PENJUALAN CICILAN
1
Kendati pihak penjual mampu memiliki kembali hartabenda yang dimaksud
dalam hal kontrak tidak dibayar oleh pihak pembeli, namun kerugian-kerugian
dalam menyelenggarakan kontrak-kontrak penjualan (dengan) cicilan dapat besar.
Kontrak penjualan cicilan, yang menyangkut persetujuan-persetujuan kredit yang
longgar, dapat menarik banyak konsumen, yang resiko kreditnya tinggi. Disamping
itu, dengan pembayaran-pembayaran suatu periode yang panjang, mungkin timbul
perubahan dalam kemampuan konsumen (atau pelanggan) dalam membayar.
Penyusutan atau pun keusangan barang –barang yang dijual dapat melebihi jumlah
pembayaran-pembayaran yang dilakukan, dan barang-barang yang terkena
pemilikan-kembali mungkin nilainya tidak sebesar saldo kontarak yang belum
dibayar. Pemilikan-kembali itu sendiri dapat menjadi suatu proses yang
mahal.lagipula. Penjualan dengan dasar cicilan berarti pengeluaran biaya
pembukuan dan penagihan terus-menerus, dan dalam hal-hal tertentu, biaya
pelayanan dan reparasi yang harus ditanggung oleh pihak penjual mungkin besar
jumlahnya. Itulah faktor-faktor yang harus diperyimbangkan oleh pihak penjual
dalam menetapkan kebijaksanaan penjualan cicilan.
Dalam upaya untuk mengurangi atau menghindari kerugian pemilikan-
kembali, pihak penjual harus mempertimbangkan tindakan-tindakan pencegahan yang
berikut :
1) Uang muka yang ditetapkan harus cukup besar untuk menutup penurunan nilai
suatu barang karena perubahannya dari barang “baru” menjadi barang “bekas”
2) Periode-periode pembayaran cicilan antara tidak harus terlampau atau panjang,
sebaiknya tiap bulan.
3) Pembayaran-pembayaran cicilan berkala tidak harus melebihi penurunan nilai
suatu barang yang terjadi antara pembayaran-pembayaran berkala. Apabila nilai
barang ini melebihi saldo kontrak yang belum dibayar, maka pihak pembeli segan
untuk tidak memenuhi kontrak.
2
Penetapan Laba Bruto Dalam Periode Penjualan. Penjualan cicilan dapat
dipandang sebagai transaksi dengan penanganan seperti penjualan biasa. Laba bruto
dapat kita tetapkan pada saat penjualan, saat di mana barang-barang ditukarkan
dengan tuntutan yang yuridis dapat dipaksakan terhadap pelanggan atau konsumen.
Prosedur demikian membutuhkan penetapan semua biaya yang menyangkut
penyelenggaraan penjualan cicilan dan yang menyangkut ketidak dibayaran kontrak
dan piutang sanksi, pada saat penjualan. Hal ini dilakukan dengan jalan mendebet
perkiraan-perkiraan biaya yang bersangkutan dan dengan mengkredit sisihan-sisihan
(allowances) untuk biaya-biaya yang dapat diharapkan. Biaya-biaya yang diharapkan
ini akan tergantung pada masing-masing pengalamanya yang tersendiri dalam
kontrak-kontrak cicilan. Penetapan laba bruto atas penjualan cicilan dalam periode di
mana penjualan terjadi ini relatif mudah diterapkan dan sehat dari sudut teori.
3
sebagai perolehan kembali harga pokok. Prosedur ini dalam banyak hal dipandang
tidak begitu konservatif ditilik dari kemungkinan, bahwa ketidak dibayaran
(default) dan pemilikan kembali atas masa laku kontrak akan mengganggu marjin
laba semula.
3) Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok dan realisasi laba.
Tiap penagihan atas kontrak penjualan cicilan dianggap baik sebagai perolehan
kembali harga pokok maupun sebagai realisasi laba dalam rasio di mana kedua
faktor ini terdapat dalam harga jual semula.
Metode ini dimaksudkan untuk membagikan laba bruto atas masa laku kontrak
penjualan cicilan. Biaya terus-menerus atas suatu kontrak cicilan dibandingkan
dengan laba bruto, yang ditetapkan dalam periode-periode berturut-turut, kegagalan
yang mungkin untuk merealisir seluruh jumlah laba bruto dalam hal tidak dibayar
oleh pihak pembeli, harus diperhitungkan.
Metode tersebut pada nok tah (3) diatas, yang mengharuskan penetapan laba bruto
sebanding dengan penagihan-penagihan, disebut sebagai akunting dengan metode
atau dasar cicilan. Apabila laba bruto dipandang sebagai tergantung pada penagihan
per kas, maka penetapan laba bruto atas keseluruhan periode penagihan dapat
didukung dibandingkan dengan prosedur- prosedur alternative tersebut.
C. METODE CICILAN
Pada penggunaan metode cicilan dalam perkiraan-perkiraan, selisih antara
harga jual kontrak dan harga pokok penjualan dibukukan sebagai laba bruto
tangguhan (laba bruto yang ditangguhkan, deferred gross profit). Saldo ini ditetapkan
sebagai pendapatan, yang secara berkala membandingkan penagihan-penagihan uang
kas terhadap harga jual. Dengan kata lain prosentase laba bruto semula atas penjualan
diperhitungkan pada penagihan-penagihan berkala untuk menentukan jumlah jumlah
yang harus ditetapkan sebagai pendapatan. Paa tiap akhir periode, saldo laba bruto
tangguhan yang masih terdapat dalam buku-buku sama dengan prosentase laba bruto
yang diperhitungkan atas saldo piutang cicilan pada tanggal itu.
Penangguhan laba bruto pada dasarnya, menyatakan penangguhan hasil
penjualan yang disertai dengan penangguhan harga pokok penjualan yang berkaitan
dengan penjualan demikian. Penangguhan laba bruto menyatakan penangguham biaya
yang dikeluarkan dalam promosi penjualan cicilan. Akan tetapi praktek ini biasanya
sulit dipertahankan. Meskipun laba bruto dianggap sebagai tergantung pada
4
penagihan, namun hal ini tidak dapat dikatakan bahwa, biaya telah dikeluarkan.
Konservatifme yang dicapai dalam penetapan pendapatan akan dirusakan atau
dibatalkan oleh posisi non-konservatif berkaitan dengan biaya. Disamping itu,
kesulitan-kesulitan penting akan kita jumpai dalam memilih biaya yang harus
ditangguhkan dan dalam menetukan prosedur-prosedur pembebanan yang harus
ditempuh dalam pos-pos transitoris (pos-pos tangguhan) demikian. Perlu ditegaskan
bahwa, pendapatan atas penjualan cicilan tidak bebas dari biaya, biaya tertentu akan
teus membebani biaya-biaya pembukuan, penagihan dan pelayanan prduk (product
servicing) misalnya, dan sementara itu biaya lainnnya akan dikeluarkan pada
tenggang-tenggang waktu yang berbeda. Kerugian-kerugian yang berkaitan dengan
ketidak dibayaran, pemilikan kembali dan piutang sanksi. Akunting metode cicilan
biasanya berarti penangguhan laba bruto tetapi penetapan biaya dalam periode
pengeluarannya.
Metode cicilan yang melaporkan laba bruto dapat kita gunakan untuk tujuan-
tujuan pajak pendapatan (federal) oleh agen-agen penjual (dealers) dalam harta benda
gerak yang secara teratur melakukan penjualan dengan cicilan. Metode cicilan juga
dapat digunakan oleh wajib pajak dalam memilih hal-hal yang berikut : 1) atas
penjualan insidentil harta bedna gerak yang lain daripada persediaan apabila harga
jualanya melebihi jumlah $ 1.000 dan uang muka (atau pembayaran pendahuluan)
tidak melebihi 30 prosen dari harga jual, dan 2) atas setiap penjualan atau penempatan
harta benda tak gerak apabila uang muka tidak melebihi 30 prosen dari harga jual.
Biaya-biayanya, untuk tujuan-tujuan pajak, tak dapat ditangguhkan.
Pos-pos jurnal yang dibutuhkan untuk penetapan penjualan cicilan
digambarkan dibawah ini. Akunting metode cicilan digambarkan lebih dulu lewat
contoh sederhana mengenai penjualan harta benda tetap (harta benda tak bergerak)
dan kemudian diketengahkan contoh-contoh yang menyangkut penjualan barang
dagangan.
5
belum dibayar. Komisi dan atas penjualan lainnya atas penjualan ini berjumlah $1.500
dan jumlah ini dibayar. Cicilan regular pokok dan bunga atas wesel hipotik diterima
oleh pihak penjual dalam tahun berikutnya, tahun 1977. Pembukuan-pembukuan atau
pos-pos jurnal tersebut dibawah ini akan tercantum dalam buku-buku perusahaan
(buku-buku pihak penjual), jika 1) laba bruto ditetapkan dalam periode penjualan, dan
jika 2) laba bruto ditetapkan berkala sebanding dengan penagihan-penagihan. Di sini
kita asumsikan, bahwa periode fiscal perusahaan adalah tahun almanak.
