Anda di halaman 1dari 5

1

RELATIONSHIP SATISFACTION ON THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES


WORKING IN THE DEPARTMENT OF Transmigration of Manpower and
Transmigration PROVINCE MALUKU ADMINISTRATION DEPARTMENT OF
COMMERCE.
Kalsum Lussy1
Dosen Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ambon
Email : lussycmt9@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study, to determine how the relationship satisfaction to employee performance field
transmigration on manpower and transmigration Maluku, methods of data analysis used in this paper is a
qualitative analysis that outlines the opinions of experts and study of theory about the relationship with
employee performance. The results showed that the correlation or relationship of job satisfaction with employee
performance Transmigration field is level was 0.518, which means that if the variable satisfaction (independent
variables) to increase or decrease will affect the performance variables (variables affected). To improve the
performance of employees, the satisfaction is an important factor to note, in order to produce kualutas good job.

Keywords: Job Satisfaction

PENDAHULUAN (3) Ada pegawi yang mengerjakan lain


(kepentingan pribadi) pada saat jam kerja
Pembangunan nasional dilaksanakan dalam kantor.
rangka pembangunan manusia indonesia seutuhnya. Bila di tulusuri lebih jauh hal ini salah
Pembangunan nasional ini di selenggarakan secara satunya di akibatkan ketidakpuasan pegawai atas
berharap,sehingga timbul peluang bagi masyarkat kondisi kerja yang ada antara lain : fasilitas yang
untuk mengembangkan usahanya. Dengan di kurang menunjang, dan kondisi ruangan yang
selenggarkan secara bertahap ini, maka titik berat kurang memuaskan, ini mengakibatkan
pembangunan jangka panjang di letakan pada bidang Berdasarkan uraiana latar belakang yang
ekonomi yang berarti bahwa sebagian besar usaha ada maka penulis merasa tertarik untuk membuatnya
pembangunan di bidang lainnya bersifat menunjang dalam penulisan dengan judul : ‘’ hubungan
dalam melengkapi nidang ekonomi. kepuasan kerja dengan kinerja pegawai bidang
Setiap orang membutuhkan kepuasan baik transmigrasi pada dinas tenaga kerja dan
kepuasan lahiriah maupun batiniah. Agar kepuasan transmigrasi provinsi maluku’’ .
itu dapat terpenuhi maka manusia akan melakukan
apa saja guna memenuhi kepuasan Rumusan Masalah
tersebut.kepuasaan kerja adalah adalah perasaan Sesuai dengan latar belakang yang di
yang menyongkong atau menyngkong yang di alami jelaskan di atas maka masalah pokok yang di teliti
dalam bekerja.perasaan yang berhubungan dengan adalah bagaimana ‘’ Hubungan kepuasan kerja
pekerjaan melibatkan aspek – aspek seperti gaji yang dengan pegawai bidang transmigrasi pada dinas
di terimah, kesempatan pengembangan karir, tenaga kerja dan transmigrasi provinsi maluku’’.
hubungan dengan pegawai lainanya, penempatan
kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi perusahan, Ruang Lingkup
dan mutu pengawasan, sedangkan perasan yang Ruang lingkup ini hanya di batasi pada
berhubugan dengan dirinya, antara lain: hubungan kepuasan kerja kinerja pegawai bidang
umur,kondisi kesehtan kemampuan, dan pendidikan. transmigrasi pada dinas tenaga kerja dan
Kantor dinas tenaga kerja dan transmigrasi transmigrasi provinsi Maluku.
provinsi maluku merupakan salah satu instansi
pemerintah yang selalu berupaya meningkatkan TINJAUAN PUSTAKA
kinerja pegawai. Dalam upaya tersebut, kepuasan Kepuasaan Kerja
merupakan faktor yang penting untuk di perhatikan, Pengertian Kepuasan Kerja
dalam pelaksanaan tugas sehari hari, pegawai Kits Davis (1985:96) Mengemukakan
terkesan tidak serius.hal ini dapat di lihat dari bahwa ‘’job satisfaction is the favor-ablenes or
banyaknya tugas yang tidak di selesaikan dengan unfavorablenness with employess view the work’’ (
baik antara lain: kepuasan kerja adalah persaan meyokong atau tidak
(1) Penatapan arsip yang kurang baik menyokong yang di alami pegawai dalam bekerja).
(2) Sering lalai dalam pengisian pada buku surat WESLEY dan YUKI ( 1977:98) mendefenisikan
masuk dan surat keluar kepuasan kerja ‘’ is the way an emloyee feels about
his or her job’’( adalah cara pegawai merasakan
dirinya atau pekerjaannya).

