Anda di halaman 1dari 8

JURNAL MANEKSI V0L 5, NO.

2, DESEMBER 2016

PENGARUH AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP


EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA
(STUDI EMPIRIS PADA HOTEL DI KOTA AMBON)

Ludwina Pormes
Politeknik Negeri ambon
Email: ludwina.pormes@gmail.com

ABSTRAK

Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Efektivitas Pengendalian Biaya. Studi ini bertujuan
untuk menguji dan menganalisis akuntansi pertanggungjawaban terhadap efektivitas pengendalian biaya.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah pimpinan dan manajer
hotel di Kota Ambondan sampel adalah pimpinan dan manajer hotel bintang III, bintang II, bintang I.
Penyampelan atas responden dilakukan secara purposive. Purposive sampling digunakan karena informasi
yang akan diambil berasal dari sumber yang sengaja dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur organisasi pertanggungjawaban berpengaruh positif dan
signifikan (0.705) dengan nilai probabilitas 0.04 dan derajat signifikan yang digunakan adalah 0.05. Sedangkan
anggaran akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh positif dan tidak signifikan dengan nilai probabilitas
0.20 dan derajat signifikan yang digunakan adalah 0.05.

Kata Kunci : Pengaruh Akuntansi, Pengendalian Biaya

1. PENDAHULUAN masalah yang ada dapat ditangani lebih baik dan


Semakin banyaknya persaingan dan gaya hidup cermat.
pada era globalisasi ini menuntut cepat, mudah dan Akuntansi pertanggungjawaban merupakan
tepat terutama untuk perusahaan yang berhubungan suatu sistem yang disusun sedemikian rupa sesuai
dengan service kepada konsumen yang harus dengan sifat dan kegiatan perusahaan dengan tujuan
diimbangi dengan tujuan perusahaan tersebut. Pada agar masing-masing unit organisasi dapat
umumnya tujuan perusahaan adalah untuk mempertanggungjawabkan hasil kegiatan unit yang
memperoleh laba yang sebesar-besarnya dan berada dibawah pengawasannya (Tumbuan, 2013).
berkembangnya perusahaan menuju ke arah yang Penerapan Akuntansi pertanggungjawaban yang
lebih baik. Untuk mencapai tujuan yang telah sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi
ditetapkan oleh perusahaan, diperlukan adanya perusahaan dapat membantu perusahaan dalam
efektivitas biaya dalam menjalankan kegiatan menyediakan data dan informasi yang cepat, akurat
operasional perusahaan. Sebagai contoh dengan cara dan berdaya guna merupakan sarana bagi pihak
perencanaan, pengendalian dan adanya sistem manajemen dalam mengelola perusahaan dan juga
akuntansi pertanggungjawaban yang berhubungan sebagai pelaporan bagi pihak-pihak yang
dengan biaya berkepentingan (Rumengan, 2013). Anggaran
Jasa perhotelan adalah salah satu sarana sebagai salah satu alat yang digunakan dalam
pendukung untuk mempromosikan kepariwisataan akuntansi pertanggungjawaban akan dibandingkan
Indonesia. Aktivitas hotel yaitu menyewakan dengan laporan aktual manajemen pusat
kamar, menjual makanan, minuman serta pertanggungjawaban di dalam mengukur prestasi
penyediaan pelayanan penunjang yang bersifat sehingga perbedaan jumlah biaya aktual yang telah
komersial. Fasilitas penunjang ini dimaksudkan dianggarkan merupakan selisih yang akan
untuk meningkatkan daya tarik bagi tamu, mencerminkan prestasi manajer.
sehingga para tamu diharapkan merasa betah dan
lama tinggal di hotel. Dengan tersedianya fasilitas- 2. TINJAUAN PUSTAKA
fasilitas penunjang akan mengakibatkan 2.1. Akuntansi Pertanggungjawaban
berkembangnya kegiatan operasi hotel, (semakin Konsep pertanggungjawaban merupakan bagian
banyak fasilitas yang tersedia berarti dari akuntansi manajemen, dimana disajikan
semakinbanyak sub unit dalam organisasinya).Melihat informasi akuntansi yang menekankan pada
luas dan kompleksnya kegiatan operasi hotel tidak pertanggungjawaban kegiatan kegiatan perusahaan.
memungkinkan bagi pimpinan untuk memantau Makin besar perusahaan, maka akan semakin besar
secara langsung seluruh kegiatan hotel. Untuk itu juga masalah perencanaanya, dan makin rumit
pimpinan harus mengadakan pendelegasian melakukan pengendalian terhadap aktivitas
wewenang dan tanggungjawab yang sangat penting perusahaan. Oleh karena itu banyak perusahaan yang
ke tingkat pimpinan dibawahnya (para pelaksana) mulai mendelegasikan sebagian fungsi perencanaan
dalam pengambilan keputusan sehingga semua dan pengendalian. Ini berarti sebagian tugas dan