Jika cicilan-cicilan ditagih secara berkala sampai wesel itu dibayar lunas,
maka pos-pos jurnal harus terus dibuat dengan cara seperti ditunjukan diatas. Metode
akunting untuk penjualan cicilan tidak mempengaruhi pos-pos jurnal yang disusun
untuk membukukan jumlah-jumlah yang diperoleh tiap tahun sebagai bunga. Akan
tetapi laba neto atas penjualan harta benda ini ditetapkan berbeda dibawah dua macam
metode : penetapan laba dalam periode penjualan menghasilkan laba dalam tahun
1976 sebesar $18.500 ($20.000-$1.500); sedangkan penetapan laba berkala sebanding
dengan penagihan menghasilkan laba dalam tahun 1976 sebesar $2.500 ($4.000-
$1.500) dan laba dalam tiap tahun berikutnya untuk waktu 10 tahun adalah sebesar
$1.600 (40 prosen dari $4.000)masing-masing.
6
Pos Jurnal
Transakasi Penetapan Laba Dalam Periode Penetapan Laba Berkala Sebanding
Penjualan Dengan Penagihan
1 Oktober 1976 Piutang dari SF West …….. $5.000 Piutang dari SF West …….. $5.000
dijual harta benda tak gerak Pada harta benda Pada harta benda
(persil) A), nilai buku $30.000, tak gerak (Persil A) ………. $30.000 tak gerak (Persil A) ………. $30.000
dengan harga $50.000 pada laba atas penjualan pada laba bruto
(Persil A) ………………… 20.000 tangguhan (Persil A) …….. 20.000
diterima uang muka (pembayaran Kas ……………….. $10.0000 Kas ……………….. $10.0000
pendahuluan) $10.000 dan wesel Wesel hipotik ……. 40.000 Wesel hipotik ……. 40.000
hipotik untuk sisanya sebesar Pada piutang dari SF Pada piutang dari SF
$40.000 West ……………. $50.000 West ……………. $50.000
Dibayar biaya-biaya atas Biaya penjualan …. $1.500 Biaya penjualan …. $1.500
penjualan sebesar $1.500 Pada kas ……………………… $1.500 Pada kas ………………… $1.500
31 Desember 1976 Bunga akanan atas wesel Bunga akanan atas wesel
Unutk menyesuaikan perkiraan- Hipotik ……………….. $600 Hipotik ……………….. $600
perkiraan untuk 1) Bunga akanan Pada pendapatan bunga $ 600 Pada pendapatan bunga $ 600
(yang masih harus diterima) atas Laba bruto tangguhan
wesel hipotik $40.000 sebesar (Persil A) …………. $4.000
6prosen untuk 3 bulan $600 2). Pada laba bruto yang
(Pelaporan dengan metode direalisir (Persil A) …. $ 4.000
cicilan). Laba bruto yang
direalisir : tingkat laba bruto
Untuk menutup perkiraan- Laba atas penjualan Laba bruto yang direalisir
perkiraan nominal. (Persil A) ……… $20.000 (Persil A) …………. 4.000
Pendapatan Bunga ………….600 Pendapatan Bunga ………… 600
Pada biaya penjualan $1.500 Pada biaya penjualan … $1.500
Pada laba dan rugi 19.100 Pada laba dan rugi ……….. 3.100
1 Januari 1977 Pendapatan Bunga ……… $600 Pendapatan Bunga ……… $ 600
Untuk mengimbangi Pada bunga akanan Pada bunga akanan
(reverse)bunga akanan, yang Atas wesel hipotik $600 Atas wesel hipotik $ 600
ditetapkan pada akhir periode
sebelumnya
1 April 1977 Kas …………….. $ 3.200 Kas ……………. $ 3.200
Diterima cicilan semesteran atas Pada wesel hiptoik $ 2.000 Pada wesel hiptoik $ 2.000
wesel hipotik, $2.000, dan bunga Pada pendapatan bunga ….. 1.200 Pada pendapatan bunga 1.200
atas pokok $40.000 @6 prosen
untuk 6bulan $1.200
1 Oktober 1977 Kas ……………. $ 3.140 Kas ……………. $ 3.140
Diterima cicilan atas hipotik, Pada wesel hiptoik $ 2.000 Pada wesel hiptoik $ 2.000
$2.000, dan bunga atas pokok Pada pendapatan bunga $ 540 Pada pendapatan bunga 1.140
$38.000 @ 6 prosen untuk 6
bulan, $1.140
7
31 Desember 1977 Bunga akanan atas Bunga akanan atas
Untuk menyesuaikan perkiraan- wesel Hipotik $ 540 wesel Hipotik ………….. $ 540
perkiraan untuk 1) bunga akanan pada pendapatan bunga $540 pada pendapatan bunga $ 540
atas wesel hipotik, $36.000, Laba bruto tangguhan
@6prosen untuk 3 bulan, $540. (Persil A) ………… $ 1.600
2) Pelaporan dengan metode Pada laba bruto yang
cicilan) laba bruto yang direalisir: direalisir (Persil A) ……… $ 1.600
tingkat laba bruto 40 prosen dari
$4.000, atau $1.600
Untuk menutup perkiraan- Laba yang direalisir $ 2.280 Laba bruto yang direalisir
perkiraan nominal. Pada laba dan rugi $ 2.280 (Persil A) …………. $ 1.600
Pendapatan Bunga ………… 2.280
Pada laba dan rugi ……….. $3.880
8
hipotik, yang ditetapkan pada akhir tahun 1977 tetapi yang ternyata tak dapat ditagih
dalam tahun 1978.
Angka-angka rugi dan laba pada masing-masing metode di atas dapat kita
buktikan dengan kalkulasi-kalkulasi sebagai berikut :
9
Apabila untuk pelaporan laba kita menggunakan metode cicilan dan dalam pada itu
penjualan harta benda-harta benda dilakukan dengan tingkat-tingkat laba bruto yang
berlainan selama tahun itu, maka kita dapat menyelenggarakan perkiraan-perkiraan tersendiri
untuk menunjukan laba bruto tangguhan atas masing-masing penjualan. Ikhtisar-ikhtisar pada
akhir tahun dari jumlah-jumlah yang ditagih (dan diterima) atas masing-masing kontrak
menjadi dasar untuk menghitung masing-masing laba neto yang telah direalisir.
10
E. PENJUALAN BARANG DAGANGAN BERDASARKAN DAGANGAN
Penjualan cicilan dalam tahun 1976 dan tahun 1975 dilakukan dengan tingkat
laba bruto masing-masing sebesar 38 prosen dan 35 prosen. Pada tanggal 1 Januari
1977, dengan piutang dagang cicilan pada tahun 1976 sebesar $ 60.000 yang masih
ada (daftar neraca) melaporkan laba bruto tangguhan sebesar 38 prosen dari jumlah
ini, yakni sebesar $ 22.800, dengan piutang dagang cicilan tahun 1975 yang
berjumlah sebesar $ 20.000, (daftar neraca) melaporkan laba bruto tangguhan sebesar
35 prosen dari jumlah ini, atau sebesar $ 7.000
Transaksi-transaksi dan pembukuan-pembukuan (pos-pos jurnal) untuk
Kenton Sales Co. berkaitan dengan penjualan biasa dan penjualan cicilan yang
dilakukannya untuk tahun 1977 adalah sebagai berikut:
11
Transaksi Pos Jurnal
1 Januari – 31 Desember
(1) Penjualan biasa, yang tersiri dari penjualan Kas ……………………………$250.000
per kas (tunai) $250.000, dan penjualan Piutang Dagang (biasa) 200.000
dengan kresit $200.000; penjualan cicilan Pada penjualan (biasa) $450.000
sebesar $150.000.
Piutang Dagang Cicilan.
1977 …………………………..$150.000
Pada penjualan cicilan $150.000
(2) Pembelian barang dagangan dengan Kredit Pembelian …………………….$425.000
sebesar $425.000. Pada Utang Dagang $425.000
(3) Penerimaan-penerimaan dari piutang dagang Kas …………………. $325.000
biasa dan piutang dagang cicilan: Pada Piutang Dagang
Piutang dagang biasa $190.000 (biasa)…… $190.000
Piutang dagang cicilan pada Piutang Cicilan.
1977 …………………. 80.000 1977 ……………… 80.000
Piutang dagang cicilan pada Piutang Cicilan.
1976 …………………. 40.000 Cicilan 1976………. 40.000
Piutang dagang cicilan pada Piutang Cicilan.
