Anda di halaman 1dari 6

56

TERTIB PENATAUSAHAAN KEUANGAN MELALUI SHORT MESSAGE CARD


PADA KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN BIAK NUMFOR PAPUA
Beatrice Mamahit1), Maria Juneferstina2), Trudy M. Nussy 3)
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ambon

ABSTRAK

Organisasi sektor publik dituntut untuk memperhatikan pelaporan penatausahan keuangan


dipertanggungjawabkan mengenai Value for money, yaitu ekonomis dalam pengadaan sumber daya, efisien
(berdaya guna) dalam penggunaan sumber daya dalam arti penggunaan diminimalkan dan hasilnya
dimaksimalkan (maximizing benefits and minimizing costs), serta efektif dalam arti penyampaian tujuan dan
sasaran pada setiap kegiatan. Pada setiap setiap kegiatan, pengelolaan keuangan harus mempunyai bukti nyata,
berupa laporan hasil kegiatan.
Setiap tahap pengelolaan dan pemanfaatan data, dapat menjawab permasalahan dalam penatausahaan
keuangan. Short Message Card adalah salah satu kebijakan yang dibuat untuk menertibkan penggunaan
keuangan pada suatu instansi, agar keuangan dapat dikontrol, Sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran dalam
pengeluaran keuangan.
Manfaat atau hasil dari Tertib Penatausahan Melalui Short Message Card adalah Adanya Tertib
Penatausahaan Keuangan dalam pelaporan keuangan, Proses dan prosedur penatausahaan pengelolaan
keuangan sesuai dengan mekanisme yang berlaku, Terwujudnya penatausahaan dan pengelolaan keuangan
yang efektif dan efisien, Terlaksananya Tata kelola administrasi dan keuangan yang tepat waktu.

Kata Kunci : efektifitas, efisiensi, penatausahaan keuangan.

PENDAHULUAN Penatausahan keuangan yang terjadi dalam


Keuangan pemerintah terkait dengan proses BAPPEDA belum dapat dibilang maksimal karena,
penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap setiap kegiatan perencanaan pembangunan belum
program dan aktivitas dalam satuan moneter yang ada pertanggung jawaban atas pengeluaran
menggunakan dana milik masyarakat. keuangan, kurang terkontrolnya pengeluaran dana
Penatausahaan Keuangan merupakan alat kegiatan. Setiap kegiatan yang dilaksanakan belum
perencanaan sekaligus alat pengendalian. Anggaran terealisasi dengan baik tetapi pengeluaran keuangan
sebagai alat perencanaan mengindikasikan target melebihi pagu yang diberikan dalam satu kegiatan
yang harus dicapai oleh pemerintah, sedangkan perencanaan perbidang. Dikarenakan itu penulis
anggaran sebagai alat pengendalian melihat masalah dalam pelaksanaan pertanggung
mengindikasikan alokasi sumber dana publik yang jawaban keuangan kegiatan belum maksimal, karena
disetujui legislatif untuk dibelanjakan. Melalui data setiap pengelolaan keuangan memerlukan
rekening belanja yang terdapat dalam anggaran stransparan, ekonomis, efisien, ekonomis, efektif
belanja lembaga/organisasi pemerintah, akan dilihat dan akuntabel.
apakah anggaran yang telah dibuat dapat berperan Maka itu penulis membuat suatu perubahan
sebagai pengendali terhadap pelaksanaan kegiatan dalam menatausahakan keuangan yang lama dengan
pemerintah. Dalam UU Nomor 15 Tahun 2004 suatu cara yang baru untuk setiap bidang
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung mempertanggung jawabkan kegiatan perencanaan.
Jawab keuangan Negara, penatausahaan keuangan Beberapa prioritas perbaikan dalam pengelolaan
sangat penting dalam setiap per SKPD. keuangan penting dilakukan terutama dalam aspek
Dalam Perkembangan Pembangunan semakin anggaran, akuntansi dan pemeriksaan. Penyusunan
meningkat, peran BAPPEDA Kab. Biak Numfor laporan keuangan pada dasarnya merupakan sistem
Sangat dibutuhkan dalam perencanaan pengelolaan informasi akuntansi yang menghasilkan
pembangunan daerah. Tuntutan baru muncul agar keluaran berupa informasi akuntansi atau laporan
organisasi sektor publik memperhatikan Keuangan keuangan. Menurut Permendagri Nomor 13 Tahun
dalam menjalankan aktifitasnya. Tujuan yang 2006, pengelolaan keuangan daerah adalah
dikehendaki masyarakat mencakup keseluruhan kegiatan yang meliputi Perencanaan,
pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan value Pelaksanaan, Penatausahaan, Pelaporan,
for money, yaitu ekonomis dalam pengadaan dan Pertanggung Jawaban dan Pengawasan Keuangan
alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam Daerah. Untuk Proses Keuangan dan Penyusunan
penggunaan sumber daya dalam arti penggunaannya Pelaporan Pertanggung jawaban mulai menerapkan
diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan system Keuangan dengan menggunakan Short
(maximizing benefits and minimizing costs), serta Message Card.
efektif (berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan Short Message Card Merupakan bukti adanya
dan sasaran. usaha tertib penatausahaan keuangan dalam
1,2,3
.Politeknik Teknik Negeri
57

