Anda di halaman 1dari 15

TUGAS INDIVIDU

“ AKUNTANSI KONSINYASI “

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Akuntansi Lanjutan 1

Dosen Pengampu:

Masriyanda, SE.AK, CA, M.AK

Disusun Oleh:

Ines Alissa Zahra (2018224350078)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS AHMAD DAHLAN
JAKARTA
2021
1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada junjungan Alam Nabi Muhammad SAW, para sahabat serta pengikutnya
hingga akhir zaman. Alhamdulillahirobbil’alamiin, tiada kata yang dapat penulis sampaikan
selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan ridho-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1, mengenai: Konsinyasi
pada Toko Buku Ramedia.

Dalam penulisan Makalah ini penulis tidak lepas dari berbagai hambatan dan rintangan,
namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka segala macam hambatan dapat teratasi. Untuk
itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu,
semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan dengan limpahan rahmat- Nya.

Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dimasa mendatang. Penulis
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tangerang, 26 April 2021

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ............................................................................... 2

DAFTAR ISI ............................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4

A. Latar Belakang ....................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 5

A. Pengertian Konsinyasi ............................................................................ 5

B. Metode Pencatatan Penjualan Konsinyasi ............................................. 10

BAB III PENUTUP ................................................................................. 14

A. Simpulan .............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya jumlah pelanggan atau calon pelanggan pada setiap daerah atau wilayah
adalah terbatas. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan volume penjualan tidak akan
mencapai hasil yang maksimal apabila tidak disertai dengan usaha untuk memperluas
daerah pemasaran. Usaha untuk memeperluas daerah pemasaran dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara, seperti konsinyasi, pembukaan agen penjualan, serta pembukaan
kantor cabang. Salah satu perusahaan yang melakukan penjualan secara konsinyasi adalah
Penerbit Pro-U Media. Perusahaan ini melakukan penjualan buku secara konsinyasi dengan
pihak toko buku. Dengan demikian, makalah ini akan membahas mengenai penjualan secara
konsinyasi antara penerbit Pro-U Media dan TB Ramedia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Konsinyasi?


2. Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam konsinyasi?
3. Bagaimana akuntansi konsinyasi?

B. Tujuan Penulisan

1. Makalah ini merupakan pemenuhan salah satu tugas dari matakuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan 1 tentang konsinyasi
2. Makalah ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan pengetahuan tentang
konsinyasi, yaitu studi kasus pada took buku Ramedia.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Konsinyasi

Konsinyasi adalah penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak

sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap berada di tangan pemilik sampai

barang tersebut dijual oleh agen penjual.

Penjualan konsinyasi disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang menyarankan

barang (pemilik) disebut consignor (konsinyor) atau pengamat, sedang pihak yang

menerima titipan barang tersebut disebut konsinyi, komisioner.

Adapun pengertian penjualan konsinyasi menurut Hadori Yunus Harnanto adalah :

Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana pihak yang memiliki barang menyerahkan

sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan member komisi.

Pada dasarnya semua penjualan konsinyasi tersebut adalah:

1. Unsur perjanjian
2. Unsur pemilik barang
3. Unsur pihak yang dititipi barang
4. Unsur barang yang dititipkan
5. Unsur penjualan
6. Unsur komisi

Mengabaikan salah satu unsur tersebut akan membuat transaksi tidak dapat disebut

penjualan konsinyasi, oleh karena itu seluruh unsur tersebut harus ada pada saat penjualan

konsinyasi.

5
Dan adapun pihak-pihak yang terlibat dalam penjualan konsinyasi sebagai berikut :

• Konsinyor (Consignor)

Pihak yang memiliki barang.

• Konsinyi (Consignee)
Pihak yang mengusahakan penjualan barang.
• Alasan Konsinyor

1. Memungkinkan produsen memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas, terutama :


barang baru, barang mahal, harga berfluktuasi
2. Memperoleh spesialis penjualan
3. Harga jual eceran dapat dikendalikan

• Alasan Konsinyi

1. Terlepas dari resiko kegagalan penjualan barang


2. Resiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari
3. Kebutuhan modal kerja berkurang

• Kontrak Kerja (Hak & Kewajiban Konsinyi)


Hak Konsinyi :
1. Berhak memperoleh penggantian biaya dan imbalan penjualan
2. Berhak menawarkan garansi atas barang tersebut

• Kewajiban Konsinyi :

1. Harus melindungi barang konsinyasi


2. Harus menjual barang konsinyasi
3. Harus memisahkan secara fisik barang konsinyasi dengan barang dagangan lainnya
4. Mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan penjualan barang konsinyasi

6
• Akuntansi Konsinyasi
1. Transaksi konsinyasi harus diikthisarkan terpisah dan laba atas masing-masing
konsinyasi harus dihitung terpisah dari laba penjualan regular
2. Transaksi konsinyasi harus disatukan dengan transaksi lain