1975 …………………. 15.000 Cicilan 1975………. 15.000
(4) Pembayaran-pembayaran untuk:
Utang dagang $435.000 Utang Dagang ………….. $435.000
Dikurangi Biaya Usaha ……………. 120.000
Pada potongan pem-
Potongan
belian …………………… $5.000
Yg. ambil 5.000 pada Kas ………………… 550.000
$430.000
Biaya usaha …… 120.000
Penyesuaian dan penutupan per 31 Desember Harga Pokok Penjualan $90.000
(5) Untuk membukukan harga pokok barang- pada pengiriman Atas
barang yang berkaitan dengan pejualan penjualan cicilan ….. $90.000
cicilan, $90.000.
(6) Untuk menutup perkiraan-perkiraan Hasil Penjualan Cicilan $150.000
penjualan cicilan dan harga pokok penjualan Pada Harga Pokok Pen
cicilan dan untuk membukukan laba bruto jualan Cicilan …………… $ 90.000
atas penjualan cicilan untuk tahun itu, Pada Laba Bruto Tangguhan Atas Penjualan
$60.000 (40% dari penjualan cicilan). Cicilan, 1977……………60.000
(7) Untuk membukukan laba bruto yang Laba Bruto Tangguhan
direalisir sebagai akibat penagihan- Atas Penjualan Cicilan,
12
penagihan atas piutang dagang cicilan tahun- 1977 ………………$ 32.000
tahun 1977, 1976 dan 1975 sebagai berikut: Laba Bruto Tanguhan
Piutang dagang cicilan Atas Penjualan Cicilan,
Tahun 1977 , 40% 1976…………………15.200
Dari $80.000 …………..$ 32.000
(12) Untuk menutup biaya usaha pada perkiraan Laba Dan Rugi ……..$120.000
Laba Dan Rugi yang, ndengan demikian Pada Biaya Usaha …............$120.000
meringkaskan pendapatan neto sebelum
13
pajak pendapatan ($72.450).
(13) Untuk membukukan utang pajak pendapatan Pajak Pendapatan ……….$28.980
(atau pajak pendapatan yang masih harus Pada Utang Pajak
dibayar) sebesar 40% dariu pendapatan neto Pendapatan (atau Pajak
sebelum pajak $72.450, atau sebesar Pendapatan Yang
$28.980. Masih Harus Dibayar)…..$ 28.9880
(14) Untuk menutupi pajak pendapatan pada Laba Dan Rugi …………$ 28.900
perkiraan Laba Dan Rugi yang dengan Pada Pajak Pendapatan ………..$ 28.980
demikian, mengikhtisarkan pendapatan neto
($43.470)
(15) Untuk memindah bukukan pendapatan neto Laba Dan Rugi ………….$ 43.470
pada perkiraan Pendapatan Sisihan Pada Pendapatan Sisihan ……… $43.470
Harus kita amati, bahwa kita perlu menyelenggarakan catatan mengenai harga
pokok barang dagangan yang dikirimkan berkaitan dengan penjualan cicilan, kecuali
apabila laba bruto atas penjualan biasa dan atas penjualan cicilan sama besarnya.
Harga pokok ini dicatat (atau dibukukan)dengan jalan mendebet perkiraan Harga
Pokok Penjualan Cicilan dan mengkredit perkiraan Pengiriman Atas Penjualan
Cicilan akan ditetapkan sebagai pos pengurangan dari total persediaan awal dan
pembelian dalam penetapan barang-barang yang tersedia untuk penjualan biasa.
(Sebagai ganti mengkredit perkiraan Pengiriman Atas penjualan Cicilan, kita dapat
juga mengkredit perkiraan pembelian. Akan tetapi penggunaan perkiraan pengiriman
yang tersendiri sebagai lawan atas jumlah persediaan awal dan pembelian memelihara
informasi mengenai total pembelian untuk periode itu). Persediaan akhir yang
dikurangkan dari barang-barang yang tersedia untuk penjualan biasa menghasilkan
harga pokok penjualan biasa.
Pada contoh diatas,harga pokok penjualan cicilan ditetapkan sebesar $90.000;
dan, dengan demikian, laba bruto atas penjualan ini adalah sebesar $60.000, atau 40
prosen dari penjualan cicilan sebesar $150.000. dalam menghitung harga pokok
barang-barang yang berkaitan dengan penjualan biasa atau regular, jumlah barang-
barang yang tersedia untuk penjualan biasa demikian harus ditetapkan lebih dulu.
Jumlah ini adalah sebesar $430.000 – yakni total persediaan awal sebesar $100 dan
pembelian sebesar $5.000 dan pengiriman atas penjualan cicilan sebesar $90.000.
harga pokok barang-barang yang berkaitan dengan penjualan biasa adalah sebesar
14
$310.000 – yakni barang-barang yang tersedia untuk dijual di atas ini dikurangi
persediaan akhir sebesar $120.000.
Apabila sistem persediaan terus-menerus (lebih tepat:sistem administrasi
persediaan permanen, perpetual inventory system) diselenggarakan, maka pembelian-
pembelian dibukukan langsung pada perkiraan persediaan. Pos-pos jurnal untuk harga
pokok penjualan cicilan dan harga pokok penjualan biasa dibuat pada saat penjualan
terjadi dengan mendebet perkiraan Harga Pokok penjualan Cicilan atau perkiraan
Harga Pokok Penjualan Biasa dan mengkredit perkiraan persediaan.
Seringkali timbul hal-hal di mana tingkat laba bruto sangat berbeda di
beberapa departemen (atau bagian) dari suatu perusahaan tertentu. Apabila tingkat-
tingkat laba bruto berlainan akan tetapi dalam pada itu rasio penagihan terhadap
penjualan untuk masing-masing departemen hamper sama tiap periode, maka dapat
digunakan tingkat laba bruto rata-rata atas total penagihan untuk tiap periode dalam
penetapan laba bruto yang direalisir; akan tetapi, apabila rasio-rasio penagihan tidak
sama, maka untuk dapat mengukur dengan memuaskan laba bruto yang direalisir, kita
harus mengikhtisarkan tersendiri penjualan, harga pokok, dan penagihan untuk
masing-masing departemen. Angka-angka penjualan dan harga pokok penjualan
menurut departemen akan menunjukkan tingkat laba bruto masing-masing
departemen, dan tingkat-tingkat ini dapat kita gunakan pada penagihan-penagihan
yang ditetapkan pada masing-masing departemen guna penetapan laba bruto yang
direalisir.
Prosedur Alternatif Untuk Menghitung laba Bruto Yang Direalisir.
Dalam contoh di muka, laba bruto yang direalisir dihitung dengan menggunakan
prosentase laba bruto untuk tahun di mana penjualan-penjualan cicilan menghasilkan
jumlah-jumlah yang ditagih atas penjualan-penjualan demikian. Laba bruto yang
direalisir juga dapat ditentukan dengan menghitung jumlah laba bruto tangguhan pada
akhir periode dan mengurangkan perkiraan laba bruto tangguhan dari saldo ini.
Dengan menggunakan data-data untuk Kenton Sales Co. di muka itu, prosedur ini
ditempuh sebagai berikut:
15
Laba bruto tangguhan pada akhir tahun 1977:
Atas piutang dagang cicilan tahun 1977,
40% dari saldo yang belum ditagih
$70.000 ………………………….. 28.000
Atas piutang dagang cicilan tahun1976,
38% dari saldo yang belum ditagih $20.000 ……….. 7.600
Atas piutang dagang cicilan tahun1975,
35% dari saldo yang belum ditagih $5.000 ………………………………………….. 1.750
Pengurangan dalam saldp laba bruto tang-
guhan pada akhir tahun 1977 laba bruto
yang direalisir sebagai akibat penagihan-penagihan selama
tahun1977…………………………………….. $32.000 $15.200 $5.250
16
dagang cicilan sesuai dengan tahun penjualan semula. Kemudian prosentase-prosentase
laba bruto yang tepat dapat ditetapkan pada total-total piutang dagang cicilan menurut
tahun untuk menetapkan saldo laba bruto tangguhan.
Prosedur di atas ini dapat diikuti untuk dapat menghindari pekerjaan tambahan yang
berkaitan dengan penggunaan sejumlah perkiraan kendali dan buku besar pembantu
(sub buku besar) untuk piutang-piutang dagang cicilan dan juga pekerjaan-pekerjaan
khusus dalam menganalisa penagihan-penagihan dan dalam mengaitkan penagihan-
penagihan ini terhadap piutang-piutang dagang cicilan sesuai dengan periode penjualan
semula.
(1) Sebuah pos pasiva yang harus dimasukkan di bawah judul pendapatan tangguhan.
(2) Sebuah perkiraan penilaian aktiva yang harus dikurangkan dari piutang dagang
cicilan.
17
(3) Sebuah pos modal yang harus dimasukkan sebagai bagian dari pendapatan
disisihkan untuk ditahan di dalam perusahaan, retained carnings.
