 29.200 tersebut.
bungkus dan penjualan konsinyasiyang di 3. Untuk melakukan penjualan konsinyasi,
terima sebesar Rp29.200.000, di bulan februari UD.Alvine Bakery sebaiknya menggunakan
roti yang terjual sebanyak 29.400 buah dan sistem pencatatan yang telah di uraikan dalam
penjualan konsinyasi yang di terima sebesar tugas akhir ini agar dapat mengontrol keuangan
Rp29.400.000 sedangkan pada bulan maret roti dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiono Arief dan Clan Untung Edy. Panduan Praktis Dasar Analisis Laporan Keuangan, Penerbit PT
Grasindo, Jakarta 2008.
Bambang Riyanto. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, edisi 4, Penerbit BPFE, Yogyakarta 2000.
Baridwan Zaki, 2005, Intermediate accounting,edisi kedelapan, Penerbit PBFE, Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia , 2006, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
Jusuf AL. 2001. Dasar-dasar Akuntansi, edisi 4