penyusunan Laporan keuangan yang baik, (SAP) sebagai pengganti dari PP Nomor 24 tahun
sedangkan Laporan Keuangan yang baik hanya 2005 tentang SAP. Penerapam PP nomor 24 Tahun
akan tercipta jika menggunakan prinsipprinsip 2005 memang masih bersifat sementara, hal ini
akuntansi yang baik. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan amanat yang tertuang dalam pasal 36
berpedoman pada standart akuntansi pemerintahan ayat (1) UU No. 17 Tahun 2003 yang menyatakan
(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor bahwa selama pengakuan dan pengukuran
71 tahun 2010 tentang Standart Akuntansi pendapatan dan belanja berbasis akrual belum
Pemerintahan) dan Peraturan Menteri dalam negeri dilaksanakan maka digunakan pengakuan dan
Republik Indonesia No. 64 tahun 2013. Penerapan pengukuran berbasis kas.
Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual PERMENDAGRI 64 tahun 2013
pada pemerintah daerah. Peraturan Menteri dalam negeri Republik
Indonesia No. 64 tahun 2013. Penerapan Standar
Rumusan Masalah Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual pada
B er d asar kan Latar B elakan g pemerintah daerah. Standar Akuntansi Pemerintahan
masalah yan g telah d ike muka ka n yang selanjutnya disingkat SAP adalah prinsip-
sebelumnya, maka yang menjadi permasalahan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun
dalam penulisan ini adalah : dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. SAP
Bagaimana mengoptimalkan Tingkat Koordinasi dan Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui
meminimalisirkan keterlambatan penyampaian pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam
laporan pertanggungjawaban pada bendahara. pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui
pendapatan, belanjadan pembiayaan dalam
Ruang Lingkup pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis
Dengan Memperhatikan Rumusan masalah yang ditetapkan dalam APBD.
sebelumnya, maka penulis melakuan pembatasan Siatem Akuntansi Pemerintah Daerah
masalah pada : Pengoptimalan Tertib Penatausahaan Akuntansi merupakan aktivitas jasa untuk
Keuanga setiap bidang pada SKPD BAPPEDA Kab. menyediakan informasi yang diperlukan untuk
Biak Numfor. pengambilan keputusan. Pada sector public,
pengambilan keputusan terkait dengan keputusan
Tujuan Penulisan baik pada sector ekonomi, social, dan politik. Dalam
pengelolaan keuangan Negara dan Daerah yang
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan
besar pemerintah memerlukan suatu system
ini adalah : Mengoptimalkan Fungsi koordinasi antar
akuntansi yang diperlukan untku pengelolaan dana,
bidang, dan terwujudnya realisasi penggunaan dana
transaksi ekonomi yang semakin besar dan beragam.
antar bidang berjalan dengan baik, dan penyampaian
pelaporan pertanggungjawaban kepada bendahara Peraturan Menteri dalam negeri Republik No.
tepat waktu. 64 tahun 2013, SAPD sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 huruf b memuat pilihan prosedur dan teknik
TINJAUAN PUSTAKA akuntansi dalam melakukan identifikasi transaksi,
Pengetian Penatausahaan Keuangan Daerah pencatatan pada jurnal, posting kedalam buku besar,
penyusunan neraca saldo serta penyajian laporan
Penatausahaan keuangan daerah adalah sebagai
keuangan. Rangkaian sistematik dari prosedur,
bagian dari pengelolaan keuangan daerah memegang
penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk
peranan penting dalam proses keuangan daerah
mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis
secara keseluruhan.
transaksi sampai dengan pelaporan keuangan
Peraturan mengenai penatausahaan keuangan
dilingkungan organisasi pemerintahan daerah.
daerah mencangkup ada beberapa peraturan
perundang undangan yaitu antara lain UU nomor 17 Peraturan Daerah Kab. BIAK Numfor
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor Peraturan Daerah Kabupaten Biak Numfor
15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Nomor 3 tahun 2006 tentang Pokok-Pokok
dan Tanggung Jawab keuangan Negara, tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pengelolaan Keuangan Dalam Negeri nomor 13 Pengertian Pagu
tahun 2006, permendagri nomor 21 tahun 2011 Batas Tertinggi Anggaran. Menurut
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Menteri Keuangan PP No. 90 Th.2010 dalam
Penyusunan laporan keuangan berpedoman pada rangka Penyusunan RKA, menetapkan pagu
standart akuntansi pemerintahan (Peraturan anggaran dengan pedoman kapasitas fiscal, besaran
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 tahun pagu indikatif, renja, dan memperhatikan hasil
2010 tentang Standart Akuntansi Pemerintahan). evaluasi kinerja.(pasal 9 ayat 1).
PP 71 tahun 2010 Pagu Anggaran seba gaima na ya ng
Salah satu bentuk usaha berkelanjutan tersebut d i m a k s u d p a d a a y a t ( 1 ) menggambarkan arah
adalah dengan menetapkan Standar Akuntansi kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden yang
Berbasis Akrual yang ditetapkan dalam bentuk dirinci paling sedikit menurut: a. unit organisasi; dan
peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 b. program (pasal 9 ayat 2)
tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah Pagu Anggaran sebagaimana dimaksud
58

