Anda di halaman 1dari 5

31

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA


(PERSERO) CABANG MASOHI
Eko Saputra Putranubun1) Junus Paulus Patty2) Tri Retno Hariyati 3)
1,2,3)
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ambon

ABSTRAK

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tingkat perputaran piutang dari tahun 2012 ke tahun 2013
mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2012 tingkat perputaran piutang adalah sebesar 2 kali perputaran,
sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 3 kali perputaran atau selisih kenaikan sebesar 1 kali
perputaran. Sedangkan dalam tahun 2014 tingkat perputaran sama dengan tahun 2013 yaitu 3 kali perputaran.
Untuk tingkat perputaran aset tetap dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2012
tingkat perputaran aset tetap terhadap penjualan adalah sebesar 0,45 kali perputaran, sedangkan pada tahun 2013
mengalami kenaikan sebesar 0,52 kali perputaran atau selisih kenaikan sebesar 0,07 kali perputaran.
Sedangkan dalam tahun 2014 tingkat perputaran aset tetap mengalami kenaikan sebesar 0,61 kali
perputaran atau naik sebesar 0,09 kali perputaran dari tahun 2013. Sementara untuk tingkat perputaran aset dari
tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2012 tingkat perputaran aset terhadap
penjualan adalah sebesar 0,28 kali perputaran, sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,33 kali
perputaran atau selisih kenaikan sebesar 0,05 kali perputaran. Sedangkan dalam tahun 2014 tingkat perputaran
aset mengalami kenaikan sebesar 0,36 kali perputaran atau naik sebesar 0,03 kali perputaran dari tahun 2013.
Kata kunci : Laporan Keuangan, Rasio Aktivitas
PENDAHULUAN usahanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
perusahaan merupakan sarana dalam sebesar-besarnya. Hal tersebut dapat terwujud
pengambilan keputusan, baik keputusan yang apabila semua unsur dalam perusahaan bersinergi
dilakukan oleh pihak internal perusahaan dalam hal dengan baik. Baik itu berupa sumber daya modal
ini sebagai dasar penentuan tujuan perusahaan, maupun sumber daya manusianya. Kinerja yang baik
maupun pihak eksternal dalam hal ini menyangkut dari sumber daya manusia yang mengelola sumber
keputusan kredit dan lainnya. Selanjutnya untuk daya modal perusahaan sangat penting.
mengukur tingkat kinerja perusahaan, dapat dilihat Untuk dapat memperoleh gambaran tentang
dari laporan keuangan yang disajikan. Salah satu perkembangan keuangan suatu perusahaan perlu
unsur yang dapat dijadikan dasar pengukuran kinerja diadakan interpretasi atau analisa terhadap data
keuangan perusahaan yaitu menggunakan rasio keuangan dari suatu perusahaan, dan data keuangan
aktivitas. Rasio ini digunakan sebagai dasar untuk tersebut tercermin dalam laporan keuangan. Dalam
mengukur sejauh mana perusahaan dapat mengadakan interpretasi dan analisa laporan
menggunakan sumber daya yang dimiliki, baik yang keuangan suatu perusahaan, maka diperlukan adanya
berhubungan dengan penjualan maupun asset lain ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan
yang dimiliki PT. dalam analisa keuangan adalah rasio keuangan.
PLN (Persero) merupakan perusahaan yang Rasio keuangan atau Financial ratio
menyediakan kebutuhan akan tenaga listrik di menurut James. C. Horne (Kasmir, 2014) merupakan
Indonesia. Salah satunya adalah PT. PLN (Persero) indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi
Cabang Masohi yang merupakan jantung dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan
perekonomian masyarakat sekitar dalam penyediaan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk
jasa listrik. Sejalan dengan perkembangannya, PT. mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
PLN (Persero) Cabang Masohi telah keuangan berdasarkan data perbandingan masing-
mengembangkan usahanya dengan memperluas masing pos yang terdapat pada laporan keuangan
daerah pelayanannya. Perluasan daerah pelayanan seperti laporan neraca, rugi / laba, dan arus kas
ini pada dasarnya dibutuhkan sumber daya maupun dalam periode tertentu. Dari hasil rasio keuangan ini,
dana yang dimiliki oleh pihak PT. PLN (Persero) akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang
Cabang Masohi dalam beberapa waktu belakangan bersangkutan.
ini. Perkembangan dalam hal penambahan Kasmir (2014) menyimpulkan bahwa rasio
pelanggan maupun penyediaan asset pendukung keuangan merupakan kegiatan membandingkan
telah dilakukan. Hal ini berakibat kepada angka-angka yang ada dalam laporan keuangan
peningkatan pendapatan pada PT. PLN (Persero) dengan cara membagi satu angka dengan angka
Cabang Masohi. Untuk itu digunakan rasio aktivitas lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu
dalam mengukur kinerja keuangan PT. PLN komponen dengan komponen dalam satu laporan
(Persero) Cabang Masohi. keuangan atau antar komponen yang ada di antara
laporan keuangan. Kemudian, angka yang
TINJAUAN PUSTAKA diperbandingkan dapat berupa angkaangka dalam
Analisis Rasio Keuangan satu periode maupun beberapa periode.
Setiap perusahaan dalam menjalankan Dalam praktiknya, analisis rasio keuangan suatu
1,2,3
Politeknik Negeri Ambon
32