1
Politeknik Negeri Ambon
2

Berdasarkan pendapat ketigannya kepuasan Ada dua faktor yang mempengaruhi


kerja adalah suatu perasaan yang menyongkong atau kepuasan tenaga kerja, yaitu faktor yang ada pada
tidak menyongkong diri pegawai yang berhubungan diri pegawai dan faktor pekerjaanya.
dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya . perasaan a) Faktor pegawai yaitu kecerdasan (IQ),
yang berhubungan dengan pekerjaan yang kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi
melibatnya aspek-aspek seperti upah atau gaji yang fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja,
di terimah, kesempatan mengembangkan karier , kepribadian, emosi, cara berfikir, persepsi, dan
hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan sikap kerja.
kerja, jenis pekerjaan, sturktur organisasi perusahan, b) Faktor pekerjaan yaitu jenis pekerjaan, struktur
mutu pengawasan. Sedangkan perasaan yang organisasi, pangkat (golongan), kedudukan,
berhubungan dengan dirinya,antara lain : umur, mutu pengawasan, jaminan finansial,
kondisi kesehatan, kemampuan , pendidikan. kesempatan promisi jabatan, interaksi sosial dan
Pegawai akan merasa puas dalam bekerja hubungan kerja.
apabila aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek
meyongkong dirinya dan sebaliknya jika aspek – Teori-Teori Tentang Kepuasaan
aspek tersebut tidak menyongkong, pegawai merasa Di bawah ini di kemukakan teori-teori tentang
akan tidak puas, kepuasaan bekerja berhubungan kepuasan kerja yaitu:
dengan variabel-variabelseperti tingkat absensi, a) Teori keseimbangan (equity theory)
umur, tingkat pekerjaan dan ukuran organisasi Teori ini di kembangkan oleh Adam. Adapun
perusahaan. teori dari komponen ini adalah input, outcome,
a. Turnover (perputaran tenaga kerja ) comparison person, dan equity in equity.
Kepuasan tenaga kerja lebih tinggi di Wesley dan Yuki mengemukakan bahwa input
hubungkan dengan turnover pegawai yang adalah semua nilai yang di terima pegawai yany
rendah. Sedangkan pegawai pegawai yang dapat menunjang pelaksanaan kerja, misalnya :
kurang puas biasanya turnovernya lebih tinggi. pendidikan, pengalaman, skill, usaha, peralatan
b. Tingkat ketidakhadiran (Absen) kerja pribadi, jumlah jam kerja. Outcome adalah
Pegawi-pegawai yang kurang puas cenderung semua nilai yang di peroleh dan di rasakan
ketidakhadirannya (absen) tinggi, mereka sering pegawai, misalnya : upah, keuntugan tambahan,
tidak hadir kerja dengan alasan yang tidak logis status simbol, pengenalan kembali, kesempatan