Kegiatan konsinyasi melibatkan 2 belah pihak, yaitu pengamanat dan komisioner. Oleh
karena itu akuntansinya juga diselenggarakan oleh kedua belah pihak. Akuntansi yang
diselenggarakan oleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut:

 Akuntansi oleh Pengamanat


Akuntansi oleh pengamanat dapat diselenggarakan dengan 2 metode, yaitu metode terpisah
dan metode tidak terpisah. Kedua metode tersebut akan menghasilkan laba atau rugi yang
sama. Pencatatan menurut masing-masing metode adalah sebagai berikut:
1. Metode Terpisah
Didalam metode ini semua laba ataupun rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan
disajikan secara terpisah dari rugi-laba yang biasa. Untuk memisahkan tersebut maka
pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan konsinyasi juga harus
dipisahkan. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan pendapatan dan biaya tersebut
adalah rekening “Barang Konsinyasi”. Rekening ini akan didebit dengan biaya yang
berhubungan dengan barang konsinyasi dan dikredit dengan pendapatan yang berhubungan
dengan barang konsinyasi. Jadi pendebitan dan pengkreditan terhadap rekening “Barang
Konsinyasi” adalah:
o Pendebitan
Pendebitan terhadap rekening ini terdiri atas:
1. Harga pokok barang konsinyasi yang dikirim
2. Biaya pengiriman barang-barang konsinyasi
3. Biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi yang dibayar oleh
komisioner akan tetapi ditanggung oleh pengamanat. Termasuk didalam
kelompok ini misalnya komisi, biaya perakitan dan sebagainya.

o Pengkreditan
Pengkreditan terhadap rekening barang konsinyasi adalah hasil penjualan barang
konsinyasi.
Apabila seluruh barang konsinyasi sudah terjual maka saldo rekening barang konsinyasi
akan menunjukkan laba (apabila bersaldo kredit) atau rugi (apabila

7
bersaldo debit). Apabila pada akhir periode masih terdapat barang konsinyasi yang belum
terjual, sebaiknya disajikan di dalam neraca sebagai elemen persediaan dan disajikan secara
terpisah dari persediaan yang ada di gudang (didisclosure).
Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya mencakup 4 transaksi,
yaitu:
1. Pengiriman barang konsinyasi
2. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi
3. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner
4. Menerima pembayaran dari komisioner

2. Metode Tidak Terpisah


Didalam metode ini laba atau rugi dari kegiatan konsinyasi tidak dipisahkan dengan laba
(rugi) dari kegiatan yang reguler. Oleh karena itu biaya dan pendapatan yang berhubungan
dengan kegiatan konsinyasi dicampur dengan pendapatan dan biaya yang reguler.

Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat di dalam metode ini hanya
mencakup 3 transaksi, yaitu:
1. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi
2. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner
3. Menerima pembayaran dari komisioner

 Akuntansi oleh Komisioner


Akuntansi oleh komisioner dapat diselenggarakan dengan 2 metode, yaitu metode terpisah
dan metode tidak terpisah. Kedua metode tersebut akan menghasilkan laba atau rugi yang
sama. Pencatatan menurut masing-masing metode adalah sebagai berikut:
1. Metode Terpisah
Didalam metode ini semua laba ataupun rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan
disajikan secara terpisah dari rugi-laba yang biasa. Untuk memisahkan tersebut maka
pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan komisioner juga harus
dipisahkan. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan pendapatan dan biaya tersebut
adalah rekening “Barang Komisi”. Rekening ini akan didebit dengan biaya yang
berhubungan dengan barang komisi dan dikredit dengan pendapatan yang

8
berhubungan dengan barang komisi. Jadi pendebitan dan pengkreditan terhadap rekening

“Barang Komisi” adalah:

o Pendebitan

Pendebitan terhadap rekening ini terdiri atas:

- Biaya perikatan
- Jumlah yang harus dibayarkan kepada pengamanat

o Pengkreditan

Pengkreditan terhadap rekening barang komisi adalah hasil penjualan barang komisi. Pada

umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya mencakup 4 transaksi, yaitu:

- Membayar biaya angkut


- Menjual barang komisi
- Mengirim laporan pertanggungjawaban kepada pengamanat
- Mengirim pembayaran kepada pengamanat komisioner.

2. Metode tidak terpisah

Didalam metode ini semua laba atau rugi yang diperoleh dari kegiatan tidak dipisahkan

dengan laba atau rugi dari kegiatan yang reguler. Oleh karena itu, pendapatan dan biaya

yang berhubungan dengan kegiatan komisioner dicatat seperti halnya pendapatan dan biaya

yang berhubungan kegiatan reguler.