37
JURNAL MANEKSI V0L 5, NO. 2, DESEMBER 2016

wewenang manajer didelegasikan kepada bawahannya. pengelolaan aktivitas.


Ada 3 (tiga) alasan mengapa manajer mendelegasikan
wewenangnya, yaitu:
1. Banyaknya pekerjaan seorang manajer, 2.3. Pusat - Pusat Pertanggungjawaban
sehingga tidak memungkinkan untuk dikerjakan Pusat pertanggungjawaban adalah unit-unit
oleh manajer tersebut. pada sebuah organisasi yang memiliki tugas,
2. Mengikutsertakan bawahan serta memberikan tanggung jawab, dan wewenang tertentu untuk
kesempatan dalam menunjukkan prestasinya mencapai tujuan tertentu yang dipimpin oleh seorang
diperusahaan. manajer. Pengertian pusat pertanggungjawaban yang
3. Perlunya mempersiapkan orang orang untuk dijelaskan oleh beberapa ahli antara lain : Hansen,
menggantikannya apabila manajer tidak lagi Mowen (2005:116) mengartikan pusat
dalam perusahaan tersebut. pertanggungjawaban sebagai berikut : “Pusat
pertanggungjawaban merupakan suatu segmen
Walaupun ada tugas dan wewenang yang bisnis yang manajernya bertanggung jawab
didelegasikan oleh atasan kepada bawahan, namun terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu”.
otoritas pimpinan tetap dipertahankan. Sebagai Sedangkan pusat pertanggungjawaban menurut
konsekuensi dari orang yang menerima Moriarty and Allen (2008) adalah sebagai berikut :
wewenang, harus mempertanggungjawabkan A Responsibility centeries an activity on collection of
wewenang tersebut kepada atasannya. activities supervised by a single individual.
Tanggungjawab ialah suatu kewajiban untuk
melaksanakan wewenang yang dilimpahkan, 2.4. Biaya
dimana terjadi pelimpahan suatu peranan Pengertian biaya menurut Hansen dan Mowen
perorangan atau dalam kelompok untuk berperan (1997:36), adalah kas atau ekuivalen kas yang
dalam kegiatan. dikelompokkan untuk mendapatkan barangatau jasa
Dari uraian diatas bahwa munculnya yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di
tanggungjawab merupakan akibat dari pelimpahan masa datingbagi organisasi. Sedangkan menurut
wewenang, dimana orang yang menerima wewenang Daljono (2009:13), biaya adalahsuatu pengorbanan
mempunyai suatu kewajiban untuk melaksanakan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan
serangkaian tindakan, sesuai dengan batas wewenang uang,untuk mendapatkan barang atau jasa yang
yang diberikan, kemudian diharapkan akan memberikankeuntungan atau
mempertanggungjawabkan kepada atasan yang manfaat pada saat ini atau masa yang akan
memberikan wewenang tersebut. datang.Dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa biayaadalah suatu bentuk
2.2. Tujuan dan Keuntungan Akuntansi pengorbanan yang dapat diukur dengan satuan
Pertanggungjawaban uangatas barang atau jasa untuk suatu tujuan tertentu.
Didalam penerapan akuntansi a. Pengertian Objek Biaya
pertanggungjawaban pada suatu perusahaan, Menurut Hansen dan Mowen (1997:37), Setiap
terlebih dahulu harus diketahui apa yang item seperti produk, pelanggan, departemen, proyek,
menjadi tujuan dari Akuntansi aktivitas, dan sebagainya dimana biaya di ukur dan di
Pertanggungjawaban itu sendiri. Menurut Robert N. bebankan.
Anthony dan Roger H. Hermanson (2001:57) b. Metode Penelusuran Biaya
dikemukakan bahwa : Metode penelusuran biaya menurut Hansen dan
“Tujuan Akuntansi pertanggungjawaban adalah Mowen (2008) adalah sebagai berikut:
membebani pusat pertanggungjawaban dengan biaya 1. Metode penelusuran langsung adalah suatu proses
yang dikeluarkannya.” pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang
Berdasarkan tujuan-tujuan yang berkaitan secara khusus dan secara fisik dengan suatu
dikemukakan diatas, maka penulis objek. Metode penelusuran penggerak adalah
menyimpulkan bahwa tujuan dari Akuntansi penggunaan penggerak untuk membebankan biaya ke
Pertanggungjawaban adalah mengadakan objek biaya (Hansen dan Mowen, 1997:39)
evaluasi hasil kerja suatu pusat c. Klasifikasi Biaya
pertanggungjawaban untuk meningkatkan operasi Klasifikasi biaya adalah proses pengelompokan
operasi perusahaan di waktu yang akan datang. secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada
Adapun keuntungan dari Akuntansi ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih
Pertanggungjawaban adalah individu dalam ringkas untuk memberikan informasi yang lebih
organisasi ikut berperan serta dalam mencapai mempunyai arti. Penggolongan biaya diperlukan
sasaran perusahaan secara efektif dan efisien. untuk membantu kebutuhan informasi manajemen.
Manfaat dari Akuntansi Pertanggungjawaban adalah : Biaya dapat digolongkan menurut (Mulyadi, 2010)
1. Dasar penyusunan anggaran yaitu :
2. Penilai kerja manajer pusat pertanggungjawaban 1. Penggolongan biaya menurut obyek
3. Pemotivasi manajer pengeluaran.
4. Alat untuk memantau efektivitas program