dan subjektif. untuk berprestasi, atau mengespresikan diri,
c. Umur sedangkan comparasion person adalah seorang
Ada kecendurungan pegawai yang tua lebih pegawai dalam organisasi yang sam, seorang
merasa puas dari pegawai yang umur muda pegawai dalam organisasi yang berbeda atau
relatif muda, hal ini di asumsikan bahwa dirinya sendiri dalam pekrjaannya sebelumnya
pegawai yang tua lebih berpengalaman sebelimnya.
menyusuaikan dengan diri dengan lingkungan Menurut teori ini, puas atau tidak puasnya
pekerjaan. Sedangkan pegawai usia muda pegawai merupakan hasil dari membandingkan dari
biasanyan mempunyai harapan yang idiel antara input-outcome dirinya dengan perbandingan
tentang dunis kerjanya, sehingga apabila antara input-outcome dirinya dengan perbandingan output-
harapannya dengan realita kerja terdapat outcome pegawai lain (comparison person) .
kesenjangan atau ketidakseimbangan dapat b) Teori perbedaan (discrepancy theory)
menyebabkan mereka menjadi tidak puas. Teori ini pertama kali di pelopori oleh proter.
d. Tingkat pekerjaan Iya berpendapat bahwa mengukur kepuasan
Pegawai-pegawai yang menduduki tingkat dapat dapat di lakukan dengan cara menghitung
pekerjaan yang lebih tinggi cenderuang lebih selisih antara apa yang seharusnya dengan
puas dari pada pegawai yang menduduki tingkat kenyataan yang di rasakan pegawai. Locke
pekerjaan yang lebih rendah. Pegawai-pegawai (1969) mengemukakan bahwa kepuasan kerja
yang tingkat pekerjaanya yang lebih tinggi pegawai bergantung pada perbedaan antara apa
menunjukan kemampuan kerja,yang baik dan yang di dapat dan apa yang di harapkan oleh
aktif dalam mengemukakan ide-ide serta kreatif pegawai. Apabila yang di dapat dan apa yang di
dalam bekerja. harapkan oleh pegawai ternyata lebih besar dari
e. Ukuran organisasi perusahan pada apa yang di harapkan maka pegawai
Ukuran organisasi perusahan dapat tersebut menjadi puas. Sebaliknya, apabila yang
mempengaruhi kepuasan pegawa. Hal ini karena di dapat pegawai lebih rendah dari pada yang di
besar kecil suatu perusahan berhubungan pola harapkan, akan menjadi pegawai tidak puas.
demgan kordinasi, komunikasi, dan partisipasi c) Teori pemenuhan kebutuhan ( need Fulfillment
pegawai. Theory)
Menurut teori ini, kepuasan kerja pegawai
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasaan bergantung pada terpenuhi atau tidaknya
Kerja kebutuhan pegawai. Pegawai akan merasa puas
apabila ia mendapatkan apa yang di
butuhkannya. Makin besar kebutuhan pegawai
3