9
B. Metode Pencatatan Penjualan Konsinyasi

Dalam prinsipnya pendapatan pada konsinyasi diakui saat penjualan terhadap barang-

barang konsinyasi dilakukan oleh konsinyi kepada pihak ketiga. Jika konsinyor

membutuhkan laporan penjualan atau rugi atas penjualan barang-barang konsinyasi, maka

pencatatannya harus diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan reguler.Sedangkan

untuk metode administrasi barang dagangan, terdapat dua alternatif, yaitu metode perpectual

dan physic. Apabila transaksi konsinyasi dicatat secara terpisah dari transaksi lain, maka

metode apapun yang dipakai, pihak konsinyor harus menyelenggarakan rekening “barang-

barang konsinyasi”. Apabila transaksi tidak dicatat secara terpisah dari transaksi lain, maka

pengiriman barang-barang konsinyasi dicatat dalam “memorandum”.

Untuk setiap perjanjian dalam transaksi konsinyasi rekening barang-barang yang dititipkan

pada konsinyi pada dasarnya adalah rekening barang-barang konsinyasi yang merupakan

persediaan bagi konsinyor. Rekening tersebut dibuat sebagai rekening kontrol untuk tiap-

tiap konsinyi atau

10
satu rekening kontra dibuat untuk transaksi konsinyasi dengan semua konsinyi. Apabila

konsinyor memerlukan rekening pembantu maka diselenggarakan rekening pembantu untuk

tiap-tiap konsinyi. Apabila pihak konsinyor menghendaki laba atas penjualan konsinyasi

harus ditetapkan tersendiri, maka rekening barang-barang konsinyasi untuk masing-masing

konsinyi dibebani harga pokok barang yang dikirimkan kepada konsinyi dan semua biaya

yang berkaitan dengan konsinyasi.

Jika penjualan telah dilakukan oleh konsinyi maka rekening ini dikredit. Laba atau rugi atas

penjualan konsinyasi akhirnya dipindah bukukan dari perkiraan laba atau rugi konsinyasi ke

perkiraan laba rugi biaya yang mengikhtisarkan hasil netto dari semua aktivitas. Sedangkan

apabila pihak konsinyor menghendaki transaksi konsinyasi harus disatukan dengan

transaksi biasa lainnya dan laba rugi usaha juga harga dihitung. Maka pendapatan dan biaya

penjualan konsinyasi dibukukan dalam perkiraan yang mengikhtisarkan kegiatan usaha

bersama.

Untuk mencatat semua transaksi yang dicatat dalam ayat jurnal, maka perlakuan
akuntansi untuk penjualan konsinyasi dapat digolongkan dalam:

11
1. Pencatatan oleh konsinyasi yang terselesaikan dengan tuntas.

Apabila dalam suatu perjanjian konsinyasi tersebut telah selesai pada saat pihak konsinyor

akan menyusun laporan keuangan diakhir periode akuntansi maka prosedur pencatatan dan

pos-pos jurnal yang harus dibuat oleh konsinyor atas pengiriman barang- barang, penjualan

barang-barang, pembayaran barang-barang, dan penyelesaian keuangan, oleh pihak konsinyi

kepada konsinyor adalah sebagai berikut:

a) Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi konsinyor diselenggarakan terpisah


dari transaksi penjualan biasa.
b) Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyi diselenggarakan terpisah dari
transaksi perjalanan biasa.
c) Pencatatan pada buku konsinyor. Jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan
terpisah dari transaksi penjualan biasa.
d) Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan
terpisah dari transaksi penjualan biasa

2. Pencatatan untuk konsinyasi tidak terselesaikan dengan tuntas.

12
Apabila pihak konsinyor perlu menyusun laporan keuangan pada akhir periode akuntansi

sedangkan jangka waktu perjanjian konsinyasi masih berlangsung atau belum semuanya

barang-barang konsinyasi berhasil dijual oleh konsinyasi, maka diperlukan penyesuaian

terhadap barang-barang yang terkait pada sebagian produk belum selesai dengan tuntas

sampai akhir periode akuntansi.

Adapun pembahasannya adalah sebagai berikut:

a. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi konsinyasi diselenggarakan terpisah


dari transaksi penjualan biasa.
b. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi tidak diselenggarakan terpisah dari
transaksi penjualan biasa
c. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi dicatat secara terpisah dan tidak dicatat
secara terpisah dari transaksi penjualan biasa.

13
BAB III
KESIMPULAN

A. Simpulan

Konsinyasi merupakan penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain yang
bertindak sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap berada di tangan pemilik
sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual. Penjualan konsinyasi disebut juga dengan
penjualan titipan, pihak yang menyarankan barang (pemilik) disebut consignor (konsinyor)
atau pengamat, sedang pihak yang menerima titipan barang tersebut disebut konsinyi,
komisioner.

Konsinyor (Consignor) adalah pihak yang memiliki barang. Sedangkan Konsinyi


(Consignee) adalah pihak yang mengusahakan penjualan barang.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://amar20.files.wordpress.com/2008/12/akuntansi-konsinyasi1.pdf
http://dilarang-go.blogspot.com/2012/01/konsinyasi-rangkuman-materi.html

15

Anda mungkin juga menyukai