perusahaan dapat digolongkan menjadi sebagai margin ratio, net profit ratio, dan lain
berikut : sebagainya.
- Rasio neraca (balance sheet ratio), yaitu rasio 2. Rasio-rasio untuk menilai penggunaan aktiva
yang disusun dari data yang berasal dari neraca. (assets utilization ratios), yaitu rasio-rasio
- Rasio laporan laba rugi (income statement ratio), (perimbangan) antara penjualan dengan ; kas,
yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal persediaan, modal kerja, aktiva tetap dan aktiva-
dari laporan perhitungan laba rugi. aktiva lainnya.
- Rasio antar laporan (inter-statement ratio), yaitu
rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca Adapun menurut Weston dan Brigham (Jumingan,
dan laporan laba rugi. 2008), membuat kategori rasio keuangan sebagai
berikut :
Jenis-jenis Rasio Keuangan - Rasio likuiditas (liquiditiy ratio), bertujuan
Untuk menilai kinerja perusahaan dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam
dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
pihak manajemen perusahaan. Dalam Neraca dapat - Rasio solvabilitas (laverage ratio), bertujuan
dilihat apakah jumlah harta, hutang dan modal mengukur sejauh mana kebutuhan keuangan
perusahaan bertambah ataupun berkurang, semua perusahaan dibelanjai dengan dana pinjaman.
tergambar didalamnya. Untuk melihat apakah Misalnya rasio total utang dengan total aktiva
operasi perusahaan selama periode tertentu (total debt to total assets ratio), kelipatan
mengalami kerugian atau tidak, dapat dilihat dalam keuntungan terhadap dalam menutup beban
Laporan Laba Rugi. Laporan keuangan dapat bunga (time interest earned), kemampuan
dianalisa dengan alat perhitungan berupa rasio-rasio keuntungan dalam menutup beban tetap (fixed
keuangan. Salah satu metode analisis adalah dengan charge coverage), dan sebagainya. Rasio
menggunakan analisis rasio yaitu dengan aktivitas (aktivity ratio), bertujuan mengukur
menganalisa hubungan antara unsur-unsur dalam efektivitas perusahaan dalam mengoperasikan
laporan keuangan. Sehingga angka dari hasil analisis dana. Misalnya inventory turn over, average
rasio laporan keuangan dapat menunjukkan aktivitas collection period, total assets turn over, dan
perusahaan dalam keadaan menguntungkan atau sebagainya.
tidak. - Rasio profitabilitas (profitability ratio), bertujuan
Pada umumnya untuk mengetahui mengukur efektifitas manajenen yang tercermin
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban pada imbalan hasil dari investasi melalui
atau hutang dalam jangka waktu pendek, perusahaan kegiatan penjualan. Misalnya profit margin on
dapat mengukur dengan menggunakan rasio sales, return on total asset, return on net worth,
likuiditas. Mengukur keefektifan perusahaan dan sebagainya.
menggunakan asetnya dengan rasio aktivitas, - Rasio pertumbuhan (growth ratio), bertujuan
sedangkan untuk mengukur hasil akhir dari mengukur kemampuan perusahaan dalam
operasinya sebuah perusahaan apakah berhasil atau mempertahankan kedudukannya dalam
gagal dengan menggunakan rasio profitabilitas. pertumbuhan perekonomian dan industri.
Ada berbagai pendapat tentang kategori - Rasio penilaian (valuation ratio), bertujuan
rasio berdasarkan tujuan penganalisis dalam mengukur performa perusahaan secara
mengevaluasi suatu perusahaan berdasarkan laporan keseluruhan, karena rasio ini merupakan
keuangannya. Pengklarifikasian angka ratio pencerminan dari rasio risiko dan rasio imbalan
keuangan menurut Leopald A. Bernstein (Munawir, hasil.
2002) menyatakan bahwa angka-angka rasio
keuangan dapat dikategorikan menjadi : Rasio Aktivitas
1. Rasio-rasio untuk menilai likuiditas (short-term Menurut Kasmir (2014) Rasio aktivitas
liquidity ratios) ; misalnya current ratio, acid merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
test ratio, account receivable turn over, efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva
inventory turn over, dan lain sebagainya yang dimilikinya. Dapat dikatakan pula rasio ini
2. Rasio-rasio untuk menilai struktur modal dan digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
solvabilitas (capital structure and long-term (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan
solvency ratios), misalnya rasio antara modal atau menilai kemampuan perusahaan dalam
sendiri dengan total hutang, rasio antara modal melaksanakan aktivitas sehari-hari.
sendiri dengan hutang jangka panjang, rasio Penggunaan rasio aktivitas adalah dengan
antara modal sendiri dengan aktiva tetap dan cara membandingkan antara tingkat penjualan
sebagainya. dengan investasi dalam aktiva untuk satu periode.
Artinya diharapkan adanya keseimbangan seperti
Return on investment ratios, misalnya yang diinginkan antara penjualan dengan aktiva
rentabilitas usaha (return on total assets) dan seperti sediaan, piutang dan aktiva tetap lainnya.
rentabilitas modal sendiri (return on equity capital). Kemampuan manajemen untuk menggunakan dan
1. Rasio-rasio untuk menilai hasil operasi mengoptimalkan aktiva yang dimiliki merupakan
(operating performance ratios), antara lain gross tujuan utama rasio ini.
33