Laba bruto tangguhan atas penjualan cicilan pada umumnya dilaporkan dalam
neraca pada sekpsi pasiva sebagai pendapatan tangguhan. Akuntan-akuntan yang
menempuh praktek ini berpendapat, bahwa penjualan cicilan sebenarnya telah
meningkatkan posisi modal kerja perusahaan; akan tetapi penetapan penambahan
dalam modal kerja ini harus menunggu sampai piutang dagang cicilan dicairkan
menjadi uang kas.
Akan tetapi posisi atau pendapat ini mendapat tantangan keras. Jika
ditanyakan, bahwa prosedur penjualan cicilan diikuti karena tidak ada jeminan
mengenai realisasi pendapatan di luar jumlah yang ditetapkan sekarang, maka saldo
laba bruto tangguhan lebih tepat kiranya dipandang sebagai sebuah perkiraan
penilaian dan, dengan demikian memungkinkan penetapan pendapatan dalam periode-
periode berikut sesudah penjualan.
Sebaliknya, apabila penagihan atas piutang-piutang dagang cicilan cukup
terjamin, maka dapat ditetapkan, bahwa penjualan cicilan telah menimbulkan laba
bruto sebagaimana halnya dengan penjualan biasa kecuali, bahwa laba tidak harus
ditetapkan sebagai terkena sepenuhnya pajak pendapatan atau tersedia untuk dividen
sampai penagihan-penagihan dilakukan. Pendekatan atau ancangan demikian
menyatakan pengelompokan kembali laba bruto tangguhan ke dalam tiga elemen yang
berikut :
(1) Suatu sisihan (allowance) untuk biaya terus-menerus, yang masih diharapkan
dalam penagihan piutang dagang cicilan, yang meliputi biaya-biaya yang timbul
dari ketakdibayaran (default) dan pemilikan-kembali. Sisihan demikian akan
dikurangkan dari saldo piutang dagang cicilan.
(2) Suatu kewajiban untuk pajak pendapatan atas bagian dari laba bruto yang belum
ditetapkan dalam laporan pajak (surat pemberian tahu pajak, tax return).
Kewajiban pajak pendapatan demikian tidak akan disatukan dengan saldo yang
melaporkan pajak pendapatan menjadi pos akanan karena jumlah ini akan menjadi
jumlah yang harus dibayar hanya apabila piutang dagang cicilan itu direalisir
menjadi uang kas dalam periode-periode berikutnya.
(3) Saldo, yang menyatakan pendapatan neto yang ditetapkan pada kontrak penjualan
cicilan. Jumlah ini dapat dilaporkan sebagai saldo pendapatan sisihan, yang tidak
18
harus digunakan sebagai dasar untuk deviden sampai piutang dagang cicilan
ditagih (dan diterima).
Dengan pengelompokkan kembali saldo laba bruto tangguhan demikian, maka
laba atas penjualan cicilan akan ditetapkan sebagai pos akanan (pos antidsipasi) untuk
tujuan-tujuan daftar keuangan (atau laporan keuangan, financial statement, RAF),
kendali untuk tujuan-tujuan pajak pendapatan harus ditetapkan sebagai pos tangguhan
(pos transitoris). Dalam contoh-contoh yang diketengahkan pada bab ini, laba bruto
tangguhan dilaporkan sebagai pendapatan tangguhan sesuai dengan praktek yang
umumnya ditempuh perusahaan.
Dalam menyusun suatu daftar *) untuk sebuah perusahaan yang melakukan
penjualan biasa dan penjualan cicilan, perincian yang meringkaskan laba bruto untuk
masing-masing jenis penjualan dapat diberikan secara tersendiri (terpisah) dalam
sebuah lajur total. Data-data mengenai penagihan-penagihan atas piutang-piutang
dagang cicilan, mengenai tingkatan-tingkatan laba bruto yang ditetapkan pada
penagihan-penagihan demikian, dan mengenai kalkulasi-kalkulasi laba bruto yang
direalisir dilaporkan dengan menggunakan suatu daftar pendukung.
Suatu neraca, suatu ikhtisar rugi-laba, dan sebuah daftar yang memberikan
analisa laba bruto atas penjualan cicilan untuk perusahaan contoh kita, Kenton Sales
Co yang disusun pada akhir tahun 1977 diperlihatkan di bawah ini.
Kenton Sales C
Neraca
19
31 Desember 1977
Aktiva Pasiva dan Kekayaan Saham
Aktiva Lancar : Pasiva
Kas……………………… $ 50.000 Pasiva lancar :
Piutang dagang biasa …… 25.000 Utang dagang ……$ 30.000
Piutang dagang cicilan : Utang pajak
1977 $70.000 pendapatan*)…....... 28.980 $ 58.980
1976 20.000 Pendapatan tangguhan:
1975 5.000 Laba bruto tangguhan atas
95.000 Penjualan cicilan:
Persediaan barang dagangan 120.000 1977 ………… $ 28.000
1976 ………… 7.000
1975 ………… 1.750 $ 37.350
Total pasiva…………………… $ 96.330
Kekayaan Saham
Modal saham ……………... $ 100.000
Pendapatan sisihan:
Saldo, 1 Januari $ 50.200
Ditambah pen-
dapatan neto
untuk tahun
1977 $ 43.470 93.670
Total kekayaan saham……... 193.670
Total pasiva dan kekayaan
Total aktiva $290.000 Saham ……………………… $ 290.000
20
Kenston Sales Co.
Daftar Pendapatan
Untuk Tahun Yang Berakhir Per 31 Desember 1977
Penjualan Penjualan Total
Cicilan Biasa
$150.000 $450.000 $600.000
Hasil penjualan………………………………….
Harga pokok penjualan
Persediaan barang dagangan
1 Januari 1977…………………… $100.000
Pembelian ……………$425.000
Dikurangi potongan pem-
Belian ………………..... 5.000 420.000
Pajak pendapatan…………………………….
Pendapatan neto………………………………
Cicilan dikredit sebesar jumlah penjualan. Pada pertukaran tambah seringkali
diberikan nilai tukar-lebih (overallowance). Pemberian nilai tukar-lebih demikian
21
berlaku sebagai perangsang penjualan dan sebenarnya merupakan pengurangan harga
jual, dan perkiraan-perkiraan harus melaporkan kenyataan ini.
22
diperbaiki sebesar $275. Perusahaan biasanya mengharapkan laba bruto sebesar 20
prosen atas penjualan barang bekas-pakai.
Nilai barang tukar-tambah dan jumlah nilai tukar-lebih dihitung sebagai berikut:
Sekarang penjualan cicilan dengan tukar-tambah ini dapat kita bukukan sebagai
berikut:
Prosentase harga pokok atas penjualan cicilan dengan tukar-tambah ini dihitung
sebagai berikut: harga pokok $675; hasil penjualan neto $1.000, dikurangi nilai tukar-
lebih $100, sama dengan $900; prosentase harga pokok 675/900, atau sebesar 75
prosen. Laba bruto atas penjualan cicilan, dengan demikian adalah sebesar 25 prosen,
dan 25 prosen dari $200 (pembayaran pendahuluan atas penjualan cicilan dengan tukar-
tambah), dapat dipertimbangkan sebagai telah direalisir atau dicairkan sampai dengan
tanggal itu. Barang tukar-tambah dibukukan dengan nilai sebesar $200. Harga pokok
taksir sebesar $200 ini, apabila naik dengan biaya perbaikannya, mengukur kegunaan
barang bekas-pakai ini bagi perusahaan dan memungkinkan perusahaan memperoleh
laba bruto atas penjualannya kembali.
Dimisalkan dalam contoh di atas ini, bahwa perusahaan menggunakan sistem
administrasi persediaan permanen untuk barang dagangan. Akan tetapi apabila
perusahaan ini menggunakan sistem administrasi persediaan berkala (periodic
23
inventory system), maka barang-tukar-tambah dibukukan dalam sebuah perkiraan
tersendiri dan saldo ini ditambahkan pada pembelian-pembelian dalam mengikhtisarkan
(meringkaskan) harga pokok penjualan pada akhir periode.
24
Apabila sistem administrasi persediaan permanen diselenggarakan,maka barng
yang dimiliki-kembali dibebankan pada saldo persediaan; dalam hal diselenggarakan
administrasi persediaan berkala, pemilikan-kembali dibukukan dalam sebuah perkiraan
nominal tersendiri dan saldo ini ditambahkan pada pembelian-pembelian dalam
menghitung harga pokok penjualan. Apabila barang dimiliki-kembali dalam tahun
dimana penjualan terjadi dan sebelum prosentase laba bruto dihitung, maka kita perlu
mengasumsikan suatu prosentase laba bruto dalam membukukan laba atau rugi atas
pemilikan-kembali. Suatu pos jurnal koreksi dibuat pada akhir tahun pada waktu laba
buto sebenarnya ditetapkan.
