Anda di halaman 1dari 2

TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN

Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan penjualan angsuran
2. Jelaskan faktor2 yang diperhatikan dalam penjualan angsuran
3. Bagaimana perlakuan akuntansi penjualan angsuran dalam laporan laba rugi
4. Dalam penjualan angsuran ada yang kita kenal istilah tukar tambah, bagaimana
prosedurnya dalam penjualan angsuran
5. Jelaskan penyajian informasi penjualan angsuran di dalam laporan keuangan

Jawaban :
1. Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian dimana
pembayarannya dilaksanakan secara bertahap.
a. pada saat barang-barang diserahkan kepada pembeli, penjual menerima
pembayaran pertama sebagian dari harga penjualan.
b. sisanya dibayar dalam beberapa kali angsuran

2. Faktor2 yang diperhatikan dalam penjualan angsuran :


a. Besarnya pembayaran pertama harus cukup untuk menutupi kemungkinan
terjadinya penurunan harga dari barang baru menjadi barang bekas.
b. Jangka waktu pembayaran diantara angsuran yang pertama dengan
berikutnya hendaknya tidak terlalu lama.
c. Besarnya pembayaran angsuran periodik harus cukup untuk menutupi
kemungkinan terjadinya penurunan nilai barang ada selama jangka waktu
pembayaran yang satu dengan pembayaran angsuran berikutnya.

3. Metode Pengakuan Laba Rugi Pada Penjualan Angsuran


Didalam laporan perhitungan laba-rugi disajikan secara terpisah antara hasil-hasil
penjualan reguler dengan penjualan angsuran. Suatu ikhtisar mengenai perhitungan
realisasi laba kotor dalam tahun buku yang bersangkutan, biasanya dibuat sebagai
lampiran dari laporan perhitungan laba-rugi tersebut
Untuk menghitung laba kotor dalam penjualan angsuran pada prakteknya dapat
dilakukan dengan dua metode, yaitu :
a. Pengakuan Laba Kotor pada saat terjadinya penjualan angsuran.
b. Pengakuan Laba Kotor sejalan dengan realisasi penerimaan kas.

4. Tukar Tambah atau Trade In


Tukar tambah adalah penjualan dimana pembeli menyerahkan barangnya sebagai
uang muka (down payment/DP) kekurangannya dibayar secara angsuran. Dalam
penjualan angsuran sering terjadi cara tukar tambah untuk menarik pembeli. Dalam
tukar tambah, barang yang diserahkan sebagai uang muka dicatat berdasar realisasi
bersihnya, dengan syarat Nilai realisasi bersih tidak boleh melebihi nilai pokok
pengganti (current replacement cost).
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual barang dikurangi biaya perbaikan,
biaya pemasaran, dan biaya-biaya lain serta taksiran laba yang diharapkan. Selisih
antara harga yang disepakati dengan nilai realisasi bersih dimasukkan ke rekening
cadangan kelebihan harga. Pada akhir periode rekening cadangan kelebihan harga
mengurangi rekening penjualan angsuran. Jadi harga penjualan angsuran
sebenarnya adalah sebesar rekening penjualan dikurangi cadangan kelebihan harga.

5. Penyajian informasi penjualan angsuran di dalam laporan keuangan :


Penyajian informasi penjualan angsuran di dalam laporan keuangan (yang berupa
Neraca dan perhitungan laba-rugi) tidak berbeda banyak seperti penyusunan
laporan-laporan keuangan pada umumnya. Hanya disini, didalam neraca akan
terdapat rekening “piutang penjualan angsuran” dan “laba kotor yang belum
direalisasi” yang erat hubungannya dengan pelaksanaan penjualan angsuran
tersebut.
Persoalan yang timbul ialah didalam kelompok atau grup rekening mana “piutang
penjualan angsuran” dan “laba kotor yang belum direalisasi” itu diklasifikasikan
dalam neraca. Apabila piutang penjualan angsuran dicatat sebagai golongan aktiva
lancar, maka posisinya sama dengan piutang biasa, sehingga dapat diinterpretasikan
sebagai aktiva yang dapat dikonversikan menjadi uang kas dalam siklus operasi
normal perusahaan (tidak lebih dari 1 tahun). Padahal untuk transaksi penjualan
angsuran, realisasi piutang menjadi uang kas mungkin meliputi jangka waktu lebih
dari satu tahun.
Dengan tidak menyimpang dari prinsip akuntansi yang lazim, maka “piutang
penjualan angsuran” pada umumnya dapat dilaporkan sebagai golongan “aktiva
lancar” dengan diberikan penjelasan tertentu sehingga jelas dan tidak menyesatkan
bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang
bersangkutan.. Misalnya, dengan memberikan “footnote” atau melampirkan daftar
piutang penjualan angsuran dengan menyebutkan tanggal dan jangka waktu piutang
tersebut akan menjadi jatuh tempo.

Anda mungkin juga menyukai