pada ayat (1) disampaikan kepada setiap Daerah Kabupaten Biak Numfor, maka Badan
Lembaga/ Kantor paling lambat akhir bulan juni Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan
(pasal 9 ayat 2) Daerah (BP3D) berubah nama menjadi Badan
Pengertian Realisasi Anggaran Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA).
Menyajikan informasi realisasi pendapatan Meningkatkan dan memantapkan kota jasa sebagai
belanja, transfer, surplus/deficit, pembiayaan, dan Jembatan Emas Biak Sejahtera di Masa Depan
sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran, yang melalui Bidang Perencanaan dan Pembangunan
masing-masing diperbandingkan dengan Daerah
anggarannya dalam satu periode. Badan perencanaan pembangunan daerah
mempunyai tugas membantu bupati dalam
METODOLOGI PENELITIAN penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang
Lokasi dan Obyek Penelitian perencanaan pembangunan daerah. Untuk
Lokasi BAPPEDA Kab. Biak Numfor. Jl. menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
Majapahit No. 1 Kab Biak Numfor Papua. Objek pada ayat (1), badan perencanaan pembangunan
penelitian dititikberatkan pada Penatausahaan daerah mempunyai fungsi untuk penyusunan
Keuangan. pola dasar pembangunan daerah kabupaten,
Gambaran Umum Perusahaan daerah penyusunan rencana pembangunan jangka
BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan panjang (RPJP) didaerah, penyususnan
Daerah) merupakan lembaga teknis daerah dibidang perencanaan pembangunan jangka menengah
penelitian dan perencanaan pembangunan daerah (RPJM) didaerah, penyusunan program-program
yang dipimpin oleh seorang kepala badan yang tahunan sebagi pelaksana rencana-rencana
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada tersebut pada huruf a, b, dan c baik yang
Bupati melalui Sekretaris Daerah. Badan ini dibiayai daerah maupun yang diusulkan untuk
mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam pemerintah tingkat atas, pelaksanaan tingkat
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang koordinasi perencanaan diantara dinas-dinas,
penelitian dan perencanaan pembangunan daerah. instansi badan daerah, distrik, lembaga
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dibentuk swadayavdan lembaga masyarakat lainya,
berdasarkan pertimbangan : penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan
a. Bahwa dalam rangka usaha peningkatan belanja daerah (RAPBD) bersama-sama dengan
keserasian pembangunan di daerah diperlukan instansi terkait lainya, penggkoordinasian dan
adanya peningkatan keselarasan antara atau pengadaan penelitian untuk kepentingan
pembangunan sektoral dan pembangunan perencanaan pembangunan daerah,
daerah. pengendalian terhadap persiapan dan
b. Bahwa dalam rangka usaha menjamin laju perkembangan pelaksanaan pembangunan
perkembangan, keseimbangan dan didaerah untuk penyempurnaan lebih
kesinambungan pembangunan didaerah, lanjut,monitoring pelaksanaan pembangunan
diperlukan perencanaan yang lebih menyeluruh, didaerah, pelaksanaan kegiatan lain dalam
terarah dan terpadu. Bertitik tolak pada rangka perencanaan dan pengendalian sesuai
pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, petunjuk bupati.
maka dikeluarkanlah Keputusan Presiden
Nomor 27 Tahun 1980. Tentang Pembentukan Identifikasi dan Pengukuran Variabel
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang Identifikasi yang digunakan dalam penulisan ini :
kemudian ditindak lanjuti dengan Keputusan Variabel yang digunakan dalam Penulisan adalah
Menteri Dalam Negeri Nomor 185 Tahun 1980, Penatausahan Keuangan Short Message Card.
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja JENIS DATA
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 1. Data yang digunakan dalam penulisan adalah :
Tingkat II Biak Numfor. Mengikuti 2. Data Kualitatif : Data yang tidak berbentuk
perkembangan dan dinamika situasional angka-angka.
pembangunan daerah maka Badan Perencanaan 3. Data Kuantitatif : Data yang berupa angka-angka
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten yang di ambil dari pihak BAPPEDA untuk Short
Biak Numfor berubah nama atau sebutan Message Card.
menjadi
Badan Perencanaan dan Pengendalian Teknik Analisa
Pembangunan Daerah (BP3D) berdasarkan Perda Analisa data adalah tahap pengelolaan
Kabupaten Biak Numfor Nomor 18 Tahun 2001 dan pemanfaatan data sehingga dapat menjawab
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja permasalahan dalam penulisan ini. Analisa ini
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Biak Numfor. menggunakan Deskriptif Kualitatif yaitu. Short
Dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Message Card adalah salah satu kebijakan yang
tahun 2008 dan Peraturan Daerah Kabupaten Biak dibuat untuk menertibkan penggunaan keuangan
Numfor Nomor 4 Tahun 2009 Tentang pembentukan pada suatu instansi terkait, agar keuangan dapat di
Susunan Organsasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis control. Karena dalam suatu kegiatan harus dapat
59