Sekiranya barang yang dimiliki-kembali dalam contoh di atas tadi dibukukan
dengan nilai yang lebih tinggi daripada $224, maka selisih antara saldo dalam perkiraan
piutang dagang cicilan dan saldo dalam perkiraan laba bruto tanguhan, akan dilaporkan
sebagai laba atas pemilikan-kembali. Akan tetapi konservatifme menyatakan, bahwa
selisih antara saldo piutang dagang cicilan dan saldo laba bruto tanguhan tidak boleh
lebih tinggi dari pada harga pokok yang belum diperoleh kembali. Dengan demikian,
tidak ada laba yang harus dilaporkan pada waktu pemilikan kembali terjadi penetapan
setiap laba harus menunggu sampai barang yang dimiliki kembali itu dijual.
Setiap laba atau rugi atas ketakdibayaran dan pemilikan kembali biasanya
dicantumkan dalam daftar pendapatan sebagai suatu penambahan pada atau
pengurangan dari lababruto yang dicairkan atas penjualan cicilan.
Pernyataan tersebut di bawah ini menyangkut penetapan laba dan dibuat oleh
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam perangkat
peraturannya semula yang digunakan kemudian:
25
Laba dianggap sebagai terealisir apabila suatu penjualan dalam kegiatan
biasa perusahaan dipengaruhi kecuali apabila keadaan-keadaan adalah sedemikian
rupa sehingga penagihan harga jual tidak cukup terjamin. (Accounting Research
Terminologi Bulletins,1961).
Tidak ada referensi langsung pada metode cicilan yang dibuat oleh panitia-
panitia AICPA sampai tahun 1967 ketika Accounting Principles Board dalam Opinion
no.10 mengulangi pernyataan tersebut diatas dan melanjutkan:
26
praktik akunting tanpa dapat dibenarkan pada dasarnya . Contoh dari hal ini ialah
penggunaan metode cicilan dalam pelaporan pendapatan, apabila pendapatan ini
dianggap direalisir atas suatu periode. Tidak ada alas an akunting yang sehat untuk
penggunaan metode cicilan bagi tujuan-tujuan daftar keuangan apabila penagihan
atas transaksi-transaksi yang ditutup tergantung pada keberlaluanwaktu dan
kemungkinan realisasinya dinilai secara tepat. Menurut pendapat Panitia,
pendapatan demikian merupakan pos akanan dan harus dicantumkan dalam daftar-
daftar keuangan, sungguh pun pendapatan ini merupakan pos tangguhan untuk
tujuan-tujuan pajak (Accounting and Reporting Standards for Corporate Financial
Statements and Preceding Statements and Supplements, Supplementary Statement
No.4, “Accounting Principles and Taxable Income”,1952).
Penggunaan metode cicilan dapat didukung apabila barang tak gerak dijual
dengan pembayaran pendahuluan (uang muka) dalam jumlah yang kecil dan cicilan-
cicilannya mencangkup sejumlah tahun dan ada kemungkinan besar akan timbul
ketidakbayaran oleh perubahan dalam kondisi pasar atau ketakmampuan atau
ketidakbersediaan pihak pembeli untuk menyelesaikan kontrak penjualan cicilan.
Akan tetapi dalam penjualan cicilan secara konvensionil harta benda gerak mungkin
timbul hal-hal di mana penggunaan metode cicilan yang dapat dibenarkan jarang
terjadi.
Agen penjual (dealer) yang menjual harta benda bergerak yang menjual harta
benda gerak berdasarkan cicilan dan menetapkan keseluruhan laba bruto dalam
periode penjualan dalam daftar-daftar keuangannya masih dapat memilih penggunaan
metode cicilan untuk tujuan pajak sebagai cara untuk menangguhkan penetapan
pendapatan sampai penagihan-penagihan cicilan dilakukan dan uang kas yang ada
benar-benar digunakan untuk memenuhi kewajiaban pajak.
27
mengingat, bahwa pendapatan atas penjualan sekarang merupakan pos tangguhan
untuk tujuan pajak. Dalam periode berikutnya, pajak yang dibayar dapat lebih besar
daripada jumlah yang dapat dikenakan pada pendapatan buku tergantung pada selisih
antara jumlah pendapatan atas penjualan periode yang lalu yang ditetapkan dan
jumlah pendapatan atas penjualan periode yang lalu yang ditetapkan dan jumlah
pendapatan atas penjualan sekarang yang ditanggunhkan untuk tujuan pajak. Selisih
antara pelaporan keuangan dan pelaporan pajak untuk penjualan cicilan menyatakan
penggunaan prosedur alokasi pajak pendapatan antar periode yang memungkinkan
penyesuaian berkala untuk membebankan pajak pendapatan pada saldo yang dapat
dikenakanpada pendapatan neto seperti dilaporkan dalam buku-buku.
$ 109.000
28
Dengan memisalkan tarif pajak pendapatan sebesar 40%, maka Kenston Sales
Co. dalam membebankan pajak pendapatan pada pendapatan neto untuk tahun 1976
akan menetapkan utang pajak tangguhan sebesar 40% dari $ 29.800, atau sebesar
11.920. Dalam menyesuiakan perkiraan pada akhir tahun 1977, sebuah pos jurnal untuk
menetapkan pajak pendapatan dalam buku-buku akan berbunyi sebagai berikut:
Tangguhan………………………………………………………………. $ 3.020
29
Kontrak-kontrak penjualan cicilan seringkali menetapkan suatu biaya untuk
bunga atas jumlah pokok yang terutang. Biaya bunga biasanya dapat dibayar bersama-
sama dengan pembayaran cicilan yang mengurangi jumlah pokok.
1. Bunga dihitung atas saldo pokok yang terutang antara periode-periode cicilan.
Bunga yang dihitung dengan cara ini kadang-kadang disebut bunga jangka
panjang (long-end interest).
2. Bunga dihitung atas masing-masing cicilan yang harus dibayar, dari tanggal
kontrak penjualan cicilan ditandatangani sampai tanggal pembayaran cicilan.
Bunga yang dihitung dengan cara demikian disebut bunga jangka pendek (short-
end interest).
30
Bunga Atas Saldo Pembayaran Total Pembayaran Saldo Pokok
Yang Terutang Cicilan Yang Yang Terutang
Tanggal
(1/2% dari 1% Jatuh Tempo
Per Bulan
30 juni………… $400.00
31
Transaksi Dalam Buku-buku Pihak Pembeli Dalam Buku-buku Pihak Penjual
Untuk mencatat penjualan Pada Utang Dagang Cicilan Pada Penjualan Cicilan $400.00
cicilan $400, dan $400.00
Kas $100.00
pembayaran pendahuluan
Utang Dagang Cicilan $100.00
(uang muka) $100. Pada Piutang Dagang
Pada Kas $100.00
Cicilan $100.00
Kita misalkan fakta-fakta yang sama kecuali, bahwa bunga harus dibayar
berkala, atas cicilan yang jatuh tempodari tanggal kontrak penjualan cicilan
sampai dengan tanggal pembayaran cicilan. Pembayaran-pembayaran akan terjadi
seperti yang terlihat dalam tabel berikut:
32
dari 1% Per Bulan)
30 Juni $400.00
Pos-pos jurnal yang mencatat bunga akanan (bunga yang masih harus dibayar,
RAF) dan pembayaran-pembayaran cicilan
33
Untuk membukukan bunga yang Pada bunga akanan atas Cicilan ................$ 1,50
harus dibayar (bunga akanan)sebesar Utang dagang cicilan $1.50 Pada pendapatan bunga ...... $ 1,50
67 untuk 1 bulan atas saldo
yangterutang sebesar $ 300.
Untuk mencatat pembayaran cicilan Utang dagang cicilan...$50.00 Kas...........................$ 50,25
pertama $ 50 dan bunga 67 untuk 1 Bunga akanan atas utang Pada piutang dagang cicilan $50,00
bulan atas pembayaran cicilan Dagang cicilan ...........$0.25 Pada bunga akanan atas piutang
pertama $ 50. Pada kas......................$ 50,25 dagang cicilan..........................$ 0,25
31 Agustus Biaya bunga ................$ 1,25 Bunga akanan atas piutang
Untuk mencatat bunga akanan 67 Pada bunga akanan atas utang Dagang cicilan...........$ 1,25
untuk 1 bulan atas saldo yang Dagang cicilan........$1.25 Pada pendapatan bunga.......$ 1,25
terutang sebesar $ 250
34
31 Juli $ 1.50 $ 0.25 $ 1.25
31 Agustus 1.25 0.50 2.00
30 September 1.00 0.75 2.25
31 Oktober 0.75 1.00 2.00
30 Nopember 0.50 1.25 1.25
31 Desember 0.25 1.50 Nol.
35
Bulan)
30 Juni $ 400.00
30 Juni $ 100.00 $ 100.00 300.00
31 Juli 50.88 $ 1.50 49.38 250.62
31 Agustus 50.88 1.25 49.63 200.99
30 September 50.88 1.00 49.88 151.11
31 Oktober 50.88 0.76 50.12 100.99
30 November 50.88 0.50 50.38 50.61
31 Desember 50.86*) 0.25 50.61 Nol.
36
dari 1% dari $ 300).dan pokok $
49.38.