terpenuhi, makin puas pula pegawai tersebut. capai oleh seorang pegawai dalam melaksankan
Begitu pula sebaliknya, apabila kebutuhan tugasnya sesuai dengan tanggunjawab yang di beri
pegawai tidak terpenuhi, maka pegawai itu kepadanya.
merasa tidak puas.
d) Teori pandangan kelompok (Social Reference Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
Grouf Theory) (prestasi kerja)
Teori dua faktor ini di kembangkan oleh Faktor yang mempengaruhi pencapain
Frederick Herzberg. Ia menggunakan teori kinerja adalah faktor kemampuan (ability)dan faktor
Abraham Maslow sebagai titik acuannya. motivasi (motivation). Hal ini sesuai dengan
Penelitian Herzberg diadakan dengan pendapat KEITH DAVIS, (1964:484) yang
melakukan wawancara terhadap subjek insinyur merumuskan bahwa :
dan akuntan. Masing-masing subjek di minta - Human Performance = Abilty+Motivation
menceritakan kejadian yang di alami oleh - Motivasi =Attitude+Situation
mereka baik yang menyenangkan (memberikan - Ability = Knowledge+Skill
kepuasan) maupun tidak, analisis untuk
menetukan faktor-faktor yang menyebabkan Faktor kemampuan
kepuasan atau ketidakpuasan. Secara psikologis,kemempuan(ability)
pegawai terdiri dari kemampuan potensi(IQ)dan
Dua faktor yang dapat menyebabkan timbulnya rasa kemampuan
puas atau tidak puas menurut Herzberg, yaitu: reality(knowledge+skill).Artinya,pegawai yang
1. Faktor pemeliharaan (maintenance faktors) memiliki IQ di atas rata-rata(IQ=110-120)dengan
meliputi: pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan
a) Adaministarsi dan kebijakan perusahan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-
b) Kualitas pengawasan hari,maka ia akan lebih muda mencapai kinrja yang
c) Hubungan dengan pengawas diharapkan.Oleh karena itu,pegawai perlu di
d) Hubungan dengan suburdinate tempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
e) Upah kealihannya.
2. Faktor pemotipasian (motivational factors)
meliputi: Faktor Motivasi
a) Dorongan berfrestasi Motivasi terbentuk dari sikap sworang
b) Pengenalan pegawai dalam menghadapi situasi kerja.Motipasi
c) Kesempatan berkembang merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai
d) Kemajuan yang terarah untuk mencapai tujuan
e) Tanggung jawab kerja.Berdasarkan pendapat McClielland
tersebut,pegawai akan mampu mencapai kinerja
Kinerja maksimal jikan ia memiliki motip berprestasi
Di sebagian besare organisasi, kinerja para tinggi.Hal ini karena motip berprestasi yang
karyawan merupakan faktor utama yang menetukan ditumbuhkan dari dalam diri sendiri akan
keberhasilan organisasional. Diskusi pembuka memebentuk seatu kekuatan diri dan jika situasi
tentang jenis pekerjaan dan menjadi seorang lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian
pemberi kerja terkemuka menengkankan bahwa kinerja akan lebih muda.
seberapa baik para karyawan melakukan pekerjaan
mereka mempengaruhi produk tipitasdan kinerja METODOLOGI PENELITIAN
organisasional secara signifikan. Selain karyawan Lokasi dan Objek Penelitian
dalam organisasi dapat menjadi keunggulan daya Dalam penulisan ini menulis mengambil
saing, mereka juga bisa menjadi lialibitas atau lokasi/objek penelitian pada Kantor Dinas Tenaga
penghambat. Ketika beberapa karyawan tahu Kerja dan Transmigrasi Kota Ambon,Jln.Philip
bagaimanan melakukan pekerjaannya, ketika Latumahina Ambon.
karyawan terus menerus meninggalkan organisasi,
dan ketika karyawan tetap bekerja namun tidak Jenis Data
efektif, sumber daya manusia menupakan masalah Jenis data dalam penelitian ini adalah :
kompetetif yang menempatkan organisasi dalam a. Data Kualitatif
organisasi yang merugi. Kinerja individual, Yaitu data yang berupa uraian yang dalam
motivasi,dan retensi karyawan adalah merupakan penulisannya berupa gambaran umum Kantor
faktor utama bagi sebuah organisasi. Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Propinsi
Maluku.
Pengertian Kinerja (prestasi kerja) b. Data kuantitaif
Istilah kinerja berasal dari kata job Yaitu data yang berupa angka dalam penulisan
perfomance atau actual perfomance (prestasi kerja berupa data jumlah pegawai bidang transmigrasi
atau prestasi sesungguhnya yang di capai oleh pada Kantor Dinas Tenaga Kerja Dan
seseorang).pengertian kinerja (prestasi kerja ) adalah Transmigrasi Provinsi Maluku.
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas ya ng di
4