Dalam praktiknya, rasio aktivitas yang perusahaan dibandingkan dengan penjualan


digunakan perusahaan memiliki beberapa tujuan dalam suatu periode tertentu.
yang hendak dicapai. Rasio aktivitas memberikan 5. Manfaat lainnya.
banyak manfaat bagi kepentingan perusahaan
maupun bagi pihak luar perusahaan, untuk masa Rasio aktivitas yang dapat digunakan
sekarang maupun di masa yang akan datang. Berikut manajemen untuk mengambil keputusan terdiri dari
ini adalah beberapa tujuan yang hendak dicapai beberapa jenis. Penggunaan rasio yang diinginkan
perusahaan dari pengunaan rasio aktivitas : sangat tergantung dari keinginan manajemen
Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang perusahaan, artinya lengkap tidaknya rasio aktivitas
selama satu periode atau berapa kali dana yang yang akan digunakan tergantung dari kebutuhan
ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu dan tujuan yang ingin dicapai pihak manajemen
periode. perusahaan tersebut. Berikut ini ada beberapa jenis-
Untuk menghitung hari rata-rata penagihan jenis rasio aktivitas yang dirangkum dari beberapa
piutang (days of receivable), dimana hasil ahli keuangan yaitu:
perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa 1. Perputaran Piutang (Receivable Turn Over).
hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih. Merupakan rasio yang digunakan untuk
Untuk menghitung berapa hari rata-rata sediaan mengukur berapa lama penagihan piutang
tersimpan dalam gudang. Untuk mengukur berapa selama satu periode atau berapa kali dana yang
kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu
berputar dalam satu periode atau berapa penjualan periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan
yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam
digunakan (working capital turn over). Untuk piutang semakin rendah (dibandingkan dengan
mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam rasio tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi
aktiva tetap berputar dalam satu periode. ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya
jika rasio semakin rendah adaover investment
Untuk mengukur penggunaan semua aktiva dalam piutang. Hal yang jelas adalah rasio
perusahaan dibandingkan dengan penjualan. perputaran piutang memberikan pemahaman
Disamping tujuan yang ingin dicapai, terdapat tentang kualitas piutang dan kesuksesan
beberapa manfaat yang dapat dipetik dari rasio penagihan piutang.
aktivitas, yakni sebagai berikut: Rumusan untuk mencari receivable turn over
1. Dalam bidang piutang. adalah sebagai berikut.
Perusahaan atau manajemen dapat mengetahui Receivable Turn Over = Penjualan Kredit
berapa lama piutang mampu ditagih selama satu Piutang
periode. Kemudian, manajemen juga dapat rasio yang digunakan untuk mengukur berapa
mengetahui berapa kali dana yang ditanam kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap
dalam piutang ini berputar dalam satu periode. berputar dalam satu periode. Atau dengan kata lain,
Dengan demikian, dapat diketahui efektif atau untuk mengukur apakah perusahaan sudah