38
JURNAL MANEKSI V0L 5, NO. 2, DESEMBER 2016

Pada penggolongan ini, nama objek a. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah
pengeluaran merupakan dasar penggolongan totalnya berubah sebanding dengan
biaya. Misalnya, nama objek pengeluaran perubahan volume kegiatan.
adalah bahan bakar semua pengeluaran yang b. Biaya semi variabel adalah biaya yang
berhubungan dengan bahan bakar disebut berubah tidak sebanding dengan perubahan
dengan biaya bahan bakar. volume kegiatan,
2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok c. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap
dalam perusahaan. Terdapat tiga fungsi pokok untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan
dalam perusahaan manufaktur yaitu fungsi berubah dengan jumlah yang konstan pada
produksi, fungsi pemasaran dan fungsi volume produksi tertentu.
administrasi dan umum. Sehingga biaya dapat d. Biaya tetap adalah biaya yang tetap jumlah
dikelompokkan menjadi tiga kelompok : totalnya dalam kisaranvolume tertentu.
a. Biaya Produksi. Merupakan biaya-biaya 5. Penggolongan biaya menurut jangka waktu
yang terjadi untuk mengolah bahan baku manfaatnya. Menurut jangka waktu manfaatnya
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. biaya dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
Menurut objek pengeluaran, biaya produksi a. Pengeluaran modal adalah biaya yang
dapat dibagi menjadi : 1) biaya bahan mempunyai manfaat lebih dari satu periode
bakuadalah bahan yang menjadi bagian akuntansi.
utama dan dapat diidentifikasi secara b. Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang
langsung pada produk jadi, 2) biaya tenaga hanya mempunyai manfaat dalam periode
kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
membayar para pekerja dan pegawai yang
bekerja pada suatu perusahaan, dan 3) biaya 2.5. Pengertian Pengendalian
overhead pabrik adalah semua biaya yang Fungsi pengendalian adalah fungsi terakhir dari
terjadi dipabrik selain biaya bahan baku dan proses manajemen. Fungsi ini sangat penting dan
biaya tenaga kerja langsung. sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen,
b. Biaya pemasaran. Biaya pemasaran adalah karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
biaya-biaya yang terjadi untuk Pengendalian ini berkaitan erat dengan fungsi
melaksanakan kegiatan pemasaran produk. perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal
c. Biaya administrasi dan umum. Merupakan yang saling mengisi, karena pengendalian harus
biaya-biaya yang terjadi untuk terlebih dahulu direncanakan. Dengan demikian
mengkoordinasi kegiatan produksi dan peranan pengendalian ini sangat menentukan baik
pemasaran produk. atau buruknya pelaksanaan suatu rencana.
3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya
dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya menurut 2.6. Kerangka Pikir
hubungan yang dibiayai dapat dikelompokkan Berdasarkan pada telaah literatur dan beberapa
menjadi dua yaitu : hasil penelitian sebelumnya, maka kerangka
a. Biaya langsung (direct cost) Yaitu biaya pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini
yang terjadi, yang penyabab satu-satunya adalah sebagai berikut
adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai.
b. Biaya tidak langsung (indirect cost) Yaitu
biaya yang terjadinya tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai.
Biaya tidak langsung dalam hubungannya
dengan produk disebut dengan istilah biaya
produksi tidak langsung.
4. Penggolangan biaya menurut perilakunya dalam
hubungannya dengan perubahan volume
kegiatan. Biaya menurut perilaku dalam
hubungan dengan perubahan volume kegiatan
dapat digolongkan menjadi empat, yaitu :