31 Agustus Biaya Bunga ......$ 1.25 Kas.....................$ 50.88
Untuk membukukan pembayaran Utang dgg cicilan 49.63 Pada pendapatan bunga...$ 1.25
cicilan reguler kedua $ Pada Kas.................$ 50.88 Pada Piutang Dgg cicilan…49.63
50,88.yang menyatakan
pembayaran bunga akanan
sampai dengan tanggal ini $ 1,25
(1/2% dari 1% dari $ 250.62),dan
pokok sebesar $ 49.63.
37
12,yang menghasilkan tingkat bunga mendekati 14 prosen ($24 bunga per tahun dibagi
$175 jumlah rata-rata yang terutang).
PERTANYAAN
1. Sebutkan dua pendekatan dasar yang dapat diambil ke arah penetapan laba bruto
atas penjualan yang dilakukan atas dasar cicilan. Kemukakanlah teori yang
melandasi masing-masing pendekatan atau ancangan ini.
2. Sebutkan tiga macam prosedur yang dapat diikuti apabila penetapan laba bruto
harus dikaitkan dengan uang kas yang dicairkan atas piutang dagang
cicilan.Nilailah masing-masing prosedur dan tunjukkan keadaan-keadaan dimana
masing-masing prosedur dapat dipertimbangkan sebagai sangat sesuai.
3. Metode-metode apa yang dapat digunakan oleh pihak penjual untuk menjamin
dirinya dalam perolehan kembali barang-barang yang dijual dalam hal terjadi
ketakdibayaran oleh pihak pembeli ?
4. Praktek-praktek apa yang harus diikuti jika kerugian atas pemilikan kembali barang
yang sudah dijual hendak diperkecil ?
5. Apakah anda akan menganjurkan agar biaya yang berkaitan dengan penjualan
cicilan ditangguhkan ? Kemukakanlah alasan-alasan anda.
6. (a) Uraikan akunting metode cicilan . (b) Tunjukanlah dua macam metode untuk
kalkulasi berkala laba bruto yang direalisir.
7. Uraikanla bentuk sebuah buku penerimaan kas,yang dapat kita gunakan untuk
mencatat penagihan-penagihan atas piutang dagang biasa maupun piutang dagang
cicilan yang mencakup periode 3 tahun .
8. Bandingkan daftar-daftar keuangan (atau laporan-laporan keuangan) untuk sebuah
perusahaan yang tidak melakukan penjualan cicilandengan daftar-daftarkeuangan
untuk perusahaan yang melakukan penjualan cicilan.
9. Kemukakanlah bagaimana masing-masing saldo tersebut di bawah ini akan di
kelompokkan dalam daftar-daftar keuangan (laporan-laporan keuangan) : (a)
38
piutang dagang cicilan, (b) barang dagangan yang dimiliki kembali, (c) nilai tukar
lebih (overallowance) atas transaksi tukar tambah, dan (d) rugi atas pemilikan
kembali.
10. Uraikanlah posisi-posisi yang dapat diambil dalam melaporkan laba bruto
tangguhan atas penjualan cicilan dalam neraca .Posisi mana yang anda cenderungi ?
Mengapa ?
11. Saudara-saudara Bruke dan Baggett menggunakan metode cicilan dalam perkiraan-
perkiraan dan melaporkan seluruh saldo laba bruto tangguhan sebagai bagian dari
modal perusahaan. Apakah anda merasa berkeberatan terhadap prosedur demikian ?
12. Saudara LP Monarch ingin menggunakan metode cicilan untuk penetapan laba atas
penjualan akan tetapi ingin menyelenggarakan perincian tata buku seminim
mungkin dengan menginakan sebuah buku besar pelanggan tunggal.prosedur-
prosedur khusus apa yang dibutuhkan untuk mengikuti cara demikian ?
13. (a) Dengan nilai berapa akan anda sarankan barang-barang tukar tambah
dicantumkan dalam buku-buku ?
(b) Bagaimana akan anda menangani nilai tukar lebih dalam perkiraan-perkiraan
? bagaimana nilai tukar lebih demikian harus ditetapkan dalam menentukan
laba bruto atas penjualan cicilan?
14. Markham Company melaporkan selisih antara saldo piutang dagang cicilan dan
saldo laba bruto tangguhan yang dibatalkan dengan pemilikan kembali sbgai harga
pokok barang yang dimiliki kembali.Dibawah keadaan-keadaan apa. Jika ada,anda
akan berkeberatan terhadap prosedur demikian ?
15. Uraikanlah empat metode bunga yang dapat kita jumpai dalam kontrak penjualan
cicilan.
LATIHAN
1. Pada akhir tahun 1997,R.A.Brady menjual harta benda dgn harga sebesar
$10.000;hRT benda ini diperoleh tahun 1970 dengan harga sebesar $4.250.syarat
penjualan adalah pembayaran pendahuluan (atau uang muka) $4.000 dan saldonya
harus dibayar dalam cicilan tahunan @ $1.000.tunjukannlaba yang harus ditetapkan
39
olehnya dalam tahun 1977 dan dalam masing-masing tagihan selama 6 thn
berikutnya,dgn asumsi bhwa :
(a) Penagihan-penagihan atas piutang dgg cicilan dipertimbangkan lebih dulu sebagai
perolehan kembali harga pokok harta benda;setelah perolehan kembali harga
pokok ini,penagihan-penagihan berikutnya dianggap sebagai laba.
(b) Penagihan-penagihan dipertimbangkan terlebih dulu sbg realisasi laba atas
kontrak penjualan cicilan;setelah penetapan laba ini ,kemudian penagihan-
penagihan berikutnya dianggap sebagai perolehan kembali harga pokok.
2. Dalam bulan Juli 1977,CP Walters menjual harta benda takgerk (hrta benda
tetap)yg harga pokoknyabagi dia sebesar $9.000 dgn harga sebasar $24.000,dgn
menerima uang kas sebesar $3.500 dan selembar wesel hipotik untuk sisanya yang
dapat dibayar dalam cicilan bulanan.cicilan-cicilan yang diterima dalam tahun 1977
mengurangi pokok wesel menjadi saldo $20.000.Pada awal tahun 1978,pihak
pembeli tidak membayar wesel ini.
Dan karena itu, barang yang telah dijual itu diambil dan dimiliki kembali. Nilai
taksirnya waktu dimiliki kembali adalah sebesar $ 16.500 .buatlah pos-pos jurnal
dalam buku-buku pihak penjual dalam tahun 1977 dan dalam tahun 1978, dengan
asumsi, bahwa (a) seluruh laba ditetapkan pada waktu penjualan terjadi dan, bahwa
(b) laba bruto atas penjualan ditetapkan sebanding dengan penagihan-penagihan
berkala.
3. Fuller Sales Company melaporkan laba atas cicilan. Administrasi persediaan
permanen diselenggarakan untuk persediaan yang ada. Penjualan selama tahun
1977 diringkaskan di bawah ini. Buatlah pos-pos jurnal untuk membukukan
transaksi-transaksi ini dan untuk menutup perkiraan tahun 1977.
a) Penjualan berdasarkan cicilan $ 250.000
b) Penagihan-penagihan atas piutang dagang cicilan $ 120.000
c) Pengiriman barang-barang atas penjualan cicilan; harga pokoknya $ 200.000
d) Pemilikan-kembali barang-barang dengan cicilan; piutang-piutang dagang yang
cicilan yang dibatalkan $ 20.000 ;barang-barang yang dimiliki-kembali dinilai
$ 14.500
e) Biaya-biaya yang dibayar $ 16.000
4. Saudara JC. Clendenin menetapkan penjualan cicilan dengan melaporkan
pendapatan lewat perbandingan penagihan-penagihan terhadap harga jual. Pada
40
tanggal 31 Desember 1977, buku-bukunya menunjukkan saldo perkiraan-perkiraan
sebagai berikut:
41
Tingkat-tingkat laba bruto : Tahun 1975, 35%, tahun 1976; 30%, tahun 1977,
40%.
Pada akhir tahun 1977, saldi perkiraan sebelum penyesuaian untuk laba bruto
yang direalisir atas penjualan cicilan adalah :
42
6. Buku-buku Donald Murphy menunjukkan saldi per 31 Desember 1977 sbb:
Penjualan cicilan dalam tahun 1976 dilakukan dengan 30% di atas harga
pokok penjualan; dalam tahun 1977, dengan 33 1/3% di atas harga pokok
penjualan. Buatlah pos-pos jurnal yang diperlukan untuk menyesuaikan perkiraan
laba bruto tangguhan pada akhir tahun 1977.