tidaknya kegiatan perusahaan dalam bidang menggunakan kapasitas aktiva tetap sepenuhnya
penagihan. Manajemen dapat mengetahui atau belum.
jumlah hari dalam rata-rata penagihan piutang Rumus untuk mencari Fixed Assets Turn Over
(days of receivable) sehingga manajemen dapat adalah sebagai berikut.
pula mengetahui jumlah hari (berapa hari) Fixed Assets Turn Over = Penjualan
piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih. Total Aktiva Tetap
2. Dalam bidang sediaan. 2. Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn
Manajemen dapat mengetahui hari rata-rata Over).
sediaan tersimpan dalam gudang. Hasil ini Merupakan rasio yang digunakan untuk
dibandingkan dengan target yang telah mengukur perputaran semua aktiva yang
ditentukan atau rata-rata industri. Kemudian dimiliki perusahaan dan mengukur berapa
perusahaan dapat pula membandingkan hasil ini jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap
dengan pengukuran rasio beberapa periode yang rupiah aktiva.
lalu. Rumus untuk mencari Total Assets Turn Over
3. Dalam bidang modal kerja dan penjualan. adalah sebagai berikut.
Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana Total aset turn over
yang ditanamkan dalam modal kerja berputar Penjualan
dalam satu periode atau dengan kata lain,
berapa penjualan yang dapat dicapai oleh METODOLOGI PENELITIAN
setiap modal kerja yang digunakan. Teknik Analisa
4. Dalam bidang aktiva dan penjualan. Teknik Analisa yang digunakan penulis adalah
Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana Teknik Analisa dengan menggunakan analisis rasio
yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar aktivitas, yang terbagi atas 3, yaitu : Fixed Assets
dalam satu periode. Manajemen dapat Turn Over= Penjualan
mengetahui penggunaan semua aktiva
34

Total Aktiva Tetap melayani kebutuhan dan kepentingan pelanggan


1. Receivable turn over. akan tenaga listrik. Dalam memberikan manfaat
2. Fixed assets turn over. listrik untuk kepentingan pelanggan, serta
Untuk mencari rasio ini, caranya adalah memperlancar usahanya dibutuhkan kerja sama
membandingan antara penjualan bersih dengan yang baik antara semua yang berkepentingan
aktiva tetap dalam suatu periode jumlah dengan usaha dimaksud. PT. PLN (Persero)
penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Cabang Masohi memiliki manajemen yang
dimiliki perusahaan dan mengukur berapa menjalankan aktivitas perusahaan berdasarkan
mengukur perputaran semua aktiva filosofinya, yaitu mensejahterakan masyarakat.
yangMerupakan rasio yang digunakan untuk Sejalan dengan perkembanganya, perusahaan telah
melakukan banyak hal dalam rangka pelayanan jasa
dimaksud. Disamping itu, kinerja perusahaaan dari
PEMBAHASAN
tahun ke tahun terus berkembang. Perkembangan
PT. PLN (Persero) Cabang Masohi
tersebut dapat dilihat dari beberapa item dalam
merupakan perusahaan milik negara yang bergerak
laporan keuangan perusahaan seperti pada tabel
di bidang pelayanan jasa listrik. Sedangkan tujuan
berikut ini:
dari PT. PLN itu sendiri, untuk menyediakan serta

Perkembangan Pos-Pos Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) Cabang Masohi