Struktur Organisasi
H1
Akuntansi
Pertanggungjawaban Efektivitas Pengendalian
Biaya
Anggaran pada Akuntansi H2
Pertanggungjawaban

Gambar 2.1.
39
JURNAL MANEKSI V0L 5, NO. 2, DESEMBER 2016

Kerangka Pikir
2.7. Hipotesis 3.1.2. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka Analisis regresi berganda dilakukan untuk
dibangun hipotesis sebagai berikut : mengetahui pengaruh tiap variabel independen
terhadap variabel dependen. Persamaan regresi untuk
H1: Struktur Organisasi pada Akuntansi menguji hipotesis yang diajukan dinyatakan dengan
Pertanggungjawaban berpengaruh positif model sebagai berikut:
terhadap efektivitas pengendalian biaya
EPB= a + b1SOA + b2AAP+ e ...................................(3.1)
H2: Anggaran pada Akuntansi Pertanggungjawaban
berpengaruh positif terhadap efektivitas Keterangan
pengendalian biaya. EPB : Efektivitas Pengendalian Biaya
a : Konstanta
3. METODE PENELITIAN b1,b2 : Koefisien regresi
3.1. Metode Analisis SOA : Struktur Organisasi Akuntansi
3.1.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Pertanggungjawaban
Uji validitas menggunakan analisis faktor AAP : Anggaran pada Akuntansi
dengan tujuan untuk mengetahui kevalidan butir-butir Pertanggungjawaban
pertanyaan untuk masing-masing variabel atau untuk e : error
mengetahui validitas konstruk (Chenhall & Morris,
1986). Asumsi yang mendasari dapat tidaknya 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan analisis faktor adalah data matrik harus 4.1. Deskripsi Data Penelitian
memiliki korelasi yang cukup (sufficient correlation). Semua kuesioner yang sudah terkumpul
Alat uji yang digunakan untuk mengukur tingkat ditabulasi untuk tujuan analisis data. Data yang
interkorelasi tersebut adalah Kaiser-Meyer-Olkin ditabulasi adalah semua tanggapan atau jawaban
Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA). responden atas setiap pertanyaan yang ada dalam
Masing-masing instrumen harus memiliki nilai KMO kuesioner. Pertanyan-pertanyaan berkaitan dengan
MSA (Measure of sampling adequacy) lebih dari 0.50 variabel efektivitas pengendalian biaya, struktur
sehingga data yang dikumpulkan dapat dikatakan organisasi akuntansi pertanggungjawaban, dan
tepat untuk analisis faktor (Hair et al., 2006). anggaran akuntansi pertanggungjawaban. Data hasil
tabulasi diolah dengan menggunakan program SPSS
versi 22 yang menghasilkan statistik deskripsi
variabel penelitian seperti yang tampak pada tabel
4.1.