Sumber Data Adapun indikator-indikator yang digunakan untuk


Sumber data yang di gunakan penulis di bagi dalam mengukur variabel ini didasarkan pada teori
2 jenis yaitu : Kendall, Hulin adalah sebagai berikut :
a) Data primer a. Kerja
Yaitu data yang di peroleh langsung dari b. Pengawasan
sumbernya dalam hal ini Kantor Dinas Tenaga c. Upah
Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Maluku. d. Promosi
b) Data sekunder e. Kerja sama
Yaitu data yang di proses dari literatur yang ada 2. Variabel Terkait (Kinerja)
hubungannya dengan penulisan ini. Kinerja (perfomance) pada dasarnya adalah apa
yang di lakukan atau tidak di lakukan oleh
Teknik Pengambilan Data karyawan. Menurut Mathis Robert L. Dan
Adapun teknik pengambilan data yang di Jackson John H. Kinerja yang umum untuk
gunakan penulis adalah observasi, wawancara, pekerjaan meliputi elemen sebagai berikut :
kuisioner, dan study keputuskaan (library research) a. Kuantitas dari hasil
a. Metode observasi b. Kuantitas dari hasil
Yaitu penulis menggunakan pengamatan c. Ketepatan waktu dari hasil
langsung di lokasi penelitian. d. Kehadiran kemampuan bekerja sama
b. Metode kuisioner Untuk mengetahui tanggapan responden
Yaitu dalam pengumpulan data penulis tentang indikator-indikator tersebut di atas di ajukan
mengadakan wawancara dengan pegawai dan beberapa pertanyaan bagi responden seperti
pimpinan Kantor Dinas Tenaga Kerja Dan tergambar pada tabel berikut :
Transmigrasi Provinsi Maluku Berdasarkan data-data pada tabel tersebut
c. Studi kepustakaan di atas maka korelasi anatara dua variabel dalam
Yaitu mempelajari literatur yang berkaitan penelitian ini dapat di hitung sebagai berikut :
dengan penulisan ini.
Rxy = N (∑xy) – (∑x)(∑y)
Teknik Pengambilan Populasi Sampel √[N(∑x2) – (∑x)2] [N (∑y2) – (∑y)2 ]
sampel dalam penelitian ini yaitu
keseluruhan populasi yaitu seluruh pegawai bidang
Transmigrasi pada Kantor Dinas Tenaga Kerja Dan Rxy = 27 (2599) – (244)(280)
Transmigrasi Provinsi Maluku sebanyak 27 orang. √[27(2294) – (244)2] [27(2938) – (280)2 ]
Teknik Analisa Data
Data yang di kumpulkan melalui kuisioner Rxy = 773
kemudian akan dianalisis dengan menggunakan
korelasi rumus sebagai berikut: √[ 2402] [926]

rxy = N (∑XY )-( ∑x )( ∑Y )


Rxy = 773
√[N(∑X²)-(∑X)²][N(∑Y²)-(∑Y)²] 1491,393

Dimana : Rxy = 0,518


rXy = keofesien korelasi r
X = skor dalam distribusi variabel X (kepuasan) Hasil dari perhitungan di atas
Y = skor dalam distribusi variabel Y (kinerja) memperlihatkan bahwa korelasi antara kedua
N = Banyaknya pasangan skor X dan Y variabel pokok dalam penelitian ini berada pada
tingkat yang sedang yakni sebesarb0,518. Korelasi
Untuk mengetahui signifikan hubungan antara dua ini akan di ukur signifikan dengan membandingkan
variabek yang di teliti akan di gunakan harga kritik dengan harga kritik “r” pada taraf kepercayaan 95%
‘’r’’ (0,05).
Bila mana nilai korelasi lebih besar atau
PEMBAHASAN sama dengan harga kritik “r” maka korelasi tersebut
Analisis Data di nyatakan signifikan. Tetapi bila mana nilai
Berdasarkan pedoman analisis tersebut,maka analisis korelasi tersebut lebih rendah dari pada kritik “r”
akan dilakukan sebagai berikut : maka korelasi tersebut tidak signifikan.
1. Variabel Bebas (Kepuasan Kerja) Berdasarkan penjelasan tersebut di atas,
Kepuasan kerja adalah perasaan yang maka nilai korelasi tersebut di bandingkan dengan
menyokong atau Tidak menyokong yang di alami kritik “r” pada kepercayaan 95% (0,05) ternyata
dalam bekerja. nilai korelasi lebih besar dari harga kritik “r”
(0,0518 > 0,0268) oleh karena itu dapat di katakan
bahwa hubungan anatara dua variabel pokok dalam
penelitian ini merupakan hubungan yang kuat pada
5