Periode 2012-2011
Keterangan 2012 2013 2014
Penjualan tenaga listrik 441.111.312 502.973.531 635.908.889
Piutang usaha 201.909.764 162.875.168 183.504.823
Piutang subsidi listrik 14.187.089 19.358.747 12.101.668
Piutang lain-lain 10.750.800 10.623.506 12.598.750
Total piutang 226.847.653 192.857.421 208.205.241
Total Aktiva tetap 970.346.014 971.951.371 1.047.939.876
Sumber: PLN (persero) Cab. Masohi
dilakukan. Rasio perputaran piutang menunjukan
Dari tabel diatas dapat diketahui total sejauh mana kecepatan perputaran piutang,
penjualan tenaga listrik dari tahun 2012 sebesar Rp. dipengaruhi oleh usaha yang dilakukan oleh
441.111.312, tahun 2013 sebesar Rp. 502.973.531, perusahaan agar periode kredit yang telah
dan tahun 2014 adalah sebesar Rp. 635.908.889. ditetapkan dapat dipatuhi oleh langganan. Untuk
Selanjutnya total piutang yang merupakan akumulasi mempercepat perputaran harus diusahakan agar
dari beberapa pos piutang yaitu piutang usaha, langganan membayar sebelum periode kredit yang
piutang penjualan tenaga listrik dan piutang lain-lain telah ditetapkan berakhir.
tahun 2012 sebesar Rp. 226.847.653, tahun 2013 Untuk menghitung perputaran piutang, dapat
sebesar Rp. 192.857.421, dan tahun 2014 adalah dilakukan dengan membandingkan antara penjualan
sebesar Rp. 208.205.241. Disamping itu, total aset kredit dengan piutang.
tetap sebesar tahun 2012 sebesar Rp. 970.346.014,
tahun 2013 sebesar Rp. 971.951.371, dan tahun 2014
adalah sebesar Rp. 1.047.939.876. Data-data yang Dari perhitungan yang dilakukan, dapat
ditampilkan tersebut selanjutnya akan dipakai dalam disimpulkan bahwa tingkat perputaran piutang dari
rangka menilai kinerja keuangan perusahaan tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami kenaikan,
menggunakan pendekatan rasio aktivitas melalui dimana pada tahun 2012 tingkat perputaran piutang
analisis rasio receivable turn over, fixed assets turn adalah sebesar 2 kali perputaran, sedangkan pada
over, dan total assets turn over. tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 3 kali
perputaran atau selisih kenaikan sebesar 1 kali
Analisis Kinerja Keuangan Rasio Aktivitas PT. perputaran. Sedangkan dalam tahun 2014 tingkat
PLN (Persero) Cabang Masohi. perputaran sama dengan tahun 2013 yaitu 3 kali
Alat analisis yang dipergunakan untuk perputaran.
mengukur kinerja keuangan pada PT. PLN
(Persero) Cabang Masohi meliputi aspek perputaran Analisis Fixed Assets Turn Over
piutang dan perputaran aset tetap. Analisis tersebut Perputaran aset tetap merupakan rasio antara
dapat dilihat pada sub-sub bahasan selanjutnya. penjualan dengan aset tetap yang mengukur efisiensi
- Analisis Receivable Turn Over. penggunaan aset tetap atau perputaran aset tetap.
Perputaran piutang (receivable turnover) Rasio ini menunjukan bagaimana perusahaan
merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk menggunakan aset tetapnya seperti gedung, mesin-
mengukur aktivitas suatu perusahaan apakah sudah mesin, kendaraan dan peralatan yang dimiliki.
efisien atau tidak kegiatan operasional yang telah
35

Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat


i. ditarik kesimpulan bahwa:
1. Tingkat perputaran piutang dari tahun 2012 ke
Perhitungan perputaran aset tetap untuk
tahun 2013 mengalami kenaikan, dimana pada
periode pengamatan tahun 2012 sampai tahun 2014
tahun 2012 tingkat perputaran piutang adalah
sebagai berikut:
sebesar 2 kali perputaran, sedangkan pada tahun
Dari perhitungan yang dilakukan, dapat disimpulkan
2013 mengalami kenaikan sebesar 3 kali
bahwa tingkat perputaran aset tetap dari tahun 2012
perputaran atau selisih kenaikan sebesar 1 kali
ke tahun 2013 mengalami kenaikan, dimana pada
perputaran. Sedangkan dalam tahun 2014
tahun 2012 tingkat perputaran aset tetap terhadap
tingkat perputaran sama dengan tahun 2013
penjualan adalah sebesar 0,45 kali perputaran,
yaitu 3 kali perputaran.
sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan
2. Tingkat perputaran aset tetap dari tahun 2012 ke
sebesar 0,52 kali perputaran atau selisih kenaikan
tahun 2013 mengalami kenaikan, dimana pada
sebesar 0,07 kali perputaran. Sedangkan dalam
tahun 2012 tingkat perputaran aset tetap terhadap
tahun 2014 tingkat perputaran aset tetap mengalami
penjualan adalah sebesar 0,45 kali perputaran,
kenaikan sebesar 0,61 kali perputaran atau naik
sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan
sebesar 0,09 kali perputaran dari tahun 2013.
sebesar 0,52 kali perputaran atau selisih kenaikan
sebesar 0,07 kali perputaran. Sedangkan dalam
Analisis Total Assets Turn Over
tahun 2014 tingkat perputaran aset tetap
Perputaran aset merupakan rasio antara
mengalami kenaikan sebesar 0,61 kali perputaran
penjualan dengan total aset yang mengukur efisiensi
atau naik sebesar 0,09 kali perputaran dari tahun
perusahaan secara keseluruhan. Perputaran total aset
2013.
menunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan
3. Tingkat perputaran aset dari tahun 2012 ke tahun
dalam menggunakan keseluruhan aset yang dimiliki
2013 mengalami kenaikan, dimana pada tahun
dalam menciptakan penjualan dan memperoleh laba.
2012 tingkat perputaran aset terhadap penjualan
Disamping itu, rasio ini menggambarkan perputaran
adalah sebesar 0,28 kali perputaran, sedangkan
aset diukur dari volume penjualan. Jadi semakin
pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar
tinggi rasio ini maka semakin baik kinerja
0,33 kali perputaran atau selisih kenaikan
perusahaan. Artinya bahwa aset dapat lebih cepat
sebesar 0,05 kali perputaran. Sedangkan dalam
berputar dalam meraih laba melalui peningkatan
tahun 2014 tingkat perputaran aset mengalami
penjualan.
kenaikan sebesar 0,36 kali perputaran atau naik
sebesar 0,03 kali perputaran dari tahun 2013.
Dari perhitungan yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa tingkat perputaran aset dari Saran
tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami kenaikan, 1. Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian,
dimana pada tahun 2012 tingkat perputaran aset maka saran yang dapat diberikan adalah :
terhadap penjualan adalah sebesar 0,28 kali PT. PLN (Persero) Cabang Masohi haruslah
perputaran sedangkan pada tahun 2013 mengalami meningkatkan efektifitas dan efesiensi dari aset-
kenaikan sebesar 0,33 kali perputaran atau selisih aset yang dimiliki perusahaaan, sehingga
kenaikan sebesar 0,05 kali perputaran. Sedangkan perputaran aset dapat lagi meningkat.
dalam tahun 2014 tingkat perputaran aset mengalami 2. PT. PLN (Persero) Cabang Masohi haruslah
kenaikan sebesar 0,36 kali perputaran atau naik memperbaiki dan meningkatkan efisiensi
sebesar 0,03 kali perputaran dari tahun 2013. penjualan, modal dan aset sehingga dapat
menghasilkan laba yang lebih besar.
PENUTUP
Kesimp ulan
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainul. 2006, “Dasar-dasar Ekonomi”, Alvabet, Jakarta.


Harahap, Sofyan Syafri. 2010, “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”,
Rajawali Pers, Jakarta.
Hermanto, Bambang dan Mulyo Agung. 2015, “ Analisa Laporan Keuangan”,
Lentera Ilmu Cendekia, Jakarta.
Jumingan. 2008, “Analisis Laporan Keuangan”, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Jusup, Al Haryono. 2005, “Dasar-dasar Akuntansi”, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta.
Kasmir.2014,“AnalisisLaporanKeuangan”,RajawaliPers,Jakarta

Anda mungkin juga menyukai