Tabel 4.1.
Deskripsi Statistik Variabel Penelitian
Variabel Penelitian Rentang Rentang Rata-rata Rata-rata Standar
Teoritis Aktual Deviasi
Teoritis Aktual

Efektivitas Pengendalian
Biaya 30 39,28 5,384
10-50 29 – 49

Struktur Organisasi 17 - 30
Akuntansi
Pertanggungjawaban 6-30 18 23,11 3,255

Anggaran akuntansi 24 – 37
8-40 24 30,00 3,478
pertanggungjawaban

Sumber: Lampiran 2, 2016

4.2. Efektivitas Pengendalian Biaya Standar deviasi untuk variabel efektivitas


pengendalian biaya adalah sebesar 5,384. Hal ini

40
JURNAL MANEKSI V0L 5, NO. 2, DESEMBER 2016

berarti bahwa variansi data relatif kecil karena data relatif kecil karena standar deviasi lebih kecil
standar deviasi lebih kecil daripada mean. daripada mean.
4.4. Anggaran Akuntansi Pertanggungjawaban
4.3. Struktur Organisasi Akuntansi Rata-rata aktual (mean) anggaran akuntansi
Pertanggungjawaban pertanggungjawaban untuk seluruh responden adalah
Rata-rata aktual (mean) struktur organisasi 30 sedangkan rata-rata teoritisnya adalah 24. Karena
akuntansi pertanggungjawaban untuk seluruh rata-rata aktual lebih tinggi daripada rata-rata teoritis,
responden adalah 23,11 sedangkan rata-rata sehingga dapat disimpulkan bahwa anggaran
teoritisnya adalah 18. Karena rata-rata aktual lebih akuntansi pertanggungjawaban memiliki
tinggi daripada rata-rata teoritis, sehingga dapat kecenderungan lebih tinggi. Standar deviasi
disimpulkan bahwa struktur organisasi akuntansi menunjukkan ukuran variasi data terhadap mean
pertanggungjawaban memiliki kecenderungan lebih (jarak rata-rata data terhadap mean). Standar deviasi
memadai. Standar deviasi menunjukkan ukuran untuk variabel anggaran akuntansi
variasi data terhadap mean (jarak rata-rata data pertanggungjawaban adalah sebesar 3,478. Hal ini
terhadap mean). Standar deviasi untuk variabel berarti bahwa variansi data relatif kecil karena
struktur organisasi akuntansi pertanggungjawaban standar deviasi lebih kecil daripada mean.
adalah sebesar 3,255. Hal ini berarti bahwa variansi
Tabel 4.2.
Hasil Uji Reliabilitas Data
Nilai Cronbach Alpha

No Variabel Keterangan

Strutur organisasi akuntansi


1 0,811 Reliabel
pertanggungjawaban

Angggaran akuntansi
2 0,761 Reliabel
pertanggungjawaban

3 Efektivitas pengendalian biaya 0,863 Reliabel

Sumber: data diolah

4.5. Pengujian Reliabilitas Data pertanggungjawaban sebesar 0,761 , variabel


Pada uji reliabilitas, konsistensi Intern efektivitas pengendalian biaya 0.863..
koefisien Cronbach’sAlpha menunjukkan tidak NilaiCronbach's Alpha variabel-variabel penelitian
ada koefisien yang kurang dari nilai batas minimal berada di atas batas minimal 0,70 sehingga
0,70. Dalam hal ini, koefisien Cronbach’s Alpha indikator-indikator untuk masing-masing variabel
variabel struktur organisasi akuntansi dikategorikan reliebel atau handal
pertanggungjawaban 0.811. anggaran akuntani

Tabel 4.3.
Uji Normalitas K-S Model

Unstandardized Residual

N 42

Normal Mean .0000000


Parametersa,b
Std. Deviation 4.34409885

Most Extreme Absolute .080

Differences Positive .063

Negative -.080

Test Statistic .080

41
JURNAL MANEKSI V0L 5, NO. 2, DESEMBER 2016

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Tabel 4.4.
Hasil Uji Koofisien Determinansi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .591a .349 .316 4.45409