taraf kepercayaan 95% (0,05). Artinya dari melaksanakan tugas sebagaimana di maksud
keseluruhan ada pengaruh kepuasan dengan kinerja, dengan pasal 28 Dinas Tenaga Kerja dan
sedangkan 73% merupakan faktor lainnya. Transmigrasi.
2. Kepuasan kerja merupakan suatu perasaan yang
Interprestasi menyokong atau tidak menyokong diri pegawai
Berdasarkan hasil penelitian di ketahui yang berhubungan dengan pekerjaannya
bahwa terdapat korelasi atau hubungan yang kuat maupun kondisi dirinya. Dan apabila tidak di
antara kepuasan dengan kinerja pegawai pada Dinas perhatikan dengan baik maka akan
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Maluku. mempengaruhi kinerja pegawai itu sendiri.
Antara kedua variabel pokok yang berada pada 3. Hasil penelitian menunjukan bahwa hbungan
tingkat yang sedang yakni 0,518 yang artinya jika kepuasan kerja dengan kinerja pegawai di
variabel kepuasan (variabel pengaruh) mengalami Bidang Transmigrasi Provinsi Maluku berada
peningkatan maka akan mempengaruhi variabel pada tingkat yang sedang yakni 0,518 yang
kinerja (variabel terpengaruh). artinya jika variabel kepuasan (variabel
Demikian pula sebaliknya bila terjadi pengaruh) mengalami peningkatan atau
penurunan pada variabel kepuasan maka akan terjadi penurunan maka akan mempengaruhi variabel
pula penurunan yang sama pada variabel kinerja, kinerja (variabel terpengaruh).
yang artinya sebanyak 27% responden menyatakan
ada pengaruh kepusan dengan kinerja, sedangkan Saran
73% merupakan faktor-faktor lainnya. Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka
penulis memberikan saran-saran kepada para
PENUTUP pegawai Bidang Transmigrasi agar lebih maksimal
Kesimpulan kepuasan demi mendapatkan kinerjannya dengan
Bertolak dari penjelasan dan uraian di atas cara :
serta hasil tinjauan yang telah di kemukakan pada 1. Lebih mengutamakan kepuasan kerja pegawai
bab-bab pembahasan, dapatlah tarik kesimpulan yaitu dengan terpenuhinya kebutuhan pegawai.
bahwa : Karena pegawai akan merasa puas apabila ia
1. Kantor Dinas Tenaga Kerja Dan Tranmigrasi mendapatkan apa yang dibutuhkan.
Provinsi Maluku salah satu Kantor Pemerintah 2. Pegawai harus mampu meningkatkan hubungan
yang bergerak di bidang tenaga kerja dan kerjasama dengan rekan kerja lainnya, dengan
transmigrasi yang mempunyai tugas demikian dapat mendorong kinerja yang tinggi.
melaksanakan kewenangan desentralisasi dan
tugas dekonsentrasi, dengan fungsi
melaksanakan tugas dekosentrasi, dengan fungsi

DAFTAR PUSTAKA

Mondy,R Wayne. 2008 Manajemen Sumber Daya Manusia,Jilid 1 Edisi 10. Jakarta : Erlangga
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Teori,Aplikasi, dan Penelitian. Jakarta : Salemba
Empat.
Hasibuan, Melayu S.P 2005 Manajemen Sumber Daya Manusia,Edisi revisi,Jakarta : PT.Bumi Aksara
Heijarachman R dan suad Husna n (2001), Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta :
Kismono, Gugup.2011. Bisnis Pengantar,Edisi kedua. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.
Mangkunegara, A.P.2007. Evaluasi kinerja Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Simamora, H.2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai