Installment sales merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan penjualan. Penjual
dapat menjual barang dagang lebih banyak, sedangkan pembeli dapat membeli barang yang
diinginkan tanpa harus menunggu sampai uang terkumpul cukup. Dalam metode penjualan ini
pembeli dapat memperoleh barang yang diinginkan dengan cara membayar uang muka (down
payment) pada saat pertama kali, dan sisanya dicicil dalam jangka waktu yang telah ditentukan,
ditambah bunga atas sisa pinjaman.
Penjualan dengan pembayaran angsuran semakin luas digunakan, dari penjualan barang
elektronik, perabot rumah tangga, mobil, rumah sampai dengan perjalanan wisata.
5. Laba kotor diakui sesuai dengan periode dimana telah direalisasi pembayaran (Gross Profit
Related to the Periods in Which Cash is Collected) – Dalam metode yang umum digunakan
adalah penerimaan angsuran dianggap sebagai pengembalian modal dan sekaligus sebagai
pengakuan keuntungan (proporsional sesuai dengan persentase keseluruhan).
Dalam metode ini laba kotor yang diperoleh ditangguhkan dan di jurnal dalam
perkiraan “ Laba kotor yang ditangguhkan (Deferred Gross Profit)”, dan jika sudah ada
penerimaan tagihan, hasil penghitungan realisasi laba kotor dijurnal dalam perkiraan
“Realisasi laba-kotor (Realized Gross Profit)”
Perkiraan Deferred gross profit di Neraca masuk dalam kelompok kewajiban
(Deferred revenue), sedangkan untuk piutang penjualan angsuran masuk dalam kelompok
aktiva lancar dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan (notes to financial
statement) khususnya mengenai jangka waktu pembayaran yang lebih dari 1 tahun
Untuk penjualan angsuran, harga pokoknya harus dibukukan secara terpisah dan dijurnal.
CONSIGNMENT
Konsinyasi (consignment) merupakan suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang
memiliki barang menyerahkan sejumlah barangnya kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan
memberikan komisi tertentu.
Pemilik yang memiliki barang atau yang menitipkan barang disebut pengamanat
(consignor), sedang pihak yang dititipi barang disebut disebut komisioner (consignee). Bagi
pengamanat barang yang dititipkan kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan persyaratan
tertentu biasa disebut sebagai barang-barang konsinyasi (consignment out), sedangkan bagi pihak
penerima barang-barang ini disebut dengan barang-barang komisi (consignment in).
Alasan Consignor
1. Area pemasaran yang lebih luas.
2. Spesialis penjualan.
• Penjualan saham
• Penerima barang menerima komisi (persentase harga penjualan atau jumlah tetap untuk
setiap unit barang yang dijual).
3. Harga jual eceran dapat dikendalikan oleh pengirim.
Alasan Consignee
1. Melindungi penerima barang dari kehilangan penjualan produk untuk pertama kalinya.
2. Risiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dihindari.
3. Mengurangi persyaratan modal kerja.
Hak Consignee
1. Penggantian untuk pengeluaran yang diperlukan.
2. Kompensasi untuk penjualan.
3. Hak untuk menawarkan jaminan adat atas barang.
Tugas Cosignee
4. Melindungi barang.
5. Menjual barang dengan harga resmi (atau dengan harga yang memuaskan interest of principal)
6. Memisahkan barang pengirim dari barang dagangan lainnya.
7. Melaporkan secara teratur tentang kemajuan penjualan konsinyasi.