Piutang dagang cicilan tahun 1975 sebesar $ 40.000 ;laba bruto tangguhan
$ 12.000 dianggap berkaitan dengan saldoini.
Piutang dagang cicilan tahun 1976 sebesar $ 80.000 ;laba bruto tangguhan
$ 26..000 dianggap berkaitan dengan saldo ini.
43
Piutang dagang cicilan tahun 1975 sebesar $ 12.500
Penjualan cicilan dalam tahun 1977 dilakukan dengan hampir 66 2/3% di atas
harga pokok penjualan.
Hitunglah dari data-data di atas, pendapatan netto yang harus dilaporkan dalam
laporan pajak pendapatan, yang menunjukkan bagaimana jumlah ini
dikembangkan.
8. Walsh Co menjual kendaraan mobil baru. Penjualan sebuah kendaraan mobil baru
yang harga pokoknya $ 2.500dengan harga sebesar $ 3.600dilakukan dalam tahun
1977, dengan menerima sebuah kendaraan mobil tua sebagai pembayaran
pendahuluan dengan nilai tukar tambah $ 1.500 .
Biaya perbaikan mobil ini diharapkan sebesar $ 150 dan harga jualnya kembali
9. Weiss and Company menjual lemari pendingin dengan harga 20 prosen diatas
harga pokoknya dan perkiraan-perkiraan penjualan diselenggarakan dengan
metodde cicilan. Dalam tahun 1977 dilakukan pemilikan kembali atas saldi
piutangdagang cicilan $15.000. Unit-unit yang dimiliki kembali punya nilai jual
sebesar $13.500. Perusahan membukukan pemilikan-kembali ini dengan suatu
nilai, yang memungkinkan diperoleh marjin normal atas penjualan. Buatlah pos-
pos jurnal untuk mengiktisarkan pemilikan-kembali untuk tahun 1977.
10. dalam bulan oktober 1977, phillips Co, mengambil dan memiliki-kembali sebuah
piano yang telah dijual dalam tahun 1976 dengan laba bruto45 prosen. Piutang
dgang cicilan yang tidak dapat ditagih pada tanggal pemilikan-kembali sebsar
44
$800. Dlam tahun 1977 telah ditagih (dan diterima ) $300, termasuk bunganya
$40; penagihan-penagihan telah dibukukan dengan tepat. Pemilikan-kembali ini
dibukukan dengan mendebet perkiraan Ritur Penjualan dan mengkredit Piutang
Dagang Cicilan sebesar $800, yang menutup perkiraan yang terahir. Nilai piano
itu pada tanggal pemilikan-kembali $380. Perusahaan menetapkan pendpatan
dengan metode cicilan. Pos jurnal atau pos-pos jurnal apa yang perlu disusun
pad tanggal 31 Desember 1977 untuk mengoreksi dan menyesuaikan perkiraan-
perkiraan ?
11. pada tanggal 31 Oktober 1977, Paul A Barnes menjual harta benda yang harga
pokoknya $60.000 dengan harga sebesar $75.000. ia menerima pembayaran
pendahuluan $20.000; sisanya Harus dibayar dengan bulanan, dengan
pembayaran cicila pertama yang jatuh pada tanggal terahir bulan November.
Paul A Barnes memutuskan untuk melaporkan laba atas penjualan ini dengan
metode cicilan. Pos-pos jurnal apa yang harus dibuat untuk penjualan ini, untuk
penerimaan pembayaran cicilan pada akhir bulan November 1977, dengan
asumsi bahwa :
a) Pembayaran cicilan bulanan terdir dari $400 untuk pokok dan bunga prosen
ats saldo yang belum dibayar
b) Pembayaran cicilan bulanan sama jumlahnya @$400 yang meliputi bunga 6
prosen atas jumlah kewajiban yang belum bibayar, dengan setiap kelebihan
yang mengurangi jumlah pokok yang terutang.
SOAL
Soal 5-1
45
Penjualan Prosentase Piutang Jumlah yang Piutang
dalam tahun laba bruto dagang per 1 ditagih dagang cicilan
januari 1997 daalam tahun per 31/12/97
1977
1975 46% $30.000 $30.000
1976 42% 50.000 34.000 $16.000
1977 40% 60.000 140.000
Diminta :
Susunlah semua pos jurnal untuk tahun 1977 yang dibutuhkan untuk data
tersebut termasuk pos-pos jurnal yang dibutuhkan untuk penetapan laba bruto
pada akhir tahun.
Soal 5-2
Diminta :
5-3
46
Wabash Appliance Co. Melaporkan laba bruto dengan metode cicilan. Data – data
yang tersedia bagi anda adalah sebagai berikut:
Diminta :
Buatlah semua pos jurnal untuk tahun 1977 yang dibutuhkan untuk
membukukan penjualan cicilan, penagihan-penagihan, ketidakbayaran dan
pemilikan-pemilikan kembali, dan perkiraan persediaan permanen.
47
Soal 5-4
Diminta:
(1) Dengan asumsi bahwa AC Barr membayar cicilan bukanan sebesar $ 200
ditambah dengan 6 prosen atas saldo yang belum dibayar. Maka susunlah
suatu tabel yang menunjukkan pembayaran-pembayaran pokok dan bunga
dan jumlah pokok yang terutang setelah masing-masing pembayaran.
(2) Dengan asumsi AC Barr membayar cicilan bulanan sebesar $ 200 ditambah
dengan bunga atas masing-masing cicilan untuk seluruh waktu pembayaran
yang terutang. Maka susunlah suatu tabel dengan lajur-lajur yang
menunjukkan
a. Bunga yang dibayar
b. Pokok yang dibayar
c. Total pembayaran
d. Bunga akanan atas saldo pokok antara tanggal – tanggal bunga
e. Saldo pokok
f. Saldo bunga
(3) Dengan asumsi bahwa AC Barr membayar cicilan bulaanan, yang terdiri dari
bunga atas pokok yang belum dibayar sebesar 6% dan sisanya sebagai
pengurangan dalam pokok. Pembayaran-pembayaran yang sama dihitung
berjumlhah $ 205.54 . Maka susunlah suatu tabel yang menunjukkan
pembayaran pembyaran , bunga, dan pokok dari masing-masing pembayaran,
dan jumlah pokok yang terutang setelah masing-masing pembayaran.
(4) Berapa tingkat bunga tahunan yang mendekati tingkat bunga efektif jika
pembayaran cicilan bulanan sebesar $200 ditambah dengan bunga 6prosen
yang dibebankan pada jumlah pokok semula sebesar $3.600 ?
5-5
48
Weber Sales Co. Membeli mesin tanggal 31 juli 1997 dengan harga
$60.000. Pembayaran pendahuluan sebesar $12.000 dan sisanya dibayar berupa
wesel dengan 48 kali cicilan bulanan. Pembayaran cicilan bulanan pertama jatuh
tanggal 31 Agustus
Diminta:
(1) Dengan asumsi bahwa bunga 6 prosen atas saldo pokok diitambahkan pada
pembayaran-pembayaran cicilan bulanan reguler $1.000. maka susunlah pos-
pos jurnal untuk perolehan mesin itu dan untuk pembayaran cicilan pada
akhir bulan Agustus, September, Oktober 1997.
(2) Dengan asumsi bahwa bunga 6 prosen atas masing-masing pembayaran
hanya dari tanggal pembelian sampai degan tanggal pembayaran
ditambahkan pada pembayaran bulanan sebesar $1.000. maka susunlah pos-
pos jurnal untuk penyesuaian bunga dan pembayaran bulanan pada akhir
Agustus, September, Oktober 1977
(3) Dengan asumsi bahwa pembayaran bulanan sama jumlahnya sebesar
$1.127.28 seperti dihitung secara aktuaris, yang menyatakan bunga 6 prosen
atas pokok yang belum dibayar dan sisanya merupakan pengurangan pokok
yang terutang, maka susunlah pos-pos jurnal untuk pembayran bulana pada
ahir bulan Agustus, September, Oktober 1977
Soal 5-6
49
harga pokok yang disusutkan. Perusahaan menggunakan perkiraan-perkiraan
persediaan permanen dan membukukan total laba bruto tangguhan pada saat
penjualan terjadi.
Diminta :
Soal 5-7
FA. Sloan membeli dua buah petak tanah dengan luas masing-masing75
kaki yang berdampingan dalam tahun 1972. Petak tanah No. 2 dibeli kemudian
dalam tahun itu juga dengan harga sebesar $24.000. Kedua petak tanah ini
dipecah menjadi 3 petak tanah @50 kaki dengan mengambil 25kaki dari masing-
masing petak tanah semula menjadi petak tanah no.3 . Harga pokok ketiga petak
ini ditentukan dengan membebankan sebagian dari harga pokok dua petak tanah
semula. Kemudian FA Sloan membangun sebuah toko di Petak tanah No. 3
dengan biaya sebesar $36.000. toko ini selesai dibangun tanggal 30 Juni 1977, dan
umumnya ditaksir 20 tahun.
