Kelompok 1
Andi Muhammad Said (B1C120007)
Dian Agung (B1C120016)
Andi Masridayanti (B1C120006)
Indar Utami (B1C120028)
Irvan Saputra (B1C120029)
Muhammad Ikhwan Al Fauzan (B1C120041)
Mardian ( B1C1200350)
Penjualan Angsuran
● Merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan penjualan (penjual dapat menjual barang
dagang lebih banak, sedangkan pembeli dapat memberli barang yang diinginkan tanpa harus
menunggu sampai uang terkumpul cukup).
Untuk melindungi kepentingan penjual dari kemungkinan tidak ditepatinya kewajiban-kewajiban oleh pihak
pembeli, maka terdapat beberapa bentuk perjanjian (kontrak) penjualan angsuran sebagai berikut :
1. Perjanjian penjualan bersyarat (conditional sales contract), di mana barang-barang telah diserahkan, tetapi hak
atas barangbarang masih berada di tangan penjual sampai seluruhnya pembayaran sudah lunas.
2. Pada saat perjanjian ditanda-tangani dan pembayaran pertama telah dilakukan, hak milik dapat diserahkan
kepada pembeli, tetapi dengan menggadaikan atau menghipotikkan untuk bagian harga penjualan yang belum
dibayar kepada si penjual.
3. Hak milik atas barang-barang untuk sementara diserahkan kepada suatu badan "trust" (trustee) sampai
pembayaran harga penjualan dilunasi. . Setelah pembayaran lunas oleh pembeli, baru trustee menyerahkan
hak atas barang-barang itu kepada pembeli. Perjanjian semacam ini dilakukan dengan membuat akte
kepercayaan (trust deed : atau trust indenture).
4. Beli sewa (lease-purchase), di mana barang-barang yang telah diserahkan kepada pembcli. Pembayaran
angsuran dianggap sewa sampai harga dalam kontrak telah dibayar lunas, baru sesudah itu hak milik
berpindah kepada pembeli.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan penjual
dalam jual beli secara angsuran
Untuk mengurangi atau menghindarkan kemungkinan kerugian yang terjadi dalam pemilikan kembali, maka
faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh penjual adalah sebagai berikut :
1. Besarnya pembayaran pertama (down payment) harus cukup untuk menutup semua kemungkinan terjadinya
penurunan harga barang tersebut dari semula barang baru menjadi barang bekas.
2. Jangka waktu pembayaran di antara angsuran yang satu dengan yang lain hendaknya tidak terlalu lama, kalau
dapat tidak lebih dari satu bulan.
3. Besarnya pembayaran angsuran periodik harus diperhitungkan cukup untuk menutup kemungkinan
penurunan nilai barangbarang yang ada selama jangka pembayaran yang satu dengan pembayaran angsuran
berikutnya.
Pengakuan Laba Kotor dalam
Penjualan Angsuran
Untuk menjamin keamanan pemilikan rumah tersebut, PT SENTANA dan Tuan Hartono setuju untuk
menghipotikkan rumah tersebut dari Tuan Hartono kepada PT SENTANA sebesar Rp 2.000.000,00.
Akte Hipotik ditanda-tangani pada tanggal 1 September.1980, dibayar dalam jangka waktu 5 tahun
dengan pembayaran tiap 1/2 tahun @ Rp 200.000,00.Bunga hipotik sebesar 12% setahun untuk sisa
pinjaman hipotik yang belum dibayar.
Komisi dan biaya-biaya lainnya guna menyelesaikan akte hipotik sejumlah Rp 50.000,00 telah dibayar
tunai oleh PT SENTANA. Angsuran pokok dan bunga hipotik untuk pertama kali baru akan dilakukan
pada tahun 1981.
Jumal-jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut pada tahun 1980 dan 1981
dalam buku-buku PT SENTANA, menurut kedua metode tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Penjualan Angsuran untuk Baran-barang tak
Bergerak
Penjualan Angsuran untuk
Barang-barang
( Bergerak )
Thanks!