Hasil pengujian koofisien determinasi pada 3. Bagi perusahaan yang belum menetapkan
tabel diatas menunjukkan bahwa, besarnya nilai wewenang dan tanggung jawab kepada
adjusted R square adalah sebesar 0,316 atau sekitar seluruh pihak yang terkait sesuai dengan fungsi
31,6 %. Hal ini memberi arti bahwa variabilitas dan peranannya. Oleh karena itu sebaiknya
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perusahaan memperbaiki suatu penetapan
variabelitas variabel independen sebesar 31.6 %, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
sedangkan sisanya 68.4 % dijelaskan oleh variabel jelas dan tegas dalam pelaksanaan tugas
lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi. sehingga membuat manajer-manajer pusat
pertanggungjawaban akan lebih termotivasi
5. PENUTUP dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan
5.1. Kesimpulan perusahaan.
Dari hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan regresi berganda (multiple regression)
disimpulkan bahwa: DAFTAR PUSTAKA
1. Dilihat dari nilai ttest dan probabilitasnya, Amin Widjaja Tunggal, AK; MBA, Akuntansi
hipotesis H1 yang diajukanditerimadengan ttest Manajemen Untuk Usahawan, Rineka
0.705 dan probabilitas 0.04 <α 0.05. Hasil Cipta, Jakarta, 2008
pengujian hipotesis H1menunjukkan bahwa David Doyle, Pengendalian Biaya, PT. Pustaka
Struktur Organisasi Akuntansi Binaman Presindo, Jakarta, 2001.
Pertanggungjawaban berpengaruh positif dan Hansen & Mowen, Management Accounting, Buku 2,
signifikan terhadap Efektivitas Pengendalian Edisi Salemba Empat, Jakarta 2005.
Biaya. Hongren Charles T., Akuntansi Manajemen,
2. Dilihat dari nilai ttest dan probabilitasnya, Alih Bahasa M. Badjuri dan Kusnaedi,
hipotesis H2 yang diajukan ditolak dengan ttest BPFE UGM Yogyakarta, 1993
0.377 dan probabilitas 0.20 <α 0.05. Hasil Husein Umar, Metode Riset Bisnis, PT. Gramedia,
pengujian hipotesis H2menunjukkan bahwa Jakarta, 2002
bahwa terdapat hubungan positif dan tidak Henry Simamora, Akuntansi Manajemen, Salemba
signifikan Anggaran Akuntansi Empat, Jakarta, 2009
Pertanggungjawaban terhadap Efektifitas Hansen & Mowen, Management Accounting, Edisi
Pengendalian Biaya sehingga hipotesis yang Ke-7, Salemba Empat, Jakarta, 2008
diusulkan dalam penelitian ini ditolak. L.M. Samryn, SE,AK;MM, Akuntansi Manajerial
Suatu Pengantar, Rajawali Pers, Jakarta,
5.2. Saran 2001
1. Penelitian ini dilakukan hanya di dua wilayah Moh. Nazir, Metode Penelitian, PT. Gramedia,
Kota Ambon sehingga hasil penelitian belum Bnadung, 2009
dapat digeneralisir ke semua objek. Dengan
Mas’ud Machfoedz, Akuntansi Manajemen, Edisi Ke-4,
kata lain validitas eksternal dari hasil penelitian
BPFE UGM, Yogyakarta, 2010
ini masih rendah. Disarankan untuk penelitian
selanjutnya agar lebih memperluas objek Mulyadi, Akuntansi Manajemen, Edisi Ke-2, STIE
penelitian. YKPN, Yogyakarta, 2010
2. Perlunya pendampingan untuk memberikan Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi Ke 3 BPFE UGM,
pemahaman kepada responden terhadap Yogyakarta, 2010
pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner serta Robert N.Anthony, Vijay Govindarajan, SPM Buku
sikap kepedulian dan keseriusan dalam 1, Salemba Empat, Jakarta, 2002.
menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang
ada karena masalah subjektivitas dari responden Ray H. Garrison, Akunansi Manjemen, Buku 1, ITB,
dapat mengakibatkan hasil penelitian ini rentan Bandung, 2003.
terhadap biasnya jawaban responden. Siegel, Sidney, Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu
Sosial, Gramedia, Jakarta, 1997

42
JURNAL MANEKSI V0L 5, NO. 2, DESEMBER 2016

Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Edisi Ke-4, CV.


Alfa Beta, Bandung, 2002
Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Edisi Revisi Ke-5, Rineka Cipta,
Jakarta, 2008

43

Anda mungkin juga menyukai