Ketiga petak tanah ini dijual dalam tahun 1977 dengan syarat sebagai berikut:
50
no
1 $36.000 31 Oktober $ 7.200 $ 1.200 setiap 2 bulan
2 40.000 31 Maret 3.600 1.600 setiap 3 bulan
3 84.000 30 Juni 12.000 4.000 setiap 6 bulan
Diminta:
Soal 5-8
51
Piutang dagang Cicilan, tahun 1977 55000
Piutang dagang Cicilan, tahun 1976 12000
Piutang dagang Cicilan, tahun 1976 3000
Piutang dagang 17000
Persediaan, 31 Desember 1976 52000
Aktiva lainya 40000
Utang dagang 40000
Laba bruto Tangguhan Tahun 1976 45000
Laba bruto Tangguhan Tahun 1975 9600
Modal saham 100000
Pendapatan Sisihan 68400
Penjualan 125000
Penjualan cicilan 320000
Pembelian 350000
Harga Pokok Penjulan Cicilan 232000
Pengiriman Atas Penjulan Cicilan 232000
Biaya Usaha 151500
Saldi perkiraan tersebut dibawah ini tercantum dalam neraca saldo setelah
penutupan yang disusun pada tanggal 1 Januari 1977 :
52
Laba Bruto Tangguhan Tahun 1976 45.000
Diminta :
Soal 5-9
Sebuah neraca saldo yang disusun untuk Grossett Sales Corporation per 31
Desember 1977 terlihat dibawah ini :
53
Piutang dagang 40000
Persediaan, 31 Desember 1976 30000
Aktiva lainya 52000
Utang dagang 75000
Laba bruto Tangguhan Tahun 1976 96000
Laba bruto Tangguhan Tahun 1975 22500
Modal saham 100000
Pendapatan Sisihan 44500
Penjualan 192000
Penjualan cicilan 500000
Pembelian 455000
Harga Pokok Penjulan Cicilan 10000
Pengiriman Atas Penjulan Cicilan 310000
Rugi Atas Pemilikan Kembali 13000
Biaya Usaha 300000
Jumlah 1340000 1340000
Pada akhir bulan desember sebelum neraca saldo disusun piñata buku
membuat pos jurnaltak lengkap sebagai berikut:
Diminta :
54
3. Susunlah suatu neraca dan suatu ikhtisar laba rugi,dengan sebuah daftar
pendukung yang menunjukan analisa laba bruto atas penjualan cicilan.
4. Susunlah pos-pos jurnal penyesuaian (pendahuluan ,RAF,dan penutup)
Soal 5-10
Diminta :
55
2. Selesaikanlah pos-pos jurnal dan kalkulasi-kalkulasi yang dibutuhkan
untuk membukukan penagihan wesel tagihan itu pada tanggal-tanggal
jatuh temponya.
3. Tunjukanlah seksi-seksi dalam neraca dimana saldo perkiraan pada
tanggal 31 desember 1976 harus dicantumkan (AICPA diubah).
Soal 5-11
a. Dibeli 120 are tanah untuk dibagi lebih lanjut dengan harga sebesar $
48.000 yang dapat dibayar perkas, dan tanah ini dibagi menjadi petak-
petak tanah @ luas 100 kaki dan kadalaman 120 kaki, dengan jumlah
310 petak tanah. Sisa bidang tanah digunakan untuk jalan dan tujuan-
tujuan lainya. Harga jual petak-petak tanah disesuaikan dengan
letaknya sebagai berikut: petak-petak tanah A ditetapkan dengan harga
jual @ $1.500, petak-petak tanah B terdiri dari 80 petak, kelompok
terdiri dari 100 petak, dan kelompok c terdiri dari 130 petak.
b. Biaya dan pengeluaran yang terdiri dalam tahun 1977 adalah sebagai
berikut :
Biaya yuridis untuk pembelian tanah,
Biaya survey dsb $ 6.000
Kontrak pemetakan tanah $22.500
Kontrak system pengairan dan selokan $ 18.490
56
Kontrak pengerasan jalan $ 26.630
Pembangunan rumah yang ditawarkan
Untuk dijual dan diharapkan menguntungkan $ 13.500
Iklan dan publikasi $ 7.300
Biaya kantor umum yang seperempatnya dianggap
dapat dibebankan pada periode setelah pengembangan
petak-petak tanah yang telah diselesaikan $23.600
Gaji Manajer Penjualan $ 9.000
Komisi penjualan $ 2.210
c. Penjualan selama tahun 1977 ( semuanya dengan harga tersebut diatas
tadi ) sebagai berikut:
Petak tanah A 26 petak, petak tanah B 32 petak,petak tanah C 12
petak).
Semua petak tanah yang terjual dilakukan dengan pembayaran
pendahuluan (atau uang muka ) ¼ bagian kecuali 6 petak tanah A yang
ditagih penuh. Wesel –wesel tagih yang diambil dapat dibayar 3 kali
cicilan setelah satu tahun dari tanggal penjualan. Bunga atas wesel-
wesel sampingkan saja.
Diminta :
(AICPA diubah)
Soal 5-12
57
penagihan dan bukan dalam tahun penjualan dan mempertimbangkan
masing-masing penagihan sebagai terdiri dari unsure-unsur dan harga
pokok dan laba bruto.
58
Harga pokok Penjulan $ 247.000 $ 285.000 $379.260
Diminta:
Soal 5-13
59
Barang dagangan baru per kas $21.348 $29.180
Barang dangangan baru dengan cicilan
(termasuk pembayaran perkas 1/3) 188.625 265.320
Pemilikan kembali barang dagangan 600 700
pembelian 154.000 173.585
Saldi yang tidak dibayar atas kontrak penjualan cicilan yang tidak dibayar :
Diminta :
60
Soal 5-14
Pembelian..........................................................160.000 154.600
61
Dengan harga pokok.......................................60.154 73.042
Informasi tambahan
(1) barang dagang yang di terima sebagai barang tukar-tambah pada tanggal
15 desember 1997 ,yang untuk ini di tetapkan nilai tukar-tambah. Nilai
yang dapt di realisir,untuk barang daga ngan dagangan ini sebesar
$500,yang menyatakan nilai tuklar-tambah yang di berikan. Tidak di
buat pos jurnal dalm buku-buku untuk mencatat barang dagangan pada
waktu di terima
(2) barang dagangan yang di miliki kembali, yang semula di jual dalam
tahun 1976 merupakan satu-sayunya ketak di bayaran dan pemilikan
kebali oleh perusahaan sampai engan tanggal itu, dengan nilai yang dapt
di cairn kan sebesar $2000 pada waktu pemelikan kaembali dan pada
tanggal 31 desember 1977. Tidak di buat pos jurnal untuk mencatat
kepemilikan-kembali barang dagangan ini
Di minta
62
bentuk yang baik, smua kalkulasi untuk jumlah jumlah yang di bukukan
dalam perkiraan in
(4) susun lah pos jurnal yang di buthkan untuk menyesuaikan perkiraan rugi
atas yang ketak dibyaran
Soal 5-15
31 juli
1997 1976
63
cicilan) yang tak di bayar 4.500 4.500
$ 10.500
Di kurangi barang dagangan yang di miliki kembali:
Piutang dagang cicilan tahun 1976 $1.600
Piutang dagang cicilin tahun 1977 350 1950
Saldo $8.550
64
kontrak tahun 1976.tidak ad pemilikan kembali barang dagangan
selam tahun yang berahir per 31 juli 1976.
Saldo sebesar$4000 dari piutang oiutang dagang cicilan tahun
19976 dianggap dapt di tagih .
Diminta :
Perhitungan rugi atas kontrak-kontrak tahun 1976 dan 1977 yang tak
dibayar.
(AICPA diubah)
65
Soal 5 – 16
Jackson Appliance Company memulai usahanya pada tanggal 1
januari 1977. Untuk penjualan per kas dan penjualan dengan cicilan
diselenggarakan perkiraan-perkiraan tersendiri,
Akan tetapi tidak diselenggarakan administrasi persediaan permanen.
Harga untuk penjualan cicilan ditetapkan sebesar 106 prosen diatas harga
penjualan per kas. Kontrak penjualan cicilan ditetapkan Dengan suatu
standar yang mengharuskan pembayaran pendahuluan ( atau uang muka )
¼ bagian, sedangkan sisanya dapat dibayar dalam 15 kali cicilan bulanan
dalam jumlah yang sama.( biaya bunga per bulan sebesar 1 prosen dari
ekuivalen harga penjualan per kas yang tidak di bayar pada tiap cicilan ).
Penjualan :
66
Persediaan fisik 31 Desember 1997 :
(cicilan bulanan rata – rata 6 kali atas semua kontrak kecuali atas kontrak –
kontrak yang tak di bayar).
Diminta :
(AICPA diubah)
67
68