dikontrol dana guna dapat Menertibkan keuangan Kolom 5 : Besaran dana Kegiatan
sehingga tidak terdapat kesimpangsiuran dalam Kolom 6 : Jumlah dana yang telah digunakan
pengeluaran pada instansi pemerintah. dalam kegiatan yang dianggarkan
1. Jenis Kegiatan Keterangan Kolom 7: Sisa dana yang tidak
2. Anggaran dipergunakan
3. Sumber pembiayaan Kolom 8 : Keterangan
4. Realisasi anggaran Pada Halaman depan diisi untuk
5. Retensi ( laporan penting hasil kegiatan) permintaan dana kegiatan yang dilaksanakan oleh
setiap bidang kepada Kepala SKPD untuk di
PEMBAHASAN disposisi kepada bendahara keuangan.
Berdasarkan penelitian penulis Pada halaman belakang diisi untuk register
menemukan bahwa Kantor BAPPEDA masih SPJ untuk mempertanggung jawabkan penggunaan
belum maksimal Pengelolaan dana keuangan dana tahun berjalan, besaran dana kegiatan, jumlah
kegiatan perbidang secara baik, padahal pada setiap dana dan sisa dana yang tidak dipergunakan.
SKPD mempunyai tugas untuk mengontrol dan Pencatatan Short Message Card
mengelola dana perkegiatan dengan baik dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
transparan. Pada awal penatausahaan keuangan Pejabat pengguna anggaran/
hanya dibicarakan dari pejabat pelaksana teknis kuasapengguna anggaran dalam
kegiatan kepada kepala badan dan bendahara untuk melaksanakan program dan kegiatan dengan
membicarakan tentang dana anggaran PAGU menunjuk pejabat pada SKPD selaki pejabat
kegiatan. dikarenakan itu penulis memakai langkah pelaksana teknis kegiatan (PPTK). PPTK
penatausahaan keuangan memakai Short Message mempunyai tugas antara lain :
Card, pada bab ini penulis akan mencoba a. Mengendalikan pelaksana kegiatan
memberikan pemahaman tentang langkah b. Melaporkan perkembangan pelaksanaan
pencatatan atau pengisian Short Message Card. kegiatan
Penerapan Short Message Card Pada Sekretariat dan c. Menyiapkan dokumen anggaran atas
Pengendalian beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.
Register Permintaan dan Register SPJ dari Penunjukan PPTK berdasarkan pertimbangan
SMC dapat dilihat pada Gambar Tabel 1 dan 2 kompetensi jabatan, jumlah anggaran kegiatan,
dengan rincian penjelasan Sebagai Berikut. beban kerja, lokasi dan/atau rentang kendali dan
pertimbangan objektif lainnya. PPTK
(Untuk Kartu Halaman Depan) bertanggung jawab kepada pejabat pengguna
> Bidang : Di isi sesuai Nama bidang anggaran/kuasa pengguna anggaran. Dengan
pada SKPD bersangkutan Kolom 1 : Nomor demikian keberhasilan dan kegagalan dalam
urut kegiatan pelaksanaan suatu program dan kegiatan
Kolom 2 : Hari dan tanggal permintaan sesungguhnya tergantung pada skill dari PPTK
kegiatan selama tahun berjalan untuk melakukan pengendalian dan pengawasan atas
Kolom 3 : Nama Pejabar Pelaksana Teknis pelaksanaan kegiatan dimaksud.
Kegiatan (PPTK) Dalam konteks Pemerintah Daerah PPTK
Kolom 4 : Kode Mata Anggaran Kegiatan selayaknya dijabat oleh Kepala Bidang atau pejabat
(MAK) (DPA) setingkat eselon III/b yang membidangin
Kolom 5 : Sumber dana program/kegiatan dimaksud dengan maksud bahwa
Kolom 6 : Triwulan (bulan berjalan) pejabat yang bersangkutan memahami utuh proses
Kolom 7 : Register SPP/Keperluan Dana ( perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan program
UP : Uang Persediaan;GU : ganti Uang; TU: dan kegiatan dimaksud.
Tambah Uang; LS : Langsung) Pejabat Penatausahan Keuangan SKPD
Kolom 8 : Disposisi Kepala Dalam rangka melaksanakan wewnang
B a d a n / S K P D k e p a d a P e j a b a t Penatausahaan ataspenggunaan anggaran
keuangan (PPK) yang dimuat dalam DPA-SKPD, kepala SKPD
Kolom 9 : Disposisi Pejabat Penata menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata
Keuangan (PPK) kepada Benadahara usaha keuangan pada SKPD sebagai pejabat
Pengeluaran penetausahaan keuangan SKPD (PPK-SKPD). PPK-
Kolom 10 : Keterangan SKPD mempunyai tugas antara lain :
(UNTUK KARTU HALAMAN BELAKANG) a. Meneliti selengkapnya SPP-UP, SPP-GU, SPP-
Kolom 1 : Nomur urut kegiatan TU serta SPP-LS yang diajukan Bendahara
Kolom 2 : Berisi tentang Nama Kegiatan Tahun Pengeluaran,
berjalan b. Menyiapkan SPM,
Kolom 3 : Triwulan (bulan berjalan) c. Melakukan verifikasi atas penggunaan dana
Kolom 4 : Keterangan Pengunaan dana yang yang dipertanggugjawabkan oleh bendahara
sudah di pertanggungjawabkan pengeluaran,
60

d. Menyiapkan laporan keuangan SKPD. Keuangan kegiatan selama satu periode berjalan
PPK-SKPD tidak boleh merangkap pejabat adalah Rp.1.483.239.618-,.
yang bertugas melakukan pemungutan Tahapan Short Message Card
penerimaan daerah, bendahara, dan/atau PPTK. Tahapan Short Message Card dapat dilihat
pada gambar bagan alir dibawah ini.
Bendahara Gambar 4.4. BAGAN ALIR TAHAPAN SHORT
Kepala daerah atas usul PPKD menetakan MESSAGE CARD 5
bendahara penerimaan untuk melaksanakan tugas
kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran
pendapatan pada SKPD dan bendahara pengeluaran
untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam
rangka pelaksanaan anggaran belanja pada SKPD.
Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran
adalah pejabat fungsional.
Bendahara penerimaan dan bendahara
pengeluaran dahulu dikenal dengan istilah
Pemegang Kas
Bendahara penerimaan dan bendahara
pengeluaran dilarang melakukan, baik secara PENUTUP
langsung maupun tidak langsung, kegiatan
perdagangan, pekerjaan pemborongan dan Kesimpulan
penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas Penerapan Short Message Card dalam
kegiatan/pekerjaan/penjualan tersebut, serta Penatausahaan Keuangan sangat penting dilakukan
menyimpan uang pada suatu Bank atau lembaga karena akan mengubah dan mendisiplinkan
keuangan lainnya atas nama pribadi. Bendahara pengelolaan keuangan ( Sumber Daya Manusia)
penerimaan dan bendahara pengeluaran secara untuk bagaimana cara Penatausahaan Keuangan
fungsional bertanggung jawab atas pelaksanaan yang benar yang sesuai dengan peraturan yang
tugasnya pada PPKD selaku BUD dan secara berlaku.
administratif bertanggung jawab kepada Pengguna Sehubungan dengan hal tersebut, dalam
Anggaran. rangka pengelolaan keuangan yang tertib, ektif,
Pada setiap SKPD masing-masing ditetapkan 1 efisien, transparan, dan akuntabel, Penulis menyusun
(satu) bendahara penerimaan dan 1 (satu) bendahara atau membuat suatu Kartu yang didalamnya berisi
pengeluaran. Dalam melaksanakan fungsinya, informasi informasi tata kelola keuangan pada
bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran SKPD Bappeda.
dapat dibantu oleh beberapa pembantu bendahara Manfaat dari Short Message Card adalah
yang terdiri dari kasir/penyimpan uang, pembuat meningkatkan Koordinasi diantara Tim pengelola
dokumen, pencatat pembukuan dan yang bertugas Kegiatan dan Keuangan (Pengguna Anggaran,
menyiapkan pembayaran gaji. Bendahara bendahara, PPTK dan PPK) dalam penyusunan
penerimaan hanya ada pada SKPD yang memiliki panatausahaan pelaporan keuangan suatu kegiatan
hak untuk memungut penerimaan SKPD serta yang mana akan menghasilkan penatausahaan
bertanggung jawab atas penerimaan SKPD. pelaporan keuangan yang transparan dan akuntabel.
Bendahara pengeluaran bertanggung jawab atas
pengeluaran SKPD. SARAN
Setelah melihat kesimpulan diatas , maka
Pagu Anggaran Dan Realisasi Anggaran BAPPEDA penulis memberikan saran dengan cara diterapkan
Biak. SMC pada tiap SKPD. Karena dalam setiap SKPD
Pagu BAPPEDA biak dalah membutuhkan laporan keuangan yang ektif, efisien,
Rp.14.462.095.160-, dalam satu periode 2014 transparan, dan akuntabel.
Realisasi Anggaran BAPPEDA adalah sekitar
Rp.12.978.855.542-, maka Sisa pemakaian anggaran

DAFTAR PUSTAKA

B pped tupoksi 2 “Uraian tugas dan fungsi badan perencanaan pembangunan daerah, kabupaten biak
numfor.
(http://Artikata.com) 2012 Pengertian PAGU. Diakses pada tanggal 29 juni 2015
(http://www.anggaran.depkeu.go.id) 2015. Undang-undang Menteri Keuangan PP No. 90 Th. 2010. Diakses
pada tanggal 29 juni 2015.
(http://karangtangis.blogspot.com) 2011. Penatausahaan sector public. Diakses pada tanggal 29 juni 2015.
(http://dppkajogjaprov.go.id) 2013 Penatausahaan Keuangan Daerah. Diakses pada tanggal 29 juni 2015.
61

(http://pa-cibinong.go.id) 2015 Pengertian Realisasi Anggaran. Diakses pada tanggal 29 juni 2015
(http://cintaimabar.blogspot.com) 2011 Penata-Usahaan-Keuangan-Daerah. Diakses pada tanggal 15 juli 2015
(http://depkeu.go.id) 2014. Peraturan Menteri Dalam Negeri 64 tahun 2013. Diaskes pada tanggal 30 juli 2015

Anda mungkin juga menyukai